5. Kontrol terhadap Gaya Horisontal Untuk menahan gaya horisontal akibat tekanan aktif tanah,
maka ada dua hal yang diperhitungkan, yaitu: a.
Tahanan geser akibat berat sendiri dinding b.
Tekanan tanah pasif dari tiang pancang Dilakukan pengecekan satu persatu apakah dari komponen
tersebut apakah mampu untuk menahan gaya horisontal.
2.5.4.3. Perhitungan Bagian Tapak Dinding Toe and Heel
Pembebanan pada pelat kaki dinding ditinjau pada dua bagian yang nantinya akan digunakan dalam mendesain tulangan,
yaitu : 1. Bagian tapak depan
Toe Pembebanan pada bagian tapak depan
toe adalah berat konstruksi, reaksi tanah dan berat air diatas bagian
toe. Rumus yang digunakan:
q =
∑
qv tm V =
∫
qdx ton M =
∫
vdx tm 2. Bagian tapak belakang
Heel Pembebanan pada bagian tapak belakang adalah beban merata
di atas tanah, berat konstruksi, reaksi tanah, dan berat air diatasnya. Rumus yang digunakan :
q =
∑
qv tm V =
∫
qdx ton M =
∫
vdx tm Dimana :
∑
qv = jumlah gaya vertikal yang bekerja pada bagian tapak dinding
G2 B
Heel
2 2
M2 1
Toe M1
A G1
1 qB
qA q1 q2
Gambar 2.33 Gaya yang Bekerja pada Bagian Tapak
Langkah perhitungan penulangan pekerjaan beton bertulang
untuk lantai
saluran dengan
berdasarkan perhitungan SKSNI 1991 adalah sebagai berikut:
Tebal tapak H = direncanakan, dengan lebar pelat tiap 1 m. Dipakai tulangan rencana = ….mm
Selimut beton d’ = 50 mm d
= H – d’ – ½ Ø
tulangan rencana
Mu = dari hasil perhitungan momen Mn =
ϕ Mu
= 8
, Mu
K =
R .
d .
b Mn
1 2
→ R
1
= β1 x f’c F
= 1 - k
2 1
− F
maks
= f
600 450
.
y 1
+ β
Syarat F F
maks
under reinforced As =
y 1
f R
. d
. b
. F
ρ =
d .
b As
; syarat ρ
min
ρ ρ
maks
ρ
min
=
y
f 4
, 1
ρ
maks
= β
1
. f
600 450
y
+ .R
1
f
y
Luas tulangan bagi = 20.As Dari tabel tulangan, dapat diketahui jumlah tulangan yang
diperlukan. Dimana :
d = jarak pelat dari serat teratas sampai pusat tulangan tarik mm
d’ = jarak tepi serat teratas sampai pusat tulangan tekan mm
H = tebal balok mm
b = lebar balok mm
Mu = momen yang terjadi akibat pembebanan kg.cm Mn = momen yang terjadi akibat factor nominal 0,8 kg.cm
f’c = kuat tekan beton rencana kgcm
2
f
y
= kuat leleh tulangan rencana 400 Mpa kgcm
2
R
1
= tegangan tekan pada penampang beton kgmm
2
ρ = ratio luas penampang tulangan terhadap luas penampang
efektif As
= luas penampang tulangan diperlukan mm
2
F = bagian penampang beton tertekan
3. Cek geser pons Pounching Shear
d = H – d’ direncanakan Untuk kondisi : Vu Vc
Vc = d
bo 6
fc Av = Vu - Vcfysinα
Vn = Vc + Vs Dimana :
Vu = gaya geser yang terjadi akibat pembebanan kg Vn = kuat geser nominal kg
Vc = kuat geser beton kg Vs = kuat geser tulangan geser kg
bo = keliling penampang kritis cm
= koefisien reduksi Av = luas total penampang miring cm
2
4. Cek terhadap pengaruh geser lentur τ =
h .
b .
7 V
. 8
dengan syarat : τ ≤ τ
b
Dimana : V = gaya normal kg
q = tegangan merata pada tapak tm τ
= tegangan geser beban yang terjadi kgcm
2
τ
b
= tegangan geser ijin beton yang terjadi kgcm
2
2.5.4.4. Bagian Dinding Tegak