BAB II LANDASAN TEORI
II.1.TanggungJawab SosialPerusahaanCorporate Social Responsibility, CSR
Menurut Carroll 1979tanggung jawab social perusahaan mencakup tanggung jawab ekonomi ,tanggung jawab legalhukum, tanggungj awab etika, dan
tanggung jawab filantrofi. Konsep ini merupakan konsep tanggung jawab sosial yang luas yang tidak terbatas pada aktivitas sosial saja .Konsep yang dianut
Carroll ini sejalan dengan konsep CSR yang dianut oleh Bank Dunia yang menyatakan bahwa tanggung jawab social perusahaan mencakup kewajiban
perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingannya dalam semua kegiatan operasinya yang meliputi semua dampak terhadap masyarakat dan
lingkungannya Doane,2005. Konsep CSR dari Bank Dunia juga sejalan dengan Carroll terkait komponen tanggung jawab ekonomi yang menyebutkan perlu
adanya keseimbangan antara kepentingan stake holders dan tujuan perusahaan untuk memperoleh laba.
Tanggung jawab social dan lingkungan menurut UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan terbatas juga selaras dengan pengertian menurut Carroll 1979 dan
Bank Dunia, yaitu komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan
dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat ,maupun masyarakat pada umumnya
pasal1.
Ketigapengertian CSR diatas sejalan dengan konsep yang dianut oleh Global Reporting Initiatives GRI GRI,2006 .GRI 2006 menganut konsep triple
bottom line,yaitu profit, people, dan planet 3P. Konsep triple bottom line ini berargumen bahwa untuk dapat bertahan dan berkelanjutan dalam jangka
panjang, perusahaan harus dapat memperoleh laba, memperhatikan masyarakat dan para stak eholders, serta memperhatikan lingkungannya.
Jadi dari beberapa pengertian diatas, tanggung jawab sosial perusahaan tidak
hanya member manfaat bagi stake holders, tetapi juga bagi keberlanjutan perusahaan.
II.2. TeoriStakeholder Freeman 1984 mendefinisikan stake holder ssebagai kelompok atau individu
yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan dalam Finch, 2005. Definisi ini mengindikasikan adanya hubungan timbale balik yang saling
mempengaruhi antara stake holders dan perusahaan.
Teori stake holde menyatakan bahwa keberadaan suatu perusahaan tidak hanya untuk melayani kepentingan pemilik perusahaanpemegang saham saja,namun
juga untuk melayani kepentingan stake holders lainnya, seperti karyawan, pemerintah, dan masyarakat Utama, 2007.Dalam kerangka teori stake holder
ini, perbedaan tujuan social dan tujuan ekonomi tidak relevan lagi karena yang menjadi focus utamanya adalah keberlanjutan hidup dan eksistensi perusahaan
Lee,2007.
II.3. Strategic CSR
Lee 2007 mengatakan bahwa tanggung jawab social perusahaan CSR tidak lagi di pandang hanya sebagai tanggung jawab moral perusahaan, tetapi CSR
sudah dipandang sebagai bagian dari strategi bisnis untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Sejalan dengan Lee2007, Porter dan Kramer 2002 juga
berpendapat bahwa perusahaan dapat menggunakan kegiatan CSR untuk meningkatkan daya saingnya dengan menyelaraskan tujuan social dan tujuan
ekonomi perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang.
Istilah strategic CSR sudah digunakan oleh Baron 2001, Lantos 2001, dan Porteret al. 2006. Menurut Baron 2001 dan Lantos 2001, strategic CSR lebih
terkait pada kegiatan CSR yang dilandasi motivasi perusahaan untuk memaksimalkan laba.