PENGARUH PENGUNGKAPAN INFORMASI LINGKUNGAN, KINERJA LINGKUNGAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG MENGIKUTI PROPER DAN TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2012-2014)

(1)

PENGARUH PENGUNGKAPAN INFORMASI LINGKUNGAN, KINERJA LINGKUNGAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan yang mengikuti PROPER dan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

Tahun 2012-2014)

THE EFFECTS OF ENVIRONMENTAL INFORMATION DISCLOSURE, ENVIRONMENTAL PERFOMANCE AND PROFITABILITY TOWARD TO

VALUE OF FIRM

(The Empirical Study on Companies that follow PROPER and listed in the Indonesian Stock Exchange in 2012-2014 period)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh :

FISKA ATIA INDAHNIATI 20130420174

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

i

PENGARUH PENGUNGKAPAN INFORMASI LINGKUNGAN, KINERJA LINGKUNGAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan yang mengikuti PROPER dan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

Tahun 2012-2014)

THE EFFECTS OF ENVIRONMENTAL INFORMATION DISCLOSURE, ENVIRONMENTAL PERFOMANCE AND PROFITABILITY TOWARD TO

VALUE OF FIRM

(The Empirical Study on Companies that follow PROPER and listed in the Indonesian Stock Exchange in 2012-2014 period)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh :

FISKA ATIA INDAHNIATI 20130420174

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

ii

SKRIPSI

PENGARUH PENGUNGKAPAN INFORMASI LINGKUNGAN, KINERJA LINGKUNGAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan yang mengikuti PROPER dan Terdaftar di BEI pada

Tahun 2012-2014)

THE EFFECTS OF ENVIRONMENTAL INFORMATION DISCLOSURE, ENVIRONMENTAL PERFOMANCE AND PROFITABILITY TOWARD TO

VALUE OF FIRM

(The Empirical Study on Companies that follow PROPER and listed in the Indonesian Stock Exchange in 2012-2014 period)

Diajukan Oleh

FISKA ATIA INDAHNIATI 20130420174

Telah disetujui Dosen Pembimbing Pembimbing

Dra. Arum Indrasari, M.Buss.,Akt Tanggal, 29 November 2016 NIK : 143011


(4)

iii

PENGARUH PENGUNGKAPAN INFORMASI LINGKUNGAN, KINERJA LINGKUNGAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan yang mengikuti PROPER dan Terdaftar di BEI pada Tahun 2012-2014)

THE EFFECTS OF ENVIRONMENTAL INFORMATION DISCLOSURE, ENVIRONMENTAL PERFOMANCE AND PROFITABILITY TOWARD TO

VALUE OF FIRM

(The Empirical Study on Companies that follow PROPER and listed in the Indonesian Stock Exchange in 2012-2014 period)

Diajukan Oleh

FISKA ATIA INDAHNIATI 20130420174

Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan didepan Dewan Penguji Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Tanggal 16 Desember 2016

Yang terdiri dari

Dr. Ietje Nazaruddin, M.Si., Ak., CA Ketua Tim Penguji

Dra. Arum Indrasari, M.Buss., Akt Anggota Tim Penguji

Sigit Arie Wibowo, S.E., M.Sc., Ak., CA Anggota Tim Penguji

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si. NIK : 19660604199202 143 016


(5)

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama : Fiska Atia Indahniati

Nomor Mahasiswa : 20130420174

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “PENGARUH PENGUNGKAPAN INFORMASI LINGKUNGAN, KINERJA LINGKUNGAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan yang Mengikuti PROPER dan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2012-2014)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 16 Desember 2016


(6)

v

MOTTO

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),

bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (QS. Al Baqarah: 186)

"Segala upaya yang dibangun dengan keikhlasan dan kerja keras, tidak terluputkan dari sikap dengki dan cemoohan orang lain yang memang terjangkiti penyakit dengki, namun apabila kita yakin hanya kepada Allah, maka Allah akan senantiasa menolong hamba-hambaNya yang ikhlas berjuang." (Aa Gym)

Dari Abu Hurairah R.a katanya Rasulullah saw bersabda hindarilah prasangka, karena prasangka itu berita paling bohong. Jangan saling mencari keburukan orang. Jangan saling mengorek rahasia orang lain dan saling menyaingi jangan saling mendengki, jangan saling marah dan jangan saling acuh, tetapi jadilah kamu semua bersaudara sebagai hamba-hamba Allah

(Hadis Riwayat Muslim)

" Visi tanpa tindakan hanyalah sebuah mimpi. Tindakan tanpa visi hanyalah membuang waktu. Visi dengan tindakan akan mengubah dunia! " (Joel Arthur Barker)

" Pekerjaan besar tidak dihasilkan dari kekuatan, melainkan oleh ketekunan " (Samuel Johnson)

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)


(7)

vi

PERSEMBAHAN

ALHAMDULILLAH... ALHAMDULILLAHIRABILALAMIN... Bismillahirrahmanirrahim

Sujud syukur Alhamdulillahirabilalamin terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT dan Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan segala petunjuk, kelancaran, dan kemudahan kepada saya, sehingga skripsi ini selesai pada waktunya.

Kepada Bapak dan Ibu yang saya sayangi dan cintai, sebagai tanda baktiku, hormat dan rasa terimakasih yang tiada terhingga skripsi ini ku persembahkan untuk kedua orang tua saya bapak Sumarwoto dan ibu Marina Susiawati yang telah mendidik, merawat dan memberikan kasih sayang yang luar biasa kepadaku. Keringat yang bercucuran, tangisan, dan perjuangan demi memberikan kebahagiaan untukku dan adik-adikku serta memberikan dukungannya mungkin takkan mampu ku membalasnya. Hanya doa yang bisa aku panjatkan kepada bapak ibu, semoga ibu dan bapak selalu diberi kesehatan, umur panjang dan dimudahkan dalam mengais rezeki. Semoga ini menjadi langkah awal ku untuk membuat bahagia dan bangga kepadaku. Fiska sayang kalian, terimakasih dan terimakasih ku ucapkan kepadamu bapak dan ibu...

Untuk adik-adikku tersayang Fa’as, Favian, dan dek Fay terimakasih sudah menghibur mbak fiska selama ini, terimakasih untuk segala keceriaan kalian.

Untuk eyang uti dan eyang kakung yang saya sayangi terimakasih banyak atas doa dan semangatnya kepada cucu mu ini.

Untuk Ariyo Abilowo terimakasih banyak ya untuk kesabaran, kesetiaan,dan kasih sayangnya. Terimakasih sudah selalu memberikan support apapun terutama pada skripsi ini , terimakasih sudah selalu ada buatku dan juga memberikan pelajaran banyak dalam memilah mana yang baik mana yang buruk. Keep fighting together with me for a better future, Dear ! Semoga Allah selalu mendengar dan mengabulkan doa kita ya... Amin!

Untuk Dosen Pembimbing Skripsi saya Bu Arum , terimakasih banyak ya bu atas kesabaran dan bimbingan nya kedapa saya. Ibu adalah dosen Terbaik buat saya. Untuk teman teman seperjuangan saya selama skripsi Siska Erlita dan Putri Dwi jangan panikan ya hehehe terimakasih atas segala bantuan, semangat dan pelajaran buat saya. Terimakasih kalian sudah saling menyupport dan saling membantu . Semoga


(8)

vii

kita bisa bersama-sama menjadi orang yang berguna dan sukses kedepannya. Kalian luar biasa.

Untuk teman teranehku Revli / teteh yang gengsinya setinggi langit terimakasih banyak sudah memberikan pelajaran dan pengalaman buat ku, aku selalu ingat kalimat dari teteh bahwa ‘kuantitas tidak menjamin kualitas’ hehe. Terimakasih ya teh ! Keep Spirit for you !

Untuk teman ku Berle (Laras, Anita, Beta, Wisni, Nadia) sudah sembilan tahun kita kenal dan selalu sama-sama. Terimakasih setiap ketemu kalian selalu bikin ketawa bahagia dan hiduppun jadi berwarna. Terimakasih atas semangat dan dukungan kalian. Terimakasih sebanyak-banyaknya semoga nantinya persahabatan kita sampai tak terhingga, tetap kompak ya say dan juga sukses buat kalian semua . Sayang kalian ! Salam rempong hehe...

Untuk temanku cyin-cyinku (Bundo/Fitria, Zara, Dinni) Teman kuliahku yang selama kuliah kita bersama , terima kasih ya atas dukungan dan semangat kalian , terimakasih selama kuliah banyak membantuku dan maaf sering merepotkan huhu. Doaku buat kalian semoga kalian sukses ! Amiin !

Untuk temen-temen KKN 017 (Dzaki, Revli, Fia, Winda, Dila, Tya, Endri, Umi, Boneh, Arif, Rafi, Ageng, Ira)Gada kata lain selain terimakasih kalian teman-teman yang luar biasa suka duka waktu kkn kita sama sama rasain, kalian memberikanku banyak pelajaran , ilmu dan pengalaman yang banyak . Terimakasih gengss... Sukses buat kalian!

Untuk teman-teman SMA ku (Fuid, Mey, Shafa, Rika, Midut, Tania, Prili, dsb) Walaupun kita jarang kumpul tapi kalian juga teman-teman terbaikku,terimakasih untuk selama ini kalian banyak membantuku, menghibur dan menyupport ku. Kangen dan sayang kalian selalu.

Terimakasih buat temen-temenku Akuntansi 2013 UMY dan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Terimakasih juga buat semua teman-temanku yang aku kenal semuanya yang sudah membantu dan memberi kehidupan yang asik buat ku . Doaku buat semua temanku semoga Sukses dalam setiap cita-cita kalian.


(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis diberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, amin.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Judul yang penulis ajukan adalah “Pengaruh Pengungkapan Informasi Lingkungan, Kinerja Lingkunga dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Mengikuti PROPER dan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2012-2014 ”. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat memberikan masukan bagi calon investor untuk pengambilan keputusan, selain itu juga dapat memberikan ide pengembangan bagi penelitian selanjutnya.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Nano Prawoto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Ibu Dr. Ietje Nazaruddin, SE., M.Si., Ak selaku Kepala Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 3. Ibu Dra. Arum Indrasari, M.Buss.,Akt selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan waktunya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.


(10)

ix

4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan selama penulisan skripsi ini.

5. Kedua orang tua atas jasa-jasanya, kesabaran, do’a, dan tak pernah lelah dalam mendidik dan memberikan kasih sayang yang tulus dan ikhlas kepada saya.

6. Teman-teman semua atas kebersamaan, dukungan dan bantuan selama penulisan skripsi ini.

7. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan dan semangat dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada kita semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi penulis umumnya bagi kita semua.

Yogyakarta, 16 Desember 2016


(11)

x

INTISARI

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengungkapan informasi lingkungan, kinerja lingkungan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Data yang dianalisis pada penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan PROPER yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2012-2014. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Sebanyak 42 perusahaan PROPER yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini SPSS versi 22.0. Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda. Pengukuran Pengungkapan Informasi Lingkungan didasarkan pada kategori Global Reporting Initiative (GRI) yang dilihat pada laporan tahunan dari suatu perusahaan.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kinerja lingkungan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini berbanding terbalik dengan analisis yang diperoleh bahwa pengungkapan informasi lingkungan dan profitabilitas dengan pengukuran menggunakan ROA (retun on assets) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci : Pengungkapan Informasi Lingkungan, Kinerja Lingkungan, Profitabilitas,ROA dan Nilai Perusahaan.


(12)

xi

ABSTRACT

This research intended to examine the effects of environmental information disclosure, environmental performance, and profitability toward the values of firm. The data used and analyzed in this research was financial report of companies joining PROPER that were listed in the Indonesian Stock Exchange in 2012-2014 period. The research employed purposive sampling method. The samples of the research were 42 companies joining PROPER that were listed in the Indonesian Stock exchange in 2012-2014 period. The research used SPSS 22.0 version as its analytic tool. While, the research used multiple regression analysis method to test the hypotheses. The measurement of environmental information disclosure was based on the categories of Global Reporting Initiative (GRI) of company annual report.

Based on the research analysis, the research result showed that environmental performance affected positively and significantly toward the values of firm. While, on the contrary, environmental information disclosure and profitability measured by using ROA (return on asset) did not affect the values of firm.

Key words: environmental information disclosure, environmental performance, profitability, ROA, and values of firm.


(13)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ...

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii

INTISARI ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Batsan Masalah ... 8

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Landasan Teori ... 10

B. Penurunan Hipotesis ... 19

C. Model Penelitian ... 23


(14)

xiii

A. Subyek Penelitian ... 24

B. Teknik Pengambilan Sampel ... 24

C. Jenis Data ... 24

D. Teknik Pengumpulan Data ... 25

E. Definisi Operasional Variabel ... 25

F. Uji Kualitas Instrumen Data ... 29

G. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 33

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 36

B. Hasil Uji Kualitas Data ... 38

C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 42

D. Pembahasan (Intrepretasi) ... 45

BAB V. SIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN ... 50

1. Simpulan ... 50

2. Implikasi ... 50

3. Saran ... 52

4. Keterbatasan ... 52 DAFTAR PUSTAKA


(15)

xiv

DAFTAR TABEL

TABEL 4.1 PEMILIHAN SAMPEL ... 37

TABEL 4.2 STATISTIK DESKRIPTIF ... 38

TABEL 4.3 HASIL UJI NORMALITAS ... 39

TABEL 4.4 HASIL AUTOKORELASI ... 40

TABEL 4.5 HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS ... 41

TABEL 4.6 HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS ... 42

TABEL 4.7 HASIL UJI t ... 42

TABEL 4.8 HASIL UJI F ... 44

TABEL 4.9 HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI (R SQUARE) ... 44


(16)

xv

DAFTAR GAMBAR


(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 DAFTAR INDIKATOR ENVIRONMENTAL MENURUT GRI DISCLOSURE

LAMPIRAN 2 HASIL REGRESI LINIER BERGANDA

LAMPIRAN 3 DATA PERUSAHAAN DAN HASIL PENGUKURAN VARIABEL


(18)

(19)

x

INTISARI

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengungkapan informasi lingkungan, kinerja lingkungan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Data yang dianalisis pada penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan PROPER yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2012-2014. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Sebanyak 42 perusahaan PROPER yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini SPSS versi 22.0. Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda. Pengukuran Pengungkapan Informasi Lingkungan didasarkan pada kategori Global Reporting Initiative (GRI) yang dilihat pada laporan tahunan dari suatu perusahaan.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kinerja lingkungan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini berbanding terbalik dengan analisis yang diperoleh bahwa pengungkapan informasi lingkungan dan profitabilitas dengan pengukuran menggunakan ROA (retun on assets) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci : Pengungkapan Informasi Lingkungan, Kinerja Lingkungan, Profitabilitas,ROA dan Nilai Perusahaan.


(20)

xi

ABSTRACT

This research intended to examine the effects of environmental information disclosure, environmental performance, and profitability toward the values of firm. The data used and analyzed in this research was financial report of companies joining PROPER that were listed in the Indonesian Stock Exchange in 2012-2014 period. The research employed purposive sampling method. The samples of the research were 42 companies joining PROPER that were listed in the Indonesian Stock exchange in 2012-2014 period. The research used SPSS 22.0 version as its analytic tool. While, the research used multiple regression analysis method to test the hypotheses. The measurement of environmental information disclosure was based on the categories of Global Reporting Initiative (GRI) of company annual report.

Based on the research analysis, the research result showed that environmental performance affected positively and significantly toward the values of firm. While, on the contrary, environmental information disclosure and profitability measured by using ROA (return on asset) did not affect the values of firm.

Key words: environmental information disclosure, environmental performance, profitability, ROA, and values of firm.


(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perkembangan dunia bisnis dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang sangat cepat. Perusahaan yang semakin berkembang dan mengalami kemajuan dalam bisnisnya maka tingkat kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan akan semakin tinggi karena adanya aktivitas perusahaan yang tak terkendali terhadap sumber daya dalam menigkatkan laba perusahaan.

