KETEPATAN DIAGNOSIS FINE NEEDLE ASPIRATION CYTOLOGY DIBANDINGKAN DENGAN PEMERIKSAAN BIOPSI PADA TUBERKULOSIS KELENJAR GETAH BENING DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDONO MADIUN PERIODE JANUARI 2010-JULI 2011

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit infeksi terbanyak di
dunia yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. World Health
Organization (WHO) menyatakan bahwa sekitar 1,9 miliar manusia (sepertiga
penduduk dunia) telah terinfeksi kuman TBC dan 2,5 juta orang meninggal setiap
tahun. Setiap detik ada satu orang yang terinfeksi TBC di dunia ini dan dalam
dekade mendatang tidak kurang dari 300 juta orang akan terinfeksi olehnya
(DEPKES RI, 2007).
Di Indonesia, TBC merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah
penderita TBC di Indonesia merupakan ke-3 terbanyak di dunia setelah India dan
Cina dengan jumlah sekitar 10% dari total jumlah penderita TBC di dunia.
Diperkirakan pada tahun 2004, setiap tahun ada 539.000 kasus baru dan kematian
101.000 orang. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995,
menempatkan TBC sebagai penyebab kematian ketiga terbesar setelah penyakit
kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan, dan merupakan nomor satu
terbesar dalam kelompok penyakit infeksi (DEPKES RI, 2007).

TBC diklasifikasikan menjadi dua yakni TBC paru dan ekstraparu. TBC
kelenjar getah bening atau limfadenitis TBC adalah manifestasi TBC di luar paru
yang paling banyak ditemukan. Penderita TBC di luar paru di Amerika Serikat
diperkirakan sebanyak 41% sedangkan di Jerman didapatkan 50%. Survei
penderita TBC di Inggris pada tahun 1978 juga mencatat bahwa limfadenitis TBC

1

2

adalah bentuk TBC di luar paru yang terbanyak. Di Australia, limfadenitis TBC
merupakan TBC di luar paru yang tersering ditemukan (Mirza, 2003). Di
Indonesia, penderita TBC di luar paru pada tahun 2005 didapatkan sebesar 6.142
kasus dan pada tahun 2008 didapatkan peningkatan menjadi 9.016 kasus
(DEPKES RI, 2009).
Diagnosis limfadenitis TBC ditegakkan dengan fine needle aspiration
cytology (FNAC) atau biopsi (Raviglione, 2008). Dalam prakteknya FNAC
memiliki beberapa keuntungan, baik untuk pasien maupun dokter, diantaranya:
tidak terlalu traumatik, hasil pemeriksaan cepat, dan murah. Sedangkan biopsi
merupakan tindakan invasif untuk mengambil jaringan atau organ dan

membutuhkan kerja tim yang terdiri dari dokter bedah, dokter anestesi (tidak
selalu), dan perawat (Orell, 2005).
Madiun merupakan kota transit pada jalur selatan yang menghubungkan kotakota di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Jumlah penderita TBC paru
dan ekstraparu di Kota Madiun mengalami peningkatan yang sangat pesat dari
48,5

per

100.000

penduduk

menjadi

98,8

per

100.000


penduduk

(tbindonesia.or.id).
Hasil survei penelitian pendahuluan di Rumah Sakit Umum Dr. Soedono
Madiun didapatkan jumlah total penderita tuberkulosis kelenjar getah bening
sebanyak 400 orang pada tahun 2010 dan meningkat sebanyak 600 orang pada
pertengahan tahun 2011.
Berdasarkan beberapa data tersebut, maka peneliti tertarik untuk menganalisis
ketepatan diagnosis fine needle aspiration cytology dibandingkan dengan
pemeriksaan biopsi pada tuberkulosis kelenjar getah bening di laboratorium

3

patologi anatomi Rumah Sakit Umum Dr. Soedono Madiun periode Januari 2010Juli 2011.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan ketepatan diagnosis fine needle aspiration
cytology dengan pemeriksaan biopsi pada tuberkulosis kelenjar getah bening di
laboratorium patologi anatomi Rumah Sakit Umum Dr. Soedono Madiun periode
Januari 2010-Juli 2011?
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui perbedaan ketepatan diagnosis fine needle aspiration
cytology dibandingkan dengan pemeriksaan biopsi pada tuberkulosis kelenjar
getah bening di laboratorium patologi anatomi Rumah Sakit Umum Dr.
Soedono Madiun periode Januari 2010-Juli 2011.
1.3.2 Tujuan khusus
Menghitung ketepatan diagnosis fine needle aspiration cytology
dibandingkan dengan pemeriksaan biopsi pada tuberkulosis kelenjar getah
bening di laboratorium patologi anatomi Rumah Sakit Umum Dr. Soedono
Madiun periode Januari 2010-Juli 2011.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat klinis
Dapat memberi pengetahuan kepada praktisi kesehatan mengenai
diagnosis tuberkulosis kelenjar getah bening yang cepat dan tepat.

