EFEKTIVITAS METODE INKUIRI DALAM MENGAPRESIASI EMOSI PENOKOHAN PADA NOVEL AYAT-AYAT CINTA OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 TANJUNG BALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.
EFEKTIVITAS METODE INKUIRI DALAM MENGAPRESIASI
EMOSI PENOKOHAN PADA NOVEL AYAT-AYAT CINTA
OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 TANJUNG
BALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SULASTRI PUTRI H. TAMBA
NIM 0510310110
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
(2)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.
Medan, September 2012
Yang membuat pernyataan
Sulastri Putri H. Tamba NIM 0510310110
(3)
(4)
i
ABSTRAK
Sulastri Putri H. Tamba, NIM 0510310110, Efektivitas Metode Inkuiri dalam Mengapresiasi Emosi Penokohan pada Novel Ayat-Ayat Cinta oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2011/2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan Metode Inkuiri terhadap kemampuan siswa dalam mengapresiasi emosi penokohan pada Novel Ayat-Ayat Cinta oleh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2011/2012. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment. Untuk melihat efektivitas masing-masing variabel bebas maupun terikat digunakan perhitungan statistic uji-t tidak berpasangan. Populasi adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai tahun pembelajaran 2011/2012 dimana terdiri dari 4 kelas dengan jumlah 160 orang. Sampel diambil dari populasi dengan teknik acak kelompok atau random sampling, dan dibagi atas dua kelas, dimana kelas XI IPA 1 dengan jumlah siswa 36 orang dijadikan sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri sedangkan XI IPA 2 dengan jumlah siswa 36 orang dijadikan sebagai kelas kontrol dengan metode pembelajaran ceramah. Sehingga didapt jumlah sampel sebanyak 72 orang. Berdasarkan hasil uji persyaratan data, baik data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dengan uji liliefors untuk normalitas data dan uji varians untuk homogenitas data dinyatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal dan memiliki varians yang seragam atau homogen. Sementara berdasarkan hasil analisis data penelitian, tampak adanya perbedaan hasil yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 77,36 sedangkan hasil belajar siswa pada kelas kontrol adalah sebesar 68,89. Adanya perbedaan hasil belajar tersebut, juga terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan taraf kepercayaan α = 0,05 dimana t hitung >t tabel (3,94>2,01), yang berarti dalam penelitian ini Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran inkuiri lebih efektif daripada metode pembelajaran ceramah terhadap kemmpuan siswa dalam mengapresiasi emosi penokohan yang terdapat di dalam novel Ayat-Ayat Cinta pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2011/2012.
(5)
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Efektivitas Metode Inkuiri dalam Mengapresiasi Emosi Penokohan pada Novel Ayat-Ayat Cinta Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2011/2012.”
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin namun penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan baik dari esensial materi, sistematika penulisan maupun tehnik penguraiannya. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati sangat diharapkan kritik dan saran yang sangat positip demi perbaikan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd. sebagai Rektor Unimed.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. sebagai Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Unimed.
3. Dr. Rosmawaty, M.Pd. sebagai Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unimed.
4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd. sebagai Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unimed.
5. Dr. Abdurrahman Adisahputera, M.Hum. sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra FBS Unimed.
6. Drs. Tingkos Sinurat,M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi. 7. Dra.Rosdiana Siregar sebagai Dosen Pembimbing Akademik.
8. Para Dosen jurusan Bahasa dan Sastra Unimed yang telah memberikan ilmu sejak awal perkuliahan hingga penyelesaian Skripsi ini.
9. Orang Tuaku yang Tercinta, Ayahanda P.Tamba, H br Marbun, W.Tamba SE, U. br Matondang serta Inang R .D br Samosir yang setia mendoakan, memberi semangat dan motivasi.
10. Suamiku Fery L.Tobing yang selalu memberi doa, semangat dan yang selalu setia menemani dalam pengerjaan Skripsi ini.
11. Adik-adikku Noraida Tamba, Joshua Tamba, Merliana Tamba dan Joni Tamba serta Dina Tamba, Dian Tamba ,Arnold Tamba dan Desi Tamba. 12. K.Mahmud Sagala S.Pd. sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tanjung
Balai, beserta para staf Pengajar yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di Sekolah tersebut.
