MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII MTS SWASTA DARUL ULUM BUDI AGUNG MEDAN T.A 2015/2016.
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI
KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII
MTS SWASTA DARUL ULUM BUDI AGUNG
MEDAN T.A 2015/2016
SKRIPSI
OLEH:
TRI SHENDI PRAMITA
NIM. 1123351027
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI
KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII
MTS SWASTA DARUL ULUM BUDI AGUNG
MEDAN T.A 2015/2016
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi
Pendidikan Dan Bimbingan
OLEH:
TRI SHENDI PRAMITA
NIM. 1123351027
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
ABSTRAK
TRI SHENDI PRAMITA, NIM : 1123351027, “Meningkatkan Minat Belajar
Siswa Melalui Konseling Eklektik dengan Menggunakan
Media Superhero pada Siswa Kelas VIII MTs Swasta
Darul Ulum Budi Agung Medan T.A 2015/2016”. Skripsi
Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah konseling
eklektik dengan menggunakan media superhero dapat meningkatkan minat belajar
siswa pada kelas VIII di MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan T.A
2015/2016. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
meningkatkan minat belajar siswa melalui konseling eklektik dengan
menggunakan media superhero di MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan
T.A 2015/2016. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan dan
Bimbingan Konseling dengan dua siklus yang terdiri dari empat tahapan
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Populasi penelitian adalah seluruh
kelas VIII-3 yang mengalami masalah minat belajar yang diperoleh berdasarkan
angket minat belajar. Besar sampel adalah 4 orang. Hasil penelitian menunjukkan
pelaksanaan Konseling Eklektik dengan Menggunakan Media Superhero dapat
meningkatkan minat belajar siswa kelas VIII-3 di MTs Swasta Darul Ulum Budi
Agung Medan T.A 2015/2016. Sebelum tindakan minat belajar siswa berada pada
kategori kurang. Setelah tindakan konseling pada siklus I siswa yang mengalami
peningkatan minat belajar mencapai 50 %. Pada siklus II peningkatannya
mencapai 100 % dan telah mencapai target yang ditetapkan. Dari temuan
penelitian, dapat dikemukakan bahwa hipotesis yang diajukan yaitu konseling
eklektik dengan menggunakan media superhero pada siswa kelas VIII-3 di MTs
Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan T.A 2015/2016 dapat meningkatkan
minat belajar nya.
i
ABSTRACT
The problems submitted in this study is whether the eclectic counseling using the
media superhero can increase the interest of students in class VIII in Private MTs
Darul Ulum Agung Budi Medan TA 2015/2016. While the purpose of this
research is to increase student interest through eclectic counseling is by using
media superhero in Private MTs Darul Ulum Budi Agung Medan TA 2015/2016.
The method used is Action Research and Counseling with two cycles consisting
of four stages of planning, action, observation and reflection. The study
population was the whole class VIII-3 is having problems learning interest
obtained by questionnaire interest in learning. The sample size is 4. The results
showed the implementation of the Eclectic Counseling by Using Media Superhero
can increase student interest in the VIII-3 Private MTs Darul Ulum Budi Agung
Medan TA 2015/2016. Before the act of student interest in the category less. After
counseling action in the first cycle, students who have increased interest in
learning reached 50%. In the second cycle increases were 100% and have reached
the target. From the research findings, it can be argued that the hypothesis that
submitted is eclectic counseling by using media superhero in class VIII-3 in
Private MTs Darul Ulum Budi Agung Medan TA 2015/2016 can increase its
interest in learning.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah yang menciptakan
manusia dengan penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi
manusia dengan akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk
senantiasa mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa
berpikir sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna
serta mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Atas berkat rahmat-Nya
penyusun dapat menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu sehingga skripsi yang berjudul “Meningkatkan Minat Belajar Siswa
Melalui Konseling Eklektik Menggunakan Media Superhero Pada Siswa Kelas
VIII Mts Darul Ulum Budi Agung Medan T.A 2015/2016”. Shalawat dan salam
tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat serta
seluruh generasi setelahnya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan
dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja
keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak terutama kepada Dosen
Pembimbing Skripsi Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS, S.Psi Kons yang telah
memberikan bimbingan, motivasi dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penulisan skripsi sampai skripsi ini selesai dan memberikan kesempurnaan pada
skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
iii
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr.Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,
Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan FIP UNIMED.
4. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons Selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan. Serta Ibu
Dra. Nur arjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Universitas Negeri Medan.
5. Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS, S.Psi Kons, selaku Dosen Pembimbing
skripsi yang telah membimbing penulis dari awal hingga akhir
penyelesaian skripsi dengan penuh kesabaran dalam memberikan
bimbingan, ilmu, saran, dan koreksiannya.
6. Ibu Dra. Nur’aini, MS, Bapak Dr. Nasrun, MS dan Bapak Prof. Dr. Abdul
Murad, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan
dan mengkoreksi dalam kesempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas
Negeri Medan yang telah menyumbangkan ilmu kepada penulis yang
tentunya sangat berguna untuk masa depan penulis.
iv
8. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam urusan
surat-menyurat.
9. Pegawai Perpustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai
Perpustakan Digital Library Universitas Negeri Medan.
10. Pihak Mts Darul Ulum Budi Agung Medan Bapak Sudarmansyah, S.pd
yang telah memberikan izin dan kemudahan untuk penelitian di sekolah
tersebut, dan Ibu Mukhairima Nasution selaku Guru BK serta seluruh
Bapak/ Ibu Guru yang mengajar di sekolah tersebut.
11. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Ediyono, S.Pd
dan Ibunda Yusmalia. Melalui mereka-lah saya temukan dan rasakan
nikmatnya Cinta-Mu yang tidak henti-hentinya memberikan do’a dan
dukungan baik itu moril maupun materil. Ayah dan Ibu adalah pahlawan
dan penyejuk hati saya. Dan motivator terbesar untuk membangkitkan
semangat penulis dalam menyelesaikan studi ini.
12. Untuk kakak dan adikku tersayang Agung Pradhana, Dwi Nirmala Pratiwi
dan Syella Ramadhani, Terimakasih atas doa, dan dukungannya selama
ini.
13. Untuk sahabat sekaligus kakak terbaik Eka novika terimakasih karena
selalu menyemangati dan memberikan motivasi serta dukungannya kepada
penulis.
14. Sahabatku senasib dan sepenanggungan Aminatun Zuriah yang selalu
menemani dari awal hingga akhir penelitian yang selalu sabar dan
mendukung penulis selama proses studi dan menyelesaikan skripsi.
v
15. Saudaraku Lestari Cool yang selalu mendengarkan cerita keluh kesahku
serta selalu memberikan motivasi dan yang selalu mendoakan.
16. Teman-temanku Dian Sari, kak Alfi terimakasi telah banyak membantu
dalam menyelesaikan sripsi dan Dani Syahputra terimakasih karena telah
banyak memberikan ide-ide kreatifnya dalam pembuatan skripsi serta
semangat dan motivasi yang tidak pernah henti diberikan kepada penulis.
17. Untuk teman-teman sebimbingan Nursakinah Hasibuan, Wiwik Anggraini
Manik, Sarda, Manja Utami yang saling memberikan dukungan dan
bantuan kepada peneliti.
18. Keluarga besar BK Ekstensi 2012 FIP UNIMED yang tidak dapat disebut
satu persatu atas doa dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis
19. Kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas doa dan dukungan yang telah
diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan dalam skripsi ini, untuk itu
penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, saya ucapkan terima terima kasih.
Medan , 30 Agustus 2016
Penulis
Tri Shendi Pramita
NIM.1123351027
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK………………………………………………………………….…..i
ABSTRACT…………………………………………………………………….ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………...…iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………x
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………..xi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………...…xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................
7
1.3 Batasan Masalah .........................................................................................
7
1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................
8
1.5 Tujuan Penelitian........................................................................................
8
1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................................
8
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Kerangka Teori ..........................................................................................
10
2.1.1 Minat Belajar ...........................................................................
10
2.1.1.1 Pengertian Minat Belajar .............................................
10
2.1.1.2 Fungsi Minat dalam Belajar .........................................
11
2.1.1.3 Aspek-Aspek Minat Belajar .........................................
12
2.1.1.4 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar ...
14
2.1.2 Konseling Eklektik .....................................................................
17
vii
2.1.2.1 Pengertian Konseling Eklektik .....................................
17
2.1.2.2 Media Superhero dalam Konseling Eklektik ...............
24
2.1.2.3 Konseling Eklektik Dengan Menggunakan
Media Superhero Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa ..
29
2.2 Kerangka Konseptual ................................................................................
31
2.3 Hipotesis .....................................................................................................
32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ...........................................................................................
33
3.2 Desain Penelitian ........................................................................................
33
3.2.1 Desain Penelitian Siklus I ...........................................................
35
3.2.2 Desain Penelitian Siklus II .........................................................
37
3.3 Populasi dan Sampel ..................................................................................
38
3.4 Operasional Variabel Penelitian ................................................................
39
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................
40
3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................
46
3.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian ...................................................................
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Fisik Lingkungan Mts Swasta Darul Ulum Budi Agung ...........
48
4.2 Persiapan Penelitian ..................................................................................
49
4.3 Pelaksanaan Penelitian ...............................................................................
50
4.4 Hasil Uji Validitas ......................................................................................
51
4.5 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................................
53
4.6 Hasil Penelitian Tindakan ..........................................................................
53
4.6.1 Hasil Penelitian Tindakan Siklus I .............................................
53
1. Perencanaan..............................................................................
53
viii
2. Tindakan...................................................................................
55
3. Observasi ..................................................................................
64
4. Refleksi ....................................................................................
64
5. Evaluasi ....................................................................................
65
4.6.2 Hasil Penelitian Tindakan Siklus II ............................................
65
1. Perencanaan..............................................................................
65
2. Tindakan...................................................................................
66
3. Observasi ..................................................................................
70
4. Refleksi ....................................................................................
71
5. Evaluasi ....................................................................................
72
4.7 Hasil Analisis Penelitian ...........................................................................
72
4.7.1 Hasil Analisis Pra Siklus ..............................................................
72
4.7.2 Hasil Analisis Siklus I ..................................................................
73
4.7.3 Hasil Analisis Siklus II.................................................................
74
4.8 Hasil Analisis Penelitian Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ............................
75
4.7 Pembahasan Penelitian .............................................................................
78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................................
86
5.2 Saran ..........................................................................................................
86
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
88
LAMPIRAN ..........................................................................................................
