b. Jari-jari tikungan
Jari-jari minimum tikungan R
min
dapat ditentukan dengan rumus berikut :
max max
2 min
127 f
e V
R
R
+ ⋅
=
Dimana : R
min
= jari-jari tikungan minimum m V
R
= kecepatan rencana kmjam e
max
= superelevasi maksimum f
max
= koefisien gesek maksimum, f = 0,14 – 0,24 Tabel 2.24 di bawah merupakan jari-jari minimum yang disyaratkan dalam perencanaan
alinyemen horizontal.
Tabel 2.24 Panjang Jari-jari minimum
Kecepatan Rencana V
R
km jam Jari – jari minimum R min m
120 100
80 60
50 40
30 20
600 370
210 110
80 50
30 15
Sumber : Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, 1997
c. Lengkung peralihan
Ada tiga macam lengkung pada perencanaan alinyemen horisontal yaitu :
1. Full Circle
Tikungan jenis full circle umumnya digunakan pada tikungan yang mempunyai jari- jari tikungan besar dan sudut tangen kecil. Pada umumnya tipe tikungan ini dipakai pada
daerah dataran, tetapi juga tergantung pada besarnya kecepatan rencana dan radius tikungan. Tabel 2.25 menunjukkan batas kecepatan rencana dan jari-jari minimum yang diperbolehkan
dalam tikungan tipe Full Circle.
Tabel 2.25 Jari-jari minimum tanpa lengkung peralihan
Kecepatan Rencana kmjam Jari – jari minimum m
120 100
80 60
40 30
2000 1500
1100 700
300
100
Sumber : Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, 1997
Sketsa tikungan full circle dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini.
TC
∆ 0.5 ∆
Rc Lc
T E
∆
Rc CT
TAN GEN
2
PI
O TA
NG EN
1
Gambar 2.1 Sketsa tikungan full circle
Dalam mendesain tikungan jenis full circle, digunakan rumus-rumus sebagai berikut :
2 tan
∆ ⋅
=
c
R T
4 tan
∆ ⋅
= T E
360 2
Rc L
c
⋅ ⋅
⋅ ∆
=
π
c
R ⋅
∆ ⋅
= 01745 ,
Keterangan : ∆ = Sudut luar di PI
TC = Titik awal tikungan
PI = Titik perpotongan tangen CT = Titik akhir tikungan
O = Titik pusat lingkaran T
= Panjang tangen jarak TC – PI atau jarak PI – CT R
c
= Jari-jari lingkaran jarak O – TC atau ke CT atau ke setiap busur lingkaran
2. Spiral – Circle – Spiral
Tikungan jenis Spiral – Circle – Spiral Gambar 2.2 digunakan pada tikungan yang mempunyai jari-jari dan sudut tangen yang sedang. Pada tikungan ini, perubahan dari tangen
ke lengkung lingkaran dijembatani dengan adanya lengkung spiral L
s
. Fungsi dari lengkung spiral adalah menjaga agar perubahan gaya sentrifugal yang timbul pada waktu kendaraan
memasuki atau meninggalkan tikungan dapat terjadi secara berangsur-angsur. Di samping itu, hal ini juga dimaksudkan untuk membuat kemiringan transisi lereng jalan menjadi
superelevasi tidak terjadi secara mendadak dan sesuai dengan gaya sentrifugal yang timbul sehingga keamanan dan kenyamanan terjamin.
Lingkaran T
L
TS
Xm
s θ
∆
∆ R c
s
α
Bagian Xc
W
Tk
T
Yc
SC Lc
θ
s E
PI
s θ
Bag ian S
pira l
R c
∆ R
c +
R c
Ls
Tan gen
t L
uru s
TS CS
α
∆
Gambar 2.2 Sketsa tikungan spiral – circle – spiral
Ls ditentukan dari 4 rumus di bawah ini dan diambil nilai yang terbesar.
1. Berdasarkan waktu tempuh maksimum di lengkung peralihan.
6 ,
3 T
V L
R s
⋅ =
; T diambil 3 detik 2.
Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal.
C e
V C
R V
L
R c
R s
⋅ ⋅
− ⋅
⋅ =
727 ,
2 022
,
3
; C diambil 1 – 3 mdetik
3
3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian.
e R
n s
r V
e e
L ⋅
⋅ −
= 6
, 3
max
; r
e
diambil 0,035 mdetik 4.
Berdasarkan pada pencapaian kemiringan. Ls = B . m . e
sumber : Diktat kuliah Ir. Djoko Purwanto, MS
Keterangan : B = Lebar perkerasan jalur arah e = Kemiringan melintang jalan
m = Seper landai relatif, yang besarnya :
Tabel 2.26 Nilai m
Kecepatan rencana
30 40 50 60 80 100 120
Landai relatif maksimum 1100 1120 1140 1160 1200 1240 1280
Sumber : Diktat kuliah Ir. Djoko Purwanto, MS
Rumus elemen-elemen tikungan adalah sebagai berikut : -
[ ]
k p
R T
c s
+ ∆
⋅ +
= 2
tan
-
c c
s
R p
R E
− ∆
+ =
2 cos
-
c s
c
R L
⋅ ⋅
⋅ +
∆ =
π 180
θ 2
-
s c
s t
T L
L L
⋅ ≤
+ ⋅
= 2
2
- ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ − =
2 2
40 1
c s
s c
R L
L X
-
c s
c
R L
Y 6
2
=
-
c s
s
R L
× =
648 ,
28 θ
-
2 2
c c
Y X
S +
= -
1 −
+ =
∆
s c
c c
Cos R
Y R
θ -
s c
c m
Sin R
X X
θ
× −
=
- 2
∆ ×
∆ +
= Tan
R R
W
c c
-
W X
T
m
+ =
-
s
θ α
2 −
∆ =
-
o o
Rc Lc
180
α π
× ×
=
-
c c
c
R Cos
R R
E −
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
∆ ∆
+ =
2 -
s c
c l
Ctg Y
X T
θ ×
− =
-
s c
k
Sin Y
T θ
= -
s c
t
L L
L 2
+ =
Dimana : TS = Titik awal spiral titik dari tangen ke spiral ST = Titik akhir spiral
SC = Titik dari spiral ke circle CS = Titik dari circle ke spiral
PI = Titik perpotongan tangen L
s
= Panjang spiral R
c
= Jari-jari lingkaran jarak O – TC atau ke CT atau ke setiap titik busur lingkaran
L
c
= Panjang circle busur lingkaran θ
s
= Sudut – spiral
3. Spiral – Spiral