Lingkungan adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup yang berada diluar atau disekitar makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya. Permasalahan lingkungan merupakan faktor penting yang harus dipikirkan, mengingat dampak dari buruknya pengelolaan lingkungan hidup yang semakin nyata. Sebagaimana dalam Undang-undang RI No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada pasal 67, “Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mengendalikan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup”. Pasal 68 , “Setiap orang yag melakukan usaha dan atau kegiatan wajib : a) Memberikan informasi terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara benar, akurat, terbuka, dan tepat waktu, b) Menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup, dan c) Mentaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup dan/ atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup”. Dapat disimpulkan bahwa


(22)

perusahan dalam menjalankan kegiataannya wajib untuk menjaga , mentaati dan memelihara kelangsungan hidupnya .

عب م قيذيل ساَنلا ديا تبسك ا ب رحبلا ربلا ف داسفلا ر ظ

عجري م َلعل ا ل ع ذَلا ض

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan

tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS: Ar-Rum Ayat: 41)

Ayat ini menjelaskan bahwa seseorang diharapkan menyadari pentingnya menjaga serta melestarikan alam lingkungan, dan juga tidak membuat kerusakan terhadap lingkungan. Banyak upaya yang bisa dilakukan dalam melestarikan dan mengelola lingkungan hidup, misalnya rehabilitasi SDA berupa hutan, tanah, dan air yang rusak perlu ditingkatkan dan disempurnakan lagi

Banyak pihak mendorong agar melakukan upaya dalam mengatasi kerusakan lingkungan, diantaranya konsumen, pemerintah, stakeholder, dan pihak yang terkait dalam lingkungan hidup baik secara perorangan (Independen), nasional dan internasional seperti United National(PBB) melalui United National Environment Programme (UNEP) dan Global Reporting Intiative (GRI) mengeluarkan berupa pedoman pelaporan pengungkapan suatu lingkungan.

Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang dimana setiap aktivitasnya dengan menggunakan sumber daya yang telah tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Setiap badan usaha yang menjalankan jenis


(23)

usahanya bersifat tetap dan terus menerus, bekerja, serta berkedudukan di wilayah negara Indonesia bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba (Kansil,2001). Ada beberapa jenis perusahaan di Indonesia berupa perusahaan jasa, perusahaan manufaktur, dan perusahaan dagang. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan yang memberikan kenyamanan, kemudahan, dan kepuasan kepada masyarakat yang memerlukan. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli atau kegiatannya melakukan pembelian barang dagang atau suatu produk untuk mengisi persediaan dan selanjutnya dijual kembali. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi untuk menambah nilai guna suatu produk atau menciptakan produk baru yang lebih mempunyai nilai manfaat dalam memenuhi kebutuhan atau mengubah bahan baku menjadi produk jadi dan siap untuk dijual.

Ilmu Akuntansi berbasis lingkungan kini sudah selangkah lebih maju dari Akuntansi Konvensional, karena pada akuntansi berbasis lingkungan tidak hanya melaporkan posisi keuangan tetapi juga hubungan antara perusahaan dan lingkungan sekitar dimana perusahaan beroperasi. Akuntansi pada awalnya hanya mengidentifikasi transaksi yang perlu dicatat dan economic events yang dicatat berbentuk jurnal summary kemudian dikomunikasikan. Ilmu Akuntansi seiring perkembangan jaman sudah merambah ke bidang sosial dalam bentuk pertanggung jawaban perusahaan terhadap lingkungan. Tujuan Akuntansi berbasis Lingkungan adalah perusahaan patuh dengan peraturan yang dikeluarkan


(24)

pemerintah dan untuk mencari cara meminimalkan dampak negatif dari externalities.

Ketua Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntansi Manajemen (IAIKAM) sekaligus Direktur Eksekutif National Center for Sustainbility Reporting (NCSR) Ali Darwin, Ak, MSc, dalam artikel majalah Akuntan Indonesia Edisi No.3 November 2007, melihat ada empat hal alasan isu lingkungan yang semakin siginifikan. Pertama, ukuran perusahaan yang semakin besar. Semakin besar perusahaan, diperlukan akuntabilitas yang lebih tinggi dalam pembuatan keputusan yang berkaitan dengan operasi, produk, dan jasa yang dihasilkan. Kedua, aktivis dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bidang lingkungan hidup telah tumbuh dengan pesat diseluruh dunia termasuk Indonesia Indonesia. Mereka akan mengungkap sisi negatif perusahaan yang terkait isu lingkungan hidup dan akan menuntut tanggung jawab atas kerusakan lingkungan atau dampak sosial yang timbul oleh operasi perusahaan. Ketiga, reputasi dan citra perusahaan. Banyak perusahaan yang saat ini menyadari bahwa reputasi, merek, dan citra perusahaan merupakan isu strategis bernilai tinggi dan harus dilindungi. Keempat, perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat. Isu-isu lingkungan dan sosial yang berdampak negatif akan cepat menyebar melalui teknologi informasi.

Pemerintah telah membentuk program yang disebut Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) melalui Kementrian Lingkungan Hidup. PROPER adalah upaya pemerintah untuk mendorong agar penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup


(25)

dengan menggunakan intrumen informasi. Hal yang melatar belakangi dilaksanakannya PROPER adalah mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui intrumen INTENSIF Reputasi/ citra baik bagi perusahaan yang mempunyai kinerja pengelolaan lingkungan baik. Instrumen DISINTENTIF Reputasi/ citra buruk akan diberikan kepada perusahaan yang kinerja pengelolaan lingkungan hidupnya buruk. Intensif Reputasi diberikan kepada perusahaan yang termasuk mendapat peringkat Emas dan Hijau, untuk Disintentif Reputasi diberikan kepada perusahaan yang masuk kedalam kategori Merah dan Hitam.

Dalam pengelolaan kinerja lingkungan bertujuan untuk memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lingkungan secara lengkap dan menyeluruh. Dari kegiatan tersebut diharapkan mampu menurunkan kualitas dampak lingkungan hingga mencapai dibawah baku mutu yang dipersyaratkan oleh peraturan terkait. Dengan dilakukannya pengelolaan kinerja lingkungan, perushaan diharapkan dapat menjaga keseimbangan lingkungan dalam setiap proses bisnis pada aktivitas, produk dan jasa untuk tercapainya kinerja yang unggul. Tanggung jawab suatu perusahaan kepada yang berkepentingan untuk berlaku etis, meminimalkan dampak negatif, dan memaksimalkan dampak positif yang mencangkup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan (triple bottom line). Dalam rangka untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. (Wibisono,2007:8)

Perkembangan CSR secara konseptual baru dikemas sejak tahun 1980-an yang dipicu 5 hal berikut : (1) Runtuhnya tembok Berlin yang merupakan simbol tumbangnya paham komunis dan semakin kokohnya imperium kapitalisme secara


(26)

global. (2) Maraknya fenomena “take over” antar korporasi yang kerap kali dipicu oleh keterampilan rekayasa finansial. (3) Adanya kesadaran dari suatu perusahaan akan arti penting merk dan reputasi perusahaan dalam membawa perusahaan menuju bisnis berkelanjutan.(4) Globalisasi dan menciutnya peran sektor publik (pemerintah) hampir diseluruh dunia telah menyebabkan tumbuhnya LSM (termasuk asosiasi profesi) yang memusatkan perhatian mulai dari isu kemiskinan sampai pada kekhawatiran akan punahnya berbagai spesies baik hewan maupun tumbuhan sehingga ekosistem semakin labil. (5) Meluasnya operasi perusahaan multinasional di negara-negara berkembang, sehingga dituntut supaya memperhatikan: HAM, kondisi sosial dan perlakuan yang adil terhadap buruh. (Rika dan Islahuddin,2008)

Pada penelitian ini terdapat profitabilitas yang diproksikan melalui Return on Assets (ROA) sebagai ukuran profitabilitas perusahaan. Rasio profitabilitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas manajemen dalam melaksakan kegiatan operasinya. Efektivitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.

Suatu perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun non finansial didalam meningkatkan nilai perusahaan untuk eksistensi perusahaan dalam jangka waktu yang panjang. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan secara otomatis juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan.


