Pengungkapan Lingkungan Environmental Disclosure

6 Pelaporan keuangan memberikan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik pemegang saham atas pemakaian sumber ekonomi yang dipercayakan kepadanya. Paragraf 50 7 Pelaporan keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi manajer dan direktur sesuai kepentingan pemilik. Paragraf 52

2.1.8. Pengungkapan Lingkungan Environmental Disclosure

Bethelot 2002 dalam Al Tuwaijri et al. 2003 mendefinisikan environmental disclosure sebagai kumpulan informasi yang berhubungan dengan aktivitas pengelolaan lingkungan oleh perusahaan di masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Informasi ini dapat diperoleh dengan banyak cara, seperti pernyataan kualitatif, asersi atau fakta kuantitatif, bentuk laporan keuangan atau catatan kaki. Diller 1970 menyatakan bahwa ada beberapa teknik pelaporan kinerja lingkungan diantaranya yakni: 1 Pengungkapan dalam surat kepada pemegang saham baik dalam laporan tahunan atau bentuk laporan lainnya; 2 Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan; 3 Pembuatan dalam perkiraan tambahan misalnya, melalui adanya perkiraan akun penyisihan kerusakan lokasi, biaya pemeliharaan lingkungan, dan sebagainya. Secara historis, Wibisono 2007 mengungkapkan perkembangan reporting tanggung jawab sosial perusahaan melalui tahapan sebagai berikut: Tabel 2.1 Perkembangan Pelaporan Reporting CSR NO TIPE REPORTING WAKTU 1 Financial Accounting Reporting Sejak 1850-an 2 Financial Aspects of Corporate Governance Sejak awal 1990-an 3 Environmental Reporting Sejak awal 1990-an 4 Social Accounting Reporting Sejak awal 1990-an 5 Sustainable Reporting reporting on environmental, social and wider economic impact Sejak 2000 Sumber: Wibisono 2007 Untuk mengukur luas pengungkapan lingkungan, berbagai penelitian terdahulu menggunakan checklist berdasarkan acuan standar pengungkapan lingkungan. Penelitian ini akan menggunakan Global Reporting Initiative GRI dalam pengukuran luas pengungkapan lingkungan. Pemilihan GRI sebagai tolok ukur luas pengungkapan lingkungan dilandasi pemikiran bahwa GRI merupakan kerangka pelaporan berkelanjutan sustainabilitas yang paling banyak digunakan di seluruh dunia Lemonia dan Fauzi, 2008. Di sisi lain, beberapa perusahaan- perusahaan di Indonesia juga mengadopsi GRI yang digunakan sebagai standar dalam melakukan pengungkapan lingkungan. Global Reporting Initiative GRI adalah sebuah jaringan berbasis organisasi yang telah mempelopori perkembangan dunia, paling banyak menggunakan kerangka laporan keberlanjutan dan berkomitmen untuk terus-menerus melakukan perbaikan dan penerapan di seluruh dunia www.globalreporting.org. Indikator-indikator yang terdapat di dalam GRI yang digunakan dalam penelitian yaitu: 1. Indikator Kinerja Ekonomi economic performance indicator 2. Indikator Kinerja Lingkungan environment performance indicator 3. Indikator Kinerja Tenaga Kerja labor practices performance indicator 4. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia human rights performance indicator 5. Indikator Kinerja Sosial social performance indicator 6. Indikator Kinerja Produk product responsibility performance indicator Penelitian ini memfokuskan pada pengukuran luas pengungkapan lingkungan, sehingga indikator yang akan digunakan adalah indikator kinerja lingkungan environment performance indicator. Indikator kinerja lingkungan menurut GRI dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.2 Daftar Indikator Kinerja Bidang Lingkungan Menurut GRI NO INDIKATOR KINERJA BIDANG LINGKUNGAN 1 Aspek: Material Core EN 1 Material yang digunakan dan diklasifikasikan berdasarkan berat dan ukuran. Core EN 2 Persentase material bahan daur ulang yang digunakan. 2 Aspek: Energi Core EN 3 Pemakaian energi yang berasal dari sumber energi utama secara langsung. Core EN 4 Pemakaian energi yang berasal dari sumber utama secara tidak langsung. Add EN 5 Energi berhasil dihemat berkat adanya efisiensi dan konservasi yang lebih baik. Add EN 6 Inisiatif penyediaan produk dan jasa yang menggunakan energi efisien atau sumber daya terbarukan, serta pengurangan penggunaan energi sebagai dampak dari inisiatif ini. Add EN 7 Inisiatif dalam hal pengurangan pemakaian energi secara tidak langsung dan pengurangan yang berhasil dilakukan. 3 Aspek: Air Core EN 8 Total pemakaian air dari sumbernya. Add EN 9 Pemakaian air yang memberi dampak cukup signifikan pada sumber mata air. Add EN 10 Persentase dan total jumlah air yang didaur ulang dan digunakan kembali. 4 Aspek: Keanekaragaman Hayati Core EN 11 Lokasi dan luas lahan yang dimiliki, disewakan, dikelola, atau berdekatan dengan area yang dilindungi dan area dengan nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar daerah yang dilindungi. Core EN 12 Deskripsi dampak signifikan yang ditimbulkan oleh aktivitas, produk dan jasa pada keanekaragaman hayati yang ada di wilayah yang dilindungi serta area dengan NO INDIKATOR KINERJA BIDANG LINGKUNGAN nilai keanekaragaman hayati di luar wilayah yang dilindungi. Add EN 13 Habitat yang dilindungi atau dikembalikan kembali. Add EN 14 Strategi, aktivitas saat ini dan rencana masa depan untuk mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati. Add EN 15 Jumlah spesies IUCN Red List dan spesies yang masuk ke dalam daftar konservasi nasional dengan habitat di wilayah yang terkena dampak operasi, berdasarkan risiko kepunahan. 5 Aspek: Emisi, Limbah dan Pembuangan Core EN 16 Total emisi gas rumah kaca secara langsung dan tidak langsung yang diukur berdasarkan berat. Core EN 17 Emisi gas rumah kaca secara tidak langsung dan relevan yang diukur berdasarkan berat. Add EN 18 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pengurangan yang berhasil dilakukan. Core EN 19 Emisi dan substansi perusak lapisan ozon yang diukur berdasarkan berat. Core EN 20 NO, SO dan emisi udara lain yang signifikan dan diklasifikasikan berdasarkan jenis dan berat. Core EN 21 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan. Core EN 22 Total berat dari limbah yang diklasifikasikan berdasarkan jenis dan metode pembuangan. Core EN 23 Total biaya dan jumlah yang tumpah. Add EN 24 Berat dari limbah yang ditransportasikan, diimpor, diekspor atau diolah yang diklasifikasikan berbahaya berdasarkan Basel Convention Annex I, II, III, dan VIII, dan presentase limbah yang dikapalkan secara internasional. Add EN 25 Identitas, ukuran dan status yang dilindungi dan nilai keanekaragaman hayati yang terkandung di dalam air dan habitat yang ada di sekitarnya secara signifikan terkena dampak akibat adanya laporan mengenai kebocoran dan pemborosan air yang dilakukan oleh perusahaan. NO INDIKATOR KINERJA BIDANG LINGKUNGAN 6 Aspek: Produk dan Jasa Core EN 26 Inisiatif untuk mengurangi dampak buruk pada lingkungan yang diakibatkan oleh produk dan jasa, dan memperluas dampak dari inisiatif ini. Core EN 27 Persentase dari produk yang terjual dan materi kemasan dikembalikan berdasarkan kategori. 7 Aspek: Kesesuaian Core EN 28 Nilai moneter dari denda dan jumlah biaya sanksi-sanksi akibat adanya pelanggaran terhadap peraturan dan hukum lingkungan hidup. 8 Aspek: Transportasi Add EN 29 Dampak signifikan terhadap lingkungan yang diakibatkan adanya transportasi produk benda lain dan materi yang digunakan perusahaan dalam operasinya mengirim para pegawainya. 9 Aspek: Keseluruhan Add EN 30 Jumlah biaya untuk perlindungan lingkungan dan investasi berdasarkan jenis kegiatan. Sumber: GRI Gobal Reporting Initiatives G3 Guideliness

