Penelitian Terdahulu TELAAH PUSTAKA

memiliki peranan yang penting dalam mengawasi berbagai aspek organisasi sehingga apabila fungsi dan tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik, maka hal ini akan mendorong perusahaan untuk selalu bertanggung jawab kepada kepentingan seluruh stakeholder .

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian mengenai pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba yang diukur melalui aktivitas akrual telah banyak diteliti sebelumnya. Diantaranya yang dilakukan oleh Boediono 2005 yang mencoba meneliti kualitas laba melalui studi pengaruh mekanisme corporate governance dan manajemen laba dengan menggunakan analisis jalur. Variabel independen yang digunakan adalah kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan komposisi dewan komisaris. Penelitian ini menemukan bahwa mekanisme corporate governance secara bersama-sama berpengaruh terhadap manajemen laba. Kepemilikan institusional, manajerial dan komposisis dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba selain itu mekanisme corporate governance bersama dengan manajemen laba akan berpengaruh terhadap kualitas laba. Ujiantho dan Pramuka 2007 mencari hubungan mekanisme corporate governance dan manajemen laba terhadap kualitas laba yang dilaporkan perusahaan. Variabel independen yang digunakan antara lain kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, dan ukuran dewan komisaris. Dari penelitian ini ditemukan bahwa kepemilikan institusional dan jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba tetapi kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap manajemen laba, sedangkan proporsi dewan komisaris justru berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Namun demikian penelitian ini menemukan bahwa secara bersama-sama mekanisme corpora te governance teruji signifikan terhadap manajemen laba. Murhadi 2009 menguji pengaruh good corporate governance terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Penelitian ini menggunakan independen board, keberadaan komite audit, CEO duality, top share dan koalisi pemegang saham sebagai variabel independen. Dan hasilnya menemukan bahwa hanya CEO duality dan top share saja yang berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Penelitian yang dilakukan oleh Widiatmaja 2010 berusaha meneliti pengaruh antara mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba dan konsekuensi manajemen laba terhadap kinerja keuangan. Menggunakan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, jumlah dewan komisaris dan ukuran komite audit sebagai proksi corporate governance . Penelitian menemukan bukti empiris bahwa kepemilikan manajerial dan ukuran komite audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba sedangkan kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris independen, dan ukuran komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Selain itu juga ditemukan bahwa manajemen laba berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Hampir sama dengan Widiatmaja 2010, Ningsaptiti 2010 juga menganilis mengenai pengaruh ukuran perusahaan dan mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba. Dari penelitian ini ditemukan bahwa ukuran perusahaan, konsentrasi kepemilikan, dan spesialisasi industri KAP berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan untuk variabel komposisi dewan komisaris, komposisisi komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Tidak berbeda jauh dengan kedua penelitian sebelumnya, penelitian yang dilakukan Suryani 2010 juga meneliti tentang pengaruh mekanisme corporate governance dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Dari penelitian ini ditemukan bahwa kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba sedangkan ukuran dewan komisaris dan komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Andayani 2010 mencoba menguji pengaruh karakteristik dewan komisaris independen terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Dari penelitian ini ditemukan bukti bahwa proporsi komisaris independen berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Namun, bagi komisaris independen yang merangkap jabatan pada perusahaan lain akan berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Praditia 2010 menganalisis tentang pengaruh mekanisme c orporate governance terhadap manajemen laba dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005-2008. Hasil penelitian ini adalah semua variabel independen yaitu terdiri dari komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kualitas auditor tidak berpengaruh terhadap manejemen laba. Dan hanya komisaris independen yang berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang membahas mengenai manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil masih jarang dilakukan jika dibandingkan dengan manajemen laba berbasis akrual. Beberapa penelitian tersebut antara lain yang dilakukan oleh Ratmono 2010. Penelitian tersebut meneliti apakah manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil juga dilakukan di Indonesia dan apakah auditor yang berkualitas mendeteksi manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil lebih sulit daripada berbasis akrual. Dari penelitian ini berhasil menemukan bukti empiris bahwa perusahaan-perusahaan publik di Indonesia melakukan manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil dengan tujuan menghindari melaporkan kerugian tahunan. auditor yang mempunyai spesialisasi industri akan dapat mendeteksi pengaturan akrual klien sehingga melakukan pembatasan terhadap besarnya akrual diskresionari dan terbukti bahwa manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil lebih sulit dideteksi oleh auditor daripada manajemen laba berbasis akrual. Aprilia 2010 mencoba mengindikasikan praktik manajemen laba melalui aktivitas riil. Dari penelitian ini ditemukan bahwa perusahaan di Indonesia terindikasi secara signifikan melakukan manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil arus kas operasi saat right issue . Namun, perusahaan di Indonesia tidak terindikasi secara signifikan melakukan manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil aktivitas produksi dan biaya diskresionari. Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No Peneliti tahun Judul Variabel Hasil 1 Boediono 2005 Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur Independen: kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komposisi dewan komisaris Dependen: manajemen laba, kualitas laba 1.Mekanisme corporate governance secara bersama-sama berpengaruh terhadap manajemen laba. 2.Kepemilikan institusional, manajerial dan komposisis dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba. 3.Mekanisme corporate governance bersama dengan manajemen laba berpengaruh terhadap kualitas laba. 2 Ujiantho dan Pramuka 2007 Mekanisme Corporate Governance , Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Independen: kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris. Dependen: manajemen laba dan kinerja keuangan 1.Kepemilikan institusionaldan jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba 2.Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap manajemen laba 3.Proporsi dewan komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba 4.Secara bersama- sama mekanisme corporate governance teruji signifikan terhadap manajemen laba 5.Manajemen laba tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. 3 Murhadi 2009 Studi Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Praktik Earnings Management pada Perusahaan Terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia Independen: independen board, keberadaan komite audit, CEO duality, top share, koalisi pemegang saham. Dependen: manajemen laba 1.Hanya CEO duality dan top share berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba 4 Widiatmaja 2010 Pengaruh Mekanisme Corporate Governane Terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba Terhadap Kinerja Keuangan Independen: kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,propo rsi dewan komisaris independen, jumlah dewan komisaris, ukuran komite audit. Dependen : manajemen laba, kinerja keuangan. 1.Kepemilikan manajerial dan ukuran komite audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba 2.Kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris independen, dan ukuran komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba 3.Manajemen laba berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. 5 Ningsaptiti 2010 Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Mekanisme Independen : ukuran perusahaan, konsentrasi kepemilikan, 1.Ukuran perusahaan, konsentrasi kepemilikan,dan spesialisasi industri KAP berpengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Laba komposisi anggota dewan komisaris,spesial isasi industri KAP, komposisi komite audit. Dependen : manajemen laba signifikan terhadap manajemen laba. 2.Komposisi dewan komisaris, komposisisi komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. 6 Suryani 2010 Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Independen: kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris, komposisi dewan komisaris, jumlah rapat komite audit, ukuran perusahaan Dependen: manajemen laba 1.Kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba. 2.Ukuran dewan komisaris dan komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. 7 Andayani 2010 Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Independen Terhadap Manajemen Laba Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Independen: proporsi komisaris independen, komisaris independen yang merangkap jabatan Dependen: manajemen laba 1.Proporsi komisaris independen berpengaruh negatif terhadap manajemen laba 2.Komisaris independen yang merangkap jabatan pada perusahaan lain berpengaruh positif terhadap manajemen laba. 3.Terdapat perbedaan manajemen laba sebelum peraturan diberlakukan dan setelah diberlakukan 8 Praditia 2010 Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Independen: komisaris independen, kepemilikan manajerial, 1.Semua variabel independen tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. terhadap Manajemen Laba dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada tahun 2005- 2008 kepemilikan institusional, kualitas auditor. Dependen: manajemen laba, nilai perusahaan 2.Hanya komisaris independen yang berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan 9 Ratmono 2010 Manajemen Laba Riil dan Berbasis Akrual: Dapatkah Auditor yang Berkualitas Mendeteksinya Manajemen laba berbasis akrual, manajemen laba riil, kualitas auditor 1.Praktek manajemen laba riil dilakukan oleh perusahaan publik di Indonesia dengan kinerja yang buruk 2.Auditor lebih sulit mendeteksi manajemen laba riil dibandingkan dengan akrual 10 Aprilia 2010 Indikasi Manajemen Laba Melalui Manipulasi Aktivitas Rill Independen: Right Issue Dependen: manipulasi aktivitas riil manipulasi penjualan, overproduction, pengurangan biaya diskresioner 1.Perusahaan di Indonesia terindikasi secara signifikan melakukan manajemen laba riil arus kas operasi saat right issue. 2.Perusahaan di Indonesia tidak terindikasi secara signifikan melakukan manajemen laba riil aktivitas produksi dan biaya diskresionari. Sumber: Penelitian terdahulu yang diringkas, 2011

2.3 Kerangka Pemikiran