Sistem informasi persediaan dan penjualan produk pada PT.Sunrei Food Products Bandung

(1)

(2)

PT. SUNREI FOOD PRODUCTS

AGUNG EKA DWI SAPTA NIM. 1.05.07.124

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :

Menyetujui, Pembimbing

Wartika, S.Kom., M.T. NIP. 4127.70.26.002

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Prof. Dr. H. Denny Kurniadie., Ir., M.Sc, Syahrul ,S.Kom, M.Kom


(3)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Agung Eka Dwi Sapta

NIM : 1.05.07.124

Judul Tugas Akhir/Skripsi : Sistem Informasi Persediaan dan Pennjualan Produk pada PT. Sunrei Food Products

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan Skripsi berdasarkan hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari penulis sendiri, baik untuk naskah laporan maupun kegiatan Programing yang tercantum sebagai bagian dari Skripsi ini. Jika terdapat karya orang lain, penulis akan mencantumkan sumber secara jelas.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Bandung, Januari 2013. Yang membuat pernyataan,

( Agung Eka Dwi Sapta ) NIM. 10507124


(4)

Data Pribadi :

Nama Lengkap : Agung Eka Dwi Sapta Tempat/Tgl. Lahir : Tasikmalaya, 27 Juli 1989 Jenis Kelamin : Laki – laki

Agama : Muslim

Status : Belum Nikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat Bandung : Jl. Karang Tineung Dalam No. 91C 03/03 Kec. Sukajadi Kel. Cipedes Bandung

Alamat Rumah : Perum Sekamenak Indah 003/010 Kec. Cibeureum Kel. Sukamenak Tasikmalaya

No. Telp / HP : 085720500303


(5)

Sistem Informasi.

2. SMA Pasundan 1 Tasikmalaya, Lulus Tahun 2007 (Berijazah). 3. SMP N 13 Tasikmalaya, Lulus tahun 2004 (Berijazah).

4. SDN Galunggung 5 Tasikmalaya, Lulus tahun 2001 (Berijazah). Pengalaman Organisasi:

1. 2007 – 2008 IMT(Ikatan Mahasiswa Tasikmalaya), menggelar gerak jalan sepriangan timur dengan memecahkan Rekor Muri dalam pembuatan Dompet Mendong (Tinggi 6 meter, Lebar 8 meter).


(6)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Agung Eka Dwi Sapta 1.05.07.124

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(7)

iii

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji Syukur, Alhamdulillah senantiasa tercurahkan ke hadirat Allah SWT., karena atas ridho dan izin-Nya penulis telah melaksanakan penelitian di PT. SUNREI FOOD PRODUCTS, serta dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini. Pembuatan Laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat persyaratan kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia dengan judul:

” SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PRODUK PADA PT. SUNREI FOOD PRODUCTS.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan senantiasa penulis terima sebagai masukan yang berarti, sehingga dalam penyusunan karya tulis lainnya penulis dapat menyusun dengan lebih baik.

Sebagai rasa hormat, cinta dan kasih sayang, penulis persembahkan Skripsi ini untuk Ibu dan Bapa serta Nenek yang telah memberikan banyak dukungan baik moril maupun materil terutama Do’a dan semangat untuk penulis dan satu satunya alasan bagi penulis untuk dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan tepat waktu.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:


(8)

iv

Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.

4. Imelda, ST., MT selaku Dosen Wali kelas MI-03 angkatan 2007.

5. Wartika, S.Kom., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberi petunjuk yang sangat berharga demi menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 6. Wahyu Nurjaya Wk, ST., M.Kom dan Marliana, S.Si. M,Si selaku Dosen

Penguji Seminar dan Sidang.

7. Seluruh Dosen serta Staff Universitas Komputer Indonesia yang telah berjasa dalam menunaikan tugasnya.

8. Mr. Charles Nicholson selaku Direktur Utama PT. SunRei Food Products yang telah memberikan kesempatan untuk penulis melakukan penelitian. 9. Luke W. Snider, Mas Wahyu serta seluruh Staff perusahaan yang telah

membantu dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini.

10. Kedua Orangtua Tercinta Ayahanda E. Kosasih, Ibunda Rita Iriani serta Adikku Sarah Nada Dwi Afifah terima kasih untuk semua do’a, kesabaran dan pengorbanan yang telah beliau berikan, hingga nyawa dan raga inipun takan pernah bisa membalasnya. Semoga Allah SWT yang akan membalas dan memberikan kesejahteraan di dunia maupun di akhirat. Amin ya Allah


(9)

v

12. Untuk teman-teman seperjuangan satu Bimbingan Ibu Wartika, yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu.

13. Untuk teman-teman MI-04, MI-05, MI-06, MI-07 angkatan 2007.

14. Kosan 9 terimakasih atas dukungan dan dorongan serta do’a sebagai penyemangat penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

15. Seluruh pihak baik keluarga, Saudara-saudaraku ataupun teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu-satu, terimakasih telah memberikan motivasi, inspirasi, semangat serta do’a yang tulus dan ikhlas sehingga membantu penulis dalam memperlancar proses pembuatan Skripsi.

Penulis berharap semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat yang besar khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Akhir kata penulis ucapkan semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini akan mendapat balasan yang lebih besar dari Allah SWT, Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Januari 2012


(10)

vi PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xviii

BAB I.PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 6

1.5 Batasan Masalah ... 7

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

BAB II.LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 10

2.1.1 Pengertian Sistem ... 10


(11)

vii

2.2.1 Pengertian Informasi ... 16

2.2.2 Siklus Informasi ... 17

2.2.3 Kualitas Informasi ... 18

2.2.4 Nilai Informasi ... 19

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 20

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 20

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 22

2.3.3 Kegiatan Sistem Informasi ... 24

2.4 Metodologi Berorientasi Objek ... 25

2.4.1 Pengertian Object Oriented Analysis and Design ... 26

2.4.2 Prinsip Umum OOAD... 26

2.4.3 Keuntungan OOAD ... 27

2.4.4 Karakteristik OOAD ... 27

2.8.5 Ciri – ciri Object Oriented Programming (OOP) ... 30

2.5 Bahasa Pemodelan UML (Unified Model Language) ... 32

2.5.1 Pengertian UML ... 32

2.5.2 Diagram – diagram Dalam UML ... 33

2.6 Jaringan Komputer ... 35

2.6.1 Klasifikasi Jaringan Komputer ... 36

2.6.2 Manfaat Jaringan Komputer ... 44


(12)

viii

2.8.3 XAMPP ... 49

2.8.4 Rational Rose ... 50

2.9 Pengertian Client Server ... 51

2.9.1 Sistem Client Server ... 51

2.9.2 Fungsi Client Server ... 53

BAB. III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 56

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 56

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 57

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 59

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 60

3.2 Metode Penelitian ... 61

3.2.1 Desain Penelitian ... 61

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 62

3.2.2.1 Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi) . 62 3.2.2.2 Sumber Sekunder (Dokumentasi) ... 62

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 63

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 63

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 64

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 68

1) Use Case Diagram ... 68


(13)

ix

6) Component Diagram ... 69

7) Deployment Diagram ... 70

3.2.4 Pengujian Software ... 70

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan ... 72

4.1.1 Analisis Dokumen ... 72

4.1.2 Analisis prosedur yang sedang berjalan ... 74

4.1.2.1 Use Case Diagram ... 75

4.1.2.1.1 Skenario Use Case Diagram ... 76

4.1.2.2 Activity Diagram ... 81

4.1.3 Evalusi sistem yang berjalan ... 84

4.2 Perancangan Sistem ... 84

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 84

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 85

4.2.3. Use Case Diagram ... 85

4.2.3.1. Definisi Aktor dan Deskripsinya ... 86

4.2.3.2. Activity Diagram ... 94

4.2.3.3. Sequence Diagram ... 100

4.2.3.4. Collaboration Diagram ... 106

4.2.3.5. Class Diagram ... 112

4.2.3.6. Component Diagram... 113


(14)

x

4.2.4.2. Perancangan Input ... 116

4.2.4.3. Perancangan Output ... 121

4.2.5. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 123

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi ... 124

5.1.1. Batasan Implementasi ... 124

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 125

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 126

5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintax SQL) ... 126

5.1.5. Implementasi Antarmuka ... 130

5.1.6. Implementasi Installasi Program ... 134

5.2. Pengujian Sistem ... 140

5.2.1. Rencana Pengujian ... 140

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 142

5.1.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 145

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 149

6.2 Saran ... 150 DAFTAR PUSTAKA


(15)

Yogyakarta. Yogyakarta.

Jogiyanto, HM. 2005. Sistem Teknologi Informasi. ANDI Yogyakarta. Yogyakarta.

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.Graha Ilmu. Yogyakarta.

Prof. DR. Sofjan Assauri. 2009. Manajemen Pemasaran dan Konsep Strategi. Rajagrafindo Persada Jakarta. Jakarta.

Bambang Hariyanto. 2007. Buku Teks Ilmu Komputer Struktur Data. Penerbit Informatika Bandung. Bandung.


(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa kita untuk hidup berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Sekarang ini banyak orang telah meninggalkan proses penelusuran informasi secara manual yang membutuhkan waktu yang lama untuk menemu kembali beralih menggunakan Information Retrival System yang berada dalam jaringan (Network) sehingga kita dapat mengakses informasi secara cepat dan dapat mengakses ke jaringan Data base mana saja yang ada dalam jaringan.

Seiring teknologi yang semakin cepat kita juga harus mengimbanginya dengan dapat menggunakan teknologi itu sendiri.Sangat disayangkan apabila kita di tengah-tengah kehidupan modern sekarang ini tidak dapat mendayagunakan teknologi yang ada khususnya teknologi yang berbasis informasi. Dapat kita bayangkan kita akan jauh tertinggal dengan orang lain yang mengerti tentang information technology karena seperti yang kita ketahui bersama informasi itu dapat menguasai dunia.

Sistem komputer memegang peranan penting dalam mendorong ketersediaan informasi dan berjalannya komunikasi pada suatu perusahaan maupun organisasi, selain itu sistem komputer dapat juga menyediakan suatu sistem solusi berupa perangkat lunak untuk menyelesaikan suatu masalah diberbagai sektor, sehingga mendorong setiap instansi baik itu perusahaan maupun organisasi untuk


(17)

menggunakan dan memanfaatkannya secara lebih optimal dibandingkan perusahaan maupun suatu organisasi yang belum menggunakan atau menerapkan suatu sistem komputer pada perusahaan maupun organisasi tersebut. Kebutuhan peningkatan Sistem Informasi salah satunya pada bidang perdagangan yaitu tepatnya pada penjualan dan persediaan barang PT. SUN REI FOOD PRODUCTS.

PT. Sun Rei Food Products berawal dari suatu organisasi di Amerika yaitu REI (Resource Exchange International) adalah sebuah LSM (Lembaga Suadaya Masyarakat) berbasis di Amerika yang didirikan 20 tahun yang lalu, dan sekarang LSM tersebut berada pada 10 Negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. REI – Indonesia pada awalnya berdiri pada bulan Mei 2001, yaitu sebuah proyek konsultan pertanian berpusat di Kota Bandung. Tujuan Kami adalah untuk pengembangan sumber daya manusia. PT. Sun Rei Food Products merupakan perusahaan yang masih berkembang. Perusahaan ini bergelang dalam bidang makanan ringan, yaitu makanan manisan buah kering, produk yang dihasilkan masih terbilang sedikit diantaranya sampai saat ini baru memproduksi 5 jenis manisan buah. Produk yang dipasarkan melalui distributor Perusahaan, bahkan bisa lebih atau melonjak pada permintaan produk. Terkadang karyawan pada persediaan barang / gudang mengalami kesulitan dikarenakan sulit untuk mengetahui berapa banyak persediaan barang yang datang atau yang masuk kedalam gudang dikarenakan sistem yang dipakai pada data barang gudang masih manual. Dalam penjualan produk, PT. Sun Rei Food Products, Perusahaan mendapatkan supply buah-buahan dari perkebunan Perusahaan dengan jenis buah-buahan diantaranya Nanas, Mangga, dan Pepaya.


(18)

Pada PT. Sun Rei Food Products Bandung, ada masalah yang timbul dikarenakan system perusanhaan kurang efektif, yaitu dokumen data transaksi belum disimpan dalam suatu media penyimpanan, sehingga dokumen data transaksi menumpuk tidak beraturan, sistem persediaan masih berupa catatan-catatan, sehingga sering terjadinya data persediaan hilang, dalam proses penghitungan jumlah barang yang masuk atau yang keluar, proses penghitungan tersebut masih menggunakan kalkulator sehingga memperlambat penghitungannya.

Dalam sistem informasi penjualan dan persediaan barang, penulis tidak mengambil kelemahan yang ada, penulis hanya ingin membuat atau merancang suatu sistem informasi penjualan dan persediaan barang manisan buah yang lebih praktis dan mudah digunakan oleh karyawan yang bersangkutan terutama pada bagian persediaan barang. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengambil judul dalam usulan penelitian ini adalah “SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PRODUK PADA PT. SUNREI FOOD PRODUCTS BANDUNG”.


(19)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

Dengan adanya masalah yang dijelaskan pada latar belakang diatas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.Masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut:

1. Dokumen data transaksi belum disimpan dalam suatu media penyimpanan pembukuan, sehingga data transaksi terjadi penumpuk yang tidak beraturan, 2. Proses penyimpanan pada persediaan masih berupa pembukuan atau

catatan-catatan, sehingga data persediaan sering hilang .

3. Dalam proses penghitungan jumlah barang yang masuk atau yang keluar, proses penghitungan tersebut masih menggunakan kalkulator sehingga memperlambat penghitungannya.

b. Rumusan masalah

Untuk mengatasi permasalahan diatas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi penjualan produk dan persediaan barang yang berjalan saat ini pada PT. Sun Rei Food Products Bandung.

2. Bagaimana merancang sistem informasi penjualan dan persediaan barang dapat berjalan pada PT. Sun Rei Food Products Bandung.

3. Bagaimana implementasi system informasi penjualan dan persediaan barang pada PT. Sun Rei Food Products Bandung.


(20)

4. Bagaimana analisis dan pengujian program pada PT. Sun Rei Food Products Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan pada penelitian tersebut adalah : 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisa dan merancang sebuah sistem informasi penjualan dan persediaan barang produk yang diterapkan oleh PT. Sun Rei Food Products Bandung, sehingga dapat berjalan optimal dengan kinerja yang efektif.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui sistem informasi penjualan dan persediaan barang yang berjalan pada PT. Sun Rei Food Products Bandung.

2. Untuk merancang sistem informasi penjualan dan persediaan barang pada PT. Sun Rei Food Products Bandung.


(21)

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Bagi Perusahaan

Bagian pimpinan PT. Sun Rei Food Products Bandung, dapat meningkatkan atau mengembangkan system informasi penjualan dan persediaan barang yang sedang berjalan untuk menjadi system informasi yang berbasis komputer. Sehingga diharapkan dapat menyajikan suatu informasi yang tepat dan akurat.

