Kapal Dinding Tegak
Counterfort Tapak
Gambar 2.31 Dinding pada Kamar Tanpa Pelat Lantai
Langkah-langkah perencanaan dinding untuk bangunan pintu air adalah sebagai berikut:
2.5.4.1. Pembebanan pada Dinding
Dalam perencanaan dimensi dinding, gaya-gaya yang bekerja ditinjau pada saat kamarkolam dalam keadaan kosong.
Gaya-gaya yang bekerja adalah akibat tekanan tanah aktif, tekanan air tanah, beban merat diatas tanah, dan berat sendiri
dinding yang sudah ditentukan dimensinya. Perhitungan terdiri dari beberapa langkah yaitu:
1. Rencana dimensi dinding Dimensi dinding direncanakan terlebih dahulu dengan
ketentuan seperti gambar berikut:
Dinding Tegak Counterfort
Tapak Dinding t4
b 2 -3 m
b Counterfort
Tapak Dinding B3
B2 B1
Dinding Tegak D
B3 B2
B1 d1
d2 d3
t1 t2
t3 H
Keterangan : d1
= 20 - 30 cm t4
=
1 4
H -
1 12
H B1
=
1 3
H B3
=
1 12
H -
1 10
H B
= 0,4 - 0,7 H b
= 20 - 30 cm
Gambar 2.32 Bentuk Rencana Dinding Kolom
2. Perhitungan koefisien tekanan tanah aktif Dari boring test dapat diketahui besarnya kohesi C dan
sudut geser tanah φ Rumus: Ka =
θ +
θ −
Sin 1
Sin 1
3. Perhitungan tekanan tanah aktif Diperhitungkan dengan pemukaan ada beban merata sebesar
1 tm. Tekanan tanah horisontal pada dinding tegak menggunakan rumus:
P
a
= q.h.Ka-2C Ka + ½ γ.h
2
.Ka Dimana :
Pa = tekanan tanah ton q = beban merata = 1 tm
Ka = koefisien tekanan tanah aktif C = kohesi
γ = berat jenis tanah tm
3
h = tebal lapisan m 4. Perhitungan tekanan air tanah
Pw = ½ γ
w
.H
2
Dimana : Pw = tekanan air tanah ton
γ
w
= berat jenis air tanah = 1 tm
3
H = tinggi muka air tanah dari dasar dinding m 5. Perhitungan gaya-gaya vertikal
Adalah akibat berat tanah dan air tanah diatas tapak dinding serta berat dinding sendiri diperhitungkan per 1 m lebar.
2.5.4.2. Kontrol Stabilitas Struktur
1. Kontrol terhadap Guling SF =
∑ ∑
aktif pasif
M M
≥ 2 Jika dinding menggunakan tiang pancang maka tidak
dilakukan pemeriksaan terhadap guling.
2. Kontrol terhadap Geser SF
∑ ∑
∑
+ ∗
+ φ
P P
C B
tan G
pasif
≥ 1,5 3. Terhadap Eksentrisitas ½
e = ½ B -
∑ ∑
∑
− G
M M
aktif pasif
≤ B
6 1
Dimana :
∑
pasif
M = jumlah momen pasif menahan guling ton
∑
aktif
M = jumlah momen aktif penyebab guling ton
B = lebar dasar pondasi m
e = eksentrisitas m
∑
G = Jumlah beban ton
4. Daya Dukung Tanah Daya dukung tanah adalah tekanan maksimal yang dapat
dipikul oleh tanah tanpa terjadi penurunan settlement.
q
ult
= C.Nc + γ.H.Nq + ½ .B.γ.Nγ Diambil dari kohesi C dan sudut geser dalam tanah φ pada
lapisan tanah dimana dasar dinding terletak. Menurut Krizek
nilai factor daya dukung Nc, Nq, dan Nγ dapat dirumuskan sebagai berikut :
Nc = ϕ
− ϕ
+ 40
3 ,
4 228
; Nq = ϕ
− ϕ
+ 40
5 40
; Nγ = ϕ
− ϕ
40 6
Dimana : H = dalamnya dasr dinding dari dasar tanah m
B = lebar dasar pondasi m γ = berat jenis tanah tm
3
Daya dukung tanah yang diijinkan ditentukan dengan membagi q
ult
dengan suatu factor keamanan SF, yaitu : q
all
= SF
q
ult
tm
3
; dimana SF = 3
5. Kontrol terhadap Gaya Horisontal Untuk menahan gaya horisontal akibat tekanan aktif tanah,
maka ada dua hal yang diperhitungkan, yaitu: a.
Tahanan geser akibat berat sendiri dinding b.
Tekanan tanah pasif dari tiang pancang Dilakukan pengecekan satu persatu apakah dari komponen
tersebut apakah mampu untuk menahan gaya horisontal.
2.5.4.3. Perhitungan Bagian Tapak Dinding Toe and Heel