HASIL DAN PEMBAHASAN 46 73 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMPN 6 MEDAN T. A. 2015/2016.

ix DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1. Kadar Aktivitas Awal Siswa dalam Pembelajaran 4 Tabel 2.1. Aspek Kategori Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran 18 Tabel 2.2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 24 Tabel 3.1. Kadar Aktivitas Awal Siswa dalam Pembelajaran 33 Tabel 3.2. Kriteria Pencapaian Waktu Ideal Aktivitas Siswa 44 Tabel 4.1. Kadar Aktivitas Awal Siswa dalam Pembelajaran 46 Tabel 4.2. Perhitungan Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas Siswa 52 Siklus I Tabel 4.3. Hasil Observasi terhadap Pengelolaan Pembelajaran Siklus I 54 Tabel 4.4. Kadar Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Pada Siklus I 58 Tabel 4.5. Perhitungan Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas 64 Siklus II Tabel 4.6. Peningkatan Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas Siswa 66 pada Siklus I dan Siklus II Tabel 4.7. Hasil Observasi terhadap Pengelolaan Pembelajaran 67 Siklus II Tabel 4.8. Peningkatan Skor Rata-Rata Pengelolaan Pembelajaran dari 68 dari Siklus I ke Siklus II Tabel 4.9. Peningkatan Tes Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II 68 viii DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Kubus dan Jaring-jaring 28 Gambar 2.2. Balok dan Jaring-jaring 29 Gambar 2.3. Bangun A 30 Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 37 Gambar 4.1. Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas Siswa Siklus I 54 Gambar 4.2. Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas Siswa Siklus II 65 Gambar 4.3. Peningkatan Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas Siswa 66 Siklus I dan Siklus II Gambar 5.1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi 181 siswa Gambar 5.2. Guru menjelaskan materi pelajaran mengenai kubus dan 181 balok Gambar 5.3. Mengorganisasikan siswa ke dalam 7 kelompok belajar 181 Gambar 5.4. Guru membagikan LAS pada masing-masing kelompok 182 Gambar 5.5. Guru membimbing dan mengawasi siswa dalam belajar 182 Kelompok Gambar 5.6. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di 183 Depan kelas Gambar 5.7. Siswa mengerjakan tes hasil belajar 183 Gambar 5.8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk 184 Mengemukakan pendapat bertanya Gambar 5.9. Guru bidang studi selaku observer mengamati kemampuan 184 Guru mengelola pembelajaran Gambar 5.10. Observer mengamati aktivitas belajar siswa 185 x DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. RPP Siklus I Pertemuan I 77 Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan II 83 Lampiran 3. Lembar Aktivitas Siswa I LAS I Siklus I 88 Lampiran 4. Lembar Aktivitas Siswa II LAS II Siklus I 92 Lampiran 5. Tes Materi Prasyarat ` 96 Lampiran 6. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar I 98 Lampiran 7. Tes Hasil Belajar I 99 Lampiran 8. Alternatif Tes Hasil Belajar I 100 Lampiran 9. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I 102 Lampiran 10. Lembar Observasi Guru I Siklus I 105 Lampiran 11. Lembar Observasi Guru II Siklus I 110 Lampiran 12. Lembar Observasi Aktivitas Siswa I Siklus I 115 Lampiran 13. Lembar Observasi Aktivitas Siswa II Siklus I 119 Lampiran 14. RPP Siklus II Pertemuan I 123 Lampiran 15. RPP Siklus II Pertemuan II 128 Lampiran 16. Lembar Aktivitas Siswa III LAS III Siklus II 133 Lampiran 17. Lembar Aktivitas Siswa IV LAS IV Siklus II 139 Lampiran 18. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar II 142 Lampiran 19. Tes Hasil Belajar II 143 Lampiran 20. Alternatif Tes Hasil Belajar II 144 Lampiran 21. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II 147 Lampiran 22. Lembar Observasi Guru I Siklus II 150 Lampiran 23. Lembar Observasi Guru II Siklus II 155 Lampiran 24. Lembar Observasi Aktivitas Siswa I Siklus II 160 Lampiran 25. Lembar Observasi Aktivitas Siswa II Siklus II 164 Lampiran 26. Kadar Aktivitas Siswa Siklus I 168 Lampiran 27. Kadar aktivitas Siswa Siklus II 170 Lampiran 28. Daftar Nama Siswa 172 Lampiran 29. Hasil Tes Materi Prasyarat 173 Lampiran 30. Hasil Tes Hasil Belajar I 175 Lampiran 31. Hasil Tes Hasil Belajar II 177 Lampiran 32. Daftar Anggota Kelompok Kooperatif Siklus I 179 Lampiran 33. Daftar Anggota Kelompok Kooperatif Siklus II 180 Lampiran 34. Dokumentasi Penelitian 181 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah lebih banyak dibandingkan pelajaran lain. Matematika adalah sebagai sumber dari ilmu yang lain. Dengan kata lain, banyak ilmu-ilmu lain yang penemuan dan perkembangnya bergantung dari matematika. Matematika adalah ilmu dasar yang berkembang pesat baik dari materi maupun kegunaannya dalam kehidupan sehari- hari. Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Karena itu matematika sangat diperlukan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK, sehingga matematika perlu diberikan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari SD hingga perguruan tinggi. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Menurut Cockroft Abdurrahman, 2012 bahwa : Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena 1 selalu digunakan dalam segi kehidupan; 2 semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; 4 dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; 5 meningkatkan kemampuan berfikir logis, ketelitian, dan kesadaran ruangan, dan 6 memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah menantang. Namun tingginya tuntutan untuk menguasai matematika tidak berbanding lurus dengan hasil belajar matematika siswa. Pada kenyataannya hasil pembelajaran matematika masih memprihatinkan. Kenyataan yang ada menunjukkan hasil belajar siswa pada bidang studi matematika kurang menggembirakan. Seperti yang diungkapkan Seokisno 2009 http:kimfmipa. unnes.ac.idhome61-membangun-keterampilan-komunikasi-matematika.html : Hasil tes diagnostik yang dilakukan oleh Suryanto dan Somerset di 16 sekolah menengah beberapa provinsi di Indonesia menginformasikan bahwa hasil tes pada mata pelajaran matematika sangat rendah. Hasil dari TIMSS- Third International Mathematics and Science Study menunjukkan Indonesia pada mata pelajaran matematika berada di peringkat 34 dari 38 negara. Berdasarkan nilai UN SMP tahun 20142015 http:disdik.kotabogor.go.id: Kemampuan matematika siswa masih rendah jika dibandingkan dengan beberapa mata pelajaran yang diujikan lainnya. Demikian rinciannya, rata UN murni: 1 Bahasa Indonesia = 71,8 2 Bahasa Inggris = 62,9 3 IPA = 60,9 4 Matematika = 59,1 Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar matematika adalah siswa menganggap matematika pelajaran yang sangat sulit sebagaimana yang diungkapkan Abdurrahman 2012 bahwa: ”Dari berbagai bidang studi yang diajarkan disekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang berkesulitan belajar dan lebih – lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar”. Adanya anggapan bahwa matematika itu sulit menjadi momok yang menakutkan bagi banyak peserta didik di sekolah juga dikemukakan oleh Nurhalimah 2009 http:etd.eprints.ums.ac.id20301A410040120 .pdf bahwa: Matematika adalah pelajaran yang dianggap sulit dan menakutkan dalam tiap proses pembelajarannya. Anggapan demikian tidak lepas dari persepsi yang berkembang dalam masyarakat tentang matematika yang dianggap sebagai ilmu yang kering, abstrak, teoritis, penuh dengan lambang- lambang dan rumus-rumus yang sulit dan membingungkan. Hal ini akan berdampak buruk terhadap prestasi belajar matematika. Maka dari itu seorang guru matematika harus trampil dan berstrategi dalam penyelenggaraan pembelajaran agar dapat menepis anggapan negatif tentang belajar matematika. Mengingat pentingnya proses belajar mengajar matematika maka guru dituntut untuk mampu menyesuaikan, memilih, dan memadukan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran matematika. Model pembelajaran tersebut harus disesuaikan materi, kondisi siswa dan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru harus mampu menciptakan susasana yang menyenangkan dalam belajar. Proses pembelajaran yang demikian nantinya akan dapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan aktivitas.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR

0 11 49

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 6 88

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI KUBUS DAN BALOK KELAS VIII MTs NEGERI KESESI

0 0 73

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK

0 0 8

65 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI KUBUS DAN BALOK KELAS VIII Zainudin

0 0 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 MAKASSAR

0 0 6

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN OPEN-ENDED MATERI JARING-JARING BALOK DAN KUBUS KELAS IV SD WONOKETINGAL 1

0 0 18

PENERAPAN MODEL REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS V

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS IV SD 1 BAKALAN KRAPYAK

0 0 23

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SISWA KELAS VIII D SMP N 1 PLERET

0 0 8