Aktivitas Terbang dan Pertambahan Bobot Koloni Trigona laeviceps laeviceps pada Bahan Stup Berbeda Sebelum dan Setelah Introduksi Introduksi Koloni Baru

AKTIVITAS TERBANG DAN PERTAMBAHAN BOBOT KOLONI
Trigona laeviceps PADA BAHAN STUP BERBEDA SEBELUM
DAN SETELAH INTRODUKSI KOLONI BARU

RAGA TAMA ISMAWAN

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Aktivitas Terbang dan
Pertambahan Bobot Koloni Trigona laeviceps pada Bahan Stup Berbeda Sebelum
dan Setelah Introduksi Koloni Baru adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan
tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Desember 2013

Raga Tama Ismawan
NIM D14090126

ABSTRAK
RAGA TAMA ISMAWAN. Aktivitas Terbang dan Pertambahan Bobot Koloni
Trigona laeviceps pada Bahan Stup Berbeda Sebelum dan Setelah Introduksi
Koloni Baru. Dibimbing oleh ASNATH MARIA FUAH dan HOTNIDA CH
SIREGAR.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang aktivitas
terbang, faktor lingkungan penentu serta pertambahan bobot koloni Trigona
laeviceps yang ditempatkan pada bahan stup berbeda (kayu sengon/KS dan kayu
lapis/KL) setelah introduksi sepuluh koloni baru. Rancangan Acak Lengkap
dalam percobaan faktorial 2x2x13 digunakan. Faktor pertama, kedua dan ketiga
berturut-turut adalah bahan stup, introduksi koloni baru dan waktu pengamatan.
Data aktivitas terbang dianalisis dengan ANOVA dan pertambahan bobot koloni

dengan uji-T pada interval kepercayaan 95%. Pengamatan dilakukan selama 10
menit per jam, dari pukul 06.00-18.00. Suhu, kelembaban relatif, intensitas cahaya
dan kecepatan angin diukur. Rataan bobot awal koloni 30-59 gram dan
selanjutnya ditimbang seminggu sekali. Aktivitas terbang harian berkisar 0-20
ekor. Suhu, kelembaban relatif dan kecepatan angin tidak menentukan aktivitas
terbang. Intensitas cahaya (R2=0.688) terutama setelah introduksi koloni baru
nyata (P