Transposisi Segitiga Penelitian Terdahulu

3. Maka setiap satu karakter plaintext memiliki dua ciphertext. Mollin, 2007 Proses selanjutnya adalah dekripsi. Setelah memperoleh ciphertext, maka penerima pesan akan mengubah ciphertext menjadi plaintext. Sehingga dapat dengan mudah membaca isi dari pesan tersebut. Untuk mendekripsi pesan, penerima membutuhkan kunci private a. Dan dilakukan perhitungan berikut: 1. Kunci yang digunakan adalah nilai a 2. Hitung nilai dengan menggunakan C1 dengan cara C1 p-1-a mod p yang disebut m1 3. Dari hasil perhitungan m1 maka untuk memperoleh hasil dilakukan perhitungan m1C2 mod p, langkah-langkah ini dilakukan per karakter. Maka akan didapat plaintext yang disampaikan oleh pengirim. Mollin, 2007

2.9 Transposisi Segitiga

Transposisi segitiga memiliki pola pada baris pertama dimulai dari satu karakter dan baris selanjutnya bertambah 2 karakter dari baris sebelumnya. Bentuk ini memberi pola bilangan ganjil baris pertama 1 karakter, baris kedua 3 karakter, baris ketiga 5 karakter dan selanjutnya. Pola ini tergantung banyak digit dari plaintext yang akan ditransposisikan. Untuk enkripsi, pola ini ditulis per baris dimulai dari baris paling atas, kemudian dibaca per kolom yang dimulai dari kolom paling kiri untuk menghasilkan ciphertext. Department of The Army, 1990 Seperti pada contoh berikut : diberikan plaintext M : ILMU KOMPUTER maka hasil transposisi yang didapat adalah Gambar 2.6: Enkripsi Transposisi I L M U K O M P U T E R ¿ ¿ ¿ Universitas Sumatera Utara Dari gambar 2.6 dapat dilihat hasil transposisi yang dilakukan dengan plaintext yang diberikan. Dapat dilihat juga bahwa jika karakter tidak memenuhi semua kolom pada baris terakhir maka akan dimasukkan karakter sebagai pengisinya. Untuk membaca hasil transposisi terlebih dahulu dibaca dari kolom paling kiri, sehingga hasil yang didapat adalah U TLKEIMORUM¿P¿ ¿ Untuk mengembalikan plaintext yang telah ditransposisi, dilakukan penyusunan kembali karakter kedalam segitiga, dengan karakter pertama menduduki kolom paling kiri dan dibaca dari baris atas ke bawah. Sehingga dari ciphertext “U TLKEIMORUM¿P¿ ¿” didapat hasil yang dapat dilihat pada gambar 2.7. I L M U K O M P U T E R ¿ ¿ ¿ Gambar 2.7: Dekripsi Transposisi dan hasilnya adalah ILMU KOMPUTER¿ ¿ ¿. Dan setiap karakter “¿” akan dihapus dari plaintext sehingga menghasilkan ILMU KOMPUTER.

2.10 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Rininda Ulfa, dengan judul penelitian Penerapan Sistem Kriptografi ElGamal Atas Z p Dalam Pembuatan Tanda Tangan Digital memberikan penjelasan sebagai berikut : Tanda tangan digital dapat digunakan untuk melakukan pembuktian secara matematis bahwa data tidak mengalami modifikasi secara ilegal, sehingga bisa digunakan sebagai salah satu solusi untuk melakukan verifikasi data. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan tanda tangan digital menggunakan sistem kriptografi ElGamal atas Z p . Universitas Sumatera Utara Proses pembuatan tanda tangan digital diawali dengan pembuatan kunci publik dan kunci privat. Proses pembuatan kunci menghasilkan kunci publik p, g, v dan kunci privat s. Kunci publik akan dikirimkan kepada penerima pesan untuk memverifikasi tanda tangan. Pada proses perhitungan nilai hash akan dihasilkan message digest, yang akan digunakan dalam pembuatan tanda tangan. Proses penandatanganan dihasilkan sepasang tanda tangan R, T. Tanda tangan dan dokumen dikirimkan kepada penerima. Selanjutnya, pada proses verifikasi, penerima akan mengecek apakah tanda tangan tersebut cocok atau tidak dengan menggunakan kunci publik dan menghitung nilai hash dokumen yang ia terima. Ulfa. 2011 2. Penelitian yang dilakukan oleh Barra Rizky Bahary. Penelitian ini mengangkat judul Pengamanan Pesan Teks Menggunakan Algoritma ElGamal. Algoritma ElGamal mempunyai kunci publik berupa urutan tiga bilangan dan sebuah bilangan sebagai kunci rahasia. Algoritma ElGamal merupakan cipher block, yaitu melakukan proses enkripsi pada blok-blok plaintext dan menghasilkan blok-blok ciphertext yang kemudian dilakukan proses dekripsi, dan hasilnya digabungkan kembali menjadi pesan yang utuh dan dapat dimengerti. Kelebihan algoritma ElGamal adalah suatu plaintext yang sama akan dienkripsi menjadi ciphertext yang berbeda-beda, tetapi pada proses dekripsi akan diperoleh plaintext yang sama. Pada penelitian ini pembahasan difokuskan pada pengaplikasian algoritma ElGamal dalam pengamanan pesan teks dan pengimplementasian algoritma ElGamal kedalam program sederhana menggunakan bahasa pemprograman pascal. Bahary. 2010 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang