PEnurunana Kadar Fe dan Mn Air Sumur dengan Penambahan CaCO3 Pada Kolam Aerasi
o
PENURUNAN KADAR Fe DAN Mn AIR SUMUR
DENGAN PENAMBAHAN CaC03
PADA KOLAM AERASI
ANGELITA CINDERELLA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1999
RINGKASAN
ANGELITA CINDERELLA Penunman Kadar Fe dan Mn Air Sumur dengan Penambahan Caco, pada
Kolam Aerasi (Decrease of Fe and Mn Concentrations in Well by CaCO, under Aeration). Dibimbing
oleh MUCHAMMAD SRI SAENI dan EMAN KUSTAMAN.
Sebagian besar penduduk Indonesia belum dapat menikmati pelayanan air bersih dari Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM). Salah satunya adalah desa Pasarean, yang terletak di Kecarnatan Parnijahan,
Kabupaten Bogor, Jawa Barnt Penduduk desa ini memanfaatkan air sumur, air sungai, air hujan, dan
mata air, sebagai sumber air bersih Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan air sumur adalah aimya
yang berwarna kuuing, berbau dan berasa, yang diduga sebagai akibat dari tingginya kandungan besi,
sehingga tidak layak untuk diotinum
.
Pada penelitian ini dipelajari pengarub penambahan CaCo, terbadap penunman kadar Fe-terlarut dan
Mn-terlarut dalam air surnur secara aerasi dalam lingkup kondisi laboratorium. Penelitian dilakukan
dalam lima tahap, yaitu pengambilan air contoil, analisis awal, penentuan jumlah Caco" aerasi, dan
analisis akhir. Parameter yang diukur adalah pH, snhu, daya bantar listrik (DHL), CO,-bebas, DO, BOD"
Fe-terlarut, dan Mn-terlarut. Pengukuran dilakukan sebelum aerasi dan setelah aerasi berlangsung selama
2, 4, 6, 8, dan 10 jam. Kolam aerasi yang digunakan meliputi lima bnah kolam dengan penambahan
CaCO, dan satu bnah kolam kontrol. CaCo, ditambahkan sehingga pH awal air contoh meningkat
masing-masing menjadi 6,0; 6,5; 7,0; 7,5; dan 8,0.
Hasil analisis awal menunjukkan bahwa air contoh memiliki pH sebesar 5,72 dan berada di bawah
batas minimum kualitas air golongan A Sedangkan kadar Fe-terlarut dan Mn-terlarut berada di atas batas
maksimurn, yaitu masing-masing sebesar 2,53 mgll dan 3,78 mgll.
Pengarnatan setelah aerasi menunjukkan bahwa proses aerasi mampu memperbaiki kualitas air, yaitu
menghilangkan kekernhan, ban dan warna, meningkatkan pH dan DO, serta menurunkan snhu, DHL,
CO,-bebas, BOD" Fe-terlarut, dan Mn-terlarut Penambahan Caco, mempercepat pengendapan Fe dan
Mn, sehingga aerasi lebib elisien. Kadar Fe-terlarut dapat diturunkan sehingga memenuhl kriteria kualitas
air golongan B, sedangkan kadar Mn-terlarut juga dapat diturunkan namun masih belum memenuhl
kriteria kualitas air golongan B.
" Sembahlah Allah dan janganlah kamu memperselcutukan-Nya dengan sesuatupun.
Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu
sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri. " (Q.S An Nisaa' : 36)
Kupersembahkan karya kecilku
untuk ...
Ayahanda dan Ibunda iercinia
PENURUNAN KADAR Fe DAN Mn AIR SUMUR
DENGAN PENAMBAHAN CaC03
PADA KOLAM AERASI
ANGELITA CINDERELLA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
S3Ijana Sains
pada
Jurusan Kimia
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1999
Judul
Nama
NIM
Penurunan Kadar Fe dan Mn Air Sumur dengan Penambahan CaC0 3
pada Kolam Aerasi
Angelita Cinderella
G01311019
Menyetujui,
Prof Dr. Ir. Muchammad Sri Saeni, M.S
Pembimbing I
Pembimbing II
Ketua Jurusan
Tanggal Lulus
2 0 エセay@
-
Ir. Eman Kustaman
1999
o
PENURUNAN KADAR Fe DAN Mn AIR SUMUR
DENGAN PENAMBAHAN CaC03
PADA KOLAM AERASI
ANGELITA CINDERELLA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1999
RINGKASAN
ANGELITA CINDERELLA Penunman Kadar Fe dan Mn Air Sumur dengan Penambahan Caco, pada
Kolam Aerasi (Decrease of Fe and Mn Concentrations in Well by CaCO, under Aeration). Dibimbing
oleh MUCHAMMAD SRI SAENI dan EMAN KUSTAMAN.
Sebagian besar penduduk Indonesia belum dapat menikmati pelayanan air bersih dari Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM). Salah satunya adalah desa Pasarean, yang terletak di Kecarnatan Parnijahan,
Kabupaten Bogor, Jawa Barnt Penduduk desa ini memanfaatkan air sumur, air sungai, air hujan, dan
mata air, sebagai sumber air bersih Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan air sumur adalah aimya
yang berwarna kuuing, berbau dan berasa, yang diduga sebagai akibat dari tingginya kandungan besi,
sehingga tidak layak untuk diotinum
.
Pada penelitian ini dipelajari pengarub penambahan CaCo, terbadap penunman kadar Fe-terlarut dan
Mn-terlarut dalam air surnur secara aerasi dalam lingkup kondisi laboratorium. Penelitian dilakukan
dalam lima tahap, yaitu pengambilan air contoil, analisis awal, penentuan jumlah Caco" aerasi, dan
analisis akhir. Parameter yang diukur adalah pH, snhu, daya bantar listrik (DHL), CO,-bebas, DO, BOD"
Fe-terlarut, dan Mn-terlarut. Pengukuran dilakukan sebelum aerasi dan setelah aerasi berlangsung selama
2, 4, 6, 8, dan 10 jam. Kolam aerasi yang digunakan meliputi lima bnah kolam dengan penambahan
CaCO, dan satu bnah kolam kontrol. CaCo, ditambahkan sehingga pH awal air contoh meningkat
masing-masing menjadi 6,0; 6,5; 7,0; 7,5; dan 8,0.
Hasil analisis awal menunjukkan bahwa air contoh memiliki pH sebesar 5,72 dan berada di bawah
batas minimum kualitas air golongan A Sedangkan kadar Fe-terlarut dan Mn-terlarut berada di atas batas
maksimurn, yaitu masing-masing sebesar 2,53 mgll dan 3,78 mgll.
Pengarnatan setelah aerasi menunjukkan bahwa proses aerasi mampu memperbaiki kualitas air, yaitu
menghilangkan kekernhan, ban dan warna, meningkatkan pH dan DO, serta menurunkan snhu, DHL,
CO,-bebas, BOD" Fe-terlarut, dan Mn-terlarut Penambahan Caco, mempercepat pengendapan Fe dan
Mn, sehingga aerasi lebib elisien. Kadar Fe-terlarut dapat diturunkan sehingga memenuhl kriteria kualitas
air golongan B, sedangkan kadar Mn-terlarut juga dapat diturunkan namun masih belum memenuhl
kriteria kualitas air golongan B.
" Sembahlah Allah dan janganlah kamu memperselcutukan-Nya dengan sesuatupun.
Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu
sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri. " (Q.S An Nisaa' : 36)
Kupersembahkan karya kecilku
untuk ...
Ayahanda dan Ibunda iercinia
PENURUNAN KADAR Fe DAN Mn AIR SUMUR
DENGAN PENAMBAHAN CaC03
PADA KOLAM AERASI
ANGELITA CINDERELLA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
S3Ijana Sains
pada
Jurusan Kimia
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1999
Judul
Nama
NIM
Penurunan Kadar Fe dan Mn Air Sumur dengan Penambahan CaC0 3
pada Kolam Aerasi
Angelita Cinderella
G01311019
Menyetujui,
Prof Dr. Ir. Muchammad Sri Saeni, M.S
Pembimbing I
Pembimbing II
Ketua Jurusan
Tanggal Lulus
2 0 エセay@
-
Ir. Eman Kustaman
1999
PENURUNAN KADAR Fe DAN Mn AIR SUMUR
DENGAN PENAMBAHAN CaC03
PADA KOLAM AERASI
ANGELITA CINDERELLA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1999
RINGKASAN
ANGELITA CINDERELLA Penunman Kadar Fe dan Mn Air Sumur dengan Penambahan Caco, pada
Kolam Aerasi (Decrease of Fe and Mn Concentrations in Well by CaCO, under Aeration). Dibimbing
oleh MUCHAMMAD SRI SAENI dan EMAN KUSTAMAN.
