Sistem berkas
(2)
Media Penyimpanan Berkas
Pendahuluan
Internal Memory
a.ROM
b.
RAM
Eksternal Memory
a.Magnetic Tape
(3)
Pendahuluan (1)
Media penyimpanan berkas dalam komputer disebut memori atau storage
atau gudang
Media penyimpanan menentukan kemampuan komputer dalam hal
penyimpanan data
Media penyimpanan berkas ada 2 macam yaitu Internal memori dan
Eksternal memori
Internal memori merupakan memori yang terletak didalam CPU (Main
memory)
Eksternal memori merupakan memori yang terletak diluar CPU (Secondary
storage)
3 Sistem Berkas / Dian Dharmayanti
(4)
Pendahuluan (2)
Berdasarkan hilang atau tidaknya berkas data atau file program di
dalam storage, yaitu :
1. Volatile Storage
Berkas data atau program akan hilang, bila listrik dipadamkan.
2. Non Volatile Storage
Berkas data atau program tidak akan hilang, sekalipun listrik
dipadamkan.
(5)
Internal Memory
Komponen elektronik yang digunakan untuk menyimpan
instruksi, data dan hasil pengolahannya
Kecepatan akses tinggi, kapasitas lebih kecil dan berharga
mahal
Setiap data yang disimpan akan ditempatkan dalam suatu
alamat (address) tertentu yang bersifat unik untuk
mempercepat dalam pencarian data
Satuan data memori adalah Byte, KB, MB, GB, TB
Ada 2 macam internal memori yaitu ROM (
Read Only
Memory
) dan RAM (
Random Access Memory
)
5 Sistem Berkas / Dian Dharmayanti
(6)
ROM (
Read Only Memory
) (1)
Untuk menyimpan berbagai program yang berasal dari pabrik
pembuat komputer
Sifatnya hanya bisa dibaca oleh pemakai
Berisi instruksi / program khusus untuk memaksimalkan kerja
komputer
Berupa program BIOS (Basic Input Output System) yang berfungsi :
1.
Untuk mengendalikan perpindahan data antara microprocessor
dengan komponen lain seperti keyboard, monitor, dsb.
2.
Mempunyai sifat
self-diagnotik
yaitu kemampuan untuk memeriksa
kondisi yang ada didalam dirinya
Program Lingkage/Bootstrap bertugas untuk memindahkan sistem
(7)
ROM (
Read Only Memory
) (2)
Tipe-tipe dari ROM adalah :
1.
PROM (
Programmable Read Only Memory
)
Jenis dari memori yang hanya dapat diprogram. PROM dapat
diprogram oleh user / pemakai, data yang diprogram akan
disimpan secara permanen.
2.
EPROM (
Erasable Programmable Read Only Memory
)
Jenis memori yang dapat diprogram oleh user. EPROM dapat
dihapus dan diprogram ulang.
3.
EEPROM (
Electrically Erasable Programmable Read Only Memory
)
Memori yang dapat diprogram ileh user. EEPROM dapat
dihapus dan diprogram ulangs ecara elektrik tanpa
memindahkan chip dari circuit board
.
7 Sistem Berkas / Dian Dharmayanti
(8)
RAM (
Random Access Memory
)
Adalah bagian dari memori yang bisa digunakan oleh pemakai untuk menyimpan
program dan data (dalam bentuk sinyal-sinyal listrik)
Sifatnya bisa dihapus/diedit dan berbentuk sebuah chip Terbagi menjadi 4 area yaitu :
1. Input Area : untuk menampung data input yang akan diolah
2. Program Area : untuk menampung program untuk pengolahan data 3. Working Area : untuk menampung kegiatan pengolahan data dan hasil
(9)
Merupakan media penyimpanan yang digunakan
untukmenyimpan data, program dan hasil pengolahan
yang dapat digunakan dimasa yang akan datang
Disebut juga
secondary storage
Memiliki kecepatan akses rendah, memiliki kapasitas
besar dan berharga lebih murah
Data
–
data yang disimpan sifatnya permanen
Media yang digunakan biasanya media magnetik untuk
menyimpan datanya (guratan-guratan magnetik)
Eksternal Memory (1)
9 Sistem Berkas / Dian Dharmayanti
(10)
Jenis Secondary Storage :
1.
