9
Tabel 2 Jumlah Notaris di Provinsi Kepulauan Riau
No. Nama Daerah
Jumlah Notaris
1. 2.
3. 4.
5. 6.
Kota Batam Kota Tanjung Pinang
Kabupaten Bintan Kabupaten Tanjung Balai Karimun
Kabupaten Natuna Kabupaten Lingga
50 15
7 5
2 1
Jumlah 80
Sebagai Kota dengan jumlah Notaris terbesar di Provinsi Kepulauan Riau, Kota Batam menjadi tolak ukur perkembangan di bidang kenotariatan di Provinsi
Kepulauan Riau termasuk dalam hal pengawasan notaris yang mana Majelis Pengawas Daerah Kota Batam telah lebih dahulu dibentuk dibandingkan dengan
daerah-daerah lain di Provinsi Kepulauan Riau. Berdasarkan uraian tersebut, penulis berkeinginan untuk menulis tesis yang
berjudul “PELAKSANAAN PENGAWASAN NOTARIS SETELAH
BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS DI KOTA BATAM”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan adalah :
10
1. Bagaimanakah pelaksanaan pengawasan Notaris setelah berlakunya Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris ? 2.
Hambatan-hambatan apa saja dalam pelaksanaan pengawasan Notaris sesudah berlakunya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
dan bagaimana upaya penyelesaian untuk mengatasi hambatan tersebut ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan Notaris setelah berlakunya
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. 2.
Untuk mengetahui hambatan apa saja dalam pelaksanaan pengawasan Notaris, sesudah berlakunya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris dan untuk mengetahui upaya penyelesaian untuk mengatasi hambatan tersebut.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.
1. Secara
Teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbang saran dalam
khasanah ilmu pengetahuan hukum kenotariatan khususnya pengawasan
11
terhadap Notaris dalam menjalankan tugasnya sebagai pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik.
2. Secara
Praktis. Hasil
penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a. Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai data masukan bagi Pemerintah, yang dalam hal ini Majelis Pengawas sebagai
pengawas Notaris yang baru, untuk mengawasi Notaris dalam menjalankan jabatan dan tugasnya, sehingga sesuai dengan peraturan
hukum yang berlaku. b. Notaris
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data yang bermanfaat bagi Notaris untuk mengkoreksi diri atas berbagai kekurangan yang
dilakukan selama ini, sehingga dalam pembuatan akta Notaris pada masa- masa mendatang lebih berhati-hati, cermat dan teliti serta jujur dan
bertanggung jawab. c. Mahasiswa
Kenotariatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data yang bermanfaat
bagi mahasiswa kenotariatan, yang nantinya akan memangku jabatan sebagai seorang Notaris, agar di dalam menjalankan tugas dan jabatannya,
lebih bertanggungjawab dan jujur serta memegang teguh pada peraturan yang berlaku.
12
E. Sistematika Penulisan