HUBUNGAN MENGAKSES PORNOGRAFI MELALUI FASILITAS HANDPHONE DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA USIA 16 – 19 TAHUN DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KOTA MALANG

(1)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa dini. Selama masa peralihan ini diikuti perkembangan secara biologis dari masa anak – anak menuju dewasa dini (Agustini et.al, 2013 : 1). Disebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 12 – 25 tahun (Sarwono, 2013 : 29). Remaja termasuk populasi yang sangat besar, sekitar 42.316.900 dari 213.375.287 penduduk Indonesia adalah remaja, kualitas generasi penerus ditentukan oleh berbagai upaya yang dilakukan agar masa remaja yang penuh gejolak ini dapat dilewati dengan mulus. Secara umum remaja masih belum mampu menguasai fungsi-fungsi fisik maupun psikisnya (Notoatdmojo, 2013 : 13). Populasi remaja di Indonesia yang berusia 10 – 19 tahun sebanyak 20 % atau seperlima dari total penduduk sekitar 45 juta (Krisnawati dkk, 2009 : 48).

Masa remaja merupakan masa transisi dimana individu merupakan makhluk aseksual menjadi seksual. Kematangan hormonal serta menguatnya karakteristik seksual primer diikuti pula perkembangan emosionalnya. Pada masa ini impuls – impuls dorongan seksual mengalami peningkatan dan pada saat tersebut rasa ketertarikan remaja untuk merasakan kenikmatan seksual meningkat (Agustini dkk, 2013 : 1). Perubahan tubuh pada remaja dorongan seks dapat timbul karena mendapat tekanan dan tantangan dari lingkungan (Muss, 1968 dalam Sarwono 2012 : 39).


(2)

Remaja mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk mendapatkan Penyakit Menular Seksual (PMS) karena hampir semua dari mereka tidak mampu untuk mengendalikan dirinya. Penyakit Menular Seksual (PMS) lebih umum dikalangan wanita remaja dibandingkan laki-laki, sehingga dua pertiga dari remaja yang baru terinfeksi berusia 15-19 tahun adalah perempuan (Chinsembu, 2009 : 107). Kehamilan remaja adalah faktor utama dalam putus sekolah banyak remaja perempuan putus sekolah dan pada remaja laki-laki lebih cenderung putus sekolah dikarenakan menganggur dan memiliki pendapatan lebih rendah (Markham et.al, 2011: 1).

Remaja dengan keingintahuannya yang besar kemudian cenderung mencari informasi dari sumber-sumber lain seperti televisi, video, buku-buku tentang seks dan internet. Menurut hasil penelitian yang di lakukan di kota Nigeria pada tahun 2005 setidaknya satu dari setiap empat remaja di sekolah di Ibadan kota Nigeria aktif terlibat dalam praktek seksual yang tidak aman. Oleh karena itu, kasus ini membuat mereka rentan terhadap berbagai komplikasi medis termasuk Infeksi Menular Seksual (IMS), Human Immunodeficiency Viruse (HIV) dan kanker genital. Terlepas dari ini, penelitian ini juga menunjukkan bahwa laki-laki siswa lebih aktif secara seksual dibandingkan mereka yang perempuan (Bello et.al, 2008: 95).

Perilaku seksual tersebut dapat ditimbulkan karena berbagai macam sebab seperti terjadi kemajuan yang sangat pesat dalam hal teknologi. Alat yang digunakan untuk mempermudah komunikasi dan mencari informasi seperti handphone dan internet sudah banyak digunakan. Pornografi kini tersedia lebih beragam dan dapat di jangkau dengan sangat mudah bahkan murah oleh anak – anak. Data yayasan Buah Hati pada tahun 2005 menunjukkan dari 1705 murid SD kelas 4 sampai dengan kelas


(3)

6 di Jabodetabek telah mengakses dan mengonsumsi media pornografi melalui

handphone (Soebagijo, 2008 : 4 ).

Salah satu bentuk perkembangan dalam teknologi komunikasi dan informasi adalah handphone. Terdapat kurang lebih 25 juta orang di Indonesia sekarang sudah menggunakan handphone sebagai alat komunikasinya dengan fasilitas multimedia dan perekam video. Terdapat pula fasilitas rekam file multimedia yang sering di salah gunakan kalangan remaja, dalam pembuatan dan penyebaran gambar-gambar dan video porno (Set, 2007 : 87 ).

Pornografi dapat menyebabkan seseorang yang secara intensif menontonnya menjadi kecanduan. Meningkatnya kontak dengan stimulus tertentu dapat membuat pemikiran tentang suatu perilaku sering muncul dan menjadikan seseorang menjadi turut serta dalam perilaku tersebut (Paul & Linz, 2007 : 30). Mengonsumsi pornografi secara terus menerus membuat remaja sangat mungkin akan terdorong untuk melakukan hubungan seks pada usia terlalu dini dan diluar ikatan pernikahan. Apalagi pornografi umumnya tidak mengajarkan corak hubungan seks yang bertanggungjawab, sehingga berpotensi mendorong perilaku seks yang menghasilkan kehamilan remaja, kehamilan diluar nikah atau penyebaran penyakit yang menular melalui hubungan seks, seperti HIV/AIDS (Bello et.al, 2008 : 94).

Hasil studi Pusat Kajan Komunkasi FISIP UI pada tahun 2005 di 3 kota (Palembang, Manado dan Sumenep) menunjukkan luasnya penyebaran pornografi. Menurut penelitian tersebut pornografi yang tersedia dan mudah dijangkau oleh anak usia remaja SMA yang membuat mereka memulai dan ketagihan terhadap pornografi (Noor, 2005 dalam Soebagijo, 2008 : 5 ).


