PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan(Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011-2015).

(1)

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

(Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011-2015)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh: Erna Kurnia Wati

B100 130 263

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH

CORPORATE GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN

(Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011-2015)

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

Erna Kurnia Wati B 100130263

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen Pembimbing


(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH

CORPORATE GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN

(Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011-2015)

Oleh: Erna Kurnia Wati

B100 130 263

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Senin, 4 Februari 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Dr. Syamsudin, M.M. ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Muzakar Isa, SE., M.Si. ( )

(Sekretaris Dewan Penguji)

3. Dr. Edi Purwo Saputro, SE., M.Si. ( )

(Anggota Dewan Penguji)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang

telah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang

pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebut dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya

pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 6 Februari 2017

Penulis

Erna Kurnia Wati B100130263


(5)

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

(Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011-2015)

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kepemilikan publik terhadap kinerja perusahaan. kinerja perusahaan dalam penelitian ini diproksi dengan Return on Assets (ROA). Pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling terhadap perusahaan Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linear regresi berganda, populasi 41 perusahaan perbankan metode porposive sampling Sebanyak 20 perusahaan perbankan digunakan sebagai sampel. Jumlah observasi penelitain 100 observasi. Temuan yang menunjukann positif dan signifikan antara kepemilikan manajerial dan kepemilikan publik terhadap kinerja perusahaan sementara kepemilikan institusional secara signifikan berpengaruh negatif. Hasil mendukung teori agensi menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial memberikan pengawasan yang efektif dari manajemen dan kepemilikan publik memberikan pengawasan yang efektif dari luar sehingga meningkatkan profitabilitas dan mengurangi kemungkinan untuk perilaku oportunistik oleh manajemen dan akhirnya meningkatkan kinerja. Sedangkan yang tidak mempengaruhi kinerja perusahaan adalah kepemilikan institusional.

Kata Kunci : Kinerja perusahaan (ROA), Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Kepemilikan Publik.

ABSTRACT

This research aims to find out the effect of managerial ownership, institutional ownership, and public ownership toward company performance. In this research, company performance proxies with Return on Assets (ROA). The collecting data is using purposive sampling method toward the company. The banking of Go Public registered in Indonesia Stock Enhance in 2011-2015. The technique of analyzing data in this research is using linear multiple linear regression analysis, purposive sampling method of the 41 population of banking company. There are 20 banking companies used as samples. The number of research observation is 100 observations. This research finds the positive and significance between managerial ownership and public ownership toward the company performance while institutional ownership in significance has negative effect. The result supports the agency theory shows that managerial ownership gives effective supervision from the outside then increase profitability and reduce the possibility of opportunistic behave by management and increase the performance in the end. Whereas, institutional ownership is not affecting the company performance.

Keywords: Company performance, (ROA), Managerial Ownership, institutional Ownership, Public Ownership.


(6)

1. Latar Belakang Masalah

Tata kelola yang baik merupakan bagian internal yang penting dari seluruh tanggung jawab perusahaan. Dalam menghadapi persaingan usaha kompetitif perusahaan berusaha memperbaiki kinerja dan pengembangan usaha untuk memajukan perusahan. Perusahaan-perusahan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu memiliki perusahaan yang memiliki struktur organisasi terpisah antara pihak pemilik dan pihak pengelolanya. Pemilik terdiri dari para pemegang saham dan stakeholder, seadangkan pihak pengelolaanya terdiri dari pihak manajemen yang ditunjukan pemilik untuk mengelola aktivitas perusahaan. didirikan bertujuan meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. menumbuhkan rasa kepercayaan kepada pihak yang memiliki kepentingan dengan seluruh aspek pada tata kelola yang bersih dan transparan Wheelen and Hunger (dalam Islam, 2016).

