Usulan nama-nama calon dosen PA 2. Persetujuan Direktur PPSUB cq. Ketua Program Bagian Pengajaran menerima berkas pengusulan dosen PA 2. Berita Acara Penyerahan Berkas Buku yang siap diterbitkan dengan ISBN Penerbit PPSUB Membantu mempublikasika

1 MAHASISWA TELAH LULUS UJIAN MATA KULIAH SEMESTER I MAHASISWA MENGUSULKAN CALON DOSEN PA 1. Menunjukkan konsep AWAL Proposal Disertasi 2. Menunjukkan Laporan Kemajuan Belajar LKB dan KTM 3. Menunjukkan bukti Her-registrasi 4. Mengambil berkas KRS 5. Mengambil berkas pengusulan dosen PA di Bagian Pengajaran PPSUB MENGISI DAN MEMPROSES BERKAS-BERKAS PROTAP PENETAPAN DOSEN PA

1. Usulan nama-nama calon dosen PA 2. Persetujuan Direktur PPSUB cq. Ketua Program

Studi S3 3. Permohonan menjadi dosen PA 4. Kesediaan menjadi dosen PA ALUR PROSES PENETAPAN DOSEN PENASEHAT AKADEMIK 2 MENYAMPAIKAN BERKAS-BERKAS PENGUSULAN DOSEN PA KE BAGIAN PENGAJARAN PPSUB

1. Bagian Pengajaran menerima berkas pengusulan dosen PA 2. Berita Acara Penyerahan Berkas

3. Rekapitulasi usulan dosen PA beserta nama mahasiswa dan topik disertasinya. KOORDINASI KETUA PROGRAM STUDI, DOSEN HOMEBASE DAN DIREKTUR PPSUB Penetapan Calon Dosen PA untuk masing-masing mahasiswa BAGIAN PENGAJARAN MENYUSUN DAFTAR MAHASISWA DAN DOSEN PA MASING- MASING YANG TELAH DISEPAKATI BERSAMA 3 Daftar mahasiswa beserta Dosen PA masing-masing disampaikan kepada Direktur PPSUB untuk ditetapkan Penerbitan surat Keputusan Direktur PPSUB mengenai penetapan DOSEN PENASEHAT AKADEMIK MAHASISWA KONSULTASI PENYUSUNAN KARYA ILMIAH: KEGIATAN AKADEMIK TERSTRUKTUR PENUNJANG DISERTASI INSTRUMEN PEMANTAUAN: KARTU KENDALI KONSULTASI atau LOGBOOK KATPD KARYA ILMIAH YANG DIHASILKAN: 1. Artikel Jurnal Ilmiah untuk dipublikasikan, atau

