UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

(1)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I MADAJAYA

KECAMATAN KEDONDONG

KABUPATEN PESAWARAN

TAHUN PELAJARAN

2013/2014

Oleh

LAILA MUNASYAROH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi PGSD Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI S 1 PGSD DALAM JABATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2013


(2)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) Oleh

Laila Munasyaroh

Saat ini pelaksanaan pembelajaran di SDN 1 Madajaya Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran khususnya pada mata pelajaran matematika masih menggunakan metode pembelajaran langsung. Pada pembelajaran ini, peran guru sangat dominan dan cenderung guru hanya sebagai pentransfer pengetahuan dan informasi kepada siswanya. Tidak dapat dipungkiri bahwa pembelajaran seperti ini, membuat siswa merasa jenuh dan bosan sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar. Hal ini mengakibatkan dalam diri siswa tidak terjadi perubahan sehingga berdampak hasil belajar menjadi rendah. Berdasarkan data hasil survai diperoleh bahwa siswa yang belum tuntas mencapai 10 siswa (26%) dari 38 siswa pada pembelajaran mengenai Operasi Hitung Bilangan

Oleh karena itu penulis ingin mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IVSDN 1 Madajaya Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. Dalam usaha meningkatkan aktivitas dan hasil belajar, penulis menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada pokok bahasaan Operasi Hitung Bilangan. Penelitian ini melibatkan siswa kelas IV SDN 1 Madajaya Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. Adapun metode yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Teknik pengumpulan data digunakan observasi, catatan lapangan, dokumentasi, tes awal dan tes formatif. Sedangkan teknik analisis data digunakan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada pokok bahasan lingkaran kelas IV SDN 1 Madajaya Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I =15 siswa (39%) dinyatakan aktif, siklus II=31 siswa (78%) dinyatakan aktif. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan persentase ketuntasan belajar yaitu pada siklus I = 15 siswa (39 %), siklus II =31 siswa (81%).

Kata kunci: Aktivitas, hasil belajar siswa, model pembelajaran TAI


(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... ... i

PERNYATAAN ... . ii

JUDUL PTK ... .. iii

PENGESAHAN ... ... iv

PERSETUJUAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... . vi

PERSEMBAHAN ... ... vii

MOTTO ... .... viii

KATA PENGANTAR ... . ix

DAFTAR ISI ... . x

DAFTAR TABEL ... .. xi

DAFTAR GAMBAR ... ... xii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Ruang Lingkup Penelitian ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar ... 8

B. Pengertian Aktivitas Belajar ... 9

C. Pengertian Hasil Belajar ... .. 11

D. Pembelajaran Kooperatif ... .. 12


(7)

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian ... .. 21

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... .. 21

C. Subjek Penelitian ... .. 21

D. Prosedur Penelitian ... .. 21

1. Siklus I ... .. 23

2. Siklus II ... .. 25

E. Rincian Prosedur Penelitian ... .. 27

F. Teknik Pengumpulan Data ... .. 27

G. Instrumen Penelitian ... .. 28

H. Teknik Analisis Data ... .. 29

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian. ... .. 33

B. Hasil Penelitian Persiklus ... .. 34

C. Pembahasan ... .. 44

1. Siklus I ... .. 44

2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... .. 45

3. Hasil Belajar Siswa Siklus I ... .. 46

4. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... .. 46

5. Refleksi Siklus I ... .. 47

6. Siklus II ... .. 48

7. Hasil Observasi Siswa Siklus II ... .. 48

8. Hasil Belajar Siswa Siklus II... .. 49

9. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 49

10. Refleksi Siklus II ... .. 50

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... .. 51


(8)

Lampiran: 1. Pemetaan SK - KD ... . 55

Lampiran: 2. Silabus ... . 56

Lampiran: 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... . 61

Lampiran: 4. Lampiran Kinerja Guru ... .. 69

Lampiran: 5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 73

Lampiran: 6. Lembar Catatan Lapangan ... 85

Lampiran: 7. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... . 86

Lampiran: 8. Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... . 87

Lampiran: 9. Hasil Belajar Siswa Siklus I ... . 88

Lampiran: 10. Hasil Belajar Siswa Siklus II ... . 89

Lampiran: 11. Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II ... . 90


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 1 Madajaya Kecamatan Kedondong di bidang matematika, masih menggunakan metode pembelajaran langsung. Model pembelajaran ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang menggunakan interaksi dua arah antara guru dengan siswa dan siswa dengan guru. Dalam model pembelajaran langsung biasanya seorang guru mengawali dengan menjelaskan materi, kemudian memberikan contoh-contoh soal, memberikan latihan soal sebagai refleksi tentang pemahaman siswa serta diakhiri dengan memberikan tugas pekerjaan rumah.

Pada pembelajaran langsung, peran guru sangat dominan dan cenderung tugas seorang guru hanya sebagai pentransfer pengetahuan dan informasi kepada siswanya. Tidak dapat dipungkiri bahwa metode pembelajaran seperti ini membuat siswa merasa jenuh dan bosan sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar. Sebagaimana dikemukakan oleh Baharuddin dan Wahyuni (2007 : 24) bahwa seseorang akan berhasil dalam belajar kalau pada dirinya ada keinginan untuk belajar. Model pembelajaran langsung juga berdampak kepada siswa di mana siswa tidak berminat untuk belajar. Hal ini menyebabkan siswa malas untuk aktif dalam belajar. Sardiman (2006 : 95) berpendapat bahwa aktifitas belajar adalah berbuat melakukan sesuatu. Jika siswa sudah tidak berminat untuk belajar berarti siswa tidak akan melakukan sesuatu. Hal ini mengakibatkan dalam diri siswa terjadi perubahan menjadi rendah. Di SD Negeri 1 Madajaya diperoleh


(10)

keterangan hasil belajar siswa belum memenuhi standar ketuntasan secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV Semester Genap SD Negeri 1 Kecamatan Kedondong Tahun Pelajaran 2012/2013

No. Nilai Kategori Jumlah Persentase (%)

1 ≥ 60 Tuntas 10 26%

2 < 60 Belum Tuntas 28 74%

Jumlah 38 100%

Sumber : Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Madajaya

Sebagai langkah alternatif guna untuk membangun motivasi siswa dan mengaktifkan siswa untuk belajar maka diperlukan upaya yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning). Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok dan kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif siswa dilatih untuk saling membantu dan berbagi tanggung jawab, berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran kooperatif (Coopertif Learning) yang dikemukakan oleh Robert E.

Slavin (2009 : 11) dibagi beberapa tipe di antaranya Student Team Achievement Divisions (STAD), Team Assisted Individualization (TAI), Team Game Tournament (TGT), Group Investigation (GI), Jigsaw dan lain-lain. Dalam pembelajaran kooperatif dijelaskan adanya tiga konsep penting yang mendukung proses pembelajaran yaitu penghargaan bagi tim, tanggung jawab individu dan


(11)

kesempatan sukses yang sama. Penghargaan tim dimaksudkan bahwa tim akan mendapat sertifikat jika mereka berhasil menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru dengan kriteria tertentu. Tanggung jawab individu maksudnya bahwa kesuksesan tim bergantung pembelajaran individual dari semua anggota tim. Sedangkan kesempatan sukses yang sama dimaksudkan bahwa semua siswa memberi kontribusi kepada timnya dengan cara meningkatkan kinerja mereka dari sebelumnya.

Menurut Sanjaya (2008 : 248) mengemukakan tentang prosedur pembelajaran kooperatif yang terdiri atas empat tahap yaitu :

Penjelasan Materi

Penjelasan materi diartikan sebagai proses penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama dalam tahap ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran.

Belajar dalam Kelompok

Belajar dalam kelompok dimaksudkan bahwa siswa dikelompokkan berdasarkan perbedaan suku, jenis kelamin, latar belakang agama, sosial ekonomi dan lain-lain yang nantinya siswa tersebut dalam timnya dituntut untuk melakukan tukar menukar informasi dan pendapat, mendiskusikan permasalahan secara bersama, membandingkan jawaban mereka dan saling mengoreksi hal yang kurang tepat.

Penilaian

Penilaian bisa dilakukan dengan tes atau kuis yang pelaksanaannya secara individual maupun secara kelompok.


(12)

Pengakuan Tim

Pengakuan Tim adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah.