(27)

Beberapa penelitian sebelumnya, pengujian pengungkapan informasi lingkungan terhadap nilai perusahaan seperti penelitian Retno dan Priantinah(2012) menyatakan pengungkapan informasi lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Makaryanawati (2002) menemukan ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pada penelitian Markus(2000) menjelaskan adanya hubungan antara kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti mengambil judul tentang Analisis Pengaruh Pengungkapan Informasi Lingkungan, Kinerja Lingkungan dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan PROPER yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012-2014. Penelitian ini replikasi dari penelitian Munawaroh dan Priyadi(2014). Dalam replikasi ini ada beberapa persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya, yaitu :

a. Persamaan pada penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dalam mengukur nilai perusahaan terdapat variabel profitablitas dan pengungkapan informasi lingkungan sebagai variabel intervening dan variabel moderating. Terdapat perbedaan dalam penelitian ini tidak menggunakan salah satu variabel nya menjadi variabel intervening atau variabel moderating dan menambahkan variabel kinerja lingkungan dalam mengukur nilai perusahaan.

b. Pada penlitian sebelumnya peneliti menggunakan sampel yang berupa seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Sedangkan pada penelitian ini sampel yang


(28)

digunakan adalah perusahaan yang mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) dan listing di BEI pada tahun 2012-2014.

B.Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

a) Variabel Independen yang akan diuji secara empiris yaitu Pengungkapan Informasi Lingkungan , Profitabilitas dan Kinerja Lingkungan.

b) Sampel yang akan diuji secara empiris dalam penelitian ini yaitu perusahaan yang mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) dan listing di BEI pada tahun 2012-2014.

C.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1) Apakah pengungkapan informasi lingkungan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang mengikuti PROPER dan terdaftar di Busra Efek Indonesia 2012-2014?

2) Apakah kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang mengikuti PROPER dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012-2014?


(29)

3) Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahan pada perusahaan yang mengikuti PROPER dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012-2014?

A.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk menganalisis pengaruh signifikan positif pengungkapan

informasi lingkungan terhadap nilai perusahaan.

b. Untuk menganalisis pengaruh signifikan positif kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan.

c. Untuk menganalisis pengaruh signifikan positif profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

B.Manfaat Penlitian

Hasil penelitian yang akan dilaksanakan diharapkan agar dapat bermanfaat untuk berbagai pihak, yaitu :

a. Sebagai sarana dimana menerapkan teori yang telah peneliti peroleh selama kuliah atau mengikuti pelajaran dari berbagai sumber.

b. Sebagai sarana bagi perusahaan diharapkan untuk meningkatkan kesadaran suatu perusahaan dalam pentingnya melaksankan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungannya yang akan mempengaruhi nilai perusahaan.

c. Sebagai bahan referensi untuk pihak yang berkaitan dengan pelaporan informasi lingkungan.


(30)

(31)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Landasan Teori 1. Teori Stakeholder

Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukan hanya entitas yang beroperasi untuk kepentingan pribadi namun juga harus memberikan manfaat untuk stakeholder. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut Ghozali dan Chairi(2007). Konsep tanggung jawab sosial perusahaan mulai dikenal sejak awal 1970-an, yang secara umum dikenal dengan stakholder theory artinya sebagai kumpulan suatu kebijakan dan praktik yang berhubungan dengan stakeholer, pemenuhan ketentuan hukum, nilai-nilai, lingkungan dan penghargaan masyarakat, serta komitmen dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan secara berkelanjuntan.

2. Teori Signal

Teori signal membahas mengenai dorongan perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal. Adanya dorongan tersebut disebabkan karena terjadinya asimetri informasi antara pihak manajemen dan pihak eksternal. Jika manajemen dalam perusahaan baik sengaja atau tidak sengaja untuk tidak menyampaikan semua informasi yang diperoleh secara keseluruhan sehingga akan mempengaruhi nilai suatu perusahaan yang telah


(32)

terefleksi dengan perubahan harga saham karena biasanya pasar akan dengan cepat merespon informasi yang telah ada sebagai sinyal dalam pernyataan tersebut. Hal seperti ini yang disebut sebagai asimetri informasi. Cara mengurangi asimetri informasi perusahaan harus mengungkapkan informasi, baik informasi keuangan maupun non keuangan seperti tanggung jawab lingkungan perusahaan dan tanggung jawab sosial (CSR). Informasi dapat dimuat dalam laporan tahunan suatu perusahaan atau laporan sosial perusahaan yang telah terpisah. Perusahaan yang mengungkapkan CSR diharapkan dapat meningkatkan reputasi perusahaan dan nilai perusahaan (Rustiarini,2010).

3. Teori Legitimasi

Teori legitimasi adalah suatu gagasan tentang kontrak sosial perusahaan dengan masyarakat. Menurut teori ini, untuk diterima oleh masyarakat, perusahaan harus mengungkapkan informasi atau aktivitas sosial perusahaan sehingga akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan (Reverte, 2009). Teori ini juga berpendapat bahwa perusahaan harus melaksanakan dan mengungkapkan aktivitas tanggungjawab sosial semaksimal mungkin agar aktivitas perusahaan dapat diterima oleh masyarakat. Pengungkapan ini digunakan untuk melegitimasi aktivitas perusahaan dimata masyarakat, karena pengungkapan tanggungjawab sosial akan menunjukan tingkat kepatuhan suatu perusahaan (Branco dan Rodrigues, 2008).


(33)

4. CSR

Corporate social responsibility adalah mekanisme alami sebuah perusahaan untuk ‘membersihkan’ keuntungan kadang-kadang merugikan orang lain, baik itu yang tidak disengaja maupun disengaja. Dikatakan sebagai mekanisme alamiah karena CSR adalah konsekuensi dari dampak keputusan-keputusan ataupun kegiatan yang dibuat oleh perusahaan, maka kewajiban perusahaan tersebut adalah membalikkan keadaan masyarakat yang mengalami dampak tersebut kepada keadaan yang lebih baik (Prastowo dan Huda,2011:17).

Memahami CSR sebagai kebertanggungjawaban entitas laba atas dampak operasionalnya maka seharusnya praktik CSR juga melingkupi sektor industri lain. Bahkan di banyak negara, komitmen keseimbangan triple bottom line juga melingkupi industri keuangan, properti, apparel, media, komunikasi, teknologi, dan lainnya-termasuk juga dalam ranah perangkat pemerintahannya dan di kalangan masyarakat sipil

.

Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 pasal 1 ayat 3 menyatakan bahwa Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna menigkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umunya. CSR dikemas menjadi tiga komponen yaitu:


(34)

a. Profit

Profit merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha. Profit didefinisikan sebagai tambahan pendapatan yang digunkan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan, Sedangkan aktivitas yang dapat ditempuh untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan produktivitas dan melakukan efisiensi biaya, sehingga perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai tambah semaksimal mungkin.(Wibisono,2007:33)

b. People

Menyadari bahwa masyarakat berperan penting bagi perusahaan, karena dukungan mereka sangat diperlukan bagi keberadaan, kelangsungan hidup, dan perkembangan perusahaan, maka sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat lingkungan, perusahaan perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat yang besar kepada mereka. Perlu diketauhi operasi perusahaan berpotensi memberikan dampak kepada masyarakat, karena perusahaan perlu untuk melakukan berbagai kegiatan yang menyentuh kebutuhan masyarakat.(Wibisono,2007:34)

c. Planet

Hubungan kita dengan lingkungan adalah hubungan sebab akibat, dimana jika kita merawat lingkungan, maka lingkungan pun akan


(35)

memberikan manfaat kepada kita. Jika kita merusak lingkungan, maka kita akan menerima akibatnya. Masih banyak masyarakat yang kurang peduli dengan lingkungan sekitar. Hal ini disebabkan karena tidak adanya keuntungan langsung didalamnya. Banyak pelaku industri yang hanya mementingkan bagaimana menghasilkan uang sebanyak-banyaknya tanpa melakukan upaya apapun untuk melestarikan lingkungan. Padahal, dengan melestarikan lingkungan, mereka justru akan memperoleh keuntungan yang lebih, terutama dari sisi kesehatan, kenyamanan, disamping ketersediaan daya yang lebih terjamin kelangsungannya.(Wibisono,2007:37)

5. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri dan suatu cara yang efektif untuk mengukur jumlah keuntungan sebuah perusahaan dimana terdapat hubungan antara penjualan, modal sendiri, maupun total aktiva.

Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaa dalam menghasilkan keuntungan. Menurut Gitman(2003:591),”Profitability is the relationship between revenues and cost generated by using the firm’s asset-both current and fixed-in productive activities”. Profitabilitas merupakan faktor yang seharusnya mendapat


(36)

perhatian karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan. Tanpa adanya keuntungan, maka akan sangat sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Para kreditur, pemilik perusahaan, dan terutama dari pihak manajemen perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan karena disadari benar betapa pentingnya arti profit terhadap kelangsungan dan masa depan perusahaan.

Van Horne dan Wachowicz (2005:222) mengemukakan rasio profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi. Profitabilitas dalam hubungnya dengan penjualan terdiri atas margin laba kotor (gross profit margin) dan margin laba bersih (net profit margin). Profitabilitas dalam hubungannya dengan investasi terdiri atas tingkat pengembalian atas aktiva (return on total assets) dan tingkat pengembalian atas ekuitas (return on equity).

6. Kinerja Lingkungan

Kinerja lingkungan adalah suatu hasil kerja lingkungan perusahaan secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang atau organisai perusahaan dalam mencapai tujuan. Kinerja lingkungan perusahaan merupakan langkah yang penting dalam mencapai kesuksesan perusahaan. Perusahaan yang mempunyai kepedulian dalam lingkugan, maka manajemen lingkungan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Penilaian


(37)

kinerja lingkungan diukur dengan penilaian peringkat PROPER yang dilakukan Kementrian Lingkungan Hidup.

Tujuan dari penilaian tersebut untuk menigkatkan kinerja perusahaan dalam pelestarian dibidang lingkungan (Nath, Roberts, dan Madhoo, 2010:310) menjelaskan bahwa telah ditetapkan indeks kinerja lingkungan (environmental performance) dalam penelitian yang dilakukan oleh Universitas Yale dan Universitas Columbia pada tahun 2006, bahwa kinerja lingkungan meliputi dimensi-dimensi pengurangan stress lingkungan pada kesehatan manusia, meningkatkan vitalitas ekosistem, dan manajemen suara dari penggunaan sumber daya alam.

Sistem manajemen lingkungan memiliki standar yang mendeskripsikan sebuah sistem yang membantu perusahaan untuk mencapai kinerja ingkungan yang baik.(Sturm,1998). Jenis indikator kinerja lingkungan dibagi menjadi dua yaitu :

i. Indikator lagging yaitu ukuran kinerja end process, mengukr output hasil proses sepertt jumlah limbah yang dikeluarkan.

ii. Indikator leading yaitu ukuran kinerja in process, mengukur faktor apa yang diharapkan membawa perubahaan bagi kinerja lngkungan.

Ada dua jenis kinerja lingkungan yaitu kinerja lingkungan kuantitatif dan kualitatif :


(38)

a. Kinerja lingkungan kuantitatif merupakan kinerja yang hasilnya diperoleh dan dapat diukur dari sistem manajemen lingkungan dimana mempunyai kaitan kontrol aspek fisiknya. Indikator kuantitatif adalah ukuran yang berdasarkan pada pandangan, penilaiannya dan persepsi seseorang berdasarkan pengamatan terhadap sesuatu. Kuantitatif adalah ukuran yang didasarkan empiris dan hasil yang diperoleh numerik, uang menunjukkan karakteristik kinerja dalam bentuk fisik, bentuk lain, dan keuangan misalnya batas baku mutu limbah.

b. Kinerja lingkungan kualititatif adalah kinerja yang diperoleh dari hal-hal yang terkait dengan ukuruan aset non fisik seperti proses inovasi, prosedur, motivasi, dan semangat kerja yang dialami pelaku kegiatan untuk mewujudkan kebijakan lingkungan, target, sasaran dan organisasi.

7. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan adalah cara untuk memaksimumkan nilai sahamnya. Artinya, dalam memaksimumkan nilai sekarang semua keuntungan dimasa mendatang yang akan diterima oleh pemilik perusahaan, dan lebih menekankan pada aliran hasil bukan sekedar laba bersih dalam pengertian akuntansi. Nilai perusahaan juga dapat disebut sebagai nilai pasar. Semakin tinggi harga saham, maka akan semakin tinggi kemakmuran pemegang saham. Tujuan perusahaan salah satunya untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Jika suatu perusahaan dalam usahanya berjalan dengan lancar


(39)

maka nilai saham perusahaan secara otomatis akan meningkat. Suatu perusahaan dinyatakan mempunyai nilai yang baik jika kinerja perusahaan baik.

Nilai perusahaan dalam penelitian ini merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai perusahaan merupakan presepsi pemilik modal terhadap tingkat kesuksesan perusahaan yang dihubungkan dengan harga saham. Masyarakat dapat melihat dan percaya bahwa nilai perusahaan yang tinggi tidak hanya masa sekarang namun juga masa mendatang. Menurut Christiawan dan Tarigan (2007), terdapat beberapa konsep nilai yang menjelaskan nilai suatu perusahaan antara lain :

a. Nilai Nominal, yaitu nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham kolektif. b. Nilai pasar sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari

proses tawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bias ditentukan jika saham perusahaan dijual di apsar saham.

c. Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan nilai riil suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsic ini bukan sekedar harga dari sekumpulan asset, melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari.


(40)

d. Nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep akuntansi.

e. Nilai likuidasi adalah nilai jual seluruh asset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai sisa itu merupakan bagian para pemegang saham. Nilai likuidasi bias dihitung berdasarkan neraca performa yang disiapkan ketika suatu perusahaan akan dilikuidasi.

B.Penurunan Hipotesis

1. Pengaruh Pengungkapan Informasi Lingkungan (CSR) terhadap Nilai Perusahaan

Stakeholder adalah beberapa pihak atau suatu kelompok yang memiliki kepentingan dalam entitas tertentu. Dalam meningkatkan nilai perusahaan salah satunya dengan mengungkapkan informasi lingkungan secara baik maka investor mendapatkan daya tarik pada perusahaan baik dari segi finansial maupun tanggungjawab lingkungan. Adanya informasi pada pihak ekternal juga menjadi salah satu bukti bahwa perusahaan mempunyai aktivitas yang dapat diterima masyarakat. Pengungkapan informasi lingkungan juga merupakan salah satu perilaku ketergantungan adanya suatu kebijakan perusahaan yang mengharuskan perusahaan untuk melaporkan informasi lingkungan kepada stakeholder.

Penelitian Zuhroh dan Putu (2003) bahwa pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan yang go public telah terbukti berpengaruh terhadap volume perdagangan saham bagi perusahaan yang masuk kategori


(41)

high profile. Artinya bahwa investor sudah mulai dapat merespon informasi-informasi lingkungan dengan baik yang disajikan perusahaan dalam laporan tahunan. Semakin luas pengungkapan informasi lingkungan yang dilakukan perusahaan dalam laporan tahunan ternyata memberikan pengaruh terhadap volume perdagangan saham perusahaan dimana terjadi lonjakan perdagangan pada seputar publikasi laporan tahunan sehingga meningkatkan nilai perusahaan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat di rumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 :Pengungkapan Informasi ingkungan (CSR) berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan.

2. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Nilai Perusahaan

Kinerja lingkungan adalah kegiatan perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang hijau dalam bentuk informasi dengan menggunakan score warna atau ranking. Dalam menciptakan lingkungan yang hijau dan tidak tercemar baik udara, polusi, dan limbah setiap perusahaan mempunyai cara untuk mengukur output hasil prosesnya. Teori legitimasi mengemukakan bahwa tingkat kepatuhan perusahaan dalam mengungkapkan informasi lingkungan mempengaruhi pandangan masyarakat. Informasi yang diberikan oleh pemerintah dalam penilaian kinerja lingkungan adanya kemungkinan bahwa pengelolaan lingkungan yang baik perusahaan akan mempunyai nilai tambah dan reputasi baik bagi investor dan masyakarat guna kepentingan financial dan kepentingan lainnya.