Sebagian besar penduduk Indonesia belum dapat menikmati pelayanan air bersih dari Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM). Salah satunya adalah desa Pasarean, yang terletak di Kecarnatan Parnijahan,
Kabupaten Bogor, Jawa Barnt Penduduk desa ini memanfaatkan air sumur, air sungai, air hujan, dan
mata air, sebagai sumber air bersih Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan air sumur adalah aimya
yang berwarna kuuing, berbau dan berasa, yang diduga sebagai akibat dari tingginya kandungan besi,
sehingga tidak layak untuk diotinum
.
Pada penelitian ini dipelajari pengarub penambahan CaCo, terbadap penunman kadar Fe-terlarut dan
Mn-terlarut dalam air surnur secara aerasi dalam lingkup kondisi laboratorium. Penelitian dilakukan
dalam lima tahap, yaitu pengambilan air contoil, analisis awal, penentuan jumlah Caco" aerasi, dan
analisis akhir. Parameter yang diukur adalah pH, snhu, daya bantar listrik (DHL), CO,-bebas, DO, BOD"
Fe-terlarut, dan Mn-terlarut. Pengukuran dilakukan sebelum aerasi dan setelah aerasi berlangsung selama
2, 4, 6, 8, dan 10 jam. Kolam aerasi yang digunakan meliputi lima bnah kolam dengan penambahan
CaCO, dan satu bnah kolam kontrol. CaCo, ditambahkan sehingga pH awal air contoh meningkat
masing-masing menjadi 6,0; 6,5; 7,0; 7,5; dan 8,0.
Hasil analisis awal menunjukkan bahwa air contoh memiliki pH sebesar 5,72 dan berada di bawah
batas minimum kualitas air golongan A Sedangkan kadar Fe-terlarut dan Mn-terlarut berada di atas batas
maksimurn, yaitu masing-masing sebesar 2,53 mgll dan 3,78 mgll.
Pengarnatan setelah aerasi menunjukkan bahwa proses aerasi mampu memperbaiki kualitas air, yaitu
menghilangkan kekernhan, ban dan warna, meningkatkan pH dan DO, serta menurunkan snhu, DHL,
CO,-bebas, BOD" Fe-terlarut, dan Mn-terlarut Penambahan Caco, mempercepat pengendapan Fe dan
Mn, sehingga aerasi lebib elisien. Kadar Fe-terlarut dapat diturunkan sehingga memenuhl kriteria kualitas
air golongan B, sedangkan kadar Mn-terlarut juga dapat diturunkan namun masih belum memenuhl
kriteria kualitas air golongan B.
" Sembahlah Allah dan janganlah kamu memperselcutukan-Nya dengan sesuatupun.
Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu
sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri. " (Q.S An Nisaa' : 36)
Kupersembahkan karya kecilku
untuk ...
Ayahanda dan Ibunda iercinia
PENURUNAN KADAR Fe DAN Mn AIR SUMUR
DENGAN PENAMBAHAN CaC03
PADA KOLAM AERASI
ANGELITA CINDERELLA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
S3Ijana Sains
pada
Jurusan Kimia
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1999
Judul
Nama
NIM
Penurunan Kadar Fe dan Mn Air Sumur dengan Penambahan CaC0 3
pada Kolam Aerasi
Angelita Cinderella
G01311019
Menyetujui,
Prof Dr. Ir. Muchammad Sri Saeni, M.S
Pembimbing I
Pembimbing II
Ketua Jurusan
Tanggal Lulus
2 0 エセay@
-
Ir. Eman Kustaman
1999
o
PENURUNAN KADAR Fe DAN Mn AIR SUMUR
DENGAN PENAMBAHAN CaC03
PADA KOLAM AERASI
ANGELITA CINDERELLA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1999
RINGKASAN
ANGELITA CINDERELLA Penunman Kadar Fe dan Mn Air Sumur dengan Penambahan Caco, pada
Kolam Aerasi (Decrease of Fe and Mn Concentrations in Well by CaCO, under Aeration). Dibimbing
oleh MUCHAMMAD SRI SAENI dan EMAN KUSTAMAN.
