EFEKTIVITAS SENAM TAI CHI TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA (Studi di Posyandu Lansia Alpukat RW 04 Kelurahan Tanjungrejo Malang)

(1)

EFEKTIVITAS SENAM TAI CHI TERHADAP

PENINGKATAN KUALITAS TIDUR

PADA LANSIA

(Studi di Posyandu Lansia Alpukat RW 04

Kelurahan Tanjungrejo Malang)

SKRIPSI

Oleh :

BELLA ANTIKA BINTI RAHIM 201210420311174

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(2)

i

EFEKTIVITAS SENAM TAI CHI TERHADAP

PENINGKATAN KUALITAS TIDUR

PADA LANSIA

(Studi di Posyandu Lansia Alpukat RW 04

Kelurahan Tanjungrejo Malang)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Progaram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

BELLA ANTIKA BINTI RAHIM 201210420311174

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

EFEKTIVITAS SENAM TAI CHI TERHADAP

PENINGKATAN KUALITAS TIDUR

PADA LANSIA

(Studi di Posyandu Lansia Alpukat RW 04

Kelurahan Tanjungrejo Malang)

SKRIPSI

Disusun Oleh :

BELLA ANTIKA BINTI RAHIM 201210420311174

Skripsi Telah Diujikan Pada Tanggal 04 Agustus 2016


(4)

iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Bella Antika Binti Rahim NIM : 201210420311174 Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : EFEKTIVITAS SENAM TAI CHI TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA (Studi Di Posyandu Lansia Alpukat RW 04 Kelurahan Tanjungrejo Malang) Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Juli 2016 Yang Membuat Pernyataan


(5)

iv

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Efektivitas Senam Tai Chi terhadap Peningkatan Kualitas Tidur Lansia (Studi di Posyandu Lansia Alpukat RW 04 Tanjungrejo Malang)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Yoyok Bekti P, M.Kep.,Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah sekaligus selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, do’a, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

2. Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

3. Ririn Harini, S.Kep, Ns., M.Kep, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, do’a, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 4. Kedua orang tua yang selalu memberikan yang terbaik, mendoakan, serta

memberikan dukungan moril maupun materil bagi terselesaikanya skripsi ini. 5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmunya.


(6)

v

6. Seluruh Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah membantu proses administrasi.

7. Warga Posyandu Lansia Alpukat RW 04 Tanjungrejo Malang atas bantuan serta partisipasinya.

8. Teman-teman PSIK 2012,serta semua pihak yang telah memberi semangat dan membantu penyelesaian skripsi ini.

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam penyelesaian tugas akhir ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Malang, FJuli 2016


(7)

vi

ABSTRACT

Effectiveness of Tai Chi Exercise on Improved The Quality of Sleep Elderly (Studi at Posyandu Lansia Alpukat RW 04

Kelurahan Tanjungrejo Malang )

Bella Antika Binti Rahim1, Yoyok Bekti Prasetyo2, Ririn Harini3

Setting: The elderly are vulnerable because of the high sensitivity and vulnerability to health problems as a result of the continued decline in the function body into sleep disturbance, various methods are used to eliminating or decreasing sleep distrubance such ad pharmacologies and non-pharmacologies approach. Tai Chi are physical activities in the form of exercise mind-body relate to repair mood, mental health and sleep. Tai Chi can decrease sleep distrubance and improve sleep quality. This research aimed to know the effect of Tai Chi to sleep quality in the elderly. Sleep quality was assessed by Pittsburgh Sleep Quality Index. It measured before and after relaxation guided imagery was done.

Methode: The method used in this reasearch is Pra-eksperimental with One Group Pretest-Posttest without Control Group Design approach. Sample in this research is 20 elderly who experienced sleep distrubance. Sampling Technique is purposive sampling.

Result: Analysis by t-dependent test (Paired t-Test) obtained the results of p value < 0,05 (0,000 < 0,05) thats means there are difference of sleep quality before and after performed Tai Chi exercise.

Conclusion: Sleep distrubance often experienced elderly will impacted on the quality of sleep elderly. Exercise used technique a deep breath on Tai Chi Exercise able to make feeling relaxed and stimulate glands ptituari release serotonin which can make elderly easy asleep. So Tai Chi exercise effective to improved the quality of sleep elderly in Posyandu Lansia Alpukat RW 04 Kelurahan Tanjungrejo Malang.

Key Word: Tai Chi, Sleep Quality, Elderly

1. Student Nursing Science, Program Faculty of health Science, University of Muhammadiyah Malang

2. Lecture of University of Muhammadiyah Malang 3. Lecture of University of Muhammadiyah Malang


(8)

vii

ABSTRAK

Efektivitas Senam Tai Chi terhadap Peningkatan Kualitas Tidur Lansia (Studi di Posyandu Lansia Alpukat RW 04

Kelurahan Tanjungrejo Malang )

Bella Antika Binti Rahim1, Yoyok Bekti Prasetyo2, Ririn Harini3

Latar Belakang: Lansia merupakan kelompok rawan karena kepekaan dan kerentanannya yang tinggi terhadap gangguan kesehatan sebagai akibat menurunnya fungsi tubuh yang berlanjut menjadi gangguan tidur. Beberapa metode dipakai dalam mengobati atau untuk menyembuhkan gangguan tidur yaitu dengan pendekatan farmakologi dan nonfarmakologi. Senam Tai Chi adalah aktifitas fisik berupa latihan mind-body yang berhubungan dengan perbaikan suasana hati, kesehatan mental, dan tidur. Senam Tai Chi dapat mengurangi gangguan tidur dan meningkatkan kualitas tidur lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Senam Tai Chi terhadap kalitas tidur pada lansia. Kualitas tidur dinilai dengan alat ideks kualitas tidur Pittsburgh. Kualitas tidur responden diukur sebelum dan sesudah dilakukan Senam Tai Chi.

Metode: Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pra-eksperimental dengan pendekatan One Group Pretest-Posttest without Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 lansia yang mengalamai gangguan tidur. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Hasil: Analisis menggunakan Uji t-dependen (Paired t-Test) didapatkan hasil p value < 0,05 (0,000 < 0,05) berarti terdapat perbedaan kualitas tidur lansia sebelum dan setelah melakukan Senam Tai Chi.

Kesimpulan: Gangguan tidur yang sering dialami lansia akan berdampak pada penurunan kualitas tidur pada lansia. Latihan menggunakan teknik nafas dalam pada Senam Tai Chi mampu membuat perasaan rileks dan merangsang kelenjar ptituari mengelarkan endorphin dan serotonin yang mampu membuat lansia mudah tertidur. Sehingga Senam Tai Chi efektif terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia di Posyandu Lansia Alpukat RW 04 Kelurahan Tanjungrejo Malang.

Kata Kunci: Senam Tai Chi, Kualitas Tidur, Lansia

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dosen Universitas Muhammadiyah Malang 3. Dosen Universitas Muhammadiyah Malang


(9)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Manfaat Bagi Pasien ... 6

1.4.2 Manfaat Bagi Peneliti ... 6

1.4.3 Manfaat Bagi Pihak Posyandu ... 7

1.4.4 Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnta ... 7

1.4.5 Manfaat Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Konsep Senam Tai Chi ... 10

2.1.1 Pengertian Senam Tai Chi ... 10

2.1.2 Gerakan Dasar Senam Tai Chi ... 10

2.2 Konsep Tidur ... 21

2.2.1 Pengertian Tidur ... 21

2.2.2 Fungsi Tidur ... 22

2.2.3 Proses Tidur ... 23

2.2.4 Gangguan Tidur pada Lanjut Usia ... 24

2.2.5 Penyebab Gagguan Tidur pada Lansia ... 26

2.2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tidur ... 27

2.2.7 Kebutuhan Tidur pada Lansia ... 30

2.2.8 Tindakan untuk Meningkatkan Tidur pada Lansia ... 31

2.2.9 Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) ... 32

2.3 Efektivitas Senam Tai Chi terhadap Peningkatan Kualitas Tidur .... 33


(10)

ix

3.1 Kerangka Konsep ... 35

3.2 Hiotesis Penelitian ... 36

BAB IV METODE PENELITIAN ... 37

4.1 Desain Penelitian ... 37

4.2 Kerangka Penelitian ... 38

4.3 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel ... 39

4.3.1 Populasi Penelitian ... 39

4.3.2 Teknik Sampling ... 39

4.3.3 Sampel Penelitian ... 39

4.4 Variabel Penelitian ... 40

4.4.1 Variabel Independen ... 40

4.4.2 Variabel Dependen ... 41

4.5 Definisi Operasional ... 41

4.6 Tempat Penelitian ... 42

4.7 Waktu Penelitian ... 42

4.8 Instrumen Penelitian ... 42

4.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 44

4.9.1 Uji Validitas ... 44

4.9.2 Uji Reliabilitas ... 44

4.10 Prosedur Pengumpulan Data ... 45

4.10.1 Tahap Persiapan ... 45

4.10.2 Tahap Pelaksanaan ... 45

4.11 Analisis Data dan Pengolahan Data ... 46

4.11.1 Analisa Data ... 46

4.11.2 Pengolahan Data ... 47

4.12 Etika Penelitian ... 48

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 50

5.1 Hasil Penelitian ... 50

5.1.1 Karakteristik Responden ... 50

5.1.2 Distribusi Sampel Sebelum Senam Tai Chi berdasarkan penilaian Indek Kualitas Tidur Pittsburgh Pada Kualitas Tidur Lansia ... 51

5.1.3 Distribusi Sampel Sebelum Senam Tai Chi berdasarkan penilaian Indek Kualitas Tidur Pittsburgh Pada Kualitas Tidur Lansia ... 53

5.2 Analisa Data ... 55

5.2.1 Uji Normalitas ... 55

5.2.2 Hasil Uji Paired T-test Analisis Efektivitas Senam Tai Chi terhadap Peningkatan Kualits Tidur Lansia ... 55


(11)

x

6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 57

6.1.1 Kualitas Tidur Sebelum Pemberian Senam Tai Chi pada Lanjut Usia di Posyandu Lansia Alpukat RW 04 Kelurahan Tanjungrejo Malang ... 57