2. Buku yang siap diterbitkan dengan ISBN Penerbit PPSUB

Dosen PA : 3. Memberi nilai atas karya ilmiah mahasiswanya

4. Membantu mempublikasikan karya ilmiahnya tersebut

5. Menyampaikan hasil penilaian ke Bagian Pengajaran PPSUBH

Pendahuluan Dalam sistem pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Brawijaya PPSUB, tesis merupakan sebagian dari persyaratan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Magister, sedangkan disertasi merupakan sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Doktor. Karya ilmiah berupa disertasi dapat dimulai setelah mahasiswa menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan, kegiatan akademik terstruktur penunjang disertasi KATPD, lulus ujian kualifikasi dan lulus ujian proposal penelitian. Bagi mahasiswa S3 sebelum melakukan penelitian, rencana penelitiannya harus mendapatkan persetujuan dari komisi pembimbing. Bobot akademik KATPD berkisar antara 6 – 15 sks, sedangkan bobot akademik disertasi 28-32 sks. KATPD merupakan kegiatan akademik mandiri mahasiswa secara individual untuk menyusun karya ilmiah yang relevan dengan disertasinya. Dalam proses pembelajarannya mahasiswa didampingi oleh Dosen Penasehat Akademik Dosen PA yang kompetensi ilmiahnya sesuai dengan KATPD mahasiswa. Mahasiswa dan Masalahnya Masalah-masalah yang sering dialami mahasiswa program doktor adalah: 1. Masalah yang berhubungan dengan pendidikan: a. Masalah konsentrasi dan fokusing. Banyak mahasiswa mengeluh karena tidak bisa konsentrasi untuk menentukan fokus penelitian disertasinya, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyusun proposal disertasinya. Sebabnya bermacam-macam, dapat dari diri mahasiswa sendiri atau luar dirinya, seperti perasaan minder, tidak percaya diri, keterbatasan wawasan dan pengalaman berkarya ilmiah. b. Masalah yang berhubungan dengan sistem pembelajaran, yaitu kesulitan belajar kreatif secara mandiri, merasa sulit mengakses, mencari dan menelaah referensi jurnal-jurnal ilmiah berbahasa asing. c. Masalah daya tahan dan kejenuhan dalam belajar. Ada mahasiswa yang mudah kecewa karena nilai yang rendah kemudian putus asa dan ingin berhenti kuliah, tidak tahan berpisah jauh dari keluarga, konflik-konflik pribadi, kejenuhan atau ketegangan emosional. 2. Masalah penyesuaian diri dan hubungan sosial a. Kesulitan mencari teman diskusi yang “pas”. Ada mahasiswa yang canggung dalam pergaulan dan tidak tahu yang harus dilakukan, rasa rendah diri atau malu-malu, tertutup; ada juga mahasiswa yang merasa “superior”. b. Penyesuaian diri terhadap kehidupan kampus multikultur. Mahasiswa baru biasanya belum banyak tahu soal kehidupan kampus PPSUB dan mereka memerlukan berbagai informasi. 4 c. Kesulitan menyesuaikan diri dengan adat istiadat dan norma- norma lingkungan di mana mahasiswa tinggal. 3. Masalah-masalah yang sifatnya pribadi: a. Masalah-maslaah keluarga yang dihadapi, misalnya masalah sekolah bagi putera-puterinya. b. Masalah homesick, terpisah jauh dengan anggota keluarga. c. Masalah-masalah gangguan kesehatan diri mahasiswa. 4. Masalah ekonomi. Beberapa mahasiswa mengalami kesulitan ekonomi karena kiriman uang yang terlambat, uang tidak cukup atau tidak dapat mengatur keuangannya. Namun, hal ini tidak berarti bahwa jika mahasiswa datang dengan keluhan ekonomi, dosen PA kemudian harus mengorbankan uangnya untuk meringankan beban mahasiswa. Dosen PA bersama mahasiswa mungkin dapat mendiskusikan alternatif- alternatif pemecahannya. 5. Masalah memilih dan mempofokuskan topik penelitian disertasi. Biasanya mahasiswa memilih topic disertasi dengan lingkup yang sangat luas, idealism sangat tinggi, dan perfeksionis; pada sisi lain ada juga mahasiswa yang selalu ragu-ragu untuk mengambil keputusan tentang topic disertasinya, tidak tahu apa yang diperbuat. Masalah-masalah ini dapat mengakibatkan rasa gelisah, cemas, ketegangan, konflik dan frustasi, dan jika tidak secepatnya diatasi akan mengganggu kelancaran studi selanjutnya. Ada mahasiswa yang dapat dengan cepat mengatasi persoalan-persoalan yang terkait dengan tipik disertasinya, tetapi ada juga yang berlarut-larut. Hal yang terakhir ini mengakibatkan energi mahasiswa banyak terbuang dan proses belajarnya menjadi tidak efektif. Dosen PA diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memecahkan masalahnya, terutama yang terkait dengan focus topic disertasinya dan menentukan informasi saintifik apa saja yang diperlukan untuk mendukung topic disertasinya itu. KE-PENASEHAT-AN AKADEMIK Kepenasehatan akademik adalah usaha-usaha bimbingan yang dilakukan oleh Dosen Penasehat Akademik PA bagi mahasiswa S3 yang menjadi bimbingannya, selama semester I dan II. Aktivitas- aktivitas ini bersifat membantu mahasiswa dalam merencanakan program pembelajarannya, pemecahan masalah-masalah khusus, masalah pendidikan dan pengembangan potensi dirinya menuju arah tercapainya hasil pengembangan potensi dan hasil belajar yang optimal. Kata “membantu” mengandung unsur pengarahan pengaruh Dosen Penasehat Akademik kepada mahasiswanya. Tingkat pengarahan dosen PA kepada mahasiswa tergantung atas jenis kegiatan kepenasehatan yang dilakukan, mulai dari 5 pengarahan masalah-masalah mahasiswa yang paling kecil ringan sampai yang berat-berat. Jenis-jenis kegiatan tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut: pemberian informasi ilmiah yang relevan, orientasi penelitian disertasinya, pengembangan ketrampilan mengakses referensi ilmiah, pemberian pertimbangan atau saran- saran dalam proses penyusunan karya ilmiah penunjang disertasi, pemberian koreksi, persetujuan atau penolakan atas konsep-konsep tulisan ilmiah yang diajukan mahasiswa bimbingannya berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku di PPSUB. Semua itu harus diletakkan dalam kerangka proses yang mencakup tahapan persiapan pelaksanaan, monitoring dan tindak lanjut follow up program KATPD. Melaksanakan semua tahapan ini secara tuntas membutuhkan waktu cukup panjang dan berkesinambungan, tidak dapat selesai dalam waktu satu atau dua jam. Tujuan kepenasehatan akademik adalah: 1. Mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk memperoleh bantuan bimbingan yang terstruktur untuk menunjang lancarnya proses belajarnya, terutama dalam menyusun karya ilmiah KATPD dan mempersiapkan dirinya menghadapi ujian kualifikasi dan focusing penelitian disertasinya. 2. Program studi dapat berkonsentrasi sepenuhnya dalam pengelolaan proses pembelajaran karena hal-hal yang dapat menghambat proses belajar mahasiswa dapat diminimumkan. Peran dan Fungsi Dosen PA. Peran dan fungsi dosen penasehat akademik terhadap mahasiswa sebagai berikut: 1. Nara sumber, sebagai salah satu sumber informasi yang berkaitan dengan proses belajar KATPD. 2. Fasilitator, memberikan arahan pada mahasiswa dalam perencanaan dan melaksanakan program KATPD. 3. Penasehat, memberikan pengarahan dan saran atau nasehat kepada mahasiswa dalam menanggulangi problem penyusunan karya ilmiah. 4. Motivator, memberi dorongan dan semangat dalam mengembangkan potensi pribadi mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini diuraikan masing-masing peran dan fungsi dosen pembimbing akademik. 1. Peran dan Fungsi Dosen Penasehat Akademik sebagai Nara Sumber: a. Memberi informasi tentang budaya menulis karya ilmiah. b. Memberi informasi tentang sumber-sumber informasi ilmiah yang dapat diakses dalam dunia maya. 6 c. Memberi informasi tentang pengalaman belajar karya ilmiah kepada mahasiswa baik yang bersifat positif maupun yang negatif. 2. Peran dan Fungsi Dosen Penasehat Akademik sebagai Pembimbing: a. Membantu mahasiswa dalam menyusun karya ilmiahnya KATPD sesuai dengan minat dan rencana disertasinya. b. Menetapkan tingkat keberhasilan mahasiswa dalam menyusun KATPD. c. Menetapkan beban studi sks untuk setiap KATPD sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam buku panduan. d. Menelaah, mengoreksi dan memberikan saran-saran perbaikan terhadap hasil karya ilmiah mahasiswa. 3. Peran dan Fungsi Dosen Penasehat Akademik sebagai Penasehat: a. Membantu mahasiswa dalam menghadapi kesulitan menyusun karya ilmiah. b. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan karya tulis ilmiah. c. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap profesional menganalisis karya ilmiah. 4. Peran dan Fungsi Dosen Penasehat Akademik sebagai Motivator: a. Mendorong mahasiswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya. b. Memberi saran dan anjuran kepada mahasiswa untuk memanfaatkan sarana dan prasarana belajar yang tersedia, termasuk fasilitas akses dunia maya. c. Menunjukkan jalan solusi bagi upaya pengembangan minat dan potensi mahasiswa dalam berkarya ilmiah. Tugas dan kewajiban Dosen PA diperinci sebagai berikut : a. menguasai program pendidikan dan kurikulum PDKLP berikut seluk-beluk pembelajarannya. b. membantu mahasiswa menyusun program belajar secara lengkap dan program khusus yang dipilih KATPD sesuai dengan rencana disertasinya. c. membantu mahasiswa menyusun program selama satu semester , terutama semester II dengan program KATPD. d. menampung masalah akademik yang dihadapi mahasiswa bimbingannya dan turut berusaha mencarikan cara pemecahannya, utamanya dalam hal karya ilmiah penunjang disertasi. e. mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas. f. menghadiri rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh PPSUB. 7 Untuk menjadi PA diutamakan dosen tetap yang berhomebase di PDKLP dan PM-PSLP dengan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan rencana disertasi mahasiswa, dan telah berkualifikasi minimum Doktor lektor kepala. Tata-laksana Pengusulan dan Penetapan Dosen PA 1. Tujuan : Memberikan layanan kepada mahasiswa dalam pengusulan Dosen Penasehat Akademik untuk menyelenggarakan kelancaran proses studi KATPD.

2. Ruang Lingkup : Lingkup prosedur pelayanan pengusulan Dosen Penasehat