- Pada kolektor surya prismatik dipasangkan tiga buah termokopel masing-
masing pada bagian barat, timur, dan puncak kolektor. Kemudian pada pipa masuk kolektor surya prismatik, pipa keluar surya prismatik, dan pada tangki
air masing-masing dipasangkan satu buah termokopel. -
Termokopel dihubungkan ke agilent untuk diterjemahkan dalam bentuk digital dan hasilnya ditampilkan dalam derajat celcius.
Setelah semuanya terpasang dengan baik, maka akan tampak seperti gambar 3.12 di bawah ini.
Gambar 3.12 Kolektor surya prismatik
3.5. Set Up Pengujian
Tabel 3.1 Titik set-up pengujian
Titik-titik yang diukur Keterangan titik
1 Ruang absorber sebelah timur
2 Ruang absorber sebelah utara
3 Lingkungan sekitar
4 Ruang absorber sebelah barat
5 Ruang absorber sebelah atas
6 Ruang absorber sebelah selatan
7 Pipa masuk tabung kecil fuida kerja
8 Pipa keluar tabung besar
9 Pipa tembaga sebelah barat
10 Pipa tembaga sebelah timur
11 Bagian dasar tabung air
12 Bagian atas tabung air
13 Bagian bawah isolasi kolektor timur
14 Bagian bawah isoasi kolektor barat
15 Permukaan kaca
16 Absorber bagian timur
17 Absorber bagian barat
18 Fluida kerja dalam tabung kecil
19 Absorber selatan bawah
20 Pipa keluar pompa
Agilent
Gambar 3.13 Titik set up pengujian
3.6. Pengujian dan Pengambilan Data
Pengujian dilakukan dengan menempatkan kolektor dengan luasan persegi menghadap ke timur, sedangkan luasan segitiga masing-masing menghadap ke utara
dan selatan. Sebagai penukar kalor fluida yang digunakan adalah air garam NaCl yang memiliki salinitas 120 gkg dengan laju alir 0,12 kgs.
Sebelum menghidupkan pompa terlebih dahulu menghidupkan agilent termokopel untuk mencatat suhu awal dan memastikan flowmeter berada pada kondisi
siap dan menunjukkan nol pada total debitnya. Pengujian dimulai pada pukul 09.00– 16.00 WIB dengan menghidupkan pompa dan mematikan pompa setelah pengujian
selesai. Pengambilan data oleh termokopel dilakukan secara otomatis setiap 10 menit, sedangkan flowmeter dilihat setelah pengujian selesai untuk mendapatkan total debit
air garam yang telah disirkulasikan melewati pipa tembaga.
Pengujian yang dilakukan pada kolektor surya prismatik ini dilakukan dengan berdasarkan variasi jarak kaca ke plat absorber.Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali
masing-masing pengujian untuk jarak 60 mm pada tanggal 21 Oktober 2011, pengujian untuk jarak 50 mm pada tanggal 24 Oktober 2011, dan pengujian untuk
jarak 40 mm pada tanggal 26 Oktober 2011.
z = 40 mm Kaca
Pipa kolektor Plat absorber
Stirofoam
a.
z = 50 mm Kaca
Pipa kolektor Plat absorber
Stirofoam
b.
z = 60 mm Kaca
Pipa kolektor Plat absorber
Stirofoam
c. Gambar 3.14 Jarak kaca ke plat absorber z
Adapun variabel input dari hasil pengujian yang akan dianalisa dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Komposisi fluida kerja larutan air garam yaitu 120 gkg
- Volume air yang akan dipanaskan adalah ±42 ltr
- Radiasi Matahari
- Nilai radiasi total yang diterima oleh kolektor
- Kecepatan Angin
- Temperatur Lingkungan
- Temperatur Pipa Masuk dan Keluar
- Temperatur Air Awal dan Akhir
- Laju perpindahan panas pada kolektor
- Laju perpindahan panas pada water storage
Dimana dengan menganalisa data-data input temperatur pada kolektor dan temperatur yang dihasilkan di air yang dipanaskan ini dihasilkan output berupa:
- Jumlah energi radiasi matahari yang diserap kolektor
- efisiensi thermal kolektor untuk setiap pengujian, sehingga diperoleh
kesimpulan berapa jarak kaca ke absorber yang digunakan untuk mendapatkan efisiensi paling baik.
3.7. Perumusan Hasil Akhir