2. Bagi Karyawan

Pada bagian karyawan di bagian penjualan dan bagian persediaan barang, system informasi penjualan dan persediaan barang diharapkan dapat meningkatkan efektifitas kinerja kerja karyawan pada PT. Sun Rei Food Products Bandung.

1.4.2. Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan serta pengetahuan penulis serta dapat membandingkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasi di lapangan.

2. Bagi Pengembangan Ilmu

Memberikan masukan ilmu bagi jurusan Sistem Informasi tentang aplikasi pengolahan data.


(22)

Menjadi bahan masukan dan sumber informasi bagi peneliti sebagai studi kepustakaan bagi penelitian yang sama dengan tema yang dibahas dalam penelitian ini.

1.5. Batasan Masalah

Setelah meninjau dari permasalahan yang ada serta pertimbangan teknis yang diambil, maka penulis merancang dan mengimplemetasikan sistem penjualanantara lain :

1. Program yang akan dibuat adalah data barang masuk, data barang keluar dan persediaan barang yang terdapat pada persediaan barang.

2. Transaksi penjualan hanya dilakukan secara tunai.

3. Laporan yang dibuat berupa transaksi penjualan, persediaan barang dan, laporan bulanan maupun tahunan.


(23)

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Kegiatan analisis penelitian ini dilaksanakan pada PT. SUN REI FOOD PRODUCTS BANDUNG, yang berlokasi di Jl. Cihampelas No. 212B Tlp/Faks. 62-22-2043460 Bandung 40131.

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

Akt

ivi

tas

Tahun 2012

Febuari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Identifikasi masalah Menetapkan pengembang an sistem Merancang sistem informasi Membangun perangkat lunak Penulisan program Pengujian Membuat laporan


(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Pada Landasan Teori ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang menunjang dalam penelitian ini, yaitu :

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Jerry FitzGerald, Ardra FitzGerald, Warren D Stallings : Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu

Sistem merupakan sekelompok elemen-elemen yang saling terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sebuah sistem tidak memiliki kombinasi elemen yang sama tetapi memiliki susunan dasar yang sama yang terdiri dari (Input, Output, Transformasi, Mekanisme pengendalian, tujuan).

Dalam bukunya Jogiyanto (2005:34) mendefnisikan sistem dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen.Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu,


(25)

contoh sistem dengan pendekatan ini yaitu sistem komputer yang didefinisikan sebagai kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak.

2.1.2 Elemen Sistem

Menurut Jogianto (2005:11) suatu sistem mempunyai elemen-elemen penyusun diantaranya :

1. Tujuan

Sasaran atau tujuan dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem, karena suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuan.

2. Batasan

Dalam mencapai tujuan dari sistem dibutuhkan batasan-batasan suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Kontrol

Merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukan data, jenis pemasukan data, dan lain-lain.

4. Input

Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukan data, jenis pemasukan data, dan lain-lain.


(26)

5. Proses

Merupakan bagian yang mengolah data menjadi informasi sesuai dengan keinginan pemakai.

6. Output

Merupakan keluaran atau tujuan dari sistem yang didapat dari input dan proses yang dilakukan, misalnya laporan.

7. Umpan Balik

Dalam sebuah sistem yang baik dibutuhkan adanya umpan balik yang tujuannya sebagai perbaikan dan pemeliharaan.

2.1.3 Karakteristik Sistem

Jogianto (2005: 3) mengemukakan suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan. Sifat-sifat tertentu, yakni :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan.Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.


(27)

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas Sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.Batas sistem ini dapat dipandang sebagai satu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan suatu media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.


(28)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang berupa masukan perawatan (maintenance input) agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (sinyal input) yang diproses untuk menghasilkan keluaran. Sebagai contoh di dalan sistem komputer, program adalah maintaenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi yang telah diproses dan dapat diklasifikasikan antara lain menjadi output yang langsung digunakan, output yang bisa dijadikan input untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem serta output yang bagi sistem tidak digunakan lagi (sisa pembuangan) tapi bagia sistem lain sangat berguna.

7. Pengolah Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merupakan masukan menjadi keluaran. Sistem akuntansi akan megolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan-laporan-laporan yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran dan Tujuan

Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.


(29)

2.1.4 Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya.Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut.

Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang. Seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system. Karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

2. Sistem diklasifkasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyatannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan tepengaruh


(30)

dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:36) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.Data yang diolah saja tidak cukup dikatakan sebagai suatu informasi.

Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah. Maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam mengambil keputusan.

2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan.


(31)

3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.

Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang pihak didalam organisasi.Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya.Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

2.2.2 Siklus Informasi

Siklus informasi adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang menghasilkan informasi berikutnya. Demikian seterusnya proses pengolahan data menjadi informasi.

Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data ditangkap sebagai input, diproses melalui suatu model membentuk informasi. Pemakai kemudian menerima informasi tersebut sebagai landasan untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan operasional yang akan membuat sejumlah data baru. Data baru tersebut selanjutnya menjadi input pada proses berikutnya, begitu seterusnya sehingga membentuk suatu siklus informasi/Information Cycle (Tata Sutabri, 2004: 17)


(32)

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah terlebih dahulu. Untuk mengolah data menjadi informasi diperlukan suatu pemprosesan, dapat pula menjadi input untuk pemprosesan lainnya, sehingga membentuk suatu siklus.

2.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas informasi adalah sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk melakukan proses mereka. Konsep ini dikaitkan dengan konsep produk informasi yang menggunakan data sebagai masukan dan informasi didefinisikan sebagai data yang telah diolah sehingga memberikan makna bagi penerima informasi. Kualitas informasi bersifat multidimensi dan berbagai variasi karakteristik pengukur telah diusulkan oleh beberapa penulis. Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :

1. Akurat. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu. Informasi yang sampai ke penerima tidak boleh terlambat. Dewasa ini informasi mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk dapat mengirimkannya. 3. Relevan. Tingkat relevansi informasi memiliki perbedaan bagi setiap


(33)

sangat bermanfaat bagi menteri keuangan dibandingkan dengan menteri agama.

2.2.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat yang diperoleh lebih berharga dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak mungkin atau sulit untuk menghubungkan antara informasi tentang suatu masalah dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi digunakan tidak hanya oleh satu pihak saja di dalam perusahaan.

Keuntungan dari sebagian besar informasi tidak dapat dihitung dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas sepuluh sifat, yaitu :

1. Mudah diperoleh 2. Luas dan lengkap 3. Ketelitian

4. Kecocokan 5. Ketepatan waktu

6. Kejelasan 7. Keluwesan 8. Dapat dibuktikan 9. Tidak ada prasangka 10.Dapat diukur.


(34)

Informasi bernilai sempurna apabila pengambil keputusan dapat mengambil keputusan secara optimal dalam setiap hal, dan bukan keputusan yang rata-rata akan menjadi optimal dan untuk menghindari kejadian-kejadian yang akan mendatangkan kerugian. Namun demikian informasi yang sempurna mungkin memang tidak ada. Dalam hal-hal demikian, perkiraan-perkiraan hasil sebelumnya mungkin dipengaruhi oleh informasi tambahan, meskipun informasi tersebut tidak memberikan kepastian. Informasi yang tidak sempurna sesungguhnya merupakan informasi dari uji petik (sampling). Informasi ini tidak sempurna karena lebih banyak mengandung perkiraan dan bukan suatu hal yang pasti.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Secara umum sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu sistem yang dibuat manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan atau untuk mengendalikan organisasi bahkan untuk kegiatan strategi organisasi. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi atau kegiatan-kegiatan organisasi agar lebih mudah dan cepat, dengan begitu suatu informasi yang didapatkan akan bernilai manfaatnya karena lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi ditaksir nilai efektivitasnya karena secara otomatis dengan keefektifannya sebuah organisasi


(35)

bisa mengurangi biaya dan bisa menghasilkan pendapatan yang maksimal sesuai target organisasi.