(4)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Resnayeti pada tahun 2000, pada remaja siswa SMP dan SMU di Jakarta Timur melaporkan bahwa media elektronik berupa televisi, video dan internet telah memapari lebih dari 65% responden berkaitan dengan seks dan reproduksi. Selain itu penelitian Raviqoh pada tahun 2002, pada remaja disalah satu SMU Negeri di Jakarta juga menunjukkan bahwa usia terpapar pornografi pertama kali adalah pada usia di atas 13 tahun sebesar 44%. Remaja yang mempunyai pengalaman pernah membaca buku porno sebanyak 92,7%, menonton film porno sebanyak 86,2%, melalui video porno 89,1%, melalui internet 87,1% sedangkan remaja yang memiliki pengalaman seksual diusia 16-18 tahun sebanyak 44 % dan remaja yang memiliki pengalaman seksual diusia 13-15 tahun sebanyak 16 %. Menurut remaja laki-laki yang sudah pernah berhubungan seks, salah satu faktor yang menyebabkan mereka melakukannya adalah karena pengaruh menonton film porno ( Supriyati dan Fikawati, 2009 : 49 ).

Berdasarkan hasil riset seorang pemerhati perilaku seksual Dr. Andik Wijaya terhadap 202 remaja di kota Malang pada september 2001, sebanyak 93 % remaja terlibat materi-materi pornografi, 82 % pernah melihat materi berbau pornografi, 10 % sering melihat materi berbau pornografi, 1 % setiap hari melihat materi pornografi, 12 % remaja memilih perilaku seks bebas, 15 % pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah dan 100 % remaja yang sudah bertunangan telah melakukan hubungan seks sebelum menikah (Nusantari, 2005 : 26).

Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kesiswaan di SMK Muhammadiyah 2 Malang pada tahun 2014, jumlah keseluruhan siswa di SMK Muhamadiyah 2 Malang sebanyak 255 siswa dengan 6 jurusan yaitu jurusan Multimedia, Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Teknik Komputer dan Jaringan dan Perbankan. Di sekolah ini terdapat peraturan yang berkaitan dengan


(5)

penggunaan handphone yaitu setiap siswa diperbolehkan membawa alat komunikasi

handphone untuk kepentingan pada saat proses pembelajaran dikarenakan kurikulum pembelajaran yang baru mengharuskan siswa untuk membawa handphone untuk menunjang proses pembelajaran. Sekolah ini juga mempunyai peraturan yang berkaitan dengan sidak handphone. Sidak handphone dilakukan di setiap hari Senin minggu pertama dan minggu terakhir. Data pada bulan Agustus 2014 telah ditemukan 2 siswa yang dengan handphone yang pernah digunakan mengakses pornografi. Siswa tersebut mendapat sanksi yaitu penyitaan handphone, pembinaan serta panggilan orangtua dari siswa. Pada bulan Oktober 2014 di sekolah ini juga terdapat kasus siswa yang hamil di luar nikah. Terdapat 3 pasangan atau 6 orang siswa dari jurusan Multimedia, Pemasaran dan Akuntansi di keluarkan karena berhubungan seks pranikah dan kemudian hamil. Wakil Kesiswaan di SMK Muhammadiyah 2 Malang memaparkan, bahwa kasus ini mungkin merupakan salah satu dampak dari berkembangnya jurusan baru di sekolah ini yaitu Teknik Komputer dan Jaringan dan Multimedia yang siswanya adalah mayoritas siswanya adalah laki – laki serta didukung dengan media atau fasilitas misalnya internet, handphone, televise serta media lainnya yang menimbulkan penyimpangan perilaku seks pada remaja.

Dampak negatif dari media terutama pornografi merupakan hal serius untuk ditangani, oleh karena itu pendidikan seks sejak dini pada remaja juga sangat penting karena remaja yang sedang dalam proses ingin tahu dan ingin mencoba akan meniru apa yang dilihat atau didengar dari media massa dan pada umumnya mereka belum pernah mengetahui masalah seksual secara lengkap dari orang tuanya. Dalam hal ini peran orang tua penting dalam pendidikan mengenai seks sejak dini dan lebih terbuka dengan anak.


(6)

Data tentang perilaku seksual remaja, telah dipaparkan pornografi dapat dengan mudah di jangkau oleh remaja SMA dan sebanyak 44 % dari mereka mempunyai pengalaman seksual di usia 16 – 19 tahun. Berdasarkan uraian dan keterangan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Hubungan Mengakses Pornografi Melalui Fasilitas Handphone dengan Perilaku Seksual Remaja Usia 16 -18 tahun di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang ”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini “Adakah hubungan mengakses pornografi melalui fasilitas

handphone dengan perilaku seksual remaja usia 16-19 tahun di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang ?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan mengakses pornografi melalui fasilitas

handphone dengan perilaku seksual remaja usia 16 -19 tahun di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi akses pornografi melalui fasilitas handphone pada remaja 16 – 19 tahun di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang

2. Mengidentifikasi perilaku seksual remaja usia 16 – 19 tahun di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang


(7)

3. Menganalisis hubungan mengakses pornografi melalui fasilitas handphone

dengan perilaku seksual remaja usia 16 - 19 tahun di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Bagi profesi keperawatan

Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi profesi untuk meningkatkan penyuluhan berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja

1.4.2 Manfaat praktis 1. Bagi Peneliti

Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan wawasan dalam mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu kesehatan reproduksi remaja yang di peroleh selama perkuliahan serta sebagai pengalaman belajar dalam proses penelitian

2. Bagi Institusi Pendidikan

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi tambahan dan bahan masukan sehingga mampu memperluas wawasan tentang dampak paparan pornografi melalui fasilitas handphone dan perilaku seksual remaja bagi mahasiswa jurusan keperawatan

3. Bagi Masyarakat

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja kepada masyarakat luas khususnya bagi para


(8)

orang tua agar mampu memberikan antisipasi yang tepat untuk remaja agar tidak terpengaruh pornografi

4. Bagi Tempat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi dan diharapkan bisa menjadi masukan bagi semua siswa agar bisa lebih menjaga dan mengendalikan diri sehingga tidak terpengaruh oleh efek negatif dari pornografi.


(9)

1.5 Keaslian Penelitian

1.5.1 Dalam penelitian Ns. Pawestri, S.Kep, M.Kes, Ratih Sari Wardani, S.Si M.Kes, Sonna M, Skep Fikes, (2013) Universitas Muhammadiyah Semarang tentang Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Remaja Tentang Seks Pranikah bahwa masalah seksualitas pada remaja karena faktor-faktor perubahan-perubahan hormonal yang meningkat hasrat seksualnya. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan pengetahuan tentang seks pra nikah dan sikap terhadap seks pra nikah dengan perilaku seks pranikah pada remaja SMA Negeri 1 Godong. Jenis penelitian ini adalah eksplanatory research dengan pendekatan Cross Sectional.

Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Godong kelas XI sebanyak 369. Teknik sampling yang digunakan adalah Proportional Random Sampling dengan jumlah 79 siswa. Variabel bebas adalah pengetahuan dan sikap sedangkan variabel terikat adalah perilaku.

Hasil uji statistik penelitian mendapatkan bahwa pengetahuan siswa sebagian besar dalam kategori baik (96,2%), sikap siswa sebagian besar negatif (54,4%) dan perilaku seks pranikah sebagian besar kurang baik (48,1%). Terdapat adanya hubungan yang bermakna pengetahuan dengan sikap seks (p=0,000). Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku seksual pranikah (p=0,000). Terdapat hubungan yang bermakna sikap dengan perilaku seksual pada siswa (p=0,017) di SMA Negeri 1 Godong. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku seks pra nikah.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah penjelasan tentang faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja. Pada penelitian ini hanya di jelaskan


(10)

tentang faktor internal yang mempengaruhi perilaku seksual remaja yaitu perubahan hormonal dan tingkat pengetahuan remaja.

1.5.2 Menurut Ika Nur Chaerani Tunggal Dewi, (2009) UNDIP Semarang dengan judul Pengaruh Faktor Personal dan Lingkungan terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja di SMA Negeri 1 Baturraden dan SMA Negeri 1 Purwokerto yang bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor personal dan lingkungan serta pengaruhnya pada perilaku seksual pranikah remaja di SMA Negeri 1 Baturaden dan SMA Negeri 1 Purwokerto. Jenis penelitian ini adalah

explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 1 Baturraden dan SMA Negeri 1 Purwokerto, masing-masing berjumlah 125 orang yang diambil secara systematic random sampling. Analisa data menggunakan teknik univariat, bivariat dengan uji chi-square

dan teknik multivariat dengan uji regresi logistik.

Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan di antara lokasi sekolah dengan perilaku seksual pranikah (p=0.000). Secara multivariat, faktor yang berpengaruh terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja SMA Negeri 1 Baturraden adalah aktivitas pengisi waktu luang (p=0.009) dan sikap terhadap seksualitas (p=0.000). Secara bersama-sama, kedua faktor tersebut dapat memprediksi perilaku sebesar 14.77%. Sedangkan pada remaja SMA Negeri 1 Purwokerto, faktor yang berpengaruh terhadap perilaku seksual pranikah adalah sikap terhadap seksualitas (p=0.016) dan pengaruh teman sebaya (p=0.006). Kedua faktor tersebut dapat memprediksi perilaku sebesar 43.3%.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah penjelasan tentang faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja. Pada penelitian ini hanya di jelaskan


(11)

tentang faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku seksual remaja yaitu lingkungan yang menjadi salah satu faktor eksternal remaja melakukan aktivitas atau perilaku seksual menyimpang.

1.5.3 Dalam jurnal penelitian Rony Setiawan dan Siti Nurhidayah, (2008) menyatakan banyak kasus kehamilan, aborsi dan penyakit kelamin akibat hubungan seks bebas pada remaja, diperoleh kesimpulan bahwa kebanyakan menjadi korban karena ketidaktahuannya mengenai seks dan sebagian besar dari mereka dilakukan dengan teman akrab (pacar). Oleh karena itu penelitian ini ingin mengetahui lebih jauh bagaimana hubungan antara pacaran dengan perilaku seksual pranikah pada remaja, apa saja factor-faktor yang mempengaruhi remaja yang berpacaran sampai berlanjut ke hubungan badan dan apakah ada perbedaan sikap permisif antara remaja laki-laki dengan wanita dalam perilaku seksual pranikah. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di Kota Bekasi. Sedangkan Sampel penelitiannya adalah Siswa-siswi Kelas II dan III pada SMA N 2 Bekasi dan SMA YPI ”45” Bekasi. Jenis sampling yang digunakan adalah jenis Quota Sampling yang terdiri dari 160 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan/ dokumentasi dan studi lapangan (wawancara dan angket). Teknik analisa data menggunakan pendekatan statistika antara lain Uji validitas konstruk, Skala Guttman, Kendalls, Coefisien Contingensi dan Mann-Whitney.

Hasil kesimpulan dari penelitian : ada hubungan yang signifikan antara pacaran dengan perilaku seksual pranikah; faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah lainnya antara lain waktu usia dari pubertas sampai menikah diperpanjang, adanya kesempatan untuk melakukan perilaku seksual


(12)

pranikah, paparan media massan tentang seks, kurangnya informasi/ pengetahuan tentang seks, komunikasi yang kurang efektif dengan orang tua, mudah menemukan alat kontrasepsi yang tersedia bebas dan kurangnya pemahaman etika moral dan agama; remaja laki-laki lebih bersikap permisif/ menyetujui daripada remaja wanita dalam menentukan dan melakukan perilaku seksual pranikah.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah variable yang mmepengaruhi perilaku seksual remaja. Dalam jurnal ini meneliti tentang hal - hal yang memicu terjadinya perilaku seksual pranikah yaitu berpacaran. Selain berpacaran terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku seksual remaja

1.5.4 Menurut hasil penelitian Susanto tentang Hubungan antara Sikap Terhadap Media Pornografi dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja, (2009 ) bertujuan untuk mengetahui hubungan Sikap terhadap media pornografi dengan perilaku seksual pranikah pada remaja. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang ada di Asrama mahasiswa Bali. Metode analisis data dengan menggunakan teknik korelasi Incidental Sampling. Data berupa skor diambil menggunakan skala Sikap terhadap media pornografi dan perilaku seksual. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment dari pearson dengan bantuan komputasi statistik program SPSS 16 for Windows. Analisis korelasi Product moment menghasilkan koefisiensi korelasi dengan nilai r sebesar 0,667 dengan p = 0,000 (p < 0,01) yang berarti sangat signifikan. Berdasarkan penelitian dapat dikatakan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara Sikap terhadap media pornografi dengan perilaku seksual. sikap positif terhadap media pornografi terhadap perilaku seksual


(13)

pranikah secara umum memberi sumbangan sebesar 44% terhadap perilaku seksual pranikah. Perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel yang mempengaruhi perilaku seksual remaja yaitu sikap terhadap media pornografi sedangkan pada penelitian di atas meneliti tentang media yaitu handphone yang mempengaruhi perilaku seksual remaja.