Serial/Sequential Access Storage Device
(SASD)
Contoh : Magnetic tape, punched card, punched
paper tape.
2.
Direct Access Storage Device
(DASD)
Contoh : Magnetic disk, Optical disk
Eksternal Memory (2)
(11)
Serial/Sequential Access Storage Device
(SASD)
Ada beberapa jenis yaitu :
Punch card
Paper tape
Magnetic tape
11 Sistem Berkas / Dian Dharmayanti
(12)
Punch Card
Dikembangkan tahun 1887 oleh Prof. Dr. Herman Hollerith
Pertama kali digunakan untuk memproses data sensus di Amerika
tahun 1890
Terdiri dari 80 kolom, tiap kolom untuk merekam 1 karakter satu
kartu menampung 80 karakter
Tiap kolom terdiri dari 12 baris horizontal
Karakter yang direkam tiap kolom dilakukan dengan melubangi
baris-baris tertentu sesuai kode yang digunakanHollerinth code
Kumpulan kartu plong disebut deck
(13)
Paper Tape
Merupakan lembaran kertas kontinous yang umumnya
berukuran lebar 2.5 cm (1 inch) atau 7/8 inch
Karakter direkam dengan cara melubanginya, dengan
menggunakan paper tape punch
Posisi pelubangan menggunakan kombinasi dari 5 baris
lubang atau 8 baris lubang channel
13 Sistem Berkas / Dian Dharmayanti
(14)
Magnetic Tape (1)
Merupakan model pertama dari pada secondary memory
Merupakan media rekaman yang terbuat dari pita tape tipis
yang dilapisi partikel besi oksida/chrom
Oxide atau partikel lain yang bersifat magnetis
Data disimpan dalam frame yang membentang sepanjang
lebar tape. Frame-frame dikelompokkan dalam blok atau
record yang dipisahkan dengan gap.
Perekaman pada tape dilakukan dengan mengalirkan sinyal
(15)
Magnetic Tape (2)
Lebar pita 0.5 inch, tebal 0.15 inch
Panjang pita : 300, 600, 1200, 2400 feet setiap reel
Kapasitas dinyatakan dalam bit per inch, yang diukur pada tiap
track
Macamnya : reel to reel tape, cassette tape, microcassette tape
Jumlah data yang ditampung tergantung pada model tape yang
digunakan.
Untuk tape yang panjangnya 2400 feet, dapat menampung
kira-kira 23.000.000 karakter.
Penyimpanan data pada tape adalah dengan cara sequential
15 Sistem Berkas / Dian Dharmayanti
(16)
Magnetic Tape (3)
Salah satu karakteristik yang penting dari tape adalah Density
(kepadatan) dimana data disimpan.
Density adalah fungsi dari media tape dan drive yang digunakan
untuk merekam data ke media tape.
Satuan yang digunakan density adalah bytes per-inch (bpi).
Umumnya density dari tape adalah 1600 bpi dan 6250 bpi. Bpi (bytes
(17)
Magnetic Tape (4)
Data yang dibaca dari atau ditulis ke tape dalam suatu group karakter
disebut
block.
Suatu block adalah jumlah terkecil dari data yang dapat ditransfer
antara secondary memory dan primary memory pada saat akses.
Sebuah block dapat terdiri dari satu atau lebih record.
Diantara 2 block terdapat ruang yang kita sebut sebagai Gap
(interblock gap). Bagian dari tape yang menunjukkan data block dan
interblock gap.
Panjang masing-masing gap adalah 0.6 inch. Ukuran block dapat
mempengaruhi jumlah data/record yang dapat disimpan dalam tape
.
17 Sistem Berkas / Dian Dharmayanti
(18)
Magnetic Tape (5)
Keuntungan penggunaan magnetic tape :
Panjang record tidak terbatas
Density data tinggi
Volume penyimpanan datanya besar dan harganya murah
Kecepatan transfer data tinggi
Sangat efisien bila semua/kebanyakan record dari sebuah tape file
memerlukan pemrosesan seluruhnya (bersifat serial / sequential)
Keterbatasan penggunaan magnetic tape :
Akses langsung terhadap record lambat
Masalah lingkungan
(19)
Direct Access Storage Device
(DASD)
Ada beberapa jenis yaitu :
Floppy Disk
Hardisk
Compact Disk
19 Sistem Berkas / Dian Dharmayanti
(20)
Lempengan plastik bundar dimana permukaannya dilapisi magnet sebagai
tempat untuk menyimpan guratan-guratan data
Untuk pembacaan dan penulisan membutuhkan suatu drive yang disebut
disk drive (shaft dan drive motor dengan kecepatan 360-500 rpm)
Signal elektronik yang datang dari sistem kontrol menyebabkan read/write
bergerak
Tempat penyimpanan data didisket terbagi menjadi beberapa track
Setiap track terdiri dari beberapa sector
Sector adalah bagian terkecil dimana data disimpan (1 sector dapat
menampung 256 karakter)
Secara fisik ukuran disket adalah 8 inci, 5,2 inci dan 3,5 inci
(21)
Media penyimpanan yang memiliki kapasitas tinggi
Bentuk umum terpasang dan menyatu dalam CPU (fixed disk)
Terdapat lempengen
–
lempengan logam bundar yang disusun
berlapis - lapis serta terdapat motor penggerak lempengan logam
dan read/write head - nya
Jenis hard disk ada yang menggunakan piringan tunggal, tetapi
ada pula yang menggunakan beberapa disk yang dikemas dalam
satu bentuk (disk - pack)
Kelebihan dari hard disk adalah kemampuan menampung data
yang sangat besar dan kecepatan akses data yang tinggi
Hard Disk
21 Sistem Berkas / Dian Dharmayanti
(22)
Bentuk berupa lempengan cakra
Dapat menyimpan data dengan kecepatan dan kapasitas tinggi Harga relatif lebih murah
Membutuhkan CD-ROM drive
(23)
Representasi data & Pengalamatan
Data pada disk juga di block seperti data pada magnetic
tape.
Pemanggilan sebuah block adalah banyaknya data yang
diakses pada sebuah storage device.
Data dari disk dipindahkan ke sebuah buffer pada main
storage komputer untuk diakses oleh sebuah program.
Kemampuan mengakses secara direct pada disk
menunjukkan bahwa record tidak selalu diakses secara
sequential
23 Sistem Berkas / Dian Dharmayanti
(24)
Keuntungan & Kerugian
Keuntungan :
Keuntungan PenggunaanMagnetic Disk
Akses terhadap suatu record dapat dilakukan secara
sequential atau direct.
Waktu yang dibutuhkan untuk mengakses suatu record
lebih cepat.
Respon time cepat.
(25)
MANAJEMEN DATA
DAN
(26)
Manajemen Data
Pengertian dan Tujuan Manajemen Data
(27)
Pengertian dan Tujuan Manajemen Data
Manajemen Data adalah bagian dari manajemen sumber
daya informasi yang mencakup semua kegiatan yang
memastikan bahwa data :
•
Data Akurat
•
Up to Date (mutakhir)
•
Aman
•
Tersedia bagi pemakai (user)
3 Sistem Berkas / Dian Dharmayanti
(28)
Kegiatan Manajemen Data (1)
Kegiatan manajemen data mencakup :
•
Pengumpulan Data
•
Integritas dan pengujian
•
Penyimpanan
•
Pemeliharaan
•
Keamanan
•
Organisasi
(29)
Kegiatan Manajemen Data (2)
KETERANGAN :
Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam suatu formulir yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input bagi sistem.
Integritas dan pengujian
Data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasinya
berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan sebelumnya.
Penyimpanan
Data disimpan pada suatu medium, seperti pita magnetik atau piringan magnetik.
Pemeliharaan
Data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang tiak lagi diperlukan dihapus agar sumberdaya data (berkas) tetap mutakhir.
Keamanan
Data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan, atau penyalahgunaan.
Organisasi
Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
Pengambilan
Data tersedia bagi pemakai.
