PUBLIKASI KARYA ILMIAH Hubungan Pola Konsumsi Ikan Terhadap Kadar Kolesterol Pada Lansia Di Posyandu Aisyiyah Cabang Solo Utara Ranting Banyuanyar.
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
HUBUNGAN POLA KONSUMSI IKAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL
PADA LANSIA DI POSYANDU AISYIYAH CABANG SOLO UTARA RANTING
BANYUANYAR
Disusun Oleh:
AURULIA BANUAR ANGGARIANTI
J 310 110 017
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
i
$!hlLso3a.l}try
AdB'Bh!6ned
FllehukfulrlffiMd!rnd,$slll!@
,{&{v1
)
.zg.ryl
HUBUNGAN POLA KONSUMSI IKAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL
PADA LANSIA DI POSYANDU ASIYIYAH CABANG SOLO UTARA RANTING
BANYUANYAR
Aurulia Banuar Anggarianti (J 310 110 017)
Pembimbing : Setyaningrum Rahmawaty, A, M.Kes., PhD
Elida Soviana, S.Gz., M.Gizi
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57102
Email : auruliab@gmail.com
ABSTRAK
HUBUNGAN POLA KONSUMSI IKAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL
PADA LANSIA DI POSYANDU AISYIYAH CABANG SOLO UTARA RANTING
BANYUANYAR
Pendahuluan : Konsumsiikan dapat menurunkan kadar kolesterol, penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa konsumsi ikan 1 kali/minggu sebanyak 100
gram dapat menurunkan kadar kolesterol.
Tujuan : Mengetahui hubungan pola konsumsi ikan meliputi jenis, jumlah dan
frekuensi terhadap kadar kolesterol pada lansia.
Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metodecross sectional dengan
melibatkan 42 lansia yang berusia 46-75 tahun di Posyandu Lansia Aisyiyah
Cabang Solo Utara Ranting Banyuanyar. Pengambilan sampel menggunakan
teknik consecutive sampling. Data pola konsumsi ikan didapatkan dengan
menggunakan semi quantitative food frequency questionnaire dan kadar
kolesterol darah lansia didapatkan dengan cara mengambil sampel darah kapiler
menggunakan metode electrode-based biosensor.
Hasil :Dari 42 responden, 34 (80,95%) responden mengkonsumsi ikan dan 8
(19,06%) responden tidak mengkonsumsi ikan. Dari 34 responden yang
mengkonsumsi ikan, sebanyak 22 (64,7%) responden mengkonsumsi non oily
fish, jumlah konsumsi ikan (median ± IQR) 8,23 ± 11,46, frekuensi konsumsi ikan
(median ± IQR) 2,5 ± 5,25 dan kadar kolesterol (median ± IQR) 247 ± 47. Hasil
uji korelasi menunjukkan tidak terdapat hubungan jenis konsumsi ikan dengan
kadar kolesterol (p= 1,00); jumlah konsumsi ikan terhadap kadar kolesterol (p=
0,060) sedangkan untuk frekuensi konsumsi ikan (p=0,201).
Kesimpulan : Pola konsumsi ikan yang sesuai tidak selalu mempengaruhi kadar
kolesterol pada lansia di Posyandu Lansia Aisyiyah Cabang Solo Utara Ranting
Banyuanyar.
Kata kunci
: Pola konsumsi ikan, oily fish, non oily fish, kadar kolesterol
iii
ABSTRACTS
RELATIONSHIP BETWEEN CONSUMPTION PATTERN OF FISH WITH
PLASMA CHOLESTEROL IN ELDERLY AT POSYANDU AISYIYAH CABANG
SOLO UTARA RANTING BANYUANYAR
Background : Fish consumption may degrade cholesterol plasma. The research
has shown that consumption 1 time/week as much as 100 grams can decrease
cholesterol plasma.
Objective : The present study aimed to assess the relationship between the
consumption of fish including type, number,and frequency with cholesterol levels
in elderly.
Research Methods : a cross sectional study was conducted in a consecutive
sampling of 42 elderly aged 46-75 years in Posyandu Aisyiyah Cabang Solo
Utara Ranting Banyuanyar. An average of semi quantitative food frequency
questionnaire to obtain consumption of fish . Plasma cholesterol was taken using
electrode-based biosensor method.
Results : of 42 participants 34 (80,95%) participants was fish eater and 8
(19,06%) participants was non fish eater. Thirty four participants which is fish
eater 22 (64,7%) participants was consumption non oily fish, average of fish
consumption(median ± IQR) 8,23 ± 11,46, frequency of fish consumption (median
± IQR) 2,5 ± 5,25 and plasma cholesterol (median ± IQR) 247 ± 47. There was
no relationship between fish type with plasma cholesterol (p=1,00), no
relationship between number of fish consumption with plasma cholesterol
(p=0,060) as well as frequency fish consumption with plasma cholesterol
(p=0,201).
Conclusions : consumption of fish appropriate not always adequately impact to
cholesterol plasma in elderly at Posyandu Lansia Aisyiyah Cabang Solo Utara
Ranting Banyuanyar.
