mempunyai kemungkinan dipancarkan kesegala arah. Namun demikian bagian dalam tabung atau di sekitar tabung, misalnya logam penghantar anode gelas
tabung dan juga rumah tabung yang biasanya terbuat dari logam berat menyerap sebagian besar sinar-X yang dipancarkan sehingga sinar-X yang keluar dari rumah
tabung, kecuali yang mengarah ke jendela tabung sudah sangat sedikit. Sinar-X yang dimanfaatkan adalah berkas yang mengarah ke jendela bagian yang tipis dari
tabung. Pesawat sinar-X energi tinggi orde MV biasanya lebih dikenal dengan
nama pemercepat partikel. Dalam pesawat ini percepatan elektron dilakukan bertingkat-tingkat sehingga pada waktu mencapai target mempunyai energi sangat
tinggi, misalnya ada yang sampai setinggi 20 MV atau lebih. Energi sinar-X yang dipancarkan sudah tentu juga sangat tinggi.Sinar-X yang dipancarkan dari
pesawat pemercepat partikel memiliki energi yang lebih seragam dibandingkan dengan yang dipancarkan melalui pesawat sinar-X energi rendah. Sasaran pada
pesawat pemercepat partikel biasanya sangat tipis, sehingga energi sinar-X yang dipancarkan juga hampir sama. Kane S.A, 2005.
2.2 Kualitas Citra
Kualitas citra dapat digunakan untuk mengindikasikan keakuratan detail yang diperoleh dari sebuah citra atau sebagai informasi dari sebuah citra yang
dapat terlihat sebagai kontras dan detail.Kualitas citra sangat penting dalam menentukan keakuratan dari diagnosis objek.Oleh karena itu, perlu diperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhinya agar dapat diperoleh citra yang cukup baik dan bisa memberikan informasi yang tepat untuk mengenali kelainan yang
terdapat pada objek yang diperiksa. Kualitas citra terdiri dari beberapa komponen utama yaitu ketajaman, kontras dan noise radiografi. Tiago, A. dkk, 2011 .
2.2.1 Ketajaman dan kontas radiografi
Ketajaman radiografi berkaitan dengan ukuran dari perubahan kerapatan optik dari suatu media.Kerapatan optik sering disebut sebagai kerapatan fotografi
yang terkait dengan kehitaman dari kehitaman dari citra film.Ketajaman radiografi
dipengaruhi oleh kontras radiografi yang menunjukkan besar perbedaan kehitaman optik dari struktur yang diinginkan dan daerah disekitarnya.
Faktor yang mempengaruhinya adalah perbedaan penyerapan atau atenuasi jaringan, kualitas radiasi dan radiasi hambur.Kontras radiografi juga dipengaruhi
oleh reseptor kontras yang merupakan komponen yang menentukan seberapa banyak intensitas sinar-X yang berhubungan dengan pola kehitaman optik pada
suatu citra. Untuk screen-film hal ini dipengaruhi oleh jenis film yang digunakan. Tiago, A. dkk, 2011
2.2.2 Noise radiografi
Noise radiografimerupakan fluktuasi yang tidak diharapkan dalam kehitaman optik pada screen-film, dan dapat dibedakan menjadi dua hal yaitu
mottle dan artefak. Mottle radiografi adalah variasi kerapatan optik yang memberikan paparan sinar-X yang seragam sedangkan artefak adalah variasi
kehitaman optik yang tidak diharapkan dalam bentuk kerusakan dalam suatu citra.
2.3 CT Scanner
Computer Tomography CT Scanner merupakan alat diagnostik dengan teknik radiografi yang menghasilkan gambar potongan tubuh secara melintang
berdasarkan penyerapan sinar-x pada irisan tubuh yang ditampilkan pada layar monitor.CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi
yang universal untuk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf pusat, otot dan tulang, tenggorokan, hingga rongga perut.Pada tahun 1972,
Godfrey N. Hounsfield dan J. Ambrose yang bekerja di Central Research Lab of EMI, di Inggris menghasilkan Gambar klinis pertama dengan CT-Scan
Computed Tomography Scan.Dan merupakan tanda awal perkembangan diagnostic imajing. Dua tahun kemudian, enam puluh unit CT terpasang, yang
digunakan hanya terbatas pada pemeriksaan CT kepala saja, namun pada tahun 1975 digunakan untuk CT-Scan seluruh tubuh atau
Whole Body scanner
untuk pertama kalinya, sehingga tahun 1979, Hounsfield dan Cormack dianugerahi
hadiah nobel. Sepuluh tahun kemudian, W.A. Kalender dan P. Vock melakukan pemeriksaan klinis pertama dengan menggunakan Spiral CT. Dan pada tahun
1998 awal
Multi Slice
CT MSCT dengan 4 slice diperkenalkan. Pada tahun 2000 dikembangkan PETCT system, kemudian di tahun 2001 telah dikembangkan CT
Scan 16 slice. Pada tahun 2004 dikembangkan teknik CT Scan 64 slice untuk aplikasi klinik, seperti pemeriksaan untuk memperjelas adanya dugaan yang kuat
antara suatu kelainan, yaitu : Gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses, Perubahan vaskuler: malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark,
Braincontusion, Brainatrofi, Hydrocephalus, dan Inflamasi.
2.4 Dasar-dasar Dan Komponen