Agenda perikanan 2004 : Implementasi gerbang mina bahari
\l...--_ _ _ _ __
Oleh : Ir. Arif Satria, M. Si. *)
AGENDA PERIKANAN 2004 :
IMPLEMENTASI GERBANG MINA BAHARI
Ada momentum penting dalam
kesejahteraan nelayan. Dan, tahun 2004 ini
pembangunan kelautan dan perikanan (KP) di
adalah masa yang menentukan. Lalu, terobosan
penghujung 2003. Yakni, berupa pencanangan
dan akselerasi apa yang diperlukan dalam
Gerakan Pembangunan (Gerbang) Mina
mensukseskan GMB tersebut ? Tulisan ini
Bahari atau GMB di Teluk Tomini oleh Presiden
hanya menyoroti dimensi ekonomi dari dua
Megawati. Pemerintah memprediksi, dengan
dimensi GMB lainnya, yakni ekologi dan sosial.
GMB diharapkan produksi perikanan tahuo
2006 mencapai 9,5 juta ton dari 4,5 juta ton pada
2002. Nilai devisa dari ekspor tahun 2005
dollar AS pada tahun 2002.
Penyerapan tenaga kerja
minimal 7,4 juta orang. Ini
merupakan upaya pemerintah untuk membuktikan
bahwa
ウ・ォセッイ@
kelautan
dan perikanan mampu
berperan penting dalam
pemba-ngunan ekonomi.
Ukuran-ukuran kuantitatif
tersebut memang penting
secara politis, namun
jangan sampai menjebak
pemerintah
untuk
membangun sektor ini
hanya dengan bertumpu
pada kekuatan usaha
besar. Ingat, bahwa misi
pembangunan
adalah
Ada tiga kekuatan yang patut diberdayakan
dan disinergikan dalam imple-mentasi GMB, yaitu:
diperkirakan 10 miliar
dollar AS, dari 2 miliar
Tiga Kekuatan
....... PENYERAPAN TENAGA KERJA
MINIMAL 7,4 JUTA ORANG ........ .
UKURAN-UKURAN KUANTITATIF
TERSEBUT MEMANG PENTING
SECARA POLITIS, NAMUN JANGAN
SAM PAl MENJEBAK PEMERINTAH
UNTUK MEMBANGUN SEKTOR INI
HANYA DENGAN BERTUMPU PADA
KEKUATAN USAHA BESAR. INGAT,
BAHWA MISI PEMBANGUNAN
ADAlAH MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN NElAYAN,
SEHINGGA SECARA Rill YANG
MESTI DIWUJUDKAN OlEH GMB
PERTAMA KALI ADAlAH
KESEJAHTERAAN NElAYAN.
pasar (market),' negara
(state), dan masyarakat (civil'
soqiety). Pertama, pasar.
Kesejahteraan nelayan hanya
bisa tercapai kalau tercipta
pasar yang adil. Selama ini
yang ada adalah pasar input
yang oligopsolis dan pasar
output yang oligopsonis yang
menjepit nelayan keeil yang
kini
meneapai
Sementara
90%.
10% persen
lainnya adalah swasta besar.
Ketimpangan struktur pelaku
usaha dan ketidakadilan pasar
tersebut mesti dipecahkan
melalui
sistem
bisnis
perikanan terpadu berbasis
masyarakat. Yakni, sistem
yang
mengintegrasikan
kegiatan produksi, peng-
meningkatkan
kesejahteraan nelayan, sehingga secara riil yang
olahan, dan pemasaran untuk produk perikanan
mesti diwujudkan oleh GMBpertama kali adalah
unggulan, seperti udang, tuna/cakalang, kerapu,
OJ
Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB,
sedang studi di Kagoshima University Jepang
A,6BlMEDLt
Volume 9, No.1 - Maret 2004
mutiara, rumput laut, dan
lain sebagainya. Untuk itu
nelayan mesti memacu
|セM
Singkat kata, ruang
DENGAN MENYADARI
pasar adalah memang milik
produktivitas dan mutu
melalui inovasi teknologi
pelaku usaha (besar dan
KERAGAMAN DAN PERBEDAAN
serta masyarakat dapat
dan peningkatan skala
YANG ADA DARI SATU DAERAH
usaha.
