PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER MANDIRI DAN HAMBATAN GURU DI KELOMPOK B TK ANGKASA LANUD SOEWONDO MEDAN T.A 2016/2017.

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER MANDIRI DAN
HAMBATAN GURU DI KELOMPOK B TK ANGKASA
LANUD SOEWONDO MEDAN T.A 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
OLEH :
MASITA SYAPUTRI BR. HOMBING
NIM. 1131113015

PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

RIWAYAT HIDUP

a. Nama


: Masita Syaputri Br. Hombing

b. Jenis kelamin

: Perempuan

c. Tempat Tanggal Lahir

: Desa Perdamean, 27 Maret 1995

d. Agama

: Islam

e. Alamat

: Dusun IV Kel. Perdameana Kec. Tanjung
Morawa Kab. Deli Serdang

f. Nama Orang Tua

Ayah

: Gunawan Syafaruddin Sihombing

Ibu

: Sri Dingin Hotma Siregar

g. Pekerjaan
Ayah

: Wiraswasta

Ibu

: Ibu Rumah Tangga

h. Anak ke

: 1 dari 4 bersaudara


Riwayat Pendidikan

NO

NAMA SEKOLAH

TEMPAT

TAHUN
TAMAT

1.

SD NEGERI 101891

Tanjung Morawa

2007


2.

SMP NEGERI 1

Lubuk Pakam

2010

3.

SMK NEGERI 1

Lubuk Pakam

2013

ABSTRAK
MASITA SYAPUTRI BR HOMBING, NIM : 1131113015, Penerapan
Pendidikan Karakter Mandiri dan Hambatan Guru di Kelompok B TK
Angkasa Lanud Soewondo Medan T.A 2016/2017. Skripsi. Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Negeri Medan, 2017.
Anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah mampu mandiri seperti mampu
makan sendiri, memakai baju sendiri, memakai sepatu sendiri, berani ke kamar
mandi sendiri dan sebagainya. Namun, pada kenyataannya masih banyak anak
yang kurang mandiri seperti makan harus disuapin oleh orangtua atau pengasuh
dan bahkan ada yang harus ditunggui di sekolah dari pagi sampai pulang di
kelompok B TK Angkasa Lanud Soewondo Medan.
Dari permasalahan tersebut peneliti melakukan penelitian tentang
penerapan pendidikan karakter mandiri dan hambatan yang dialami oleh
guru.guru di kelompok B TK Angkasa Lanud Soewondo berjumlah dua yaitu guru
kelompok B1 dan guru kelompok B2 yang memiliki latar pendidikan yang sama
yaitu sarjana pendidikan guru pendidikan anak usia dini.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pendidikan
karakter mandiri oleh guru di TK Angkasa Lanud Soewondo Medan serta
hambatan yang dialami guru dalam penerapan pendidikan karakter mandiri di TK
Angkasa Lanud Soewondo Medan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.Subjek dalam
penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru di TK Angkasa Lanud Soewondo
Medan.Data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara dan
dokumentasi.Data yang terkumpul dianalisis menggunakan model analisis

interaktif. Data-data hasil penelitian diuji kembali keabsahannya dengan
menggunakan triangulasi data sebagai keabsahan data .
Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Penerapan pendidikan karakter
mandiri di TK Angkasa Lanud Soewondo dilakukan dengan antara lain : a) guru
memberikan keterampilan dalam mengurus diri sendiri, b) guru membentuk
kegiatan yang merangsang sikap mandiri anak, c) guru membuat pembiasaan
positif, d) guru memberanikan anak bertanggung jawab atas pilihannya, e) guru
memberikan kebebasan kepada anak untuk menentukan tujuannya sendiri, f) guru
menyadarkan anak pendamping tidak selalu disisi anak, g) guru menerapkan
aturan kelas. Adapun hambatan yang dialami guru dalam penerapan pendidikan
karakter mandiri adalah perbedaan aturan yang guru terapkan di sekolah untuk
menanamkan karakter mandiri anak dengan aturan dan pola asuh yang dibuat
orangtua di rumah.Perbedaan aturan dan pola asuh di rumah yang selalu
membantu anak dalam mengerjakan tugas anak ini sangat berlawanan dengan
penerapan pendidikan karakter mandiri yang diterapkan guru di sekolah yang
selalu membiasakan anak untuk mandiri dalam segala kegiatan di sekolah.Hal ini
membuat penerapan pendidikan karakter mandiri oleh guru menjadi terhambat
dan kurangnya kemandirian pada anak TK Angkasa Lanud Soewondo Kota
Medan.