Suatu sistem informasi tidaklah harus memiliki komponen teknologi informasi.Keandalan suatu system informasi dalam organisasi terletak pada keterkaitan antarkomponen yang ada, sehingga dapat dihasilkan suatu informasi yang berguna untuk organisasi yang bersangkutan.Namun dengan mengesampingkan teknologi informasi dengan produk-produknya, system informasi yang dihasilkannya pun tentunya tidak lebih baik jika dibandingkan dengan sistem informasi yang menggunakan teknologi informasi, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah manajemen kegiatan sehari-hari sedangkan teknologi infomasi sendiri adalah penyedia kebutuhan dalam organisasi tersebut.

Menurut Jogiyanto dalam bukunya (2005:36), tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi.Tugas dari sistem informasi adalah untuk melakukan siklus pengolahan data.Untuk melakukan siklus ini, maka sebagai suatu sistem diperlukan komponen-komponen tertentu.

INPUT MODEL OUTPUT

Data Diolah Informasi

Gambar 2.1Siklus Pengolahan Data [Sumber Buku Jogiyanto (2005:40)]


(36)

Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih lanjut, karena tidak semua data yang diperoleh langsung diolah.Pada umumnya, data yang diperoleh disimpan terlebih dahulu yang nantinya setiap saat dapat diambil untuk diolah menjadi informasi.Data ini disimpan di simpanan (storage) dalam bentuk basis data (database). Data yang ada di basis data ini nantinya akan digunakan untuk menghasilkan informasi. Berikut ini yaitu gambar siklus pengolahan data yang dikembangkan yang tadi sudah dijelaskan.

INPUT MODEL OUTPUT

Data Diolah Informasi

B

A

S

IS

D

A

TA

Storage

Gambar 2.2Siklus pengolahan data yang dikembangkan [Sumber Buku Jogianto: 2005]

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Adapun beberapa komponen sistem informasi dalam buku Al-bahra (2005:14) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin. Hardware merupakan adalah semua bagian fisik komputer. Sedangkan software merupakan kumpulan dari perintah / fungsi yang ditulis dengan aturan


(37)

tertentu untuk memerintahkan komputer dalam melaksanakan tugas tertentu.

2. People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin. People (manusia) adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan sistem informasi seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya. Sedangkan procedures (prosedur) merupakan tatacara yang menghubungkan berbagai perintah, dan aturan yang akan menentukan rancangan dan penggunaan sistem informasi.

3. Data merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi dan merupakan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

Gambar 2.3Lima Komponen Sistem Informasi

[Sumber : Al-bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.]


(38)

2.3.3 Kegiatan Sistem Informasi

Adapun kegiatan yang dapat dilakukan pada system informasi adalah sebagai berikut:

1. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.

2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut.

4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. 5. Control, suatu aktivitas untuk menjamin bahwa system informasi tersebut


(39)

2.4 Metodologi Berorientasi Objek

Metodologi ini diperkenalksan sekitar tahun 1990 sebagai pelengkap untuk pemrograman yang terlebih dahulu telah mengadopsi metode berorientasi objek. Beberapa alat dan teknik yang dapat digunakan antara laindynamic dan static object-oriented model, state transisition diagram dan case scenario.

Fokus utama metodologi ini pada objek, dengan melihat suatu sistem terdiri dari objek yang saling berhubungan dengan beberapa cara untuk mencapai suatu tujuan. Objek dapat digambarkan sebagai benda, orang, tempat dan sebaginya yang mempunyai atribut dan method.Obyek dalam „software analysis & design‟ adalah sesuatu berupa konsep (concept), benda (thing), dan sesuatu yang membedakannya dengan lingkungannya. Secara sederhana obyek adalah mobil, manusia, alarm dan lain-lainnya. Tapi obyek dapat pula merupakan sesuatu yang abstrak yang hidup didalam sistem seperti tabel, database, event, system messages.Obyek dikenali dari keadaannya dan juga operasinya.Sebagai contoh sebuah mobil dikenali dari warnanya, bentuknya, sedangkan manusia dari suaranya. Ciri-ciri ini yang akan membedakan obyek tersebut dari obyek lainnya. Object Oriented Programming merupakan cara atau metode baru dalam membuat program. Langkah membuat program dengan teknik OOP, pertama kali mengetahui objeknya, kemudian atribut (field/data) dan perilakunya (fungsi). Berbeda dengan pemrograman prosedural (konvensional), membuat program memakai aspek input, proses, dan output. OOP adalah cara berpikir, pandangan, atau paradigma baru untuk membuat program/merancang sistem dengan


(40)

memperhatikan objek, cirri objek, dan perilakunya. OOP ini sangat berbeda dengan program prosedural yang fokusnya aspek input, proses, dan output.

2.4.1 Pengertian ObjectOrientedAnalysisand Design

Menurut Mathiassen Object-Oriented Analysis and Design (OOAD) adalah metode untuk menganalisa dan merancang sistem dengan pendekatan berorientasi object. Object diartikan sebagai suatu entitas yang memiliki identitas, state, dan behavior.

Pada analisa, identitas sebuah object menjelaskan bagaimana seorang user membedakannya dari object lain, dan behavior object digambarkan melalui event yang dilakukannya. Sedangkan pada perancangan, identitas sebuah object digambarkan dengan cara bagaimana object lain mengenalinya sehingga dapat diakses, dan behavior object digambarkan dengan operation yang dapat dilakukan object tersebut yang dapat mempengaruhi object lain dalam sistem.

2.4.2 Prinsip Umum OOAD

1. Model the context : Sistem yang bermanfaat sesuai dengan konteks OOAD. Emphasize the architecture : Merupakan arsitektur yang mudah dipahami yang memfasilitasi kolaborasi antara designer dan programmer.

2. Reuse Patters : Dibangun berdasarkan gagasan-gagasan yang kuat dan komponen pretested memperbaiki kualitas sistem dan produktivitas dari proses development.

3. Tailor the method to suit specific projects : Setiap usaha devlopment masing-masing mempunyai tantangan yang unik. OOA&D harus


(41)

disesuaikan dengan kebutuhankebutuhan yang khusus dari situasi analisis dan desain yang diberikan.

2.4.3 Keuntungan OOAD

1. Menurut konsep umum yang dapat digunakan untuk memodelkan hampir semua fenomena dan dapat dinyatakan dalam bahasa umum (natural language).

a. Noun menjadi object atau class. b. Verb menjadi behaviour. c. Adjective menjadi attribute.

2. Memberikan informasi yang jelas tentang context dari sistem. 3. Mengurangi biaya maintainance.

4. Memudahkan untuk mencari hal yang akan diubah.

5. Membuat perubahan menjadi lokal tidak berpengaruh pada modul yang lain.

2.4.4 Karakteristik OOAD

Dalam pendekatan berorientasi objek ada 4 pilar utama yang harus dipahamai dalam pendekatan berorientasi objek yaitu karakteristik. Karakteristik (ciri) suatu program termasuk OOAD/OOP, apabila terdapat abstraksi, pembungkusan (encapsulation), polymorphisme, dan turunan (inheritance).