1.5.5 Menurut hasil penelitian Lusiana Gultom tentang Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Pendorong Remaja Pengguna Situs Internet dan Televisi terhadap Perilaku Seksual di SMA Methodist 4 Medan , (2011) bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor predisposisi, pemungkin dan pendorong remaja pengguna situs internet dan televisi terhadap perilaku seksual remaja SMA Methodist 4 Medan. Populasi penelitian adalah seluruh siswa-siswi SMA Methodist 4 yang berjumlah 44 orang dan keseluruhannya dijadikan sampel. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Diperoleh hasil bahwa perilaku seksual remaja di SMA Methodist 4 Medan tergolong pada perilaku seksual yang buruk (56,8%). Hasil penelitian menunjukkan tindakan terhadap internet dan tindakan teman sebaya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku seksual. Perbedaan dengan penelitian ini adalah variable yang mempengaruhi perilaku seksual remaja yaitu media internet dan televise sedangkan pada penelitian di atas meneliti tentang media yaitu handphone yang mempengaruhi perilaku seksual remaja.


(14)

1.6 Batasan Karakteristik

Penelitian ini akan menganalisis hubungan mengakses pornografi melalui fasilitas handphone dengan perilaku seksual remaja usia 16 – 19 tahun di SMK Muhammadiyah 2 Malang. Batasan penelitiannya yaitu :

Responden penelitian ini adalah siswa SMK Muhammadiyah 2 Malang yang bersedia menjadi sampel dan sudah menandatangani surat persetujuan (inform consent).


(15)

i

KOTA MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

MELIDA RIZKY ABADI 201110420311039

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014/2015


(16)

(17)

(18)

iv

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : MELIDA RIZKY ABADI NIM : 201110420311039

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Hubungan mengaskes Pornografi melalui fasilitas handphone

dengan perilaku seksual remaja usia 16 – 19 tahun di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis inibenar- benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran oranglain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari dapat di buktikan tugas akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 7 Januari 2015 Yang membuat pernyataan


(19)

v

SETIAP PELUHMU TIDAK AKAN BERAKHIR DENGAN KATA SIA- SIA

SETIAP DOAMU TIDAK AKAN MEMBUATMU SEMAKIN LEMAH

JADIKAN SETIAP PELUH DAN UNTAIAN DOA YANG SENANTIASA


(20)

vi

Tanpa izinMu tak mungkin tulisan ini terlahir ke dunia, tak ada karya yang sesempurna

ciptaanNya karna sejatinya hanya Engkau inspirasinya. Berharap tulisan ini memiliki

manfaat dan bila setiap tulisan ini mengandung kebenaran itu karena petunjuk Allah. Asma

AsmaMu yang menggetarkan hati kami, ku ucapkan terimakasih atas ridhaMu saya bisa

menyusun tugas akhir ini, atas kemampuanMu kemudahan serta kelancaran dariMu Ya

Rabb karya kecil ini bisa terselesaikan. Shalawat dan salam untuk engkau manusia termulia

di muka bumi Rasulullah SAW, berharap bisa berjumpa denganmu kelak..

Untuk Bapak Ibu, terimakasih atas untaian doa untuk putri terkecilmu ini.. Terimakasih

pendampingan saat suka duka, pengorbanan yang tiada henti untuk masa depanku.Untuk

mbak Sinta, terimakasih semangat doa dan cintanya untukku.. Terimakasih juga Mbah

Kung, Mbah Putri, jagoan kecilku Annisa dan Zidane ..

Untuk Ibuk, terimakasih sudah menyelipkan namaku disetiap doamu, kasih sayang cinta

dan semangat darimu yang tiada henti untukku.. Tak lupa juga terimakasih untuk keluarga

baruku Mbak Ama, Dek Nup dan Dek Toni yang mengenalnya semakin mengutuhkanku..

Untuk yang meneduhkan hati mas Radhitya Rahman, terimakasih atas doa,

pendampingan, penantian teristimewa dan kini kehadiranmu menjadi berkah untukku..

Terimakasih keberadaanmu menjadi amanah Allah yang sungguh luar biasa untukku..

Untuk sahabat tercinta teman-teman PSIK A 2011 terimakasih atas kenangan indah

selama perkuliahan semoga silaturahmi tetap berlanjut setelah berakhirnya masa sarjana

ini.. Tak lupa juga Fatchu makasih udah jadi kamus setiaku untuk translate setiap saat :D.

Terimakasih untuk guru ngajiku Mas Heri, Terimakasih PR

PR yang diberikan selama

ini, kasih sayang dan semangat untuk murid bandelmu ini..

Terimakasih semuanya, semakin istimewa rasa syukurku karna ada kalian, semoga Allah

selalu membersamai langkah kita, saling menuntun satu sama lain untuk semakin


(21)

vii

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat pertolongan serta kemudahan dariNya saya dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “ Hubungan Mengakses Pornografi melalui Fasilitas Handphone dengan Perilaku Seksual Remaja Usia 16 – 19 tahun di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:

1. Ibu Sri Sunaringsih Ika Wardojo, SKM. M.P.H selaku pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan, masukan, serta dorongan dalam penyusunan skripsi ini. 2. Ibu Indah Dwi Pratiwi S.Kep Ns M.Ng selaku pembimbing II yang telah sabar

memberikan dorongan, motivasi, serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini

3. Ibu Nurul Aini, S.Kep. Ns M.kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 4. Bapak Aulia Dwi Zukmana S.Kep, Ns selaku dosen wali Program Ilmu

Keperawatan 2011 khususnya kelas A yang memberikan motivasi dan bimbingan.

