Kelayakan Usaha Rental Tanaman Hias

INGRID MARYANE CAHYA. Kelayakan Usaha Rental Tanaman Hias (Dibawah
bimbingan RITA NURMALINA SURYANA)
Pesatnya pembangunan fisik yang dilakukan oleh Indonesia selama 30 tahun
telah menyebabkan sernakin sempitnya lahan pertanian. Bangunan pencakar langit
dan perumahan telah mengurangi kenyamanan karena lingkungan menjadi tidak asri
lagi. Hal ini telah mendorong manusia untuk melakukan penghijauan yang dilakukan
baik di luar maupun di dalam ruangan hingga rental tanaman hias berkembang
dengan pesat.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Memberikan gambaran mengenai
karakteristik bisnis rental tanaman hias yang dilakukan secara konvensional maupun
modern, (2) Mengkaji faktor-faktor yang membedakan rental tanaman hias yang
dilakukan secara konvensional maupun modern, (3) Menganalisis kelayakan bisnis
rental tanaman hias konvensional maupun modern.
Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan data primer yang dikumpulkan
melalui wawancara langsung dengan 13 responden rental tanaman hias
konvensional dan 2 responden rental tanaman hias modern di lokasi penelitian yaitu
Daerah Khusus lbukota (DKI) Jakarta. Data sekunder diperoleh dari berbagai
literatur yang terdapat di Jurusan Budidaya Pertanian dan Sosial Ekonomi Pertanian
Fakultas Pertanian lnstitut Pertanian Bogor, Bank Indonesia, Balithi (Balai Penelitian
Tanaman Hias), Dinas Pertanian DKI Jakarta, dan Direktorat Bina Produksi
Tanaman Hortikultura


- Direktorat Jenderal Tanaman

Departemen Pertanian DKI Jakarta.

Pangan dan Hortikultura

-

Analisis dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif. Analisa kuantitatif diukur
dengan satuan uang berdasarkan kriteria NPV, IRR, Net BIC, dan Payback Period.
Selain itu, digunakan pula analisis sensitivitas untuk melihat sensitivitas usaha rental
tanaman hias terhadap beberapa perubahan pada harga oufpuf, harga input,
demand, dan tingkat suku bunga.
Hasil perhitungan NPV, IRR, Net BIC, dan Payback Periad menunjukkan
bahwa rental tanaman hias modern skala kecil maupun besar layak untuk
diusahakan dengan NPV positif, IRR di atas tingkat suku bunga yang ditentukan, Net
BIC lebih besar daripada 1 dan Payback Period lebih pendek daripada umur proyek.
Akan tetapi, Payback Period dari rental tanaman hias modern skala besar 1 bulan
lebih lama dibanding yang berskala kecil, masing - masing berjangka waktu 4 tahun

2 bulan dan 4 tahun 1 bulan. Hal ini disebabkan karena biaya investasi yang sangat

besar. Berdasarkan perhitungan NPV, IRR, dan Net BIC rental tanaman hias
konvensional skala kecil layak untuk diusahakan akan tetapi modal tidak cepat
kembali karena Payback Period yang dimiliki adalah sebesar 7 tahun 8 bulan.
Sedangkan rental tanaman hias konvensional skala besar tidak layak untuk
diusgkan berdasarkan kriteria NPV, IRR, Net BIC, dan Payback Period dengan
perolehan nilai NPV negatif, IRR di bawah tingkat suku bunga yang ditentukan, Net
BIC lebih kecil daripada 1 dan modal yang tidak pernah kembali sampai proyek
berakhir.
Analisis sensitivitas menunjukkan beberapa ha1 menarik yaitu bahwa rental
tanaman hias modern baik yang berskala kecil maupun besar tidak sensitif terhadap
seluruh perubahan yang diajukan namun menerima cukup besar perubahan pada
saat terjadi perubahan demand. Sedangkan rental tanaman hias konvensional skala
kecil sangat sensitif terhadap perubahan demand, sensitif terhadap perubahan

tingkat suku bunga, cukup sensitif terhadap perubahan harga output dan tidak
sensitif terhadap perubahan harga input. Beberapa kondisi yang diajukan pada
rental tanarnan hias konvensional skala kecil ini telah rnernbuat kondisi rental
rnenjadi tidak layak untuk diusahakan dengan NPV negatif. IRR di bawah tingkat

suku bunga yang ditentukan, dan Net BIC lebih kecil daripada 1.
Sebagai irnplikasi dari hasil penelitian mengenai kelayakan usaha rental
tanarnan hias ini maka bagi calon investor dapat rnernilih jenis rental yang hendak
diusahakannya dengan beberapa pertirnbangan yaitu bahwa rental tanarnan hias
modern skala besar rnaupun kecil adalah rental yang baik untuk diusahakan atau
jika hendak rnengusahakan rental tanarnan hias secara konvensional sebaiknya
dilakukan pada skala kecil. Pengusahaan rental tanarnan hias secara modern akan
rnenghabiskan lebih banyak biaya investasi tetapi rental ini lebih rnenguntungkan
karena adanya penghematan pada penggunaan tenaga kerja variabel, pupuk, dan
kegiatan reinvestasi tanarnan.
Masih banyak variabel dari rental tanarnan hias yang belum diteliti sehingga
akan lebih rnenarik apabila ada penelitian lebih lanjut rnengenai rental tanarnan hias
khususnya yang rnengkaji preferensi konsurnen dari rental tanaman hias. Kajian
mengenai rental tanarnan hias ini akan rnenjadi rnenarik karena konsurnen dari
rental tanarnan hias bukanlah individu rnelainkan perusahaan. Akan lebih baik jika
hendak rnelakukan kajian kelayakan dihitung pula swyching value agar dapat
diketahui kondisi - kondisi yang mungkin rnengancam kelangsungan usaha.

PERNYATAAN


~ E N G A N INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL
"KELAYAKAN USAHA RENTAL TANAMAN HIAS" MERUPAKAN HASlL KARYA
SAYA SENDlRl DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH
PADA SUATU PERGURUAN TlNGGl ATAU LEMBAGA MANAPUN

Bogor, April 2000

Ingrid Maryane Cahya