Perkembangan ekonomi yang semakin pesat dewasa ini semakin banyak perusahaaan yang bergerak pada berbagai masing-masing bidang yang digeluti. Perusahaan skala kecil, pimpinan perusahaan dapat mengawasi secara langsung kinerja perusahaanya. Akan tetapi, jika perusahan semakin besar tingkat skala usahaannya maka diperlukan internal auditor yang efektif, efesien, bertugas dan bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan internal didalam perusahaan tersebut. Dengan adanya pegontrolan internal maka diharapkan segala kebijakan pimpinan perusahaan dapat dilakukan sebaik-baiknya, aset perusahaan dapat diamankan dan dapat memperoleh perhitungan hasil data akuntansi yang akurat dan terpercaya. Namun pada kenyataannya, hasil pengendalian internal tidak sesuai dengan konsep yang dijalankan karena adanya penyimpangan dalam kinerja manajemen akan bepengaruh pada kinerja perusahaan. Profitabilitas yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Profitabilitas terdiri dari beberapa rasio, salah satunya Return on Assets (ROA) adalah suatu indikator yang mencerminkan seberapa besar performa keuangan perusahaan, semakin tingginya nilai ROA yang mampu diraih oleh perusahaan maka performa keuangan perusahaan tersebut dapat dikategorikan baik. ROA dilihat dari laba bersih perusahaan. Pengukuran kinerja dengan ROA menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif (rugi). Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan aktiva belum mampu menghasilkan laba. Menurut (Totok Dewayanto, 2010)


(7)

Permasalahan yang melanda dunia perbankan di tahun 1998 terjadi penurunan kinerja, antara lain semakin meningkatnya kredit bermasalah perbankan, yang menyebabkan bank harus menyediakan cadangan penghapusan hutang yang cukup besar sehingga mengakibatkan kemampuan bank memberikan kredit menjadi terbatas berdampak likuiditas bank yang mengakibatkan turunya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan pemerintah, sehingga mimicu penarikan dana besar-besaran, semakin turunya permodalan bank-bank, banyak bank yang tidak mampu melunasi kewajibanya karena menurunnya tingkat nilai rupiah, manajemen bank yang tidak profesional. Kebijakan reformasi perbankan pada tahun 2004 pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) melakukan perbaikan fudamental terhadap perbankan nasional yaitu dengan dikeluarkan API (arsitektur perbankan indonesia). Tidak hanya disitu untuk menunjukan keseriusan

corporate governance, tanggal 30 januari 2006 Bank Indonesia (BI) mengelurkan paket kebijakan perbankan yang dikenal dengan istilah Pakjan 2006, isinya mengenai peraturan baru tentang pelaksanaan good corporate governance, penerapan ini dapat dinilai perbaikan citra perbankan yang sempat buruk, melindungi kepentingan stakeholders serta meningkatkan peraturan perundang-undang yang berlaku. Menghindari pengurangan resiko akibat tindakan pengelolaan yang cendurung menguntungkan diri sendiri. Isu tentang corporate governance dilatar belakangi oleh teory agency yang terjadi pada masalah agency muncul ketika pengelolaan suatu perusahaan perusahaan terpisah dari kepemilikanya, akibatnya manajer dengan informasi yang dimiliki bisa bertindak hanya untuk menguntungkan diri sendiri dengan mengorbankan kepentingan pemilik karena manajer perusahaan memiliki informasi yang tidak dimiliki oleh pemilik (asymmetry information). Maka untuk mengatasi permasalahan agency, pihak perbankan melakukan perbaikan terhadap sistem tata kelola perusahaan.

2. METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan melakukan uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam bentuk tabel atau diagram (Priyanka, 2013). Data penelitian ini diperoleh dari

Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Annual Report perusahaan selama


(8)

pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan subyektif peneliti, dimana ada syarat-syarat yang dibuat sebagai kriteria yang harus dipenuhi oleh sampel (Sugiyono (2003) dalam Nistantya, 2010). Adapun kriteria pemilihan sampel sebagai berikut:

2.1 Perusahaan perbankan go public yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2015.

2.2 Perusahaan mencantumkan dan melakukan Corporate Governance dan kinerja perusahaan dalam annual report (laporan tahunan) secara berturut-turut dari tahun 2011 sampai 2015 dan dipublikasikan dalam situs resmi BEI.

2.3 Perusahaan perbankan go public yang menerbitkan laporan keuangan perusahaan secara berturut-turut selama tahun 2011-2015.

Model analisis regresi linier berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan dan seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel dependen. Adapun rumus dari analisis regresi linier berganda ini adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3+ε, Keterangan:

Y : Profitabilitas (ROA) α : Koefisien konstanta X1 : Kepemilikan Manajerial X2 : Kepemilikan Institusional X3 : Kepemilikan Publik

β1, β2, β3, :Koefisien regresi untuk variable bebas

ε : Error

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Regresi Linier Berganda

Penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linier berganda, yaitu: Y = 0,207 + 0,028 X1 - 0,007 X2+ 0,034 X3 + e

Berdasarkan hasil persamaan regresi linier berganda tersebut, hasil regresi dapat dijelaskan/diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Konstanta adalah 0,207 artinya jika tidak ada kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, maka ROA adalah sebesar 0,207 %.


(9)

b. Nilai koefisien variabel X1 (kepemilikan manajerial) sebesar 0,028%. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan kepemilikan manajerial 1%, maka variabel ROA (Y) akan naik sebesar 0,028% dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

c. Nilai koefisien variabel X2 (kepemilikan institusional) sebesar -0,007%. Hal ini mengandung arti bahwa setiap penurunan kepemilikan institusional 1%, maka variabel ROA (Y) akan turun sebesar 0,007% dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

d. Nilai koefisien variabel X3 (kepemilikan publik) sebesar 0,034%. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan kepemilikan publik 1%, maka variabel ROA (Y) akan naik sebesar 0,034% dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

3.2Hasil Uji Hipotesis 3.2.1 Uji Parsial (Uji t)

3.2.1.1. Menguji kepemilikan manajerial terhadap ROA menunjukkan hasil t hitung 3.638 dan nilai signifikan sebesar 0,000 dan nilai t tabel 1,98472 oleh karena itu t hitung 3.638 >1,98472 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Sehingga bisa diketahui hasil pengujian hipotesis H1a adalah Ho ditolak Ha diterima. Dan dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap ROA

3.2.1.2. Menguji kepemilikan institusionall terhadap ROA menunjukkan hasil t hitung -0,578 dan nilai signifikan sebesar 0,565 dan nilai t tabel 1,98472 oleh karena itu t hitung -0,578 < 1,98472 dan nilai signifikan 0,565 > 0,05. Sehingga bisa diketahui hasil pengujian hipotesis H1a adalah Ho diterima Ha ditolak. Dan dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap ROA.

3.2.1.3. Menguji kepemilikan publik terhadap ROA menunjukkan hasil t hitung 2,306 dan nilai signifikan sebesar 0,023 dan nilai t tabel 1,98472 oleh karena itu t hitung 2,306 > 1,98472 dan nilai signifikan 0,023 < 0,05. Sehingga bisa diketahui hasil pengujian hipotesis H1a adalah Ho ditolak Ha diterima. Dan dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap ROA.


(10)

3.2.2 Uji Simultan (Uji F)

Berdasarkan analisis, dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 7,983 sedangkan niali Ftabel adalah sebesar 3,09. Karena nilai Fhitung > Ftabel dengan Sig. 0,000 < α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Kepemilikan Manajerial (X1), Kepemilikan Institusional (X2), Kepemilikan Publik (X3), secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan.

3.2.2.1Uji Koefisien Determinan

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui ketepatan hubungan

antara variable independen dengan variable dependen dalam suatu persamaan

regresi. Berdasarkan analisis koefisien determinasi diperoleh hasil R Square

sebesar 0,2 yang artinya bahwa 20% variabel ROA akan dipengaruh oleh variabel

kepemilikan manajerial, kepemilikan imstitusional, kepemilikan publik, sedangkan

sisanya sebesar 80% (100%-20%) dipengaruhi oleh faktor lain diluar model regresi

ini.

4 PENUTUP

4.2 Kesimpulan

Penelitian ini menguji pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan kepemilikan publik. Dari tiga hipotesis yang diajukan, dua hipotesis diterima dan satu hipotesis ditolak.

Berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini:

1. Variabel kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif dan siginfikan. Hasil ini menunjukkan bahwa dengan adanya kepemilikan oleh manajemen yang besar akan efektif memonitoring aktivitas perusahaan sehingga pihak manajemen akan lebih berhati-hati dalam mengelola perusahaan. Berdasarkan hasil uji t dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROA).

2. Variabel kepemilikan institusional tidak memiliki berpengaruh terhadap Kinerja perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwakepemilikan institusional yang merupakan pemilik mayoritas cenderung berpihak pada manajemen dan mengarah pada kepentingan pribadisehingga mengabaikan pemegang saham minoritas, hal ini diresponnegatif oleh pasar. Selain itu investor institusional adalah


(11)

pemiliksementara yang terfokus pada laba sekarang, jadi jika laba sekarang dirasatidak memberi keuntungan maka pihak institusi akan menarik sahamnya. Oleh karena itu kepemilikaninstitusional belum mampu menjadi mekanisme yang meningkatkan kinerja. perusahaan.Berdasarkan hasil uji t dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROA).