4

1.4.2 Manfaat akademik
1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi titik awal dan sumber untuk
penelitian selanjutnya.

2. Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang penelitian kesehatan
terutama pada kasus tuberkulosis kelenjar getah bening.
1.4.3 Manfaat bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi pada
masyarakat mengenai tuberkulosis kelenjar getah bening.
1.5 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan, yakni dokter patologi anatomi
yang membaca hasil pemeriksaan biopsi maupun FNAC hanya satu orang.

KARYA TULIS AKHIR

KETEPATAN DIAGNOSIS FINE NEEDLE ASPIRATION CYTOLOGY
DIBANDINGKAN DENGAN PEMERIKSAAN BIOPSI PADA
TUBERKULOSIS KELENJAR GETAH BENING
DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI
RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDONO MADIUN
PERIODE JANUARI 2010-JULI 2011

Oleh:
NABILAH GHAISANI

07020102

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2012
i

HASIL PENELITIAN

KETEPATAN DIAGNOSIS FINE NEEDLE ASPIRATION CYTOLOGY
DIBANDINGKAN DENGAN PEMERIKSAAN BIOPSI PADA
TUBERKULOSIS KELENJAR GETAH BENING
DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI
RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDONO MADIUN
PERIODE JANUARI 2010-JULI 2011

KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
NABILAH GHAISANI
07020102

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2012

ii

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
Untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang


Tanggal: 18 Januari 2012

Pembimbing I

Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, SpPD., KPTI (K)., FINASIM
Pembimbing II

dr. Rahmiyah Fadilah

Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,

dr. Irma Suswati, M.Kes

iii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Nabilah Ghaisani ini telah diuji dan dipertahankan di

depan Tim Penguji pada tanggal 18 Januari 2012.

Tim Penguji

Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, SpPD., KPTI (K)., FINASIM

Ketua

dr. Rahmiyah Fadilah

Anggota

dr. M. Aleq Sander, M.Kes., SpB., FINACS

Anggota

iv

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillahirrabil’alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah
memberi petunjuk dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan karya
tulis akhir dengan judul “Ketepatan diagnosis fine needle aspiration cytology
dibandingkan dengan pemeriksaan biopsi pada tuberkulosis kelenjar getah bening
di laboratorium patologi anatomi Rumah Sakit Umum Dr. Soedono Madiun
periode Januari 2010-Juli 2011”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan pada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia
dari zaman gelap menuju jalan yang terang benderang yakni agama Islam.
Pada penulisan karya tulis akhir ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan, SpPD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Iwan Sys Indrawanto, SpKJ, selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, SpPD., KPTI(K)., FINASIM selaku dosen
pembimbing I yang telah meluangkan waktu serta banyak memberikan
v

masukan dan dukungan demi kesempurnaan penelitian ini sehingga
tugas akhir ini dapat terselesaikan.
6. dr. Rahmiyah Fadilah, selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan
demi kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat
terselesaikan.
7. dr. M. Aleq Sander, M.Kes., SpB, FINACS, selaku dosen penguji tugas
akhir yang telah memberi tambahan ilmu dan kritik demi kesempurnaan
penelitian ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis
akhir ini, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun,
serta penulis mengharapkan agar karya tulis akhir ini dapat berguna serta
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Malang, Januari 2012

Penulis

vi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ................................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
LEMBAR PENGUJIAN ..................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................. 3
1.3.1 Tujuan umum ......................................................................... 3
1.3.2 Tujuan khusus ........................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................... 3
1.4.1 Manfaat klinis ......................................................................... 3
1.4.2 Manfaat akademik .................................................................. 4
1.4.3 Manfaat bagi masyarakat ........................................................ 4
ix

1.5 Keterbatasan Penelitian .................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5
2.1 Definisi Tuberkulosis ...................................................................... 5
2.2 Kuman Tuberkulosis ....................................................................... 5
2.3 Cara Penularan Tuberkulosis ........................................................... 8
2.4 Risiko Penularan Tuberkulosis ........................................................ 9
2.5 Klasifikasi Tuberkulosis ................................................................ 11
2.5.1 Klasifikasi penyakit tuberkulosis berdasarkan organ tubuh
yang diserang kuman Mycobacterium tuberculosis ............... 11
2.5.2 Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis
pada TBC Paru ..................................................................... 11
2.5.3 Klasifikasi berdasarkan tingkat keparahan penyakit ............. 12
2.5.4 Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya ..... 13
2.6 Patogenesis Tuberkulosis............................................................... 14
2.7 Manifestasi Klinis Tuberkulosis .................................................... 17
2.8 Diagnosis Tuberkulosis ................................................................. 20
2.9 Biopsi ............................................................................................ 26
2.9.1 Deskripsi Biopsi ................................................................. 26
2.9.2 Prinsip Kerja Biopsi ........................................................... 27
2.9.3 Diagnosis tuberkulosis dengan Biopsi................................. 28
2.10 FNAC........................................................................................... 29
2.10.1 Deskripsi FNAC .............................................................. 29
2.10.2 Prinsip Kerja FNAC......................................................... 29
2.10.3 Diagnosis tuberkulosis dengan FNAC .............................. 30
x