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Madajaya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). TAI

merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang tidak jauh berbeda dengan kooperatif yang lain. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) adalah pembelajaran yang terdiri dari 4-5 orang membentuk kelompok, kelompok tersebut dari berbagai siswa yang memiliki kemampuan akademik, suku, ras, jenis kelamin serta sosial ekonomi yang berbeda. Dalam proses pembelajaran kelompok, siswa dituntut memiliki tanggung jawab secara individual untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru, setelah itu teman sesama tim mengecek soal atau permasalahan tersebut. Dengan kata lain siswa saling bertukar informasi, pendapat dan pengetahuan kepada teman yang lain. Hal ini ditunjukkan sebagai tanggung jawab bersama. Kelompok atau tim yang menonjol dengan prestasi paling tinggi akan diberikan penghargaan atau hadiah sebagai kelompok terbaik.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan tersebut perlu diidentifikasi sebagai berikut :

1. Dalam pembelajaran,guru masih menggunakan pembelajaran langsung,


(13)

pengetahuan kepada siswa sehingga siswa menjadi jenuh dan bosan dalam belajar.

2. Siswa tidak termotivasi, hal ini menyebabkan siswa malas untuk aktif dalam belajar.

3. Rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Madajaya Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran, dibuktikan dengan hasil belajar pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 dari 38 siswa, siswa yang mampu mencapai KKM 10 siswa ( 26% ) dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 28 siswa (74%)

C. Rumusan Masalah

Berdasar kan identifikasi masalah di atas rumusan masalah pada penelitian ini Sebagai berikut:

1. Apakah model pembelajaran kooperat tipeTeam Assisted Individualization

(TAI) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 1 Madajaya Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran tahun pelajaran 2013/2014?

2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

Individualization (TAI) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 1 Madajaya Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran tahun pelajaran 2013/2014?

D. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian supaya tidak terjadi kesalah pahaman diberikan batasan yaitu : 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)


(14)

masing-masing mempunyai tugas untuk mengerjakan soal secara individual kemudian dibawa ke kelompok di mana teman sesama kelompoknya mengecek atau mengoreksi hasil soal tersebut setelah itu didiskusikan bersama sebagai tanggung jawab bersama dan berusaha untuk memajukan prestasi kelompoknya untuk menjadi kelompok terbaik. 2. Aktifitas belajar adalah aktifitas yang dilakukan siswa selama

berlangsungnya proses pembelajaran seperti menulis, mengajukan pertanyaan, memberikan pendapat dan lain-lain.

3. Hasil belajar adalah skor hasil tes yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran pada setiap siklus yang dilakukan sebanyak 2 siklus.

4. Materi pelajaran yang akan dibahas pada penelitian ini adalah pokok bahasan Lingkaran.

5. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV Semester Ganjil SD Negeri 1 Madajaya Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2013/2014

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

a. Meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Madajaya Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2013/2014

b. Meningkatkan hasil belajar matemtika siswa kelas IV semester ganjil SD Negeri 1 Madajaya Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2013/2014


(15)

F. Manfaat Penelitian

a. Bagi Siswa

Memberikan suasana belajar yang dapat mendorong dan memotivasi siswa dalam upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika. b. Bagi Guru

Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam menyusun dan mengembangkan pembelajaran matematika yang berorientasi pada model pembelajaran kooperatif guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika.

c. Bagi Sekolah

Sebagai Upaya untuk mengadakan perbaikan-perbaikan dalam meningkatkan mutu pembelajaran matematika pada sekolah tersebut. d. Bagi Peneliti

Sebagai upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran di SDN 1 Madajaya


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses manusia untuk mncapai berbagi macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Kompetensi, keterampilan dan sikap itu diperoleh melalaui pelatihan-pelatihan dan pengalaman-pengalaman. Belajar dapat membawa perubahan bagi seseorang, baik perubahan pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Dengan perubahan tersebut, tentunya seseorang juga akan terbantu memecahkan masalah hidup dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannnya. Pengertian belajar yaitu:

Belajar menurut Fudyartanto ( dalam Baharuddin dan Wahyuni 2007: 13) adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Dengan kata lain, melalui belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu. Sedangkan menurut Slameto (2003 : 2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Hal senada juga disampaikan oleh Soekamto dan Winataputra dalam Baharuddin dan Wahyuni (2007 : 14) bahwa belajar merupakan proses yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku disebabkan adanya reaksi terhadap suatau situasi tertentu atau adanya respon internal yang terjadi dalam diri seseorang. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku pada diri


(17)

seseorang yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya dan dilatih dari pengalaman secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama.

B. Pengertian Aktivitas Belajar

Di dalam pembelajaran aktivitas belajar anak sangat penting. Pengertian aktivitas belajar yaitu:

Menurut Sardiman (2006:95) aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental dan dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkaitan. Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Dalam belajar perlu aktivitas karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi aktivitas adalah melakukan kegiatan. Menurut Djamarah (2001:67) melakukan aktivitas atau bekerja adalah bentuk pernyataan dari anak didik bahwa pada hakekatnya belajar adalah perubahan yang terjasi setelah melakukan aktivitas atau bekerja.

Aktivitas belajar adalah melakukan suatu perbuatan yang dapat mengubah kepribadian seseorang dengan aktif, kecakpan sikap, kebiasaan, kepandaian, dan pengertian. Dengan kata lain aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk membawanya pada perubahan tingkah laku yang baru dan dicerminkan dalam kepribadiannya.

Paul D. Dierich (dalam Hamalik : 172) menggolongkan aktivitas belajar menjadi 8 kelompok yaitu:


(18)

1. Kegiatan visual, yang meliputi membaca mengamati eksperimen, melihat gambar, demonstrasi, mengamati pekerjaan orang lain.

2. Kegiatan lisan (oral), yang meliputi mengemukakan fakta atau prinsip, mengajukan pertanyaan, memberikan saran, pendapat , wawancara dan interupsi.

3. Kegiatan mendengarkan, yang meliputi mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, radio dan permaianan.

4. Kegiatan menulis, yang meliputi menulis cerita, laporan, karangan, angket, mengerjakan tes dan menyalin.

5. Kegiatan menggambar, yang meliputi membuat grafik, diagram, chart, peta dan pola.

6. Kegiatan metrik, yang meliputi melakukan percobaan, menbuat model, konstruksi, menari dan berkebun.

7. Kegiatan mental, yang meliputi merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, dan membuat keputusan.

8. Kegiatan emosional, yang meliputi minat, membedakan, berani, tenang dan lain-lain.

Aktivitas belajar dapat digolongkan menurut tingkatannya sesuai dengan nilai kriteria. Menurut Suharsimi (2007:18) kriteria aktivitas belajar dapat di golongkan berdasarkan tingkatannya sesuai dengan nilai kriteria yaitu:

1. Baik Sekali : jika aktivitas belajar siswa mencapai dari 81% - 100%

2. Baik : jika aktivitas belajar siswa mencapai dari 61% - 80%

3. Cukup : jika aktivitas belajar siswa mencapai dari 41% - 60%


(19)

5. Kurang Sekali : jika aktivitas belajar siswa mencapai dari 0% - 20% Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh siswa melalui interaksi baik aktivitas fisik maupun aktivitas mental yang diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran.

C. Pengertian Hasil Belajar

Setiap proses pembelajaran selalu menghasilkan hasil belajar. Menurut Djamarah (2006:107) hasil belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktifitas belajar. Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila indikatornya dapat tercapai. Menurut Nana Sujana (2008:3) prestasi belajar atau yang disebut hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku, dalam hal ini tingkah laku sebagai hasil dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, efektif, dan psikomotorik.

Sedangkan menurut Djamarah (1994:67), keberhasilan proses belajar itu dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Istimewa/maksimal : apabila seluruh bahan pelajaran itu dapat dikuasai oleh siswa

2. Baik sekali/optimal : apabila sebagian besar (75% sampai 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.

3. Baik/minimal : apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya (60% sampai 74%) saja dikuasai oleh siswa.


(20)

4. Kurang : apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari (60% dikuasai oleh siswa.

Menurut Bloom ( dalam Budiningsih 2005:75 ) ada tiga aspek hasil belajar yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Sedangkan Dimyati dan Mudjiono (2002:11) menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang harus dimiliki siswa sebagai kapasitas siswa yaitu:

1. Informasi verbal adalah kapasitas untuk mengungkapkan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

2. Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang.

3. Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri.

4. Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut.

D. Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) merupakan model pembelajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran (. Robet E Slavin, 2009 : 4). Dalam pembelajaran kooperatif, para siswa diharapkan dapat


(21)

saling membantu, saling mendiskusikan, dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang telah dikuasai serta menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Alasan yang mendasari digunakannya pembelajaran kooperatif yaitu untuk meningkatkan pencapaian prestasi para siswa, mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik dan meningkatkan rasa percaya diri serta yang paling penting adalah tumbuhnya kesadaran bahwa para siswa perlu belajar untuk berpikir, menyelesaikan masalah, mengintegrasikan dan mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka. Menurut Nur (dalam Widyantini 2002 : 3) dalam pembelajaran kooperatif memiliki tujuan yaitu hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya serta pengembangan sosial.

Prinsip-prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatifadalah

1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.

2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.

3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.