5. Kedua orang tua dan seluruh keluarga saya yang selalu meberikan doa,support dan motivasi selama ini, serta memberikan dukungan moril dan materi.

6. Kepala sekolah SMK Muhammadiyah 2 Malang yang telah memberikan izin penelitian dalam penelitian ini.


(22)

viii

8. Teman-teman PSIK A 2011 semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu ktritik dan saran bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua

Malang, Januari 2015


(23)

ix

HANDPHONE DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA

USIA 16 – 19 TAHUN DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KOTA MALANG

Melida Rizky Abadi1, Sri Sunaringsih Ika Wardojo SKM,.MPH2, Indah Dwi Pratiwi S.Kep Ns,.MNg3

Latar Belakang : Remaja merupakan salah satu periode perkembangan manusia

dimana terjadi kematangan hormonal, emosional serta keingintahuannya yang tinggi didukung berbagai macam media elektronik salah satunya handphone yang memicu terjadinya perilaku seksual menyimpang di kalangan remaja. Berdasarkan latar belakang, maka tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan mengakses pornografi melalui fasilitas handphone dengan perilaku seksual remaja usia 16 – 19 tahun di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang.

Metode : Desain penelitian yang di gunakan adalah cross sectional . Penelitian ini di lakukan pada tanggal 17- 27 November 2014 di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang. Subjek penelitian ini adalah siswa SMK Muhammadiyah 2 Malang yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 187 responden di ambil dengan metode purposive sampling .

Hasil : Didapatkan hasil nilai korelasi r =( 0,600 > 0,5) dan nilai signifikan p = (0,000 < 0.05) maka dengan demikian dapat di simpulkan bahwa ada hubungan yang sangat lemah antara mengakses pornografi melalui fasilitas handphone dengan perilaku seksual remaja usia 16 – 19 tahun di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang dan semakin sering mengakses pornografi melalui fasilitas handphone maka semakin tinggi perilaku seksual remaja usia 16 – 19 tahun.

Saran : Bagi profesi keperawatan di harapkan mampu memilih dan membentuk duta

kesehatan reproduksi di sekolah yang akan menyampaikan informasi tentang kesehatan reproduksi kepada teman sebayanya.

Kata kunci : akses pornografi, perilaku seksual, remaja.

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang

3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang


(24)

x

HANDPHONE FEATURE TOWARD SEXUAL BEHAVIOUR OF 16 – 19 YEARS OLD AT SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

Melida Rizky Abadi1, Sri Sunaringsih Ika Wardojo SKM,.MPH2, Indah Dwi Pratiwi S.Kep Ns,.MNg3

Background : A period of adolescence is one step development of human, occur

hormonal maturity, emotional and some media electronics such as handphone can trigger negative sexual behavior among adolescence. Based on above background, the purpose of the study is to analyzing correlation between Accessing Pornography through Handphone Feature toward Sexual Behavour of 16-19 years old at SMK Muhammadiyah 2 Malang

Method : The research design was a cross sectional design. This research was

conducted on 17 - 27 November 2014 at SMK Muhammadiyah 2 of Malang. The subject research were 187 students of SMK Muhammadiyah 2 Malang who met the inclusion criteria( purposive sampling method).

Result : There research determines the value of correlation is r =(0,600 > 0,5) and

significant p= (0,000 < 0,05) so can conclused there was very weak correlation between accessing pornography through handphone feature toward sexual behavior of 16-19 years old at SMK Muhammadiyah 2 Malang, in other word more adolescent access the pornography through handphone, the more they have negative behaviour of sexuality.

Recommendation : For nursing profession is expected to be able to choose and

form reproduction health ambassador in the school to convey the information regarding health of reproduction to their friends.

Key Words : accesing pornography,sexual behaviour, adolescence.

1. Student of Nursing Science of Muhammadiyah University of Malang 2. Lecturer of Nursing Science of Muhammadiyah University of Malang 3. Lecturer of Nursing Science of Muhammadiyah University of Malang


(25)

xi

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan. ... iii

Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv

Motto. ... v

Lembar Persembahan. ... vi

Abstrak ... ix

Abstract ... x

Daftar isi. ... xi

Daftar Tabel . ... xiv

Daftar Lampiran. ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 9

1.6 Batasan Karakteristk ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pornografi ... 15

2.1.1 Pengertian Pornografi ... 15

2.1.2 Jasa Pornografi ... 15

2.1.3 Tahap Perkembangan Kecanduan Pornografi ... 16

2.2 Konsep Handphone ... 16

2.2.1 Pengertian Handphone ... 16

2.2.2 Fasilitas Handphone ... 17

2.2.3 Dampak Negatif Handphone ... 19

2.3. Konsep Perilaku . ... 20

2.3.1 Pengertian Perilaku ... 20

2.3.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku ... 20

2.3.3 Bentuk Perilaku ... 21

2.3.4 Cara Pembentukan Perilaku ... 22

2.3.5 Domain perilaku ... 23

2.3.6 Proses adopsi perilaku ... 24

2.4 Konsep Seksual ... 25

2.4.1 Definisi Seksual ... 25

2.4.2 Kesehatan Seksual ... 25

2.4.3 Orientasi Seksual ... 25

2.5 Konsep Perilaku Seksual ... 26

2.5.1 Defiisi Perilaku Seksual ... 26

2.5.2 Macam- macam perilaku seksual ... 26


(26)