3. Variabel kepemilikan publik memiliki pengaruh positif dan siginfikan. Hasil ini menunjukkan bahwa meningkatnya kepemilikan publik disebabkan adanya perlindungan hukum terhadap pemegang perusahaan dan keterbukaan informasi kepada publik. Meningktanya kepemilikan publik menunjukan adanya sistem

corporate governance yang baik. Oleh karena itu kepemilikan publik diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil uji t dapat disimpulkan bahwa kepemilikan publik berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROA).

b. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan yang memerlukan pengembangan pada penelitian selanjutnya. Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain, penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel yaitu variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik dan hanya menggunakan 20 perusahaan yang

bergerak di sektor perbankan.

c. Saran

Dengan memperhatikan beberapa keterbatasan yang ada, maka saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya yaitu menambah variabel yang memiliki kemungkinan pengaruh yang besar

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2005. “Hubungan Antara Corporate Governance dan Variabel Pengurang Masalah Agensi,” Jurnal Siasat Bisnis, Vol.1, No.10, Juni 2005, Hal. 39-55.

Brigham, E.F. & M.C. Erhardt. 2005. Financial Management Theory and Practice,11th

Edition, Ohio : SouthWestern.

Boediyono. 2005. “Kualitas Laba: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba.” Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.


(12)

Bukhori, I. 2012, “Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Kinerja Perusahaan”. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro.

Chtourou, L., S. Marrachi., J. Bedard, 2001. Corporate Governance and Earning Managemen. Available online at www.ssrn.com.

Darmawati, Deni dkk. 2005. “Hubungan Corporate Governance, Kinerja Perusahaan dan Reaksi Pasar,”Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.8, No.1, Hal.65-81.

Dewayanto, T. 2010, “Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perbankan Nasional”. Study On Exchange In The Periode 2006-2008.

FCGI. 2001. Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan). Jilid II, Edisi 2.

Faisal. 2005. Analisis Agency Costs, Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Corporate Governance. Makalah disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi VII, Bali, Desember: hal. 197-207.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat Semarang: Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 4. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghonzali, Imam. 2011. Ekonometrika. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghonzali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2011-2015


(1)

Permasalahan yang melanda dunia perbankan di tahun 1998 terjadi penurunan kinerja, antara lain semakin meningkatnya kredit bermasalah perbankan, yang menyebabkan bank harus menyediakan cadangan penghapusan hutang yang cukup besar sehingga mengakibatkan kemampuan bank memberikan kredit menjadi terbatas berdampak likuiditas bank yang mengakibatkan turunya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan pemerintah, sehingga mimicu penarikan dana besar-besaran, semakin turunya permodalan bank-bank, banyak bank yang tidak mampu melunasi kewajibanya karena menurunnya tingkat nilai rupiah, manajemen bank yang tidak profesional. Kebijakan reformasi perbankan pada tahun 2004 pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) melakukan perbaikan fudamental terhadap perbankan nasional yaitu dengan dikeluarkan API (arsitektur perbankan indonesia). Tidak hanya disitu untuk menunjukan keseriusan corporate governance, tanggal 30 januari 2006 Bank Indonesia (BI) mengelurkan paket kebijakan perbankan yang dikenal dengan istilah Pakjan 2006, isinya mengenai peraturan baru tentang pelaksanaan good corporate governance, penerapan ini dapat dinilai perbaikan citra perbankan yang sempat buruk, melindungi kepentingan stakeholders serta meningkatkan peraturan perundang-undang yang berlaku. Menghindari pengurangan resiko akibat tindakan pengelolaan yang cendurung menguntungkan diri sendiri. Isu tentang corporate governance dilatar belakangi oleh teory agency yang terjadi pada masalah agency muncul ketika pengelolaan suatu perusahaan perusahaan terpisah dari kepemilikanya, akibatnya manajer dengan informasi yang dimiliki bisa bertindak hanya untuk menguntungkan diri sendiri dengan mengorbankan kepentingan pemilik karena manajer perusahaan memiliki informasi yang tidak dimiliki oleh pemilik (asymmetry information). Maka untuk mengatasi permasalahan agency, pihak perbankan melakukan perbaikan terhadap sistem tata kelola perusahaan.

2. METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan melakukan uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam bentuk tabel atau diagram (Priyanka, 2013). Data penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Annual Report perusahaan selama tahun 2011 sampai 2015 dengan melihat laporan tahunan perusahaan-perusahaan


(2)

4

pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan subyektif peneliti, dimana ada syarat-syarat yang dibuat sebagai kriteria yang harus dipenuhi oleh sampel (Sugiyono (2003) dalam Nistantya, 2010). Adapun kriteria pemilihan sampel sebagai berikut:

2.1 Perusahaan perbankan go public yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2015.

2.2 Perusahaan mencantumkan dan melakukan Corporate Governance dan kinerja perusahaan dalam annual report (laporan tahunan) secara berturut-turut dari tahun 2011 sampai 2015 dan dipublikasikan dalam situs resmi BEI.

2.3 Perusahaan perbankan go public yang menerbitkan laporan keuangan perusahaan secara berturut-turut selama tahun 2011-2015.

Model analisis regresi linier berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan dan seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel dependen. Adapun rumus dari analisis regresi linier berganda ini adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3+ε,

Keterangan:

Y : Profitabilitas (ROA) α : Koefisien konstanta X1 : Kepemilikan Manajerial X2 : Kepemilikan Institusional X3 : Kepemilikan Publik

β1, β2, β3, :Koefisien regresi untuk variable bebas

ε : Error

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Regresi Linier Berganda

Penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linier berganda, yaitu: Y = 0,207 + 0,028 X1 - 0,007 X2+ 0,034 X3 + e

Berdasarkan hasil persamaan regresi linier berganda tersebut, hasil regresi dapat dijelaskan/diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Konstanta adalah 0,207 artinya jika tidak ada kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, maka ROA adalah sebesar 0,207 %.


(3)

b. Nilai koefisien variabel X1 (kepemilikan manajerial) sebesar 0,028%. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan kepemilikan manajerial 1%, maka variabel ROA (Y) akan naik sebesar 0,028% dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

c. Nilai koefisien variabel X2 (kepemilikan institusional) sebesar -0,007%. Hal ini mengandung arti bahwa setiap penurunan kepemilikan institusional 1%, maka variabel ROA (Y) akan turun sebesar 0,007% dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

d. Nilai koefisien variabel X3 (kepemilikan publik) sebesar 0,034%. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan kepemilikan publik 1%, maka variabel ROA (Y) akan naik sebesar 0,034% dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

3.2Hasil Uji Hipotesis 3.2.1 Uji Parsial (Uji t)

3.2.1.1. Menguji kepemilikan manajerial terhadap ROA menunjukkan hasil t hitung 3.638 dan nilai signifikan sebesar 0,000 dan nilai t tabel 1,98472 oleh karena itu t hitung 3.638 >1,98472 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Sehingga bisa diketahui hasil pengujian hipotesis H1a adalah Ho ditolak Ha diterima. Dan dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap ROA

3.2.1.2. Menguji kepemilikan institusionall terhadap ROA menunjukkan hasil t hitung -0,578 dan nilai signifikan sebesar 0,565 dan nilai t tabel 1,98472 oleh karena itu t hitung -0,578 < 1,98472 dan nilai signifikan 0,565 > 0,05. Sehingga bisa diketahui hasil pengujian hipotesis H1a adalah Ho diterima Ha ditolak. Dan dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap ROA.

3.2.1.3. Menguji kepemilikan publik terhadap ROA menunjukkan hasil t hitung 2,306 dan nilai signifikan sebesar 0,023 dan nilai t tabel 1,98472 oleh karena itu t hitung 2,306 > 1,98472 dan nilai signifikan 0,023 < 0,05. Sehingga bisa diketahui hasil pengujian hipotesis H1a adalah Ho ditolak Ha diterima. Dan dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap ROA.


(4)

6 3.2.2 Uji Simultan (Uji F)

Berdasarkan analisis, dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 7,983 sedangkan niali Ftabel adalah sebesar 3,09. Karena nilai Fhitung > Ftabel dengan Sig. 0,000 < α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Kepemilikan Manajerial (X1), Kepemilikan Institusional (X2), Kepemilikan Publik (X3), secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan.

