A1B2 = latihan weight training dengan koordinasi mata tangan rendah A2B2 = latihan plyometrics dengan koordinasi mata tangan rendah
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas independent dan satu variabel terikat dependent dengan perincian sebagai berikut:
1. Variabel bebas independent
a. Variabel manipulatif yaitu: Metode latihan yang terdiri dari dua sel variabel: 1 latihan berbeban Weight training
2 latihan plyometric
b. Variabel bebas dikendalikan atributif dalam penelitian ini adalah:
1 koordinasi mata tangan tinggi, 2 koordinasi mata tangan rendah.
2. Variabel terikat dependent
Variable terikat dalam penelitian ini yaitu keterampilan bermain baseball.
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dari masing-masing variabel penelitian perlu dijelaskan agar supaya tidak menimbulkan bias dan penafsiran yang berbeda.
1. Latihan Weight training
Latihan berbeban ini adalah latihan fisik dengan menggunakan beban baik dengan berat beban sendiri maupun dengan beban dari luar yang berupa barbel atau
dumbel yang terbuat dari besi atau bahan lain yang keras , yang ditujukan untuk
meningkatkan bermacam-macam kemampuan fisik, antara lain daya tahan otot, kekuatan otot dan daya ledak otot dilakukan secara berulang-ulang dengan intensitas
dan repetisi tertentu sesuai program latihan. Jenis latihan weight training yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan beban luar , dengan bentuk latihan
antara lain: . Arm Curl b. Upright rowing c. Bench press, d. Good morning exercise, e. Squat. Semua latihan dilakukan sesuai program latihan yang
direncanakan.
2. Latihan Plyometrics
Plyometrics adalah suatu latihan yang memiliki ciri khusus, yaitu kontraksi otot yang sangat kuat yang merupakan respon dari pembebanan dinamik atau
regangan yang cepat dari otot-otot yang terlibat. Latihan ini ditujukan untuk meningkatkan power eksplosive. Latihan Plyometric yang disarankan menurut
Chu. D.A. 1992: 70 untuk meningkatkan keterampilan pemain baseball adalah: a. Side throw, b. Overhead throw, c.Lateral jump with two feet, d. Standing long
jump, e. Alternate bounding with single arm action . Semua latihan dilakukan sesuai program latihan yang direncanakan.
3. Koordinasi Mata Tangan
koordinasi mata tangan adalah kemampuan seseorang untuk merangkaikan antara gerak mata saat menerima rangsang dengan gerakan tangan menjadi satu pola
gerakan tertentu sehingga menghasilkan gerakan yang terkoordinasi, efektif, mulus, dan efisien. Pada penelitian ini koordinasi mata tangan merupakan variabel atributive
yaitu variabel yang sudah melekat pada pemain. Pemain diberi perlakuan melempar
tangkap bola tenis ke arah sasaran dengan jarak 2.5 m dengan lemparan bawah under arm . dilakukan dengan tangan yang sama dan tangan yang berbeda masing-
masing dilakukan sebanyak 10 kali . Hasilnya dihitung dari lempar tangkap yang berhasil. kemudian hasilnya di rangking dari pemain yang mempunyai koordinasi
mata tangan tinggi hingga pemain yang mempunyai koordinasi mata tangan rendah, kemudian dibagi menjadi tiga kelompok, kelompok pemain dengan koordinasi mata
tangan tinggi, sedang dan rendah. Yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua
kelompok pemain dengan koordinasi mata tangan tinggi dan rendah.
4. Keterampilan Bermain Baseball
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keterampilan bermain baseball. Keterampilan yang dimaksud disini adalah hasil yang mampu diraih pemain saat
melakukan delapan rangkaian tes keterampilan bermain baseball Batteray Test dari AHHPERD yang terdiri dari tes lemparan bola meliputi : 1. lemparan atas dengan
sasaran overhand throw for accuracy, 2. lemparan atas sejauh-jauhnya overhand throw for distance, 3. lemparan atas untuk pelambung bola overhand pitching ,
4. pukulan yang diarahkan fungo hitting. 5. tangkapan bola yang bergulir di tanah fielding groundsball,. 6. tangkapan bola lambung cating fly ball, 7.
berlari cepat mengelilingi base base running. 8. Lempar tangkap bola yang dipantulkan ke dinding secepat-cepatnya speed throws.
Tes keterampilan tersebut dilakukan tiga kali yakni dua kali tes awal test – retest dan satu kali tes akhir. Agar data bisa dianalisis dengan statistik, maka dari
data yang beragam dimasukkan dalam rumus T- Score.
E. Populasi dan Sampel Penelitian