KESIMPULAN DAN SARAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI KELUARGA PEMULUNG TENTANG PENDIDIKAN ANAK

10. Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak 75 11. Biaya Pendidikan Anak 79 12. Dukungan Pendidikan dari Lingkungan Tempat Tinggal 80 13. Harapan-Harapan Orangtua pemulung tentang Pendidikan Anak 80 C. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Persepsi Keluarga Pemulung Tentang Pendidikan Anak 81 D. Analisis Hubungan Antara Variabel 82 E. Pembahasaan 94

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 103 B. Saran 105 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Distribusi Luas Wilayah Kelurahan Sumur Batu menurut Penggunaan Tanah 48 2. Jumlah Penduduk Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Rukun Warga dan Jenis Kelamin 50 3. Jumlah Penduduk Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Umur 51 4. Tingkat Kesejahteraan Keluarga Penduduk 53 5. Jumlah Penduduk Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Agama yang Dianut 55 6. Jumlah Penduduk Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Tingkat Pendidikan 56 7. Jumlah Penduduk Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Matapencaharian 57 8. Jumlah Sarana Pendidikan di Kelurahan Sumur Batu 58 9. Jumlah Sarana Ibadah di Kelurahan Sumur Batu 59 10. Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan di Kelurahan Sumur Batu 60 11. Jenis dan Jumlah Sarana Perekonomian di Kelurahan Sumur Batu 60 12. Distribusi Pemulung di Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Umur 63 13. Distribusi Pemulung di Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Jenis Kelamin 64 14. Distribusi Pemulung di Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Pendidikan Terakhir 65 15. Distribusi Pemulung di Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Jumlah Anak dalam Keluarga 66 16. Distribusi Pemulung di Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Ada atau Tidaknya Anggota Keluarga Lain yang Ikut Bekerja 67 17. Distribusi Pemulung di Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Anggota Keluarga yang Ikut Bekerja 67 18. Distribusi Jam Kerja Pemulung di Kelurahan Sumur Batu dalam Satu Hari 68 19. Distribusi Pemulung di Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Jarak Tempuh Saat Bekerja 69 20. Distribusi Pemulung Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Jenis Sampah yang Sering Dikumpulkan 70 21. Distribusi Pemulung di Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Jumlah Barang yang Dikumpulkan dalam Satu Minggu 71 22. Distribusi Pemulung di Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Jumlah Penghasilan Setiap Bulan 72 23. Pendapat Pemulung di Kelurahan Sumur Batu tentang Tingkat Keamanan dalam Bekerja 73 24. Pendapat Pemulung di Kelurahan Sumur Batu tentang Kenyamanan dalam Bekerja 73 25. Pengalaman Mendapat Perlakuan Tidak Baik Pemulung Di Kelurahan Sumur Batu 74 26. Dsitribusi Pemulung Di Kelurahan Sumur Batu berdasarkan Kondisi Lingkungan Tempat Tinggal 75 27. Pendapat Pemulung di Kelurahan Sumur Batu tentang Penting Tidaknya Pendidikan untuk Anak 76 28. Pendapat Pemulung di Kelurahan Sumur Batu tentang Pentingnya Pendidikan Tinggi bagi Anak 76 29. Pendapat Pemulung di Kelurahan Sumur Batu tentang Peran Pemerintah dalam Membantu Pendidikan Anak Keluarga Pemulung 77 30. Pendapat Pemulung di Kelurahan Sumur Batu tentang Penting Tidaknya Mendapatkan Pendidikan Luar Sekolah 78 31. Biaya Pendidikan Anak Keluarga Pemulung di Kelurahan Sumur Batu Per Bulan 79 32. Dukungan Pendidikan untuk Anak dari Lingkungan Tempat Tinggal 80 33. Tabel Silang Hubungan antara Persepsi Pemulung tentang Pendidikan Anak dengan Jumlah Anak yang Dimiliki 83 34. Hasil Analisis