3.2.2.1Uji Koefisien Determinan

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui ketepatan hubungan antara variable independen dengan variable dependen dalam suatu persamaan regresi. Berdasarkan analisis koefisien determinasi diperoleh hasil R Square sebesar 0,2 yang artinya bahwa 20% variabel ROA akan dipengaruh oleh variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan imstitusional, kepemilikan publik, sedangkan sisanya sebesar 80% (100%-20%) dipengaruhi oleh faktor lain diluar model regresi ini.

4 PENUTUP

4.2 Kesimpulan

Penelitian ini menguji pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan kepemilikan publik. Dari tiga hipotesis yang diajukan, dua hipotesis diterima dan satu hipotesis ditolak.

Berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini:

1. Variabel kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif dan siginfikan. Hasil ini menunjukkan bahwa dengan adanya kepemilikan oleh manajemen yang besar akan efektif memonitoring aktivitas perusahaan sehingga pihak manajemen akan lebih berhati-hati dalam mengelola perusahaan. Berdasarkan hasil uji t dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROA).

2. Variabel kepemilikan institusional tidak memiliki berpengaruh terhadap Kinerja perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwakepemilikan institusional yang merupakan pemilik mayoritas cenderung berpihak pada manajemen dan mengarah pada kepentingan pribadisehingga mengabaikan pemegang saham minoritas, hal ini diresponnegatif oleh pasar. Selain itu investor institusional adalah


(5)

pemiliksementara yang terfokus pada laba sekarang, jadi jika laba sekarang dirasatidak memberi keuntungan maka pihak institusi akan menarik sahamnya. Oleh karena itu kepemilikaninstitusional belum mampu menjadi mekanisme yang meningkatkan kinerja. perusahaan.Berdasarkan hasil uji t dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROA). 3. Variabel kepemilikan publik memiliki pengaruh positif dan siginfikan. Hasil ini menunjukkan bahwa meningkatnya kepemilikan publik disebabkan adanya perlindungan hukum terhadap pemegang perusahaan dan keterbukaan informasi kepada publik. Meningktanya kepemilikan publik menunjukan adanya sistem corporate governance yang baik. Oleh karena itu kepemilikan publik diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil uji t dapat disimpulkan bahwa kepemilikan publik berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROA).

b. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan yang memerlukan pengembangan pada penelitian selanjutnya. Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain, penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel yaitu variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik dan hanya menggunakan 20 perusahaan yang

bergerak di sektor perbankan. c. Saran

Dengan memperhatikan beberapa keterbatasan yang ada, maka saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya yaitu menambah variabel yang memiliki kemungkinan pengaruh yang besar

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2005. “Hubungan Antara Corporate Governance dan Variabel Pengurang Masalah Agensi,” Jurnal Siasat Bisnis, Vol.1, No.10, Juni 2005, Hal. 39-55.

Brigham, E.F. & M.C. Erhardt. 2005. Financial Management Theory and Practice,11th Edition, Ohio : SouthWestern.

Boediyono. 2005. “Kualitas Laba: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba.” Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.


(6)

8

Bukhori, I. 2012, “Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Kinerja Perusahaan”. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro.

Chtourou, L., S. Marrachi., J. Bedard, 2001. Corporate Governance and Earning Managemen. Available online at www.ssrn.com.

Darmawati, Deni dkk. 2005. “Hubungan Corporate Governance, Kinerja Perusahaan dan Reaksi Pasar,”Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.8, No.1, Hal.65-81.

Dewayanto, T. 2010, “Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perbankan Nasional”. Study On Exchange In The Periode 2006-2008.

FCGI. 2001. Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan). Jilid II, Edisi 2.

Faisal. 2005. Analisis Agency Costs, Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Corporate Governance. Makalah disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi VII, Bali, Desember: hal. 197-207.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat Semarang: Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 4. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghonzali, Imam. 2011. Ekonometrika. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghonzali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2011-2015 http://www.idx.co.id


Dokumen yang terkait

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014

7 83 73

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan(Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011-2015).

0 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan(Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011-2015).

0 2 13

TINJAUAN PUSTAKA Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan(Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011-2015).

0 2 23

METODE PENELITIAN Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan(Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011-2015).

0 2 12

ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan(Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011-2015).

0 4 13

LAMPIRAN Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan(Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011-2015).

0 2 14

“PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.

1 8 16

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011.

0 0 15

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011.

0 3 20