(22)

5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan

secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Menurut Trianto (2010:66) mengemukakan bahwa terdapat enam langkah utama dalam model pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Tingkah laku guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Fase 2

Menyajikan informasi

Guru menyajikan kepada siswa

dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

Fase 3

Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif

Guru menjelaskan kepada siswa

bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

Fase 4

Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Guru membimbing

kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

Fase 5 Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar

tentang materi yang telah dipelajari

atau masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya. Fase 6

Memberikan penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk

menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.


(23)

Pembelajaran kooperatif (Coopertif Learning) yang dikemukakan oleh Slavin

(2009) terbagi beberapa tipe diantaranya Student Team Achievement Divisions (STAD), Team Assisted Individualization (TAI), Team GameTournament (TGT), Group Investigation (GI), Jigsaw dan lain-lain. Model pembelajaran kooperatif

satu sama lain hampir sama, hanya yang berbeda adalah penekanan pada cara proses dalam belajar atau pelaksanaan dalam pembelajaran

E. Pembelajaran Kooperatiftipe Team Assisted Individualization (TAI)

Team Assisted Individualization (TAI) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang memiliki dasar pemikiran yaitu untuk mengadaptasi pengajaran terhadap perbedaan individual berkaitan dengan kemampuan siswa maupun pencapaian prestasi siswa ( Robet E Slavin, 2009 :187). Model pembelajaran TAI

dirancang untuk memenuhi kriteria dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah dalam pengajaran individual yaitu:

1. Dapat meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan pengelolan rutin.

2. Guru setidaknya akan menghabiskan separuh waktunya untuk mengajar dalam kelompok-kelompok kecil.

3. Para siswa akan termotivasi untuk mempelajari materi-materi yang diberikan dengan cepat dan akurat.

4. Para siswa akan dapat melakukan pengecekan satu sama lain walaupun siswa yang mengecek kemampuannya ada di bawah siswa yang dicek dalam rangkaian pengajaran.


(24)

5. Dengan membuat para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok

kooperatif dengan status yang sama, model ini akan membangun kondisi untuk terbentuknya sikap-sikap positif terhadap siswa yang lemah.

Model pembelajaran tipe TAI (Robet E Slavin,2009:195) ini memiliki 8 komponen, komponen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa.

2. Placement Test yaitu pemberian tes awal kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu.

3. Student Creative yaitu melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan pembelajaran dimana keberhasilan individu ditentukan oleh keberhasilan kelompoknya.

4. Team Study yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkan.

5. Team Score and Team Recognition yaitu pemberian score terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas.

6. Teaching Group yaitu pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok.

7. Fact test yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.


(25)

8. Whole-Class Units yaitu pemberian materi oleh guru kembali diakhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.

Adapun langkah-langkah dalam model pembelajaran TAI adalah sebagai berikut: 1. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan oleh

kelompok siswa.

2. Guru memberikan tes awal kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu. (Mengadopsi komponen Placement Test).

3. Guru memberikan materi secara singkat. (Mengadopsi komponen

Teaching Group).

4. Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis

berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. (Mengadopsi komponen Teams).

5. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang telah dirancang sendiri sebelumnya, dan guru memberikan bantuan secara individual bagi yang memerlukannya. (Mengadopsi komponen Team Study).

6. Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya dengan

mempresentasikan hasil kerjanya dan siap untuk diberi ulangan oleh guru. (Mengadopsi komponen Student Creative).

7. Guru memberikan post test untuk dikerjakan secara individu. (Mengadopsi komponen Fact Test).


(26)

8. Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi. (Mengadopsi komponen

Team Score and Team Recognition).

9. Guru memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi yang

ditentukan.

Dalam model pembelajaran TAI terdapat penetapan penghargaan kelompok (skor tim dan rekognisi tim). Menurut Slavin (dalam Widyantini 2002 : 10) guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar dari nilai dasar (awal) ke nilai kuis/tes setelah siswa bekerja dalam kelompok. Cara-cara penentuan nilai penghargaan kepada kelompok dijelaskan pada langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai dasar (awal) masing-masing siswa. Nilai dasar (awal) dapat berupa nilai tes/kuis awal atau menggunakan nilai ulangan sebelumnya.

2. Menentukan nilai tes/kuis yang telah dilaksanakan setelah siswa bekerja dalam kelompok misal nilai kuis I, kuis II, atau rata-rata nilai kuis kepada setiap siswa yang disebut niali kuis terkini.

3. Menentukan nilai peningkatan hasil belajar yang besarnya ditentukan berdasarkan selisih nilai kuis terkini dan nilai dasar (awal) masing-masing siswa dengan menggunakan kriteria.

Penentuan penghargaan kelompok didasarkan pada kriteria perolehan hasil belajar yang dijelaskan dalam tabel berikut :


(27)

Tabel 3. Kategori Skor Peningkatan Hasil Belajar dalam Penghargaan Kelompok

No. Kategori Skor

1 Nilai kuis/tes terkini turun lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 5

2 Nilai kuis/tes terkini turun 1 sampai dengan 10 poin di bawah nilai awal 10

3 Nilai kuis/tes terkini sama dengan 10 poin di atas nilai awal 20

4 Nilai kuis/tes terkini lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30

Sumber : Robert E. Slavin, 2009 : 333

Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan rata-rata nilai peningkatan yang diperoleh masing-masing kelompok dengan memberikan predikat tim baik, tim hebat dan tim super.

Kriteria penghargaan kelompok dapat dilihat pada tabel berikut:p Tabel 4. Rata-rata Peningkatan Kelompok

No. Skor Tim Penghargaan

1 15 ≤ N < 20 Tim Baik

2 20 ≤ N < 25 Tim Hebat

3 N ≥ 15 Tim Super

Sumber : Robert E. Slavin, 2009 : 199

F. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pikir dalam penelitian ini menggambarkan hubungan antara variabel (X) dan variabel (Y). Berdasarkan uraian teori diatas, maka dalam penelitian ini penulis menetapkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization sebagai variabel (X) dan hasil belajar siswa sebagai variabel (Y).


(28)

Dari kedua variabel tersebut diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berikut ini bagan hubungan antara variabel (X) dan variabel (Y). Untuk lebih jelasnya kerangka pikir dapat dilihat pada diagram dibawah ini

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe team asssited individualizaation dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN Madajaya tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran Matematika

2. Bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe team asssited individualizaation dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Madajaya tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran Matematika

Aktivitas belajar Matematika

Model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization

Hasil belajar Matematika


(29)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV pada semester I (ganjil) Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 38 siswa terdiri dari 12 siswa perempuan dan 26 siswa laki-laki.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitan ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Madajaya Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran kelas IV semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 antara awal Juli sampai Agustus 2013.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV berjumlah 38 siswa terdiri dari 12 siswa perempuan dan 26 siswa laki-laki.Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti (guru matematika), seorang guru mitra dan kepala sekolah sebagai penanggung jawab.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Direncanakan pelaksanaannya yaitu sebanyak dua siklus masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu:

1. Perencanaan (Planning) 2. Pelaksanan (Acting) 3. Pengamatan (Observing) 4. Refleksi (Reflecting)


(30)

Untuk lebih jelasnya langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini ditunjukkan dalam gambar I dan tabel 6.

Gambar I. Bagan Siklus perencanaan Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus berlangsung dalam lima minggu yaitu dari persiapan sampai pelaksanaan penelitian.

Perencanaan I

Perencanaan II

Refleksi I SIKLUS I Pelaksanaan I

Refleksi II SIKLUS II

Pengamatan I

Pengamatan II

Pelaksanaan II


(31)

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yaitu :

1. Siklus I

a. Perencanaan 1

1. Membuat pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar

2. Membuat perangkat pembelajaran silabus dan RPP.

3. Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)

4. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan lembar kinerja guru serta lembar catatan lapangan.

b. Pelaksanaan 1

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model koperatif tipe team assisted individualization langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai serta memberi motivasi kepada siswa.

2. Guru membagi siswa ke dalam 8 kelompok yang heterogen akan tetapi untuk jenis kelamin hanya perempuan. Hal ini karena kelas yang dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Adalah berdasarkan jenis kelamin sama (tidak dicampur antara laki-laki dan perempuan).

4. Guru memberikan pre test untuk mengetahui kelemahan siswa di bidang tertentu.

5. Guru menyampaikan materi secara singkat

6. Siswa berdiskusi sesuai dengan kelompoknya masing - masing dipimpin oleh salah satu siswa dari kelompok tersebut yang telah ditunjuk


(32)

oleh dan kemampuannya lebih dari siswa yang ada dikelompok tersebut, siswa harus mengerjakan soal secara individual terlebih dahulu, kalau mengalami kesulitan maka anggota yang lain dapat membantu untuk memberi tahu cara mengerjakannya, baru kemudian di bawa ke kelompok untuk didiskusikan.