Uji Korelasi Rank Spearman antara Jumlah Anak dengan Persepsi Pemulung tentang Pendidikan Anak 84 35. Tabel Silang Hubungan antara Tingkat Pendidikan Pemulung dengan Persepsi Pemulung tentang Pendidikan Anak 85 36. Hasil Analisis Uji Korelasi Rank Spearman antara Tingkat Pendidikan Pemulung dengan Persepsi Pemulung tentang Pendidikan Anak 86 37. Tabel Silang Hubungan antara Pendapatan Keluarga Pemulung dengan Persepsi Pemulung tentang Pendidikan Anak 87 38. Hasil Analisis Uji Korelasi Rank Spearman antara Pendapatan Keluarga Pemulung dengan Persepsi Pemulung tentang Pendidikan Anak 88 39. Tabel Silang Hubungan antara Lingkungan Tempat Tinggal dengan Persepsi Pemulung tentang Pendidikan Anak 89 40. Hasil Analisis Uji Korelasi Rank Spearman antara Lingkungan Tempat Tinggal dengan Persepsi Pemulung tentang Pendidikan Anak 90 41. Tabel Silang Hubungan antara Biaya Pendidikan dengan Persepsi Pemulung tentang Pendidikan Anak 91 42. Hasil Analisis Uji Korelasi antara Biaya Pendidikan dengan Persepsi Pemulung tentang Pendidikan Anak 92 43. Tabel Silang Hubungan antara Dukungan Pendidikan di Lingkungan Tempat Tinggal dengan Persepsi Pemulung tentang Pendidikan Anak 93 44. Hasil Analisis Uji Korelasi Rank Spearman antara Dukungan Pendidikan di Lingkungan Tempat Tinggal dengan Persepsi Pemulung tentang Pendidikan Anak 94 P MOTO Semakin sulit perjuangannya semangkin besar kemenangannya Thomas Paine Tidak ada yang bisa kulakukan tanpa ilmu Manabu noni ososugiru koto wa nai “Tidak ada kata terlambat untuk belajar” Vinta Riasyahrani Safitri Manusia hanya bisa berusaha dan berikhtiar, Keputusan terakhir tetap pada Tuhan. PERSEMBAHAN Puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat serta karunianya, saya dapat menyelesaikan karya tulis kecil ini yang akan saya persembahkan kepada:  Kedua Orangtua saya yang telah mendukung dan menerima segala kelebihan dan kelemahan saya dalam menempuh pendidikan ini. Terima kasih atas segala doa yang telah diberikan kepada saya dan dukungan secara materiil maupun nonmaterial. Kalianlah sumber ispirasiku.  Adik-adikku tercinta, Indriana dan Rahmansyah. Terima kasih sudah menjadi penghibur dan memberi semangat. Terima kasih adik-adiku tersayang.  Almamater tercinta, Universitas Lampung. Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menuntut ilmu di jejang sarjana ini, semoga almamater Universitas Lampung semakin tumbuh dan berkembang menjadi Universitas kebangsaan indonesia. RIWAYAT HIDUP Penulis bernama lengkap Vinta Riasyahrani Safitri atau yang dipanggil dengan sebutan Vinta, ini lahir di Jakarta Timur pada tanggal 16 Oktober 1992, merupakan anak pertama dari pasangan Bapak H. Ibramsyah dan Ibu Nuraini. Riwayat pendidikan formal yang telah ditempuh oleh penulis, antara lain: 1. TK Islam Gema Nurani Bekasi Barat, diselesaikan pada tahun 1998 2. SD Negeri Dukuh 1 Bekasi Barat, di selesaikan pada tahun 2005 3. SMP Negeri 146 Jakarta Timur, di selesaikan pada tahun 2008 4. SMA Diponegoro 2 Jakarta Timur, di selesaikan pada tahun 2011 Setelah penulis menyelesaikan pendidikan di jenjang SMA, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Universitas lampung melalui jalur SNMPTN Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri di jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik angkatan 2011. Pada bulan januari 2014, penulis mengikuti KKN Tematik dengan Penempatan di Desa Mulyo Aji, Kecamatan Meraksa Aji, Kabupaten Tulang Bawang. SANWACANA Assalamu alaikum Wr. Wb Alhamdulilahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah WST yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayah-Nya di setiap perjalanan hidup dalam menempuh pendidikan sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Persepsi Keluarga Pemulung Tentang Pendidikan Anak” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sosiologi pada fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas lampung. Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan bimbingan, motivasi serta dukungan kepada penulis. Atas segala bantuan yang diterima, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si.,selaku Dekan Falkultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Susetyo, M.Si., selaku Ketua Jurusan Sosiologi dan Pembimbing Akademik. Terimakasih banyak atas segala saran dan bimbingan dalam akademik selama penulis menjadi mahasiswa. 3. Bapak Drs. I Gede Sidemen, M.Si., selaku pembimbing utama, Terimakasih atas segala bimbingan, motivasi dan kepercayaan diri yang bapak berikan dalam proses penyelesaian skripsi ini. 4. Ibu Dr.Bartoven Vivit N. Sos.,M.Si., selaku Dosen Pembahas. Terimakasih atas semua masukan serta saran-saran yang telah diberikan dalam proses penyempurnaan skripsi ini. 5. Terimakasih banyak kepada seluruh dosen-dosen sosiologi yang telah banyak memberikan ilmu dan inspirasi besar dalam hidup penulis, Ibu Anita, Ibu Paraswati, Ibu Dewi, Ibu Vivit, Ibu Yuni, Ibu Erna, Pak Ikram, Pak Syani, Pak Sus, Pak Gede, Pak Bintang, Pak Suwarno, Pak Fahmi, Bung Pay, Pak Hartoyo, serta Pak Gunawan. Terimakasih untuk setiap pengetahuan dan motivasi baru yang penulis peroleh setiap harinya selama kuliah. 6. Seluruh staff dan karyawan FISIP Universitas Lampung yang telah membantu keperluan administrasi selama penulis menjadi mahasiswi di FISIP Universitas Lampung. 7. Seluruh keluarga besarku yang tiada henti-hentinya memberikan semangat, dukungan papa dan mama terimakasih atas segala doa dan kasih sayangmu yang selalu menjadi kekuatanku, Ete ami, ete ana, ete yanti, kak nina, kak manda, mas agus terimakasih dukungannya dan doanya. 8. Sahabat ku, Hesti, Dwi, Nia, Fitri, Suspa, Cece dan Arum Terimakasih atas kebersamaannya, Canda, tawa, haru, duka kita jalanin bersama di Sosiologi, aku bahagia, aku bangga dan aku bersyukur memiliki kalian semua dalam sejarah hidupku. 9. Sosiologi 2011, dari awal hingga akhir perjalanan di kampus hijau ini kita tetap bersama dan pada akhirnya kita satu-persatu keluar dari kampus ini untuk memulai hidup baru dan mengarungi dunia luar. Terimakasih telah mewarnai hidupku di dunia kampus. 10. Alumni Sosiologi, khusunya Mba Monna, Mba Gita. Terimakasih atas masukan dan sarannya dalam akademik maupun dalam pembuatan skripsi. 11. Kawan-kawan KKN Mulyo Aji, Taufiqurrohman, Virgi caksono, Susi Susanti, Tri Hana Pratiwi, dan Vike Youdit, Terimakasih untuk kebersamaan kita, kekompokan kita, perbedaan mengajarkan banyak hal yang sebenarnya sangat besar. 12. Seluruh pihak yang berperan besar dalam perjalanan penulis mencapai semua ini, penulis ucapkan terimakasih sebesar-besarnya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, penulis mohon maaf dan semoga skripsi ini dapat diterima di masyarakat. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan informasi untuk seluruh pihak. Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya dan senantiasa menjadi orang-orang yang istiqomah berada di jalan-Nya. Aamiin. Wassalamu alaikum Wr.Wb. Bandar Lampung, 11 Februari 2016 Penulis, Vinta Riasyahrani Safitri

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengkaji tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi keluarga pemulung tentang pendidikan anak, untuk dapat mengetahui bagaimana persepsi pemulung terhadap tingkat pendidikan pada anak-anak mereka serta, seberapa pentingnya arti sebuah pendidikan pada masyarakat miskin terutama pada keluarga pemulung. Pendidikan merupakan hal utama dalam menunjang masa depan seorang anak menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Namun, banyak dari pemulung yang menyatakan pendidikan merupakan barang yang cukup mahal. Masyarakat miskin pada umumnya menganggap pendidikan adalah suatuhal yang jauh dari kehidupan mereka karena, untuk memenuhi kebutuhan hidup saja terbilang sulit atau serba kekurangan terutama dalam hal menyekolahkan anak- anak mereka. Kemiskinan adalah keadaan yang dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Terjadinya kemiskinan penyebabkan kelangkaan dalam memenuhi kebutuhan dasar, atau sulitnya dalam akses sebuah pendidikan. Menurut Nasikun 1995, kemiskinan adalah sebuah fenomena multifaset, multidimensional, dan terpadu. Hidup miskin bukan hanya berarti hidup di dalam kondisi kekurangan sandang, pangan, dan papan. Hidup dalam kemiskinan seringkali juga berarti akses yang rendah terhadap berbagai ragam sumberdaya dalam memperoleh sarana pemenuhan kebutuhan hidup yang paling dasar, tertuma dalam bidang pendidikan untuk anak. Kemiskinan merupakan sebuah masalah dalam pembangunan yang ditandai dengan pengangguran, keterbelakangan, serta keterpurukan. Masyarakat miskin lemah dalam kemampuan berusaha dan mempunyai akses yang terbatas dalam upaya mendapatkan pendidikan layak dan kegiatan sosial ekonomi. Oleh karena itu, apabila suatu negara ingin dapat terlepas dari sebuah jurang kemiskinan, dan mendapat kemajuan, serta perkembangan dalam segala aspek kehidupan, maka prioritas utama dalam pembangunan adalah pembangunan di bidang pendidikan Arya Budi, 2013. Dapat disimpulkan, bahwa kehidupan pemulung yang masih sangat rendah dari taraf kehidupan yang layak ini sangat sulit untuk dapat menyekolahkan anak-anak mereka dikarenakan biaya kehidupan yang terus meningkat setiap tahunnya. Akibatnya dari itu, banyak anak yang mengalami putus sekolah atau tidak sekolah dari keluarga miskin pemulung serta yang didukung dengan pola pikir mereka yang kurang peduli akan pendidikan untuk anak-anaknya. Jumlah penduduk miskin di Indonesia sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1998 belum menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan sebelum krisis ekonomi. Pada tahun 2007, jumlah penduduk miskin mencapai 37,17 juta jiwa atau 18,6 persen dari jumlah penduduk di Indonesia. Di kota Bekasi, tahun 2009 jumlah penduduk miskinnya mencapai 23.600 orang atau sama dengan 8,53 persen Badan Pusat Statistik, 2009. Mereka yang kehilangan pekerjaan tidak ada pilihan lain kecuali terus bekerja, bahkan sebagian dari mereka ada yang mengalihkan pekerjaannya dengan menjadi pemulung atau memanfaatkan tempat pembuangan akhir sampah TPA untuk mengais rejeki. Pemulung merupakan salah satu pekerjaan yang mempunyai resiko tinggi dalam kesehatan. Pemulung bekerja di TPA dan TPS yang sangat rawan dengan risiko penyakit, belum lagi potensi bahaya keselamatan yang mengancam sewaktu-waktu, seperti kejadian bencana nasional Sony, 2008. Fenomena merebaknya pemulung serta kemiskinan di Indonesia merupakan persoalan sosial yang kompleks. Sebagian orang memahami permasalahan ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihat dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Pemulung adalah orang-orang yang bekerja dengan memilih, memungut, dan mengumpulkan sampah atau barang bekas yang masih dapat dimanfaatkan atau barang yang dapat diolah kembali untuk dijual. Pemulung adalah sekelompok manusia yang mengalami kekurangan dalam sumberdaya sehingga kemampuan sosial ekonomi pemulung dalam membiayai pendidikan anak-anaknya sangat rendah, hal ini mengakibatkan anak-anak mereka cenderung tidak bersekolah atau putus sekolah karena harus ikut membantu orangtua mereka dalam memenuhi kebutuhan keluarganya.