90
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Perencanaan Perangkat Penelitian Siklus I ...................................... 35
Tabel 3.2 Perencanaan Perangkat Penelitian Siklus II ..................................... 37
Tabel 3.3 Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ............................................ 41
Tabel 3.4 Kisi-kisi angket minat belajar sebelum di uji coba .......................... 42
Tabel 4.1 Kisi-kisi angket minat belajar sebelum di uji coba .......................... 52
Tabel 4.2 Tabel Jadwal Pelaksanaan Konseling Eklektik dengan Media
Superhero Siklus I ............................................................................ 54
Tabel 4.3 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-1 Siklus I ........................ 55
Tabel 4.4 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-II Siklus I ....................... 56
Tabel 4.5 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-III Siklus I ...................... 58
Tabel 4.6 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-IV Siklus I ...................... 60
Tabel 4.7 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-V Siklus I ....................... 62
Tabel 4.8 Tabel Jadwal Pelaksanaan Konseling Media Superhero Siklus II ... 66
Tabel 4.9 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-1 Siklus II ....................... 67
Tabel 4.10 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-2 Siklus II ..................... 69
Tabel 4.11 Hasil Angket Minat Belajar Pra Siklus ......................................... 72
Tabel 4.12 Hasil Angket Minat Belajar Siklus I .............................................. 73
Tabel 4.13 Hasil Angket Minat Belajar Siklus II ............................................. 74
Tabel 4.12 Hasil Minat Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus, Siklus I, dan
Siklus II ............................................................................................ 75
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Alur kegiatan konseling dalam Pendekatan Eklektik ................... 21
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis ................... 34
Gambar 4.1 Diagram Pra Siklus, Siklus I, Siklus II......................................... 77
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kisi-kisi Angket Minat Belajar Sebelum Valid.................................... 90
Lampiran 2. Hasil Validitas Angket Minat Belajar Siswa ........................................ 94
Lampiran 3. Perhitungan Validitas Angket Minat Belajar Siswa ............................. 95
Lampiran 4. Perhitungan Realibilitas Angket Minat Belajar Siswa ......................... 98
Lampiran 5. Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa Setelah Valid ......................... 101
Lampiran 6. Tabel Perhitungan Skor Angket Minat Belajar Siswa ........................ 104
Lampiran 7. RPL BK Individual Minat Belajar Siswa ........................................... 106
Lampiran 8. Instrumen Penilaian Rencana Pelayanan Layanan Informasi .............. 147
Lampiran 9. Penilaian Aktivitas Pelaksanaan Layanan Informasi ........................... 155
Lampiran 10. Jadwal Kehadiran Klien..................................................................... 169
Lampiran 11. Dialog Konseling Individual ............................................................. 170
Lampiran 12. Dokumentasi Poto.............................................................................. 189
Lampiran 13. Laiseg................................................................................................. 193
Lampiran 14. Laijapen ............................................................................................. 197
Lampiran 15. Laijapan ............................................................................................. 201
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah suatu kegiatan pengajaran yang mengkondisikan
seorang untuk belajar. Pembelajaran lebih memfokuskan agar siswa dapat belajar
secara optimal melalui berbagai kegiatan edukatif yang dilakukan oleh pendidik.
Dengan demikian guru harus berperan diantaranya sebagai sumber, komunikator
mediator, pembimbing dan penilai. Slameto (2010:2) mengemukakan "Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai
hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya". Perubahan yang
terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu
sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan
dalam arti belajar. Slameto (2010:180) mengemukakan “Minat adalah suatu rasa
lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan diri akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minat siswa untuk belajar”. Berdasarkan pendapat
Slameto mengenai pengertian belajar dan minat, maka dapat di tarik kesimpulan
bahwa minat belajar adalah suatu rasa tertarik siswa terhadap suatu hal untuk
memperoleh ilmu yang baru dan berguna untuk dirinya tanpa ada yang memaksa.
Salah satu faktor yang menyebabkan timbulnya kesulitan dalam belajar
adalah karena minat siswa tidak ada terhadap pelajaran tersebut. Kegiatan belajar
1
2
dapat berhasil dengan baik apabila ada pemusatan perhatian terhadap pelajaran
dan salah satu faktor yang menyebabkan terpusatnya perhatian dalam minat,
sehubungan dengan hal tersebut, guru harus mampu memelihara minat belajar
siswa, motivasi belajar siswa, kebutuhan siswa dan lain-lain, supaya siswa dapat
menjamin sikap positif dalam belajar dan kesukaannya kepada pelajaran.
Minat siswa dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan, misalnya siswa
lebih menyukai pelajaran matematika dari pada pelajaran yang lainnya. Siswa
yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan
perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Mengembangkan minat
terhadap pelajaran pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana
hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya
sendiri sebagai individu. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu
alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan bila siswa
melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada
dirinya, kemungkinan siswa akan berminat untuk mempelajarinya.
Minat sangat penting dalam kegiatan belajar, karena tanpa adanya minat
terhadap suatu pelajaran, maka kegiatan proses belajar tidak akan berjalan dengan
baik dan pada akhirnya keberhasilan dalam belajar tidak akan tercapai dengan
baik pula. Dari hasil observasi dan wawancara yang saya lakukan pada tanggal 18
Januari 2016 di MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung berdasarkan informasi yang
di peroleh dari Guru BK menyatakan bahwa di sekolah ini sering dijumpai siswa
yang tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran, terkadang ada yang tidak
peduli dengan penjelasan guru, jika diberi pertanyaan siswa tersebut tidak bisa
menjawab, siswa tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran yang guru sajikan.
3
Upaya yang dilakukan guru BK yaitu dengan memberikan arahan (nasehat) , cara
ini sangat tidak efektif dalam menangani siswa tersebut. Beberapa butir
pertanyaan wawancara yang saya lakukan kepada guru BK yaitu : 1. Ada berapa
rombel di sekolah ini? 2. Berapakah jumlah siswa perkelas? 3. Berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk 1 les pelajaran? 4. Ada berapa guru BK di sekolah ini? 5.
Apa permasalahan yang sering di hadapi sekolah ini yang berhubungan dengan
siswa? 6.Bagaimana motivasi dan minat belajar siswa sekarang? 7. Bagaimanakah
cara siswa belajar dikelas? 8. Bagaimanakah metode pengajaran dikelas? 9.
Bagaimana respon siswa terhadap pelajaran? 10. Bagaimana hasil belajar siswa
persemester? 11. Bagaimana usaha ibu dalam meningkatkan belajar siswa siswi?
12. Apakahkah setelah diberikan nasehat ada perubahan pada siswa?
Jurnal bimbingan dan konseling, Firmansyah (2013) dalam penelitian yang
berjudul meningkatkan minat siswa mengerjakan tugas melalui konseling eklektik
pada siswa kelas X SMA Negeri I Merbau mernyimpulkan bahwa penggunaan
pendekatan konseling eklektik dengan media kreatif dapat meningkatkan minat
siswa dalam mengerjakan tugas pelajaran matematika SMA Negeri I Merbau.
Selain itu Muidah (2015) dalam penelitiannya yang berjudul meningkatkan
minat belajar siswa melalui layanan informasi dengan teknik power point
menyimpulkan bahwa pelaksanaan layanan informasi dengan teknik power point
dapat meningkatkan minat belajar siswa. Power point merupakan software yang
mampu menmpilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam
pembuatan dan penggunaanya relative murah. Power point memiliki kemampuan
untuk menggabungkan berbagai unsur media seperti pengolahan teks, warna
gambar, grafik serta animasi. Dengan fasilitas animasi, suatu slide dapat
4
dimodifikasi dengan menarik begitu juga dengan adanya fasilitas front picture,
sound dan efek dapat dipakai untuk membuat suatu slide yang bagus. Maka
mampu menarik perhatian dan mampu menerima apa yang disampaikan kepada
peserta didik.
Skripsi bimbingan dan konseling, kholid wahyudin (2016) yang berjudul
hubungan kebiasaan membaca komik berjenis superhero dengan konsep diri
peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Campur Darat Tulung Agung adapun
Tujuan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kebiasaan membaca
komik berjenis superhero dengan konsep diri peserta didik kelas VIII SMP Negeri
1 Campurdarat Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Metode penelitian dalam
penelitian ini adalah teknik korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Proses
analisis data menggunakan analisis Korelasi Product Moment. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 40 responden yang memiliki kebiasaan membaca komik
berjenis superhero tinggi dari total populasi sebanyak 311 peserta didik kelas VIII
di SMP Negeri 1 Campurdarat. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diatas dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan membaca komik berjenis
superhero dengan konsep diri.
Berdasarkan informasi dan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti
tertarik dan merasa perlu untuk memberikan tindakan lebih lanjut guna
meningkatkan minat belajar siswa. Hasil penelitian ini dapat dibandingkan dengan
keadaan sekolah yang akan diteliti, siswa belum mempunyai rasa minat terhadap
belajarnya, diperkirakan karena cara yang dilakukan oleh pihak sekolah terutama
guru BK atau konselor masih kurang tepat. Maka cara yang tepat untuk
5
meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan menggunakan pendekatan
konseling individual.
Tolbert (dalam Prayitno dan Amti 2008: 78) “ Konseling adalah hubungan
pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor
melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya,
menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri
sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang
dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk
kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar
bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan
yang akan datang. Model konseling yang sesuai untuk siswa yang hanya
mendapatkan arahan dari guru BK atau konselor adalah pendekatan konseling
eklektik dengan media superhero. Latipun (2011:190) mengemukakan :
pendekatan konseling eklektik adalah suatu pendekatan yang berusaha
menyelidiki berbagai sistem metode dan teori dengan tujuan untuk memahami dan
menerapkannya dalam situasi konseling. Pendekatan eklektik juga dikenal sebagai
konseling integratif. Hal ini tentu saja disebabkan karena orientasi pendekatan
eklektik adalah penggabungan teori-teori konseling dengan mempertimbangkan
kelebihan dan kekurangan pada masing-masing teori tersebut. Karena dalam
praktiknya pendekatan eklektik menggunakan semua teori konseling, maka
pendekatan ini tidak pernah menggunakan konsep-konsep teori secara tetap, tetapi
akan memilih konsep teori apakah yang paling sesuai dengan masalah konseli.
Oleh karena itu, pendekatan eklektik bersifat fleksibel dalam penggunaannya.
Selain iu, pendekatan eklektik juga bersifat ilmiah, sistematik, dan logis.
6
Selanjutnya Corey (dalam Namora 2011 : 191) juga menganjurkan agar
konselor menggunakan pendekatan eklektik sebagai kerangka kerjanya dalam
menangani konseli. Hal ini berdasarkan anggapan bahwa juga konselor hanya
terpaku pada satu teori yang dianggapnya paling penting, maka secara tidak
langsung ia telah mengesampingkan teori lain yang mungkin saja lebih efektif dan
bermanfaat bagi konseli. Selain itu, dimensi-dimensi lain yang bernilai dari
tingkah laku manusia akan terlewati jika konselor hanya membatasi diri pada satu
teori konseling saja.
Rubin, C, Lawrence (2007 : 4 dan 17) mengemukakan : ”Konseling dapat
dilakukan dengan menggunakan media superhero. Superhero mempunyai
kekuatan dan mentransformasikan keyakinan dengan kekuatan tersebut. Demikian
juga konseli memahami kekuatan mereka untuk menghadapi kekerasan atau
terisolasi yang mereka tidak dapat atasi. Superhero dapat menyelidiki dan
mengubah situasi yang dihadapinya. Dengan demikian konseli juga dapat situasi
untuk mengembangkan daya juang dan penafsiran dalam menghadapi persoalan.
Kemampuan untuk beradaptasi terhadap pengalaman mentransfomasikan diri ini
didasarkan pada perjuangan untuk menghadapi persoalan. Meskipun konseli tidak
memiliki kekuatan seperti superhero, tetapi kekuatan fisik dan kekuatan moral
superhero dapat ditransformasikan untuk mengubah dan membantu konseli
mengatasi ketidak mampuan dan kekurangan yang dirasakan.”