i

ii

KATA PENGHANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan serta rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini berjudul “Penerapan Pendidikan Karakter Mandiri dan
Hambatan Yang Dialami Oleh Guru di Kelompok B TK Angkasa Lanud
Soewondo Medan Tahun Ajaran 2016/2017” yang disusun untuk memperoleh
gelar sarjana Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
Teristimewa dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda G. Sihombing dan Ibunda S.
Siregar atas segala cinta, kasih sayang, do’a, motivasi serta dukungan moril
maupun materi yang selalu diberikan dengan tulus demi keberhasilan penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membimbing dan mendukung penulis dalam menyusun skripsi ini, oleh karena itu
penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat:
1.

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.

2.

Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.

3.

Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,
Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
Keuangan dan Kepegawaian, Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.


4.

Ibu Kamtini, S.Pd M.Pd selaku Ketua Prodi PG. PAUD FIP UNIMED.

5.

Ibu Dra. Nasriah, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran sejak awal penelitian hingga selesainya
skripsi ini.

iii

6.

Ibu Dra. Sariana Marbun, M.Pd, Ibu Kamtini, S.Pd M.Pd dan Ibu
Dra. Nurmaniah, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
kritik dan saran serta masukkan kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini agar lebih baik.

7.


Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang telah
membimbing dan memberikan saran-saran dalam perkuliahan.

8.

Bapak dan Ibu Dosen, serta staf pegawai Prodi PG. PAUD terkhusus kak
Ika yang selalu membantu penulis guna kelancaran dalam penyelesaian
skripsi.

9.

Ibu Tauhidah, S.Pd MH selaku Kepala Sekolah TK Angkasa Lanud
Soewondo yangtelah memberikan izin untuk melakukan penelitian di
sekolah tersebut. Dan guru-guru serta anak-anak yang telah memberikan
bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.

10.

Teristimewa untuk kedua orangtua tercinta Ayahanda G. Sihombing dan

Ibunda tercinta S. Siregar yang telah dengan sangat sabar dan penuh kasih
sayang merawat, menjaga dan membesarkan dan memberikan pendidikan
untuk penulis. Serta tiada hentinya mendoakan dan memotivasi penulis
untuk mencapai cita-citanya.

11.

Untuk Adik-adikku Fitra Azhar Sihombing, Nanda Ramdani Sihombing
dan AtthiyyahSalsabila Sihombing tersayang terimakasih untuk do’a yang
selalu diberikan. Untuk Kakak sepupu tercinta Shinta Uly Sari Silaban,
S.Pd terimakasih untuk segala do’a, motivasi dan dukungan materi yang
telahdiberikan kepada penulis.

12.

Untuk seluruh keluarga Sihombing dan Siregar terimakasih untuk do’a
dan motivasi kepada penulis.

13.

Teristimewa Mhd. Eko Syahputra yang sudah membantu penulis baik
secara moril dan materil serta do’a dan motivasi yang tiada henti hingga
penyelesaian skripsi ini serta untuk Sahabat-sahabat ku tersayang Siti
Aminah, Siti Mahyuni, Nellyana, Rose Sinaga, Putri Setia Wati, Dwi
Meyliana Putri, Ade Mulia Aswara, Putri Yoana, Nurdiana Nst yang
selalu memberikan

semangat, do’a dan

menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

motivasi untuk segera

iv

14.

Kepada teman-teman seperjuangan di Prodi PG. PAUD Angkatan 2013
yang telah turut memberikan bantuan, masukkan dan dorongan kepada
penulis.

15.

Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu
yang telah membantu dan memberi semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan perkuliahan dan skripsi.
Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini,

namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan

saran dan kritik

yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat
bermanfaat untuk dunia pendidikan khusunya pada pendidikan anak usia dini.