13. Serta Keluarga dan Teman-temanku yang saling memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.
Medan, Agustus 2012 Peneliti
Sulastri Putri H. Tamba NIM.0510310110
(6)
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB IPENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 7
A. Kerangka Teoretis ... 7
1. Mengapresiasi Emosi Penokohan dalam Novel Ayat-Ayat Cinta7 1.1Pengertian Novel ... 7
1.2Pengertian Tokoh ... 8
1.3Pengertian Emosi ... 11
1.4Jenis-Jenis Emosi ... 13
1.5Kegiatan Mengapresiasi ... 20
2. Metode Inkuiri ... 20
a. Pengertian Metode Inkuiri ... 20
b. Tujuan dan Manfaat Metode Inkuiri ... 22
c. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Inkuiri ... 23
d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Inkuiri ... 24
3. Metode Ceramah ... 25
a. Pengertian Metode Ceramah ... 25
b. Persiapan Penggunaan Metode Ceramah ... 26
c. Pelaksanaan Metode Ceramah ... 27
B. Kerangka Konseptual ... 27
C. Hipotesis Penelitian ... 29
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN ... 29
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29
C. Metode Penelitian ... 31
D. Variabel Penelitian ... 31
E. Desain Eksperimen ... 32
F. Instrumen Penelitian ... 32
G. Jalannya Eksperimen ... 35
H. Organisasi Pengolahan Data ... 36
I. Teknik Analisis Data ... 39
J. Uji Persyaratan Analisis Data ... 41
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Analisis Penelitian ... 43
(7)
iv
C. Uji Persyaratan Analisis Data ... 52
D. Pengujian Hipotesis ... 57
E. Temuan Penelitian ... 58
F. Pembahasan Temuan Penelitian ... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71
A. Simpulan ... 71
B. Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 73
(8)
v
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1 RINCIAN POPULASI PENELITIAN ... 30 TABEL 3.2 DESAIN EKSPERIMEN ... 31 TABEL 3.3 KISI-KISI PENILAIAN DALAM MENGAPRESIASI EMOSI PENOKOHAN YANG TERDAPAT DALAM NOVEL AYAT-AYATCINTA ... 33 TABEL 3.4 KATEGORI DAN PENILAIAN. ... 35 TABEL 3.5 LANGKAH-LANGKAH YANG DILAKUKAN DI KELAS
EKSPERIMENDENGAN METODE INKUIRI ... 35 TABEL 3.6 LANGKAH-LANGKAH YANG DILAKUKAN DI KELAS EKSPERIMEN DENGAN METODECERAMAH ... 37 TABEL4.7 DATA HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN (VARIABEL X)... ... 43 TABEL4.8 DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR MENGAPRESIASI EMOSI PENOKOHAN PADA KELAS EKSPERIMEN (X) 45 TABEL 4.9 IDENTIFIKASI KECENDERUNGAN KELAS
EKSPERIMEN ... 47 TABEL 4.10 DATA HASIL BELAJAR KELAS KONTROL
(VARIABELY) ... 48 TABEL 4.11 DISTRIBUSI FREKUENSI PADA KELAS
KONTROL (Y) ... 49 TABEL 4.12 IDENTIFIKASI KECENDERUNGAN KELAS
KONTROL... ... 51 TABEL 4.13 UJI NORMALITAS DATA KELAS
EKSPERIMEN (X) ... 53 TABEL 4.14 UJI NORMALITAS DATA KELAS KONTROL(Y) ... 54 TABEL 4.15 HARGA-HARGA YANG PERLU UNTUK UJI
BARTLETT ... 57 TABEL 4.16 HASIL PENELITIAN ... 66
(9)
vi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR I DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS EKSPERIMEN 45 GAMBAR II IDENTIFIKASI KECENDERUNGAN KELAS
EKSPERIMEN 46
GAMBAR III DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS KONTROL 49 GAMBAR IV IDENTIFIKASI KECENDERUNGAN KELAS
(10)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Setiap karakter seorang tokoh yang digambarkan dalam suatu karya sastra baik itu yang berbentuk prosa, baik dalam novel, roman, atau sebagainya pasti selalu menghadirkan gambaran watak yang berbeda-beda dengan tokoh yang lainnya. Penggambaran inilah yang mampu membangkitkan gairah dan semangat pembaca dalam memahami peristiwa yang sedang digambarkan pengarangnya.
Dalam menggambarkan tokoh, seorang pengarang harus berusaha menghidupkan karakter tokoh melalui pencitraan, sehingga pembaca seolah-olah merasakan kehidupan tokoh. Melalui cara seperti itulah pembaca atau penikmat sastra dapat terhanyut dalam suasana yang digambarkan pengarangnya.
Bagi pembaca seperti pelajar, kebiasaan membaca suatu karya sastra merupakan hal yang baik karena karya sastra dapat memberikan warna kehidupan tersendiri bagi setiap orang yang membacanya. Karena disadari atau tidak kadang pembaca sering menirukan karakter tokoh yang ada dalam prosa tersebut. Sastra merupakan karya yang penuh akan makna kehidupan, karena sastra seperti sahabat erat manusia dimana melalui sastra ini manusia dapat mengungkapkan ekspresi kejiwaan baik itu dari diri sendiri maupun dari orang lain.
Setiap tokoh yang digambarkan seorang pengarang dalam karya prosanya pastilah memiliki suasana yang berbeda-beda. Setiap gambaran yang digambarkan pengarang kepada tokohnya sangat menentukan peran tokoh itu dalam cerita karena semakin banyak gambaran yang digambarkan pengarang pada salah satu tokoh cerita, maka sesungguhnya pengarang ingin menampilkan lebih tokoh
(11)
tersebut. Maka dari itu untuk memahami gejolak tokoh yang digambarkan pengarang bukanlah hal yang mudah. Seringkali pembaca belum menemukan karakter tokoh yang sebenarnya dalam satu kali baca. Untuk itu pembaca harus benar-benar menyelami seluk beluk tiap tokohnya, maka dari itu diberikanlah apresiasi sastra kepada siswa agar siswa memliki bakat dalam bidang sastra, memiliki rasa peka terhadap karya sastra sehingga siswa terdorong dan tertarik untuk membacanya.
Namun sekarang ini, banyak siswa yang kurang tertarik dan memiliki rasa kurang peka terhadap karya sastra. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain: metode mengajar yang digunakan, kurangnya minat siswa dalam belajar, fasilitas dalam pengajaran dapat menentukan suksesnya kegiatan belajar mengajar. Untuk itu guru dituntut untuk dapat memilih metode yang lebih tepat berdasarkan sarana dan prasarana untuk mendukung pencapaian tujuan pengajaran. Untuk merealisasikan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan diperlukan kemampuan guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang tepat.
Sesuai dengan pengalaman peneliti di lapangan ketika PPL-T penggunaan metode untuk suatu pembelajaran banyak terkesan tidak sesuai bahkan dapat dikatakan cenderung begitu monoton sehingga siswa merasa bosan dengan metode yang digunakan. Dari pernyataan inilah peneliti mencoba keberhasilan suatu materi pelajaran sastra dengan metode pembelajaran inkuiri untuk melihat apakah ada pengaruhnya terhadap peningkatan siswa dalam mengapresiasi sebuah karya sastra.
(12)
Metode inkuri adalah metode yang mampu mengiring peserta didik untuk menyadari apa yang akan didapatkan selama belajar. Metode pembelajaran ini menempatkan peserta didik sebagai subjek yang aktif. Keuntungan dari metode inkuiri siswa terangsang aktif memproses data yang ada, menggunakan logika, dapat merumuskan kesimpulan secara alamiah, dan melatih siswa untuk belajar mandiri atau kelompok dan mencari penyelesaian dari suatu masalah atau pelajaran tersebut.
Berdasarkan latar berlakang masalah di atas maka peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang “Efektivitas Metode Inkuiri dalam Mengapresiasi Emosi Penokohan dalam Novel “Ayat-Ayat Cinta” Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2011/2012.” Dalam skripsi ini peneliti langsung membatasi tetntang hal yang
akan diteliti, yaitu tentang emosi. Dimana emosi yang akan dibahas di dalam skripsi ini, yaitu emosi takut, emosi senang, emosi marah, emosi benci, emosi sedih, serta emosi heran dan kaget.