(42)

Dalam penelitian Figge dan Hahn (2004) terbukti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan. Hasil tersebut juga didukung Al-Najjar(2012) yang menyebutkan adanya pengaruh yang signifikan antara kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan. Artinya semakin perusahaan memperhatikan atau baik kinerja lingkungan dalam pengelolaan lingkungan hidup perusahaan, maka nilai perusahaan dapat meningkat. Dengan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan maka akan ada nilai tambah dari suatu perusahaan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat di rumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 :Kinerja lingkungan berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan

3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Kinerja keuangan perusahaan adalah suatu analisis dalam kemampuan mengelola dan mengendalikan sumber daya yang ada diperusahaan dalam pencapaiannya. Dalam laporan keuangan yang digunakan dengan rasio keuangan dapat diketahui bahwa perusahaan dijalankan dengan efisien dan efektif. Dengan menggambarkan nilai pasar suatu perusahaan dapat meningkatkan daya tarik investor. Jika harga saham perusahaan meningkat , maka pemegang saham akan bertambah.

Penelitian mengenai pengaruh profitabilitas dengan menggunakan ROA sebagai alat ukur terhadap nilai perusahaan Ulupui(2007) menyatakan jika nilai perusahaan ditentukan oleh earning power dari suatu asset


(43)

perusahaan. Hasil yang positif menunjukan semakin earning power, semakin efisien perputaran aset dan akan semakin tinggi profit margin yang diperoleh.Hal tersebut akan berdampak pada nilai perusahaan. Investor melakukan overview perusahaan dengan cara melihat rasio keuangan sebagai alat untuk mengevaluasi investasi, karena rasio keuangan dapat menigkatkan nilai dalam perusahaan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat di rumuskan hipotesis sebagai berikut:


(44)

C.MODEL PENELITIAN

H1 +

H2 +

H3 +

Gambar 2.1 Model Penelitian Pengungkapan

Informasi Lingkungan (CSR)

X1

Profitabiitas (ROA) X3

Kinerja Lingkungan X2

Nilai Perusahaan


(45)

(46)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Obyek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang mengikuti program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup (PROPER) dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

B.Jenis Data

Data yang akan dianalisis pada penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui perantara baik dipublikasikan melalui media ataupun data tertulis.

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yaitu suatu metode penelitian berlandaskan pada filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan pengumpulan datanya bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono(2007:5).

C.Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan adalah purposive sampling dimana populasi yang memenuhi kriteria tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Sampel yang akan diambil adalah seluruh perusahaan PROPER.


(47)

Kriteria sampel penelitian ini adalah :

a. Perusahaan yang mengikuti program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup (PROPER) terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2012-2014

b. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dan harga saham yang lengkap untuk tahun 2012-2014

c. Perusahaan yang mengikuti PROPER tiga tahun berturut-turut pada tahun 2012-2014

d. Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangannya

e. Perusahaan yang mengalami laba pada tahun 2012-2014 D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan cara dokumentasi yaitu dengan mencari dan mengumpulkan data dari Hasil PROPER dan laporan keuangan tahunan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) .

E.Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat diukur dari beberapa aspek yaitu harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham menunjukan suatu penilaian investor atas seluruh ekuitas yang dimiliki perusahaan.


(48)

Rumus perhitungannya Tobin’s Q : Q =

Dimana :

Q = Nilai perusahaan

EMV = Nilai pasar ekuitas (EMV= closing price x jumlah saham yang beredar)

DEBT = Nilai buku dari total hutang TA = Nilai buku dari total aset

2. Variabel Independen

a. Pengungkapan Informasi Lingkungan

Informasi mengenai CSR berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI). GRI terdiri dari tiga fokus pengungkapan yaitu :

1. Ekonomi 2. Lingkungan 3. Sosial

Perhitungan CSR dapat dilakukan dengan cara menggunakan CSR disclousure/ CSRDI yaitu: Pada penelitian ini indeks yang diungkapkan adalah fokus pada pengungkapan ingkungan . Menentukan indeks pengungkapan lingkungan untuk setiap perusahaan berdasarkan daftar pengungkapan lingkungan dengan cara sebagai berikut :

Score 0: Untuk perusahaan yang tidak mengungkapkan item pada daftar pernyataan.


(49)

Rumus perhitungannya : CSRDI = ∑

CSRDIj : corporate social responsibility disclosure index perusahaan j

Xj : jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan j N : jumlah item pengungkapan CSR dalam bidang

lingkungan terdiri dari 34 item

b. Kinerja Lingkungan

Kinerja lingkungan merupakan variabel independen, alat ukur yang digunakan dilihat dari prestsi perusahaan dalam mengikuti PROPER. Program ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan Kementrian Lingkungan Hidup untuk mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan. PROPER dipublikasikan secara rutin kepada masyarakat sehingga perusahaan yang dinilai akan memperoleh intensif maupun disentif reputasi tergantung pada tingkat ketaatannya. Sistem pemeringkat dalam PROPER mencakup 5 warna yaitu : emas, hijau, bitu, merah dan hitam.

Sebagian besar PROPER melakukan pengujian secara sektoral, kadangkala perusahaan yang banyak memiliki anak cabang maupun pabrik tidak memiliki peringkat yang sama, sehingga peneliti akan melihat dari simpulan peringkat secara keselutuhan dengan banyaknya frekuensi.


(50)

Untuk menjaga konsistensi data, rentang skor yang digunakan yaitu 1-5 :

a. Emas : 5 b. Hijau : 4 c. Biru : 3 d. Merah : 2 e. Hitam : 1

Pengelompokan ini menentukan skor dalam penelitian yang berdasarkan deskripsi kriteria kinerja lingkungan perusahaan oleh Kementrian Lingkungan Hidup.

Kriteria Peringkat PROPER

Peringkat Keterangan

Emas Telah secara konsisten menunjukan keunggulan lingkungan dalam proses produksi atau jas, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggungjawab terhadap masyarakat.

Hijau Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumberdaya secara efisien melallui upaya 4R (reduce, reuse, recycle,dan recovery) dan melakukan tanggungjawab sosial dengan baik.

Biru Telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sebagaimana diatur dalam perundang – undangan.


(51)

persyaratan sebagaimana di atur dalam UU

Hitam Sengaja melakukan perbuatan atau kelalaian yang mengakibatkan pencemaran atau kerusakan lingkungan atau pelanggaran terhadap peraturan undang – undang atau tidak melaksanakan sangsi asministrasi

a. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan variabel independen yang diukur dengan menggungakan ROA (Return On Assets)

Rumus perhitungannya :

Return on Asset (ROA) =

x 100%

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2009)


(52)

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah salah satu syarat dalam statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis ordinary least square(OLS). Uji asumasi klasik penelitian ini akan menguji apakah data akan memenuhi asumsi klasik. Cara ini untuk menghindari terjadinya estimasi yang menyebabkan bias, karena tidak semua data dapat diterapkan dalam regresi. Pengujian yang dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji multikolenieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Untuk mengetahui apakah data terdistribusi secara normal atau tidak dengan melihat grafik normal P plot of regression statistics.

Dasar untuk pengambilan keputusan pada one sample Kolmogorov-Smirnov(K-S) adalah dengan cara :

1) Jika nilai signifikan > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel dinyatakan normal.

2) Jika nilai signifikan < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel tidak berdistribusi normal.


(53)

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t-1). Secara sederhana adalah bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak bisa ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya. Autokorelasi muncul karena penelitian yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu dengan yang lainnya.

Uji statistik yang digunakan adalah Uji Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL), maka hipotesis 0 diitolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

b. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis 0 diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.

c. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

Nilai dU dan dL dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson yang tergantung banyaknya sampel dan banyaknya variabel yang dijelaskan.


(54)

c. Uji Multikolonearitas

Uji Multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya suatu korelasi yag tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda. Jika ada korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terkaitnya menjadi terganggu. Pengujian multikolineritas menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Jika angka VIF > 10 maka terdapat gejala multikolineritas. 2) Jika angka VIF < 10 maka tifak terdapat gejala multikolineritas. d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi . Uji ini dilakukan dengan cara meregres nilai absolute dengan variabel-variabel independen dalam model. Dilakukan pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk apakah regresi tersebut ketidakpastian variance dari residual satu pengamatan yang lain. Jika variance dan residual dari pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut hemoskedastisitas. Sedangkan jika variance berbeda maka disebut Heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskesdastisitas digunakannya uji glejser. Uji glejser yaitu dengan cara mengkorelasi nilai absolute dari residual dengan masing-masing


(55)

variabel independen. Jika hasil pengujian diperoleh nilai sig > 0,05 maka tidak terjadi heteroskesdastisitas.