7. Guru bersama guru mitra mengamati proses kegiatan diskusi kelompok yang sedang berlangsung dan guru memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa.

8. Guru menunjuk beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas, diwakili oleh salah satu siswa dari kelompoknya dan memberikan kesempatan kepada kelompok anggota lain untuk menanggapinya.

9. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi.

10.Guru memberikan tes tertulis (Fact test) secara individu diakhir pembelajaran (pertemuan)

11.Guru mengulas dan membahas kembali soal yang diberikan.

12.Pada akhir pertemuan, guru memberikan penghargaan kelompok terbaik yang memperoleh poin peningkatan paling besar diberi predikat. Kelompok yang mendapat poin peningkatan terbesar diumumkan sebagai kelompok Super.

13.Pada setiap akhir siklus dilakukan tes formatif untuk mengetahui pemahaman dan pengawasan serta peningkatan hasil belajar siswa setelah proses kegiatan pembelajaran.


(33)

14.Apabila ada siswa yang memperoleh hasil ulangan dengan nilai <60 sebagai nilai rata-rata kelas yang diharapkan maka hal ini berarti perlu dilaksanakan perbaikan.

15.Jika rata-rata aktivitas belajar kurang dari indikator, maka diperlukan perbaikan.

c. Pengamatan 1

Dalam pengamatan penelitian tindakan kelas ini, peneliti bekerjasama dengan guru mitra yaitu salah satu guru SD Negeri 1 Madajaya yang bertugas mengamati selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan ini dituangkan dalam catatan lapangan yang telah dipersiapkan. Pengamatan menggunakan lembar observasi sedangkan tes formatif menggunakan tes tertulis berupa soal pilihan ganda

d. Refleksi 1

Refleksi ini merupakan kegiatan dalam menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dan catatan lapangan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan observasi, serta menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar perbaikan pada siklus berikutnya.

2. Siklus II a. Perencanaan 2

1 Membuat pemetaan, menyiapkan silabus, rencana perbaikan pembelajaran 2. Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)

3. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan lembar kinerja guru serta lembar catatan lapangan.


(34)

b. Pelaksanaan 2

Penyampaian materi pembelajaran dalam siklus II sebagai berikut:

1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai serta memberi motivasi kepada siswa.

2. Guru megulas kembali materi yang telah disampaikan, untuk

memantapkan pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari.

3. Guru memotifasi siswa yang pasif dalam belajar dengan menyuruhnya kedepan untuk mempersentasikan hasil belajarkelompoknya.

4. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi.

5. guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik, dengan predikat kelompok super. Dan kelompok yang lainnya diberikan predikat kelompok yang belum super.

c. Pengamatan 2

Dalam pengamatan penelitian tindakan kelas ini, peneliti bekerjasama dengan guru mitra yaitu salah satu guru SD Negeri 1 Madajaya yang bertugas mengamati selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan ini dituangkan dalam catatan lapangan yang telah dipersiapkan. Pengamatan menggunakan lembar observasi sedangkan tes formatif menggunakan tes tertulis berupa soal pilihan ganda.

d. Refleksi

Dalam tahap refleksi ini juga masih sama seperti dalam teknis pelaksanaan pada siklus I. Hasil dan refleksi ini akan dijadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan siklus berikutnya yaitu siklus II.


(35)

Namun dalam proses kegiatan pembelajaran pada siklus II ini, setiap anggota kelompok diperintahkan untuk lebih aktif dalam diskusi kelompok dan bekerjasama dalam kelompok.

E. Rincian Prosedur Penelitian

1. Faktor yang diteliti

Faktor yang diteliti adalah aktivitas belajar dan hasil belajar matematika selama proses pembelajaran.

2. Data Penelitian

Data penelitian berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari data aktivitas siswa. Pelaksanaan pengamatan aktivitas dalam

proses pembelajaran dibantu oleh rekan sejawat pada setiap siklus.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data selama pelaksanaan penelitian, tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi, catatan lapangan dan tes.

a. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati aktivitas siswa, dalam pengamatan aktivitas siswa dibantu oleh guru mitra selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan lembar kinerja guru. b. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk memperoleh data obyektif yang tidak terungkap pada lembar observasi meliputi prilaku-prilaku khusus yang ada pada diri siswa dan termasuk juga permasalahan, yang kemudian dapat


(36)

dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pelaksanaan langkah selanjutnya demi tercapainya keberhasilan yang diharapkan.

c. Tes

Tes awal dilakukan untuk menentukan kelompok belajar atau diskusi, dan tes pada setiap akhir proses kegiatan pembelajaran untuk mengetahui pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI.

G. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi :

a. Lembar Observasi

Lembar observasi aktivitas belajar siswa memuat indikator sebagai berikut:

1. Menyimak dan memperhatikan penjelasan guru

2. Mengerjakan pre test

3. Menulis materi yang diberikan oleh guru 4. Berkomunikasi antara siswa dengan siswa 5. Berkomunikasi antara guru dengan siswa

6. Menyampaikan pendapat atau gagasan dalam berdiskusi kelompok

7. Menyalin hasil diskusi kelompok. 8. Mengerjakan soal pos test

b. Perangkat Tes

Hasil tes pada setiap akhir proses kegiatan pembelajaran (siklus) digunakan untuk mengetahui pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang telah diberikan pada setiap siklus.


(37)

Catatan lapangan ini berupa catatan kecil yang dilakukan oleh peneliti dan seorang guru mitra selama pelaksanaan penelitian.

H.Teknik Analisis Data

a. Analisis Kualitatif : analisis data yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis kualitatif, karena data yang diperoleh berbentuk kategori/kualitatif. Analisis data kualitatif terdiri dari 2 yaitu :

1. Data Aktivitas Belajar Siswa

Data aktivitas belajar siswa diperoleh dari pengamatan pada proses berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Data tersebut digunakan untuk menganalisis sejauh mana tingkat aktivitas belajar setiap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada setiap siklus.

2. Data Kinerja Guru

Data kinerja guru diperoleh dari hasil pengamatan pada proses berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Data tersebut digunakan untuk mengetahui sejauh mana kinerja guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada setiap siklus.

b. Analisis Kuantitatif 1. Aktivitas belajar siswa

Aktivitas belajar siswa dianalisis prosentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

PA : Prosentase aktivitas belajar siswa PA = ∑x


(38)

∑x : Jumlah aktivitas siswa yang diharapkan

∑N : Frekuensi semua aktivitas

Selanjutnya dari hasil penghitungan rumus tersebut dapat dilihat pada tabel kategori aktifitas belajar siswa yaitu sebagai berikut:

Tabel 8. Kategori Aktivitas Belajar Siswa.

No Persentase Kategori Aktivitas Siswa

1 81% – 100% Sangat aktif

2 61% – 80% Aktif

3 41% – 60% Kurang aktif

4 21% – 40% Tidak aktif

5 1% – 20% Sangat tidak aktif

Sumber:Suharsimi Arikunto, 2007 : 18 2. Hasil belajar siswa

Pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan akan menghasilkan hasil yang lebih baik jika diukur dengan tes hasil belajar. Untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan (hasil belajarnya) yaitu dengan mengambil rata-rata nilai tes yang diberikan setelah mengikuti proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual dalam setiap siklus digunakan rumus :

Keterangan : X : Nilai rata-rata tes

NS : Jumlah nilai seluruh siswa

. N : Jumlah siswa

3. Kinerja guru

Dianalisis persentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

PKG : Persentase kinerja guru

PKG

=

∑x ∑N

N NS X


(39)

∑x : Jumlah skor kinerja guru yang diharapkan

∑N : Jumlah seluruh skor kinerja guru

Selanjutnya dari hasil penghitungan rumus tersebut dapat dilihat pada tabel kategori kinerja guru yaitu sebagai berikut:

Tabel 9. Kategori Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran pada Setiap Siklus

No Persentase Kategori Kinerja Guru 1 81% – 100% Sangat baik

2 61% – 80% Baik 3 41% – 60% Cukup 4 21% – 40% Kurang 5 1% – 20% Sangat kurang Sumber:Arikunto Suharsimi, 2007 : 18

Penentuan penghargaan kelompok didasarkan pada kriteria perolehan hasil belajar yang dijelaskan dalam tabel berikut :

Tabel 10. Kategori Skor Peningkatan Hasil Belajar dalam Penghargaan Kelompok

No. Kategori Skor

1 Nilai kuis/tes terkini turun lebih dari 10 poin di bawah nilai

awal 5

2 Nilai kuis/tes terkini turun 1 sampai dengan 10 poin di

bawah nilai awal 10

3 Nilai kuis/tes terkini sama dengan 10 poin di atas nilaiawal 20 4 Nilai kuis/tes terkini lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30 Sumber : Robert E. Slavin, 2009 : 333

Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan rata-rata nilai peningkatan yang diperoleh masing-masing kelompok dengan memberikan predikat tim baik, tim hebat dan tim super. Kriteria penghargaan kelompok dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 11. Rata-rata Peningkatan Kelompok

No. Skor Tim Penghargaan

1 15 ≤ N < 20 Tim Baik

2 20 ≤ N < 25 Tim Hebat

3 N ≥ 15 Tim Super


(40)

c. Indikator Keberhasilan

Indikator yang diharapkan dalam peneliti tindakan kelas ini adalah prosentase siswa yang aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung mencapai 75 % dan hasil belajar siswa yang memperoleh nilai > 60 mencapai 80 %

Lembar Pengamatan Kinerja Guru adalah lembar yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa adalah lembar yang digunakan untuk menilai aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran pada setiap siklusnya.


