2.7. Garam
Secara fisik, garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk kristal yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium Chlorida NaCl
80 serta senyawa lainnya seperti Magnesium Chlorida MgCl, Magnesium Sulfat MgSO
4
, Calsium Chlorida CaCl, dan lain-lain. Garam mempunyai sifatkarakteristik higroskopis yang berarti mudah menyerap air, bulk density tingkat
kepadatan sebesar 0,8-0,9 dan titik lebur pada tingkat suhu 801
o
C. Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur atau halit adalah senyawa
kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling mempengaruhi salinitaslaut. Larutan garam bersifat konduktif dan memiliki kestabilan
termal yang tinggi, tidak mudah terbakar, rentang cair yang tinggi, dan kemampuannya sebagai pelarut berbagai senyawa.[19]
2.8. Kolektor Surya
Kolektor surya dapat didefinisikan sebagai sistem perpindahan panas yang menghasilkan energi panas dengan memanfaatkan radiasi sinar matahari sebagai
sumber energi utama. Ketika cahaya matahari menimpa absorber pada kolektor surya, sebagian cahaya akan dipantulkan kembali ke lingkungan, sedangkan sebagian
besarnya akan diserap dan dikonversi menjadi energi panas, lalu panas tersebut dipindahkan kepada fluida yang bersirkulasi di dalam kolektor surya untuk kemudian
dimanfaatkan guna berbagai aplikasi. Kolektor surya yang pada umumnya memiliki komponen-komponen utama, yaitu [20]:
1 Cover, berfungsi untuk mengurangi rugi panas secara konveksi menuju
lingkungan 2
Absorber, berfungsi untuk menyerap panas dari radiasi cahaya matahari. 3
Kanal, berfungsi sebagai saluran transmisi fluida kerja . 4
Isolator, berfungsi meminimalisasi kehilangan panas secara konduksi dari absorber menuju lingkungan
5 Frame, berfungsi sebagai struktur pembentuk dan penahan beban kolektor.
2.8.1. Klasifikasi Kolektor Surya
Terdapat tiga jenis kolektor surya yang diklasifikasikan ke dalam Solar Thermal Collector System dan juga memiliki korelasi dengan pengklasifikasian
kolektor surya berdasarkan dimensi dan geometri dari receiver yang dimilikinya.
1. Flat-Plate Collector
Kolektor surya merupakan sebuah alat yang digunakan untuk memanaskan fluida kerja yang mengalir kedalamnya dengan mengkonversikan energi radiasi
matahari menjadi panas. Fluida yang dipanaskan berupa cairan minyak , oli, dan udara.Kolektor surya plat datar mempunyai temperatur keluaran dibawah 95°C.
Dalam aplikasinya kolektor plat datar digunakan untuk memanaskan udara dan air. Keuntungan utama dari sebuah kolektor surya plat datar adalah dengan
memanfaatkan kedua komponen radiasi matahari yaitu melalui sorotan langsung dan sebaran, tidak memerlukan tracking matahari dan juga karena desainnya yang
sederhana, hanya sedikit memerlukan perawatan dan biaya pembuatan yang murah. Pada umumnya kolektor jenis ini digunakan untuk memanaskan ruangan dalam
rumah, pengkondisian udara, dan proses-proses pemanasan dalam industri. Tipe ini dirancang untuk aplikasi yang membutuhkan energi panas pada
temperatur di bawah 100°C. Spesifikasi tipe ini dapat dilihat dari absorbernya yang berupa plat datar yang terbuat dari material dengan konduktivitas termal tinggi, dan
dilapisi dengan cat berwarna hitam. Kolektor pelat datar memanfaatkan radiasi matahari langsung dan terpencar, tidak membutuhkan pelacak matahari, dan hanya
membutuhkan sedikit perawatan. Aplikasi umum kolektor tipe ini antara lain digunakan untuk pemanas air, pemanas gedung, pengkondisian udara, dan proses
panas industri. Komponen penunjang yang terdapat pada kolektor pelat datar antara lain; transparant cover, absorber, insulasi, dan kerangka.[21]
Gambar 2.7 Kolektor surya pelat datar sederhana[22]
2. Concentrating Collector Jenis kolektor ini dirancang untuk aplikasi yang membutuhkan energi panas
pada temperatur antara 100–400°C. Kolektor surya jenis ini mampu memfokuskan energi radiasi cahaya matahari pada suatu receiver, sehingga dapat meningkatkan
kuantitas energi panas yang diserap oleh absorber. Spesifikasi jenis ini dapat dikenali dari adanya komponen konsentrator yang terbuat dari material dengan transmisivitas
tinggi. Berdasarkan komponen absorbernya jenis ini dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu, Line Focus dan Point Focus.[23]
Gambar 2.8 Konsentrator [23] Agar cahaya matahari selalu dapat difokuskan terhadap tabung absorber,
konsentrator harus dirotasi. Pergerakan ini disebut dengan tracking. Temperatur fluida melebihi 400
o
C dapat dicapai pada sistem kolektor ini seperti terlihat pada gambar diatas.