DENGAN DAERAH LAINNYA SERTA
kaitan
KOMPLEKSITAS PERMASALAHAN
masih
di-
YANG ADA, MAKA GMB INI JUGA
infrastruktur,
MESTI BERSIFAT
daya
tarik
DESENTRALISTISTIK.
bukanlah hanya tanggung
jawab
MEKANISME DESENTRALISASI
MENUNTUT PARTISIPASI DAERAH
YANG LEBIH BESAR DALAM
masih
perlu,
hal ini, suatu saatpasarakan
sendiri akan muncul. Jadi,
MERUMUSKAN DAN
'tanggung jawab' so'sial ini
mestinya merupakan bagian
di pasar ? Dalam jangka
pendek
merupakan tuntutan pasar.
yang merugikan swasta itu
kecil masih diperlukan guna
menguatkan posisi nelayan
MENGEMBANGKAN PROGRAM
dari 'rasionalitas pasar'.
khususnya untuk mereposisi nelayan dari penangkap
Kedua,
SESUAI DENGAN POTENSI
tingkat
menjadi pembudidaya atau
pengolah, serta mendorong
laut
lepas
yang
INSTITUSI) DAN KEKHASAN LOKAL.
SEHINGGA, PUSAT TlDAK BISA LAGI
menjadisangat p'enting
posisinya dalam member-
SEMENA-MENA MENGATUR
dayakan kekuatan pasar
ini.
AKTIVITAS 01 DAERAH.
...t.6IUMEDIA
mesti
gerakan nasional adalah
potensinya belum tennanfaatkan. Tentu, perbankan
negara,
pada
dipahami bahwa ciri suatu
(SUMBERDAYA ALAM DAN
penangkap untuk bergerak
di
tetapi
timpang dan problem sosial
tak langsung. Apakah
subsidi langsung ke nelayan
sosial,
Ketika swasta mengabaikan
investasi
merupakan bentuk subsidi
'tanggung jawab sosialnya'
mengangkat posisi nelayan
pelabuhan, irigasi, dan
telekomunikasi sebagai
lain
Sebenarnya upaya swasta
seperti
prasarana transportasi,
pasar
dalam mewujudkan misi ini.
perlukan peran swasta.
Sementara ketersediaan
institusi
(perbankan) sangat dituntut
produksi, pasca panen, dan
pemasaran
bagi mobilitas vertikal
nelayan. Pelaku besar dan
berjalan sendiri. Untuk
memperkuat
membantu menciptakan
ruang pasar yang kondusif
Tentu ciri pasar
seperti itu tidak bisa
kecil), namun pemerintah
adanya sinergi dan dukungan
Hntas sektor/instansi secara
sistematis dan terpad}.l
dalam mendukung berjalannya pasar yang adil.
Ibarat sebuah kesebelasan
yang menerapkan strategi
"total football", maka
Volume 9, No.1 - Maret 2004
65
\
Megawati adalah kapten yang mengatur dan
L-_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __
mengarahkan seluruh potensi sumberdaya baik
(surnberdaya alam dan institusi) dan kekhasan lokal.
intelektual, finansial, dan surnberdaya fisik dan non
Sehingga, pusat tidak bisa lagi semena-mena
fisik lainnya untuk kemajuan sektor KP. Sebagai
mengatur aktivitas di daerah. Karena itu, yang
striker, Departemen Kelautan dan Perikanan
diperlukan saat ini adalah adanya harmonisasi
(DKP) mesti mendapat dukungan penuh dari
kebijakan antara pusat-daerah. Dan, harmonisasi
instansi lainnya, baik yang bergerak di ristek, fiskal,
itu dapat tercipta bila pusat punya pedoman, rambu-
infrastruktur, jaringan
perdagangan internasional,
rambu, pagar yang cukup
GMB ADALAH MOMENTUM UNTUK
sistem peradilan, serta
keamanan. GMB merupakan
suatu
strategi
permainan yang mempercepat pola kerjasama dan
MEMBANGUN SEMANGAT BERSAMA
DPR berfungsi sebagai
wasit yang mengawasi
jalannya pertandingan agar
memberikan
tendangan
hadiah
bebas
dan
penalti berupa dukungan
persetujuan
BANGSA, SERTA MEMAYUNGI
LSM, universitas, serikat
nelayan, serta asosiasi
BERBAGAI PROGRAM UNTUK
pengusaha. GMB mesti
KEMAJUAN SEKTOR KP. DAN, RUH
Dan, permainan akan
ditonton rakyat banyak.