6.1.2 Perubahan Kualitas Tidur Setelah Pemberian Senam Tai Chi pada Lanjut Usia di Posyandu Lansia Alpukat RW 04 Kelurahan Tanjungrejo Malang ... 60

6.1.3 Efektivitas Senam Tai Chi terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Lanjut Usia di Posyandu Lansia Alpukat RW 04 Kelurahan Tanjungrejo Kota Malang ... 62

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 65

6.3 Implikasi untuk Keperawatan ... 66

BAB VII KESIMPULAN ... 67

7.1 Kesimpulan ... 67

7.2 Saran ... 68

7.2.1 Bagi Profesi Keperawatan ... 68

7.2.2 Bagi Posyandu Lansia Alpukat RW 04 Tanjungrejo Malang .. 68

7.2.3 Bagi Ilmu Keperawatan ... 68

7.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70


(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel ... 41 Tabel 4.2 Skor Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) ... 42

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Lansia di Posyandu Lansia Alpukat RW 04 Kelurahan Tanjungrejo Malang Tahun 2016 .. 51 Tabel 5.2 Hasil Penilaian Kulitas Tidur Sebelum Senam Tai Chi di Posyandu

Lansia Alpukat RW 04 Kelurahan Tanjungrejo Malang Tahun 2016 .. 52 Tabel 5.2 Hasil Penilaian Kulitas Tidur Setelah Senam Tai Chi di Posyandu

Lansia Alpukat RW 04 Kelurahan Tanjungrejo Malang Tahun 2016 .. 53 Tabel 5.4 Data Hasil Signifikansi Uji Normalitas Kualitas Tidur Sebelum dan

Setelah Senam Tai Chi Pada Lansia di Posyandu Lansia Alpukat RW 04 Kelurahan Tanjungrejo Malang Tahun 2016 ... 57 Tabel 5.5 Hasil Uji Paired T-test Analisis Efektivitas Senam Tai Chi Terhadap

Peningkatan Kualitas Tidur Lansia di Posyandu Lansia Alpukat RW 04 Kelurahan Tanjungrejo Malang Tahun 2016 ... 57


(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Posisi Tegak ... 11

Gambar 2.2 Gerakan Memutar Kepala ... 11

Gambar 2.3 Gerakan Tangan direnggangkan ke atas ... 11

Gambar 2.4 Gerakan Tangan direnggangkan ke bawah ... 12

Gambar 2.5 Gerakan Tangan direnggangkan ke kanan dan ke kiri ... 12

Gambar 2.6 Gerakan memutar kaki ... 12

Gambar 2.7 Gerakan mengayunkan tangan membentuk lingkaran ... 13

Gambar 2.8 Gerakan peregangan pada kaki ... 13

Gambar 2.9 Gerakan menarik tangan ke atas ... 13

Gambar 2.10 Gerakan mendorong dan menarik tangan ... 14

Gambar 2.11 Gerakan menyilangkan tangan ... 14

Gambar 2.12 Gerakan mengayunkan tangan ... 14

Gambar 2.13 Gerakan memegang bola ... 15

Gambar 2.14 Gerakan memegang dan memutar bola ... 15

Gambar 2.15 Gerakan merentangkan tangan ... 15

Gambar 2.16 Gerakan perenggangan ... 16

Gambar 2.17 Gerakan memutar bola ... 16

Gambar 2.18 Gerakan fokus pada telapak tangan dan menutup mata ... 16

Gambar 2.19 Gerakan mengambil nafas yang dipusatkan di dada dan perut ... 17

Gambar 2.20 Gerakan memusatkan nafas di telapak tangan diletakkan di perut ... 17

Gambar 2.21 Gerakan memutar kepala ... 17

Gambar 2.22 Gerakan mengangkat tangan ... 18

Gambar 2.23 Gerakan merenggangkan tangan ke kiri dan ke kanan ... 18

Gambar 2.24 Gerakan merenggangkan tangan ke atas dan bawah ... 18

Gambar 2.25 Gerakan memutar bahu ... 19


(14)

xiii

Gambar 2.27 Gerakan memutar bola ... 19

Gambar 2.28 Gerakan memutar menampis ... 20

Gambar 2.29 Gerakan memusatkan fokus pada telapak tangan ... 20

Gambar 2.30 Gerakan mengayunkan tangan ke depan belakang ... 20

Gambar 2.31 Gerakan memutar dan mendorong bola ... 21

Gambar 2.32 Gerakan kombinasi ... 21

Gambar 3.1 Kerangka konsep ... 35

Gambar 4.1 Desain Penelitian ... 37

Gambar 4.2 KerangkaPenelitian ... 38

Gambar 5.1 Diagram Grafik Kualitas Tidur Lansia Sebelum dan Setelah Senam Tai Chi di Posyandu Lansia Alpukat RW 04 Kelurahan Tanjungrejo Malang Tahun 2016 ... 54


(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Studi Pendahuluan

Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 3 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing 1 Lampiran 4 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing 2 Lampiran 5 Lembar Angket Persetujuan

Lampiran 6 Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)

Lampiran 7 Kuesioner Indeks Kualitas Tidur Pittsburgh

Lampiran 8 Standar Operasional Prosedure (SOP) Senam Tai Chi

Lampiran 9 Hasil Uji Validitas dan Realiabilitas

Lampiran 10 Skoring Kualitas Tidur sebelum Senam Tai Chi (pre)

Lampiran 11 Skoring Kualitas Tidur setelah Senam Tai Chi (post)

Lampiran 12 Hasil SPSS Efektifitas Senam Tai Chi


(16)

70

70

DAFTAR PUSTAKA

Bankar M.A., Chaudhari S.K.,& Chaudari K.D. (2013). Improving of long term Yoga practice on sleep quality and quality of life in the elderly. Ayurveda Integr Med. 4(1): 28-32.