Beranjak dari fenomena belum semua siswa di sekolah dapat dapat
meningkatkan minat belajarnya, padahal ini sangat diperlukan dalam memusatkan
perhatianya terhadap pelajaran. Sementara cara yang dilakukan guru konselor
belum efektif untuk meningkatkan minat belajarnya, maka perlu menguji apakah
7
konseling eklektik dengan media superhero dapat meningkatkan minat belajar
siswa. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan di MTs Swasta Darul Ulum Budi
Agung Medan pada siswa-siswi kelas VIII-3, dengan memberikan angket untuk
menguji minat belajar siswa maka diperoleh data bahwa 4 siswa memiliki minat
belajar rendah. Karena keterbatasan dan kemampuan peneliti yang membutuhkan
waktu lama, maka peneliti hanya mengambil 4 siswa terbawah. Atas dasar inilah
maka disusunlah sebuah penelitian yang berjudul “ “MENINGKATKAN
MINAT
BELAJAR
SISWA
MELALUI
KONSELING
EKLEKTIK
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS
VIII -3 MTS SWASTA DARUL ULUM BUDI AGUNG MEDAN”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah di
atas, maka masalah yang di identifikasi adalah :
1) Kurangnya minat belajar siswa sehingga siswa gagal dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran di kelas.
2) Cara guru BK atau konselor selama ini tidak efektif dalam meningkatkan
minat belajar siswa
3) Cara yang efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa
4) Konseling eklektik dengan media superhero dapat meningkatkan minat
belajar siswa.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah-masalah di atas, perlu kiranya dilakukan
pembatasan masalah dalam penelitian ini agar masalah yang diteliti lebih jelas dan
8
terarah. Masalah penelitian ini dibatasi pada peningkatan minat belajar melalui
konseling eklektik dengan menggunakan media superhero pada siswa kelas VIII-3
MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah penelitian, dirumuskan masalah dalam penelitian
ini adalah:
„‟Apakah konseling eklektik dengan menggunakan media superhero dapat
meningkatkan minat belajar siswa kelas VIII-3 di MTs Swasta Darul Ulum Budi
Agung Medan‟‟?
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan mengetahui apakah
konseling eklektik dengan menggunakan media superhero dapat meningkatkan
minat belajar siswa.
1.6
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.6.1 Manfaat Teoritis
Manfaat
penelitian
ini
diharapkan
dapat
mengembangkan
ilmu
pengetahuan dan wawasan dibidang pendidikan khususnya dalam bidang
bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan konseling eklektik
menggunakan media superhero untuk meningkatkan minat belajar siswa.
9
1.6.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah, dapat menjadi bahan evaluasi sekaligus memperkaya
pengetahuan sekolah akan Bimbingan Konseling dalam hal ini konseling
eklektik menggunakan media superhero.
b. Bagi Guru BK, konseling eklektik menggunakan media superhero dapat
digunakan sebagai salah satu acuan untuk guru BK dalam meningkatkan
minat belajar siswa di sekolah sehingga menambah keterampilan guru
pembimbing dalam membantu siswa menyelesaikan masalahnya.
c. Bagi Guru Bidang Studi, dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi
sekaligus bahan masukan dalam mengatasi minat belajar siswa dalam
belajar di kelas.
d. Bagi Siswa, dapat meningkatkan minat belajar siswa seperti dalam
perhatian mereka di dalam kelas, ketertarikan dalam belajar, juga
keyakinan mereka terhadap apa yang mereka lakukan terutama dalam hal
belajar.
e. Bagi Peneliti, sebagai informasi ilmiah guna memperluas wawasan dan
pengetahuan tentang meningkatkan minat belajar siswa melalui konseling
eklektik menggunakan media superhero pada siswa.
f. Bagi Peneliti Selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi
referensi dalam pengembangan konseling eklektik dengan menggunakan
media superhero bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti
tentang konseling eklektik dengan menggunakan media superhero
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Laporan hasil penelitian dalam bab ini disajikan dengan menampilkan
analisis deskriftif yang mengacu pada konsep atau teori yang ada. Analisis
dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari subjek
penelitian, peristiwa yang terjadi selama tindakan, hasil observasi, dan refleksi.
Beberapa hal yang menjadi penemuan dalam dalam penelitian ini adalah 1)
temuan umum yang mencakup keadaan fisik lingkungan MTs Swasta Darul Ulum
Budi Agung Medan, 2) temuan khusus yang mencakup identifikasi masalah siswa
dalam minat belajar siswa, yang dilaksanakan dalam proses tindakan, observasi,
refleksi serta hasil evaluasi.
4.1 Keadaan Fisik MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung
Medan sekolah ini memiliki 1 lantai. Bangunan sekolah pada umumnya dalam
kondisi baik. Jumlah ruang kelas untuk menunjang kegiatan belajar memadai.
Sekolah ini memiliki banyak ruangan, diantaranya: Ruang Kepala Sekolah, Ruang
Tata Usaha, Ruang Dewan Guru, Lab Fisika, Lab Kimia, Lab Biologi, Lab
Komputer, Lab Bahasa, Perpustakaan, UKS, Ruang BK, Ruang Keterampilan,
Ruang Kesenian, Toilet Guru, dan SIswa, Gedung Serba Guna, Ruang OSIS,
Ruang Pramuka, Musholla, Gedung Olahraga, Rumah Dinas Guru, Kamar
Asrama Putra, Kamar Asrama Putri, Pos Satpam dan Kantin.
Keseluruhannya sekolah MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan ini
di pimpin oleh bapak Sudarmansyah, S.Pd sebagai kepala sekolah dan di bantu
48
49
oleh wakilnya serta PKS I, PKS II, PKS III, para wali kelas, guru BK, guru bidang
studi, pegawai tata usaha serta koordinator BK yaitu ibu Mukhairani Nst, S.Pd.
Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2015/2016 seluruhnya
berjumlah 371 orang. Persebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta
didik kelas VII ada sebanyak 4 rombongan belajar, peserta didik pada kelas VIII
ada sebanyak 3 rombongan belajar, kelas IX ada sebanyak 2 rombongan belajar.
Letak sekolah sangat nyaman dan tenang baik di dalam maupun di luar area
sekolah, sehingga sangat mendukung proses kegiatan belajar yang baik.
4.2 Persiapan Penelitian
Peneliti mengajukan permohonan surat izin meneliti ke bagian administrasi
di kampus sebagai pengantar dan syarat administrasi dari Universitas Negeri
Medan guna mengumpulkan data untuk penelitian yang ditujukan kepada Kepala
MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan agar peneliti diizinkan
mengumpulkan data di MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan.
Setelah mendapat surat izin, peneliti mengantarkan surat tersebut ke MTs
Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan dan memberikan kepada Guru Bk yaitu
ibu Mukhairima Nasution, Setelah ibu Mukhairima Nasution membaca surat izin
tersebut, beliau menuliskannya kedalam buku tamu dan daftar surat masuk.
Dengan begitu peneliti dizinkan untuk melakukan penelitian di MTs Swasta Darul
Ulum Budi Agung Medan.
50
4.3 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan langsung di MTs Swasta Darul Ulum Budi
Agung Medan T.A 2015/2016 selama 2 bulan sejak 16 Mei 2016 sampai dengan
30 Juli 2016.
1. Pada tanggal 16 Mei 2016 di adakan Uji Validitas kepada 38 orang siswa
kelas VIII-1.
2. Pada tanggal 19 Mei 2016 peneliti menyebarkan angket kepada 38 orang
siswa di kelas VIII-3 untuk mendapatkan siswa yang akan menjadi konseli
dalam konseling eklektik menggunakan media superhero yang berjumlah
4 orang siswa yang memiliki skor angket minat belajar rendah sebelum
mendapatkan layanan konseling eklektik menggunakan media superhero.
3. Pada tanggal 20 Mei melakukan konseling untuk pertemuan pertama
kepada siswa yang memiliki nilai rendah.
4. pada tanggal 23 mei- 24 mei mengadakan pertemuan ke 2.
5. Tanggal 30 mei- 31 mei mengadakan konseling individu untuk pertemuan
ke 3.
6. Pertemuan ke 4 diadakan pada tanggal 4 juni.
7. Selanjutnya pertemuan terakhir untuk siklus 1 di adakan pada tanggal 1618 juli.
8. 18 Juli sekaligus memberikan instrument angket minat belajar dalam
belajarnya di sekolah untuk mengetahui apakah setelah diberikan layanan
konseling eklektik menggunakan media superhero minat belajar siswa
dapat meningkat.
51
9. Pada tanggal 23 Juli diadakan pertemuan ke 6 siklus II untuk
meningkatkan minat belajar siswa.
10. Pada tanggal 30 Juli diadakan pertemuan ke 7 untuk siklus ke 2 dan
memberikan instrument angket untuk mengetahui apakah setelah diberikan
layanan konseling eklektik menggunakan media superhero minat belajar
siswa meningkat.
4.4 Hasil Uji Validitas
Instrument minat belajar yang peneliti pakai, diuji dengan menggunakan
validitas konten (isi) sehingga setiap item pertanyaan disesuaikan dengan tingkat
pemahaman remaja yang dapat mengungkapkan masalah minat belajar . Dari hasil
uji validitas terdapat 30 soal yang valid yaitu: 1, 3, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15,17,
21, 22, 23, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 39, 41, 44, 45, dan 46 dan 16
soal yang tidak valid yaitu: 2, 4, 6, 8, 18, 19, 20, 24, 27, 35, 38, 40, 42, 43 . Secara
lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini, sedangkan untuk perhitungannya
dapat dilihat pada lampiran 2 dan lampiran 3.
52
Tabel 4.1 Kisi-Kisi Angket Minat Belajar setelah di uji coba
NO
1.
Indikator
Perhatian
2.
3.
4.
Ketertarikan
Keyakinan
Tindakan
No. Item Angket
favourable unfavourable
1
Siswa mendengarkan
20
penjelasan guru
21
Siswa memperhatikan 19
saat guru menulis di
papan tulis
Deskriptor
1) Bersemangat
untuk
mempelajari hal yang
baru
2) Merespon/memberi
tanggapan
terhadap
apa yang disampaikan
guru
pada
saat
pembelajaran di kelas.
3) Bertanya ketika ada
penjelasan
guru
kurang jelas
4) Memecahkan
soal
yang rumit
1) Berani tampil ke
depan kelas untuk
mempersentasikan
laporan.
2) Menyimpulkan materi
pembelajaran dengan
kata-katanya sendiri.
3) Memajang hasil karya
yang telah di buat
siswa.
1) Mencatat penjelasan
guru dengan cara yang
menarik
(mind
mapping)
2) Mengulangi
materi
yang di ajarkan guru
ketika ada waktu
luang.
Jumlah
4, 10
5,2
6,28
18,23
Jumlah
Item
4
14
16
17
9,30
7,27
24,11
25,8
15
13
12
29
2
26
14
3
15
8
4
15
30
53
4.5 Hasil Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas angket dengan menggunakan rumus
alpha cronbach, maka diketahui �11 = 0,860. Maka dapat disimpulkan bahwa
angket minat belajar siswa memenuhi kriteria reliabilitas, sehingga dapat
digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.
4.6 Hasil Penelitian Tindakan
Laporan hasil penelitian ini disajikan dengan menampilkan data analisis
yang telah diperoleh, baik itu analisis deskriptif maupun analisis kualitatif.
Analisis tersebut dilakukan untuk memperoleh gambaran umum dari onjek
penelitian, dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat pelaksanaan penelitian
seperti pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi, dan evaluasi penelitian.
Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan uji
validitas instrument angket pada siswa kelas VIII-1. Adapun angket yang
digunakan yaitu angket untuk mengungkap minat belajar siswa.
4.6.1 Hasil Penelitian Tindakan Siklus I
1. Perencanaan
Setelah menemukan dan menentukan aspek penelitian berdasarkan angket
minat belajar yang telah dilakukan dan keinginan siswa mengikuti kegiatan.