Medan,

April 2017

Penulis

Masita Syaputri Br. Hombing
NIM. 1131113015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu upaya untuk merangsang

berbagai potensi yang dimiliki anak agar dapat berkembang dengan optimal.
Sebagaimana disebutkan dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yang
menyebutkan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan

melalui

pemberian

rangsangan

pendidikan

untuk

membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan yang paling penting dilakukan sejak usia dini adalah
pendidikan karakter. Karena pada usia dini anak sedang mengalami masa golden
age (keemasan). Masa dimana ketika anak menerima pendidikan yang diajarkan
dapat diserap anak secara pesat dan baik.Bagaimana karakter yang ditanamkan
pada usia dini, maka karakter tersebut kelak menjadi watak/perangai anak dalam
menjalani kehidupan sampai anak dewasa.
Mulyasa (Muhammad Fadlillah dan Lilif 2013:44) berpendapat bahwa
pendidikan karakter bagi anak usia dini mempunyai makna yang lebih tinggi dari
pendidikan moral karena tidak hanya berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapi
bagaimana menanamkan kebiasaan (habit) tentang berbagai perilaku yang baik

1

2

dalam kehidupan sehingga anak memiliki kesadaran dan komitmen untuk
menerapkan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Megawangi dalam Andrianto (2011:93) pendidikan karakter
sangat baik apabila diberikan semenjak usia dini termasuk dalam wilayah formal,
informal, maupun nonformal. Pendidikan karakter pada anak usia dini sangat
memerlukan contoh sebagai modelling dan pembiasaan dalam kehidupan seharihari sebagai habit. Pendidikan karakter pada anak usia 5-6 tahun dapat diberikan
melalui cara-cara yang sesuai dengan kondisi anak, misalnya bermain, bercerita,
bercakap-cakap dan pembiasaan.
Anak usia dini meskipun usianya masih sangat muda, diharuskan memiliki
karakter mandiri. Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung
pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya (Mustari, 2014:77).
Karakter mandiri sangat penting bagi anak usia dini karena dapat
membangun sikap mandiri dalam diri anak agar anak tidak manja dan
bertanggung jawab dengan tugas yang dia miliki. Seperti pendapat Martini
Yasmin dan Jamilah (Wiyani, 2013:24) anak usia dini meskipun usianya masih
sangat muda, diharuskan memiliki karakter mandiri. Karakter mandiri merupakan
kemampuan hidup yang utama dan salah satu kebutuhan manusia di awal usianya.
Ketika anak usia dini memiliki karakter mandiri, mereka akan belajar untuk
mencuci tangan, makan, memakai pakaian, memakai sandal, mandi, dan buang air
kecil/besar sendiri anak usia dini harus belajar mandiri dalam mencari teman,
bermain, dan belajar. Semua usaha untuk membuat anak usia dini menjadi mandiri
sangatlah penting agar anak dapat mencapai tahapan kedewasaan sesuai dengan

3

usianya.Namun kenyataannya di lapangan masih banyak anak yang belum
tertanam baik nilai karakter mandirinya.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di TK Angkasa Lanud
Soewondo pada kelompok B (B1 dan B2) yang berjumlah 18 anak, peneliti
melihat masih ada sekitar 8 anak yang ketika makan harus disuapin dan
didampingi guru, mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan bantuan guru
dan temannya, pergi ke kamar mandi ditemani oleh guru bahkan ada yang masih
ditunggui oleh orang tuanya dari pagi hingga pulang sekolah.
Dalam sebuah penelitian di kelompok B PAUD Pertiwi 1 menunjukkan
bahwa tingkat kemandirian anak dalam melakukan aktivitas belum optimal. Fakta
yang ditemukan di lapangan bahwa anak usia 5-6 tahun masih sangat bergantung
pada orang tuanya dalam melakukan aktivitas seperti ganti baju, makan dan
minum, memakai sepatu, menyisir rambut, serta aktivitas lainnya. Hal ini
disebabkan karena sebagian anak sangat dimanjakan oleh lingkungannya.
Seharusnya sesuai menurut Konsep Pengembangan PAUD non formal,
Pusat Kurikulum Diknas (2007) menyebutkan pada aspek sosial, emosional dan
kemandirian adapun kemampuan anak usia 5-6 tahun dalam menunjukkan sikap
kemandirian adalah sebagai berikut : 1) memasang kancing baju sendiri, 2)
memasang dan membuka tali sepatu sendiri, 3) makan sendiri, 4) berani pergi dan
pulang sekolah sendiri (bagi yang dekat dengan sekolah), 5) mampu mandi
sendiri, BAK dan BAB (toilet training), 6) mengerjakan tugas sendiri, 7) bermain
sesuai dengan jenis permainan yang dipilihnya, dan 8) mengurus dirinya sendiri
misalnya : berpakaian. Bahkan, Berk (2005) dalam tulisannya mengatakan sekitar