5 Sistem Berkas / Dian Dharmayanti
(30)
KONSEP DATABASE
Pengertian Database
Perangkat Lunak Database
Menciptakan Database
(31)
Pengertian Database
Database adalah Sekumpulan data yang saling berhubungan
atau berelasi merepresentasikan suatu organisasi dan tersimpan
dalam media penyimpanan eksternal.
Tujuan utama dari database adalah :
Menghindari pengulangan data (redudansi)
Mencapai independensi data (kemampuan untuk membuat
perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada
program yang memproses data ). Independensi data dicapai
dengan menempatkan spesifikasi dalam tabel dan kamus yang
terpisah secara fisik dari program.
7 Sistem Berkas / Dian Dharmayanti
(32)
Perangkat Lunak Database
Perangkat Lunak yang menetapkan dan memelihara integritas
logis antar file , baik eksplisit maupun implisit, disebut sistem
manajemen database (DBMS)
Inovasi DBMS menampilkan perangkat lunak relasional, dan
sejumlah paket awal ditujukan bagi pemakai mainframe.
SQL/DS (Structure Query Language/ Data Systems) dan
QBE (Query by Example) dari IBM dan Oracle dari
Relational Software Inc.
(33)
Menciptakan Database
Proses menciptakan database mencakup tiga langkah utama, yaitu :
Menentukan Kebutuhan Data
Pada langkah ini dilakukan pendefinisian masalah, pemecahan masalah, dan
pemrosesan untuk menetapkan data.
Menjelaskan data
Setelah elemen
–
elemen data yang diperlukan ditentukan, mereka dijelaskan
dalam bentuk kamus data. Kamus data adalah suatu ensiklopedi dari
informasi mengenai tiap elemen data. Sistem kamus data dapat berupa kertas
dan file komputer. Jika berupa file, perangkat lunak khusus diperlukan untuk
menciptakan dan memeliharanya, serta mempersiapkannya untuk digunakan.
Perangkat lunak tersebut disebut sistem kamus data.
Memasukan data
Setelah skema dan sub skema diciptakan, data dapat dimasukan kedalam
database. Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengetik data langsung kedalam
DBMS, membaca data dari pita atau piringan, atau men-scan data secara
optis. Data siap digunakan setelah berada dalam database
.
9 Sistem Berkas / Dian Dharmayanti
(34)
Menggunakan Database
Pemakai database dapat berupa orang / program aplikasi.
Orang biasanya menggunakan database dari terminal dan
mengambil data dan informasi dengan menggunakan query
laguage. Query adalah permintaan informasi dari database, dan
query laguage adalah bahasa khusus yang user friendly yang
memungkinkan komputer dapat menjawab query.
Program aplikasi menggunakan/mengambil database atau
menyimpan data kedalamnya, data manipulation language
(DML) khusus digunakan. Pernyataan
–
pernyataan DML
(35)
Sistem Berkas
(36)
Silabus
1.
Pendahuluan
2.
Manajemen Data dan Konsep Database
3.Media Penyimpanan Berkas
4.
Parameter Media Penyimpanan Sekunder dan
5.Metode Blocking
6.
Organisasi File
* File Pile
* File Sequensial
* File Indeks Sequensial
* File Indeks Majemuk * File Hash
(37)
Daftar Pustaka
1.
Gio Wiederhold, File Organization for Database Design, Mc
Graw Hill Int. Editions, 1987
2.
Alan L. Tharp, File Organization and Processing, John Wiley &
Sons, 1988
3.
C. J. Date. An Introduction to Database Systems. (6th ed).
Addison Wesley 1994
4.
Bambang H, Pengarsipan dan Akses pada Sistem Berkas,
Informatika - Bandung, 2000
5.
Dewi Handayani, Sistem Berkas, J & J Learning
–
Yogyakarta,
2001
3
(38)
Tujuan Mempelajari Sisber
1.
Dapat memahami organisasi berkas serta
manipulasinya.
2.
Dapat menjelaskan organisasi berkas dan manajemen.
3.Dapat menjelaskan file storage.
4.
Dapat menjelaskan macam-macam device
5.
Manipulasi file : sorting dan merging.