G.Uji Hipotesis dan Analisis Data

Uji Hipotesis dan Analisis Data dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan Analisis Regresi, Koefisien Determinan ( ), Uji F, dan Uji t.

1. Analisis Regres

Analisis regresi adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur ada tidaknya korelasi antara variabel dan untuk menunjukan arah hubungan variabel dependen dan variabel independen.Hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen.

Persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah : Keterangan :

Q = Nilai Perusahaan

PIL = Pengungkapan Informasi Lingkungan PROPER = Kinerja Lingkungan

ROA = Profitabilitas

α = Konstanta


(56)

2. Uji Statistik t ( Pengujian Koefisien Regresi Parsial )

Uji statistik t dilakukan untuk menguji bagaimana pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasei variabel dependen. Dasar pengambilan keputusannya adalah :

a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka variabel independennya secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen , sehingga hipotesis ditolak.

b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka variabel independennya secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen , sehingga hipotesis diterima.

3. Uji Statistik F

Uji statistik F dalam analisis regresi linier berganda ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan. Dasar pengambilan keputusannya :

a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka variabel independennya secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka variabel independennya secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.


(57)

4. Uji Koefisien Determinasi ( )

Koefisien determinan dinyatakan dalam pada intinya alat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan suatu model dalam menerangkan variabel independen. Nilai koefisien determinan diantara 0 dan 1. Jika nilai kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel tersebut terbatas. Nilai yang mendekati 1 adalah variabel independen yang hampir memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel independen (Ghozali, 2007).

Koefisien determinasi mempunyai kelemahan yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan model, maka penelitian ini menggunakan adjusted berkisar antara 0 dan 1. Jika nilai adjusted semakin mendekati 1, maka semakin baik variabel independen mempengaruhi perubahan variabel dependen.


(58)

(59)

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2014 yang mengikuti PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup). Data diperoleh dari idx.com, BEI Yogyakarta, BEI UMY dan website PROPER.

Pada penelitian ini terdapat variabel independen pengungkapan informasi lingkungan, kinerja lingkungan dan profitabilitas. Data pengungkapan informasi lingkungan diperoleh dari laporan tahunan setiap perusahaan dimana setiap perusahaan mengungkapan kegiatan dalam pengelolaan lingkungan, data kinerja lingkungan diperoleh melalui KLH dengan melihat peringkat kinerja perusahaan yang mengikuti PROPER dan data yang diperoleh profitabilitas dari rasio profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dapat dilihat dalam laporan keuangan yang meliputi total laba bersih dengan dibagi total aset setiap perusahaan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Data yang digunakan untuk mengetahui nilai perusahaan meliputi data nilai buku total aset, nilai buku total hutang , harga penutup saham (closing price) dan saham beredar.


(60)

Tabel 4.1

Tabel Jumlah Sampel Penelitian

Keterangan 2012-2104

Jumlah perusahaan PROPER yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

135

Jumlah Perusahaan yang tiga tahun berturut-turut tidak mengikuti PROPER tahun 2012-2014

(27)

Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangannya pada tahun 2012-2014

(30)

Perusahaan yang mengalami rugi pada tahun 2012-2014 (24)

Sampel perusahaan yang terkena outlier (12)

TOTAL SAMPEL 42

Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh sampel penelitian berjumlah perusahaan yang sesuai kriteria. Perusahaan dari berbagai sub sektor perusahaan, pengamatan selama tahun 2012-2014 sehingga 14 perusahaan dikali 3 didapat 42 perusahaan.


(61)

B.Hasil Kualitas Intrumen dan Data 1. Analisis Deskriptif

Tabel 4.2

Hasil Analisis Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation PIL_X1 PROPER_X2 ROA_X3 Q_Y Valid N (listwise) 42 42 42 42 42 ,09 2,00 ,00 ,15 ,44 5,00 ,66 3,78 ,2338 3,2381 ,1636 1,8652 ,09730 ,65554 ,15731 ,95494

Sumber : Olah Data Spss

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa variabel pengungkapan informasi lingkungan dengan jumlah sampel sebanyak 42 dengan nilai minimum sebesar 0,09 nilai maksimum 0,44 dengan nilai rata-rata sebesar 0,2338 dan standar deviasinya sebesar 0,09730. Variabel kinerja lingkungan memiliki jumlah sampel sebanyak 42 dengan nilai minimum sebesar 2 nilai maksimum 5 dengan nilai rata-rata sebesar 3,2381 dan standar deviasinya sebesar 0,65554. Variabel profitabilitas dengan jumlah sampel sebanyak 42 dengan nilai minimum sebesar 0,00 nilai maksimum sebesar 0,66 dengan nilai rata-rata 0,1636 dan standar deviasinya 0,15731. Variabel nilai perusahaan dengan jumlah sampel sebanyak 42 dengan nilai minimum sebesar 0,15 nilai maksimum 3,78 dengan nilai rata-rata sebesar 1,8652 dan standar deviasinya 0,95494.


(62)

2. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang terdapat pada penelitian ini berdistribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji One Sample-Kolmogorov Smirnov yang ditunjukan pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Hasil Uji Normlitas Data

Unstandardized Residual

N 42

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,72068283

Most Extreme Differences Absolute ,070

Positive ,066

Negative -,070

Test Statistic ,070

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Sumber : Olah Data Spss

Dari hasil uji normalitas data diatas dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa nilai sig (2-tailed) sebesar 0,200 berarti lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data yang terdapat pada penlitian ini berdistribusi normal.


(63)

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi data dalam penelitian ini menggunakan Uji Durbin-Watson (DW). Hasil dari Uji Durbin-Watson ini disajikan dalam tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil Uji Durbin-Watson

Model

Durbin-Watson

1 1,746

Sumber : Olah Data Spss

Berdasarkan tabel diatas hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan Uji Durbin-Watson menunjukkan nilai sebesar 1,746. Nilai dU tabel pembanding adalah sebesar 1,662 Nilai dU < DW < (4-dL) yaitu 1,662 < 1,746 < 2,338. Dapat disimpulkan bahwa residual tidak terdapat autokorelasi.

c. Uji Multikolinearitas

Hasil dari uji multikolinearitas pada penelitian ini dilihat dari VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance yang di tunjukkan pada tabel 4.5. Pada tabel 4.5 menunjukan bahwa nilai tolerance pada masing-masing variabel memiliki nilai lebih besar dari 0,10 yang berarti tidak terjadi multikolinearitas. Hasil perhitungan pada nilai VIF (variance Inflation Factor) juga menunjukkan hal yang sama yakni tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10.


(64)

Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen dengan model regresi.

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

PIL_X1 ,859 1,164

PROPER_X2 ,857 1,166

ROA_X3 ,998 1,002

Sumber : Olah Data Spss

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji glejser yang digunakan untuk mergres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Hasil uji glejser ini disajikan dalam tabel 4.6. Berdasarkan tabel 4.6 dari hasil pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser diketahui bahwa nilai signifikansi pada variabel pengungkapan informasi lingkungan sebesar 0,177 , nilai signifikansi pada variabel kinerja lingkungan sebesar 0,52 dan nilai signifikansi pada variabel profitabilitas sebesar 0,211.


(65)

Tabel 4.6 Hasil Uji Glejser

Model Sig.

1 (Constant) ,411

PIL_X1 ,177

PROPER_X2 ,052

ROA_X3 ,211

Sumber : Olah Data Spss

C.Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)

Metode analisis data yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan regresi linier berganda.

Tabel 4.7

Hasil Analisis Regresi Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -1,050 ,601 -1,746 ,089

PIL_X1 1,086 1,296 ,111 ,838 ,407

PROPER_X

2 ,867 ,193 ,595 4,502 ,000

ROA_X3 -,896 ,744 -,148 -1,205 ,236

Sumber : Olah Data Spss


(66)

Keterangan :

Q = Nilai Perusahaan

PIL = Pengungkapan Informasi Lingkungan

PROPER = Kinerja Lingkungan ROA = Profitabilitas

α = Konstanta

e = Error

1. Uji Nilai t

Hasil analisis pada tabel 4.7 menunjukkan nilai koefisien regresi konstata sebesar -1,050 dan nilai t sebesar 0,838 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,407 yang lebih besar dari alpha 0,050 yang berarti tidak terdapat pengaruh signifikan pada variabel dependen nilai perusahaan, maka hipotesis pertama (H1) ditolak.