4

umur 5-6 tahun anak sudah dapat menggunakan pisau untuk memotong makanan
lunak.
Dari permasalahan yang terjadi di lapangan maka peran guru sangat
diperlukan dalam mendidik anak agar berkarakter mandiri.Karena anak yang telah
memasuki lingkungan sekolah menjadikan guru sebagai contoh teladan dan acuan
anak dalam bertingkah laku.Anak menganggap guru adalah orang yang paling
benar untuk dicontoh sebagai panutannya. Maka dari itu guru adalah orang yang
tepat untuk menjadi modelling penerapan pendidikan karakter mandiri pada anak.
Adapun usaha guru dalam penerapan pendidikan karakter mandiri pada
anak usia dini di TK Angkasa Lanud Soewondo Kota Medan yaitu dengan cara
menggunakan metode pendidikan karakter bervariasi, melalui metode bercerita
dan melalui tindakan langsung berupa pembiasaan (habit).Namun dalam
penerapan pendidikan karakter mandiri tersebut guru juga menemukan hambatan
seperti kurangnya fasilitas ataupun media pembelajaran dalam menerapkan
pendidikan karakter mandiri agar berjalan dengan optimal.Serta sikap orangtua
dalam memperlakukan anak di rumah membuat kebiasaan tersebut terbawa hingga
di sekolah.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka peneliti merasa penting
untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Penerapan Pendidikan Karakter
Mandiri dan Hambatan Guru di Kelompok B TK Angkasa
Soewondo Kota Medan Tahun Ajaran 2016/2017”.

Lanud

5

1.2

Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah “Penerapan Pendidikan Karakter Mandiri dan

Hambatan Guru di Kelompok B TK Angkasa Lanud Soewondo Kota Medan
Tahun Ajaran 2016/2017”.

1.3

Rumusan Masalah
Berdasarkan focus penelitian di atas maka untuk memudahkan penelitian

ini, maka dirumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah penerapan pendidikan karakter mandiri oleh guru di
TK Angkasa Lanud Soewondo Kota Medan?
2. Bagaimanakah hambatan guru dalam penerapan pendidikan karakter
mandiri di TK Angkasa Lanud Soewondo Kota Medan?

1.4

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan informasi

permasalahan yang ditemukan di atas yaitu:
1.

Untuk Mengetahui Penerapan Pendidikan Karakter MandiriOleh Guru
di Kelompok B TK Angkasa Lanud Soewondo Kota Medan T.A
2016/2017.

2.

Untuk Mengetahui Hambatan Guru Dalam Penerapan Pendidikan
Karakter Kelompok B TK Angkasa Lanud Soewondo Kota Medan
Tahun Ajaran 2016/2017.