(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa (1). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan operasi hitung bilangan kelas IV SDN 1 Madajaya. Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan pada setiap siklus dengan perincian sebagai berikut: untuk prosentase aktivitas belajar siswa siklus I 39%, dan pada siklus II 78%. (2). Peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan eningkatnya persentase ketuntasan belajar yaitu pada siklus I 39%, siklus II 81%.

B. SARAN

Dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan berikutnya, dan untuk meningkatkan mutu pembelaran matematika disekolah dasar khususnya kelas IV SDN 1 Madajaya Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

Untuk Guru

1. Bagi rekan guru yang akan menerapkan model pembelajaran yang serupa, perlu diperhatikan yaitu lembar kerja siswa harus disesuaikan dengan waktu yang tersedia sehingga waktu yang digunakan bisa efisien.

2. Bagi guru juga hendaknya dalam menerapkan model pembelajaran


(42)

ada di sekitar) sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal.

Untuk siswa

1. Bagi siswa, sangat dianjurkan untuk lebih mengeluarkan ide dan kreativitasnya meskipun awalnya masih banyak kesalahan, karena dengan kesalahan tersebut bisa menjadi pelajaran dan pengalaman yang berharga. Untuk sekolah

1. Untuk dapat membantu kelemahan-kelemahan guru dalam

mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan sebagi pedoman sekolah dalam proses belajar mengajar.

2. Untuk dapat mempasilitasi kegiatan belajar mengajar agar tercapainya proses pembelajaran yang edukatif, inovatif, efisien dan menyenangkan.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 2007. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta; Bumi Aksara. Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta; Rineka Cipta. Baharuddin dan Wahyuni Nur Esa. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta; Ar Ruzz Media.

Buku Panduan Penulisan Skripsi. 2008. Karya Tulis dan Ilmiah. Penerbit UNILA Djamarah Bahri Syaiful dan Zain Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta; Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta; Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2007. ProsesBelajar Mengajar. Jakarta; Bumi Aksara.

Nana Sujana. 2008. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung

Robert E. Slavin. 2009. Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik). Bandung; Nusa Media.

Sardiman, A.M. 2010. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta; Rajawali Press.

Suryabrata, Sumadi. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta; Raja Grafindo Persada. Syaiful, Sagala. 2005. Konsep dan MaknaPembelajaran. Bandung; Alfabeta. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor - faktor yang mempengaruhi. Jakarta;

Rineka Cipta.

Sanjaya Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta; Prenada Media Group. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Konsep

Landasan dan Implementasi Pada KTSP).Jakarta ; Prenada Media Group. Th. Widyantini. 2002. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan


(44)

(45)

(46)

Lampiran: 1 Pemetaan SK KD

PEMETAAN SK - KD

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS/SEMESTER : IV/I

No Standar Kompetensi

Kompetensi

dasar Indikator Materi Pokok

Ruang Lingkup Aloksi Waktu

1 2 3 4 5 6 7 1.Memahami dan mengunakan sifat-sifat operasi hitungan bilangan dalam pemecahan masalah Mengidentifikasik an sifat-sifat operasi hitung

Melakukan operasi hitung dengan sifat pertukaran,

pengelompokkan, dan penyebaran Menentukan perkalian dengan bilangan 0 dan 1

Menentukan hasil pembagian dengan bilangan 0 dan 1

Operasi Hitung Bilangan

Mengetahui

Kepala SDN 1 Madajaya Guru Kelas IV

HARTINI, S.Pd SD LAILA MUNASYAROH


(47)

Lampiran: 2 Silabus

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SDN 1 Madajaya

Mata Pelajaran : matematika Kelas/semester : IV/ 1 Alokasi waktu :32 x 30

Standar Kompetensi

Kompetensi dasar Materi pokok

Indicator Kegiatan pemeblajaran penilaian Alokasi waktu

Saran/bahan /sumber

1.Memahami dan mengunakan sifat-sifat operasi hitungan bilangan dalam pemecahan masalah 1.1 Mengidentifikasikan sifat-sifat operasi hitung Operasi Hitung Bilangan Melakukan operasi hitung dengan sifat pertukaran, pengelompokkan, dan penyebaran Menentukan perkalian dengan bilangan 0 dan 1 Menentukan hasil pembagian dengan bilangan 0 dan 1

Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai serta memberi motivasi kepada siswa.

Guru membagi siswa ke dalam 8 kelompok yang heterogen akan tetapi untuk jenis kelamin hanya perempuan. Hal ini karena kelas yang dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Guru memberikan pre test untuk mengetahui kelemahan siswa di bidang tertentu.

Guru menyampaikan materi secara singkat

Tes lisan Tes Tugas individu Tugas kelompok

5x 32 Sumber Buku Matematika KA 4 A


(48)

Guru bersama guru mitra mengamati proses kegiatan diskusi kelompok yang sedang berlangsung dan guru memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa.

Guru menunjuk beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas, diwakili oleh salah satu siswa dari kelompoknya dan memberikan kesempatan kepada kelompok anggota

lain untuk

menanggapinya.

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi.

Guru memberikan tes tertulis (Fact test) secara individu diakhir pembelajaran (pertemuan) Guru mengulas dan membahas kembali soal yang diberikan.

Pada akhir pertemuan, guru memberikan penghargaan kelompok


(49)

terbaik yang memperoleh poin peningkatan paling besar diberi predikat. Kelompok yang mendapat poin peningkatan terbesar diumumkan sebagai kelompok Super.

Standar Kompetensi

Kompetensi dasar Materi pokok

Indicator Kegiatan pemeblajaran penilaian Alokasi waktu

Saran/bahan /sumber

1.Memahami dan mengunakan sifat-sifat operasi hitungan bilangan dalam pemecahan masalah 1.2 Mengurutkan Bilangan Operasi Hitung Bilangan Membaca dan menuliskan lambing bilangan serta menuliskan nama bilangan Menulis lambing bilangan sesuai dengan nilsi tempatnya Mengurutkan bilangan dengan pola teratur dan tidak teratur

Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai serta memberi motivasi kepada siswa.

Guru membagi siswa ke dalam 8 kelompok yang heterogen akan tetapi untuk jenis kelamin hanya perempuan. Hal ini karena kelas yang dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Guru memberikan pre test untuk mengetahui kelemahan siswa di bidang tertentu.

Guru menyampaikan materi secara singkat Guru bersama guru

Tes lisan Tes Tugas individu Tugas kelompok

5x 32 Sumber Buku Matematika KA 4 A


(50)

mitra mengamati proses kegiatan diskusi kelompok yang sedang berlangsung dan guru memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa.

Guru menunjuk beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas, diwakili oleh salah satu siswa dari kelompoknya dan memberikan kesempatan kepada kelompok anggota

lain untuk

menanggapinya.

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi.

Guru memberikan tes tertulis (Fact test) secara individu diakhir pembelajaran (pertemuan) Guru mengulas dan membahas kembali soal yang diberikan.

Pada akhir pertemuan, guru memberikan penghargaan kelompok terbaik yang memperoleh


(51)

poin peningkatan paling besar diberi predikat. Kelompok yang mendapat poin peningkatan terbesar diumumkan sebagai kelompok Super.

Mengetahui Madajaya,………2013

Kepala SDN 1 Madajaya Guru kelas IV SDN 1 Madajaya

HARTINI, S.Pd. SD LAILA MUNASYAROH


(52)

Lampiran: 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SDN 1 Madajaya

Mata pelajaran : Matematika

Kelas/ semester : IV/I

Alokasi waktu : 4x pertemuan

A. Standar Kompetensi

1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah

A. Kompetensi Dasar

1.2Mengurutkan bilangan B. Tujuan pembelajaran

Siswa dapat menulis lambang bilangan sesuai dengan nilai tempat secara disiplin dan mandiri

Siswa dapat membandingkan bilangan yang melibatkan nilai tempat Siswa dapat mengurutkan nilai bilangan dari yang terkecil ke terbesar Siswa dapat mengurutkan bilangan dari yang terbesar ke terkecil C. Materi Ajar

operasi hitung bilangan

Mengurutkan bilangan dari bilangan yang terkecil ( 231, 232, 233, 234, 235, 236, 237 )

Mengurutkan bilangan dari yang terbesar ( 237, 236, 235, 234, 233, 232, 231 ) Bilangan dan lambing

 Menulis nama dan bilangan

 Bilangan identik dengan angka, contohnya 580,680, 780. Lambing identik dengan nama misalnya lima ratus delapan puluh, enam ratus delapan puluh, tujuh ratus delapan puluh,


(53)

 Menulis bentuk panjang bilangan

 Panjang suatu bilangan adalah berupa banyak angka yang terdapat pada suatu bilangan dengan menguraikan angka tersebut.

