Klasifikasi Berdasarkan Tingkat Sisa Penglihatan Klasifikasi Berdasarkan waktu terjadinya, yaitu ketunanetraan: Klasifikasi Berdasarkan lapangan penglihatan, terdapat tiga kategori yaitu Klasifikasi Pedagogis
1.1 Tunanetra Ringan defective Vision, yaitu mereka yang mengalami kekurangan daya penglihatan ringan, seperti: rabun senja, juling, dan myopia. Kelompok ini
dapat mengikuti program pendidikan biasa di sekolah-sekolah umum dan dapat menggunakan media tulisan pika ukuran 12. Kelompok ini juga masih bisa
melakukan pekerjaan yang membutuhkan penglihatan dengan baik.
1.2 Tunanetra Setengah Berat partially sightedlow vision, yaitu mereka yang kehilangan sebagian penglihatannya.
Seseorang dikatakan mempunyai penglihatan low vision atau kurang lihat apabila ketunanetraannya berhubungan dengan kemampuannya dalam melakukan kegiatan
sehari-hari. Saluran utama dalam belajar mempergunakan penglihatan dan alat bantu baik yang direkomendasikan oleh dokter maupun bukan. Media huruf yang
dipergunakan sangat bervariasi tergantung pada sisa penglihatan dan alat bantu yang dipergunakannya. Latihan orientasi dan mobilitas diperlukan oleh siswa low vision
untuk mempergunakan sisa penglihatannya.
1.3 Tunanetra Berat totally blind, yaitu mereka yang sama sekali tidak dapat melihat atau kemampuan melihatnya sangat parah, sehingga masyarakat pada umumnya
menyebut buta. Seseorang dikatakan buta apabila mempergunakan kemampuan perabaan dan
pendengaran sebagai saluran utama dalam belajar. Mereka mungkin mempunyai sedikit persepsi cahaya atau bentuk atau sama sekali tidak dapat melihat buta total.
Seseorang dikatakan buta secara fungsional apabila saluran utama dalam belajar mempergunakan perabaan atau pendengaran. Mereka dapat mempergunakan sedikit
sisa penglihatannya untuk memperoleh informasi tambahan dari lingkungan. Orang seperti ini biasanya mempergunakan huruf Braille sebagai media membaca dan
memerlukan latihan orientasi dan mobilitas.