Analisis Pengujian Bending Hasil dan Pembahasan

Setyanto, Priyadithama, dan Maharani - Pengaruh Faktor Jenis Kertas, Kerapatan dan Persentase Perekat … 91 Tabel 2. Layout Pengumpulan Data Nilai Uji Impak Kerapatan 3:1 Kerapatan 4:1 Kerapatan 5:1 Kerapatan 3:1 Kerapatan 4:1 Kerapatan 5:1 b 1 b 2 b 3 b 1 b 2 b 3 1 Y 1111 Y 1211 Y 1311 Y 2111 Y 2211 Y 2311 2 Y 1112 Y 1212 Y 1312 Y 2112 Y 2212 Y 2312 3 Y 1113 Y 1213 Y 1313 Y 2113 Y 2213 Y 2313 ΣY 111 ΣY 121 ΣY 131 ΣY 211 ΣY 221 ΣY 231 1 Y 1121 Y 1221 Y 1331 Y 2121 Y 2221 Y 2321 2 Y 1122 Y 1222 Y 1332 Y 2122 Y 2222 Y 2322 3 Y 1123 Y 1223 Y 1333 Y 2123 Y 2223 Y 2323 ΣY 112 ΣY 122 ΣY 133 ΣY 212 ΣY 222 ΣY 232 1 Y 1131 Y 1231 Y 1331 Y 2131 Y 2231 Y 2331 2 Y 1132 Y 1232 Y 1332 Y 2132 Y 2232 Y 2332 3 Y 1133 Y 1233 Y 1333 Y 2133 Y 2233 Y 2333 ΣY 113 ΣY 123 ΣY 133 ΣY 213 ΣY 223 ΣY 233 jumlah a1 a2 Jenis kertas HVS-Sabut Koran-Sabut Replikasi 2,5 c 1 5 c 2 7,5 c 3 Persentase Lem Putih PVAc jumlah jumlah 2.2. Menentukan Hipotesis Eksperimen Adapun hipotesis nol dari eksperimen dalam penelitian ini adalah: 1. H0 1 : σ 2 A = 0, perbedaan jenis kertas tidak berpengaruh secara terhadap kekuatan bending 2. H0 2 : σ 2 B = 0, perbedaan kerapatan tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya kekuatan bending 3. H0 3 : σ 2 C = 0, perbedaan persentase perekat tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya kekuatan bending. 4. H0 4 : σ 2 AB = 0, perbedaan interaksi jenis kertas dan kerapatan tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya kekuatan bending. 5. H0 5 : σ 2 AC = 0, perbedaan interaksi jenis kertas dan persentase perekat tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya kekuatan bending. 6. H0 6 : σ 2 BC = 0, perbedaan interaksi kerapatan dan persentase perekat tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya kekuatan bending. 7. H0 7 : σ 2 ABC = 0, perbedaan interaksi jenis kertas, kerapatan dan persentase perekat tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya kekuatan bending.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Analisis Pengujian Bending

Berdasarkan pengujian bending menggunakan mesin Universal Testing Machine diperoleh data pembebanan maksimal. Hasil pengujian bending komposit berbahan dasar limbah kertas dan serabut kelapa pada 18 perlakuan ditunjukkan oleh grafik pada Gambar 1. 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 1 3 5 7 9 11 13 15 17 nilai be nding kgfcm 2 perlakuan ke- Grafik Perbandingan Nilai Bending Komposit dengan Standar SNI 01-4449-2006 dan Standar Euro MDF Board EMB Nilai Bending Standar SNI Standar EMB Gambar 1. Grafik Kekuatan Bending 92 Performa 2011 Vol.10, No. 2 Grafik menunjukkan bahwa nilai bending seluruh spesimen masih di atas dari syarat minimum SNI 01-4449-2006. Nilai kekuatan bending terbesar pada perlakuan ke-9, yaitu komposit berbahan campuran kertas HVS dan serabut kelapa, kerapatan 5:1 dan persentase perekat 7,5 dengan nilai 35,30 kgfcm 2 dan yang terendah pada eksperimen ke-10, yaitu komposit berbahan kertas koran dan serabut kelapa, kerapatan 3:1 dan persentase perekat 2,5 dengan nilai 9,62 kgfcm 2 . Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara faktor jenis kertas, kerapatan dan persentase perekat. Hubungan antar faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3. 0.000 10.000 20.000 30.000 40.000 2.5 5 7.5 ni la i be ndi n g k gf c m 2 perekat Grafik Interaksi Faktor Kerapatan vs Persentase Perekat Pada Kertas HVS kerapatan 3:1 kerapatan 4:1 0.000 10.000 20.000 30.000 40.000 2.5 5 7.5 n ila i b e n d in g k g fc m 2 perekat Grafik Interaksi Faktor Kerapatan vs Persentase Perekat Pada Kertas Koran kerapatan 3:1 kerapatan 4:1 kerapatan 5:1 Gambar 2. Grafik Kekuatan Bending Berdasar Interaksi Faktor Kerapatan dan Persentase Perekat pada HVS. Gambar 3. Grafik kekuatan bending berdasar interaksi faktor kerapatan dan persentase perekat pada koran. Dari Gambar 2 dan Gambar 3 terlihat kenaikan level persentase perekat dari 2,5 hingga 7,5 pada kerapatan 3:1, 4:1 dan 5:1 sama-sama menghasilkan kenaikan kekuatan bending baik pada komposit berbahan dasar HVS maupun koran, kecuali pada komposit HVS dengan kerapatan 3:1, dimana kenaikan persentase perekat dari 2,5 ke 5 menghasilkan kenaikan kekuatan bending, sedangkan kenaikan persentase perekat dari 5 ke 7,5 menghasilkan penurunan kekuatan bending. Meski pola perubahan kekuatan bending komposit HVS pada level kerapatan 3:1 berbeda dengan level lainnya baik pada komposit HVS maupun koran, namun berdasar hasil uji ANOVA perbedaan tersebut tidak signifikan, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi interaksi antar faktor jenis kertas, kerapatan dan persentase perekat pada level-level tersebut.

3.2 Analisis Uji Serap Bunyi