Metode-Metode Pengungkapan PENGUNGKAPAN 1. Pengertian dan Tujuan Pengungkapan

46 peristiwa jenis kedua ini adalah penerbitan atau emisi saham yang sangat besar atau pembelian penjualan sejumlah aktiva yang merupakan prosentase yang tinggi dari total aktiva. 3 Peristiwa yang dapat mempengaruhi secara material kegiatan- kegiatan atau peristiwa-perstiwa di kemudian hari. Peristiwa ini mempunyai akibat yang telah dapat diketahui terhadap income atau penilaian di masa yang akan datang. Contohnya, perubahan kondisi pasar atau dalam harga-harga yang mempengaruhi perusahaan, kebijaksanaan manajemen yang baru, penandatanganan kontrak-kontrak besar, peristiwa-peristiwa eksternal setelah perang, perubahan undang-undang dan perubahan keadaan ekonomi.

3. Metode-Metode Pengungkapan

Pengungkapan melibatkan keseluruhan proses pelaporan. Tetapi, terdapat beberapa metode yang berbeda-beda untuk pengungkapan. Pemilihan metode yang terbaik dari pengungkapan ini pada setiap kasus tergantung pada sifat informasi bersangkutan dan kepentingan relatifnya. Metode pengungkapan Chariri dan Ghozali, 2005 antara lain : 1 bentuk dan susunan laporan yang formal 2 terminologi dan penyajian yang terinci 3 informasi sisipan atau informasi dalam bentuk tanda kurung parenthetical information 4 catatan kaki footnotes 47 5 ikhtisar tambahan dan skedul-skedul supplementary statements and supplementary schedules 6 komentar dalam laporan auditor 7 pernyataan direktur utama atau ketua dewan komisaris. Bentuk dan susunan laporan keuangan dan terminologi yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan adalah cara pengungkapan untuk elemen-elemen yang diakui dalam laporan keuangan. Misalnya, laporan laba rugi dapat disusun dengan cara single step ataupun multiple step. Istilah yang digunakan untuk elemen-elemen laporan keuangan adalah yang biasa digunakan oleh analis keuangan, dan pemakai lainnya yang mempunyai pengetahuan cukup tentang ekonomi dan bisnis. Makin penting suatu informasi, makin tepat informasi itu disajikan langsung dalam ikhtisar keuangan yang bersangkutan. Informasi dalam tanda kurung digunakan untuk memberi penjelasan tentang elemen laporan keuangan di depannya. Apabila judul atau nama pos- pos neraca dan ikhtisar rugi laba menjadi terlalu panjang untuk disajikan, maka disajikan sebagai catatan dalam tanda kurung parenthetical notes. Tanda kurung digunakan untuk menampung informasi yang singkat mengenai elemen laporan keuangan, seperti: prosedur penilaian yang digunakan, metode pengukuran, digunakan sebagai jaminan atau tidak, alternatif penilaian lain seperti harga pasar, dan penunjuk kepada bagian lain di pelaporan keuangan yang berkaitan dengan elemen yang bersangkutan. Informasi yang disajikan 48 sangat singkat sehingga tidak mengaburkan elemen laporan keuangan utamanya. Data non-kuantitatif yang dapat disajikan dalam bentuk parenthetical notes meliputi : 1 metode penilaian yang dipakai misalnya untuk persediaan dapat ditulis dalam tanda kurung : FIFO 2 hal-hal khusus yang memberikan makna tertentu pada suatu pos misalnya untuk aktiva tetap yang disajikan jaminan atas suatu pinjaman 3 perincian mengenai pos-pos yang agak besar yang tergabung dengan pos-pos lainnya misalnya di antara aktiva lain-lain terdapat pinjaman pemegang saham yang meliputi 90 dari aktiva lain-lain itu 4 penilaian alternatif misalnya apabila di samping angka FIFO juga di- disclose angka untuk harga pasar yang berlaku 5 referensi kepada informasi lainnya yang terdapat dalam ikhtisar keuangan atau bagian laporan keuangan yang lain. Catatan kaki footnotes digunakan untuk memberi penjelasan yang lebih rinci daripada informasi dalam tanda kurung. Catatan kaki atau catatan ini dapat digunakan untuk menampung berbagai jenis informasi yang tidak cukup jika dimasukkan dalam tanda kurung. Kebijakan akuntansi, perubahan akuntansi, utang kontinjensi, kebijakan pembagian dividen, antara lain adalah beberapa informasi yang diungkapkan dalam footnotes. Dalam prakteknya, 49 disclosure dalam bentuk footnotes dikenal sebagai notes to financial statements atau catatan-catatan mengenai ikhtisar keuangan. Keuntungan-keuntungan penyajian footnotes adalah kegunaannya untuk : 1 penyajian