GMB INI TERLETAK PADA KESATUAN
memaksimalkan fungsifungsi mereka. LSM dan
LANGKAH, KETERKAITAN, DAN
universitas berperan dalam
KEHARMONISAN PROGRAM ANTAR
pendampingan nelayan baik
dalam kepentingan pe-
SELURUH UNSUR MASYARAKAT
PERIKANAN (PEMERINTAH, LSM,
SWASTA, UNVERSITAS).
ningkatan produktivitas,
manajemen usaha, pengelolaan
sumberdaya,
.maupun terciptanya mekanisme kemitraan yang
Sebagai penonton rakyat
saling menguntungkan dan
bisa saja memuji atau mencaci maki permainan yang
adil. Sementara serikat nelayan dan asosiasi
dipimpin Megawati ini, tergantung kualitas permain-
pengusaha sangat dibutuhkan sebagai mitra dalam
annya.
formulasi kebijakan, Serta sebagai pengontrol sistem
Dengan menyadari keragaman dan
pasar yang sedang dan akan berjalan. Begitu pula
perbedaan yang ada dari satu daerah dengan daerah
mereka semua sangat penting dalam membantu
lainnya ウ・セ@
mendorong kembalinya etos kebaharian,
kc;>mpleksitas permasalahan yang ada,
maka
GMB'
ゥイセ@
.,
. ,"
セ@
. ュ・ィMァセイーN。ョォ@
mereka maknai sebagai
sebuah momentum untuk
anggaran
pembangunan sektor KP.
Ketiga,
bertumpu pada kekuatan
transparan dan memiliki
akuntabilitas. Juga dapat
daerah.
masyarakat sipil, yang
DARI SELURUH KOMPONEN
koordinasi lintas sektor dan
lintas lini tersebut. Adapun,
jelas untuk diterjemahkan
ェセァ。@
";
mesti bersifat desen-tralististik.
ァ・イ。ォセ@
cinta laut, dan lam sebagainya. Dengan 、セュゥォ。ョL@
Mebnisme.deseritralisasi menuntut partisipasi
GMB mestinya bukan hanya milik negara, tetapi
besar dalam merurnuskan dan
juga milik masyarakat. Sehingga, keterlibatan unsur
、セZァゥN「ィ@
"
.
.'
:.
セ@
"
...
program sesuai dengan potensi
masyarakat dalam GMB ini menjadi mutlak.
.; ;,}i. J :l.·
.46IUMEDIJI
Volume 9, No.1 - Maret 2004
66
Strategi Implementasi: Program Nasional?
GMB
adalah
momentum
\L-_______セ@ ___________
untuk
membangun semangat bersama dari seluruh
komponen bangsa, serta memayungi berbagai
program untuk kemajuan sektor KP. Dan, ruh GMB
ini terletak pada kesatuan langkah, keterkaitan, dan
keharmonisan program antar seluruh unsur
masyarakat perikanan (pemerintah, LSM, swasta,
unversitas).
Karena
itu,
dengan prinsip
desentralisasi, daerahlah yang diharapkan bisa
menetapkan program-program unggulannya sendiri,
baik itu program yang diinisiasi pemerintah, nelayan,
swasta, LSM, atau perguruan tinggi. Karena,
merekalah memang ujung tombak pembangunan
KP. Tentu setiap daerah programhya beda-beda.
Sehingga, tidak perlu lagi adanya program nasional.
Adanya program nasionat hanyalah akan
menyebabkan penyeragaman yang cenderung
mengabaikan pluralitas, yang selama Orde Barn
Kalau pun yang menjadi program unggulan
adalah berasal dari pusat, seperti program
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
(PEMP) atau Sea Grant yang selama ini·
didekonsentrasikan ke daerah, adalah sah sepanjang
daerah yang mengusulkan dan secara obyektif
layak. Gambaran implementasi GMB adalah
misalnya, PEMP - program pusat yang kini ada di
300 kabupaten itu - merupakan program unggulan,
gerakannya
adalah
institusi sosial ekonomi lainnya untuk mendukung
sistem bisnis perikanan terpadu berbasis
masyarakat. Jadi, solusi bisa datang dari mana saja:
swasta, universitas, LSM, perbankan atau
pemerintah. Dan, tugas pemerintah pusat adalah
memfasilitasi tersedianya dukungan lintas
departemen, investor, perbankan, atau pasar
internasional yang memang diperlukan guna
memperkuat program pembangunan perikanan yang
diusulkan daerah tersebut. Dengan demikian dalam
GMB, semua peluang disebar kepada seluruh pihak
yang siap berpartisipasi. Dan, upaya membangun
sektor KP tidak lagi dimonopoli negara. Karena itu
pula elemen resiko ditanggung seluruh kohlponen
bangs a, tidak hanya negara. Namun tugas negara,
sekali lagi, adalah memperkecil resiko itu sehingga
meman-faatkan kesempatan membangun sektor
KP.
