Variabel Dependen Variabel Independen

43 BAB III METODE PENELITIAN Bab metode penelitian berisi penjelasan mengenai bagaimana penelitian akan dilakukan secara operasional. Pada bab ini terdapat beberapa bagian yaitu variabel penelitian dan definisi operasional variabel, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis. Bagian pertama yaitu penjelasan mengenai definisi variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dan cara pengukuran variabel tersebut secara lebih operasional. Populasi dan sampel berisi uraian mengenai anggota populasi, kriteria dan jumlah sampel yang akan diambil, serta metode pengambilan sampel untuk penelitian. Jenis dan sumber data berisi pembahasan mengenai jenis data dari variabel dan sumber dari data penelitian. Jenis data variabel dapat terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Metode pengambilan data dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya, di bagian akhir bab ini dibahas mengenai teknik analisis dan mekanisme penggunaanya, serta pengujian asumsi dari teknik analisis tersebut.

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.1.1 Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai modal sendiri pada koperasi. Modal sendiri 44 koperasi terdiri dari simpanan anggota, dana cadangan dan hibah. Variabel ini diukur dengan menggunakan nilai logaritma dari total modal sendiri pada suatu koperasi. Semakin tinggi nilai modal sendiri suatu koperasi maka kemungkinan koperasi tersebut telah mampu mengoperasikan usahanya dengan baik. Sedangkan apabila nilai modal sendiri suatu koperasi semakin rendah maka kemungkinan koperasi tersebut tidak mampu membiayai usaha menggunakan pendanaan internal sehingga menggunakan hutang yang merupakan sekuritas yang cukup aman untuk membiayai kegiatan operasional koperasi. Nilai modal sendiri suatu koperasi yang semakin besar mencerminkan bahwa koperasi tersebut dinilai lebih baik daripada koperasi lainnya.

3.1.2 Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang menjadi penyebab berubahnya variabel lain variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini ada lima faktor yaitu ukuran koperasi, umur koperasi, jenis koperasi, jumlah anggotadan profitabilitas. 1. Ukuran Ukuran menggambarkan kemampuan finansial perusahaan dalam suatu periode tertentu. Ukuran perusahaan yang besar merupakan suatu indikator yang menggambarkan tingkat risiko bagi investor untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Dalam beberapa penelitian, ukuran perusahaan dapat dilihat dari beberapa sisi seperti dilihat dari penjualan 45 usahanya atau jumlah aktiva yang dimiliki Joni dan Lina, 2010. Ukuran koperasi dalam penelitian ini diukur menggunakan nilai logaritma dari total aktiva koperasi tersebut. Semakin besar total aktiva yang dimiliki oleh koperasi maka semakin besar pula ukuran koperasi tersebut. Koperasi yang berukuran lebih besar lebih memberikan jaminan bahwa koperasi tersebut mampu mengelola keuangan dengan baik, sehingga ketika ada orang yang ingin menanamkan modalnya pada koperasi tersebut akan lebih percaya bahwa uangnya akan kembali lagi. Sehingga dapat lebih banyak menarik orang untuk menyimpan uang pada koperasi tersebut yang dapat meningkatkan modal sendiri koperasi tersebut. SIZE = Log. Total Asset 2. Umur Umur memberikan gambaran mengenai kinerja dan reputasi suatu perusahaan Vigren, 2009. Umur koperasi dalam penelitian ini diukur menggunakan selisih dari tahun penelitian dengan tahun berdirinya koperasi. Koperasi yang memiliki umur lebih lama biasanya akan dapat mengelola keuangan dengan baik sehingga kemungkinan memiliki modal sendiri yang lebih besar dan tingkat hutang yang kecil, oleh karena itu umur yang lebih lama akan berpengaruh terhadap struktur modal koperasi. AGE = Tahun penelitian – tahun perusahaan berdiri 3. Jenis koperasi Eryadi 2007 menyatakan bahwa menurut sifat kegiatan usahanya, koperasi dibagi dalam dua jenis yaitu koperasi tunggal usaha dan koperasi 46 serba usaha. Dalam penelitian ini, variabel jenis koperasi diukur menggunakan variabel dummy Wicaksongko, 2000. Penilaian yang diberikan yaitu nilai “1” ketika koperasi tersebut adalah jenis koperasi tunggal usaha , nilai “2” ketika koperasi tersebut adalah jenis koperasi serba usaha.Koperasi yang memiliki jenis di koperasi tunggal usaha biasanya akan lebih disukai oleh pihak penanam modal karena koperasi tersebut fokus mengelola pada satu bidang usaha sehingga kemungkinan akan lebih baik dalam pengelolaan kegiatan usaha tersebut. 4. Jumlah anggota Menurut UU No. 25 tahun 1992, salah satu syarat pendirian koperasi adalah tersedianya anggota yang berjumlah minimal 20 orang. Anggota koperasi merupakan individu yang turut berperan dalam keberlangsungan usaha koperasi serta memiliki beberapa kewajiban dan hak yang harus dipenuhi selama berada di koperasi tersebut. Jumlah anggota koperasi dalam penelitian ini diukur menggunakan total dari seluruh anggota koperasi yang masih aktif baik yang perempuan ataupun laki-laki. Anggota koperasi yang semakin banyak diharapkan dana yang terkumpul juga semakin banyak sehingga meningkatkan nilai modal sendiri pada koperasi tersebut. 5. Profitabilitas Profitabilitas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba Joni dan Lina, 2010. Profitabilitas dalam penelitian ini di ukur dengan menggunakan jumlah 47 nilai dari sisa hasil usaha SHU dibagi dengan total aset. Apabila keuntungan yang diperoleh koperasi semakin besar, maka dapat membantu dalam pendanaan internal koperasi tersebut sehingga dapat menurunkan tingkat hutang pada koperasi tersebut dan meningkatkan nilai modal sendiri pada koperasi tersebut. Profit = Total SHU Total Aset

3.2 Populasi dan Sampel