Ketika mendengar kata “emosi” seringkali pendengar atau pembaca mengartikannya sebagai rasa marah, karena nada suara yang berubah serta raut wajah. Pengertian ini keliru, emosi tidak sesederhana itu. Terlebih dalam proses pencitraan, emosi digambarkan melalui dialog antar tokoh atau pergolakan batin tokoh yang sedang merenungi hidupnya sendiri. Dan penulis tertarik mengangkat novel Ayat-Ayat Cinta ini sebagai bahan penelitian karena novel ini banyak dianggap oleh pembaca sebagai novel pembangun jiwa, dimana isi novel ini menyisipkan pesan-pesan moral dalam ceritanya. Dan novel ini juga mengandung
(13)
kata-kata cinta atau lebih tepatnya novel ini juga merupakan novel romantis. Karena novel ini menceritakan tentang kehidupan seorang pemuda yang diwarnai dengan kisah hubungan lelaki dan perempuan. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa novel Ayat-Ayat Cinta ini merupakan novel sastra yang berhasil memadukan dakwah, tema cinta dan novel ini juga menggambarkan atau menceritakan latar belakang budaya suatu bangsa, yaitu bangsa Mesir.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan siswa dalam mengapresiasi novel masih rendah
2. Sejauh mana pengetahuan siswa tentang emosi, yaitu emosi takut, emosi senang, emosi marah, emosi benci, emosi sedih, serta emosi heran dan kaget. 3. Strategi belajar-mengajar kurang bervariasi
4. Memilih metode yang lebih efektif pada pembelajaran mengapresiasi emosi 5. Kemampuan siswa dalam mengapresiasi emosi dengan metode pembelajaran
inkuiri.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas, guna untuk mengarahkan pembicaraan suatu masalah, maka permasalahan perlu dibatasi dan difokuskan pada bagaimana pemahaman siswa dalam mengapresiasi emosi
(14)
penokohan yang terdapat pada novel Ayat-Ayat Cinta dengan menggunakan metode inkuiri pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat pemahaman siswa dalam mengapresiasi emosi penokohan yang terdapat pada novel “Ayat-Ayat Cinta” dengan menggunakan metode inkuiri oleh siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2011/2012?
2. Bagaimana tingkat pemahaman siswa dalam mengapresiasi emosi penokohan yang terdapat pada novel “Ayat-Ayat Cinta” dengan metode ceramah oleh siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2011/2012?
3. Apakah metode inkuiri lebih efektif daripada metode ceramah dalam mengapresiasi emosi penokohan yang terdapat pada novel “Ayat-Ayat Cinta” oleh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2011/2012?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui efektivitas metode inkuiri dalam mengapresiasi emosi penokohan yang terdapat pada novel “Ayat-Ayat Cinta” oleh siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2011/2012.
2. Untuk mengetahui efektivitas metode ceramah dalam mengapresiasi emosi penokohan yang terdapat pada novel “Ayat-Ayat Cinta” dengan metode
(15)
ceramah oleh siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2011/2012.
3. Untuk mengetahui manakah yang lebih efektif antara metode inkuri dan metode ceramah dalam mengapresiasi emosi penokohan yang terdapat dalam novel “Ayat-Ayat Cinta” oleh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2011/2012.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian ini dapat memperkaya perbendaharaan pengetahuan pembelajaran karya sastra pada umumnya dan pembelajaran tentang novel khususnya.
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan yang berguna bagi guru dalam merencanakan program pembelajaran .
3. Sebagai bahan pertimbangan peneliti selanjutnya yang lebih mendalam lagi bagi mahasiswa yang berminat ingin meneliti masalah yang sama di tempat yang berbeda.
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pembaca dalam memahami tentang emosi-emosi yang terdapat dalam novel Ayat-Ayat Cinta.
(16)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kemampuan mengapresiasi emosi penokohan dalam novel Ayat-Ayat Cinta dengan menggunakan metode inkuiri oleh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai tahun pembelajaran 2010/2011 berada pada
kategori baik dengan nilai rata-rata 77,36.
2. Kemampuan mengapresiasi emosi penokohan dalam novel Ayat-Ayat Cinta dengan menggunakan metode ceramahi oleh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai tahun pembelajaran 2010/2011 berada pada
kategori baik dengan nilai rata-rata 70,41.
3. Metode Inkuiri lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah di kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai tahun pembelajaran 2010/2011 dalam mengajarkan mengapresiasi emosi.
B. Saran
1. Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam mengapresiasi emosi adalah pembelajaran dengan metode inkuiri. Karena metode inkuiri merupakan metode yang mampu mengiring peserta didik untuk menyadari apa yang akan didapatkan selama belajar. Inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subjek yang aktif. Karena metode ini
(17)
berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Metode Inkuiri menuntut peserta didik untuk berpikir, serta menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan nyata. Dengan demikian, melalui metode ini peserta didik dibiasakan untuk produktif, analitis, dan kritis.
2. Guru Bahasa Indonesia hendaknya memiliki pemahaman yang baik dalam segi persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi agar peningkatan kemampuan siswa dalam mengapresiasi emosi dengan menggunakan metode pembelajaran Inkuiri dapat terlaksana maksimal.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjut oleh peneliti lain guna memberi masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi emosi penokohan yang terdapat di dalam novel Ayat-Ayat Cinta.