Jadi sebenamya terobosan dan akselereasi
yang diperlukan adalah mobilisasi dukungan pasar,
masyarakat dan lintas departemen yang bekerjasama, sinergis, terpadu, dan harmonis dalam
menciptakan ruang pasar yang lebih kondusif. Yakni,
untuk meningkat-nya kesejahteraan nelayan serta
sebagai berikut. Ketika daerah sepakai 「。ィセ@
letak
pengolahan, memperbaiki )aringan pemasaran, serta
semakin ban yak pihak yang dapat berpartisipasi
terbukti banyak menye-babkan kegagalan.
maka
tersebut dengan mengembangkan industri
pada
termobilisasikannya dukungan baik oleh lintas
departemen, universitas/LSM, ataupun swasta.
Contoh, sebagai penghasil ikan, suatu daerah
kesulitan memperbaiki harga karena tidak ada
industri pengolahan. Nah, nilai gerakan terletak pada
meningkatnya peran sektor KP dalam pembangunan
ekonomi. Karena memang masalah kita selama ini
terletak
pada
ketidakharmonisan
ketidakterpaduan program antara masyarakat dan
negara. Inilah momentum bersama untuk membuktikan bahwa sektor kelautan dan perikanan
memang
bisa
menyumbang terwujudnya
kemakrnuran bangsa.
semangat bersama untuk memberdayakan
infrastruktur so sial yang mulai エ・イセ。L@
dan
serta
menyempurnakan kondisi perikanan daerah
A6R1iHE,'DL4
Volume 9, No.1 - ....,'.. "L£.VlJ"t
Oleh : Ir. Arif Satria, M. Si. *)
AGENDA PERIKANAN 2004 :
IMPLEMENTASI GERBANG MINA BAHARI
Ada momentum penting dalam
kesejahteraan nelayan. Dan, tahun 2004 ini
pembangunan kelautan dan perikanan (KP) di
adalah masa yang menentukan. Lalu, terobosan
penghujung 2003. Yakni, berupa pencanangan
dan akselerasi apa yang diperlukan dalam
Gerakan Pembangunan (Gerbang) Mina
mensukseskan GMB tersebut ? Tulisan ini
Bahari atau GMB di Teluk Tomini oleh Presiden
hanya menyoroti dimensi ekonomi dari dua
Megawati. Pemerintah memprediksi, dengan
dimensi GMB lainnya, yakni ekologi dan sosial.
GMB diharapkan produksi perikanan tahuo
2006 mencapai 9,5 juta ton dari 4,5 juta ton pada
2002. Nilai devisa dari ekspor tahun 2005
dollar AS pada tahun 2002.
Penyerapan tenaga kerja
minimal 7,4 juta orang. Ini
merupakan upaya pemerintah untuk membuktikan
bahwa
ウ・ォセッイ@
kelautan
dan perikanan mampu
berperan penting dalam
pemba-ngunan ekonomi.
Ukuran-ukuran kuantitatif
tersebut memang penting
secara politis, namun
jangan sampai menjebak
pemerintah
untuk
membangun sektor ini
hanya dengan bertumpu
pada kekuatan usaha
besar. Ingat, bahwa misi
pembangunan
adalah
Ada tiga kekuatan yang patut diberdayakan
dan disinergikan dalam imple-mentasi GMB, yaitu:
diperkirakan 10 miliar
dollar AS, dari 2 miliar
Tiga Kekuatan
....... PENYERAPAN TENAGA KERJA
MINIMAL 7,4 JUTA ORANG ........ .