(39)
Pendahuluan
Konsep Sistem Berkas
Representasi Data
Klasifikasi Data
Definisi Umum
Macam
–
Macam File
Model Akses File
Organisasi File & Teknik Pengaksesan
Model penggunaan
Model Operasi File
5
(40)
Konsep Sistem Berkas (1)
1.
Tujuan proses komputasi : menghasilkan informasi yang
dibutuhkan (sesuai dengan requirement user) dalam waktu
yang masih dapat diterima oleh user.
2.
Waktu komputasi pada volume data yang diproses/diolah
.
3.Pengelolaan data dalam jumlah besar membutuhkan effort
lebih, baik dalam hal
storage device
dan pengelolaannya (cara
penyimpanan dan pengaksesannya). Data tsb harus :
–
dapat diakses oleh multi user
–
selalu tersedia setiap saat dibutuhkan untuk pemrosesan
(41)
7
Konsep Sistem Berkas (2)
Secara Umum :
Sistem Berkas : sistem penyimpanan, pengorganisasian,
pengelolaan data pada alat penyimpan eksternal,
dengan menggunakan teknik organisasi data tertentu
Lebih spesisfik :
Sistem Berkas dan Akses berkaitan dengan bagaimana
cara melakukan insert data, update serta reorganisasi
data
(42)
Representasi Data
Ada dua jenis yaitu :
Secara Lojik
Penggambaran data di level konseptual, misal
penggambaran data dengan metode E-R, model objek,
model semantik, dan lain-lain.
Secara Fisik
Penggambaran data di level fisik, bagaimana data
direpresentasikan dalam media penyimpanan
(43)
9
Klasifikasi Data
1.
Data Tetap
–
Kelompok data yang tidak mengalami perubahan, paling
tidak dalam kurun waktu yang lama.
–
Contoh : Data pribadi mahasiswa.
2.
Data Tidak Tetap
–
Kelompok data yang secara rutin mengalami perubahan.
–
Contoh : Data rencana studi mahasiswa.
3.
Data Yang bertambah menurut waktu
–
Kelompok data ini biasanya merupakan data akumulasi dari
kelompok data tetap dan data tak tetap.
–
Contoh : Data transkrip.
(44)
Definisi Umum (1)
1.
Basis data (Database)
Sekumpulan data yang saling berhubungan. Data yang tersimpan
dalam data base merupakan kumpulan dari beberapa file. Data base
dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :
Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang
diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan
kembali dengan cepat dan mudah;
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang
tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan;
(45)
11
Definisi Umum (2)
2.
File
Sekumpulan record yang menyatakan kumpulan entitas yang
terogranisir dan tersimpan pada media penyimpanan elektronis
Karakteristik File
Persistance
(Bertahan Lama)
Suatu kemampuan untuk dapat diakses pada masa yang akan datang;
Sharability
(Multi User)
Dapat digunakan secara bersama-sama oleh banyak pemakai dan
program komputer;
Size
(Ukuran)
Memiliki ukuran yang relatif cukup besar dibandingkan memory utama
(46)
Definisi Umum (3)
3.
Record
Sekumpulan field yang saling berhubungan dan terorganisir dengan
baik didalam File.
Klasifikasi Record
Fixed Length
Semua field didalam record yang mempunyai panjang yang tetap
Variable Length
Field
–
field yang terdapat didalam record memiliki panjang yang
berbeda-beda
(47)
13
Definisi Umum (4)
4.
Field
Berisi nilai dasar (basic values) yang membentuk suatu record
Atribut yang berisi suatu item data tertentu
Terdiri dari komponen tipe data dan nilai (value).
Klasifikasi Field
Fixed Length Field
Field dengan ukuran tetap;
Variable Length Field
Field dengan ukuran yang berbeda-beda.
(48)
Ada beberapa macam file, diantaranya adalah :
- Master File (File Induk)
- Transaction File (File Transaksi)
- Report File (File Laporan)
- Work File (File Kerja)
- Program File (File Program)
- Text File (File Teks)
- Dump File (File Tampung)
- Library File (File Pustaka
)
(49)
15
Macam
–
Macam File (2)
1.
