44
5.3.5. Uji impak core SP:UF
Pengujian impak core SP:UF dilakukan dengan acuan standar pengujian ASTM D- 5942 Sampel spesimen dibuat dengan variasi pencampuran komposisi berat ww SP:UF=
70:30, 60:40, 50:50, 40:60 dan 30:70. Spesimen sampel uji impak core SP:UF ditunjukkan sesuai gambar 47.
Gambar 47.Spesimen sampel uji impak core SP:UF Berikut ini merupakan tampilan data kekuatan impak core SP:UF sesuai tabel 14 dan
data energi serap core SP:UF sesuai tabel 15.
Tabel 14. Data kekuatan impak core SP:UF Kekuatan Impak Jmm
2
Kandungan SP:UF Rata-rata
Min Max
SP:UF= 70:30 0.0012
0.0008 0.0015
SP:UF= 60:40 0.0025
0.0019 0.0028
SP:UF= 50:50 0.0013
0.0007 0.0020
SP:UF= 40:60 0.0016
0.0007 0.0026
SP:UF= 30:70 0.0010
0.0006 0.0015
Tabel 15.Data energi serap core SP:UF Energi Serap J
Kandungan SP:UF Rata-rata
Min Max
SP:UF= 70:30 0.127
0.086 0.127
SP:UF= 60:40 0.309
0.241 0.342
SP:UF= 50:50 0.165
0.086 0.241
SP:UF= 40:60 0.188
0.086 0.310
SP:UF= 30:70 0.127
0.086 0.127
45 Dari hasil pengujian impak core dengan komposisi SP:UF= 70:30, 60:40,
50:50, 40:60 dan 30:70 diperoleh kekuatan impak dan energi serap maksimum pada SP:UF= 60:40 sebesar 0.0016 Jmm
2
dan 0,188J. Kesesuaian formulasi kandungan SP:UF
menyebabkan terjadinya kenaikan kekuatan impak dan energi serap. Namun, dengan semakin banyaknya UF yang mempunyai sifat dasar getas menyebabkan terjadinya penurunan
kekuatan impak dan energi serap. Grafik kekuatan impak dan energi serap core terhadap variasi kandungan SP:UF ditunjukkan pada gambar 48a dan gambar 48b.
Gambar 48a. Grafik kekuatan impak core terhadap variasi kandungan SP:UF
Gambar 48b. Grafik kekuatan energi serap core terhadap variasi kandungan SP:UF Berdasarkan pengamatan penampang patahan core SP:UF hasil pengujian impak core
SP:UF dengan komposisi SP:UF= 70:30, 60:40, 50:50, 40:60 dan 30:70
46 sesuai gambar 49a, 49b, 49c, 49d, dan 49e menunjukkan bahwa patahan murni terjadi pada
daerah ikatan antara SP UF. Pada patahan 40 UF sesuai gambar 49b menunjukkan adanya patahan yang berawal dengan terjadinya keretakan menyamping yang menunjukkan adanya
ikatan yang kuat antara SP dan UF, sehingga kekuatan impak dan energi serap mempunyai nilai optimum. Namun, pada spesimen dengan UF = 30, 50, 60, dan 70 menunjukkan
patahan cenderung membentuk profil getas membentuk sudut seolah-olah 45° yang menyebabkan kekuatan impak menurun dan berimbas pada penyerapan energi yang semakin
menurun pula. Berikut penampang patahan core SP:UF hasil pengujian tarik core SP:UF dengan komposisi SP:UF= 70:30, 60:40, 50:50, 40:60 dan 30:70 sesuai
gambar 49a, 49b, 49c, 49d, dan 49e.
Gambar 49a. Core SP:UF= 70:30 Gambar 49b. Core SP:UF= 60:40
Gambar 49c. Core SP:UF= 50:50 Gambar 49d. Core SP:UF= 40:60
Gambar 49e. Core SP:UF= 30:70
47
5.3.6. Uji tekan core SP : UF