PERGURUAN TAHUN
2001
PRODUKSI,
DAN
HASIL IN
MENGGUNAKAN ANAK
Nama
Bambang
2. :
:
Kepala
4.
:
131404216
5. dan
6.
:
Bambang
tman Yusuf
Agus Bidang
Fisiologi Reproduksi
Fisiologi Reproduksi dan
dan in
Fa Jurusan
st
DAN JANGKA WAKTU :
Jangka
yang
:
4 tahun
2. Biaya
tahun yang
disetujui
: Rp. 40.000.000 as
NIP. 131 404 216
PENGANTAR
penelitian dengan judul
PRODUKSI, DAN
PENENTUAN MENGGUNAKAN
SUMBER SEL
ANAK
ini disampaikan
kepada
Proyek Peningkatan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat
Jenderal Pendidikan Tinggi melalui Fakultas Kedokteran
lnstitut Tujuan
dari adalah untuk memberikan gambaran
beberapa aspek stirnulasi hormonal melalui hormon gonadotropin
FSH kombinasinya
dengan implant
daya anak sapi untuk
Teknik sel
melalui pembedahan
pada daerah
alba
telah pula berhasil
diidentifikasi dan
kekurangannya. Pada
tahun ke kegiatan penelitian
telah berhasil dilakukan
identifikasi beberapa
yang individu
anak
sapi stimulasi hormonal. Data yang diperoleh akan
bermanfaat penelitian tahun ke
yang akan pada
sistem stimulasi hormonal, pengembangan medium pematangan, dan
disamping pembekuan
dan
penentuan gender.
Bantuan
dari
pihak khususnya rekan-rekan staf pengajar dan
pegawai Reproduksi dan
Kebidanan telah
terselenggaranya rangkaian penelitian pada
tahun
ini. Kepada
pihak yang tela
h
memban khususnya
kepada
dana, mengucapkan
kasih.
dan ucapan
kasih juga disampaikan kepada
Fakultas Kedokteran
Lembaga
yang
memberikan
fasititas dan
mengijinkan kegiatan
penelitian 18
Oktober 2001
Tim
generasi
satu unsur efisiensi
program
mutu Dengan
interval generasi, mutu
induk dan
dengan cepat. Dibandingkan
dengan inseminasi buatan
program
transfer
program
dianggap
Interval
generasi
Dengan
TE, evaluasi
dapat
sister sibling dibandingkan
yang harus menunggu
daughter. Dengan ET, dibandingkan
dengan waktu evaluasi dapat
4 tahun
1995. generasi diharapkan dapat
dengan
anak sapi betina
sebagai penghasil
telur.
telur kemudian ditumbuhkan
secara in untuk
dapat et
Revel et
at,
Dengan atau
yang dari
anak sapi yang dewasa kelamin, interval
generasi diharapkan
dapat dikurangi secara
nyata.
Hal dapat
biaya, sehingga peternakan
sebagai
pendukung
bagi pengembangan
dan teknologi. Dengan teknologi
buatan dan transfer
misalnya, laju perbaikan mutu
diperkirakan
1.4
per
tahun. mutu
temak diperkirakan meningkat 12
cadangan yang
dapat dengan
dan betina Lohuis,
rekayasa
garnet spermatozoa dan sel telur
bagi perkembangan pengetahuan
dan teknologi di bidang
in dan
dan jenis kelamin
embryo sexing. bidang
peternakan
di
negara AS dan
Eropa dan Jepang, TE bersama
buatan digunakan
luas sistem
uep
uep
usp
uep
DAN 2.1.
Tujuan
penelitian teknik
dan
set telur anak sapi
in 2.
ldentifikasi perkembangan sel telur
anak sapi dan
Perbaikan
teknik kriopreservasi in
sel telur
anak sapi,
kelamin yang diproduksi
sumber telur
anak sapi
teknik biopsi dan PCR. khusus dari
pada Tahun adalah:
melalui
anak
sapi sebagai penghasil
untuk program fertilisasi in vitro.
2. penyebab rendahnya
angka
melalui
kajian ultra sel
kultur
alat inkubast
Mengotimalkan potensi sapi-sapi
Indonesia melalui teknik kriopreservasi
5.
Penggunaan
teknik
biopsi dan PCR untuk kelamin
pra
bekuan kriopreservasi.
diharapkan bagi:
1. pemuliaan
melalui ksi modern, khususnya
rangka interval
generasi, Upaya
yang aspek-aspek
reproduksi, utamanya pada berbagai organ reproduksi
betina
transfer
TE pada
sapi,
khususnya
sapi betina
induk maupun
telah
mutu Nicholas dan Smith, 1983. lnduk sapi yang
Proses
hanya
anak
per dengan program
TE
30
atau
15-20 ekor
anak
Purwantara,
cara ini,
induk
dapat untuk
dapat
generasi dan
Nicholas, 1
Pada sistem
konsep
Robertson-Rendel untuk
menetapkan
ana
k
daughters
meng
susu,
sedangkan
dengan
TE
dapat
diukur saudara
kan konvensional,
mutu program
dapat sampai
dua Nicholas,
et 1996
bahwa program yang
sebagai
ovulation and embryo.
diterapkan
secara
pada sapi
betina di
negara dan
nucleus
Indonesia telah rnengantisipasi tekno-logi
dengan TE
pada
tahun 1984 Purwantara,
1990
dan
dengan
BET di
yang tinggi
Purwantara, 1995. BET
sejauh
masih
konsep
nucleus
Program MOET pada induk sapi masih dihadapkan
pada
utama
yang
dihadapi adalah hanya 6
kali koleksi
per
tahun atau dengan
Purwantara et 1995.
itu,
betina
induk sapi
tidak
be
konsi
Purwantara
et 1
telah
banya
k
digunakan sebagai
bantu donor
Purwantara 992;
dan
1993. Ha
agar
program
dan