UKURAN-UKURAN KUANTITATIF
TERSEBUT MEMANG PENTING
SECARA POLITIS, NAMUN JANGAN
SAM PAl MENJEBAK PEMERINTAH
UNTUK MEMBANGUN SEKTOR INI
HANYA DENGAN BERTUMPU PADA
KEKUATAN USAHA BESAR. INGAT,
BAHWA MISI PEMBANGUNAN
ADAlAH MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN NElAYAN,
SEHINGGA SECARA Rill YANG
MESTI DIWUJUDKAN OlEH GMB
PERTAMA KALI ADAlAH
KESEJAHTERAAN NElAYAN.
pasar (market),' negara
(state), dan masyarakat (civil'
soqiety). Pertama, pasar.
Kesejahteraan nelayan hanya
bisa tercapai kalau tercipta
pasar yang adil. Selama ini
yang ada adalah pasar input
yang oligopsolis dan pasar
output yang oligopsonis yang
menjepit nelayan keeil yang
kini
meneapai
Sementara
90%.
10% persen
lainnya adalah swasta besar.
Ketimpangan struktur pelaku
usaha dan ketidakadilan pasar
tersebut mesti dipecahkan
melalui
sistem
bisnis
perikanan terpadu berbasis
masyarakat. Yakni, sistem
yang
mengintegrasikan
kegiatan produksi, peng-
meningkatkan
kesejahteraan nelayan, sehingga secara riil yang
olahan, dan pemasaran untuk produk perikanan
mesti diwujudkan oleh GMBpertama kali adalah
unggulan, seperti udang, tuna/cakalang, kerapu,
OJ
Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB,
sedang studi di Kagoshima University Jepang
A,6BlMEDLt
Volume 9, No.1 - Maret 2004
mutiara, rumput laut, dan
lain sebagainya. Untuk itu
nelayan mesti memacu
|セM
Singkat kata, ruang
DENGAN MENYADARI
pasar adalah memang milik
produktivitas dan mutu
melalui inovasi teknologi
pelaku usaha (besar dan
KERAGAMAN DAN PERBEDAAN
serta masyarakat dapat
dan peningkatan skala
YANG ADA DARI SATU DAERAH
usaha.
DENGAN DAERAH LAINNYA SERTA
kaitan
KOMPLEKSITAS PERMASALAHAN
masih
di-
YANG ADA, MAKA GMB INI JUGA
infrastruktur,
MESTI BERSIFAT
daya
tarik
DESENTRALISTISTIK.
bukanlah hanya tanggung
jawab
MEKANISME DESENTRALISASI
MENUNTUT PARTISIPASI DAERAH
YANG LEBIH BESAR DALAM
masih
perlu,
hal ini, suatu saatpasarakan
sendiri akan muncul. Jadi,
MERUMUSKAN DAN
'tanggung jawab' so'sial ini
mestinya merupakan bagian
di pasar ? Dalam jangka
pendek
merupakan tuntutan pasar.
yang merugikan swasta itu
kecil masih diperlukan guna
menguatkan posisi nelayan
MENGEMBANGKAN PROGRAM
dari 'rasionalitas pasar'.
khususnya untuk mereposisi nelayan dari penangkap
Kedua,
SESUAI DENGAN POTENSI
tingkat
menjadi pembudidaya atau
pengolah, serta mendorong
laut
lepas
yang
INSTITUSI) DAN KEKHASAN LOKAL.
SEHINGGA, PUSAT TlDAK BISA LAGI
menjadisangat p'enting
posisinya dalam member-
SEMENA-MENA MENGATUR
dayakan kekuatan pasar
ini.
AKTIVITAS 01 DAERAH.
...t.6IUMEDIA
mesti
gerakan nasional adalah
potensinya belum tennanfaatkan. Tentu, perbankan
negara,
pada
dipahami bahwa ciri suatu
(SUMBERDAYA ALAM DAN
penangkap untuk bergerak
di
tetapi
timpang dan problem sosial
tak langsung. Apakah
subsidi langsung ke nelayan
sosial,
Ketika swasta mengabaikan
investasi
merupakan bentuk subsidi
'tanggung jawab sosialnya'
mengangkat posisi nelayan
pelabuhan, irigasi, dan
telekomunikasi sebagai
lain
Sebenarnya upaya swasta
seperti
prasarana transportasi,
pasar
dalam mewujudkan misi ini.
perlukan peran swasta.