informasi non kuantitatif sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ikhtisar-ikhtisar keuangan 2 untuk men-disclose kualifikasi atau pembatasan tertentu terhadap pos-pos dalam ikhtisar keuangan 3 untuk men-disclose dalam bentuk yang lebih terperinci yang tidak mungkin dilakukan dalam ikhtisar keuangan secara langsung 4 untuk menyajikan data kuantitatif maupun deskriptif yang tidak begitu penting untuk disajikan di dalam ikhtisar keuangan. Kelemahan-kelemahan penyajian footnotes adalah : 1 footnotes mempunyai kecenderungan sulit dibaca dan dimengerti tanpa adanya perhatian yang khusus. Oleh karena itu, footnotes sering tidak dibaca 2 catatan dalam bentuk kalimat-kalimat lebih sukar dicernakan untuk pembuatan keputusan dibanding data kuantitatif yang telah diringkaskan 3 karena semakin rumitnya dunia usaha, ada bahaya dalam penggunaan footnotes secara berlebih-lebihan karena tidak menciptakan prinsip-prinsip akuntansi yang secara langsung dapat tercermin dalam hubungan antara pos-pos pada ikhtisar keuangan yang bersangkutan. Jenis-jenis footnotes dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1 penjelasan mengenai kebijakan akuntansi dan perubahannya 2 penjelasan mengenai hak-hak para kreditur terhadap aktiva tertentu maupun hak mereka untuk didahulukan 3 disclosure mengenai contingent assets dan contingent 50 liabilities 4 disclosure mengenai pembatasan terhadap pembagian dividen 5 penjelasan mengenai transaksi-transaksi istimewa atau related party transactions 6 penjelasan mengenai transaksi-transaksi modal dan hak-hak equity holders 7 penjelasan mengenai kontrak-kontrak atau perikatan- perikatan. Ikhtisar-ikhtisar keuangan dasar berusaha memberikan gambaran yang mudah dipahami. Oleh karena itu, maka bentuk ikhtisar-ikhtisar keuangan ini relatif sangat ringkas dan merupakan penyajian data agregatif. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai hal-hal tertentu, diperlukan adanya perincian yang lebih jelas. Perincian semacam ini biasanya dicantumkan dalam supplementary statements dan supplementary schedules. Supplementary schedules biasanya merupakan perincian dari pos-pos tertentu dalam ikhtisar keuangan dasar, seperti : daftar harga pokok, daftar aktiva tetap, daftar umur piutang, dan sebagainya. Supplementary statements merupakan informasi tambahan atau informasi yang disajikan dalam bentuk yang agak berbeda dari ikhtisar keuangan dasar. Surat dari direksi kepada pemegang saham biasanya berfungsi sebagai laporan perusahaan tentang usaha yang telah dilakukannya selama satu periode. Selain itu, surat ini juga berisi mengenai perkembangan perusahaan, serta prospek perusahaan di waktu yang akan datang. Informasi yang bersifat umum, eksternal perusahaan yang dipandang dapat mempengaruhi operasi perusahaan dapat juga diungkapkan di bagian ini. 51

4. Pertimbangan Perusahaan untuk Mengungkapkan Informasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2009

1 4 98

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 5 32

PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PORSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PUBLIK PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PORSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PUBLIK TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN PER

0 5 15

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PORSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PUBLIK TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 14

PENUTUP PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PORSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PUBLIK TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 5 20

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, LIKUIDITAS, TIPE KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 26

UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, ROI DAN UKURAN KAP TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, ROI DAN UKURAN KAP TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, ROI DAN UKURAN KAP TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, ROI DAN UKURAN KAP TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA - Perbanas Institutional Repository

0 0 25