Peneliti memberikan kesepakatan awal dengan siswa sebelum melakukan
kegiatan. Berikut disajikan tabel pelaksanaan konseling minat belajar siklus I.
54
Tabel 4.2 Tabel Jadwal Pelaksanaan Konseling Eklektik dengan Media
Superhero Siklus I
No
Nama
Klien
1
TDA
AB
DW
TE
2
3
4
5
TDA
AB
DW
TE
TDA
AB
DW
TE
TDA
AB
DW
TE
TDA
AB
DW
TE
Tanggal
20 Mei
2016
20 Mei
2016
20 Mei
2016
20 Mei
2016
23 Mei
2016
24 Mei
2016
30 Mei
2016
31 Mei
2016
4 Juni
2016
Pertemuan
1
Pemberian Layanan
Pertemuan Pertemuan Pertemuan
2
3
4
Pertemuan
5
16 Juli
2016
18 Juli
2016
Pada tahap perencanaan, peneliti menyediakan RPLBK (Rencana Pelaksanaan
Layanan Bimbingan dan Konseling) untuk 5 kali pertemuan pada siklus 1 dan
menyediakan Laiseg (Penilaian Segera), untuk 5 kali penilaian terhadap kegiatan
Konseling Eklektik dengan Media Superhero pertemuan 1 sampai 5 dan Laijapen
(Penilaian Jangka Pendek) yang diberikan pada siklus I setelah pertemuan ke 3
sampai ke 5 dan Laijapan (Penilaian Jangka Panjang) yang diberikan setelah
pelaksanaan kegiatan Konseling Media Superhero pertemuan ke 2 siklus II
55
2. Tindakan
Pada tahap tindakan peneliti melaksanakan layanan konseling eklektik dengan
media superhero. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan sebanyak 5 kali
pertemuan, pertemuan ke-1 untuk pemberian layanan informasi, pertemuan ke-2
sampai ke-5 untuk konseling individu dengan media superhero. Langkah yang
dilakukan dalam setiap satu pertemuan adalah dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
Pertemuan ke-1
Tabel 4.3 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-1 Siklus I
No
1
2
3
4
Nama Konseli
TDA
AB
DW
TE
Tanggal
20 Mei 2016
20 Mei 2016
20 Mei 2016
20 Mei 2016
Jam
09.00 WIB
09.45 WIB
10.30 WIB
11.30 WIB
Tempat
Ruang BK
Pada pertemuan pertama peneliti memberikan layanan informasi (individu)
dengan konseli di ruang kelas selama kurang lebih 45 menit. Siswa secara
bergantian diberikan layanan informasi.
a. Tahap awal
Pada tahap ini peneliti mengucapkan salam serta menanyakan kabar
konseli untuk menjalin keakraban. Selanjutnya peneliti menjelaskan bahwa
pertemuan pertama ini masih melaksanakan layanan informasi belum pada proses
konselingnya. Selanjutnya peneliti mengajak konseli untuk fokus terhadap
kegiatan yang akan dilakukan dengan mengikuti proses visualisasi kreatif.
56
Setelah konseli merasa nyaman, dilanjutkan dengan menanyakan kesiapan
konseli dalam mengikuti kegiatan, menanyakan apakah konseli sudah dapat
meakukan visualisasi kreatif dengan baik.
b. Tahap kegiatan
Pada tahap ini peneliti mengemukakan kembali bahwa pertemuan ke-1
belum ada kegiatan konseling, masih layanan informasi tentang masalah yang
akan dibahas di pertemuan selanjutnya. Dan meminta kesediaan konseli untuk
pertemuan selanjutnya mengikuti layanan konseling individu untuk membantu
menyelesaikan masalahnya.
c. Tahap pengakhiran
Pada tahap ini peneliti menjelaskan bahwa kegiatan akan berakhir,
kemudian peneliti menanyakan pemahaman konseli terhadap layanan yang
diberikan oleh peneliti, kemudian merencanakan kegiatan lanjutan untuk
konseling, kegiatan diakhiri dengan salaman.
Pertemuan ke-2
Tabel 4.4 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-II Siklus I
No
1
2
3
4
Nama Konseli
TDA
AB
DW
TE
Tanggal
23 Mei 2016
23 Mei 2016
24 Mei 2016
24 Mei 2016
Jam
09.00 WIB
10.00 WIB
09.00 WIB
10.00 WIB
Tempat
Ruang BK
Pada pertemuan kedua peneliti memberikan layanan konseling individu
media superhero dengan konseli di ruang BK selama kurang lebih 45 menit.
57
a. Tahap awal
Pada tahap ini peneliti mengucapkan salam serta menanyakan kabar
konseli untuk menjalin keakraban antara peneliti dan konseli. Dilanjutkan sedikit
mengulang pengertian konseling dan asas yang sudah disampaikan pada
pertemuan sebelumnya. Dan menyepakati masalah yang akan dibahas, sebelum ke
pembahasan masalah peneliti membuat konseli untuk fokus dan nyaman dengan
cara visualisasi kreatif yang bertujuan untuk membuat konseli merasa nyaman dan
bisa fokus sehingga tidak ada penghalang dalam memulai proses konseling.
Setelah konseli merasa nyaman, dilanjutkan dengan menanyakan kabar
kesiapan konseli dalam mengikuti kegiatan, menanyakan apakah konseli sudah
dapat melakukan visualisasi kreatif dengan baik serta membuat perkiraan waktu
45 menit.
b. Tahap kegiatan
Pada tahap ini peneliti mengemukakan kembali masalah yang akan
dibahas sesuai dengan kesepakatan sebelumnya yaitu tentang tidak berani tampil
di depan kelas untuk mempersentasikan hasil laporan, peneliti menghubungkan
dengan superhero yang telah dipilih konseli pada pertemuan sebelumnya. Konseli
diminta untuk untuk menemukan kekuatan-kekuatan yang ada pada superhero dan
dihubungkan dengan masalah yang sedang dialami oleh konseli.
Selanjutnya peneliti mengajak konseli untuk menemukan kekuatankekuatan klien yang telah dimilikinya selama ini. Terutama yang ada
hubungannya dengan kemampuan berani tampil di depan kelas untuk
mempersentasikan hasil laporan, setelah menemukan kekuatan-kekuatannya,
58
konseli mencari apa yang mengakibatkan terjadi masalah yang sedang
dihadapinya. Peneliti membantu konseli untuk menyelesaikan ketidakberaniannya
dalam tampil di depan kelas untuk mempersentasikan hasil laporan, dengan
latihan menenangkan diri. Konseli mulai berlatih menenangkan diri dari konselor
di depan peneliti. Itu membuktikan konseli sudah mulai bisa mengatasi
masalahnya.
c. Tahap pengakhiran
Pada tahap ini peneliti menjelaskan bahwa kegiatan akan berakhir,
kemudian peneliti menanyakan pemahaman konseli terhadap layanan yang
diberikan oleh peneliti, kemudian merencanakan kegiatan lanjutan untuk
konseling, kegiatan diakhiri dengan salaman.
Pertemuan ke-3
Tabel 4.5 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-III Siklus I
No
1
2
3
4
Nama Konseli
TDA
AB
DW
TE
Tanggal
30 Mei 2016
30 Mei 2016
31 Mei 2016
31 Mei 2016
Jam
09.00 WIB
10.00 WIB
09.00 WIB
10.00 WIB
Tempat
Ruang BK
Pada pertemuan kedua peneliti memberikan layanan konseling individu
media superhero dengan konseli di ruang BK selama kurang lebih 45 menit.
a. Tahap awal
Pada tahap ini peneliti mengucapkan salam serta menanyakan kabar
konseli untuk menjalin keakraban antara peneliti dan konseli. Dilanjutkan sedikit
59
mengulang pengertian konseling dan asas yang sudah disampaikan pada
pertemuan sebelumnya. Dan menyepakati masalah yang akan dibahas, sebelum ke
pembahasan masalah peneliti membuat konseli untuk fokus dan nyaman dengan
cara visualisasi kreatif yang bertujuan untuk membuat konseli merasa nyaman dan
bisa fokus sehingga tidak ada penghalang dalam memulai proses konseling.
Setelah konseli merasa nyaman, dilanjutkan dengan menanyakan kabar
kesiapan konseli dalam mengikuti kegiatan, menanyakan apakah konseli sudah
dapat melakukan visualisasi kreatif dengan baik serta membuat perkiraan waktu
45 menit.
b. Tahap kegiatan
Pada tahap ini peneliti mengemukakan kembali masalah yang akan
dibahas
sesuai
memperhatikan
dengan
ketika
kesepakatan
guru
sedang
sebelumnya
menulis
di
yaitu
tentang
papan
tulis,
tidak
peneliti
menghubungkan dengan superhero yang telah dipilih konseli pada pertemuan
sebelumnya. Konseli diminta untuk menemukan kekuatan-kekuatan yang ada
pada superhero dan dihubungkan dengan masalah yang sedang dialami oleh
konseli.
Selanjutnya peneliti mengajak konseli untuk menemukan kekuatankekuatan klien yang telah dimilikinya selama ini. Terutama yang ada
hubungannya dengan memperhatikan ketika guru sedang menulis di papan tulis,
setelah
menemukan
kekuatan-kekuatannya,
konseli
mencari
apa
yang
mengakibatkan terjadi masalah yang sedang dihadapinya. Peneliti membantu
konseli untuk menyelesaikan kesulitan konseli mengambil keputusan, dengan
60
latihan memperhatikan guru meskipun ada teman yang mengajak berbicara.
Konseli mulai berlatih memperhatikan guru dari konselor di depan peneliti. Itu
membuktikan konseli sudah mulai bisa mengatasi masalahnya.
c. Tahap pengakhiran
Pada tahap ini peneliti menjelaskan bahwa kegiatan akan berakhir,
kemudian peneliti menanyakan pemahaman konseli terhadap layanan yang
diberikan oleh peneliti, kemudian merencanakan kegiatan lanjutan untuk
konseling, kegiatan diakhiri dengan salaman.
Pertemuan ke-4
Tabel 4.6 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-IV Siklus I
No
1
2
3
4
Nama Konseli
TDA
AB
DW
TE
Tanggal
4 Juni 2016
4 Juni 2016
4 Juni 2016
4 Juni 2016
Jam
09.00 WIB
10.30 WIB
12.00 WIB
13.00 WIB
Tempat
Ruang BK
Pada pertemuan kedua peneliti memberikan layanan konseling individu
media superhero dengan konseli di ruang BK selama kurang lebih 45 menit.
a. Tahap awal
Pada tahap ini peneliti mengucapkan salam serta menanyakan kabar
konseli untuk menjalin keakraban antara peneliti dan konseli. Dilanjutkan sedikit
mengulang pengertian konseling dan asas yang sudah disampaikan pada
pertemuan sebelumnya. Dan menyepakati masalah yang akan dibahas, sebelum ke
pembahasan masalah peneliti membuat konseli untuk fokus dan nyaman dengan
61
cara visualisasi kreatif yang bertujuan untuk membuat konseli merasa nyaman dan
bisa fokus sehingga tidak ada penghalang dalam memulai proses konseling.
Setelah konseli merasa nyaman, dilanjutkan dengan menanyakan kabar
kesiapan konseli dalam mengikuti kegiatan, menanyakan apakah konseli sudah
dapat melakukan visualisasi kreatif dengan baik serta membuat perkiraan waktu
45 menit.
b. Tahap kegiatan
Pada tahap ini peneliti mengemukakan kembali masal
KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII
MTS SWASTA DARUL ULUM BUDI AGUNG
MEDAN T.A 2015/2016
SKRIPSI
OLEH:
TRI SHENDI PRAMITA
NIM. 1123351027
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI
KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII
MTS SWASTA DARUL ULUM BUDI AGUNG
MEDAN T.A 2015/2016
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi
Pendidikan Dan Bimbingan
OLEH:
TRI SHENDI PRAMITA
NIM. 1123351027
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
ABSTRAK
TRI SHENDI PRAMITA, NIM : 1123351027, “Meningkatkan Minat Belajar
Siswa Melalui Konseling Eklektik dengan Menggunakan
Media Superhero pada Siswa Kelas VIII MTs Swasta
Darul Ulum Budi Agung Medan T.A 2015/2016”. Skripsi
Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah konseling
eklektik dengan menggunakan media superhero dapat meningkatkan minat belajar
siswa pada kelas VIII di MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan T.A
2015/2016. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
meningkatkan minat belajar siswa melalui konseling eklektik dengan
menggunakan media superhero di MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan
T.A 2015/2016. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan dan
Bimbingan Konseling dengan dua siklus yang terdiri dari empat tahapan
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Populasi penelitian adalah seluruh
kelas VIII-3 yang mengalami masalah minat belajar yang diperoleh berdasarkan
angket minat belajar. Besar sampel adalah 4 orang. Hasil penelitian menunjukkan
pelaksanaan Konseling Eklektik dengan Menggunakan Media Superhero dapat
meningkatkan minat belajar siswa kelas VIII-3 di MTs Swasta Darul Ulum Budi
Agung Medan T.A 2015/2016. Sebelum tindakan minat belajar siswa berada pada
kategori kurang. Setelah tindakan konseling pada siklus I siswa yang mengalami
peningkatan minat belajar mencapai 50 %. Pada siklus II peningkatannya
mencapai 100 % dan telah mencapai target yang ditetapkan. Dari temuan
penelitian, dapat dikemukakan bahwa hipotesis yang diajukan yaitu konseling
eklektik dengan menggunakan media superhero pada siswa kelas VIII-3 di MTs
Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan T.A 2015/2016 dapat meningkatkan
minat belajar nya.
i
ABSTRACT
The problems submitted in this study is whether the eclectic counseling using the
media superhero can increase the interest of students in class VIII in Private MTs
Darul Ulum Agung Budi Medan TA 2015/2016. While the purpose of this
research is to increase student interest through eclectic counseling is by using
media superhero in Private MTs Darul Ulum Budi Agung Medan TA 2015/2016.
The method used is Action Research and Counseling with two cycles consisting
of four stages of planning, action, observation and reflection. The study
population was the whole class VIII-3 is having problems learning interest
obtained by questionnaire interest in learning. The sample size is 4. The results
showed the implementation of the Eclectic Counseling by Using Media Superhero
can increase student interest in the VIII-3 Private MTs Darul Ulum Budi Agung
Medan TA 2015/2016. Before the act of student interest in the category less. After
counseling action in the first cycle, students who have increased interest in
learning reached 50%. In the second cycle increases were 100% and have reached
the target. From the research findings, it can be argued that the hypothesis that
submitted is eclectic counseling by using media superhero in class VIII-3 in
Private MTs Darul Ulum Budi Agung Medan TA 2015/2016 can increase its
interest in learning.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah yang menciptakan
manusia dengan penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi
manusia dengan akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk
senantiasa mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa
berpikir sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna
serta mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Atas berkat rahmat-Nya
penyusun dapat menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu sehingga skripsi yang berjudul “Meningkatkan Minat Belajar Siswa
Melalui Konseling Eklektik Menggunakan Media Superhero Pada Siswa Kelas
VIII Mts Darul Ulum Budi Agung Medan T.A 2015/2016”. Shalawat dan salam
tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat serta
seluruh generasi setelahnya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan
dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja
keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak terutama kepada Dosen
Pembimbing Skripsi Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS, S.Psi Kons yang telah
memberikan bimbingan, motivasi dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penulisan skripsi sampai skripsi ini selesai dan memberikan kesempurnaan pada
skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
iii
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr.Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,
Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan FIP UNIMED.
4. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons Selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan. Serta Ibu
Dra. Nur arjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Universitas Negeri Medan.
5. Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS, S.Psi Kons, selaku Dosen Pembimbing
skripsi yang telah membimbing penulis dari awal hingga akhir
penyelesaian skripsi dengan penuh kesabaran dalam memberikan
bimbingan, ilmu, saran, dan koreksiannya.
6. Ibu Dra. Nur’aini, MS, Bapak Dr. Nasrun, MS dan Bapak Prof. Dr. Abdul
Murad, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan
dan mengkoreksi dalam kesempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas
Negeri Medan yang telah menyumbangkan ilmu kepada penulis yang
tentunya sangat berguna untuk masa depan penulis.
iv
8. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam urusan
surat-menyurat.
9. Pegawai Perpustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai
Perpustakan Digital Library Universitas Negeri Medan.
10. Pihak Mts Darul Ulum Budi Agung Medan Bapak Sudarmansyah, S.pd
yang telah memberikan izin dan kemudahan untuk penelitian di sekolah
tersebut, dan Ibu Mukhairima Nasution selaku Guru BK serta seluruh
Bapak/ Ibu Guru yang mengajar di sekolah tersebut.
11. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Ediyono, S.Pd
dan Ibunda Yusmalia. Melalui mereka-lah saya temukan dan rasakan
nikmatnya Cinta-Mu yang tidak henti-hentinya memberikan do’a dan
dukungan baik itu moril maupun materil. Ayah dan Ibu adalah pahlawan
dan penyejuk hati saya. Dan motivator terbesar untuk membangkitkan
semangat penulis dalam menyelesaikan studi ini.
12. Untuk kakak dan adikku tersayang Agung Pradhana, Dwi Nirmala Pratiwi
dan Syella Ramadhani, Terimakasih atas doa, dan dukungannya selama
ini.
13. Untuk sahabat sekaligus kakak terbaik Eka novika terimakasih karena
selalu menyemangati dan memberikan motivasi serta dukungannya kepada
penulis.
14. Sahabatku senasib dan sepenanggungan Aminatun Zuriah yang selalu
menemani dari awal hingga akhir penelitian yang selalu sabar dan
mendukung penulis selama proses studi dan menyelesaikan skripsi.
v
15. Saudaraku Lestari Cool yang selalu mendengarkan cerita keluh kesahku
serta selalu memberikan motivasi dan yang selalu mendoakan.
16. Teman-temanku Dian Sari, kak Alfi terimakasi telah banyak membantu
dalam menyelesaikan sripsi dan Dani Syahputra terimakasih karena telah
banyak memberikan ide-ide kreatifnya dalam pembuatan skripsi serta
semangat dan motivasi yang tidak pernah henti diberikan kepada penulis.
17. Untuk teman-teman sebimbingan Nursakinah Hasibuan, Wiwik Anggraini
Manik, Sarda, Manja Utami yang saling memberikan dukungan dan
bantuan kepada peneliti.
18. Keluarga besar BK Ekstensi 2012 FIP UNIMED yang tidak dapat disebut
satu persatu atas doa dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis
19. Kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas doa dan dukungan yang telah
diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan dalam skripsi ini, untuk itu
penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, saya ucapkan terima terima kasih.
Medan , 30 Agustus 2016
Penulis
Tri Shendi Pramita
NIM.1123351027
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK………………………………………………………………….…..i
ABSTRACT…………………………………………………………………….ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………...…iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………x
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………..xi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………...…xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................
7
1.3 Batasan Masalah .........................................................................................
7
1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................
8
1.5 Tujuan Penelitian........................................................................................
8
1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................................
8
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Kerangka Teori ..........................................................................................
10
2.1.1 Minat Belajar ...........................................................................
10
2.1.1.1 Pengertian Minat Belajar .............................................
10
2.1.1.2 Fungsi Minat dalam Belajar .........................................
11
2.1.1.3 Aspek-Aspek Minat Belajar .........................................
12
2.1.1.4 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar ...
14
2.1.2 Konseling Eklektik .....................................................................
17
vii
2.1.2.1 Pengertian Konseling Eklektik .....................................
17
2.1.2.2 Media Superhero dalam Konseling Eklektik ...............
24
2.1.2.3 Konseling Eklektik Dengan Menggunakan
Media Superhero Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa ..
29
2.2 Kerangka Konseptual ................................................................................
31
2.3 Hipotesis .....................................................................................................
32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ...........................................................................................
33
3.2 Desain Penelitian ........................................................................................
33
3.2.1 Desain Penelitian Siklus I ...........................................................
35
3.2.2 Desain Penelitian Siklus II .........................................................
37
3.3 Populasi dan Sampel ..................................................................................
38
3.4 Operasional Variabel Penelitian ................................................................
39
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................
40
3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................
46
3.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian ...................................................................
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Fisik Lingkungan Mts Swasta Darul Ulum Budi Agung ...........
48
4.2 Persiapan Penelitian ..................................................................................
49
4.3 Pelaksanaan Penelitian ...............................................................................
50
4.4 Hasil Uji Validitas ......................................................................................
51
4.5 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................................
53
4.6 Hasil Penelitian Tindakan ..........................................................................
53
4.6.1 Hasil Penelitian Tindakan Siklus I .............................................
53
1. Perencanaan..............................................................................
53
viii
2. Tindakan...................................................................................
55
3. Observasi ..................................................................................
64
4. Refleksi ....................................................................................
64
5. Evaluasi ....................................................................................
65
4.6.2 Hasil Penelitian Tindakan Siklus II ............................................
65
1. Perencanaan..............................................................................
65
2. Tindakan...................................................................................
66
3. Observasi ..................................................................................
70
4. Refleksi ....................................................................................
71
5. Evaluasi ....................................................................................
72
4.7 Hasil Analisis Penelitian ...........................................................................
72
4.7.1 Hasil Analisis Pra Siklus ..............................................................
72
4.7.2 Hasil Analisis Siklus I ..................................................................
73
4.7.3 Hasil Analisis Siklus II.................................................................
74
4.8 Hasil Analisis Penelitian Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ............................
75
4.7 Pembahasan Penelitian .............................................................................
78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................................
86
5.2 Saran ..........................................................................................................
86
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
88
LAMPIRAN ..........................................................................................................