Budiman. (2011). Penelitian Kesehatan. Bandung: Refika Aditama.

Field T., Diego M., Delgado.,& Medina L. (2013). Tai Chi/ Yoga reduce prenatal depression, anxiety, and sleep. Complement Then Clin Pract. 19(1): 6-10.

Hidayat, A.A. (2010). Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Surabaya: Health Bool Publishing.

Irwin M.R., Olmstead.,& Motivala S.J. (2008). Improving Sleep Quality in Older Adults with Moderate Sleep Complaints: A Randomized Controlled Trial of Tai Chi Cih. SLEEP. Vol.31, No.7.

Judy Pa., Goodson W., Bloch A., King A.C., Yaffe K.,& Barnes D.E. (2014). Effect of Exercise and Cognitive Activity on Self-Reported Sleep Quality in Community- Dwelling Older Adults with Cognitive Complaints: A Randomized Controlled Trial. J Am Geriatr Soc. 62(12): 2319-2326.

Kamrani AAA., Shams A., Dehkordi P.S.,& Mohajeri R. (2014). The effect of low and moderate intensity aerobic exercises on sleep quality in elderly adults

males. PokJmed Sci. 30(2): 417-421.

Doi:http://dx.doi.org/10.12669/pjms.102.4386.

KyuEn, L., NamSun, K., & SongHee, H. (2015). Gender Difference in Factors Affecting Quality of Sleep among Community Dwelling Elders. International Journal of Bio-Science and Bio-Teachnology. Vol.7 No. 1, pp.179-184.

Lan, C. Chen, S. Lai J, & Wong, A.M. (2013). Tai Chi Chuan in Medicine and Health Promotion. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine. Volme 2013, Article ID 502131, 17 pages.

Ngunyen M.H. & Kruse A. (2012). A randomized controlled trial of Tai chi for balance, sleep quality and cognitive perfomane in elderly Vietnamese. Clinical Intervention in Aging. 185-190.

Notoatmodjo, S. (2010) . Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2012) . Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.


(17)

71

Nursalam. (2013) . Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, P.A. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 4. Jakarta: EGC.

Prasadja A. (2009). Ayo Bangun dengan Bugar karena Tidur yang Benar. Jakarta: Hikmah. Prayitno. A. (2012). Gangguan pola tidur pada kelompok usia lanjut dan

penatalaksanaanya. J Kedokter Trisakti. Vol. 21 No. 1.

Roepke S.K. & Ancoli S. (2010). Sleep disorders in the elderly. Indian J Med Res 131, pp 302-310.

Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan.Yogyakarta : Graha Ilmu.

Smyth, C. (2012). The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). General assessment series. Issue Number 6.1.

Sollloway, M.R. Taylor , S.L. Shekelle, P.G. Miake-Lye, I.M. Beroes, J.M. Shanman, R.M. & Hempel, S. (2016). An Evidence Map of The Effect of Tai Chi on Health Outcomes. Systematic Reviews 5:12.

Suddarth D., Siddarth P., &Lavrestsky. (2014). An Observational Study of the Health Benefits of Yoga or Tai Chi Compared to Aerobic Exercise in Community- Dwelling Middle Aged and Older Adults. Am J Geriatr Psychiatry. 22(3): 272-273.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Utama, E.D. (2014). Hubungan Senam Lansia dengan Kualitas Tidur pada Lansia

Berdasarkan Skor PITTSBURGH SLEEP QUALITY INDEX Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Luhur Bantul Yogyakarta (skripsi). Yogyakarta.

Wang Q. (2013). Mechanical Analysis Tai Chi Based on Energy Conversion Mathematical Model. Information Thecnology Journal. 12(15): 3340-3344.

Yang g., Wang L., Ren J., Zhang Y., Li M., Zhu Y., Luo J., Cheng Y., Li W., Wayne P., Liu J. (2015). Evidence Base of Clinical Studies on Tai Chi: A Bibliometric Analysis. PlOs ONE 10 (3): e0120655. Doi: 10.137/journal. Pone 0120655. Yurintika, F., Sabrian, F., &Dewi, Y.I. (2015). Pengaruh Senam Lansia Terhaap

Kualitas Tidur Lansia yang Insomnia. JOM. Vol 2 No 2.

Zheng G., Li S., Huang M., Liu F., Tao J.,& Chen L. (2015). The Effect of Tai Chi Training on Cardiorespiratory Fitness in Healthy Adults: A systematic Review and Meta-Analysis, PLoS One. 10(2):e0117360. Doi: 10.1371/Journal.pone. 0117360.


