46
pernyataan pada setiap item. Hal ini berarti untuk item positif, pilihan dapat menentukan skor responden, dengan ketentuan:
1 pilihan 1 menunjukkan paling sesuai dengan perasaan mahasiswa, skor 4 2 pilihan 2 menunjukkan sesuai dengan skor 3
3 pilihan 3 menunjukkan cukup sesuai dengan skor 2, dan 4 pilihan 4 menunjukkan kurang sesuai dengan skor 1.
Untuk item negatif diberlakukan pemberian skor sebaliknya Riduan, 202: 22.
e. Pengumpulan Data
Dalam penelitian pembelajaran diperoleh data kuantitatif yang dijaring melalui tes dan angket. Tes digunakan tes esay untuk menjaring data yang berkaitan dengan
ketrampilan berpikir kritis, sesuai dengan ketrampilan berpikir sejarah historical thinking. Sementara itu, angket yang disusun dalam bentuk Skala Thurstone digunakan
untuk menjaring data berupa empati peserta didik dengan indikator afektif, kognitif, dan komunikatif tentang nilai-nilai yang berkaitan dengan identitas diri, keagamaan,
integrasi sosial, solidaritas sosial, dan etos kerja..
f. Analisis Data Data yang dijaring melalui tes esay yang berupa ketrampilan historical thinking
ditempatkan sebagai variabel bebas X, sedangkan data yang diperoleh melalui angket Skala Thurstone yang berupa empati mahasiswa ditempatkan sebagai variabel terikat
Y. Variabel bebas X berupa standar berpikir kritis sesuai dengan ketrampilan historical thinking, berdasarkan empat indikator, yaitu 1 ketrampilan mengevaluasi
sumber sejarah berdasarkan bukti-bukti historis, 2 ketrampilan membandingan berdasarkan analisis sebab-akibat, 3 ketrampilan interpretasi rekaman sejarah
berdasarkan argumen-argumen historis, dan 4 ketrampilan menyimpulkan atas dasar
47
informasi yang bermanfaat bagi kehidupan masa kini Myers, 2000: 37. Sementara itu variabel terikat Y, yang dijaring malalui angket Skala Thurstone merupakan data yang
berkaitan dengan empati peserta didik tentang perkembangan nilai identitas diri, keagamaan, integrasi sosial, solidaritas sosial, dan etos kerja dalam masyarakat
Banyumas, yang meliputi indikator afektif, kognitif, dan komunikatif Scott, 1991: 357- 360. Pengaruh variabel X terhadap variabel Y juga analisis dengan SPSS teknik product
moment untuk mengetahui pengaruh positif ketrampilan historical thinking terhadap empati mahasiswa tentang nilai-nilai sejarah yang dipelajari.
144
BAB III METODE PENELITIAN
Agar dapat menyajikan hasil penelitian seperti yang diharapkan, maka harus dilakukan prosedur penelitian secara benar sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan yang
berlaku. Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini menuntut pendekatan gabungan blended research, di samping pendekatan kualitatif
juga kuantitatif. Untuk lebih jelasnya desain penelitian gabungan dirancang sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian Gabungan
Kualitatif Kuantitatif
Temuan
Sumber: Modifikasi dari Creswell, J.W., 1994, Design Qualitative Quantitaive Approaches, Thousand Oaks, SAGE Publications Inc., hal. 188.
Pendekatan kualitatif dilakukan dalam penelitian sejarah untuk merekonstruksi peristiwa perubahan sosial di Banyumas 1830-1900 dan strategi penggalian serta indentifikasi
nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. Sementara itu pendekatan kuantitatif dilaksanakan dalam penelitian pembelajaran nilai sejarah, untuk menetapkan
kecenderungan pengaruh variabel proses pembelajaran variabel bebas atau X terhadap
Penelit. Sejarah
Penggali- an Nilai
Hasil I
Pembelajaran Nilai
Sejarah Hasil
Pemb. Proses
Pemb. Hasil
II
3 2
1