Sementara ketersediaan
institusi
(perbankan) sangat dituntut
produksi, pasca panen, dan
pemasaran
bagi mobilitas vertikal
nelayan. Pelaku besar dan
berjalan sendiri. Untuk
memperkuat
membantu menciptakan
ruang pasar yang kondusif
Tentu ciri pasar
seperti itu tidak bisa
kecil), namun pemerintah
adanya sinergi dan dukungan
Hntas sektor/instansi secara
sistematis dan terpad}.l
dalam mendukung berjalannya pasar yang adil.
Ibarat sebuah kesebelasan
yang menerapkan strategi
"total football", maka
Volume 9, No.1 - Maret 2004
65
\
Megawati adalah kapten yang mengatur dan
L-_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __
mengarahkan seluruh potensi sumberdaya baik
(surnberdaya alam dan institusi) dan kekhasan lokal.
intelektual, finansial, dan surnberdaya fisik dan non
Sehingga, pusat tidak bisa lagi semena-mena
fisik lainnya untuk kemajuan sektor KP. Sebagai
mengatur aktivitas di daerah. Karena itu, yang
striker, Departemen Kelautan dan Perikanan
diperlukan saat ini adalah adanya harmonisasi
(DKP) mesti mendapat dukungan penuh dari
kebijakan antara pusat-daerah. Dan, harmonisasi
instansi lainnya, baik yang bergerak di ristek, fiskal,
itu dapat tercipta bila pusat punya pedoman, rambu-
infrastruktur, jaringan
perdagangan internasional,
rambu, pagar yang cukup
GMB ADALAH MOMENTUM UNTUK
sistem peradilan, serta
keamanan. GMB merupakan
suatu
strategi
permainan yang mempercepat pola kerjasama dan
MEMBANGUN SEMANGAT BERSAMA
DPR berfungsi sebagai
wasit yang mengawasi
jalannya pertandingan agar
memberikan
tendangan
hadiah
bebas
dan
penalti berupa dukungan
persetujuan
BANGSA, SERTA MEMAYUNGI
LSM, universitas, serikat
nelayan, serta asosiasi
BERBAGAI PROGRAM UNTUK
pengusaha. GMB mesti
KEMAJUAN SEKTOR KP. DAN, RUH
Dan, permainan akan
ditonton rakyat banyak.
GMB INI TERLETAK PADA KESATUAN
memaksimalkan fungsifungsi mereka. LSM dan
LANGKAH, KETERKAITAN, DAN
universitas berperan dalam
KEHARMONISAN PROGRAM ANTAR
pendampingan nelayan baik
dalam kepentingan pe-
SELURUH UNSUR MASYARAKAT
PERIKANAN (PEMERINTAH, LSM,
SWASTA, UNVERSITAS).
ningkatan produktivitas,
manajemen usaha, pengelolaan
sumberdaya,
.maupun terciptanya mekanisme kemitraan yang
Sebagai penonton rakyat
saling menguntungkan dan
bisa saja memuji atau mencaci maki permainan yang
adil. Sementara serikat nelayan dan asosiasi
dipimpin Megawati ini, tergantung kualitas permain-
pengusaha sangat dibutuhkan sebagai mitra dalam
annya.
formulasi kebijakan, Serta sebagai pengontrol sistem
Dengan menyadari keragaman dan
pasar yang sedang dan akan berjalan. Begitu pula
perbedaan yang ada dari satu daerah dengan daerah
mereka semua sangat penting dalam membantu
lainnya ウ・セ@
mendorong kembalinya etos kebaharian,
kc;>mpleksitas permasalahan yang ada,
maka
GMB'
ゥイセ@
.,
. ,"
セ@
. ュ・ィMァセイーN。ョォ@
mereka maknai sebagai
sebuah momentum untuk
anggaran
pembangunan sektor KP.
Ketiga,
bertumpu pada kekuatan
transparan dan memiliki
akuntabilitas. Juga dapat
daerah.
masyarakat sipil, yang
DARI SELURUH KOMPONEN
koordinasi lintas sektor dan
lintas lini tersebut. Adapun,
jelas untuk diterjemahkan
ェセァ。@
";
mesti bersifat desen-tralististik.
ァ・イ。ォセ@
cinta laut, dan lam sebagainya. Dengan 、セュゥォ。ョL@
Mebnisme.deseritralisasi menuntut partisipasi
GMB mestinya bukan hanya milik negara, tetapi
besar dalam merurnuskan dan
juga milik masyarakat. Sehingga, keterlibatan unsur
、セZァゥN「ィ@
"
.