xii

2.6.4 Karakteristik Seksualitas Remaja ... 30

2.6.5 Faktor – faktor Munculnya Permasalahan Seksual Remaja .... 31

2.7 Perilaku Seksual Remaja Akhir Usia 16- 19 tahun ... 33

2.7.1 Karakteristik Remaja Akhir Usia 16 – 19 tahun ... 33

2.7.2 Perkembangan Seksual Remaja Akhir usia 16 – 19 tahun .... 34

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep ... 36

3.2 Hipotesis Penelitian ... 37

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 38

4.2 Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Sampling ... 38

4.2.1 Populasi Penelitian ... 38

4.2.2 Sampel penelitian ... 39

4.2.3 Sampling ... 40

4.3 Kerangka Penelitian ... 41

4.4 Variabel Penelitian ... 42

4.5 Definisi Operasional ... 42

4.6 Tempat penelitian ... 44

4.7 Waktu Penelitian ... 44

4.8 Instrumen Penelitian ... 44

4.8.1 Instrumen Penelitian ... 45

4.8.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 45

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 47

4.10 Analisa Data ... 48

4.11 Etika Penelitian ... 53

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian. ... 55

5.2 Karakteristik Responden. ... 55

5.2.1 Karakteristik Responden berdasarkan Usia. ... 55

5.2.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin. ... 56

5.2.3 Karakteristik Responden berdasarkan Jurusan. ... 57

5.3 Distribusi Frekuensi Penggunaan handphone untuk akses pornografi. . 57

5.4 Distribusi Frekuensi Perilaku Seksual Remaja Usia 16- 19 tahun. ... 58

5.5 Hubungan antara akses Pornografi melalui fasilitas handphone dengan perilaku seksual remaja . ... 59

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Responden. ... 61

6.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan umur. ... 61

6.1.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin. ... 62

6.1.3 Karakteristik Responden berdasarkan Jurusan. ... 64

6.2 Penggunaan Handphone untuk mengakses pornografi . ... 65


(27)

xiii

6.6 Implikasi Penelitian. ... 77

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ……….79

7.2 Saran………79 7.2.1 Saran Bagi Tempat Penelitian. ... 79

7.2.2 Saran Bagi Remaja. ... 80

7.2.3 Saran Bagi Perawat. ... 80

7.2.4 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya. ... 80

DAFTAR PUSTAKA………81


(28)

xiv

Tabel 4.5 Definisi Operasional ... 43 Tabel 5.5.1 Hasil Crosstabulation. ... 59 Tabel 5.5.2 Hasil analisa Spearman Rank . ... 60


(29)

xv

Lampiran 1. Lembar permohonan izin menjadi responden. ... 81

Lampiran 2. Lembar pernyataan kesediaan menjadi responden. ... 82

Lampiran 3. Lembar kuisioner. ... 83

Lampiran 4. Kuisioner Pornografi melalui fasilitas handphone. ... 84

Lampiran 5.Kuisioner Perilaku Seksual Remaja usia 16 – 19 tahun. ... 87

Lampiran 5. Hasil Uji Validitas Akses Pornografi melalui fasilitas handphone.. ... 89

Lampiran 6.Hasil Uji Reliabilitas Akses Pornografi melalui fasilitas handphone. .... 90

Lampiran 7. Hasil Uji Validitas Perilaku seksual remaja usia 16 – 19 tahun. ... 91

Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas Perilaku seksual remaja usia 16 – 19 tahun. ... 92

Lampiran 9. Foto Dokumentasi Pada Saat Penelitian. ... 93

Lampiran 10. Surat Keterangan bahwa telah melakukan penelitian . ... 94

Lampiran 11. Lembar Konsultasi Bimbingan. ... 95


(30)

xvi

Jurnal Ilmiah

Ali, Muhammad. (2010). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Pt Bumi Aksara

Antoinette et.al. (2011). The Role of Religiosity in The Relationship Between Parents, Peers and Adolescent Risky Sexual Behaviour. Journal of Youth and Adolescence Vol 40 Issue 3

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu7 Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Bello et.al. (2008). Sexual Brhaviour of in school adolescents in Ibadan South West Nigeria. African Journl of Reproductive Health Vol 12 No 2

BKKBN. (2006). Hubungan Sex Remaja. www.koranpendidikan.com. 15 September 2014

Budiutami,dkk. (2009). Solusi Implementatif dalam Menanggulangi Pengaruh Televisi, Handphone dan Internet Terhadap Perilaku Kekerasan di Kalangan Remaja Bogor. Jurnal Ilmiah

Cangara, Hafied. (2010).Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Carl et.al. (2011). Frequent Users of Pornography Study Of Swedish. Journal of

Adolescence. Vol 34 Issue 4

Chandra, Nurfitria. (2012). Gambaran Perilaku Seksual Remaja di SMK X2 Depok.

Jurnal Ilmiah

Chatib, Munif. (2012). Gurunya Manusia. Jakarta : PT.Mizan Pustaka

Chinsembu, Kazhila C. (2009). Sexually Transmitted Infection in Adolescents. The Open Infectious Diseases Journal. Vol 3 Issue 1

Endarto & Purnomo. (2006). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Seksual Beresiko Pada Remaja di SMK Negeri 4 Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Surya Medika

Enterprise, Jubilee. (2010) Panduan Memilih Koneksi Internet Untuk Pemula. Jakarta : Pt Elex Media Komputindo

Haryani,dkk. (2012). Dampak Pornografi Terhadap Perilaku Siswa dan Upaya Guru Pembimbing untuk Mnegatasinya. Jurnal Ilmiah Konseling Vol 1 No 1


(31)

xvii

J Paul. (2014), Americans Attitudes Toward Premarital Sex and Pornography Consumption. Journal of Sexual Behaviour Vol 44 Issue 1

Jochen & Patti. (2011). The Influence of Sexually Explicit Internet Material on Sexual Risk Behavior. Journal of Health Health Communication Vol 16 Issue 7

Kementrian Agama. (2009). Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Pornografi, Yogjakarta : Tran Media Pustaka

Krisnawati,dkk. (2009) Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku Seks Pranikah. Jurnal Ilmiah

Kurnianti, Octaviani. (2009). Perilaku Mengkonsumsi Media Pornografi ditinjau dari Konformitas pada Remaja. Jurnal Psikologi

Kusmiran, Eny.( 2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika

Markham, Christine et.al. (2011). Adolescent Sexual Behaviour Examining Data from Texas and the US. Journal of Apllied Research on Children : Informing Policy for Children at Risk. Vol 2 Issue 1

Maryono & Patmi Istiana B. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi 3 SMP Kelas IX. Bandung: Quadra

Mattebo et.al, (2014). Pornography and Sexual Experiences Among High School Student in Sweden. Journal of Developmental and Behavioural Pediatrics Vol 35 Issue 3