(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang

Lansia dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia, lanjut usia (lansia) sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari (Depkes RI, 1999). Menurut UU No. 13/ Tahun 1998 lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Mujahidullah, 2012). Menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia, secara umum proses menua didefinisikan sebagai perubahan yang terkait waktu, bersifat universal, intrinsik, progresif dan detrimental (Nugroho, 2008). Proses menua menyebabkan meningkatnya gangguan tidur pada lansia, dimanatidur adalah salah satu aspek vital untuk kesehatan, seperti yang dilaporkan oleh Judy et al (2014) 50% individu berusia 60 tahun atau lebih memiliki masalah gangguan tidur yang signifikan, seperti susah tidur dan terbangun pada malam hari yang berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif, gangguan fungsional, dan menurunnya kualitas hidup.

Gangguan tidur meningkat seiring dengan proses penuaan diperkirakan hampir 67% dari lansia memiliki keluhan terkait tidur, seperti lama waktu tidur, gangguan tidur pada malam hari, dan penurunan kewaspadaan saat siang hari (Bankar et al. 2012). Perubahan kualitas tidur pada lansia disebabkan oleh kemampuan fisik lansia yang semakin menurun, hal tersebut dikarenakan kemampuan organ dalam tubuh menurun,


(19)

2

seperti jantung, paru-paru, dan ginjal, sehingga penurunan tersebut mengakibatkan daya tahan tubuh dan kekebalan tubuh terpengaruh (Prasadja, 2009).

Pada lansia, keadaan hormonal menurun akan mengakibatkan perubahan pada pola tidur. Siklus tidur dipengaruhi oleh beberapa hormon, seperti ACTH, GH, TSH, dan LH, hormon ini masing-masing disekresi oleh kelenjar pituitary anterior melalui hipotalamus path way. Sistem ini secara teratur mempengaruhi pengeluaran neurotransmitter noreepinefrin, dopamine, serotinin yang bertugas mengatur mekanisme tidur. Hormon melatonin yang berperan dalam mengontrol irama sirkadian, menormalkan siklus tidur, mampu mengatasi gangguan sulit tidur dan meningkatkan kualitas tidur (KyuEun, 2015).

Metode yang dapat digunakan untuk meningkatakan kualitas tidur yaitu dengan memberikan obat–obatan, akan tetapi metode ini memiliki efek samping jika dikonsumsi pada jangka waktu yang lama, seperti efek lain yang akan bertambah, toleransi, ketergantungan, dan insomnia yang berlebihan. Metode lain yang dapat digunakan tanpa menimbulkan efek samping adalah melakukan aktivitas fisik. Pemeliharaan tinggi fungsi fisik adalah salah satu faktor utama keberhasilan penuaan. Fisik yang baik dan mental yang aktif dapat meningkatan kualitas tidur pada lansia (Kamrani et al. 2014). Melakukan aktivitas fisik dapat meningkatakan vitalitas pada lansia dan dapat tidur lebih cepat, lebih dalam dan lebih jarang terbangun (Prasadja, 2009).

Aktivitas fisik membuat tubuh mengeluarkan hormon adrenalin, serotonin, dopamine dan endorphin yang bekerja untuk membuat tubuh menjadi lebih baik, endorphin merupakan penghilang rasa sakit alami pada tubuh yang dapat mengurangi


(20)

3

stress dan meningkatkan suasana hati sehingga, pada saat tidur dimalam hari kualitas tidur akan meningkat. Melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga dapat merangsang pikiran dan emosi di pusat otak sehingga menghasilkan perbaikan suasana hati dan juga fungsi kognitif dimana hal tersebut dapat meningkatkan aktivitas gelombang α di otak yang berhubungan dengan keadaan santai. Serotonin yang dihasilkan berperan dalam fisiologi tidur yaitu pada mekanisme homeostasis, dimana Bulbar Synchronizing Region yang terletak di pons danmedulla oblongata akan melepaskan serotonin kemudian akan menimbulkan rasa kantuk dan selanjutnya menyebabkan tertidur (Yurintika et al. 2013).

KyuEun (2015) melaporkanbahwa 70% lansia di Korea mangalami gangguan tidur, proses penuaan pada lansia mengakibatkan perubahan pada irama sirkadian dengan demikian terjadi perubahan pola tidur dan terjadi masalah gangguan tidur. Gangguan tidur seperti sulit untuk tertidur, terbangun pada tengah malam, menurunnya kepuasaan tidur, sulit terjaga pada malam hari dan sulit untuk berkonsentrasi. Di California 9.000 lansia dengan usia diatas 75 tahun didapatkan 42% lansia mengalami gangguan untuk mempertahankan kebutuhan tidur, semakin tinggi usia maka semakin tinggi tingkat gangguan tidur yang dialami lansia (Roepke dan Ancoli, 2010). Kamrani et al. (2014) mengatakan bahwa penyimpangan tidur dan gangguan tidur menjadi masalah tertinggi dengan prevalensi 39%-75%, di United Stated studi epidemiologi melaporkan bahwa lebih dari 50% lansia mengalami kesulitan untuk mencapai kepuasaan tidur dan mempertahankan tidur.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Posyandu Lansia Alpukat RW 04 Kelurahan Tanjungrejo Malang terdapat terdapat 44 lansia. Seiring dengan penurunan