Keywords
level
: Fish Consumption, oily fish, non oily fish, total cholesterol
PENDAHULUAN
Lanjut
berbagai
usia
Hiperkolestrolemia
(lansia)
perubahan
masyarakat
memiliki
fungsi
prevalensi hiperkolesterolemia yang
terjadi pada wilayah perkotaan sebesar
elastisitas pada pembuluh darah, yang
39,5%. Angka tersebut tergolong tinggi
diakibatkan oleh pengendapan bahanyang
diantaranya
bersifat
ateroskerotik
adalah
kolesterol
perlu
mendapatkan perhatian khusus, sebab
organ,
salah satunya yaitu terjadi penurunan
bahan
perkotaan
pada
dibandingkan
dengan
hiperkolesterolemia
pada
prevalensi
wilayah
pedesaan sebesar 32,1% (Riskesdas,
(Almatsier, 2011).
2013).
iv
Ikan merupakan salah satu bahan
wilayah Solo Selatan pada tahun 2012
makanan yang memiliki manfaat yang
sebesar 55,6%, tahun 2013 sebesar
sangat berguna. Manfaat yang dimiliki
81,45%
dengan
dan
tahun
2014
sebesar
mengkonsumsi
ikan
61,373. Angka ini menggambarkan
menurunkan
kadar
cakupan pelayanan kesehatan lansia
kolesterol dan tekanan darah serta
di Solo Utara selama 3 tahun terakhir
memperkecil risiko serangan jantung.
lebih rendah dibandingkan dengan
Ikan memiliki kandungan lemak yaitu
Solo Selatan.
diantaranya
asam lemak omega-3 dan omega-6
Survey pendahuluan dilakukan di
yang tinggi (Kaplan, 1994).
Asam
lemak
Puskemas Banjarsari dan Puskesmas
omega-3
dapat
Gambirsari, puskesmas ini merupakan
menurunkan kadar kolesterol dengan
puskesmas yang berada di wilayah
cara meningkatkan konsentrasi High
Aisiyah
Density
dan
Berdasarkan hasil survey pendahuluan
meningkatkan diameter partikel HDL.
tersebut didapatkan data jumlah lansia
Konsentrasi HDL yang meningkat di
yang mengalami hiperkolesterolemia
dalam
dalam
Lipoprotein
darah
kolesterol
akan
untuk
(HDL)
mempermudah
dapat
diedarkan
sebesar
cabang
sebulan
Solo
memiliki
77,27%.
Utara.
rata-rata
Sedangkan
data
kembali ke hati untuk di metabolisme
jumlah non lansia yang mengalami
kembali.
hiperkolesterolemia
Asam
lemak
omega-3
dalam
sebulan
mengurangi proinflamasi sitokin yang
memiliki rata-rata sebesar 22,72%.
berperan
sebagai
mediator
dan
Angka tersebut mengambarkan bahwa
pengatur
imunitas,
inflamasi
dan
lansia
yang
mengalami
hematopoesis dari sel yang terlibat
hiperkolesterolemia
dalam
dibandingkan dengan usia yang belum
terjadinya
aterosklerosis
lansia.
(Bowman et al, 2006).
Tingkat
lebih
tinggi
konsumsi
ikan
yang
masyarakat kota Solo adalah 3,8 kg
dilakukan pada bulan Mei 2015 di
ikan selama setahun, hal ini tergolong
Dinas
rendah dibandingkan dengan target
Survey
pendahuluan
Kesehatan
Kota
Surakarta
didapatkan data cakupan pelayanan
tingkat
konsumsi
kesehatan pada lansia di wilayah Solo
sebesar 31,64 kg per orang dalam
Utara tahun 2012 sebesar 51,975%,
setahun.
Kadar
tahun 2013 sebesar 67,48% dan tahun
ikan
kolesterol
Indonesia
darah
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor
2014 sebesar 60,295% sedangkan di
v
endogen yang terdiri dari usia, jenis
dengan responden menggunakan semi
kelamin, faktor genetik dan faktor
quantitativefood
eksogen yang terdiri dari obesitas,
questionnaire
aktifitas fisik, asupan lemak jenuh,
terakhir yang terdiri dari jumlah ikan
asupan kolesterol, diabetes dan obat
yang dikonsumsi, frekuensi makan
(Guyton, 2007).
ikan dan jenis ikan yang dikonsumsi.
frequency
selama
satu
tahun
Kadar Kolesterol
Berdasarkan hal tersebut, maka
Kadar
peneliti ingin mengetahui hubungan
Kolesterol
didapatkan
pola konsumsi ikan terhadap kadar
dengan cara mengambil sampel darah
kolesterol pada lansia di Posyandu
kapiler
Aisyiyah Cabang Solo Utara.
dilakukan wawancara. Menggunakan
alat
METODE PENELITIAN
Jenispenelitian
penelitian
pasien
easy
touch
1-2
hari
dengan
setelah
metode
electrode-based biosensor.