.'
:.
セ@
"
...
program sesuai dengan potensi
masyarakat dalam GMB ini menjadi mutlak.
.; ;,}i. J :l.·
.46IUMEDIJI
Volume 9, No.1 - Maret 2004
66
Strategi Implementasi: Program Nasional?
GMB
adalah
momentum
\L-_______セ@ ___________
untuk
membangun semangat bersama dari seluruh
komponen bangsa, serta memayungi berbagai
program untuk kemajuan sektor KP. Dan, ruh GMB
ini terletak pada kesatuan langkah, keterkaitan, dan
keharmonisan program antar seluruh unsur
masyarakat perikanan (pemerintah, LSM, swasta,
unversitas).
Karena
itu,
dengan prinsip
desentralisasi, daerahlah yang diharapkan bisa
menetapkan program-program unggulannya sendiri,
baik itu program yang diinisiasi pemerintah, nelayan,
swasta, LSM, atau perguruan tinggi. Karena,
merekalah memang ujung tombak pembangunan
KP. Tentu setiap daerah programhya beda-beda.
Sehingga, tidak perlu lagi adanya program nasional.
Adanya program nasionat hanyalah akan
menyebabkan penyeragaman yang cenderung
mengabaikan pluralitas, yang selama Orde Barn
Kalau pun yang menjadi program unggulan
adalah berasal dari pusat, seperti program
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
(PEMP) atau Sea Grant yang selama ini·
didekonsentrasikan ke daerah, adalah sah sepanjang
daerah yang mengusulkan dan secara obyektif
layak. Gambaran implementasi GMB adalah
misalnya, PEMP - program pusat yang kini ada di
300 kabupaten itu - merupakan program unggulan,
gerakannya
adalah
institusi sosial ekonomi lainnya untuk mendukung
sistem bisnis perikanan terpadu berbasis
masyarakat. Jadi, solusi bisa datang dari mana saja:
swasta, universitas, LSM, perbankan atau
pemerintah. Dan, tugas pemerintah pusat adalah
memfasilitasi tersedianya dukungan lintas
departemen, investor, perbankan, atau pasar
internasional yang memang diperlukan guna
memperkuat program pembangunan perikanan yang
diusulkan daerah tersebut. Dengan demikian dalam
GMB, semua peluang disebar kepada seluruh pihak
yang siap berpartisipasi. Dan, upaya membangun
sektor KP tidak lagi dimonopoli negara. Karena itu
pula elemen resiko ditanggung seluruh kohlponen
bangs a, tidak hanya negara. Namun tugas negara,
sekali lagi, adalah memperkecil resiko itu sehingga
meman-faatkan kesempatan membangun sektor
KP.
Jadi sebenamya terobosan dan akselereasi
yang diperlukan adalah mobilisasi dukungan pasar,
masyarakat dan lintas departemen yang bekerjasama, sinergis, terpadu, dan harmonis dalam
menciptakan ruang pasar yang lebih kondusif. Yakni,
untuk meningkat-nya kesejahteraan nelayan serta
sebagai berikut. Ketika daerah sepakai 「。ィセ@
letak
pengolahan, memperbaiki )aringan pemasaran, serta
semakin ban yak pihak yang dapat berpartisipasi
terbukti banyak menye-babkan kegagalan.
maka
tersebut dengan mengembangkan industri
pada
termobilisasikannya dukungan baik oleh lintas
departemen, universitas/LSM, ataupun swasta.
Contoh, sebagai penghasil ikan, suatu daerah
kesulitan memperbaiki harga karena tidak ada
industri pengolahan. Nah, nilai gerakan terletak pada
meningkatnya peran sektor KP dalam pembangunan
ekonomi. Karena memang masalah kita selama ini
terletak
pada
ketidakharmonisan
ketidakterpaduan program antara masyarakat dan
negara. Inilah momentum bersama untuk membuktikan bahwa sektor kelautan dan perikanan
memang
bisa
menyumbang terwujudnya
kemakrnuran bangsa.
semangat bersama untuk memberdayakan
infrastruktur so sial yang mulai エ・イセ。L@
dan
serta
menyempurnakan kondisi perikanan daerah
A6R1iHE,'DL4
Volume 9, No.1 - ....,'.. "L£.VlJ"t