 Menetukan nilai tempat

 563783 bisa ditulis dengan 500.000+60.000+3000+700+80+3

 500.000 sebagai ratusan ribu

 60.000 sebagai puluhan ribu

 3000 sebagai ribuan

 700 sebagai ratusan

 80 sebagai puluhan

 3 sebagai satuan Bilangan bulat Bilangan bulat

Lambing bilangan yang terdiri dari bilangan nol (0), positif(+), dan negative (-)

Lambag…..nama bilangan….lawannya.

-1…negatif satu…..1 -2…negatif satu…..2 -3…negatif satu…..3

Penjumlahan dan pengurangan

Catatan= pengurangan bilangan bulat, sama dengan penjumlahan dengan lawan bilangan pengurangannya.

Contoh: 7-5=7+ (-5)= 2

Catatan = bila ada bilangan negative yang bertemu maka hasilnya positif. Perkalian dan pembagian bilangan bulat


(54)

Catatan = jika tanda sama hasilnya positif, jika tanda beda hasilnya negative

Contoh: 15x 5 = 75 -15x-5=75

15x(-5)=-75 -15x5=-17

Pembagian juga berlaku sifat yang sama dengan perkalian yaitu: jika tanda (+) dengan (+) hasilnya (+), jika tanda (+) dengan (-) hasil(-)

Pembagian juga berlaku sifat yang sama dengan perkalian yaitu: jika tanda (+) dengan (+) hasilnya (+), jika tanda (+) dengan (-) hasil(-)

Contoh : 75:15=5 -75:15=-5

Bilangan bulat bilangan campuran

Catatan jika terdapat penjumlahan dan pengurangan, atau perkalian dan pembagian, kerjakan dari sebelah kiri dahulu.

Contoh: 5+10-1=(15-1)14

5 x 2 :5 = 10 : 5 = 2 jika ada kasus penjumlahan, perkalian. pembagian maka kerjakanlah operasi perkalian dan pembagian dahulu kecuali ada tanda kurung, kerjakan yang ada tanda kurung dahulu. Contohnya 5+6x10=6x10+5=65 (5+6)x10=11x10=110 Angka romawi Lambing Desimal Angka Romawi Lambing Desimal Angka Romawi

1 I 30 XXX

2 II 40 XL

3 III 50 L

4 IV 90 XC


(55)

6 VI 400 CD

7 VII 500 D

8 VIII 900 CM

9 IX 1000 M

10 X

11 XI

12 XII

13 XIII

14 XIV

15 XV

16 XVI

17 XVII

18 XVIII

19 XIX

20 XX

D. Metode Pembelajaran

Percobaan, diskusi, eksporsitori, dan latihan

E. Langkah-Langkah Pembelajaran

- Kegiatan awal

a. Apersepsi/ motivasi

b. Mengingatkan kembali tentag konsep bilangan bulat dan contohnya. - Kegiatan Inti

1. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan oleh kelompok siswa.

2. Guru memberikan tes awal kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu. (Mengadopsi komponen Placement Test).

3. Guru memberikan materi secara singkat. (Mengadopsi komponen


(56)

4. Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. (Mengadopsi komponen Teams).

5. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang telah dirancang sendiri sebelumnya, dan guru memberikan bantuan secara individual bagi yang memerlukannya. (Mengadopsi komponen Team Study).

6. Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya dengan

mempresentasikan hasil kerjanya dan siap untuk diberi ulangan oleh guru. (Mengadopsi komponen Student Creative).

7. Guru memberikan tes awal untuk dikerjakan secara individu. (Mengadopsi komponen Fact Test).

8. Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi. (Mengadopsi komponen

Team Score and Team Recognition).

9. Guru memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi yang ditentukan.

c. Kegiatan penutup a. Menyimpulkan materi

b. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran

c. Memberikan pekerjaan rumah dan mengimpormasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya


(57)

F. Alat /bahan dan sumber belajar

Buku pelajaran matematika untuk sekolah dasar kelas 4. Matematika progresif untuk bilangan

Garis bilangan G. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik penilaian Bentuk instrumen Instrument soal

Membaca dan menuliskan lambing bilangan serta menulis nama bilangan Menulis lambing bilangan sesuai dengan nilai tempatnya

Mengurutkan bilangan Dengan pola teratur dan tidak teratur Tugas individu dan kelompok Laporan Buku Pekerjaan rumah

Lengkapilah garis bilangan berikut

0 0 0 0 0 0 Bacalah dan tuliskanlah lambing bilangan serta menuliskan nama bilangan?

Tuliskan lambing bilangan sesuai dengan nama tempatnya?

Urutkan bilangan dengan pola teratur dan tidak teratur

Mengetahui Madajaya,………2013

Kepala SDN 1 Madajaya Guru kelas IV

HARTINI, S.Pd LAILA MUNASYAROH


(58)

Lembar Kerja Siswa

Soal-soal:

1. Nama bilangan dari 74.055. adalah a. Tujuh puluh ribu empat ratus lima b. Tujuh puluh empat ribu lima puluh lima c. Tujuh puluh empat ribu lima lima

d. Tujuh puluh ribu empat ratus lima puluh lima 2. Nilaitempat dari 4, pada bilangan 34560 adalah

a. Puluhan b. Ratusan c. Ribuan d. Puluhan ribu

3. Selisih nilai yang sama pada bilangan 76.631 adalah a. 5994

b. 5999 c. 5400 d. 5940

4. Lima langkah ke kanan dari titik -8 adalah a. -13

b. 13 c. 3 d. -3

5. (-155)+ 45 hasilnya adalah a. -200

b. -110 c. 200 d. 110


(59)

6. Nilai dari (-10)-(-11)adalah a. 21

b. -1 c. -21 d. 1

7. Hasil dari 15+5:5 adalah a. 16

b. 4 c. -16 d. -4

8. Nilai n dari (8x9) +(7x8)=n x 8 adalah a. 18

b. 16 c. 17 d. 20

9. Angka romawi dari 39 adalah a. XXIX

b. XXXIX c. XXXXI d. XXIIX

10. CDIX senilai dengan a. 409

b. 490 c. 41 d. 509


(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

Lampiran: 7 Aktivitas belajar siswa siklus I

NO NAMA SISWA Komponen yang diamati Jmh

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Bahrul Ma’ani √ 0 0 0 0 √ √ √ 4

2 Didi Mulyadi √ √ 0 √ √ 0 0 √ 5

3 Embar Abdul Bari √ 0 0 √ √ √ √ √ 6

4 Amelia 0 √ √ 0 0 √ 0 0 3

5 Faisal Alfarizi √ 0 √ √ √ 0 √ √ 6

6 Hayati Nupus √ √ 0 0 √ √ √ √ 6

7 Ria Rustiana 0 0 0 0 √ 0 0 0 1

8 Irma Irnaini √ 0 √ √ 0 0 √ 0 4

9 Ira Bariyah √ √ 0 0 √ √ √ 0 5

10 Ighfir Alkauma 0 0 0 √ √ 0 √ √ 4

11 Jiah Munjiah √ √ √ √ 0 √ 0 √ 5

12 Mika Rizkia Lia. S √ √ 0 0 √ √ √ 0 5

13 M. Huda Abdilah 0 0 √ 0 √ 0 0 0 1

14 M. Agis Wikor Asauri 0 √ 0 √ 0 0 √ 0 3

15 M. Gus Fakih Annur √ 0 √ 0 √ √ 0 √ 5

16 M. Rowi Rohman 0 0 0 √ 0 √ 0 0 2

17 Mila Nurjanah √ √ 0 √ 0 0 √ 0 4

18 Muhammad Ulman √ 0 √ 0 0 0 √ 0 3

19 Mila Ayumi √ √ 0 √ 0 0 √ 0 4

20 Muhammad Fahmi 0 √ 0 0 √ √ √ 0 4

21 Nizar Ali √ 0 √ 0 √ √ √ √ 6

22 Sifaul Husna 0 √ 0 √ 0 √ √ √ 4

23 Sandi Saputra 0 0 √ 0 √ 0 √ 0 3

24 Sayidun Naim √ 0 0 √ 0 √ 0 0 3

25 Siti Hana √ 0 √ 0 0 √ √ √ 5

26 Siti Hani √ 0 0 √ √ √ 0 √ 5

27 Siti Ida Hardiyanti 0 √ 0 0 √ √ 0 √ 4

28 Jihan Nursakinah √ 0 √ 0 0 √ 0 0 3

29 Tuti Mutiatul Hasanah √ √ 0 0 √ √ 0 √ 5

30 Uun Nurhasanah √ 0 0 0 0 0 √ 0 2

31 Muhammad Ridwan 0 0 0 √ √ √ √ √ 5

32 Sri Wulandari 0 0 0 √ 0 0 0 0 1

33 Naufal Huzaifah √ √ √ √ √ 0 √ √ 7

34 Yuliana √ 0 0 √ √ 0 0 0 3

35 Yakub Sumantri 0 √ √ 0 0 0 0 √ 3

36 Yuda Saputra 0 0 0 √ √ 0 √ 0 3

37 Zakiatullah 0 0 √ √ 0 0 0 √ 3

38 Zulfa Aini 0 √ 0 0 √ √ 0 √ 4

JUMLAH 22 18 18 19 21 20 21 19


(78)