90
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Perencanaan Perangkat Penelitian Siklus I ...................................... 35
Tabel 3.2 Perencanaan Perangkat Penelitian Siklus II ..................................... 37
Tabel 3.3 Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ............................................ 41
Tabel 3.4 Kisi-kisi angket minat belajar sebelum di uji coba .......................... 42
Tabel 4.1 Kisi-kisi angket minat belajar sebelum di uji coba .......................... 52
Tabel 4.2 Tabel Jadwal Pelaksanaan Konseling Eklektik dengan Media
Superhero Siklus I ............................................................................ 54
Tabel 4.3 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-1 Siklus I ........................ 55
Tabel 4.4 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-II Siklus I ....................... 56
Tabel 4.5 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-III Siklus I ...................... 58
Tabel 4.6 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-IV Siklus I ...................... 60
Tabel 4.7 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-V Siklus I ....................... 62
Tabel 4.8 Tabel Jadwal Pelaksanaan Konseling Media Superhero Siklus II ... 66
Tabel 4.9 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-1 Siklus II ....................... 67
Tabel 4.10 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-2 Siklus II ..................... 69
Tabel 4.11 Hasil Angket Minat Belajar Pra Siklus ......................................... 72
Tabel 4.12 Hasil Angket Minat Belajar Siklus I .............................................. 73
Tabel 4.13 Hasil Angket Minat Belajar Siklus II ............................................. 74
Tabel 4.12 Hasil Minat Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus, Siklus I, dan
Siklus II ............................................................................................ 75
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Alur kegiatan konseling dalam Pendekatan Eklektik ................... 21
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis ................... 34
Gambar 4.1 Diagram Pra Siklus, Siklus I, Siklus II......................................... 77
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kisi-kisi Angket Minat Belajar Sebelum Valid.................................... 90
Lampiran 2. Hasil Validitas Angket Minat Belajar Siswa ........................................ 94
Lampiran 3. Perhitungan Validitas Angket Minat Belajar Siswa ............................. 95
Lampiran 4. Perhitungan Realibilitas Angket Minat Belajar Siswa ......................... 98
Lampiran 5. Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa Setelah Valid ......................... 101
Lampiran 6. Tabel Perhitungan Skor Angket Minat Belajar Siswa ........................ 104
Lampiran 7. RPL BK Individual Minat Belajar Siswa ........................................... 106
Lampiran 8. Instrumen Penilaian Rencana Pelayanan Layanan Informasi .............. 147
Lampiran 9. Penilaian Aktivitas Pelaksanaan Layanan Informasi ........................... 155
Lampiran 10. Jadwal Kehadiran Klien..................................................................... 169
Lampiran 11. Dialog Konseling Individual ............................................................. 170
Lampiran 12. Dokumentasi Poto.............................................................................. 189
Lampiran 13. Laiseg................................................................................................. 193
Lampiran 14. Laijapen ............................................................................................. 197
Lampiran 15. Laijapan ............................................................................................. 201
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah suatu kegiatan pengajaran yang mengkondisikan
seorang untuk belajar. Pembelajaran lebih memfokuskan agar siswa dapat belajar
secara optimal melalui berbagai kegiatan edukatif yang dilakukan oleh pendidik.
Dengan demikian guru harus berperan diantaranya sebagai sumber, komunikator
mediator, pembimbing dan penilai. Slameto (2010:2) mengemukakan "Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai
hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya". Perubahan yang
terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu
sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan
dalam arti belajar. Slameto (2010:180) mengemukakan “Minat adalah suatu rasa
lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan diri akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minat siswa untuk belajar”. Berdasarkan pendapat
Slameto mengenai pengertian belajar dan minat, maka dapat di tarik kesimpulan
bahwa minat belajar adalah suatu rasa tertarik siswa terhadap suatu hal untuk
memperoleh ilmu yang baru dan berguna untuk dirinya tanpa ada yang memaksa.
Salah satu faktor yang menyebabkan timbulnya kesulitan dalam belajar
adalah karena minat siswa tidak ada terhadap pelajaran tersebut. Kegiatan belajar
1
2
dapat berhasil dengan baik apabila ada pemusatan perhatian terhadap pelajaran
dan salah satu faktor yang menyebabkan terpusatnya perhatian dalam minat,
sehubungan dengan hal tersebut, guru harus mampu memelihara minat belajar
siswa, motivasi belajar siswa, kebutuhan siswa dan lain-lain, supaya siswa dapat
menjamin sikap positif dalam belajar dan kesukaannya kepada pelajaran.
Minat siswa dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan, misalnya siswa
lebih menyukai pelajaran matematika dari pada pelajaran yang lainnya. Siswa
yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan
perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Mengembangkan minat
terhadap pelajaran pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana
hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya
sendiri sebagai individu. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu
alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan bila siswa
melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada
dirinya, kemungkinan siswa akan berminat untuk mempelajarinya.
Minat sangat penting dalam kegiatan belajar, karena tanpa adanya minat
terhadap suatu pelajaran, maka kegiatan proses belajar tidak akan berjalan dengan
baik dan pada akhirnya keberhasilan dalam belajar tidak akan tercapai dengan
baik pula. Dari hasil observasi dan wawancara yang saya lakukan pada tanggal 18
Januari 2016 di MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung berdasarkan informasi yang
di peroleh dari Guru BK menyatakan bahwa di sekolah ini sering dijumpai siswa
yang tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran, terkadang ada yang tidak
peduli dengan penjelasan guru, jika diberi pertanyaan siswa tersebut tidak bisa
menjawab, siswa tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran yang guru sajikan.
3
Upaya yang dilakukan guru BK yaitu dengan memberikan arahan (nasehat) , cara
ini sangat tidak efektif dalam menangani siswa tersebut. Beberapa butir
pertanyaan wawancara yang saya lakukan kepada guru BK yaitu : 1. Ada berapa
rombel di sekolah ini? 2. Berapakah jumlah siswa perkelas? 3. Berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk 1 les pelajaran? 4. Ada berapa guru BK di sekolah ini? 5.
Apa permasalahan yang sering di hadapi sekolah ini yang berhubungan dengan
siswa? 6.Bagaimana motivasi dan minat belajar siswa sekarang? 7. Bagaimanakah
cara siswa belajar dikelas? 8. Bagaimanakah metode pengajaran dikelas? 9.
Bagaimana respon siswa terhadap pelajaran? 10. Bagaimana hasil belajar siswa
persemester? 11. Bagaimana usaha ibu dalam meningkatkan belajar siswa siswi?
12. Apakahkah setelah diberikan nasehat ada perubahan pada siswa?
Jurnal bimbingan dan konseling, Firmansyah (2013) dalam penelitian yang
berjudul meningkatkan minat siswa mengerjakan tugas melalui konseling eklektik
pada siswa kelas X SMA Negeri I Merbau mernyimpulkan bahwa penggunaan
pendekatan konseling eklektik dengan media kreatif dapat meningkatkan minat
siswa dalam mengerjakan tugas pelajaran matematika SMA Negeri I Merbau.
Selain itu Muidah (2015) dalam penelitiannya yang berjudul meningkatkan
minat belajar siswa melalui layanan informasi dengan teknik power point
menyimpulkan bahwa pelaksanaan layanan informasi dengan teknik power point
dapat meningkatkan minat belajar siswa. Power point merupakan software yang
mampu menmpilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam
pembuatan dan penggunaanya relative murah. Power point memiliki kemampuan
untuk menggabungkan berbagai unsur media seperti pengolahan teks, warna
gambar, grafik serta animasi. Dengan fasilitas animasi, suatu slide dapat
4
dimodifikasi dengan menarik begitu juga dengan adanya fasilitas front picture,
sound dan efek dapat dipakai untuk membuat suatu slide yang bagus. Maka
mampu menarik perhatian dan mampu menerima apa yang disampaikan kepada
peserta didik.
Skripsi bimbingan dan konseling, kholid wahyudin (2016) yang berjudul
hubungan kebiasaan membaca komik berjenis superhero dengan konsep diri
peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Campur Darat Tulung Agung adapun
Tujuan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kebiasaan membaca
komik berjenis superhero dengan konsep diri peserta didik kelas VIII SMP Negeri
1 Campurdarat Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Metode penelitian dalam
penelitian ini adalah teknik korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Proses
analisis data menggunakan analisis Korelasi Product Moment. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 40 responden yang memiliki kebiasaan membaca komik
berjenis superhero tinggi dari total populasi sebanyak 311 peserta didik kelas VIII
di SMP Negeri 1 Campurdarat. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diatas dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan membaca komik berjenis
superhero dengan konsep diri.
Berdasarkan informasi dan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti
tertarik dan merasa perlu untuk memberikan tindakan lebih lanjut guna
meningkatkan minat belajar siswa. Hasil penelitian ini dapat dibandingkan dengan
keadaan sekolah yang akan diteliti, siswa belum mempunyai rasa minat terhadap
belajarnya, diperkirakan karena cara yang dilakukan oleh pihak sekolah terutama
guru BK atau konselor masih kurang tepat. Maka cara yang tepat untuk
5
meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan menggunakan pendekatan
konseling individual.
Tolbert (dalam Prayitno dan Amti 2008: 78) “ Konseling adalah hubungan
pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor
melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya,
menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri
sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang
dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk
kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar
bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan
yang akan datang. Model konseling yang sesuai untuk siswa yang hanya
mendapatkan arahan dari guru BK atau konselor adalah pendekatan konseling
eklektik dengan media superhero. Latipun (2011:190) mengemukakan :
pendekatan konseling eklektik adalah suatu pendekatan yang berusaha
menyelidiki berbagai sistem metode dan teori dengan tujuan untuk memahami dan
menerapkannya dalam situasi konseling. Pendekatan eklektik juga dikenal sebagai
konseling integratif. Hal ini tentu saja disebabkan karena orientasi pendekatan
eklektik adalah penggabungan teori-teori konseling dengan mempertimbangkan
kelebihan dan kekurangan pada masing-masing teori tersebut. Karena dalam
praktiknya pendekatan eklektik menggunakan semua teori konseling, maka
pendekatan ini tidak pernah menggunakan konsep-konsep teori secara tetap, tetapi
akan memilih konsep teori apakah yang paling sesuai dengan masalah konseli.
Oleh karena itu, pendekatan eklektik bersifat fleksibel dalam penggunaannya.
Selain iu, pendekatan eklektik juga bersifat ilmiah, sistematik, dan logis.
6
Selanjutnya Corey (dalam Namora 2011 : 191) juga menganjurkan agar
konselor menggunakan pendekatan eklektik sebagai kerangka kerjanya dalam
menangani konseli. Hal ini berdasarkan anggapan bahwa juga konselor hanya
terpaku pada satu teori yang dianggapnya paling penting, maka secara tidak
langsung ia telah mengesampingkan teori lain yang mungkin saja lebih efektif dan
bermanfaat bagi konseli. Selain itu, dimensi-dimensi lain yang bernilai dari
tingkah laku manusia akan terlewati jika konselor hanya membatasi diri pada satu
teori konseling saja.
Rubin, C, Lawrence (2007 : 4 dan 17) mengemukakan : ”Konseling dapat
dilakukan dengan menggunakan media superhero. Superhero mempunyai
kekuatan dan mentransformasikan keyakinan dengan kekuatan tersebut. Demikian
juga konseli memahami kekuatan mereka untuk menghadapi kekerasan atau
terisolasi yang mereka tidak dapat atasi. Superhero dapat menyelidiki dan
mengubah situasi yang dihadapinya. Dengan demikian konseli juga dapat situasi
untuk mengembangkan daya juang dan penafsiran dalam menghadapi persoalan.
Kemampuan untuk beradaptasi terhadap pengalaman mentransfomasikan diri ini
didasarkan pada perjuangan untuk menghadapi persoalan. Meskipun konseli tidak
memiliki kekuatan seperti superhero, tetapi kekuatan fisik dan kekuatan moral
superhero dapat ditransformasikan untuk mengubah dan membantu konseli
mengatasi ketidak mampuan dan kekurangan yang dirasakan.”
Beranjak dari fenomena belum semua siswa di sekolah dapat dapat
meningkatkan minat belajarnya, padahal ini sangat diperlukan dalam memusatkan
perhatianya terhadap pelajaran. Sementara cara yang dilakukan guru konselor
belum efektif untuk meningkatkan minat belajarnya, maka perlu menguji apakah
7
konseling eklektik dengan media superhero dapat meningkatkan minat belajar
siswa. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan di MTs Swasta Darul Ulum Budi
Agung Medan pada siswa-siswi kelas VIII-3, dengan memberikan angket untuk
menguji minat belajar siswa maka diperoleh data bahwa 4 siswa memiliki minat
belajar rendah. Karena keterbatasan dan kemampuan peneliti yang membutuhkan
waktu lama, maka peneliti hanya mengambil 4 siswa terbawah. Atas dasar inilah
maka disusunlah sebuah penelitian yang berjudul “ “MENINGKATKAN
MINAT
BELAJAR
SISWA
MELALUI
KONSELING
EKLEKTIK
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS
VIII -3 MTS SWASTA DARUL ULUM BUDI AGUNG MEDAN”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah di
atas, maka masalah yang di identifikasi adalah :
1) Kurangnya minat belajar siswa sehingga siswa gagal dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran di kelas.
2) Cara guru BK atau konselor selama ini tidak efektif dalam meningkatkan
minat belajar siswa
3) Cara yang efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa
4) Konseling eklektik dengan media superhero dapat meningkatkan minat
belajar siswa.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah-masalah di atas, perlu kiranya dilakukan
pembatasan masalah dalam penelitian ini agar masalah yang diteliti lebih jelas dan
8
terarah. Masalah penelitian ini dibatasi pada peningkatan minat belajar melalui
konseling eklektik dengan menggunakan media superhero pada siswa kelas VIII-3
MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah penelitian, dirumuskan masalah dalam penelitian
ini adalah:
„‟Apakah konseling eklektik dengan menggunakan media superhero dapat
meningkatkan minat belajar siswa kelas VIII-3 di MTs Swasta Darul Ulum Budi
Agung Medan‟‟?
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan mengetahui apakah
konseling eklektik dengan menggunakan media superhero dapat meningkatkan
minat belajar siswa.
1.6
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.6.1 Manfaat Teoritis
Manfaat
penelitian
ini
diharapkan
dapat
mengembangkan
ilmu
pengetahuan dan wawasan dibidang pendidikan khususnya dalam bidang
bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan konseling eklektik
menggunakan media superhero untuk meningkatkan minat belajar siswa.
9
1.6.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah, dapat menjadi bahan evaluasi sekaligus memperkaya
pengetahuan sekolah akan Bimbingan Konseling dalam hal ini konseling
eklektik menggunakan media superhero.
b. Bagi Guru BK, konseling eklektik menggunakan media superhero dapat
digunakan sebagai salah satu acuan untuk guru BK dalam meningkatkan
minat belajar siswa di sekolah sehingga menambah keterampilan guru
pembimbing dalam membantu siswa menyelesaikan masalahnya.
c. Bagi Guru Bidang Studi, dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi
sekaligus bahan masukan dalam mengatasi minat belajar siswa dalam
belajar di kelas.
d. Bagi Siswa, dapat meningkatkan minat belajar siswa seperti dalam
perhatian mereka di dalam kelas, ketertarikan dalam belajar, juga
keyakinan mereka terhadap apa yang mereka lakukan terutama dalam hal
belajar.
e. Bagi Peneliti, sebagai informasi ilmiah guna memperluas wawasan dan
pengetahuan tentang meningkatkan minat belajar siswa melalui konseling
eklektik menggunakan media superhero pada siswa.
f. Bagi Peneliti Selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi
referensi dalam pengembangan konseling eklektik dengan menggunakan
media superhero bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti
tentang konseling eklektik dengan menggunakan media superhero
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Laporan hasil penelitian dalam bab ini disajikan dengan menampilkan
analisis deskriftif yang mengacu pada konsep atau teori yang ada. Analisis
dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari subjek
penelitian, peristiwa yang terjadi selama tindakan, hasil observasi, dan refleksi.
Beberapa hal yang menjadi penemuan dalam dalam penelitian ini adalah 1)
temuan umum yang mencakup keadaan fisik lingkungan MTs Swasta Darul Ulum
Budi Agung Medan, 2) temuan khusus yang mencakup identifikasi masalah siswa
dalam minat belajar siswa, yang dilaksanakan dalam proses tindakan, observasi,
refleksi serta hasil evaluasi.
4.1 Keadaan Fisik MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung
Medan sekolah ini memiliki 1 lantai. Bangunan sekolah pada umumnya dalam
kondisi baik. Jumlah ruang kelas untuk menunjang kegiatan belajar memadai.
Sekolah ini memiliki banyak ruangan, diantaranya: Ruang Kepala Sekolah, Ruang
Tata Usaha, Ruang Dewan Guru, Lab Fisika, Lab Kimia, Lab Biologi, Lab
Komputer, Lab Bahasa, Perpustakaan, UKS, Ruang BK, Ruang Keterampilan,
Ruang Kesenian, Toilet Guru, dan SIswa, Gedung Serba Guna, Ruang OSIS,
Ruang Pramuka, Musholla, Gedung Olahraga, Rumah Dinas Guru, Kamar
Asrama Putra, Kamar Asrama Putri, Pos Satpam dan Kantin.
Keseluruhannya sekolah MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan ini
di pimpin oleh bapak Sudarmansyah, S.Pd sebagai kepala sekolah dan di bantu
48
49
oleh wakilnya serta PKS I, PKS II, PKS III, para wali kelas, guru BK, guru bidang
studi, pegawai tata usaha serta koordinator BK yaitu ibu Mukhairani Nst, S.Pd.
Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2015/2016 seluruhnya
berjumlah 371 orang. Persebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta
didik kelas VII ada sebanyak 4 rombongan belajar, peserta didik pada kelas VIII
ada sebanyak 3 rombongan belajar, kelas IX ada sebanyak 2 rombongan belajar.
Letak sekolah sangat nyaman dan tenang baik di dalam maupun di luar area
sekolah, sehingga sangat mendukung proses kegiatan belajar yang baik.
4.2 Persiapan Penelitian
Peneliti mengajukan permohonan surat izin meneliti ke bagian administrasi
di kampus sebagai pengantar dan syarat administrasi dari Universitas Negeri
Medan guna mengumpulkan data untuk penelitian yang ditujukan kepada Kepala
MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan agar peneliti diizinkan
mengumpulkan data di MTs Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan.
Setelah mendapat surat izin, peneliti mengantarkan surat tersebut ke MTs
Swasta Darul Ulum Budi Agung Medan dan memberikan kepada Guru Bk yaitu
ibu Mukhairima Nasution, Setelah ibu Mukhairima Nasution membaca surat izin
tersebut, beliau menuliskannya kedalam buku tamu dan daftar surat masuk.
Dengan begitu peneliti dizinkan untuk melakukan penelitian di MTs Swasta Darul
Ulum Budi Agung Medan.
50
4.3 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan langsung di MTs Swasta Darul Ulum Budi
Agung Medan T.A 2015/2016 selama 2 bulan sejak 16 Mei 2016 sampai dengan
30 Juli 2016.
1. Pada tanggal 16 Mei 2016 di adakan Uji Validitas kepada 38 orang siswa
kelas VIII-1.
2. Pada tanggal 19 Mei 2016 peneliti menyebarkan angket kepada 38 orang
siswa di kelas VIII-3 untuk mendapatkan siswa yang akan menjadi konseli
dalam konseling eklektik menggunakan media superhero yang berjumlah
4 orang siswa yang memiliki skor angket minat belajar rendah sebelum
mendapatkan layanan konseling eklektik menggunakan media superhero.
3. Pada tanggal 20 Mei melakukan konseling untuk pertemuan pertama
kepada siswa yang memiliki nilai rendah.
4. pada tanggal 23 mei- 24 mei mengadakan pertemuan ke 2.
5. Tanggal 30 mei- 31 mei mengadakan konseling individu untuk pertemuan
ke 3.
6. Pertemuan ke 4 diadakan pada tanggal 4 juni.
7. Selanjutnya pertemuan terakhir untuk siklus 1 di adakan pada tanggal 1618 juli.
8. 18 Juli sekaligus memberikan instrument angket minat belajar dalam
belajarnya di sekolah untuk mengetahui apakah setelah diberikan layanan
konseling eklektik menggunakan media superhero minat belajar siswa
dapat meningkat.
51
9. Pada tanggal 23 Juli diadakan pertemuan ke 6 siklus II untuk
meningkatkan minat belajar siswa.
10. Pada tanggal 30 Juli diadakan pertemuan ke 7 untuk siklus ke 2 dan
memberikan instrument angket untuk mengetahui apakah setelah diberikan
layanan konseling eklektik menggunakan media superhero minat belajar
siswa meningkat.
4.4 Hasil Uji Validitas
Instrument minat belajar yang peneliti pakai, diuji dengan menggunakan
validitas konten (isi) sehingga setiap item pertanyaan disesuaikan dengan tingkat
pemahaman remaja yang dapat mengungkapkan masalah minat belajar . Dari hasil
uji validitas terdapat 30 soal yang valid yaitu: 1, 3, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15,17,
21, 22, 23, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 39, 41, 44, 45, dan 46 dan 16
soal yang tidak valid yaitu: 2, 4, 6, 8, 18, 19, 20, 24, 27, 35, 38, 40, 42, 43 . Secara
lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini, sedangkan untuk perhitungannya
dapat dilihat pada lampiran 2 dan lampiran 3.
52
Tabel 4.1 Kisi-Kisi Angket Minat Belajar setelah di uji coba
NO
1.
Indikator
Perhatian
2.
3.
4.
Ketertarikan
Keyakinan
Tindakan
No. Item Angket
favourable unfavourable
1
Siswa mendengarkan
20
penjelasan guru
21
Siswa memperhatikan 19
saat guru menulis di
papan tulis
Deskriptor
1) Bersemangat
untuk
mempelajari hal yang
baru
2) Merespon/memberi
tanggapan
terhadap
apa yang disampaikan
guru
pada
saat
pembelajaran di kelas.
3) Bertanya ketika ada
penjelasan
guru
kurang jelas
4) Memecahkan
soal
yang rumit
1) Berani tampil ke
depan kelas untuk
mempersentasikan
laporan.
2) Menyimpulkan materi
pembelajaran dengan
kata-katanya sendiri.
3) Memajang hasil karya
yang telah di buat
siswa.
1) Mencatat penjelasan
guru dengan cara yang
menarik
(mind
mapping)
2) Mengulangi
materi
yang di ajarkan guru
ketika ada waktu
luang.
Jumlah
4, 10
5,2
6,28
18,23
Jumlah
Item
4
14
16
17
9,30
7,27
24,11
25,8
15
13
12
29
2
26
14
3
15
8
4
15
30
53
4.5 Hasil Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas angket dengan menggunakan rumus
alpha cronbach, maka diketahui �11 = 0,860. Maka dapat disimpulkan bahwa
angket minat belajar siswa memenuhi kriteria reliabilitas, sehingga dapat
digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.
4.6 Hasil Penelitian Tindakan
Laporan hasil penelitian ini disajikan dengan menampilkan data analisis
yang telah diperoleh, baik itu analisis deskriptif maupun analisis kualitatif.
Analisis tersebut dilakukan untuk memperoleh gambaran umum dari onjek
penelitian, dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat pelaksanaan penelitian
seperti pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi, dan evaluasi penelitian.
Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan uji
validitas instrument angket pada siswa kelas VIII-1. Adapun angket yang
digunakan yaitu angket untuk mengungkap minat belajar siswa.
4.6.1 Hasil Penelitian Tindakan Siklus I
1. Perencanaan
Setelah menemukan dan menentukan aspek penelitian berdasarkan angket
minat belajar yang telah dilakukan dan keinginan siswa mengikuti kegiatan.