Hasil analisis pada tabel 4.7 menunjukan nilai koefisien regeresi konstanta sebesar -1,050 dan nilai t sebesar 4,502 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,000 yang lebih kecil dari alpha 0,050 yang berarti terdapat pengaruh signifikan positif pada variabel dependen nilai perusahaan, maka hipotesis kedua (H2) diterima.

Hasil analisis pada tabel 4.7 menunjukkan nilai koefisien regresi kontanta sebesar -1,050 dan nilai t sebesar -1,205 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,236 yang lebih besar dari alpha 0,050 yang berarti tidak terdapat pengaruh signifikan pada variabel dependen nilai perusahaan, maka hipotesis ketiga (H3) ditolak.


(67)

2. Uji Nilai F

Hasil uji F pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 9,573 dengan tanda positif mempunyai nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05. Hal ini menandakan bahwa variabel pengungkapan lingkungan, kinerja lingkungan dan pengungkapan lingkungan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Tabel 4.8 Hasil Uji F Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 16,094 3 5,365 9,573 ,000b

Residual 21,295 38 ,560

Total 37,388 41

Sumber : Olah Data Spss

3. Uji Koefisian Determinasi R²

Hasil dari pengujian koefisien determinasi pada penelitian ini dapat di dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,656a ,430 ,385 ,74859


(68)

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.9 diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,385 Dapat disimpulkan bahwa 0,385 atau 38,5% variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel pengungkapan informasi lingkungan, kinerja lingkungan dan profitabilitas. Sedangkan sisanya 61,5% dijelaskan oleh variabel bebas.

Tabel 4.10

Ringkasan Hasil Hipotesis Penelitian

Hipotesis Hasil

H : Pengungkapan Informasi Lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

H : Ditolak H : Kinerja Lingkungan berpengaruh positif signifikan

terhadap Nilai Perusahaan.

H : Diterima H : Profitabilitas tidak berpengaruh siginifikan terhadap

Nilai Perusahaan.

H : Ditolak

D.Pembahasan (Interprestasi)

1. Pengaruh Pengungkapan Informasi Lingkungan terhadap Nilai Perusahaan

Hasil dari pengolahan dan pengujian pertama menunjukan bahwa hipotesis ditolak dengan nilai signifikansi sebesar 0,407 yang berarti lebih besar dari alpha 0,050, maka pengungkapan informasi lingkungan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pengungkapan informasi lingkungan dari tahun 2012-2014 masih rendah dan belum mengikuti standar GRI. Kepatuhan dalam mengungkapan informasi lingkungan belum memberikan manfaat bagi stakeholdernya.


(69)

Apabila perusahaan belum memaksimalkan manfaat kepada stakeholder maka kepuasan dan apresiasi bagi stakeholder belum muncul. Pengungkapan informasi lingkungan belum menjadi daya tarik yang kuat oleh investor dalam pengambilan keputusan.

Standar akuntansi keuangan belum mewajibkan bagi perusahaan untuk mengungkapkan informasi lingkungan, akibatnya yang terjadi dipraktik lapangan perusahaan hanya dengan sukarela mengungkapkan informasi lingkungan. Masih banyak perusahaan yang mempertimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh saat mereka memutuskan untuk mengungkapkan informasi lingkungan. Dilihat dari manfaat yang akan diperoleh dengan pengungkapkan informasi lingkungan maka perusahaan akan dengan sukarela mengungkapkan informasi lingkungan tersebut. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Donatu(2011) juga menyatakan bahwa pengungkapan informasi lingkungan berpengaruh negatif dalam bentuk lemah terhadap nilai perusahaan. Hasil ini juga kosisten dengan penelitian Nurlela dan Islahuddin (2008) yang menyatakan pengungkapan tanggungjawab sosial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Namun, hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Li, et al.(1997) yang menemukan hubungan positif antara pengungkapan informasi lingkungan dengan kinerja perusahaan.


(1)

NO KODE TAHUN REPORTING INITIATIVE) EN 1 EN 2 EN 3 EN 4 EN 5 EN 6 EN 7 EN 8 EN 9 EN 10 EN 11 EN 12 EN 13 EN 14 EN 15 EN 16 EN 17 EN 18 1 AALI 2012 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0

2013 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 2 PBTA 2012 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2013 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2014 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 3 DLTA 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 GGRM 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 5 ICBP 2012 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2014 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 6 INTP 2012 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 7 KAEF 2012 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0


(2)

2014 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 8 KBLM 2012 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2013 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2014 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 9 KLBF 2012 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2013 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 10 LSIP 2012 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 11 MBTO 2012 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 12 MLBI 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 13 SGRO 2012 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 14 TINS 2012 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 2013 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 2014 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 15 TOTO 2012 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2013 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2014 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0


(3)

16 ULTJ 2012 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2014 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 17 UNTR 2012 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2013 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2014 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 18 UNVR 2012 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0


(4)

NO KODE TAHUN

DATA CEKLIST PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DIPROPER TAHUN 2012-2014 (GLOBAL REPORTING INITIATIVE) EN 19 EN 20 EN 21 EN 22 EN 23 EN 24 EN 25 EN 26 EN 27 EN 28 EN 29 EN 30 EN 31 EN 32 EN 33 EN

34 Jumlah N

CSRDI j 1 AALI 2012 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 34 0,2941

2013 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 13 34 0,3824 2014 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 10 34 0,2941 2 PBTA 2012 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 13 34 0,3824 2013 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 13 34 0,3824 2014 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 12 34 0,3529 3 DLTA 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3 34 0,0882 2013 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3 34 0,0882 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3 34 0,0882 4 GGRM 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 34 0,1176 2013 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 34 0,1176 2014 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 5 34 0,1471 5 ICBP 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 34 0,1176 2013 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 34 0,1471 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 10 34 0,2941 6 INTP 2012 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 10 34 0,2941 2013 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 10 34 0,2941 2014 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 10 34 0,2941 7 KAEF 2012 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5 34 0,1471 2013 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 6 34 0,1765 2014 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 6 34 0,1765


(5)

8 KBLM 2012 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5 34 0,1471 2013 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 6 34 0,1765 2014 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 6 34 0,1765 9 KLBF 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 7 34 0,2059 2013 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 10 34 0,2941 2014 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 10 34 0,2941 10 LSIP 2012 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 7 34 0,2059 2013 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 7 34 0,2059 2014 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 7 34 0,2059 11 MBTO 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 6 34 0,1765 2013 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 6 34 0,1765 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 6 34 0,1765 12 MLBI 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 34 0,1176 2013 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 34 0,1765 2014 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 34 0,1765 13 SGRO 2012 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 34 0,1471 2013 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8 34 0,2353 2014 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 9 34 0,2647 14 TINS 2012 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 15 34 0,4412 2013 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 15 34 0,4412 2014 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 15 34 0,4412 15 TOTO 2012 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 34 0,2353 2013 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 9 34 0,2647 2014 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 9 34 0,2647 16 ULTJ 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3 34 0,0882


(6)

2013 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 5 34 0,1471 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 5 34 0,1471 17 UNTR 2012 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 15 34 0,4412 2013 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 15 34 0,4412 2014 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 15 34 0,4412 18 UNVR 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 4 34 0,1176 2013 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 4 34 0,1176 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 4 34 0,1176


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB LINGKUNGAN DAN KINERJA EKONOMI (Studi Empiris Pada Perusahaan Agroindustri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 5 12

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014)

0 5 1

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Mengikuti PROPER dan Terdaftar di BUrsa Efek Indonesia periode 2012-20

0 6 24

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, KINERJA LINGKUNGAN DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang mengikuti PROPER dan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

2 13 137

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Mengikuti PROPER dan Terdaftar di BUrsa Efek Indonesia periode 2012-20

0 10 99

Hubungan antara tata kelola perusahaan dan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan dengan nilai perusahaan (studi empiris pada perusahaan tambang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014).

0 1 110

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

1 1 17

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA KEUANGAN, EKSPOSUR MEDIA, DAN JENIS INDUSTRI PADA PENGUNGKAPAN INFORMASI LINGKUNGAN (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012)

0 0 14

Tingkat Profitabilitas, Laba Dan Nilai Ekuitas (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 0 16

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58