Lampiran: 8 Aktivitas belajar siswa siklus II

NO NAMA SISWA Komponen yang diamati Jmh

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Bahrul Ma’ani √ 0 √ √ 0 √ √ √ 6

2 Didi Mulyadi √ √ 0 √ √ √ √ √ 7

3 Embar Abdul Bari √ √ 0 √ √ √ √ √ 7

4 Amelia √ √ √ 0 0 √ 0 0 4

5 Faisal Alfarizi √ 0 √ √ √ 0 √ √ 6

6 Hayati Nupus √ √ 0 √ √ √ √ √ 7

7 Ria Rustiana √ 0 0 0 √ 0 √ 0 3

8 Irma Irnaini √ √ √ √ √ 0 √ √ 7

9 Ira Bariyah √ √ 0 √ √ √ √ √ 7

10 Ighfir Alkauma 0 √ 0 √ √ √ √ √ 6

11 Jiah Munjiah √ √ √ √ √ √ √ √ 8

12 Mika Rizkia Lia. S √ √ √ √ √ √ √ √ 8

13 M. Huda Abdilah √ √ √ √ √ 0 √ √ 7

14 M. Agis Wikor Asauri 0 √ 0 √ 0 √ √ √ 5

15 M. Gus Fakih Annur √ 0 √ √ √ √ √ √ 7

16 M. Rowi Rohman √ 0 0 √ 0 √ √ 0 4

17 Mila Nurjanah √ √ 0 √ √ √ √ √ 7

18 Muhammad Ulman √ 0 √ 0 0 0 √ √ 4

19 Mila Ayumi √ √ √ √ √ 0 √ √ 7

20 Muhammad Fahmi 0 √ √ √ √ √ √ √ 7

21 Nizar Ali √ √ √ √ √ √ √ √ 8

22 Sifaul Husna 0 √ √ √ 0 √ √ √ 6

23 Sandi Saputra 0 0 √ 0 √ 0 √ √ 4

24 Sayidun Naim √ √ √ √ 0 √ √ √ 7

25 Siti Hana √ √ √ √ √ √ √ √ 8

26 Siti Hani √ √ √ √ √ √ √ √ 8

27 Siti Ida Hardiyanti √ √ 0 √ √ √ 0 √ 6

28 Jihan Nursakinah √ √ √ √ 0 √ √ √ 7

29 Tuti Mutiatul Hasanah √ √ √ √ √ √ √ √ 8

30 Uun Nurhasanah √ √ √ √ √ 0 √ √ 7

31 Muhammad Ridwan √ 0 √ √ √ √ √ √ 7

32 Sri Wulandari 0 0 0 √ 0 √ √ √ 4

33 Naufal Huzaifah √ √ √ √ √ √ √ √ 8

34 Yuliana √ √ 0 √ √ 0 0 0 4

35 Yakub Sumantri 0 √ √ 0 0 √ 0 √ 4

36 Yuda Saputra √ 0 0 √ √ 0 √ √ 5

37 Zakiatullah √ √ √ √ √ √ 0 √ 7

38 Zulfa Aini √ √ √ 0 √ √ √ √ 7

JUMLAH 31 30 29 32 28 28 33 34


(79)

Lampiran: 9 Hasil belajar siswa siklus I

NO NAMA SISWA Soal Ulangan Nilai Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Bahrul Ma’ani √ 0 0 0 0 55 Belum tuntas

2 Didi Mulyadi √ √ 0 √ √ 0 0 60 Tuntas

3 Embar Abdul Bari 0 0 √ √ √ √ √ 65 Tuntas

4 Amelia 0 √ √ 0 0 0 0 50 Belum tuntas

5 Faisal Alfarizi √ √ √ √ √ 0 0 65 Tuntas

6 Hayati Nupus √ √ 0 0 √ √ √ √ 65 Tuntas

7 Ria Rustiana 0 0 0 0 0 0 0 40 Belum tuntas

8 Irma Irnaini 0 √ √ 0 0 0 55 Belum tuntas

9 Ira Bariyah √ √ 0 0 √ √ √ 0 60 Tuntas

10 Ighfir Alkauma 0 0 0 √ √ 0 √ √ 55 Belum tuntas

11 Jiah Munjiah √ √ √ √ 0 0 65 Tuntas

12 Mika Rizkia Lia. S √ √ 0 0 √ √ √ 0 60 Tuntas

13 M. Huda Abdilah 0 0 0 0 0 0 45 Belum tuntas 14 M. Agis Wikor. A 0 0 0 0 0 45 Belum tuntas

15 M. Gus Fakih Annur 0 0 √ √ 0 60 Tuntas

16 M. Rowi Rohman 0 0 0 0 0 0 43 Belum tuntas

17 Mila Nurjanah √ √ 0 0 0 0 55 Belum tuntas

18 Muhammad Ulman 0 0 0 0 0 45 Belum tuntas

19 Mila Ayumi √ √ 0 0 0 0 45 Belum tuntas

20 Muhammad Fahmi 0 0 0 √ √ √ 0 45 Belum tuntas

21 Nizar Ali 0 0 √ √ √ √ 65 Tuntas

22 Sifaul Husna 0 0 0 √ √ √ 60 Tuntas

23 Sandi Saputra 0 0 0 0 0 40 Belum tuntas

24 Sayidun Naim 0 0 0 0 0 40 Belum tuntas

25 Siti Hana 0 0 0 √ √ √ 60 Tuntas

26 Siti Hani 0 0 √ √ √ 0 60 Tuntas

27 Siti Ida Hardiyanti 0 0 0 √ √ 0 55 Belum tuntas 28 Jihan Nursakinah 0 0 0 0 0 45 Belum tuntas

29 Tuti Mutiatul. H √ √ 0 0 √ √ 0 60 Tuntas

30 Uun Nurhasanah 0 0 0 0 0 0 40 Belum tuntas

31 Muhammad Ridwan 0 0 0 √ √ √ √ √ 60 Tuntas

32 Sri Wulandari 0 0 0 0 0 0 0 40 Belum tuntas

33 Naufal Huzaifah √ √ √ √ √ 0 √ √ 80 Tuntas

34 Yuliana 0 0 √ √ 0 0 0 40 Belum tuntas

35 Yakub Sumantri 0 √ √ 0 0 0 0 40 Belum tuntas

36 Yuda Saputra 0 0 0 √ √ 0 0 40 Belum tuntas

37 Zakiatn 0 0 √ √ 0 0 0 40 Belum tuntas


(80)

Lampiran: 10 Hasil belajar siswa siklus II

NO NAMA SISWA Soal Ulangan Nilai Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Bahrul Ma’ani √ 0 0 √ 0 √ 0 √ 55 Belum tuntas