(42)

Kemampuan untuk menjadikan dalam bentuk yang lebih sederhana. Hal ini juga dikenal dalam metodologi pendekatan struktur yaitu dekomposisi seperti menyerderhanakan suatu sistem dalam bentuk Context Diagram.

2. Encapsulation

Merupakan suatu karakteristik OOAD dimana program terbungkus (jadi satu) data dan perilaku, artinya lebih memperhatikan aspek internal daripada aspek eksternal. Contoh: dalam program terdapat tombol button close didalamnya ada method system.exit(0) untuk keluar dari sistem java. Berbeda dengan metodologi terdahulu, metodologi ini menggabungkan atribut dan fungsi / proses kedalam suatu objek yang disebut dengan encapsulation. Setiap objek dapat “menyembunyikan” kompleksitasnya

dan berhubungan dengan objek lain dengan mengirim “pesan / message” yang dapat dikenal dan diproses oleh objek penerima. Contoh: Pada dunia nyata, seorang ibu rumah tangga menanak nasi dengan menggunakan rice cooker, ibu tersebut menggunakannya hanya dengan menekan tombol. Tanpa harus tahu bagaimana proses itu sebenarnya terjadi. Disini terdapat penyembunyian informasi milik rice cooker, sehingga tidak perlu diketahui seorang ibu. Dengan demikian menanak nasi oleh si ibu menjadi sesuatu yang menjadi dasar bagi konsep information hiding.


(43)

3. Polymorphisme

Dengan kata lain suatu mekanisme yang memungkinkan suatu objek memiliki semua atau sebagian definisi dari objek induk. Menurut Bambang Hariyanto (2007:67) Polymorphism berasal dari kata Poly yang artinya banyak dan morph yang artinya bentuk. Jadi polymorphism adalah kemampuan suatu atribut atau method dapat berubah dalam berbagai bentuk dalam implementasi. Contoh Pada obyek mobil, walaupun minibus dan truk merupakan jenis obyek mobil yang sama, namun memiliki juga perbedaan. Misalnya suara truk lebih keras dari pada minibus, hal ini juga berlaku pada obyek anak (child) melakukan metoda yang sama dengan algoritma berbeda dari obyek induknya. Hal ini yang disebut polymorphism, teknik atau konsep dasar lainnya adalah ruang lingkup/pembatasan. Artinya setiap obyek mempunyai ruang lingkup kelas, atribut, dan metoda yang dibatasi.

4. Inheritance

Merupakan suatu karakteristik OOAD di mana suatu kelas (parent/base class) dapat diturunkan ke kelas lain (child/derived class), sehingga kelas anak dapat memiliki data atau perilaku kelas orangtuanya. Contoh dengan beberapa buah mobil yang mempunyai kegunaan yang berbeda-beda. Ada mobil bak terbuka seperti truk, bak tertutup seperti sedan dan minibus. Walaupun demikian obyek-obyek ini memiliki kesamaan yaitu teridentifikasi sebagai obyek mobil, obyek ini dikatakan obyek induk


(44)

(parent). Sedangkan minibus obyek anak (child), berarti semua operasi yang berlaku pada mobil berlaku pada minibus.

2.4.5 Ciri-ciri Object Oriented Programming (OOP)

Menurut Bambang Hariyanto dalam bukunya yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek, bahwa Object Oriented memiliki cirri-ciri sebagai berikut: Bambang Hariyanto (2007:67)

1. Objek

Bentuk baik yang nyata atau tidak, seperti manusia, hewan, benda, konsep, aliran, dan lain-lain. Objek merupakan inisiasi (turunan langsung) dari suatu kelas.

2. Kelas

Kumpulan objek yang memiliki kemiripan perilaku (method), cirri atau karakteristik (property). Contoh objek orang dari kelas manusia, potongan sebagai berikut: Manusia orang1=new manusia(“Parto”); 3. Method

Perilaku dari objek atau kelas tertentu. Merupakan perwujudan aksi atau tindakan dari dunia nyata di dalam pemrograman komputer.

4. Konstruktor

Suatu fungsi yang dideklarasikan atau didefinisikan di dalam kelas, konstruktor harus mempunyai nama yang sama dengan fungsinya. Konstruktor dijalankan bersamaan dengan terciptanya kelas tersebut. Dalam suatu kelas bias terdapat lebih dari satu konstruktor. Konstruktor


(45)

seperti method tetapi tidak mengembalikan nilai dan dapat didefinisikan tanpa parameter atau memakainya.

5. De-konstruktor

Fungsi yang dideklarasikan dalam kelas, nama sama dengan nama fungsinya. Tetapi dijalankan bersamaan dengan dimusnahkannya kelas tersebut.

6. Karakteristik / properties

Ciri yang dimiliki oleh suatu objek, karakteristik ini juga sebagai pembeda objek satu dengan objek lainnya dalam kelas yang sama (konsep individu).

7. Variabel

Tempat menampung data sementara, dalam pemrograman objek biasanya disebut data, sedangkan dalam pemrograman prosedural sering disebut dengan variabel.

8. Data

Istilah lain dari variabel dalam OOP. Dalam pemrograman java bisa juga disebut field, data member atau instance variable.

9. Hak akses (access attribute)

Hak akses digunakan untuk dapat menentukan data member mana yang dapat digunakan oleh kelas lain, dan mana yang tidak dapat digunakan. Hak akses ini sangat penting dalam membuat program turunan kelas.

a. Public


(46)

b. Protected

Dapat mengakses data member dari kelas dalam package yang sama dan subkelasnya

c. Private

Kelas yang data membernya memakai private hanya dapat digunakan oleh kelas bersangkutan, tidak dapat digunakan kelas lain

d. Tidak disebutkan

Data member dapat diakses dari kelas dalam package yang sama.

2.5 Bahasa Pemodelan UML (Unified Model Language) 2.5.1 Pengertian UML

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari system perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan system non perangkat lunak lainnya.

Notasi UML dibuat sebagai kolaborasi dari Graddy Booch, James Rumbough, Rebbecca Wirfs-Brock, Peter Yourdon, dan lain-lain. Jacobson menulis tentang pendefinisian persyaratan-persyaratan system yang disebut use case. Juga mengembangkan sebuah metode untuk perancangan sistem yang disebut Object-Oriented Software Engineering (OOSE) yang berfokus pada


(47)

analisis. Booch, Rumbough, dan Jacobson biasa disebut dengan tiga sekawan (tree amigos). Semuanya bekerja di Rational Software Corporation dan berfokus pada standarisasi dan perbaikan ulang UML. Simbol UML mirip dengan Booch, notasi OMT, dan juga ada kemirioan dengan notasi lanilla.

Penggabungan beberapa metode menjadi UML dimulai tahun 1993. setiap orang dari Rational mulai menggabungkan idenya dengan metode-metode lanilla. Pada akhir tahun 1995 Unified Method versi 8.0 diperkenalkan. Unified Method diperbaiki dan diubah menjadi UML pada tahun 1996, UML 1.0 disahkan dan diberikan pada Object Technology Group (OTG) pada tahun 1997, dan pada tahun itu juga beberapa perusahaan pengembangan utama perangkat lunak mulai mengadopsinya. Pada tahun yang sama OMG merilis UML 1.1 sebagai standar industri.

2.5.2 Diagram-diagram Dalam UML

UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam sistem, ada beberapa diagram yang disediakan dalam UML, antara lain :

a. Diagram Use Case menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Dimana, aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use Case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.