Mturi and Gaearwe, (2014). Gender Differences in Sexual Behaviour Amongst University Student ini Mahikeng South Afrika. African Population Studies Vol 28 No 1

Nathan et.al.(2008). Cara Pinter Betulin Hape 15 Merek. Yogyakarta : Pustaka Merah Putih

Nor Y, Siti. (2010). Factors Related to Sexual Knowledge Among Malaysian Adolescents. Journal of Humanity Vol 1 No 1

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Media Notoatmodjo, Sukijo. (2012) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :

Salemba Medika


(32)

xviii

Pearson, Jennifer. (2006). Personal Control, Self – Efficacy in Sexual Negotiation, and Contraceptive Risk among Adolescent : The Role of Gender. Journal of Reproductive Health Vol 54 Issue 2

Perry & Potter. (2005).Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

Richard,dkk, (2014). Level of Outness and Pornography Use Among Men Who Have Sex with Men. Jounal Psychologi and Sexuality

Rosman & Mokhtar. (2007). Membentuk Jati Diri Remaja. Selanggor : Proffesional Publishing

Rotosky, Shaaron Scales et.al. (2004). The Impact of Religiosity on Adolescent Sexual Behaviour: A Review of the Evidence. Journal of Adolescent Research Vol 19 Issue 6

Ruskhan, Abdul. (2007) Kompas Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Grafindo Sarwono, Sarlito. (2012). Psikologi Remaja. Jakarta : Pt Raja Grafindo

Scott et.al. (2015). The Influence of Pornography on Sexual Scripts and Hooking Up Among Emerging Adults in College. Journal of Sexual Behaviour Vol 44 Issue 1

Sekarrini, Loveria. (2011). Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja di Kabupaten Bogor. Skripsi Universitas Indonesia

Semium,Yustinus. (2006). Kesehatan Mental. Yogyakarta : Kanisius

Set,Sony. (2007). 500+ Gelombang Video Porno Di Indonesia. Yogyakarta : CV Andi Offset

Soebagijo, Azimah. (2008). Pornografi Di Larang Tapi Di Cari. Jakarta : Gema Insani Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : Sagung

Seto

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung : Alfabeta Sujarweni,Wiratna. (2014). Metode Penelitian Keperawatan. Yogyakarta : Gava Media Sunaryo. (2007). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Supriati & Fikawati. (2009). Efek Paparan Pornografi pada Remaja SMP Negeri Kota Pontianak. Makara Sosial Humaniora Vol 13 No 1

Suwarni, Linda. (2009). Monitoring Parental dan Perilaku Teman Sebaya Terhadap Perilaku Seksual Remaja SMA di Kota Pontianak. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol 4 No. 2


(33)

xix

Verona, Ana Paula de Andrade. (2011). Explanations for Religious Influence on Adolescent Sexual Behaviour in Brazil. Journal of Education Phsycologi Vol 28 Issue 1

Wiyono, Wasis. (2008). Efek Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan Kecerdasan Emosi Siswa di SMKN 1 Samarinda. Jurnal Psikologi Pendidikan


(1)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.5 Definisi Operasional ... 43 Tabel 5.5.1 Hasil Crosstabulation. ... 59 Tabel 5.5.2 Hasil analisa Spearman Rank . ... 60


(2)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar permohonan izin menjadi responden. ... 81

Lampiran 2. Lembar pernyataan kesediaan menjadi responden. ... 82

Lampiran 3. Lembar kuisioner. ... 83

Lampiran 4. Kuisioner Pornografi melalui fasilitas handphone. ... 84

Lampiran 5.Kuisioner Perilaku Seksual Remaja usia 16 – 19 tahun. ... 87

Lampiran 5. Hasil Uji Validitas Akses Pornografi melalui fasilitas handphone.. ... 89

Lampiran 6.Hasil Uji Reliabilitas Akses Pornografi melalui fasilitas handphone. .... 90

Lampiran 7. Hasil Uji Validitas Perilaku seksual remaja usia 16 – 19 tahun. ... 91

Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas Perilaku seksual remaja usia 16 – 19 tahun. ... 92

Lampiran 9. Foto Dokumentasi Pada Saat Penelitian. ... 93

Lampiran 10. Surat Keterangan bahwa telah melakukan penelitian . ... 94

Lampiran 11. Lembar Konsultasi Bimbingan. ... 95


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Agustini,dkk. (2013). Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja. Jurnal Ilmiah

Ali, Muhammad. (2010). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Pt Bumi Aksara

Antoinette et.al. (2011). The Role of Religiosity in The Relationship Between Parents, Peers and Adolescent Risky Sexual Behaviour. Journal of Youth and Adolescence Vol 40 Issue 3

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu7 Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Bello et.al. (2008). Sexual Brhaviour of in school adolescents in Ibadan South West Nigeria. African Journl of Reproductive Health Vol 12 No 2

BKKBN. (2006). Hubungan Sex Remaja. www.koranpendidikan.com. 15 September 2014

Budiutami,dkk. (2009). Solusi Implementatif dalam Menanggulangi Pengaruh Televisi, Handphone dan Internet Terhadap Perilaku Kekerasan di Kalangan Remaja Bogor. Jurnal Ilmiah

Cangara, Hafied. (2010).Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Carl et.al. (2011). Frequent Users of Pornography Study Of Swedish. Journal of

Adolescence. Vol 34 Issue 4

Chandra, Nurfitria. (2012). Gambaran Perilaku Seksual Remaja di SMK X2 Depok.