Analisis Data
ini
adalah
observational
dengan
Analisis data disajikan dalam tabel
sectional,
distribusi dan variabel yang diteliti
pendekatan
cross
pada
meliputi pola konsumsi ikan yang
bulan Agustus 2015, di posyandu
terdiri dari jenis ikan yang dikonsumsi,
lansia Aisyiyah Cabang Solo Utara.
jumlah konsumsi ikan dan frekuensi
pengambilan
data
dilakukan
Responden
konsumsi
Sebanyak 42 lansia terlibat dalam
kolesterol darah pada lansia. Untuk
penelitian ini yang diambil dengan
mendeskripsikan data yang diperoleh
teknik consecutive sampling, dimana
berupa data distribusi dan presentase.
semua subjek yang memenuhi kriteria
Uji statistik yang digunakan dalam
pemilihan
penelitian ini adalah Fisher’s Exactdan
dimasukkan
dalam
penelitian sampai jumlah subjek yang
ikan,
variabel
kadar
RankSpearman’s.
diperlukan terpenuhi. Total responden
terdiri
dari
34
responden
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang
mengkonsumsi ikan dan 8 responden
A. Karakteristik Sampel Penelitian
yang tidak mengkonsumsi ikan.
Sampel
yang
digunakan
Pola Konsumsi Ikan
dalam penelitian ini adalah lansia
Pengumpulan data pola konsumsi
yang berada di Posyandu Lansia
ikan dalam penelitian ini didapatkan
Aisyiyah cabang Solo Utara Ranting
dengan cara
Banyuanyar yang sesuai dengan
wawancara
langsung
vi
kriteria inklusi dan ekslusi yang
dibedakan menjadi 3 yaitu lansia
telah
peneliti.
awal (46 - 55 tahun), lansia akhir
penelitian
(56 - 65 tahun) dan manula (>65
ditentukan
Sesuai
dengan
oleh
hasil
diperoleh data responden penelitian
tahun).
meliputi distribusi berdasarkan usia,
sebagian
jenis
penelitian berada pada kelompok
kelamin,
pekerjaan,
pendidikan,
pendapatan,
Pada
penelitian
besar
ini
responden
lansia akhir (56 – 65 tahun) dan
dan
pengetahuan gizi dapat dilihat pada
manula
tabel berikut.
(35,29%)
Tabel 1
Karakteristik Responden (n=34)
penelitian ini yang berjenis kelamin
Karakteristik
N
Tabel
dan
perempuan
Persentase
(%)
12
orang
respondenpada
sebanyak23
orang
(67,6%) dan yang berjenis kelamin
Usia
Lansia Awal
10
29,41
Lansia Akhir
12
35,29
Manula
12
35,29
Jenis Kelamin
Laki – laki
11
32,4
Perempuan
23
67,6
Tingkat Pendidikan
Tidak sekolah
8
23,5
Sekolah dasar
13
38,2
SMP
4
11,8
SMA
8
23,5
Perguruan tinggi
1
2,9
Pekerjaan
Tidak bekerja
13
38,2
Swasta
15
44,11
PNS/pensiunan
2
5,9
Lain – lain
4
11,76
Pendapatan
Kurang dari UMR
20
58,8
UMR
14
41,2
Pengetahuan Gizi
Kurang
5
14,7
Baik
29
85,3
Jumlah Konsumsi Ikan
Mean
12,71 gr/hari
Median
8,23 gr/hari
Frekuensi Konsumsi Ikan
Mean
3,68 kali/minggu
Median
2,5 kali/minggu
Kadar Kolesterol
Mean
253,06 mg/dL
Median
47 mg/dL
Berdasarkan
sebanyak
laki-laki
sebanyak
11
orang
(32,4%).
Pada penelitian ini responden
sebagian besar memiliki tingkat
pendidikan
sekolah
sebanyak
dasar
13
orang
(38,2%)Responden
pada
penelitian
besar
ini
memiliki
sebagian
pekerjaan
swasta
sebanyak 15 orang (44,11%) dan
tidak bekerja sebanyak 13 orang
(38,2%).
Pada penelitian ini sebagian
besar
responden
pendapatan
memiliki
kurang
dari
UMR
sebanyak 20 orang (58,8%) dan
pendapatan
sebanyak
14
sesuai
UMR
orang
(41,2%).
Responden pada penelitian ini
sebagian
1.
pengetahuan
Kategori umur pada penelitian ini
vii
besar
gizi
memiliki
yang
baik
sebesar 85,3% dan responden
Berdasarkan
frekuensi
yang memiliki pengetahuan gizi
konsumsi
rendah sebesar 14,7%.
(85,3%) termasuk dalam kategori
ikan
29
responden
frekuensi konsumsi ikan baik dan
Berdasarkan Tabel 2, dari 34
5responden
responden yang mengkonsumsi
(14,7%)
memiliki
frekuensi konsumsi ikan kurang.
ikan diketahui bahwa lansia yang
Berdasarkan
mengkonsumsi non oily fish lebih
frekuensi
tinggi dengan persentase sebesar
WHO
konsumsi
kali/minggu
dapat
(2003)
ikan
1
mencegah
Tabel 2
Pola Konsumsi Ikan (n=34)
Variabel
Jenis ikan
Non oily fish
Oily fish
Jumlah konsumsi ikan
Baik (≥ 14,29 gram/hari)
Kurang (< 14,29 gram/hari)
Frekuensi konsumsi ikan
Baik (≥ 1 kali/minggu)
Kurang (0,05)
quartile
maka Ho ditolak. Sedangkan hasil
merupakan nilai penyebaran data
uji korelasi antara jumlah konsumsi
kadar kolesterol sebesar 47 mg/dL.
ikan terhadap kadar kolesterol pada
Hasil uji analisis Rank Spearman
lansia
dan
di
Posyandu
Aisyiyah
didapatkan
konsumsi
(IQR)
didapatkan
yang
nilai
p=0,201
(p>0,05) maka Ho ditolak, sehingga
Cabang Solo Utara.
Berdasarkan
range
Tabel
tidak
5
terdapat
hubungan
antara
rata-rata
frekuensi
frekuensi konsumsi ikan terhadap
ikan
3,68
kadar kolesterol pada lansia di
Tabel 5
Distribusi Kadar Kolesterol berdasarkan Frekuensi Konsumsi Ikan
Oily Fish
Variabel Penelitian
Jumlah konsumsi ikan
Frekuensi konsumsi ikan
Kadar kolesterol
Mean
12,71
gr/hari
3,68
kali/minggu
253,06
mg/dL
* = Hasil uji analisis Rank Spearman
x
Median
8,23
gr/hari
2,5
kali/minggu
247
mg/dL
IQR
11,46
gr/hari
5,25
kali/minggu
47
mg/dL
p* value
0,060
0,201
Posyandu Aisyiyah Cabang Solo
dan jenis bahan makanan yang
Utara.
lebih lengkap. Berdasarkan teori
Heart
yang disampakan Suryana (2004)
Foundation of Australia (2008) Oily
bahwa ketersediaan dan distribusi
fish adalah ikan yang memiliki
bahan pangan merupakan salah
kandungan lemak kurang dari 10%
satu
dan
berpengaruh
Menurut
lebih
banyak
omega-3.
pada
National
mengandung
Kandungan
ikan
oily
yang
sangat
terhadap
pola
konsumsi masyarakat.
omega-3
fish
faktor
dapat
menurunkan kadar kolesterol dalam
PENUTUP
darah dengan cara meningkatkan
Kesimpulan
konsentrasi HDL dan meningkatkan
1.
Tidak terdapat hubungan antara
partikel HDL (Bowman et al, 2006).
jenis konsumsi ikan dengan kadar
Berdasarkan
kolesterol pada lansia di posyandu
teori
yang
Aisyiyah cabang Solo Utara.
disampaikan Heslet (2007) usia
2.
lanjut memiliki kadar kolesterol lebih
Tidak terdapat hubungan jumlah
tinggi, hal ini disebabkan karena
konsumsi
semakin
kolesterol pada lansia di posyandu
bertambah
umur
makin
pengaturan
berkurang
peredaran
3.
sehingga
kadar
Tidak terdapat hubungan frekuensi
konsumsi
kolesterol
ikan
dengan
kadar
kolesterol pada lansia di posyandu
dalam darah juga menurun.
Aisyiyah cabang Solo Utara.
Faktor pola konsumsi ikan
Saran
yang sangat berpengaruh terhadap
1. Bagi Masyarakat
pola konsumsi lansia di Posyandu
Aisyiyah Cabang Solo Utara adalah
Diharapkan
faktor
meningkatkan
aksesbilitas.
dengan
Aisyiyah cabang Solo Utara.
seseorang maka aktifitas reseptor
LDL
ikan
Masyarakat
konsumsi
oily
makanan yang lebih dekat untuk
terjadinya hiperkolesterolemia
memilih
bahan
tersedia
di
dibandingkan
makanan
penjual
berbelanja
untuk
ikan
cenderung mengkonsumsi bahan
didapatkan, masyarakat lansia lebih
fish
lansia
mencegah
2. Bagi Peneliti Lain
yang
Hasil
keliling
penelitian
memberikan
di
ini
dapat
referensi
untuk
mengembangkan
supermarket yang memiliki macam
xi
penelitian-
penelitian
selanjutnya
berhubungan
dengan
WHO, 2003, Diet, Nutrition and The
Prevention of Chronic Diseases,
Geneva:
World
Health
Organization.
yang
pola
konsumsi ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., Soetardjo, S., Soekatri,
M. 2011. Gizi Seimbang dalam
Daur
Kehidupan.
Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta
Bowman, B.A dan R.M. Russell. 2006.
Present Knowledge in Nutrition.
Washington DC: ILSI Press.
Guyton, A.C dan Hall, J.E. 2007.
Textbook of Medical Physiology.
Philadelphia, PA USA: Elsevier
Saunders.
Heslet, L. 2007. Kolesterol yang Perlu
Anda Ketahui. Kesaint Blanc.
Jakarta.
Kaplan. 1994. Pencegahan Penyakit
Jantung
Koroner.
Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
National Heart Foundation of Australia,
2008, Omega-3 : General,
Australia:
National
Heart
Foundation of Australia.
Nichols, P.D., Petrie, James., Singh,
Surinder. 2010. Long Chain
Omega-3 Oils-An Update on
Sustainable Source. Nutrients
(2): 572-585.
[RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar.
2013. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Suryana, A, 2004, Ketahanan Pangan
di Indonesia, Makalah pada
Widyakarya nasional Pangan
dan Gizi VIII, Jakarta, LIPI.
xii
HUBUNGAN POLA KONSUMSI IKAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL
PADA LANSIA DI POSYANDU AISYIYAH CABANG SOLO UTARA RANTING
BANYUANYAR
Disusun Oleh:
AURULIA BANUAR ANGGARIANTI
J 310 110 017
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
i
$!hlLso3a.l}try
AdB'Bh!6ned
FllehukfulrlffiMd!rnd,$slll!@
,{&{v1
)
.zg.ryl
HUBUNGAN POLA KONSUMSI IKAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL
PADA LANSIA DI POSYANDU ASIYIYAH CABANG SOLO UTARA RANTING
BANYUANYAR
Aurulia Banuar Anggarianti (J 310 110 017)
Pembimbing : Setyaningrum Rahmawaty, A, M.Kes., PhD
Elida Soviana, S.Gz., M.Gizi
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57102
Email : auruliab@gmail.com
ABSTRAK
HUBUNGAN POLA KONSUMSI IKAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL
PADA LANSIA DI POSYANDU AISYIYAH CABANG SOLO UTARA RANTING
BANYUANYAR
Pendahuluan : Konsumsiikan dapat menurunkan kadar kolesterol, penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa konsumsi ikan 1 kali/minggu sebanyak 100
gram dapat menurunkan kadar kolesterol.
Tujuan : Mengetahui hubungan pola konsumsi ikan meliputi jenis, jumlah dan
frekuensi terhadap kadar kolesterol pada lansia.
Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metodecross sectional dengan
melibatkan 42 lansia yang berusia 46-75 tahun di Posyandu Lansia Aisyiyah
Cabang Solo Utara Ranting Banyuanyar. Pengambilan sampel menggunakan
teknik consecutive sampling. Data pola konsumsi ikan didapatkan dengan
menggunakan semi quantitative food frequency questionnaire dan kadar
kolesterol darah lansia didapatkan dengan cara mengambil sampel darah kapiler
menggunakan metode electrode-based biosensor.
Hasil :Dari 42 responden, 34 (80,95%) responden mengkonsumsi ikan dan 8
(19,06%) responden tidak mengkonsumsi ikan. Dari 34 responden yang
mengkonsumsi ikan, sebanyak 22 (64,7%) responden mengkonsumsi non oily
fish, jumlah konsumsi ikan (median ± IQR) 8,23 ± 11,46, frekuensi konsumsi ikan
(median ± IQR) 2,5 ± 5,25 dan kadar kolesterol (median ± IQR) 247 ± 47. Hasil
uji korelasi menunjukkan tidak terdapat hubungan jenis konsumsi ikan dengan
kadar kolesterol (p= 1,00); jumlah konsumsi ikan terhadap kadar kolesterol (p=
0,060) sedangkan untuk frekuensi konsumsi ikan (p=0,201).
Kesimpulan : Pola konsumsi ikan yang sesuai tidak selalu mempengaruhi kadar
kolesterol pada lansia di Posyandu Lansia Aisyiyah Cabang Solo Utara Ranting
Banyuanyar.
Kata kunci
: Pola konsumsi ikan, oily fish, non oily fish, kadar kolesterol
iii
ABSTRACTS
RELATIONSHIP BETWEEN CONSUMPTION PATTERN OF FISH WITH
PLASMA CHOLESTEROL IN ELDERLY AT POSYANDU AISYIYAH CABANG
SOLO UTARA RANTING BANYUANYAR
Background : Fish consumption may degrade cholesterol plasma. The research
has shown that consumption 1 time/week as much as 100 grams can decrease
cholesterol plasma.
Objective : The present study aimed to assess the relationship between the
consumption of fish including type, number,and frequency with cholesterol levels
in elderly.
Research Methods : a cross sectional study was conducted in a consecutive
sampling of 42 elderly aged 46-75 years in Posyandu Aisyiyah Cabang Solo
Utara Ranting Banyuanyar. An average of semi quantitative food frequency
questionnaire to obtain consumption of fish . Plasma cholesterol was taken using
electrode-based biosensor method.
Results : of 42 participants 34 (80,95%) participants was fish eater and 8
(19,06%) participants was non fish eater. Thirty four participants which is fish
eater 22 (64,7%) participants was consumption non oily fish, average of fish
consumption(median ± IQR) 8,23 ± 11,46, frequency of fish consumption (median
± IQR) 2,5 ± 5,25 and plasma cholesterol (median ± IQR) 247 ± 47. There was
no relationship between fish type with plasma cholesterol (p=1,00), no
relationship between number of fish consumption with plasma cholesterol
(p=0,060) as well as frequency fish consumption with plasma cholesterol
(p=0,201).
Conclusions : consumption of fish appropriate not always adequately impact to
cholesterol plasma in elderly at Posyandu Lansia Aisyiyah Cabang Solo Utara
Ranting Banyuanyar.
Keywords
level
: Fish Consumption, oily fish, non oily fish, total cholesterol
PENDAHULUAN
Lanjut
berbagai
usia
Hiperkolestrolemia
(lansia)
perubahan
masyarakat
memiliki
fungsi
prevalensi hiperkolesterolemia yang
terjadi pada wilayah perkotaan sebesar
elastisitas pada pembuluh darah, yang
39,5%. Angka tersebut tergolong tinggi
diakibatkan oleh pengendapan bahanyang
diantaranya
bersifat
ateroskerotik
adalah
kolesterol
perlu
mendapatkan perhatian khusus, sebab
organ,
salah satunya yaitu terjadi penurunan
bahan
perkotaan
pada
dibandingkan
dengan
hiperkolesterolemia
pada
prevalensi
wilayah
pedesaan sebesar 32,1% (Riskesdas,
(Almatsier, 2011).
2013).
iv
Ikan merupakan salah satu bahan
wilayah Solo Selatan pada tahun 2012
makanan yang memiliki manfaat yang
sebesar 55,6%, tahun 2013 sebesar
sangat berguna. Manfaat yang dimiliki
81,45%
dengan
dan
tahun
2014
sebesar
mengkonsumsi
ikan
61,373. Angka ini menggambarkan
menurunkan
kadar
cakupan pelayanan kesehatan lansia
kolesterol dan tekanan darah serta
di Solo Utara selama 3 tahun terakhir
memperkecil risiko serangan jantung.
lebih rendah dibandingkan dengan
Ikan memiliki kandungan lemak yaitu
Solo Selatan.
diantaranya
asam lemak omega-3 dan omega-6
Survey pendahuluan dilakukan di
yang tinggi (Kaplan, 1994).
Asam
lemak
Puskemas Banjarsari dan Puskesmas
omega-3
dapat
Gambirsari, puskesmas ini merupakan
menurunkan kadar kolesterol dengan
puskesmas yang berada di wilayah
cara meningkatkan konsentrasi High
Aisiyah
Density
dan
Berdasarkan hasil survey pendahuluan
meningkatkan diameter partikel HDL.
tersebut didapatkan data jumlah lansia
Konsentrasi HDL yang meningkat di
yang mengalami hiperkolesterolemia
dalam
dalam
Lipoprotein
darah
kolesterol
akan
untuk
(HDL)
mempermudah
dapat
diedarkan
sebesar
cabang
sebulan
Solo
memiliki
77,27%.
Utara.
rata-rata
Sedangkan
data
kembali ke hati untuk di metabolisme
jumlah non lansia yang mengalami
kembali.
hiperkolesterolemia
Asam
lemak
omega-3
dalam
sebulan
mengurangi proinflamasi sitokin yang
memiliki rata-rata sebesar 22,72%.
berperan
sebagai
mediator
dan
Angka tersebut mengambarkan bahwa
pengatur
imunitas,
inflamasi
dan
lansia
yang
mengalami
hematopoesis dari sel yang terlibat
hiperkolesterolemia
dalam
dibandingkan dengan usia yang belum
terjadinya
aterosklerosis
lansia.
(Bowman et al, 2006).
Tingkat
lebih
tinggi
konsumsi
ikan
yang
masyarakat kota Solo adalah 3,8 kg
dilakukan pada bulan Mei 2015 di
ikan selama setahun, hal ini tergolong
Dinas
rendah dibandingkan dengan target
Survey
pendahuluan
Kesehatan
Kota
Surakarta
didapatkan data cakupan pelayanan
tingkat
konsumsi
kesehatan pada lansia di wilayah Solo
sebesar 31,64 kg per orang dalam
Utara tahun 2012 sebesar 51,975%,
setahun.
Kadar
tahun 2013 sebesar 67,48% dan tahun
ikan
kolesterol
Indonesia
darah
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor
2014 sebesar 60,295% sedangkan di
v
endogen yang terdiri dari usia, jenis
dengan responden menggunakan semi
kelamin, faktor genetik dan faktor
quantitativefood
eksogen yang terdiri dari obesitas,
questionnaire
aktifitas fisik, asupan lemak jenuh,
terakhir yang terdiri dari jumlah ikan
asupan kolesterol, diabetes dan obat
yang dikonsumsi, frekuensi makan
(Guyton, 2007).
ikan dan jenis ikan yang dikonsumsi.
frequency
selama
satu
tahun
Kadar Kolesterol
Berdasarkan hal tersebut, maka
Kadar
peneliti ingin mengetahui hubungan
Kolesterol
didapatkan
pola konsumsi ikan terhadap kadar
dengan cara mengambil sampel darah
kolesterol pada lansia di Posyandu
kapiler
Aisyiyah Cabang Solo Utara.
dilakukan wawancara. Menggunakan
alat
METODE PENELITIAN
Jenispenelitian
penelitian
pasien
easy
touch
1-2
hari
dengan
setelah
metode
electrode-based biosensor.
