Antioksidan, untuk mencegah menghambat oksidasi. Contohnya : asam askorbat dalam Anti kempal, dapat mencegah mengempalnya makanan yang berupa serbuk. Contohnya : Pengatur keasaman, dapat mengasamkan, menetralkan, mempertahankan derajat Pemanis b

Direktorat Pembinaan SMK 2013 73 6 Bahan Tambahan Makanan Pangan BTMBTP PerMenKes No. 722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan dan Permenkes RI No.1186 tahun 1999 tentang Perubahan atas Permenkes RI No.722Menkes PerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan dan PerMenKes No. 33 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan Dasar pertimbangan ditetapkannya peraturan ini adalah : 1. Bahan makanan yang menggunakan bahan tambahan makanan yang tidak sesuai dengan ketentuan mempunyai pengaruh langsung terhadap kesehatan manusia. 2. Bahwa masyarakat perlu dilindungi dari makanan yang menggunakan bahan tambahan makanan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan. Bahan tambahan makanan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi termasuk organoleptik pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan atau pengangkutan makanan untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan langsung tidak langsung suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas makanan tersebut. Nama bahan tambahan makanan menggunakan nama generik, nama Indonesia atau nama Inggris. Bahan tambahan makanan tersebut dilarang penggunaannya jika : a. Untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi syarat. b. Untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik untuk makanan. c. Untuk menyembunyikan kerusakan makanan Bahan tambahan yang diproduksi, diimpor atau diedarkan harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Kodeks Makanan Indonesia tentang bahan tambahan makanan atau persyaratan lain yang ditetapkan oleh Menkes. Penggunaan bahan tambahan makanan dibatasi jumlahnya, yang disebut Batas Maksimum Penggunaan BMP. Penggolongan bahan tambahan makanan yang boleh digunakan dan contohnya sebagai berikut :

1. Antioksidan, untuk mencegah menghambat oksidasi. Contohnya : asam askorbat dalam

buah kaleng butil hidroksi, anisol atau butil hidroksi toluen dalam lemak minyak.

2. Anti kempal, dapat mencegah mengempalnya makanan yang berupa serbuk. Contohnya :

kalsium aluminium silikat dalam garam meja.

3. Pengatur keasaman, dapat mengasamkan, menetralkan, mempertahankan derajat

keasaman makanan. Contohnya : asam sitrat dalam sayur buah kalengan, ammonium bikarbonat dalam coklat.

4. Pemanis buatan, dapat menyebabkan rasa manis pada makanan, tidak atau hampir tidak

mempunyai nilai gizi Contohnya : sakarin dalam minuman ringan berkalori rendah, siklamat dalam selai dan jeli, aspartam hanya boleh dalam bentuk sediaan.

5. Pemutih dan pematang tepung,

dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contohnya : asam askorbat dalam tepung BMP nya 5 g kg tepung , natrium stearil fumarat dalam roti dan Direktorat Pembinaan SMK 2013 74 sejenisnya BMP nya 200 mg kg , Azodikarbonamida dalam tepung BMP nya 45 mg kg 6. Pengemulsi, pemantap dan pengental, dapat membantu terbentuknya atau memantapkan sistem dispersi yang homogen pada makanan. Contohnya : hidroksi propil metil selulosa dalam es krim dan agar dalam sardin kalengan.

7. Pengawet, mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain

terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Contohnya : asam benzoat dalam kecap, asam propionat dalam roti.

8. Pengeras, dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contohnya :