e. Normalisasi Nilai Probabilitas
Berdasarkan perhitungan likelihood maka dapat diperoleh nilai probabilitas akhir sebagai berikut :
| =
| |
…
………………………………..10
2.4 Pengukuran Kinerja
Confusion matrix merupakan tabel pencatat hasil kerja klasifikasi. Confusion matrix melakukan pengujian untuk memperkirakan objek yang benar dan salah
Gorunescu, 2011. Dengan mengetahui jumlah data yang diklasifikasikan secara benar, dapat diketahui akurasi hasil prediksi dan dengan mengetahui jumlah data
yang diklasifikasikan secara salah, dapat diketahui laju error dari prediksi yang dilakukan Afriana, 2014.
Akurasi dapat dihitung mengunakan persamaan:
= ……..…………………………... 15
laju eror kesalahan prediksi dapat dihitung menggunakan persamaan:
= ………………………………… 16
Tiap kolom pada matriks adalah contoh kelas prediksi, sedangkan tiap baris mewakili kejadian di kelas yang sebenarnya Gorunescu, 2011. Confusion matrix
berisi informasi aktual actual dan prediksi predicted pada sistem klasifikasi. Tabel 2.1 contoh tabel confusion matrix yang menunjukkan klasifikasi dua kelas.
Tabel 2.1 Confusion Matrix Predicted Class
Positive Negative
A ct
ua l
C la
ss Positive
True positives count TP
False negatives count FN
Negative False positive count
FP True negative count
TN
True positives adalah jumlah record positif yang diklasifikasikan sebagai positif, false positives adalah jumlah record positif yang diklasifikasikan sebagai negatif,
false negatives adalah jumlah record negatif yang diklasifikasikan sebagai positif, true negatives adalah jumlah record negatif yang diklasifikasikan sebagai negatif,
Data uji yang dimasukkan ke dalam confusion matrix, akan dihitung nilai-nilai recall, precision dan accuracy Defiyanti, 2013.
= ……………………………………………………………..17
= ……………………………………………………………..18
Precision p = jumlah sampel berkategori positif diklasifikasi benar dibagi dengan total sampel yang diklasifikasi sebagai sample positif.
Recall r = jumlah sampel diklasifikasi positif dibagi total sampel dalam testing set berkategori positif.
Akurasi juga dapat diperoleh dengan persamaan di bawah ini: =
………………………………………….19
2.5 Jarak
Jarak merupakan sesuatu yang harus ditempuh dari suatu lokasi yang lain. Jarak dapat dinyatakan dengan jarak mutlak dan jarak nisbi. Jarak mutlak dinyatakan
dalam satuan unit ukuran fisik seperti mil, km, meter, dan sebagainya Daldjoeni, 1997.
Jarak dari tempat tinggal ke setiap prasarana mempunyai standar yang berbeda. Standar jarak dan waktu tempuh untuk sarana fasilitas pendidikan menurut konsep
Neighborhood Unit dapat dibagi menjadi lima kategori yang ditunjukkan pada Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2 Kategori Jarak Jangkauan dan Waktu Tempuh No
Kategori jarak Jarak tempuh meter
Waktu tempuh 1
Sangat Dekat 0-300 meter
0-5 menit 2
Dekat 300-600 meter
5-10 menit 3
Sedang Cukup 600-1200 meter
10-20 menit 4
Cukup Jauh 1200-3000 meter
20-40 menit 5
Jauh 3000 meter
40 menit Sumber : Udjianto, 1994 dalam Takumangsang 2010
Takumangsang juga menyebutkan bahwa standar fasilitas pendidikan departemen pendidikan dan kebudayaan untuk SMA adalah sebagai berikut.
• Wilayah Kerja Sebuah SMA didirikan setidaknya untuk melayani penduduk satu kabupaten
30.000 jiwa. Pada wilayah perkotaan jumlah fasilitas SMA ini dapat lebih dari satu, tergantung pada jumlah murid lulusan sokolah menengah pertama.
• Lokasi Lokasi sebuah SMA harus memenuhi ketentuan sebagai berikut.
- mudah dicapai dari setiap bagian kecamatan. - dapat dicapai oleh murid selama kurang dari 45 menit berjalan kaki.