(21)

4

fungsi fisik pada lansia maka gangguan kesehatan pun banyak terjadi, dan ketua posyandu menyebutkan bahwa 91,67% lansia mengalami gangguan tidur, hasil wawancara dengan 10 orang lansia menyatakan mengalami gangguan tidur, gangguan tidur yang mereka alami seperti susah untuk tertidur, tidak nyenyak saat tidur malam hari dan sering terbangun saat malam hari, bahkan ketika terbangun rasa ingin ke kamar mandi atau merasa kedinginan dan kepanasan juga susah untuk memulai tidur kembali, mereka juga mengeluh tidur yang terlalu larut malam, akan tetapi terbangun sangat pagi sekali. Gangguan tidur yang terjadi meyebabkan kebutuhan tidur lansia tidak terpenuhi sehingga kualitas tidur lansia menurun, akibat dari kebutuhan tidur yang tidak terpenuhi lansia mengeluh sangat lemas dan letih jika melakukan kegiatan pada pagi hari, pusing, terjadi peningkatan tekanan darah, dan terjadinya penurunan kesehatan pada lansia.

Aktivitas fisik berupa latihan mind-body seperti Senam Tai Chi dapat meningkatkan kualitas tidur lansia, dimana Senam Tai Chiyang menggabungkan kedua elemen, yaitu aktivitas fisik dan mindfulness yang berhubungan dengan perbaikan suasana hati, kesehatan mental, dan tidur (Siddarth et al. 2014). TaiChi adalah seni bela diri Cina yang meningkatkan koordinasi antara kesadaran dan pernapasan, serta meminimalkan ketegangan dengan gerakan lambat dan fleksibel (Konig et al. 2014).

Senam Tai Chi merupakan gerakan meditasi lambat yang berdampak positif terhadap kualitas tidur. Lansia yang memiliki keterbatasan kemampuan untuk melakukan aktivitas bahkan latihan dengan intensitas sedang, Senam Tai Chi sangat baik untuk digunakan pada lansia. Senam Tai Chi bermanfaat untuk meningkatkan kognitif, keseimbangan, dan kualitas tidur (Nguyen dan Kruse, 2012).


(22)

5

Senam Tai Chi dilakukan perlahan dan lembut dengan menggunakan pernafasan diafragma dan relaksasi, dan gerakan tersebut dapat menurunkan performa saraf simpatik. Mekanisme simpatik arousal akan meningkat pada lansia dan akan menyebabkan insomnia terajdi terus-menerus pada lansia. Penurunan pada keseimbangan sympathovagal dapat memperbaiki kualitas tidur. Kelebihan dari senam Tai Chi yaitu senam ini dilakukan perlahan dan lembut dengan menggunakan pernafasan diafragma dan relaksasi, sehingga sangat mudah dilakukan didalam komunitas dan sangat baik digunakan untuk lansia yang mungkin memiliki keterbatasan fisik dan SenamTai Chi dianggap sebagai pendekatan non farmakologi yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia (Irwinet al. 2008). Senam Tai Chi dapat mengurangi kecemasan, stres, menurunkan sistol dan diastol tekanan darah, dan mengurangi kadar kolestrol (Field et al. 2013).

Berdasarkan studi pendahuluan dengan ini peneliti ingin mengetahui efektivitas Senam Tai Chi terhadap peningkatan kualitas tidur lansia,maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Efektivitas Senam Tai Chi terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Lansia”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : “Bagaimana Efektivitas Senam Tai Chi terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Lansia ?”


(23)

6

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas Senam Tai Chi terhadap peningkatan kualitas tidur lansia.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahuikualitas tidur lansia sebelum diberikan Senam Tai Chi 2. Mengetahuikualitas tidur lansia setelah diberikan SenamTai Chi

3. Mengetahui efektivitasSenam Tai Chi terhadap peningkatan kualitas tidur lansia

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Bagi Pasien

Manfaat penelitian ini agar pasien dapat mengetahui dan melakukan secara mandiri tentunya didampingi oleh pihak posyandu, supaya mendapatkan hasil yang diinginkan untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia.

1.4.2.Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan peneliti agar menjadi pengalaman berharga untuk peneliti dan kemudian sebagai referensi untuk penelitian berikutnya.


(24)

7

1.4.3.Manfaat Bagi Pihak Posyandu Lansia

Sebagai pemberi bahan informasi dan sasaran untuk mengetahui efektivitas Senam Tai Chi terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk membina lansia menuju hidup yang lebih sehat.

1.4.4.Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan dasar atau rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya secara berkesinambungan mengenai efektivitas Senam Tai Chi terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia di berbagai wilayah.

1.4.5.Manfaat Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini kiranya dapat sebagai bahan masukan kepada bidang keperawatan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dalam meingkatkan kualitas tidur pada lansia.