2 Didi Mulyadi √ √ 0 √ √ 0 0 √ 60 Tuntas

3 Embar Abdul Bari √ 0 0 √ √ √ √ √ 65 Tuntas

4 Amelia 0 √ √ 0 0 √ 0 0 50 Belum tuntas

5 Faisal Alfarizi √ √ √ √ √ 0 0 √ 65 Tuntas

6 Hayati Nupus √ √ 0 0 √ √ √ √ 65 Tuntas

7 Ria Rustiana 0 0 0 0 √ 0 0 0 40 Belum tuntas

8 Irma Irnaini √ 0 √ √ 0 0 √ 0 55 Belum tuntas

9 Ira Bariyah √ √ 0 0 √ √ √ 0 60 Tuntas

10 Ighfir Alkauma 0 0 0 √ √ 0 √ √ 55 Belum tuntas

11 Jiah Munjiah √ √ √ √ 0 √ 0 √ 65 Tuntas

12 Mika Rizkia Lia. S √ √ 0 0 √ √ √ 0 60 Tuntas

13 M. Huda Abdilah 0 0 √ 0 √ 0 0 0 45 Belum tuntas 14 M. Agis Wikor. A 0 √ 0 √ 0 0 √ 0 45 Belum tuntas

15 M. Gus Fakih Annur √ 0 √ 0 √ √ 0 √ 60 Tuntas

16 M. Rowi Rohman 0 0 0 √ 0 √ 0 0 43 Belum tuntas

17 Mila Nurjanah √ √ 0 √ 0 0 √ 0 55 Belum tuntas

18 Muhammad Ulman √ 0 √ 0 0 0 √ 0 45 Belum tuntas

19 Mila Ayumi √ √ 0 √ 0 0 √ 0 45 Belum tuntas

20 Muhammad Fahmi 0 √ 0 0 √ √ √ 0 45 Belum tuntas

21 Nizar Ali √ 0 √ 0 √ √ √ √ 65 Tuntas

22 Sifaul Husna 0 √ 0 √ 0 √ √ √ 60 Tuntas

23 Sandi Saputra 0 0 √ 0 √ 0 √ 0 40 Belum tuntas

24 Sayidun Naim √ 0 0 √ 0 √ 0 0 40 Belum tuntas

25 Siti Hana √ 0 √ 0 0 √ √ √ 60 Tuntas

26 Siti Hani √ 0 0 √ √ √ 0 √ 60 Tuntas

27 Siti Ida Hardiyanti 0 √ 0 0 √ √ 0 √ 55 Belum tuntas 28 Jihan Nursakinah √ 0 √ 0 0 √ 0 0 45 Belum tuntas

29 Tuti Mutiatul. H √ √ 0 0 √ √ 0 √ 60 Tuntas

30 Uun Nurhasanah √ 0 0 0 0 0 √ 0 40 Belum tuntas

31 Muhammad Ridwan 0 0 0 √ √ √ √ √ 60 Tuntas

32 Sri Wulandari 0 0 0 √ 0 0 0 0 40 Belum tuntas

33 Naufal Huzaifah √ √ √ √ √ 0 √ √ 80 Tuntas

34 Yuliana √ 0 0 √ √ 0 0 0 40 Belum tuntas

35 Yakub Sumantri 0 √ √ 0 0 0 0 √ 40 Belum tuntas

36 Yuda Saputra 0 0 0 √ √ 0 √ 0 40 Belum tuntas

37 Zakiatn 0 0 √ √ 0 0 0 √ 40 Belum tuntas


(81)

Lampiran: 11 Hasil belajar siklus I dan II

NO NAMA SISWA Siklus I Siklus II

Nilai Keterangan Nilai Keterangan 1 Bahrul Ma’ani 55 Belum tuntas 75 Tuntas

2 Didi Mulyadi 60 Tuntas 80 Tuntas

3 Embar Abdul Bari 65 Tuntas 75 Tuntas

4 Amelia 50 Belum tuntas 55 Belum tuntas

5 Faisal Alfarizi 65 Tuntas 75 Tuntas

6 Hayati Nupus 65 Tuntas 75 Tuntas

7 Ria Rustiana 40 Belum tuntas 50 Belum tuntas

8 Irma Irnaini 55 Belum tuntas 70 Tuntas

9 Ira Bariyah 60 Tuntas 60 Tuntas

10 Ighfir Alkauma 55 Belum tuntas 70 Tuntas

11 Jiah Munjiah 65 Tuntas 80 Tuntas

12 Mika Rizkia Lia. S 60 Tuntas 70 Tuntas

13 M. Huda Abdilah 45 Belum tuntas 70 Tuntas 14 M. Agis Wikor. A 45 Belum tuntas 65 Tuntas

15 M. Gus Fakih Annur 60 Tuntas 75 Tuntas

16 M. Rowi Rohman 43 Belum tuntas 55 Belum tuntas

17 Mila Nurjanah 55 Belum tuntas 70 Tuntas

18 Muhammad Ulman 45 Belum tuntas 60 Tuntas

19 Mila Ayumi 45 Belum tuntas 75 Tuntas

20 Muhammad Fahmi 45 Belum tuntas 70 Tuntas

21 Nizar Ali 65 Tuntas 80 Tuntas

22 Sifaul Husna 60 Tuntas 80 Tuntas

23 Sandi Saputra 40 Belum tuntas 55 Belum tuntas

24 Sayidun Naim 40 Belum tuntas 60 Tuntas

25 Siti Hana 60 Tuntas 75 Tuntas

26 Siti Hani 60 Tuntas 80 Tuntas

27 Siti Ida Hardiyanti 55 Belum tuntas 70 Tuntas 28 Jihan Nursakinah 45 Belum tuntas 60 Tuntas

29 Tuti Mutiatul. H 60 Tuntas 80 Tuntas

30 Uun Nurhasanah 40 Belum tuntas 70 Tuntas

31 Muhammad Ridwan 60 Tuntas 70 Tuntas

32 Sri Wulandari 40 Belum tuntas 55 Belum tuntas

33 Naufal Huzaifah 80 Tuntas 80 Tuntas

34 Yuliana 40 Belum tuntas 55 Belum tuntas

35 Yakub Sumantri 40 Belum tuntas 55 Belum tuntas

36 Yuda Saputra 40 Belum tuntas 70 Tuntas

37 Zakiatn 40 Belum tuntas 70 Tuntas


(82)

DATA HASIL BELAJAR SIKLUS I DAN SIKLUS II

Nama Sekolah : SDN 1 MADAJAYA Kelas : IV

Mata Pelajaran : Matematika

Guru Peneliti : LAILA MUNASYAROH

NO NAMA SISWA Siklus I Siklus II

Nilai Keterangan Nilai Keterangan

1 Bahrul Ma’ani 55 Belum tuntas 75 Tuntas

2 Didi Mulyadi 60 Tuntas 80 Tuntas

3 Embar Abdul Bari 65 Tuntas 75 Tuntas

4 Amelia 50 Belum tuntas 55 Belum tuntas

5 Faisal Alfarizi 65 Tuntas 75 Tuntas

6 Hayati Nupus 65 Tuntas 75 Tuntas

7 Ria Rustiana 40 Belum tuntas 50 Belum tuntas

8 Irma Irnaini 55 Belum tuntas 70 Tuntas

9 Ira Bariyah 60 Tuntas 60 Tuntas

10 Ighfir Alkauma 55 Belum tuntas 70 Tuntas

11 Jiah Munjiah 65 Tuntas 80 Tuntas

12 Mika Rizkia Lia. S 60 Tuntas 70 Tuntas

13 M. Huda Abdilah 45 Belum tuntas 70 Tuntas 14 M. Agis Wikor Asauri 45 Belum tuntas 65 Tuntas

15 M. Gus Fakih Annur 60 Tuntas 75 Tuntas

16 M. Rowi Rohman 43 Belum tuntas 55 Belum tuntas 17 Mila Nurjanah 55 Belum tuntas 70 Tuntas 18 Muhammad Ulman 45 Belum tuntas 60 Tuntas

19 Mila Ayumi 45 Belum tuntas 75 Tuntas

20 Muhammad Fahmi 45 Belum tuntas 70 Tuntas

21 Nizar Ali 65 Tuntas 80 Tuntas

22 Sifaul Husna 60 Tuntas 80 Tuntas

23 Sandi Saputra 40 Belum tuntas 55 Belum tuntas

24 Sayidun Naim 40 Belum tuntas 60 Tuntas

25 Siti Hana 60 Tuntas 75 Tuntas

26 Siti Hani 60 Tuntas 80 Tuntas

27 Siti Ida Hardiyanti 55 Belum tuntas 70 Tuntas 28 Jihan Nursakinah 45 Belum tuntas 60 Tuntas 29 Tuti Mutiatul Hasanah 60 Tuntas 80 Tuntas 30 Uun Nurhasanah 40 Belum tuntas 70 Tuntas

31 Muhammad Ridwan 60 Tuntas 70 Tuntas

32 Sri Wulandari 40 Belum tuntas 55 Belum tuntas


(83)

34 Yuliana 40 Belum tuntas 55 Belum tuntas 35 Yakub Sumantri 40 Belum tuntas 55 Belum tuntas

36 Yuda Saputra 40 Belum tuntas 70 Tuntas

37 Zakiatn 40 Belum tuntas 70 Tuntas


(84)

(85)

(86)

(87)

(88)

(1)

34 Yuliana 40 Belum tuntas 55 Belum tuntas 35 Yakub Sumantri 40 Belum tuntas 55 Belum tuntas

36 Yuda Saputra 40 Belum tuntas 70 Tuntas

37 Zakiatn 40 Belum tuntas 70 Tuntas


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) SISWA KELAS VI SDN 5 MERAK BATIN

0 9 45

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 18

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 13

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED Peningkatan Partisipasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas V SDN I Gonda

0 1 17

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

1 1 14