(48)

b. Diagram Aktivitas menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk menunjukkan aliran kerja bisnis. Dapat juga digunakan untuk menggambarkan aliran kejadian dalam use case.

c. Diagram Sekuensial digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case. Setiap objek yang terlibat dalam diagram use case digambarkan dengan garis putus-putus vertikal, kemudian message yang dikirim oleh objek digambarkan dengan garis horizontal secara kronologis dari atas ke bawah.

d. Diagram Kolaborasi menunjukkan informasi yang sama persisi dengan diagram sekuensial. Pada diagram sekuensial, keseluruhan interaksi berdasarkan urutan waktu, tetapi pada diagram kolaborasi, interaksi antar objek atau aktor ditunjukkan dengan arah panah tanpa keterangan waktu.

e. Diagram Kelas menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem. Diagram kelas dibangun berdasarkan diagram use case dan diagram sekuensial yang telah dibuat sebelumnya. Kelas memiliki tiga area pokok yaitu :

Nama (stereotype), Atribut dan Metode

Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut :

1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar kelas yang bersangkutan. 2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh kelas yang bersangkutan


(49)

3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

f. Diagram Statechart menyediakan sebuah cara untuk memodelkan bermacam-macam keadaan yang mungkin dialami oleh sebuah objek. Jika dalam diagram kelas menunjukkan gambaran statis kelas-kelas dan relasinya, diagram statechart digunakan untuk memodelkan tingkah laku dinamik sistem.

g. Diagram komponen menunjukkan model secara fisik komponen perangkat lunak pada sistem dan hubungannya antar mereka. Ada dua tipe komponen dalam diagram yaitu komponen excurable dan kode pustaka.

h. Diagram deployment menampilkan rancangan fisik jaringan dimana berbagai komponen akan terdapat di sana.

2.6 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi dan dapat mengakses informasi. Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan. Pihak yang meminta atau menerima layanan disebut klien dan yang memberikan atau mengirim layanan disebut peladen. Disain ini disebut juga dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.


(50)

2.6.1 Klasifikasi Jaringan Komputer

Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi :

1. Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN) dan Jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN). LAN merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau tempat yang berukuran sampai beberapa 1 - 10 kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya pencetak (printer) dan saling bertukar informasi. Sedangkan Jaringan wilayah metropolitan merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak 10 - 50 kilometer. Kabel transmisi yang digunakan adalah kabel serat optik (Coaxial Cable). Jaringan wilayah luas Merupakan jaringan antarkota, antar propinsi, antar negara, bahkan antar benua. araknya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia. Media transmisi utama adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar negara.


(51)

2. Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi Jaringan Klien-server (Client-server) dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer). Jaringan klien-server pada dasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi peladen (server) dari komputer lainnya yang sebagai klien (client). Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan mengatur pelayanannya. Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi peladen, sehingga ada pembagian tugas, misalnya file-server, print-server, database server dan sebagainya. Tentu saja konfigurasi komputer peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi kapasitas memori, kapasitas cakram keras (harddisk), maupun kecepatan prosessornya. Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya. Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.


(52)

Gambar 2.4 Sistem Client-Server

[Sumber :http://fikadf.wordpress.com/2011/10/04/3rd-koneksi-jaringa/]

3. Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas: 1. Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada

masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Ciri-ciri dari topologi bus adalah :

a. Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris

b. Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal/komputer


(53)

c. Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa digunakan oleh satu komputer d. Kabel “cut” dan digunakan konektor BNC tipe T

e. Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor

f. Jika kabel putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain

g. Susah melakukan pelacakan masalah h. Discontinue Support.

2. Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah. Kelebihan dari topologi bintang adalah :

a. Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.

b. Tingkat keamanan termasuk tinggi.

c. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

d. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.

e. Akses Kontrol terpusat.

f. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.


(54)

Gambar 2.5 Topologi Bintang

[Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang]

3. Topologi Cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Kelebihan topologi cincin adalah :

a. Hemat kabel

b. Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data.


(55)

Gambar 2.6 Topologi Cincin

[Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_cincin]

4. Topologi Jala atau topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicatedlinks).

Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).

5. Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur


(56)

tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.

Gambar 2.7 Topologi Pohon

[Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_pohon]

6. Linear topology biasa disebut dengan topologi bus beruntut, tata letak ini termasuk tata letak umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang dihubungkan dengan penyambung yang disebut dengan Penyambung-T dan pada


(57)

ujungnya harus diakhiri dengan sebuah penamat (terminator). Penyambung yang digunakan berjenis BNC (British Naval Connector: Penyambung Bahari Britania), sebenarnya BNC adalah nama penyambung bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Sepaksi Thinnet). Pemasangan dari topologi bus beruntut ini sangat sederhana dan murah tetapi sebanyaknya hanya dapat terdiri dari 5-7 komputer.

4. Berdasarkan distribusi sumber informasi atau data : 1. Jaringan terpusat

Jaringan ini terdiri dari komputer klien dan peladen yang mana komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer peladen. 2. Jaringan terdistribusi

Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer peladen yang saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu.

5. Berdasarkan media trasmisi data

1. Jaringan Berkabel (Wired Network)

Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel


(58)

jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.

2. Jaringan nirkabel (Wi-Fi)

Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

2.6.2 Manfaat Jaringan Komputer

Banyak Manfaat atau keuntungan yang bisa kita dapatkan dengan dibangunnya sebuah Jaringan Komputer diantaranya yaitu :

1. Berbagi sumber daya komputer. 2. Peningkatan kehandalan. 3. Penghematan.

Sumber daya komputer yang dibagi bersama mencakup CPU, alokasi memori, penyimpanan data/ disk, pencetak/ printer, dan program/ utilitas. CPU/memori yang sedang diam (idle) dapat "dikaryakan" oleh sistem lain yang sedang sibuk. Disk yang semula tersebar di semua komputer dengan utilitas yang sama kini dapat digabungkan menjadi unit disk yang besar dan dibagi bersama. berbagi sumber daya komputer.


(59)

2.7 Pengertian Sistem Informasi Penyimpanan Barang (Inventory)

Inventory meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikomsumsikan dalam siklus operasi normal perusahaan sebagai barang yang dimiliki untuk dijual atau diasumsikan untuk dimasa yang akan datang, semua barang yang berwujud dapat disebut sebagai inventory, tergantung dari sifat dan jenis usaha perusahaan.

Menurut Assauri (2009:171) invenroty adalah barang-barang persediaan berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang mana dapat diperoleh dari sumber-sumber ataupun dibeli dari supplier atau perusahaan yang menghasilkan bahan baku perusahaan pabrik yang menggunakannya.

Secara umum pengertian Inventory adalah merupakan suatu aset yang ada dalam bentuk barang-barang yang dimiliki untuk dijual dalam operasi perusahaan maupun barang-barang yang sedang di dalam proses pembuatan.

Diantara pengertian diatas maka inventory dapat diklasifikasikan yang ditentukan oleh perusahaan, apabila jenis perusahaan yang membeli barang akan dijual lagi, maka klasifikasi hanya ada satu macam saja persedian barang dagangan. Sedangkan bila jenis perusahaan adalah pabrikasi yaitu perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi, maka klasifikasi inventory dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:

a. Persediaan bahan baku b. Persediaan dalam proses c. Persediaan barang jadi.


(60)

Setelah diperhatikan definisi inventory diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan persediaan bahan baku adalah barang-barang berwujud yang dimiliki dengan tujuan untuk diproses menjadi barang jadi. Barang ini dihasilkan sendiri dan dibeli dari perusahaan lain yang merupakan produk akhir dari perusahaan itu sendiri, barang ini merupakan bahan utama dalam menghasilkan produk akhir, persediaan barang penolong atau pembantu adalah bahan-bahan yang diperlukan untuk menghasilkan produk akhir, tapi tidak secara langsung ikut serta dalam hasil produk akhir. Persediaan barang dagangan adalah barang-barang yang dibeli dan dimiliki oleh perusahaan dagang untuk dijual kembali.

Sumber : http://tips-belajar-internet.blogspot.com/2009/09/pengertian-inventory-dan-klasifikasinya.html

2.8 Perangkat Lunak Pendukung

Berikut adalah perangkat lunak pendukung untuk merancang dan membangun aplikasi Sistem Informasi Inventory ini.

2.8.1 NetBeans 7.1.1

NetBeans merupakan sebuah proyek kode terbuka yang sukses dengan pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki hampir 100 mitra (dan terus bertambah!).Sun Microsystems mendirikan proyek kode terbuka NetBeans pada bulan Juni 2000 dan terus menjadi sponsor utama. Saat ini terdapat dua produk :NetBeans IDE dan NetBeans Platform JAVA.


(61)

Sejarah NetBeans

Pengembangan NetBeans diawali dari Xelifi, sebuah proyek mahasiswa tahun 1997 di bawah bimbingan Fakultas matematika dan Fisika Universitas Charles, Praha.Sebuah perusahaan kemudian dibentuk untuk proyek tersebut dan menghasilkan versi komersial NetBeans IDE hingga kemudian dibeli oleh SunMicrosistem pada tahun 1999.Sun kemudian menjadikan NetBeans open source pada bulan Juni tahun 2000.Sejak itu komunitas NetBeans terus berkembang.NetBeans mengacu pada dua hal, yakni platform untuk pengembangan aplikasi desktop java, dan sebuah Integrated Development Kit (IDE) yang dibangun menggunakan platform NetBeans.

Platfom NetBeans memungkinkan aplikasi dibangun dari sekumpulan

komponen perangkat lunak moduler yang disebut „modul‟. Sebuah modul adalah

suatu arsip Java (Java archive) yang memuat kelas-kelas Java untuk berinteraksi dengan NetBeans Open API dan file manifestasi yang mengidentifikasinya sebagai modul. Aplikasi yang dibangun dengan modul-modul dapat dikembangkan dengan menambahkan modul-modul baru. Karena modul dapat dikembangkan secara independen, aplikasi berbasis platform NetBeans dapat dengan mudah dikembangkan oleh pihak ketiga secara mudah dan powerfull .

Netbeans IDE

NetBeans IDE adalah IDE open source yang ditulis sepenuhnya dengan bahasa Java menggunakan platform NetBeans. NetBeans IDE mendukung pengambangan semua tipe aplikasi Java (J2SE, web, EJB, dan aplikasi mobile). Fitur lainnya adalah sistem proyek berbasis Ant, control versi, dan refactoring .


(62)

Modularitas : Semua fungsi IDE disediakan oleh modul-modul. Tiap modul menyediakan fungsi yang didefinisikan dengan baik, seperti dukungan untuk bahasa pemrograman Java, editing, atau dukungan bagi CVS.NetBeans memuat semua modul yang diperlukan dalam pengembangan Java dalam sekali download, memungkinkan pengguna untuk mulai bekerja sesegera mungkin. Modul-modul juga mengijinkan NetBeans untuk dikembangkan.Fitur-fitur baru, seperti dukungan bahsa pemrograman lain, dapat ditambahkan dengan menginstal modul tambahan.Sebagai contoh, Sun Studio, Sun Java Studio Enterprise, dan Sun Java Studio Creator dari Sun Microsistem semuanya berbasis NetBeans IDE.

2.8.2 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang


(63)

mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language).SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya.

2.8.3 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.Program ini tersedia dalam GNU General Public License, merupakan web server yang mudah


(64)

digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.Untuk mendapatkanya dapat men-download langsung dari web resminya.

2.8.4 Rational Rose

Menurut Adi Nugroho (2005:20) dalam bukunya yang berjudul Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek, menerangkan bahwa Rational Rose adalah kakas (tools) pemodelan visual untuk pengembangan sistem berbasis objek yang sangat handal untuk digunakan sebagai bantuan bagi para pengembang dalam melakukan analisis dan perancangan sistem.

Rational Rose digunakan untuk melakukan pemodelan sistem sebelum pengembangan menulis kode-kode dalam bahasa pemrograman tertentu.Rational Rose mendukung pemodelan bisnis yang membantu para pengembang untuk memahami sistem secara komprehensif.Rational Rose juga membantu analisis sistem dengan cara pengembang membuat diagram use case untuk melihat fungsionalitas sistem secara keseluruhan sesuai dengan harapan dan keinginan pengguna, juga menuntut pengembang untuk mengembangkan Interaction Diagram untuk melihat bagaimana objek-objek saling bekerjasama dalam menyediakan fungsionalitas yang diperlukan.

Dalam Rational Rose, pemodelan adalah cara melihat sistem dari berbagai sudut pandang mencakup semua program yang dikenal dalam UML, aktor-aktor yang terlibat dalam sistem, use-case, objek-objek, kelas-kelas, komponen-komponen, serta simpul-simpul penyebaran (deployment node).


(65)

2.9 Pengertian Client Server

Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client(biasanya aplikasi yang menggunakan GUI ) dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server.

2.9.1 Sistem Client Server

Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :

1. Service (layanan)

a. Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda. b. Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya.

c. Server sebagai provider, client sebagai konsumen

2. Sharing resources (sumber daya). Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.

3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris ). Many-to-one relationship antara client dan server. Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client.


(66)

4. Transparansi lokasi. Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari client.

5. Mix-and-Match. Perbedaan server client platforms

6. Pesan berbasiskan komunikasi. Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan jawaban.

7. Pemisahan interface dan implementasi. Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.


(67)

2.9.2 Fungsi Client Server

Dalam konteks basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis data kemudian mengembalikan hasil ke client.

Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga menyediakan kontrol terhadap concurrency dan recovery.

Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah :

1. Memungkinkan akses basis data yang besar 2. Menaikkan kinerja

3. Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data. 4. Biaya untuk hardware dapat dikurangi

5. Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data


(68)

7. Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan 8. Meningkatkan kekonsistenan

9. Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri

10. Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami Berikut ini adalah ringkasan fungsi client-server

1. Client

a. Mengatur user interface

b. Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai c. Memproses aplikasi

d. Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server e. Memberikan response balik kepada pemakai

f. Menyediakan akses basis data secara bersamaan g. Menyediakan kontrol recovery

2. Server

a. Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client b. Memeriksa autorisasi


(69)

d. Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client


(70)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dari penulisan usulan penelitian ini adalah pada. PT. SunRei Food Product BANDUNG, yang berlokasi di Jl. Cihampelas No. 212B Tlp/Faks. 62-22-2043460 Bandung 40131.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Resource Exchange International (REI) adalah sebuah LSM(Lembaga Suadaya Masyarakat) berbasis di Amerika yang didirikan 20 tahun yang lalu, dan sekarang LSM tersebut berada pada 10 Negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. REI mulai berinvestasi pada Negara-negara Asia Tenggara dengan melaksanakan program strategis yang akan membantu sumber daya manusia pada negara Asia Tenggara pada sektor-sektor seperti kedokteran, usaha mikro pembangunan dan pendidikan. Tujuannya adalah untuk pengembangan negara selama transisi dan strategi utama untuk mencapai tujuannya adalah dengan memberikan pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam mengembangkan bangsa sendiri.