2.10.4 Kelebihan dan kekurangan FNAC .................................... 31
2.11 Pengobatan Tuberkulosis ............................................................. 32
2.11.1 Tujuan Pengobatan .......................................................... 32
2.11.2 Jenis OAT (Obat Anti Tuberkulosis) ................................ 32
2.11.3 Prinsip Pengobatan .......................................................... 33
2.11.4 Panduan OAT di Indonesia .............................................. 34
2.11.5 Hasil Pengobatan Tuberkulosis ........................................ 35
2.11.6 Efek samping OAT .......................................................... 36
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ................... 38
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ................................................... 38
3.2 Hipotesis ...................................................................................... 40
BAB 4 METODE PENELITIAN ...................................................................... 41
4.1 Jenis Penelitian .............................................................................. 41
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 41
4.3 Populasi dan Sampel ...................................................................... 41
4.3.1 Populasi ............................................................................... 41
4.3.2 Sampel................................................................................. 41
4.3.3 Teknik pengambilan sampel................................................. 41
4.3.4 Karakteristik sampel penelitian ............................................ 42
4.3.4.1 Kriteria inklusi ........................................................ 42
4.3.4.2 Kriteria eksklusi ...................................................... 42
4.3.5 Variabel penelitian ............................................................... 42
4.3.5.1 Variabel bebas ........................................................ 42
4.3.5.2 Variabel tergantung ................................................. 42
xi

4.3.6 Definisi operasional ............................................................. 42
4.4 Instrumen Penelitian ...................................................................... 43
4.5 Prosedur Penelitian ........................................................................ 43
4.5.1 Kerangka operasional........................................................... 43
4.5.2 Prosedur pengumpulan data ................................................. 44
4.6 Analisis Data .................................................................................. 44
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ................................... 45
5.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 45
5.2 Analisis Data .................................................................................. 48
BAB 6 PEMBAHASAN ................................................................................... 49
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 52
7.1 Kesimpulan .................................................................................... 52
7.2 Saran .............................................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 54
LAMPIRAN ...................................................................................................... 57

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

5.1 Distribusi frekuensi angka kejadian tuberkulosis kelenjar getah bening
berdasarkan umur ........................................................................................ 45
5.2 Distribusi frekuensi angka kejadian tuberkulosis kelenjar getah bening
berdasarkan jenis kelamin ........................................................................... 46
5.3 Karakteristik sampel berdasarkan ketepatan diagnosis pemeriksaan FNAC
dengan biopsi .............................................................................................. 47
5.4 Pengujian McNemar untuk mengetahui ketepatan diagnosis pemeriksaan
FNAC dengan biopsi ................................................................................... 48

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Mycobacterium tuberculosis .......................................................................... 6
2.2 Alur Diagnosis Tuberkulosis Paru ............................................................... 21
2.3 Penyuntikan Tes Tuberkulin ........................................................................ 24
2.4 Foto Rontgen dada ...................................................................................... 25
2.5 Gambar mikroskopis Limfadenitis TBC ...................................................... 31
2.6 Kelebihan dan kekurangan Biopsi dan FNAC ............................................. 32
2.7 Jenis, sifat, dan dosis obat ........................................................................... 33
2.8 Efek samping ringan OAT .......................................................................... 36
2.9 Efek samping berat OAT ............................................................................. 37
3.1 Kerangka Konsep ........................................................................................ 38
4.1 Kerangka Operasional ................................................................................. 43
5.1 Diagram distribusi frejuensi angka kejadian tuberkulosis kelenjar getah
bening berdasarkan umur ............................................................................ 46
5.2 Diagram distribusi frejuensi angka kejadian tuberkulosis kelenjar getah
bening berdasarkan jenis kelamin ................................................................ 47
5.3 Diagram ketepatan diagnosis pemeriksaan FNAC dengan biopsi ................. 48

xiv

DAFTAR SINGKATAN

AIDS

: Acquired Immune Deficiency Syndrome

AP

: Akhir Pengobatan

APC

: Antigen Presenting Cell

ARTI

: Annual Risk of Tuberculosis Infection

Balita

: Bawah Lima Tahun

BTA

: Bakteri Tahan Asam

CD

: Cluster of Differentiation

CMI

: Cell Mediated Immunity

DTH

: Delayed Type Hypersensitivity

DEPKES RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
DINKES

: Dinas Kesehatan

DOT

: Directly Observed Treatment

FNAC

: Fine Needle Aspiration Cytology

HIV

: Human Immunodeficiency Virus

LED

: Laju Endap Darah

MHC

: Major Histocompatibility Complex

OAT

: Obat Anti Tuberkulosis

OAT-KDT

: OAT-Kombinasi Dosis Tetap

PMO

: Pengawas Menelan Obat

P.P.D

: Purified Protein Derivative

Puskesmas

: Pusat Kesehatan Masyarakat

RSU

: Rumah Sakit Umum

xv

SKRT

: Survei Kesehatan Rumah Tangga

SPS

: Sewaktu-Pagi-Sewaktu

TBC

: Tuberkulosis

WHO

: World Health Organization

xvi

54

DAFTAR PUSTAKA

Ahuja AT, Ying M, 2005. Sonographic Evaluation of Cervical Lymph Nodes
[online], (diunduh 27 Oktober 2011), didapat dari: http://www.ajronline.org.
Aster J C, 2009. Haemopoetic and Lymphoid System In Robbins Basic Pathology
8th edition, Philadelphia: Saunders Elsevier: 421-441.
Bahar, A, 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV, Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
Departemen

Kesehatan

Republik

Indonesia,

2000.

Pedoman

Nasional

Pedoman

Nasional

Penanggulangan Tuberkulosis, Cetakan ke-5, Jakarta.
Departemen

Kesehatan

Republik

Penanggulangan Tuberkulosis,

Indonesia,

2002.

Jakarta: Dinas Kesehatan Propinsi Jawa

Timur.
Departemen

Kesehatan

Republik

Indonesia,

2007.

Pedoman

Nasional

Penanggulangan Tuberkulosis, Jakarta: Hal 3-4.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009. Profil Kesehatan Indonesia
2008, Jakarta: Hal 55.
Hiswani, 2004. Tuberkulosis Merupakan Penyakit Infeksi Yang Masih Menjadi
Masalah Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara [online], (diunduh 21 Oktober 2011), didapat dari:
http:/library.usu.ac.id.
Jawetz, Melnick, Adelberg’s, 2005. Mikrobiologi Kedokteran Buku 1, Jakarta:
Salemba Medika.

54

55

Koss L G, Melamed M R, 2006. Granulomatous Lymphadenitis In Koss Diagnostic
Cytology and Its Histopathologic Bases, Philadelphia: 1193-1197.
Mirza, S, 2003. Diagnosis of Tuberculosis Lymphadenitis Using a Polymerase
Chain Reaction on Peripheral Blood Mononuclear Cells [online], (diunduh
14 Oktober 2011), didapat dari: http://www.ajtmh.org/content/69/5/461.full.
Orell, S R, et.al, 2005. Manual and Atlas of Fine Needle Aspiration Cytology,
United Kingdom: Churchill Livingstone.
Raviglione, Mario C, 2008. Mycobacterial Diseases In Harrison’s: Principles of
Internal Medicine 17th Edition Volume 1, United States of America: Mc
Graw Hill: 1006-1015.
Reviono, 2001. Profil Penderita TB Paru Rawat Jalan di Poliklinik Paru/RS
Persahabatan Jakarta Periode Sep-Des 1999, JRI, PDPI, Vol. 21, No. 3.
Situmeang, T, 2004. Pengobatan Tuberkulosis Paru Masih Menjadi Masalah?
[online], (diunduh 14 Oktober 2011), didapat dari: http://www.gizi.net.
Stansfeld, A. G, 1992. In Lymph Node Biopsy Interpretation, United Kingdom:
Churchill Livingstone: 75-80.
Tabrani, R, 2010. Ilmu Penyakit Paru, Jakarta: EGC.
Tilak V, Dhaded A V, Jain R, 2002. Fine Needle Aspiration Cytology of Head and
Neck Masses [online], (diunduh 28 Oktober 2011), didapat dari:
http://www.ijpmonline.org.
Werdhani, R A, 2009. Patofisiologi, Diagnosis, dan Klasifikasi Tuberkulosis
[online], (diunduh 30 Desember 2012), didapat dari: http://www.staff.ui.ac.id.
Zyl, Y V, 2009. Diagnosis of Tuberculosis using auto-fluorescent microscopy of
Papanicolaou smears [online], (diunduh 14 Oktober 2012), didapat dari:

56

http://www.libserv5.tut.ac.za:7780/pls/eres/wpg_docload.download_file?p_fil
ename=F1936621755/VanZyl Y.pdf.