II-41 Untuk tanah kohesif, yang cenderung memiliki dilatansi kecil, nilai
= 0 akan realistis untuk digunakan dalam kasus umum.
2.5.2 Soft Soil Model
Model Soft Soil SSM telah dikembangkan dalam kerangka kerja Critical State Soil Mechanic CSSM, yang mirip dengan model Clay Cam CCM atau
Modified Cam Clay MCC. Bagian ini menguraikan persamaan dan perbaikan dari SSM ke MCC. Tabel dibawah adalah tujuh parameter input untuk SSM.
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar dibawah. Untuk membedakan antara recompression dan beban utama, diperlukan tekanan pra-konsolidasi pp.
Tekanan pra-konsolidasi dapat ditentukan oleh nilai rasio OCR.
Tabel II. 14 Parameter Soft soil model
Parameter Description
Parameter evaluation ϕ’
Internal friction angle Slope of failure line from Mohr-
Coulomb failure criterion
c’
Cohesion y-intercept of failure line from
Mohr-Coulomb failure criterion
Ψ
Dilatancy angle Function of
ε
a
and ε
v
Modified compression index
Slope of primary loading curve ln p’ versus e
v
space
K Modified swelling index
Slope of unloadingreloading curve ln p’ versus e
v
space
ν
ur
Unloadingreloading Poisson’s ratio 0.2 default setting
Ko
NC
Coefficient of earth pressure at rest NC state
1-sin ϕ’ default setting
Gambar II. 45 Tekanan, indeks swelling dan tekanan pra-konsolidasi
II-42 Kriteria kegagalan Mohr-Coulomb diadopsi dalam SSM, oleh karena itu
diperlukan parameter kekuatan, dan c. SSM ini memanfaatkan hasil permukaan
berbentuk elips, yang mirip dengan Model Clay Cam Modified.
Gambar II. 46
Soft soil model dalam ruang p’-q Sumber : Geotechnical Aspect of The Bangkok MRT Blue Line Project, 2011. Chanaton Surarak
B. Sc, M.Eng.
Berbeda dengan Model Cam Modified Clay, parameter M pada keadaan kritis tidak mengatur garis keruntuhan. Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb digunakan
sebagai pengganti, sedangkan parameter M disimpan dalam SSM untuk menentukan ketinggian elips. Oleh karena itu, garis kegagalan dan permukaan
hasil elips dapat dikontrol secara terpisah. Secara signifikan, parameter M bukanlah parameter input langsung SSM tersebut.
2.5.3 Hardening Soil