6

1.5

Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan

bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut :
a. Secara teoritis : Hasil temuan penelitian ini diharapkan bermanfaat
dalam pengembangan ilmu pengetahuan teori tentang pelaksanaan
pendidikan karakter mandiri oleh guru dan hambatan guru dalam
penerapan pendidikan karakter mandiri. Selain itu juga diharapkan
hasil penelitian ini dapat menambah jumlah referensi ilmiah, terutama
untuk kepentingan lembaga terkait.
b. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi :
1. Orangtua: Untuk menyadari pentingnya pendidikan karakter
mandiri yang ditanamkan sejak dini untuk kehidupan anak yang
akan datang serta dapat bekerjasama dengan guru dalam
menerapkan karakter mandiri kepada anak sejak usia dini.
2. Guru: Untuk memberikan informasi, masukan tentang
pendidikan karakter mandiri yang perlu dilaksanakan sejak usia
dini.
3. Peneliti: Untuk menambah wawasan peneliti, khususnya di bidang
karakter mandiri tentang anak usia dini dan mengetahui cara yang
tepat dalam penerapan pendidikan karakter mandiri anak di TK.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembahasan
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan pendidikan karakter mandiri yang dilakukan guru antara lain: a)
guru memberikan keterampilan dalam mengurus diri sendiri, b) guru
membentuk kegiatan yang merangsang sikap mandiri anak, c) guru
membuat pembiasaan positif, d) guru memberanikan anak bertanggung
jawab atas pilihannya, e) guru memberikan kebebasan kepada anak untuk
menentukan tujuannya sendiri, f) guru menyadarkan anak pendamping
tidak selalu disisi anak, g)guru menerapkan aturan kelas.
2. Hambatan yang dihadapi oleh guru dalam penerapan pendidikan karakter
adalah bedanya aturan dan pola asuh orangtua dalam penerapan
pendidikan karakter mandiri dengan penerapan pendidikan karakter
mandiri guru di sekolah sehingga penerapan pendidikan mandiri terhambat
dan membuat anak kurang mandiri karena bingung harus mengikuti aturan
penerapan mandiri oleh orangtua atau aturan penerapan mandiri di sekolah
oleh guru.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan penelitian di atas maka disarankan:
1. Bagi Kepala Sekolah
Untuk membuat jadwal kegiatan pertemuan antara orangtua dan guru-guru
untuk menjalin komunikasi dalam penerapan pendidikan karakter mandiri anak

60

61

agar tidak terjadi perbedaan aturan dalam menerapkan pendidikan karakter
mandiri oleh guru di sekolah dengan orangtua sehingga pelaksanaan penerapan
pendidikan karakter oleh guru tidak terhambat dan anak dapat memiliki karakter
mandiri yang kuat.
2. Bagi Guru
Sebaiknya guru lebih melakukan komunikasi kepada orangtua murid
tentang pentingnya pendidikan karakter mandiri untuk anak sejak usia dini. Serta
menjalin kerja sama kepada orangtua untuk melanjutkan penerapan pendidikan
karakter mandiri yang sudah guru terapkan di sekolah untuk di terapkan juga di
rumah agar pelaksanaan pendidikan karakter mandiri dapat berjalan sesuai
harapan.

62

DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, Tuhana Taufiq. 2011. Mengembangkan Karakter Sukses Anak Di Era
Cyber. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Aqib, Zainal. 2011. Pendidikan karakter membangun perilaku positif anak
bangsa. Bandung: YRAMA WIDYA.
Fadlillah, Muhammad dan Lilif. 2013. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Husaini, Usman. 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Idrus, Muhammad. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Erlangga.
Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: REMAJA
ROSDAKARYA.
Mustari, Mohammad. 2014. Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Nata, Abuddin. 2012. Kapita Selekta Pendidikan Islam Isu-Isu Kontemporer
Tentang Pendidikan Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sedarmayanti, Syarifuddin. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju
Silviana, Fitri. Implementasi Pendidikan Karakter Jujur dan Karakter Mandiri di
kelompok
B
PAUD
PERTIWI
1.
Jurnal
Skripsi.
http://ebook.unived.ac.id/Fakultas_KIP/PGPAUD. Diakses pada tanggal
26 Desember 2016.
Sugiyono. 2010. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&B. Bandung:
ALFABETA.
Sumi, Suhartinah. 2012. “Pendidikan Karakter Di TK Al Azhar Syifa Budi
Pahrayangan”.Dalam
diakses
http://Repository.Upi.Edu_S_Paud_0904046_Chapter2. Pdf
pada tanggal 27 Desember 2016.
Tim Penyusun Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Wiyani, Novan Ardy. 2012. Bina Karakter Anak Usia Dini.Jogjakarta: Ar-ruzz
Media.
Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter;Konsep dan Aplikasinya dalam
Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana.