Rendahnya etos kerja Faktor Penghambat Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Antropologi SMA Jilid 2 136

3. Sikap etnosentrisme

Sikap etnosentrisme adalah sikap mengagung-agungkan kebudayaan sendiri dan menganggap rendah kebudayaan lain. Sikap ini selain menunjukkan kesombongan diri sekaligus merugikan diri sendiri. Sejarah membuktikan bahwa sifat tertutup bangsa Cina dan Jepang di masa lampau telah meng- akibatkan ketertinggalan mereka dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju. Kesadaran yang tepat dalam menanggapi kelemahan diri membuat Cina dan Jepang membuka diri dan akhirnya mampu mengejar ketinggalan dengan negara lain. Bahkan kini Jepang berhasil muncul sebagai salah satu negara maju di dunia. Bangga terhadap kebudayaan bangsa memang wajib dimiliki oleh setiap komponen bangsa, tetapi janganlah kebanggaan menjadi bumerang yang menyebabkan keterpuru- kan bangsa akibat ketertinggalan dengan bangsa lain. Menyadari bahwa setiap kebudayaan memiliki kelemahan dan kelebihan merupakan sikap yang bijak dalam menanggapi berbagai pengaruh kebudayaan asing. Hal-hal positif harus kita serap dan kita kuasai, sedangkan hal-hal yang negatif perlu dihindari.

4. Rendahnya etos kerja

Rendahnya etos kerja seseorang ditandai dengan sikap mental yang menghambat proses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain sebagai berikut. a. Sikap pasrah terhadap nasib Adakalanya sikap pasrah memang diperlukan untuk mengurangi tekanan jiwa dalam menghadapi suatu permasalahan yang rumit dan datang bertubi-tubi. Namun jika sikap pasrah menjadi suatu karakter, maka menye- babkan orang akan enggan bekerja keras. Padahal tan- tangan globalisasi menghendaki setiap orang mampu bersaing secara sehat dan ini diperlukan usaha kerja keras. Sikap pasrah akan menyebabkan manusia cepat merasa puas dengan apa yang dimiliki. Sikap pasrah sering identik dengan sikap malas. Jika hal ini menjangkiti setiap orang maka tidak mengherankan jika dalam era perdagangan bebas akan menjadi budak orang asing di negeri sendiri. b. Sikap kurang disiplin Budaya tidak tepat waktu atau jam karet merupakan salah satu indikator ketidakdisiplinan seseorang dalam menghargai waktu. Sikap tidak disiplin dalam penerapannya merembet bukan hanya masalah ketidaktepatan waktu, melainkan juga ketidaktekunan dalam mempelajari sesuatu hal serta ketidakmampuan menggunakan waktu secara Praktik Antropologi Kecakapan Personal, Akademik, dan Wawasan untuk Mengatasi Tantangan Di era teknologi seperti saat ini, kita dituntut untuk mampu menyesuaikan de- ngan perkembangan tek- nologi yang ada. Zaman makin lama makin maju, sehingga kita harus mampu menjawab tantangan yang datang. 1. Apa yang harus Anda lakukan terhadap per- kembangan IPTEK selama ini? Tentukan sikap Anda. 2. Pandangan-pandangan budaya yang bagai- manakah yang harus ditinggalkan? Kumpulkan hasil kerja An- da kepada bapakibu guru. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Kehidupan Manusia 137 efektif dan efisien. Kebiasaan remaja hanya menghabiskan waktu di depan televisi atau bermain merupakan salah satu contoh ketidakmampuan remaja memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang produktif misalnya untuk belajar. Terbatasnya waktu belajar yang banyak tersita dengan kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya rekreatif menunjukkan ketidaktekunan seseorang dalam belajar. Dalam belajar diperlukan waktu pembiasaan atau pelatihan untuk men- capai suatu keberhasilan. c. Ketidakmandirian Naluri manusia sebagai mahkluk sosial secara ekstrim menumbuhkan sikap ketergantungan yang tinggi pada orang lain sehingga menumbuhkan sikap tidak mandiri. Ketergantungan suatu negara terhadap negara lain merupakan dampak dari ketidakmandirian penduduk di suatu negara. Salah satu upaya untuk membentuk kemandirian masyarakat suatu bangsa adalah dengan alih teknologi, berusaha menguasai teknologi dari negara maju, sehingga sejajar dengan negara maju.

E. Menghargai Hasil Karya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi