Penerapan Konsep Obat Esensial Daftar Obat Esensial Nasional DOEN Pedoman Pengobatan

Direktorat Pembinaan SMK 2013 127 1 Obat yang sifatnya paling banyak diketahui berdasarkan data ilmiah 2 Obat dengan sifat farmakokinetik yang diketahui paling menguntungkan 3 Obat yang stabilitasnya lebih baik 4 Mudah diperoleh 5 Obat yang telah dikenal h. Obat jadi kombinasi tetap, harus memenuhi kriteria berikut : 1 Obat hanya bermanfaat bagi penderita dalam bentuk kombinasi tetap 2 Kombinasi tetap harus menunjukkan khasiat dan keamanan yang lebih tanggi dari pada masing-masing komponen 3 Perbandingan dosis komponen kombinasi tetap merupakan perbandingan yang tepat untuk sebagian besar penderita yang memerlukan kombinasi tersebut 4 Kombinasi tetap harus meningkatkan rasio manfaat-biaya benefit-cost ratio 5 Untuk antibiotika kombinasi tetap harus dapat mencegah atau mengurangi terjadinya resistensi dan efek merugikan lainnya

3. Penerapan Konsep Obat Esensial

Penerapan Konsep Obat Esensial dilakukan melalui Daftar Obat Esensial Nasional, Pedoman Pengobatan, Formularium Rumah Sakit, dan Informatorium Obat Nasional Indonesia yang merupakan komponen saling terkait Untuk mencapai peningkatan ketersediaan dan suplai obat serta kerasionalan penggunaan obat. Oleh karena itu penyusunan komponen tersebut harus dilakukan secara sistematik.

4. Daftar Obat Esensial Nasional DOEN

Daftar Obat Esensial Nasional DOEN merupakan daftar obat terpilih yang paling dibutuhkan dan yang diupayakan tersedia di unit palayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya. Penerapan DOEN dimaksudkan Untuk meningkatkan ketepatan, keamanan, kerasionalan penggunaan dan pengelolaan obat yang sekaligus meningkatkan daya guna dan hasil guna biaya yang tersedia sebagai salah satu langkah Untuk memperluas, memeratakan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Penerapan DOEN harus dilaksanakan secara konsisten dan terus-menerus di semua pelayanan kesehatan. Bentuk sediaan, kekuatan sediaan dan besar kemasan yang tercantum dalam DOEN adalah mengikat. Besar kemasan Untuk masing-masing unit pelayanan kesehatan didasarkan pada efisiensi pengadaan dan distribusinya dikaitkan dengan penggunaan.

5. Pedoman Pengobatan

Pedoman Pengobatan disusun secara sistematik Untuk membantu dokter dalam menegakkan diagnosis dan pengobatan yang optimal Untuk suatu penyakit tertentu. Pedoman pengobatan disusun Untuk setiap tingkat unit pelayanan kesehatan, seperti Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas dan Pedoman Diagnosis dan Terapi di Rumah Sakit. Pedoman Pengobatan memuat informasi penyakit, terutama penyakit yang umum terjadi dan keluhan-keluhannya serta informasi tentang obatnya meliputi kekuatan, dosis dan lama pengobatan

6. Revisi DOEN