REI – Indonesia pada awalnya berdiri pada bulan Mei 2001, yaitu sebuah proyek konsultan pertanian berpusat di Kota Bandung. Tujuan Kami adalah untuk pengembangan sumber daya manusia, maka Kami mengadakan pengolahan industri menengah yaitu industri pengolahan buah mangga menjadi Manisan Mangga Kering. Produk ini disebut Kami adalah Makanan sehat.


(71)

Produk PT. SunRei ini merupakan perusahaan asing yang dibentuk pada tahun 2008 di Indonesia. PT. SunRei adalah bisnis pertama yang ada di Indonesia pada saat ini dalam produk pengolahan makanan pada bisnis manisan buah-buahan kering dan sayuran. PT. SunRei adalah bisnis sosial yang memiliki komitmen untuk profitabilitas, yaitu keberlanjutan untuk membantu petani-petani yang ada di Indonesia. Hal ini karena untuk menetapkan prioritas utama pada pengembangan pada pekerja untuk meningkatkan perusahaan dalam bidang tersebut.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi

Visi PT. SunRei adalah PT. SunRei ingin diketahui masyarakat sebagai perusahaan pengolah makanan sehat terkemuka di Indonesia yang menginspirasi harapan dan memiliki dampak positif bagi masyarakat dan bangsa.

b. Misi

MisiPT. SunRei adalah peluang untuk pengembangan dan menciptakan nilai tamabah melalui komitmen untuk profitabilitas dan pengembalian yang adil atas investasi.

1. Peluang untuk menciptakan potensi penuh terhadap kinerja kerja melalui sarana :

a. Konpensasi b. Lingkungan kerja c. Mentoring


(72)

d. Kerjasama e. Evaluasi

2. Peluang untuk mengembangkan bisnis dengan rasa percaya diri dalam komitmen perusahaan terhadap nilai-nilai integritas, kejujuran, dan profesionalisme

3. Peluang untuk telibat dalam masyarakat dimana investasi akan menciptakan kemajuan untuk generasi yang akan datang

4. Peluang dalam menciptakan suatu lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan pembangunan dimana pendapatan dan kemampuan masyarakat semakin meningkat .


(73)

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikur adalah Struktur Organisasi Perusahaan PT. Sun Rei Food Products.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Sumber :PT. SunRei Food Product

Shareholders Pemegang Saham

CEO

CSR, Com Dev & Ministry

President

Dewan Penasehat

1. Commissioner 2.President SunRei

3. CEO SunRei 4. Peace Trust Rep (Proxy)

5. President REI 6. Member at Large

7. Indo Nav Director 8. Member at Large Direksi 1. Commissioner 2.Principle Director 3. Director Government Collaborat ions &

Relat ions

Fund Raising & Investr Relat ions

Recruitment & Short-term Teams Capital Expansion Projects Human Resources R & D & Product

Development

Sales & Marketing

Operations Finance Administration


(74)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Dalam sebuah organisasi tentunya ada tugas masing – masing untuk setiap bagian.Diantaranya tugas – tugas yang ada pada Struktur Organisasi pada perusahaan PT. Sun Rei Food Products Bandung.

1. Pemilik Perusahaan (Owner)

Pemilik Perusahaan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan yang berada pada PT. Sun Rei Food Products Bandung.

Tugas Pemilik Perusahaan sebagai berikut : 1. Menetapkan kebijakan umum perusahaan. 2. Menetapkan anggaran perusahaan.

3. Mengrekrut karyawan dan memberhentikan karyawan.

4. Mengesahkan laporan-laporan yang diberikan oleh Bag. Administrasi.

2. Bagian Administrasi

Bag.Administrasi merupakan bagian dimana yang mengatur masalah administrasi pada perusahaan PT. Sun Rei Food Products Bandung.

Tugas Bag. Administrasi sebagai berikut :

1. Mencatat semua transaksi-transaksi yang terjadi pada perusahaan PT. Sun Rei Food Products Bandung.


(1)

master pada form data user sekaligus proses penyimpanan

8. 5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian

Pengujian perangkat lunak ini dilakukan pada modul-modul yang ada pada aplikasi system ini, maka dapat dilakukan pengujian sebagai berikut :

1. Pengujian login user

Pengujian memilik hak akses penuh untuk melakukan pengelolaan, pengolahan, dan mengatur semua proses yang terjadi terhadap aplikasi system ini.

Tabel 5.6 Pengujian Login User

Kasus dan Hasli Uji Login (Data Benar)

Data Masuk Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Username :

admin Password : admin0

Dapat masuk ke semua form

Username dan password sesuai dengan hak akses


(2)

2. Pengujian Input Pesanan Produk

Pengujian ini adalah memasukan data pesanan produk ke database

Tabel 5.7 Pengujian Pesanan Produk

Kasus dan Hasli Uji Pesanan Produk (Data Benar)

Data Masuk Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Mengisi data

pesanan produk

Masuk ke form isian pesanan roduk

Pengisian sesuai dengan yang dihaprapkan Tombol simpan Data berhasil

masuk ke dalam database dan keluar pesan

Tombol simpan berfungsi

Username : admin Password : admin

Tadak dapat login sebagai user dan menampilkan pesan “username atau password salah”

Username dan password tidak sesuai


(3)

“data berhasil dimasukan”

3. Pengujian Transaksi Penjualan

Pengujian ini adalah memamsukan data transaksi ke database

Tabel 5.8 Pengujian Transaksi Penjualan

Kasus dan Hasli Uji Transaksi Penjualan (Data Benar)

Data Masuk Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Mengisi data

transaksi penjualan

Masuk form isian transaksi

penjualan

Pengisian sesuai dengan yang diinginkan

Tekan tombol simpan

Data berhasil dimasukan ke database dan muncul pesan “data berhasil dimasukan”

Tombol simpan bekerja sesuai dengan keinginan


(4)

4. Pengujian Data Master

Pengujian ini adalah proses penginputan ke database

Tabel 5.9 Pengujian Data Master

Kasus dan Hasil Uji Data Master (Data Benar)

Data Masuk Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Mengisi data

master

Masuk form isi pada data master

Pengisian sesuai yang diinginkan Tekan tombol

simpan

Data berhasil tersimpan di database, dan muncul pesan “data berhasil

dimasukan”

Tombol simpan sesui yang diinginkan


(5)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dibahas tentang kesimpulan yang berisi hasil – hasil yang diperoleh setelah melakukan analisis, perancangan, dan implementasi perangkat lunak dari perancangan system informasi yang dibangun, serta saran – saran yang akan memberikan peranan penting dan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pengembangan system selanjutnya.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan sistem ini, memudahkan kinerja kerja Administrasi dalam melakukan penginputan, peyimpanan, dan pengolahan data pada sistem persediaan produk

2. Dengan sistem ini, memudahkan petugas keuangan dalam melakukan transaksi penjualan dan penyimpanan data transaksi penjualan


(6)

6.2 Saran

Penulis menyadari bahwa system informasi ini memiliki banyak kekurangan. Apabila penelitian ini ingin dilanjutkan, maka ada beberapa system ini yang lebih ditingkatkan lagi dalam upaya menyesuaikan kinerja dan kebutuhan untuk jenjang yang selanjuatnya, beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan diantaranya :

1. Untuk kedepannya sistem ini dapat dikembangkan, yaitu menambahkan fitur berupa pesanan pelanggan, konsinasi, dan lain-lain.

2. Untuk kedepannya sistem penjualan bisa dilakukan secara online, yaitu dengan membuat web service yang terintegrasi dengan aplikasi ini, agar memudahkan pelanggan dalam melakukan pembelian produk.