2.2. Kinerja Keuangan Financial Performance

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB LINGKUNGAN DAN KINERJA EKONOMI (Studi Empiris Pada Perusahaan Agroindustri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 5 12

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN SERTA PERBANDINGAN MASING-MASING VARIABEL SEBELUM DAN SESUDAH IFRS (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2 14 71

PENGARUH PENGUNGKAPAN INFORMASI LINGKUNGAN, KINERJA LINGKUNGAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG MENGIKUTI PROPER DAN TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2012-2014)

0 10 101

HUBUNGAN ANTARA KINERJA LINGKUNGAN DAN LUAS PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN DENGAN KINERJA KEUANGAN HUBUNGAN ANTARA KINERJA LINGKUNGAN DAN LUAS PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN DENGAN KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 16

PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA KINERJA LINGKUNGAN DAN LUAS PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN DENGAN KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2009).

0 4 8

PENUTUP HUBUNGAN ANTARA KINERJA LINGKUNGAN DAN LUAS PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN DENGAN KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2009).

0 4 33

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

1 1 17

Kinerja Lingkungan, Kinerja Keuangan, dan Kinerja Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia IMG 20151123 0001

0 0 1

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA KEUANGAN, EKSPOSUR MEDIA, DAN JENIS INDUSTRI PADA PENGUNGKAPAN INFORMASI LINGKUNGAN (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012)

0 0 14

STUDI TENTANG ASOSIASI ANTARA SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN, KINERJA LINGKUNGAN, PENGUNGKAPAN INFORMASI LINGKUNGAN, DAN KINERJA EKONOMI PADA PERUSAHAAN EKSTRAKTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14