(18)
(1)
kata-kata cinta atau lebih tepatnya novel ini juga merupakan novel romantis. Karena novel ini menceritakan tentang kehidupan seorang pemuda yang diwarnai dengan kisah hubungan lelaki dan perempuan. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa novel Ayat-Ayat Cinta ini merupakan novel sastra yang berhasil memadukan dakwah, tema cinta dan novel ini juga menggambarkan atau menceritakan latar belakang budaya suatu bangsa, yaitu bangsa Mesir.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan siswa dalam mengapresiasi novel masih rendah
2. Sejauh mana pengetahuan siswa tentang emosi, yaitu emosi takut, emosi senang, emosi marah, emosi benci, emosi sedih, serta emosi heran dan kaget. 3. Strategi belajar-mengajar kurang bervariasi
4. Memilih metode yang lebih efektif pada pembelajaran mengapresiasi emosi 5. Kemampuan siswa dalam mengapresiasi emosi dengan metode pembelajaran
inkuiri.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas, guna untuk mengarahkan pembicaraan suatu masalah, maka permasalahan perlu dibatasi dan difokuskan pada bagaimana pemahaman siswa dalam mengapresiasi emosi
(2)
penokohan yang terdapat pada novel Ayat-Ayat Cinta dengan menggunakan metode inkuiri pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat pemahaman siswa dalam mengapresiasi emosi penokohan yang terdapat pada novel “Ayat-Ayat Cinta” dengan menggunakan metode inkuiri oleh siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2011/2012?
2. Bagaimana tingkat pemahaman siswa dalam mengapresiasi emosi penokohan yang terdapat pada novel “Ayat-Ayat Cinta” dengan metode ceramah oleh siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2011/2012?
3. Apakah metode inkuiri lebih efektif daripada metode ceramah dalam mengapresiasi emosi penokohan yang terdapat pada novel “Ayat-Ayat Cinta” oleh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2011/2012?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui efektivitas metode inkuiri dalam mengapresiasi emosi penokohan yang terdapat pada novel “Ayat-Ayat Cinta” oleh siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2011/2012.
2. Untuk mengetahui efektivitas metode ceramah dalam mengapresiasi emosi penokohan yang terdapat pada novel “Ayat-Ayat Cinta” dengan metode
(3)
ceramah oleh siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2011/2012.
3. Untuk mengetahui manakah yang lebih efektif antara metode inkuri dan metode ceramah dalam mengapresiasi emosi penokohan yang terdapat dalam novel “Ayat-Ayat Cinta” oleh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2011/2012.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian ini dapat memperkaya perbendaharaan pengetahuan pembelajaran karya sastra pada umumnya dan pembelajaran tentang novel khususnya.
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan yang berguna bagi guru dalam merencanakan program pembelajaran .
3. Sebagai bahan pertimbangan peneliti selanjutnya yang lebih mendalam lagi bagi mahasiswa yang berminat ingin meneliti masalah yang sama di tempat yang berbeda.
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pembaca dalam memahami tentang emosi-emosi yang terdapat dalam novel Ayat-Ayat Cinta.
(4)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kemampuan mengapresiasi emosi penokohan dalam novel Ayat-Ayat Cinta dengan menggunakan metode inkuiri oleh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai tahun pembelajaran 2010/2011 berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 77,36.
2. Kemampuan mengapresiasi emosi penokohan dalam novel Ayat-Ayat Cinta dengan menggunakan metode ceramahi oleh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai tahun pembelajaran 2010/2011 berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 70,41.
3. Metode Inkuiri lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah di kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Balai tahun pembelajaran 2010/2011 dalam mengajarkan mengapresiasi emosi.
B. Saran
1. Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam mengapresiasi emosi adalah pembelajaran dengan metode inkuiri. Karena metode inkuiri merupakan metode yang mampu mengiring peserta didik untuk menyadari apa yang akan didapatkan selama belajar. Inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subjek yang aktif. Karena metode ini
(5)
berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Metode Inkuiri menuntut peserta didik untuk berpikir, serta menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan nyata. Dengan demikian, melalui metode ini peserta didik dibiasakan untuk produktif, analitis, dan kritis.
2. Guru Bahasa Indonesia hendaknya memiliki pemahaman yang baik dalam segi persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi agar peningkatan kemampuan siswa dalam mengapresiasi emosi dengan menggunakan metode pembelajaran Inkuiri dapat terlaksana maksimal.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjut oleh peneliti lain guna memberi masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi emosi penokohan yang terdapat di dalam novel Ayat-Ayat Cinta.
(6)