Master File
(File Induk ), File induk yang menjadi acuan utama suatu
proses; Contoh
Master File
dalam organisasi sebuah pabrik :
* Payroll Master File
* Customer Master File
* Personnel Master File
* Inventory Master File
Ada 2 jenis
Master File
:
1.
Reference Master File
;
–
File yang berisi record yang tak berubah / jarang berubah.
–
Contoh : Berkas pelanggan yang berisi field nomor rekening,
nama dan alamat.
2.
Dynamic Master File
;
–
File yang berisi record yang terus menerus berubah dalam kurun
waktu tertentu atau berdasarkan suatu peristiwa transaksi.
–
Contoh : * Berkas stock barang * Berkas pemesanan tempat duduk
(50)
Macam
–
Macam File (3)
2.
Transaction File
(File Transaksi)
File yang berisi informasi yang digunakan untuk memperbaharui
file induk.
Dalam suatu periode tertentu dilakukan reorganisasi file induk
yang melibatkan file transaksi dan menghasilkan file induk yang
baru.
3.
Report File
(File Laporan)
Adalah file yang berisi data untuk keperluan pembuatan laporan
File tersebut dapat dicetak pada kertas atau hanya ditampilkan
(51)
17
Macam
–
Macam File (4)
4.
Work File
(File Kerja)
Merupakan file sementara dalam sistem.
Suatu work file merupakan alat untuk melewatkan data yang
dibuat oleh sebuah program ke program lain. Biasanya file ini
dibuat pada waktu proses sortir.
5.
Program File
(File Program)
Adalah file yang berisi instruksi untuk memproses data yang
akan disimpan pada file lain / pada memori utama.
Instruksi tersebut dapat ditulis dalam bahasa tingkat tinggi
(COBOL, FORTRAN, BASIC, dan lain-lain), bahasa assembler
dan bahasa mesin
.
(52)
Macam
–
Macam File (5)
6.
Text File
(File Teks)
Adalah file yang berisi input data alphanumeric dan grafik yang
digunakan oleh sebuah text editor program.
Text file
hanya dapat diproses dengan text editor
7.
Dump File
(File Tampung)
Adalah file yang digunakan untuk tujuan pengamanan (
securit
y),
mencatat tentang kegiatan peng-update-an, sekumpulan
(53)
19
Macam
–
Macam File (6)
8.
Library File
(File Pustaka)
Adalah file yang digunakan untuk penyimpanan program
aplikasi, program utilitas atau program lainnya
9.
File Histori
Merupakan file yang menyimpan data dalam suatu periode
waktu tertentu yang telah lampau, biasanya digunakan
untuk menyusun laporan statistik atau rekapitulasi
(54)
Model Akses File (1)
Ada 3 model akses yang dilakukan oleh sebuah program terhadap
file, yaitu :
Input, file yang hanya dapat dibaca dengan program.
Contoh :
–
Transaction file
merupakan input file untuk meng-update
program
–
Program file
dari source code merupakan input file untuk
(55)
21
Model Akses File (2)
Output, adalah file yang hanya dapat ditulis oleh sebuah
program / file yang dibuat dengan program.
Contoh :
–
Report file
merupakan output dari program yang meng-update
master file.
Input / Output File, adalah file yang dapat dibaca dari dan
ditulis selama eksekusi program.
Contoh :
–
Master File
(Berkas Induk)
–
Work File
(Berkas Kerja)
(56)
Organisasi File & Teknik Pengaksesan (1)
1.
Organisasi File
Adalah suatu teknik atau cara yang digunakan untuk
menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah file.
Ada beberapa teknik dasar organisasi file, yaitu :
* File Pile
* File Sequensial
* File Indeks Sequensial
* File Indeks Majemuk
* File Hash
(57)
23
Organisasi File & Teknik Pengaksesan (2)
2.
Teknik Pengaksesan
Ada 2 jenis teknik pengaksesan, yaitu :
Direct Access
Adalah suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa
mengakses seluruh record yang ada. Contoh : Magnetic Disk
Sequential Access
Adalah suatu cara pengaksesan record, yang didahului dengan
pengaksesan record-record di depannya. Contoh : Magnetic
Tape
(58)
Organisasi File & Teknik Pengaksesan (3)
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pemilihan
organisasi file adalah :
1.
