Pengukuran kegiatan berpikir kritis

18 • selalu menggunakan kriteria berdasar standar yang telah ditentukan dalam memantau proses berpikir; • melakukan evaluasi efektifitas dari kegiatan berpikir yang di tinjau dari pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

2. Pengukuran kegiatan berpikir kritis

Pengukuran kegiatan berpikir kritis dapat dilakukan dengan melihat penampilan dari beberapa perilaku selama proses berpikir kritis itu berlangsung. Berpikir pada dasarnya mencakup kegiatan manusia yang bersifat dapat dilihatdiamati eksternal maupun tidak dapat dilihatdiamati internal. Perilaku berpikir kritis mahasiswa dalam berdiskusi kelompok dapat dilihat dari beberapa aspek : • Relevance : relevansi dari “statement” • Importance : penting-tidaknya isu atau pokok-pokok pikiran yang dikemukakan • Novelty : kebaruan dari isi pikiran, baik dalam membawa ide-ide atau informasi baru maupun dalam sikap menerima adanya ide-ide baru mahasiswa lain. • Outside material: menggunakan pengalamannya sendiri atau bahan-bahan yg diterimanya di kuliah reference . • Ambiguity clarified : mencari penjelasan atau informasi lebih lanjut bila dirasa ada ketidakjelasan. • Linking ideas : senantiasa menghubungkan fakta, idea, atau pandangan serta mencari data baru dari informasi yg berhasil dikumpulkan. • Justification: memberi bukti-bukti, contoh, atau justifikasi terhadap suatu solusikesimpulan yang diambilnya. Termasuk didalamnya senantiasa memberikan penjelasan mengenai keuntungan kelebihan dan kerugian kekurangan dari suatu situasi atau solusi. • Critical assessment: melakukan evaluasi terhadap setiap kontribusi yang datang dari dalam dirinya maupun dari mahasiswa lain, serta memberikan “prompts” untuk terjadi evaluasi yang kritis. 19 • Practical utility: ide-ide baru yg dikemukakannya selalu dilihat pula dari sudut kepraktisannya practicality dalam penerapan. • Width of understanding: diskusi yg dilaksanakan senantiasa bersifat meluaskan isimateri diskusi. Secara garis besar perilaku berpikir kritis diatas dapat dibedakan dalam beberapa kegiatan: 1. Berpusat pada pertanyaan focus on question ; 2. Analisis argumen analysis arguments ; 3. Bertanya dan menjawab pertanyaan untuk klarifikasi ask and answer questions of clarification andor challenge; 4. Evaluasi kebenaran dari sumber infromasi Evaluating the credibility of sources of information. Untuk menghasilkan pemikiran yang kritis mahasiswa perlu juga memiliki beberapa kemampuan lain yang berada dalam dimensi afektif. Kemampuan-kemampuan tersebut adalah: • Thinking independently • Exercising fair mindedness, • Intellectual courage, • Intellectual perseverance, • Confidence in reason, • Intellectual curiosity

3. Hubungan antara berpikir kritis, pemecahan masalah dan kreativitas