penyebab rendahnya pemuliaan Produksi, Kriopreservasi dan Penentuan Jenis Kelamin Embrio Hasil Fertilisasi in vitro Menggunakan Sumber Sel Telur Anak Sapi
transfer
TE pada
sapi,
khususnya
sapi betina
induk maupun
telah
mutu Nicholas dan Smith, 1983. lnduk sapi yang
Proses
hanya
anak
per dengan program
TE
30
atau
15-20 ekor
anak
Purwantara,
cara ini,
induk
dapat untuk
dapat
generasi dan
Nicholas, 1
Pada sistem
konsep
Robertson-Rendel untuk
menetapkan
ana
k
daughters
meng
susu,
sedangkan
dengan
TE
dapat
diukur saudara
kan konvensional,
mutu program
dapat sampai
dua Nicholas,
et 1996
bahwa program yang
sebagai
ovulation and embryo.
diterapkan
secara
pada sapi
betina di
negara dan
nucleus
Indonesia telah rnengantisipasi tekno-logi
dengan TE
pada
tahun 1984 Purwantara,
1990
dan
dengan
BET di
yang tinggi
Purwantara, 1995. BET
sejauh
masih
konsep
nucleus
Program MOET pada induk sapi masih dihadapkan
pada
utama
yang
dihadapi adalah hanya 6
kali koleksi
per
tahun atau dengan
Purwantara et 1995.
itu,
betina
induk sapi
tidak
be
konsi
Purwantara
et 1
telah
banya
k
digunakan sebagai
bantu donor
Purwantara 992;
dan
1993. Ha
agar
program
dan
nsns
yeue eped yeue
;as lees
yeue
uep
uep
uep
uep
nyaq yeue
yeue
as
sped
degas
eped
uep
uep se6
eped
uep snsn
eped
la
eped uep
gas
ke
atau
inkubator
untuk
kandungan
gas
dan
yang dikehendaki. Pada
yang
secar in penggunaan
effervescent
yang
yang dan
air.
at 2000
menggunakan
,
bagi
penggunaan biasa.
Kondisi
optimum
dapat dengan
sachet dengan
di
dalam
dengan udara,
a
kan
untuk
menghasilkan kandungan
udara
dengan 1
6 yang diangap
untuk
Penggunaan sachet diharapkan
dapat mengurangi biaya produksi dengan
pengadaan ,
men udara
yang
yang
udara normal yang