3. Evacuated Tube Collector Jenis ini dirancang untuk menghasilkan energi panas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan dua jenis kolektor surya sebelumnya. Keistimewaannya terletak pada efisiensi transfer panasnya yang tinggi tetapi faktor kehilangan panasnya yang
relatif rendah. Hal ini dikarenakan fluida yang terjebak diantara absorber dan penutupnya dikondisikan dalam keadaan vakum, sehingga mampu meminimalisasi
kehilangan panas yang terjadi secara konveksi dari permukaan luar absorber menuju lingkungan.[24]
Gambar 2.9 Evacuated Receiver[25]
2.8.2. Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Langsung dan Tidak Langsung
1. Sistem Langsung
Sistem langsung atau sistem loop terbuka mensirkulasikan air yang dipanaskan langsung melalui kolektor. Sistem ini lebih murah daripada sistem tidak langsung dan
menawarkan perpindahan panas yang baik dari kolektor ke tangki penyimpanan, namun memiliki banyak kekurangan seperti :
•
Memberikan perlindungan panas yang kecil atau tidak ada.
•
Pada daerah dingin tidak memberikan perlindungan terhadap pembekuan. Sistem ini sering tidak dianggap cocok untuk cuaca dingin karena kolektor yang
rusak akibat pembekuan air.
Gambar 2.10Pemanas air sistem langsung :[26] A sistem pasif dengan tangki di atas kolektor.
B sistem aktif dengan pompa dan kontroler didukung oleh sebuah panel photovoltaic.
2. Sistem Tidak Langsung
Sistem tidak langsung atau sistem loop tertutup menggunakan alat penukar panas yang memisahkan air dari fluida penghantar panas Heat Transfer Fluid yang
bersirkulasi melalui kolektor. Dua jenis fluida penghantar panas yang paling umum adalah air dan antibeku yaitu campuran air yang biasanya menggunakan glikol
propilen yang tidak beracun. Meskipun sedikit lebih mahal, sistem tidak langsung memberikan perlindungan terhadap pembekuan dan biasanya memberikan
perlindungan terhadap kehilangan panas.
Gambar 2.11Pemanas air sistem aktif tidak langsung :[26] C sistem tidak langsung dengan penukar panas dalam tangki
D sistem tidak langsung dengan reservoir drainback. Dalam skema kontroller dan pompa didorong oleh listrik.
2.8.3. Sistem Pasif dan Sistem Aktif
Sistem pasif mengandalkan sistem berbasis konveksi panas untuk mensirkulasikan air atau fluida penukar pemanas dalam sistem. Sistem pemanas air
tenaga surya pasif memerlukan biaya yang kecil dan pemeliharaan yang sangat rendah, namun efisiensi sistem pasif secara signifikan lebih rendah daripada sistem
aktif. Sistem aktif menggunakan satu atau lebih pompa untuk mensirkulasikan air
atau fluida penghantar panas dalam sistem. Meskipun sedikit lebih mahal, sistem aktif menawarkan beberapa keuntungan:
•
Tangki penyimpanan dapat diletakkan lebih rendah dari kolektor, memungkinkan kebebasan dalam desain sistem dan memungkinkan tangki
penyimpanan yang sudah ada untuk digunakan.
•
Tangki penyimpanan dapat disembunyikan dari pandangan.
•
Tangki penyimpanan dapat ditempatkan di ruang AC atau semi AC, mengurangi kehilangan panas.
•
Efisien yang tinggi.
•
Meningkatnya kontrol atas sistem. Sistem aktif yang sudah modern memiliki pengendali elektronik yang
menawarkan berbagai macam fungsi seperti modifikasi pengaturan yang mengontrol sistem, interaksi dengan listrik, fungsi keamanan, akses remote, dan menampilkan
berbagai informasi seperti pembacaan suhu.[26]
BAB III METODOLOGI PENELITIAN