Perencanaan Struktur Balok Perencanaan Struktur Kolom Perencanaan Plat

9 1. 1,4.D 2. 1,2.D + 1,6.L + 0,5La atau H 3. 1,2.D + 1,6.La atau H + γL.L atau 0,8.W 4. 1,2.D + 1,3.W + γL.L + 0,5La atau H 5. 1,2.D ± 1,0.E + γL.L 6. 0,9D ± 1,3.W atau 1,0.E

B. Perencanaan Struktur Plat Lantai dan Tangga 1.

Perencanaan plat Plat merupakan struktur bidang datar tidak melengkung yang jika ditinjau secara 3 dimensi mempunyai tebal yang jauh lebih kecil dari pada ukuran bidang plat. Untuk merencanakan plat beton bertulang perlu dipertimbangkan tidak hanya pembebanan, tapi juga ukuran dan syarat-syarat tumpuan pada tepi yang menentukan jenis perletakan dan jenis penghubung di tempat tumpuan.

2. Perencanaan tangga beton bertulang

Agar anak tangga dapat digunakan dengan mudah dan nyaman, maka ukuran anak tangga ditentukan sebagai berikut : 2.T + I = 61 - 65 cm ......................................................................... III.11 dengan : T = tinggi bidang tanjakan optred atau tinggi anak tangga, cm. I = lebar bidang injakan antrede atau lebar anak tangga, cm.

C. Perencanaan Struktur Balok

Pada perencanaan balok dilakukan analisa perhitungan meliputi tulangan memanjang balok dan tulangan geser begel balok.

D. Perencanaan Struktur Kolom

Pada perencanaan kolom dilakukan analisa perhitungan meliputi tulangan memanjang kolom, tulangan geser begel kolom dan momen tersedia kolom. 10 Pada kontrol momen tersedia kolom dilakukan dengan membuat diagram interaksi kolom yang kemudian di analisis kekuatan kolomnya dengan persamaan Bresler. E . Perencanaan Pondasi Secara umum, pondasi mempunyai tujuan untuk meneruskan beban-beban struktur bangunan yang berada di atasnya untuk ditransfer diteruskan kedalam lapisan tanah pendukung. Perencanaan pondasi dalam Tugas Akhir ini mengambil kedalaman tanah keras dari jarak + 9,20 meter dari permukaan tanah. HASIL PERENCANAAN A. Perencanaan Struktur Atap Perencanaan Struktur atap menggunakan penutup atap dari seng dengan rangka atap dari baja. Berdasarkan hasil perhitungan digunakan gording profil baja lip kanal C150.75.20.4,5 dan rangka kuda-kuda baja menggunakan profil siku  80.80.8. Alat sambung menggunakan baut  = 12 ” dengan menggunakan plat kopel 4 mm. Rangka atap dapat dilihat seperti pada Gambar V.1. Gambar V. 1. Rangka kuda-kuda atap

B. Perencanaan Plat

Perencanaan struktur pelat atap diperoleh tebal pelat 100 mm dan pelat lantai lantai diperoleh tebal 120 mm tulangan pokok digunakan diameter 10 mm dan tulangan bagi 8 mm. Sedangkan Hasil penulangan dapat dilihat pada Tabel V.1 dan Tabel V.2. a d e a5 n o d2 v3 d4 b1 b2 b4 b6 a1 a2 a3 a4 f a6 d1 d3 v4 d7 d8 v1 g b13 h p q b3 b5 c b l k a8 w v d13 v6 d11 b11 b10 b8 a12 a11 a10 a9 j a7 d14 d12 v5 v8 i b14 d9 u t b9 b7 d10 m r s v2 v7 v9 d6 b12 11 Tabel V.1. Tulangan dan momen tersedia plat atap Tabel V.2. Tulangan dan momen tersedia plat lantai Tipe plat Mu KNm Tulangan Pokok Tulangan Bagi Momen Tersedia KNm A M lx = 1,28985 M ly = 1,28985 M tx = -3,19392 M ty = -3,19392 dp10-200 dp10-200 dp10-200 dp10-200 - - dp8-200 dp8-200 7,887 6,788 7,887 6,788 B M lx = 0,80224 M ly = 0,26073 M tx = -1,64459 M ty = -1,14319 dp10-200 dp10-200 dp10-200 dp10-200 - - dp8-200 dp8-200 7,887 6,788 7,887 6,788 C M lx = 0,42118 M ly = 0,42118 M tx = -1,04291 M ty = -1,04291 dp10-200 dp10-200 dp10-200 dp10-200 - - dp8-200 dp8-200 7,887 6,788 7,887 6,788 D M lx = 4,58111 M ly = 4,58111 M tx = -11,3437 M ty = -11,3437 dp12-200 dp12-200 dp12-150 dp12-150 - - dp8-200 dp8-200 10,974 9,392 14,305 12,195 Tipe plat Mu KNm Tulangan Pokok Tulangan Bagi Momen Tersedia KNm A M lx = 2,46600 M ly = 2,46600 M tx = -6,10628 M ty = -6,10628 dp10-200 dp10-200 dp10-200 dp10-200 - - dp8-200 dp8-200 10,085 8,986 10,085 8,986 B M lx = 1,46176 M ly = 0,47507 M tx = -2,99661 M ty = -2,08301 dp10-200 dp10-200 dp10-200 dp10-200 - - dp8-200 dp8-200 10,085 8,986 10,085 8,986 C M lx = 1,53485 M ly = 0,36544 M tx = -3,03315 M ty = -2,08301 dp10-200 dp10-200 dp10-200 dp10-200 - - dp8-200 dp8-200 10,085 8,986 10,085 8,986 D M lx = 1,71129 M ly = 0,72002 M tx = -3,65383 M ty = -2,63631 dp10-200 dp10-200 dp10-200 dp10-200 - - dp8-200 dp8-200 10,085 8,986 10,085 8,986 E M lx = 0,76742 M ly = 0,76742 M tx = -1,90029 M ty = -1,90029 dp10-200 dp10-200 dp10-200 dp10-200 - - dp8-200 dp8-200 10,085 8,986 10,085 8,986 12 Tabel V.2. Tulangan dan momen tersedia plat lantai Lanjuatan

C. Perencanaan Tangga

Dokumen yang terkait

PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI& 1 BASEMENT DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI Perencanaan Gedung Hotel 4 Lantai & 1 Basement Dengan Sistem Daktail Parsial Di Wilayah Gempa 4.

0 1 29

PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI & 1 BASEMENT DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL Perencanaan Gedung Hotel 4 Lantai & 1 Basement Dengan Sistem Daktail Parsial Di Wilayah Gempa 4.

0 0 12

PERENCANAAN GEDUNG PERKULIAHAN EMPAT LANTAI SATU BASEMENT DI SURAKARTA Perencanaan Gedung Perkuliahan Empat Lantai Satu Basement Di Surakarta Dengan Prinsip Daktail Parsial.

0 0 25

PERENCANAAN GEDUNG PERKULIAHAN EMPAT LANTAI SATU BASEMENT DI SURAKARTA Perencanaan Gedung Perkuliahan Empat Lantai Satu Basement Di Surakarta Dengan Prinsip Daktail Parsial.

0 1 19

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN LIMA LANTAI SATU BASEMENT DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH BOYOLALI.

0 4 4

RESUME TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI 1 BASEMENT DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH BOYOLALI.

0 0 73

PENDAHULUAN PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI 1 BASEMENT DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH BOYOLALI.

0 0 4

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATASEMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI SURAKARTADENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL Perencanaan Gedung Sekolah Menengah Atas Empat Lantai Dan Satu Basement Di Surakarta Dengan Prinsip Daktail Parsial.

0 1 21

PERENCANAAN GEDUNG PASAR TIGA LANTAI DENGAN SATU BASEMENT DI WILAYAH BOYOLALI Perencanaan Gedung Pasar Tiga Lantai Dengan Satu Basement Di Wilayah Boyolali (Dengan Sistem Daktail Parsial).

0 1 28

PENDAHULUAN Perencanaan Gedung Pasar Tiga Lantai Dengan Satu Basement Di Wilayah Boyolali (Dengan Sistem Daktail Parsial).

0 0 4