1.5. Keaslian Penelitian

Penelitian yang sudah pernah dilakukan terkait penelitian ini adalah :

1. Nguyen & Kruse (2012) yang berjudul “A randomized controlled trial of Tai Chi for balance, sleep quality and cognitive performance in elderly Vietnamese”. Di penelitian tersebut senam Tai Chi adalah variabel independen sedangkan variabel dependennya adalah keseimbangan, kualitas tidur, dan performa kognitif pada lansia. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah populasi yang digunakan dan variabel dependennya fokus pada peningkatan kualitas tidur.


(25)

8

2. Ari Fatmawati (2014) yang berjudul “Pengaruh Senam Tai Chi Terhadap Peningkatan Keseimbangan Dinamis dan Penurunan Faktor Resiko Jatuh Pada Lanjut Usia”. Pada Uji Man-Whitney didapatkan nilai p= 0,0001 yang artinya ada perbedaan pengaruh setelah dilakukan Senam Tai Chi terhadap peningkatan keseimbangan dinamis dan penurunan factor resiko jatuh pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel independen yaitu kualitas tidur.

3. Irwin, M.R et al. (2008) yang berjudul “Improving Sleep Quality in Older Adults With Moderate Sleep Complaints: A Randomized Controlled Trial of Tai Chi Chih”. Di penelitian tersebut Tai Chi sebagai variabel independen sedangkan variabel dependen adalah kualitas tidur lansia. Pada penelitian ini intervensi yang dilakukan dibagi menjadi dua grup yang terdiri dari grup intervensi dan grup control, dimana grup control hanya diberikan edukasi kesehatan dan grup intervensi diberikan latihan Senam Tai Chi Chih. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah, pada penelitian ini akan dibagi menjadi dua grup, yaitu grup dengan perlakuan pemberian Senam Lansia dan grup Senam Tai Chi yang kemudian akan dibandingkan kelompok mana yang lebih efektif untuk memperbaiki kualitas tidur. 4. Zheng et al. (2015) yang berjudul “The Effect of Tai Chi Training on

Cardiorespiratory Fitness in Healthy Adults: A Systematic Review and Meta-Analysis”. Di penelitian tersebut Senam Tai Chi adalah variabel independen sedangkan variabel dependennya adalah cardiorespiratory. Perbedaan


(26)

9

antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel dependen, yaitu kualitas tidur lansia.

5. Gloria et al. (2014) yang berjudul “Tai Chi mind-body exercise in patients with COPD: study protocol for a randomized controlled trial”. Di penelitian tersebut Senam Tai Chi adalah variabel independen sedangkan variabel dependen adalah Chronic Obstructive pulmonary disease (COPD). Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel dependen, yaitu kualitas tidur lansia.


(1)

fungsi fisik pada lansia maka gangguan kesehatan pun banyak terjadi, dan ketua posyandu menyebutkan bahwa 91,67% lansia mengalami gangguan tidur, hasil wawancara dengan 10 orang lansia menyatakan mengalami gangguan tidur, gangguan tidur yang mereka alami seperti susah untuk tertidur, tidak nyenyak saat tidur malam hari dan sering terbangun saat malam hari, bahkan ketika terbangun rasa ingin ke kamar mandi atau merasa kedinginan dan kepanasan juga susah untuk memulai tidur kembali, mereka juga mengeluh tidur yang terlalu larut malam, akan tetapi terbangun sangat pagi sekali. Gangguan tidur yang terjadi meyebabkan kebutuhan tidur lansia tidak terpenuhi sehingga kualitas tidur lansia menurun, akibat dari kebutuhan tidur yang tidak terpenuhi lansia mengeluh sangat lemas dan letih jika melakukan kegiatan pada pagi hari, pusing, terjadi peningkatan tekanan darah, dan terjadinya penurunan kesehatan pada lansia.

Aktivitas fisik berupa latihan mind-body seperti Senam Tai Chi dapat meningkatkan kualitas tidur lansia, dimana Senam Tai Chiyang menggabungkan kedua elemen, yaitu aktivitas fisik dan mindfulness yang berhubungan dengan perbaikan suasana hati, kesehatan mental, dan tidur (Siddarth et al. 2014). TaiChi adalah seni bela diri Cina yang meningkatkan koordinasi antara kesadaran dan pernapasan, serta meminimalkan ketegangan dengan gerakan lambat dan fleksibel (Konig et al. 2014).

Senam Tai Chi merupakan gerakan meditasi lambat yang berdampak positif terhadap kualitas tidur. Lansia yang memiliki keterbatasan kemampuan untuk melakukan aktivitas bahkan latihan dengan intensitas sedang, Senam Tai Chi sangat baik untuk digunakan pada lansia. Senam Tai Chi bermanfaat untuk meningkatkan kognitif, keseimbangan, dan kualitas tidur (Nguyen dan Kruse, 2012).


(2)

Senam Tai Chi dilakukan perlahan dan lembut dengan menggunakan pernafasan diafragma dan relaksasi, dan gerakan tersebut dapat menurunkan performa saraf simpatik. Mekanisme simpatik arousal akan meningkat pada lansia dan akan menyebabkan insomnia terajdi terus-menerus pada lansia. Penurunan pada keseimbangan sympathovagal dapat memperbaiki kualitas tidur. Kelebihan dari senam Tai Chi yaitu senam ini dilakukan perlahan dan lembut dengan menggunakan pernafasan diafragma dan relaksasi, sehingga sangat mudah dilakukan didalam komunitas dan sangat baik digunakan untuk lansia yang mungkin memiliki keterbatasan fisik dan SenamTai Chi dianggap sebagai pendekatan non farmakologi yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia (Irwinet al. 2008). Senam Tai Chi dapat mengurangi kecemasan, stres, menurunkan sistol dan diastol tekanan darah, dan mengurangi kadar kolestrol (Field et al. 2013).

Berdasarkan studi pendahuluan dengan ini peneliti ingin mengetahui efektivitas Senam Tai Chi terhadap peningkatan kualitas tidur lansia,maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Efektivitas Senam Tai Chi terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Lansia”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : “Bagaimana Efektivitas Senam Tai Chi terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Lansia ?”


(3)

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas Senam Tai Chi terhadap peningkatan kualitas tidur lansia.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahuikualitas tidur lansia sebelum diberikan Senam Tai Chi 2. Mengetahuikualitas tidur lansia setelah diberikan SenamTai Chi

3. Mengetahui efektivitasSenam Tai Chi terhadap peningkatan kualitas tidur lansia

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Bagi Pasien

Manfaat penelitian ini agar pasien dapat mengetahui dan melakukan secara mandiri tentunya didampingi oleh pihak posyandu, supaya mendapatkan hasil yang diinginkan untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia.

1.4.2.Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan peneliti agar menjadi pengalaman berharga untuk peneliti dan kemudian sebagai referensi untuk penelitian berikutnya.


(4)

1.4.3.Manfaat Bagi Pihak Posyandu Lansia

Sebagai pemberi bahan informasi dan sasaran untuk mengetahui efektivitas Senam

Tai Chi terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia sehingga dapat digunakan sebagai

acuan untuk membina lansia menuju hidup yang lebih sehat. 1.4.4.Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan dasar atau rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya secara berkesinambungan mengenai efektivitas Senam Tai Chi terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia di berbagai wilayah.

1.4.5.Manfaat Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini kiranya dapat sebagai bahan masukan kepada bidang keperawatan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dalam meingkatkan kualitas tidur pada lansia.

1.5. Keaslian Penelitian

Penelitian yang sudah pernah dilakukan terkait penelitian ini adalah :

1. Nguyen & Kruse (2012) yang berjudul “A randomized controlled trial of

Tai Chi for balance, sleep quality and cognitive performance in elderly

Vietnamese”. Di penelitian tersebut senam Tai Chi adalah variabel independen sedangkan variabel dependennya adalah keseimbangan, kualitas tidur, dan performa kognitif pada lansia. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah populasi yang digunakan dan variabel dependennya fokus pada peningkatan kualitas tidur.


(5)

2. Ari Fatmawati (2014) yang berjudul “Pengaruh Senam Tai Chi Terhadap Peningkatan Keseimbangan Dinamis dan Penurunan Faktor Resiko Jatuh Pada Lanjut Usia”. Pada Uji Man-Whitney didapatkan nilai p= 0,0001 yang artinya ada perbedaan pengaruh setelah dilakukan Senam Tai Chi terhadap peningkatan keseimbangan dinamis dan penurunan factor resiko jatuh pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel independen yaitu kualitas tidur.

3. Irwin, M.R et al. (2008) yang berjudul “Improving Sleep Quality in Older Adults

With Moderate Sleep Complaints: A Randomized Controlled Trial of Tai Chi Chih”.

Di penelitian tersebut Tai Chi sebagai variabel independen sedangkan variabel dependen adalah kualitas tidur lansia. Pada penelitian ini intervensi yang dilakukan dibagi menjadi dua grup yang terdiri dari grup intervensi dan grup control, dimana grup control hanya diberikan edukasi kesehatan dan grup intervensi diberikan latihan Senam Tai Chi Chih. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah, pada penelitian ini akan dibagi menjadi dua grup, yaitu grup dengan perlakuan pemberian Senam Lansia dan grup Senam Tai Chi yang kemudian akan dibandingkan kelompok mana yang lebih efektif untuk memperbaiki kualitas tidur. 4. Zheng et al. (2015) yang berjudul “The Effect of Tai Chi Training on

Cardiorespiratory Fitness in Healthy Adults: A Systematic Review and Meta-Analysis”. Di penelitian tersebut Senam Tai Chi adalah variabel independen sedangkan variabel dependennya adalah cardiorespiratory. Perbedaan


(6)

antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel dependen, yaitu kualitas tidur lansia.

5. Gloria et al. (2014) yang berjudul “Tai Chi mind-body exercise in patients with COPD: study protocol for a randomized controlled trial”. Di penelitian tersebut Senam Tai Chi adalah variabel independen sedangkan variabel dependen adalah Chronic Obstructive pulmonary disease (COPD). Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel dependen, yaitu kualitas tidur lansia.