oleh  BPN  dengan  Peta  Bidang  Tanah  nomor  :  26092013  dan Bidang Tanah nomor : 33092013 seluas 1.933,80 Ha.
Infrastruktur  yang  didanai  oleh  PTPN  III  tersebut  menelan  dana Rp.5,8  miliar  untuk  jaringan  listrik,  Rp.35,9  miliar  untuk  jalan,  Rp.11,4
miliar untuk  drainase induk, dan Rp 8,8  miliar untuk  saranan pengolahan air bersih.
B.  Kendala  yang  akan  dihadapi  dalam  Pembangunan  Proyek  Sei Mangkei
Sebuah  proyek  merupakan  suatu  usahaaktivitas  yang  kompleks, tidak  rutin,  dibatasi  oleh  waktu,  anggaran,  resources  dan  spesifikasi
performansi  yang  dirancang  untuk  memenuhi  kebutuhan  konsumen. Sebuah  proyek  juga  dapat  diartikan  sebagai  upaya  atau  aktivitas  yang
diorganisasikan  untuk  mencapai  tujuan,  sasaran  dan  harapan-harapan penting  dengan  menggunakan  anggaran  dana  serta  sumber  daya  yang
tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Proyek  selalu  melibatkan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi.
Senantiasa  dibutuhkan  pemberdayaan  sumber  daya  yang  tersedia,  yang diorganisasikan  untuk  mencapai  tujuan,  sasaran,  dan  harapan  penting
tertentu. Aktivitaskegiatan-kegiatan pada proyek merupakan sebuah mata rantai,  yang  dimulai  sejak  dituangkannya  ide,  direncanakan,  kemudian
dilaksanakan,  sampai  benar-benar  memberikan  hasil  yang  sesuai  dengan perencanaannya semula.
Universitas Sumatera Utara
Kendalahambatan  proyek  adalah  spesifikasi  kerja,  jadwal  waktu dan  dana.  Sejauh  ini,  proyek  Sei  Mangkei  masih  terganjal  perencanaan
Tata  Ruang  Provinsi.  Pemerintah  di  tingkat  pusat  dan  provinsi  belum memiliki political willyang kuat untuk mendukung pengembangan proyek
MP3EIdi Sumatera Utara. Selain itu, dalam proyek ini juga terganjal oleh kucuran  dana,  sehingga  memperlambat  proses  pembangunan  proyek.
Fakta lain mengatakan, belum bebasnya lahan-lahan yang berada di lokasi proyek  Sei  Mangkei  juga  menjadi  salah  satu  pemicu  terhambatnya
pembangunan proyek.
C.  Peranan Pembangunan Proyek Sei Mangkei hingga saat ini
Dunia  bisnis  akan  memasuki  era  globalisasi,  dengan  berbagai tantangan  dan  resikonya  bagi  organisasiperusahaan,  yang  akan
mempertahankan  dan  mengembangkan  eksistensinya.  Bisnis  global  yang kompetitif  itu  dalam  realisasinya  tidak  sekedar  menyentuh  “transaksi
finansial”  dalam  proses  import  dan  eksport,  tetapi  mengarah  kepada transaksi kemasyarakatan, seperti pembentukan sebuah perserikatan bisnis
internasional,  kerjasama  antar  perusahaan  multinasional,  yang  didesain untuk  meraih  keuntungan  bersama.  Bisnis  internasional  seperti  itu
membawa dimensi-dimensi baru yang berpengaruh langsung ataupun tidak langsung terhadap bisnis lokal dan nasional.
Peranan  adalah  perangkat  harapan-harapan  yang  dikenakan  pada individu  atau  kelompok  untuk  melaksanakan  hak  dan  kewajiban  yaang
harus  dilaksanakan  oleh  pemegang  peran  sesuai  yang  diharapkan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan. Sebagai kawasan ekonomi yang  telah berkembang,  KEK Sei Mangkei telah memiliki beberapa peranan penting bagi pemerintah hingga
masyarakat sekitar kawasan. 1.
Mendukung  Tujuan  Pemerintah  dalam  Meningkatkan  Pertumbuhan Ekonomi
Kemajuan  Pendapatan  Nasional  memungkinkan  dilakukannya perbandingan daya saing kemajuan ekonomi antarnegara.Perbandingan
itu  dapat  pula  menjadi  salah  satu  acuan  pemerintah  dalam  program percepatan  pembangunan  kawasan  Sumatera  yang  tertuang  dalam  PP
No.292011. Diperkirakan  KEK  Sei  Mangkei  bisa  mendorong
pertumbuhan  ekonomi  regional  dan  nasional.    Keh adiran  KEK  Sei
Mangkei diharapkan dapat mengurangi ketergantungannya pada bahan baku impor dalam memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat.
2. Terbentuknya Industri Hilir
Usaha  untuk mewujudkan  Master  Plan  MP3EI,  terutama  pada
sektor  klaster  industri  hilir  kelapa  sawit  di  Kawasan  Industri  Sei Mangkei,  Kabupaten  Simalungun,  Sumatera  Utara,  menjadi  Kawasan
Ekonomi  Khusus  pertama  di  Indonesia.Pemanfaatan  CPO  selama  ini digunakan  oleh  industri  dalam  negeri  sebagai  bahan  baku  industri
turunan CPO yang hanya 18 jenis produk yaitu industri pangan antara lain  minyak  goreng,  margarin,  shortening, CBS,  Vegetable Ghee dan
industri  non  pangan  yaitu  oleokimia  antara  lain  fatty  acids,  fatty alcohol,  dan  glycerin  dan  biodiesel.  Terkait  dengan  Pembangunan
Universitas Sumatera Utara
KawasanKlaster  Industri  Hilir  Kelapa  Sawit,  telah  dicapai  beberapa hal:
1 Penetapan  Proyek  Kawasan Industri  Sei Mangkei KISM  sebagai
satelit  program  MP3EI  Indonesia  bagian  barat  yang  telah
dicanangkan Presiden RI.
2 Telah  diselesaikannya  perluasan kapasitas pabrik kelapa  sawit Sei
Mangkei dari semula 30 TonJam TBS menjadi 75 Ton TBSjam.
3 Fasilitas  Pembangunan  pabrik  Palm  Kernel  Oil  PKO  dan
Pembangkit  Listrik  Tenag  Biomassa  PLTBS  telah  memasuki
tahap akhir.
4 Telah  tersusunnya  matriks  rencana  pembangunan  infrastruktur
Klaster  Sei  Mangkei –  Sumut,  Dumai  –  Kuala  Enok  Riau,  dan
Maloy Kaltim.
Sedangkan  terkait  peningkatan  investasi  industri  hilir  dan  jaminan pasokan bahanbaku telah dicapai beberapa hal, diantaranya:
1 Masuknya  investasi  industri  hilir  skala  besar  lebih  dari  Rp  20
Triliun  oleh  PT.  Ferrostal  Indonesia  dan  sebuah  perusahaan  dari Eropa untuk membangun pabrik di Kawasan Industri Sei Mangkei.
2 Telah  berpartisipasi  aktif  pada  kegiatan  Sub  Working  Group  of
Palm  Oil  untuk  menangkal  dampak  negative  campaign  industri palm oil di Indonesia.
Ekspor dalam bentuk bahan baku akan sangat rentan terhadap fluktuasi harga  risiko  harga  karena  harganya  sangat  fluktuatif    dengan
koefisien  keragaman  harga  tahunan  diatas  30.  Untuk  mengatasi
Universitas Sumatera Utara
masalah  ini  pemerintah  berusaha  mengembangkan  industri  hilir berbasis perkebunan dengan dengan kebijakan menaikan pajak ekspor
PE  produk  primer  perkebunan  dengan  harapan  ketersediaan  bahan baku  lebih  terjamin  dengan  harga  yang  lebih  murah.  Indonesia
memiliki  potensi  besar  untuk  mengembangkan  industri  hilir  kelapa sawit.PTPN III  dengan proyek  Sei Mangkei  mengembangkan  industri
hilir agar nantinya Negara tidak kehilangan peluang untuk memperoleh tambahan penerimaan dalam bentuk pajak dan kehilangan kesempatan
untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas. 3.