Karakteristik dari media penyimpanan yang digunakan
2.Volume dan frekuensi dari transaksi yang diproses
3.
Respontime yang diperlukan
Cara memilih organisasi file tidak terlepas dari 2 aspek utama,
yaitu :
(59)
25
Model Penggunaannya
Ada 2 cara, yaitu :
a.
Batch;
Suatu proses yang dilakukan secara group atau
kelompok.
b.
Interactive;
Suatu proses yang dilakukan secara satu persatu, yaitu
record demi record
(60)
Model Operasi File (1)
Model operasi file ada 4 cara :
1.Creation;
Membuat struktur file lebih dahulu menentukan banyak
record baru, kemudian record-record dimuat ke dalam file
tersebut.
Membuat file dengan cara merekam record demi record
2.Update;
Untuk menjaga agar file tetap up to date.
(61)
27
Model Operasi File (2)
3.
Retrieval;
Pengaksesan sebuah file dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi.
–
Inquiry;
• Volume data
rendah, model proses interactive.
–
Report Generation;
• Volume data
tinggi, model proses batch
(62)
Model Operasi File (3)
File Retrieval terbagi 2, yaitu :
a.Comprehensive Retrieval;
–
Mendapatkan informasi dari semua record dalam sebuah
file. Contoh : * Display all
* List nama, alamat
b.Selective Retrieval;
–
Mendapatkan informasi dari record-record tertentu
berdasarkan persyaratan tertentu.
(63)
29
Model Operasi File (4)
4.
Maintenance
Perubahan yang dibuat terhadap file dengan tujuan memperbaiki
penampilan program dalam mengakses file tersebut.
Restructuring
•
Perubahan struktur file.
•
Misalnya : Panjang field diubah, penambahan field baru,
panjang record dirubah.
Reorganization
•
Perubahan organisasi file dari organisasi yang satu menjadi
organisasi file yang lain.
•
Misalnya :
–
Dari organisasi file sequential menjadi indeks
sequential.
(64)
PARAMETER MEDIA
(65)
PARAMETER MEDIA PENYIMPANAN
SEKUNDER
Tujuannya digunakan untuk menganalisis
performansi struktur file berkas
Secara umum ada 2 jenis parameter yaitu :
1.
Waktu Pengaksesan Acak
2.Kecepatan Transfer Data
2
(66)
Waktu Pengaksesan Acak (1)
Ada 2 parameter utama yaitu :1. Access Delay Time
Adalah waktu yang diperlukan untuk mencari lokasi penyimpanan data pada media penyimpanan sekunder. Access Delay Time ditentukan dua parameter yaitu :
a. Seek Time (s)
Adalah waktu pergerakan head untuk mencapai track/jalur lokasi data pada media penyimpanan sekunder.
dimana : sc : Waktu pengkondisian Awal i : Jarak yang ditempuh
δ : Waktu pergerakan antar track b. Rotational Latency (r)
Adalah waktu pergerakan head untuk mencapai blok data pada media
i
sc s
(67)
Waktu Pengaksesan Acak (2)
2. Data Transfer Time
Adalah waktu yang dibutuhkan untuk mentransfer data. Proses transfer data dapat diukur dengansatuan byte/detik, kbyte/detik atau mbyte/detik.
Terdapat dua parameter utama yang bergantung kepada transfer rate yaitu a. Record Transfer Time
Adalah waktu transfer record dengan panjang record adalah R yaitu :
TR = R/t dimana : R= Ukuran Record
t = Transfer Rate
b. Block Transfer Time
Adalah waktu transfer satu blok data.
Btt = B/t dimana : B = Ukuran Blok
t = Transfer Rate
* Bulk Transfer Time t’ = (t/2) * {R/(R+W)}
4
(68)
Waktu Pengaksesan Acak (3)
Nilai transfer rate (t) diinformasikan oleh pembuat media penyimpanan sekunder. Pembacaan dan penulisan berurut sederetan blok pada data besar maka operasi
pemindahan data harus melewati gap dan daerah-daerah bukan data.
Kemudian diakhir tiap track harus dilakukan seek. Selama seek time tidak ada data
yang ditransfer.