Sebagian besar penduduk Indonesia belum dapat menikmati pelayanan air bersih dari Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM). Salah satunya adalah desa Pasarean, yang terletak di Kecarnatan Parnijahan,
Kabupaten Bogor, Jawa Barnt Penduduk desa ini memanfaatkan air sumur, air sungai, air hujan, dan
mata air, sebagai sumber air bersih Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan air sumur adalah aimya
yang berwarna kuuing, berbau dan berasa, yang diduga sebagai akibat dari tingginya kandungan besi,
sehingga tidak layak untuk diotinum
.
Pada penelitian ini dipelajari pengarub penambahan CaCo, terbadap penunman kadar Fe-terlarut dan
Mn-terlarut dalam air surnur secara aerasi dalam lingkup kondisi laboratorium. Penelitian dilakukan
dalam lima tahap, yaitu pengambilan air contoil, analisis awal, penentuan jumlah Caco" aerasi, dan
analisis akhir. Parameter yang diukur adalah pH, snhu, daya bantar listrik (DHL), CO,-bebas, DO, BOD"
Fe-terlarut, dan Mn-terlarut. Pengukuran dilakukan sebelum aerasi dan setelah aerasi berlangsung selama
2, 4, 6, 8, dan 10 jam. Kolam aerasi yang digunakan meliputi lima bnah kolam dengan penambahan
CaCO, dan satu bnah kolam kontrol. CaCo, ditambahkan sehingga pH awal air contoh meningkat
masing-masing menjadi 6,0; 6,5; 7,0; 7,5; dan 8,0.
Hasil analisis awal menunjukkan bahwa air contoh memiliki pH sebesar 5,72 dan berada di bawah
batas minimum kualitas air golongan A Sedangkan kadar Fe-terlarut dan Mn-terlarut berada di atas batas
maksimurn, yaitu masing-masing sebesar 2,53 mgll dan 3,78 mgll.
Pengarnatan setelah aerasi menunjukkan bahwa proses aerasi mampu memperbaiki kualitas air, yaitu
menghilangkan kekernhan, ban dan warna, meningkatkan pH dan DO, serta menurunkan snhu, DHL,
CO,-bebas, BOD" Fe-terlarut, dan Mn-terlarut Penambahan Caco, mempercepat pengendapan Fe dan
Mn, sehingga aerasi lebib elisien. Kadar Fe-terlarut dapat diturunkan sehingga memenuhl kriteria kualitas
air golongan B, sedangkan kadar Mn-terlarut juga dapat diturunkan namun masih belum memenuhl
kriteria kualitas air golongan B.
" Sembahlah Allah dan janganlah kamu memperselcutukan-Nya dengan sesuatupun.
Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu
sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri. " (Q.S An Nisaa' : 36)
Kupersembahkan karya kecilku
untuk ...
Ayahanda dan Ibunda iercinia
PENURUNAN KADAR Fe DAN Mn AIR SUMUR
DENGAN PENAMBAHAN CaC03
PADA KOLAM AERASI
ANGELITA CINDERELLA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
S3Ijana Sains
pada
Jurusan Kimia
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1999
Judul
Nama
NIM
Penurunan Kadar Fe dan Mn Air Sumur dengan Penambahan CaC0 3
pada Kolam Aerasi
Angelita Cinderella
G01311019
Menyetujui,
Prof Dr. Ir. Muchammad Sri Saeni, M.S
Pembimbing I
Pembimbing II
Ketua Jurusan
Tanggal Lulus
2 0 エセay@
-
Ir. Eman Kustaman
1999