Peneliti memberikan kesepakatan awal dengan siswa sebelum melakukan
kegiatan. Berikut disajikan tabel pelaksanaan konseling minat belajar siklus I.
54
Tabel 4.2 Tabel Jadwal Pelaksanaan Konseling Eklektik dengan Media
Superhero Siklus I
No
Nama
Klien
1
TDA
AB
DW
TE
2
3
4
5
TDA
AB
DW
TE
TDA
AB
DW
TE
TDA
AB
DW
TE
TDA
AB
DW
TE
Tanggal
20 Mei
2016
20 Mei
2016
20 Mei
2016
20 Mei
2016
23 Mei
2016
24 Mei
2016
30 Mei
2016
31 Mei
2016
4 Juni
2016
Pertemuan
1
Pemberian Layanan
Pertemuan Pertemuan Pertemuan
2
3
4
Pertemuan
5
16 Juli
2016
18 Juli
2016
Pada tahap perencanaan, peneliti menyediakan RPLBK (Rencana Pelaksanaan
Layanan Bimbingan dan Konseling) untuk 5 kali pertemuan pada siklus 1 dan
menyediakan Laiseg (Penilaian Segera), untuk 5 kali penilaian terhadap kegiatan
Konseling Eklektik dengan Media Superhero pertemuan 1 sampai 5 dan Laijapen
(Penilaian Jangka Pendek) yang diberikan pada siklus I setelah pertemuan ke 3
sampai ke 5 dan Laijapan (Penilaian Jangka Panjang) yang diberikan setelah
pelaksanaan kegiatan Konseling Media Superhero pertemuan ke 2 siklus II
55
2. Tindakan
Pada tahap tindakan peneliti melaksanakan layanan konseling eklektik dengan
media superhero. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan sebanyak 5 kali
pertemuan, pertemuan ke-1 untuk pemberian layanan informasi, pertemuan ke-2
sampai ke-5 untuk konseling individu dengan media superhero. Langkah yang
dilakukan dalam setiap satu pertemuan adalah dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
Pertemuan ke-1
Tabel 4.3 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-1 Siklus I
No
1
2
3
4
Nama Konseli
TDA
AB
DW
TE
Tanggal
20 Mei 2016
20 Mei 2016
20 Mei 2016
20 Mei 2016
Jam
09.00 WIB
09.45 WIB
10.30 WIB
11.30 WIB
Tempat
Ruang BK
Pada pertemuan pertama peneliti memberikan layanan informasi (individu)
dengan konseli di ruang kelas selama kurang lebih 45 menit. Siswa secara
bergantian diberikan layanan informasi.
a. Tahap awal
Pada tahap ini peneliti mengucapkan salam serta menanyakan kabar
konseli untuk menjalin keakraban. Selanjutnya peneliti menjelaskan bahwa
pertemuan pertama ini masih melaksanakan layanan informasi belum pada proses
konselingnya. Selanjutnya peneliti mengajak konseli untuk fokus terhadap
kegiatan yang akan dilakukan dengan mengikuti proses visualisasi kreatif.
56
Setelah konseli merasa nyaman, dilanjutkan dengan menanyakan kesiapan
konseli dalam mengikuti kegiatan, menanyakan apakah konseli sudah dapat
meakukan visualisasi kreatif dengan baik.
b. Tahap kegiatan
Pada tahap ini peneliti mengemukakan kembali bahwa pertemuan ke-1
belum ada kegiatan konseling, masih layanan informasi tentang masalah yang
akan dibahas di pertemuan selanjutnya. Dan meminta kesediaan konseli untuk
pertemuan selanjutnya mengikuti layanan konseling individu untuk membantu
menyelesaikan masalahnya.
c. Tahap pengakhiran
Pada tahap ini peneliti menjelaskan bahwa kegiatan akan berakhir,
kemudian peneliti menanyakan pemahaman konseli terhadap layanan yang
diberikan oleh peneliti, kemudian merencanakan kegiatan lanjutan untuk
konseling, kegiatan diakhiri dengan salaman.
Pertemuan ke-2
Tabel 4.4 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-II Siklus I
No
1
2
3
4
Nama Konseli
TDA
AB
DW
TE
Tanggal
23 Mei 2016
23 Mei 2016
24 Mei 2016
24 Mei 2016
Jam
09.00 WIB
10.00 WIB
09.00 WIB
10.00 WIB
Tempat
Ruang BK
Pada pertemuan kedua peneliti memberikan layanan konseling individu
media superhero dengan konseli di ruang BK selama kurang lebih 45 menit.
57
a. Tahap awal
Pada tahap ini peneliti mengucapkan salam serta menanyakan kabar
konseli untuk menjalin keakraban antara peneliti dan konseli. Dilanjutkan sedikit
mengulang pengertian konseling dan asas yang sudah disampaikan pada
pertemuan sebelumnya. Dan menyepakati masalah yang akan dibahas, sebelum ke
pembahasan masalah peneliti membuat konseli untuk fokus dan nyaman dengan
cara visualisasi kreatif yang bertujuan untuk membuat konseli merasa nyaman dan
bisa fokus sehingga tidak ada penghalang dalam memulai proses konseling.
Setelah konseli merasa nyaman, dilanjutkan dengan menanyakan kabar
kesiapan konseli dalam mengikuti kegiatan, menanyakan apakah konseli sudah
dapat melakukan visualisasi kreatif dengan baik serta membuat perkiraan waktu
45 menit.
b. Tahap kegiatan
Pada tahap ini peneliti mengemukakan kembali masalah yang akan
dibahas sesuai dengan kesepakatan sebelumnya yaitu tentang tidak berani tampil
di depan kelas untuk mempersentasikan hasil laporan, peneliti menghubungkan
dengan superhero yang telah dipilih konseli pada pertemuan sebelumnya. Konseli
diminta untuk untuk menemukan kekuatan-kekuatan yang ada pada superhero dan
dihubungkan dengan masalah yang sedang dialami oleh konseli.
Selanjutnya peneliti mengajak konseli untuk menemukan kekuatankekuatan klien yang telah dimilikinya selama ini. Terutama yang ada
hubungannya dengan kemampuan berani tampil di depan kelas untuk
mempersentasikan hasil laporan, setelah menemukan kekuatan-kekuatannya,
58
konseli mencari apa yang mengakibatkan terjadi masalah yang sedang
dihadapinya. Peneliti membantu konseli untuk menyelesaikan ketidakberaniannya
dalam tampil di depan kelas untuk mempersentasikan hasil laporan, dengan
latihan menenangkan diri. Konseli mulai berlatih menenangkan diri dari konselor
di depan peneliti. Itu membuktikan konseli sudah mulai bisa mengatasi
masalahnya.
c. Tahap pengakhiran
Pada tahap ini peneliti menjelaskan bahwa kegiatan akan berakhir,
kemudian peneliti menanyakan pemahaman konseli terhadap layanan yang
diberikan oleh peneliti, kemudian merencanakan kegiatan lanjutan untuk
konseling, kegiatan diakhiri dengan salaman.
Pertemuan ke-3
Tabel 4.5 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-III Siklus I
No
1
2
3
4
Nama Konseli
TDA
AB
DW
TE
Tanggal
30 Mei 2016
30 Mei 2016
31 Mei 2016
31 Mei 2016
Jam
09.00 WIB
10.00 WIB
09.00 WIB
10.00 WIB
Tempat
Ruang BK
Pada pertemuan kedua peneliti memberikan layanan konseling individu
media superhero dengan konseli di ruang BK selama kurang lebih 45 menit.
a. Tahap awal
Pada tahap ini peneliti mengucapkan salam serta menanyakan kabar
konseli untuk menjalin keakraban antara peneliti dan konseli. Dilanjutkan sedikit
59
mengulang pengertian konseling dan asas yang sudah disampaikan pada
pertemuan sebelumnya. Dan menyepakati masalah yang akan dibahas, sebelum ke
pembahasan masalah peneliti membuat konseli untuk fokus dan nyaman dengan
cara visualisasi kreatif yang bertujuan untuk membuat konseli merasa nyaman dan
bisa fokus sehingga tidak ada penghalang dalam memulai proses konseling.
Setelah konseli merasa nyaman, dilanjutkan dengan menanyakan kabar
kesiapan konseli dalam mengikuti kegiatan, menanyakan apakah konseli sudah
dapat melakukan visualisasi kreatif dengan baik serta membuat perkiraan waktu
45 menit.
b. Tahap kegiatan
Pada tahap ini peneliti mengemukakan kembali masalah yang akan
dibahas
sesuai
memperhatikan
dengan
ketika
kesepakatan
guru
sedang
sebelumnya
menulis
di
yaitu
tentang
papan
tulis,
tidak
peneliti
menghubungkan dengan superhero yang telah dipilih konseli pada pertemuan
sebelumnya. Konseli diminta untuk menemukan kekuatan-kekuatan yang ada
pada superhero dan dihubungkan dengan masalah yang sedang dialami oleh
konseli.
Selanjutnya peneliti mengajak konseli untuk menemukan kekuatankekuatan klien yang telah dimilikinya selama ini. Terutama yang ada
hubungannya dengan memperhatikan ketika guru sedang menulis di papan tulis,
setelah
menemukan
kekuatan-kekuatannya,
konseli
mencari
apa
yang
mengakibatkan terjadi masalah yang sedang dihadapinya. Peneliti membantu
konseli untuk menyelesaikan kesulitan konseli mengambil keputusan, dengan
60
latihan memperhatikan guru meskipun ada teman yang mengajak berbicara.
Konseli mulai berlatih memperhatikan guru dari konselor di depan peneliti. Itu
membuktikan konseli sudah mulai bisa mengatasi masalahnya.
c. Tahap pengakhiran
Pada tahap ini peneliti menjelaskan bahwa kegiatan akan berakhir,
kemudian peneliti menanyakan pemahaman konseli terhadap layanan yang
diberikan oleh peneliti, kemudian merencanakan kegiatan lanjutan untuk
konseling, kegiatan diakhiri dengan salaman.
Pertemuan ke-4
Tabel 4.6 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-IV Siklus I
No
1
2
3
4
Nama Konseli
TDA
AB
DW
TE
Tanggal
4 Juni 2016
4 Juni 2016
4 Juni 2016
4 Juni 2016
Jam
09.00 WIB
10.30 WIB
12.00 WIB
13.00 WIB
Tempat
Ruang BK
Pada pertemuan kedua peneliti memberikan layanan konseling individu
media superhero dengan konseli di ruang BK selama kurang lebih 45 menit.
a. Tahap awal
Pada tahap ini peneliti mengucapkan salam serta menanyakan kabar
konseli untuk menjalin keakraban antara peneliti dan konseli. Dilanjutkan sedikit
mengulang pengertian konseling dan asas yang sudah disampaikan pada
pertemuan sebelumnya. Dan menyepakati masalah yang akan dibahas, sebelum ke
pembahasan masalah peneliti membuat konseli untuk fokus dan nyaman dengan
61
cara visualisasi kreatif yang bertujuan untuk membuat konseli merasa nyaman dan
bisa fokus sehingga tidak ada penghalang dalam memulai proses konseling.
Setelah konseli merasa nyaman, dilanjutkan dengan menanyakan kabar
kesiapan konseli dalam mengikuti kegiatan, menanyakan apakah konseli sudah
dapat melakukan visualisasi kreatif dengan baik serta membuat perkiraan waktu
45 menit.
b. Tahap kegiatan
Pada tahap ini peneliti mengemukakan kembali masal