Mengintegrasikan industri hulu dan hilir Kenyataan  mengungkapkan  industri  hulu  di  Indonesia  lebih
berkembang dan  maju dibandingkan  industri  hilir. Berdasarkan penelitian terdapat lima faktor utama yang menghambat perkembangan industry hilir,
yaitu 1
lemahnya penguasaanakses
pasar, 2
PPN pertanianperkebunan,  3  tariff  impor  bahan  baku  dan  penolong  yang
tinggi,  4 disharmoni  tarif impor  dan kurangnya insentif investasi.  Maka dari  itu  KEK  Sei  Mangkei  hadir  demi  memenuhi  industry  hilir  yang
nantinya  akan  semakin  berkembang  sehingga  industry  hilir  dapat seimbang perkembangannya dengan industry hulu.
4. Sebagai Penyedia Investor
Dalam  proyek  ini,  PTPN  III  siap  melakukan  kerja  sama  dengan para  investor  yang  ingin  berinvestasi  di  kawasan  seluas  16.000  Ha
tersebut.  Secara  korporasi  PTPN  III  telah  mempersiapkan  sarana  dan prasarana  yang  dibutuhkan  investor  melakukan  bisnis  di  KEK
Universitas Sumatera Utara
tersebut. PTPN  III  sangat  berharap  agar  para  investor  segera  melakukan
investasi di Kawasaan Ekonomi Khusus mengingat banyaknya kemudahan yang  diberikan  dalam  melaksanakan  investasi  diantaranya  adalah
keringanan  di  bidang  fiskal  dan  prosedural  pengurusan  hak  atas  tanah, sehingga  sangat  menguntungkan  dari  segi  finansial  bagi  para  investor
dalam  melakukan  investasi. Dengan  bertambahnya  jumlah  investor  yang
akan  menanamkan  modalnya  sehingga  terjadi  peningkatan  pertumbuhan ekonomi yang membawa kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara.
5. Menciptakan Lapangan Pekerjaan
Selain mengamankan
kinerja finansial
perusahaan dan
meningkatkan  nilai  tambah,  meningkatkan  daya  saing  produk  hilir  sawit, membuka  peluang  investasi,  KEK  Sei  Mangkei  secara  langsung  juga
membuka  lapangan  kerja.Kebijakan  pembangunan  daerah  mencakup upaya  perluasan  lapangan  kerja  yang  dilakukan  melalui  pemerataan
pembangunan  di  daerah.Oleh  sebab  itu,  pembangunan  daerah  perlu diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan pemerataan pembangunan
masing-masing  daerah  sesuai  dengan  potensi  dan kebutuhannya  sehingga
dapat dicapai perluasan dan pemerataan kesempatan kerja di daerah.
6. Multiplier Effects bagi Masyarakat sekitar
Efek  baik  dari  pembangunan  proyek  Sei  Mangkei  ini  tidak  hanya dirasakan  oleh  para  investor  tetapi  masyarakat  sekitar  pun  dapat
memanfaatkan  kesempatan  ini.  Menciptakan  multiplier  effects  seperti membangkitkan usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu,  perkebunan  dan industri  berbasis  sawit limbahnya juga bisa  digunakan  untuk  bahan  baku  makanan  sapi  yang  berkualitas  baik.
Hasil  penelitian  menunjukkan,  daun  dan  pelepah  sawit  dapat  dijadikan pakan  dengan  dukungan  mesin  pencacah  daun  dan  pelepah  sawit  lalu
dicampur konsentrat  dan daun  hijau  sehingga  menjadi  pakan ternak  yang memenuhi  standar  gizi  ternak.Dengan  demikian  masyarakat  sekitar  dapat
pula merasakan efek positif dengan memanfaatkan keadaan yang ada.
D.  Nilai Tambah bagi PTPN III