Jurnal Ilmiah

Chatib, Munif. (2012). Gurunya Manusia. Jakarta : PT.Mizan Pustaka

Chinsembu, Kazhila C. (2009). Sexually Transmitted Infection in Adolescents. The Open Infectious Diseases Journal. Vol 3 Issue 1

Endarto & Purnomo. (2006). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Seksual Beresiko Pada Remaja di SMK Negeri 4 Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Surya Medika

Enterprise, Jubilee. (2010) Panduan Memilih Koneksi Internet Untuk Pemula. Jakarta : Pt Elex Media Komputindo

Haryani,dkk. (2012). Dampak Pornografi Terhadap Perilaku Siswa dan Upaya Guru Pembimbing untuk Mnegatasinya. Jurnal Ilmiah Konseling Vol 1 No 1


(4)

Hidayat. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika

J Paul. (2014), Americans Attitudes Toward Premarital Sex and Pornography Consumption. Journal of Sexual Behaviour Vol 44 Issue 1

Jochen & Patti. (2011). The Influence of Sexually Explicit Internet Material on Sexual Risk Behavior. Journal of Health Health Communication Vol 16 Issue 7

Kementrian Agama. (2009). Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Pornografi, Yogjakarta : Tran Media Pustaka

Krisnawati,dkk. (2009) Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku Seks Pranikah. Jurnal Ilmiah

Kurnianti, Octaviani. (2009). Perilaku Mengkonsumsi Media Pornografi ditinjau dari Konformitas pada Remaja. Jurnal Psikologi

Kusmiran, Eny.( 2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika

Markham, Christine et.al. (2011). Adolescent Sexual Behaviour Examining Data from Texas and the US. Journal of Apllied Research on Children : Informing Policy for Children at Risk. Vol 2 Issue 1

Maryono & Patmi Istiana B. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi 3 SMP Kelas IX. Bandung: Quadra

Mattebo et.al, (2014). Pornography and Sexual Experiences Among High School Student in Sweden. Journal of Developmental and Behavioural Pediatrics Vol 35 Issue 3

Mturi and Gaearwe, (2014). Gender Differences in Sexual Behaviour Amongst University Student ini Mahikeng South Afrika. African Population Studies Vol 28 No 1

Nathan et.al.(2008). Cara Pinter Betulin Hape 15 Merek. Yogyakarta : Pustaka Merah Putih

Nor Y, Siti. (2010). Factors Related to Sexual Knowledge Among Malaysian Adolescents. Journal of Humanity Vol 1 No 1

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Media Notoatmodjo, Sukijo. (2012) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :

Salemba Medika


(5)

Paul et.al. (2014). Pornography, Alcohol and Male Sexual Dominance. Journal Communication Monographs

Pearson, Jennifer. (2006). Personal Control, Self – Efficacy in Sexual Negotiation, and Contraceptive Risk among Adolescent : The Role of Gender. Journal of Reproductive Health Vol 54 Issue 2

Perry & Potter. (2005).Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

Richard,dkk, (2014). Level of Outness and Pornography Use Among Men Who Have Sex with Men. Jounal Psychologi and Sexuality

Rosman & Mokhtar. (2007). Membentuk Jati Diri Remaja. Selanggor : Proffesional Publishing

Rotosky, Shaaron Scales et.al. (2004). The Impact of Religiosity on Adolescent Sexual Behaviour: A Review of the Evidence. Journal of Adolescent Research Vol 19 Issue 6

Ruskhan, Abdul. (2007) Kompas Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Grafindo Sarwono, Sarlito. (2012). Psikologi Remaja. Jakarta : Pt Raja Grafindo

Scott et.al. (2015). The Influence of Pornography on Sexual Scripts and Hooking Up Among Emerging Adults in College. Journal of Sexual Behaviour Vol 44 Issue 1

Sekarrini, Loveria. (2011). Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja di Kabupaten Bogor. Skripsi Universitas Indonesia

Semium,Yustinus. (2006). Kesehatan Mental. Yogyakarta : Kanisius

Set,Sony. (2007). 500+ Gelombang Video Porno Di Indonesia. Yogyakarta : CV Andi Offset

Soebagijo, Azimah. (2008). Pornografi Di Larang Tapi Di Cari. Jakarta : Gema Insani Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : Sagung

Seto

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung : Alfabeta Sujarweni,Wiratna. (2014). Metode Penelitian Keperawatan. Yogyakarta : Gava Media Sunaryo. (2007). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Supriati & Fikawati. (2009). Efek Paparan Pornografi pada Remaja SMP Negeri Kota Pontianak. Makara Sosial Humaniora Vol 13 No 1

Suwarni, Linda. (2009). Monitoring Parental dan Perilaku Teman Sebaya Terhadap Perilaku Seksual Remaja SMA di Kota Pontianak. Jurnal Promosi Kesehatan


(6)

Taufik, Ahmad. (2013). Persepsi Remaja terhadap Perilaku Seks Pranikah. Samarinda.

E- Journal Sosiatri - Sosiologi Vol 1 No 1

Verona, Ana Paula de Andrade. (2011). Explanations for Religious Influence on Adolescent Sexual Behaviour in Brazil. Journal of Education Phsycologi Vol 28 Issue 1

Wiyono, Wasis. (2008). Efek Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan Kecerdasan Emosi Siswa di SMKN 1 Samarinda. Jurnal Psikologi Pendidikan


Dokumen yang terkait

Hubungan Religiusitas dengan Perilaku seksual Pranikah

6 49 91

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PAPARAN PORNOGRAFI DAN TINGKAT PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMU WIDYA GAMA MALANG

0 12 19

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENGAKSES MEDIA PORNOGRAFI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA Hubungan Antara Intensitas Mengakses Media Pornografi Dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja.

0 5 13

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENGAKSES MEDIA PORNOGRAFI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA Hubungan Antara Intensitas Mengakses Media Pornografi Dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja.

0 4 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Intensitas Mengakses Media Pornografi Dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja.

0 2 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Intensitas Mengakses Media Pornografi Dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja.

0 4 4

HUBUNGAN ANTARA PAPARAN PORNOGRAFI MEDIA MASSA DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI KECAMATAN Hubungan antara Paparan Pornografi Media Massa dengan Perilaku Seksual Remaja di Kecamatan Serengan Surakarta tahun 2011.

0 0 16

HUBUNGAN INTENSITAS AKSES PORNOGRAFI DI INTERNET DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK N EGERI 8 SURAKARTA.

0 0 17

HUBUNGAN PAPARAN PORNOGRAFI MELALUI MEDIA MASSA DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMA NEGERI 2 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 44

HUBUNGAN PERILAKU MENGAKSES SITUS PORNOGRAFI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH SISWA KELAS XI DI SMAN 1 PUNDONG - DIGILIB UNISAYOGYA

1 1 13