Analisis Data
ini
adalah
observational
dengan
Analisis data disajikan dalam tabel
sectional,
distribusi dan variabel yang diteliti
pendekatan
cross
pada
meliputi pola konsumsi ikan yang
bulan Agustus 2015, di posyandu
terdiri dari jenis ikan yang dikonsumsi,
lansia Aisyiyah Cabang Solo Utara.
jumlah konsumsi ikan dan frekuensi
pengambilan
data
dilakukan
Responden
konsumsi
Sebanyak 42 lansia terlibat dalam
kolesterol darah pada lansia. Untuk
penelitian ini yang diambil dengan
mendeskripsikan data yang diperoleh
teknik consecutive sampling, dimana
berupa data distribusi dan presentase.
semua subjek yang memenuhi kriteria
Uji statistik yang digunakan dalam
pemilihan
penelitian ini adalah Fisher’s Exactdan
dimasukkan
dalam
penelitian sampai jumlah subjek yang
ikan,
variabel
kadar
RankSpearman’s.
diperlukan terpenuhi. Total responden
terdiri
dari
34
responden
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang
mengkonsumsi ikan dan 8 responden
A. Karakteristik Sampel Penelitian
yang tidak mengkonsumsi ikan.
Sampel
yang
digunakan
Pola Konsumsi Ikan
dalam penelitian ini adalah lansia
Pengumpulan data pola konsumsi
yang berada di Posyandu Lansia
ikan dalam penelitian ini didapatkan
Aisyiyah cabang Solo Utara Ranting
dengan cara
Banyuanyar yang sesuai dengan
wawancara
langsung
vi
kriteria inklusi dan ekslusi yang
dibedakan menjadi 3 yaitu lansia
telah
peneliti.
awal (46 - 55 tahun), lansia akhir
penelitian
(56 - 65 tahun) dan manula (>65
ditentukan
Sesuai
dengan
oleh
hasil
diperoleh data responden penelitian
tahun).
meliputi distribusi berdasarkan usia,
sebagian
jenis
penelitian berada pada kelompok
kelamin,
pekerjaan,
pendidikan,
pendapatan,
Pada
penelitian
besar
ini
responden
lansia akhir (56 – 65 tahun) dan
dan
pengetahuan gizi dapat dilihat pada
manula
tabel berikut.
(35,29%)
Tabel 1
Karakteristik Responden (n=34)
penelitian ini yang berjenis kelamin
Karakteristik
N
Tabel
dan
perempuan
Persentase
(%)
12
orang
respondenpada
sebanyak23
orang
(67,6%) dan yang berjenis kelamin
Usia
Lansia Awal
10
29,41
Lansia Akhir
12
35,29
Manula
12
35,29
Jenis Kelamin
Laki – laki
11
32,4
Perempuan
23
67,6
Tingkat Pendidikan
Tidak sekolah
8
23,5
Sekolah dasar
13
38,2
SMP
4
11,8
SMA
8
23,5
Perguruan tinggi
1
2,9
Pekerjaan
Tidak bekerja
13
38,2
Swasta
15
44,11
PNS/pensiunan
2
5,9
Lain – lain
4
11,76
Pendapatan
Kurang dari UMR
20
58,8
UMR
14
41,2
Pengetahuan Gizi
Kurang
5
14,7
Baik
29
85,3
Jumlah Konsumsi Ikan
Mean
12,71 gr/hari
Median
8,23 gr/hari
Frekuensi Konsumsi Ikan
Mean
3,68 kali/minggu
Median
2,5 kali/minggu
Kadar Kolesterol
Mean
253,06 mg/dL
Median
47 mg/dL
Berdasarkan
sebanyak
laki-laki
sebanyak
11
orang
(32,4%).
Pada penelitian ini responden
sebagian besar memiliki tingkat
pendidikan
sekolah
sebanyak
dasar
13
orang
(38,2%)Responden
pada
penelitian
besar
ini
memiliki
sebagian
pekerjaan
swasta
sebanyak 15 orang (44,11%) dan
tidak bekerja sebanyak 13 orang
(38,2%).
Pada penelitian ini sebagian
besar
responden
pendapatan
memiliki
kurang
dari
UMR
sebanyak 20 orang (58,8%) dan
pendapatan
sebanyak
14
sesuai
UMR
orang
(41,2%).
Responden pada penelitian ini
sebagian
1.
pengetahuan
Kategori umur pada penelitian ini
vii
besar
gizi
memiliki
yang
baik
sebesar 85,3% dan responden
Berdasarkan
frekuensi
yang memiliki pengetahuan gizi
konsumsi
rendah sebesar 14,7%.
(85,3%) termasuk dalam kategori
ikan
29
responden
frekuensi konsumsi ikan baik dan
Berdasarkan Tabel 2, dari 34
5responden
responden yang mengkonsumsi
(14,7%)
memiliki
frekuensi konsumsi ikan kurang.
ikan diketahui bahwa lansia yang
Berdasarkan
mengkonsumsi non oily fish lebih
frekuensi
tinggi dengan persentase sebesar
WHO
konsumsi
kali/minggu
dapat
(2003)
ikan
1
mencegah
Tabel 2
Pola Konsumsi Ikan (n=34)
Variabel
Jenis ikan
Non oily fish
Oily fish
Jumlah konsumsi ikan
Baik (≥ 14,29 gram/hari)
Kurang (< 14,29 gram/hari)
Frekuensi konsumsi ikan
Baik (≥ 1 kali/minggu)
Kurang (0,05)
quartile
maka Ho ditolak. Sedangkan hasil
merupakan nilai penyebaran data
uji korelasi antara jumlah konsumsi
kadar kolesterol sebesar 47 mg/dL.
ikan terhadap kadar kolesterol pada
Hasil uji analisis Rank Spearman
lansia
dan
di
Posyandu
Aisyiyah
didapatkan
konsumsi
(IQR)
didapatkan
yang
nilai
p=0,201
(p>0,05) maka Ho ditolak, sehingga
Cabang Solo Utara.
Berdasarkan
range
Tabel
tidak
5
terdapat
hubungan
antara
rata-rata
frekuensi
frekuensi konsumsi ikan terhadap
ikan
3,68
kadar kolesterol pada lansia di
Tabel 5
Distribusi Kadar Kolesterol berdasarkan Frekuensi Konsumsi Ikan
Oily Fish
Variabel Penelitian
Jumlah konsumsi ikan
Frekuensi konsumsi ikan
Kadar kolesterol
Mean
12,71
gr/hari
3,68
kali/minggu
253,06
mg/dL
* = Hasil uji analisis Rank Spearman
x
Median
8,23
gr/hari
2,5
kali/minggu
247
mg/dL
IQR
11,46
gr/hari
5,25
kali/minggu
47
mg/dL
p* value
0,060
0,201
Posyandu Aisyiyah Cabang Solo
dan jenis bahan makanan yang
Utara.
lebih lengkap. Berdasarkan teori
Heart
yang disampakan Suryana (2004)
Foundation of Australia (2008) Oily
bahwa ketersediaan dan distribusi
fish adalah ikan yang memiliki
bahan pangan merupakan salah
kandungan lemak kurang dari 10%
satu
dan
berpengaruh
Menurut
lebih
banyak
omega-3.
pada
National
mengandung
Kandungan
ikan
oily
yang
sangat
terhadap
pola
konsumsi masyarakat.
omega-3
fish
faktor
dapat
menurunkan kadar kolesterol dalam
PENUTUP
darah dengan cara meningkatkan
Kesimpulan
konsentrasi HDL dan meningkatkan
1.
Tidak terdapat hubungan antara
partikel HDL (Bowman et al, 2006).
jenis konsumsi ikan dengan kadar
Berdasarkan
kolesterol pada lansia di posyandu
teori
yang
Aisyiyah cabang Solo Utara.
disampaikan Heslet (2007) usia
2.
lanjut memiliki kadar kolesterol lebih
Tidak terdapat hubungan jumlah
tinggi, hal ini disebabkan karena
konsumsi
semakin
kolesterol pada lansia di posyandu
bertambah
umur
makin
pengaturan
berkurang
peredaran
3.
sehingga
kadar
Tidak terdapat hubungan frekuensi
konsumsi
kolesterol
ikan
dengan
kadar
kolesterol pada lansia di posyandu
dalam darah juga menurun.
Aisyiyah cabang Solo Utara.
Faktor pola konsumsi ikan
Saran
yang sangat berpengaruh terhadap
1. Bagi Masyarakat
pola konsumsi lansia di Posyandu
Aisyiyah Cabang Solo Utara adalah
Diharapkan
faktor
meningkatkan
aksesbilitas.
dengan
Aisyiyah cabang Solo Utara.
seseorang maka aktifitas reseptor
LDL
ikan
Masyarakat
konsumsi
oily
makanan yang lebih dekat untuk
terjadinya hiperkolesterolemia
memilih
bahan
tersedia
di
dibandingkan
makanan
penjual
berbelanja
untuk
ikan
cenderung mengkonsumsi bahan
didapatkan, masyarakat lansia lebih
fish
lansia
mencegah
2. Bagi Peneliti Lain
yang
Hasil
keliling
penelitian
memberikan
di
ini
dapat
referensi
untuk
mengembangkan
supermarket yang memiliki macam
xi
penelitian-
penelitian
selanjutnya
berhubungan
dengan
WHO, 2003, Diet, Nutrition and The
Prevention of Chronic Diseases,
Geneva:
World
Health
Organization.
yang
pola
konsumsi ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., Soetardjo, S., Soekatri,
M. 2011. Gizi Seimbang dalam
Daur
Kehidupan.
Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta
Bowman, B.A dan R.M. Russell. 2006.
Present Knowledge in Nutrition.
Washington DC: ILSI Press.
Guyton, A.C dan Hall, J.E. 2007.
Textbook of Medical Physiology.
Philadelphia, PA USA: Elsevier
Saunders.
Heslet, L. 2007. Kolesterol yang Perlu
Anda Ketahui. Kesaint Blanc.
Jakarta.
Kaplan. 1994. Pencegahan Penyakit
Jantung
Koroner.
Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
National Heart Foundation of Australia,
2008, Omega-3 : General,
Australia:
National
Heart
Foundation of Australia.
Nichols, P.D., Petrie, James., Singh,
Surinder. 2010. Long Chain
Omega-3 Oils-An Update on
Sustainable Source. Nutrients
(2): 572-585.
[RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar.
2013. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Suryana, A, 2004, Ketahanan Pangan
di Indonesia, Makalah pada
Widyakarya nasional Pangan
dan Gizi VIII, Jakarta, LIPI.
xii