Untuk pembacaan data yang cukup besar didefinisikan bulk transfer time (t’).
t’ = (t/2) * {R/(R+W)}
dimana : R = Ukuran rekord
W = ukuran pemborosan tergantung metoda bloking t = transfer rate
(69)
Kecepatan Transfer Data (1)
Waktu Pembacaan atau penulisan data pada media penyimpanan sekunder bergantung kepada :
1. Ukuran blok
Ukuran blok yang sama pada media penyimpanan dapat menyebabkan
pemborosan ruang penyimpanan. Ukuran blok harus dipilih secara hati-hati agar meminimumkan pemborosan. Ada beberapa metode blocking yaitu :
a. Fixed Blocking
Adalah satu blok terdiri dari sejumlah record dengan panjang record tetap. Sehingga nilai blocking factornya : Bfr = B/R
dimana : B = Ukuran Blok R = Ukuran Record
R1 R2 R3 R4 R5 R6 …
Block Size
IBG Block terbuang n
6
(70)
Kecepatan Transfer Data (2)
b. Variable Length Spanned Blocking
Blok berisi record-record dengan panjang yang tidak tetap, apabila satu record tidak dapat dimuat di satu blok, sebagian record disimpan di blok lain. Sehingga nilai blocking factornya : Bfr = (B-P)/(R+P)
dimana : B = Ukuran Blok R = Ukuran Record P = Pointer
Keuntungan :
• Dapat menampung record-record dengan ukuran yang lebih besar dari blok size
• Tidak ada pemborosan ruang karena blocking
Kerugian :
R1 R2 R3 R3 R4 R5 R6 …
Block Size
(71)
Kecepatan Transfer Data (3)
c. Variable Length Unspanned Blocking
Blok berisi record-record dengan panjang yang tidak tetap. Setiap record harus dimuat disatu disatu blok ( tidak dipotong - potong atau direntangkan ke blok lain). Sehingga nilai blocking factornya : Bfr = (B - 1/2 R)/(R+P)
dimana : B = Ukuran Blok R = Ukuran Record P = Pointer
Keuntungan :
• Implementasi lebih mudah dibandingkan dengan spanned blocking
• Jumlah record perblock bervariasi
Kerugian :
• Banyak ruang terbuang karena proses blocking
• Ada kemungkinan recordnya panjang dan ada ruang kosong
R1 R2 R3 R4 R5 R6 …
Block Size
IBG Block terbuang Block n
terbuang
8
(72)
Kecepatan Transfer Data (4)
2. Track dan kapasitas
Penggunaan track apabila satu track sebagai satu blok maka panjang track sama dengan blok terbesar yang dimungkinkan; sedangkan jika tidak maka panjang track sama dengan jumlah blok dikalikan ukuran blok per track.
Interblock gap untuk mekanisme persiapan pengaksesan berikutnya dan dapat mengurangi kapasitas penyimpanan yang sebenarnya. Blok berukuran kecil meningkatkan jumlah gap yang berarti pemborosan.
Block pointer untuk mengidentifikasi posisi blok pada media penyimpanan sekunder dan biasanya penamaannya harus unik. Block pointer biasanya menempati lokasi khusus di disk untuk menyimpan nama blok. Ukuran blok
(73)
Kecepatan Transfer Data (5)
3. Pemborosan Ruang
Adalah besar ruang yang tidak digunakan untuk menyimpan data. Pemborosan ruang terbagi menjadi :
a. Pemborosan karena gap (WG) b. Pemborosan karena bloking (WR)
Nilai pemborosan ruang untuk tiap metode bloking adalah sebagai berikut :
Fixed Blocking
W = WG + WR atau W WG = G/Bfr
Variable Length Spanned Blocking
W = P + (P+G)/Bfr
Variable Length Unspanned Blocking
W = P + (1/2 R + G)/Bfr
10
(74)
Tugas
1. Hitunglah rotational latency bila kecepatan putar disk (RPM) adalah
sebagai berikut :
a. 2500 RPM
b. 7000 RPM
2. Sebuah harddisk memiliki karateristik sebagai berikut :
Seek time = 10 ms
Kecepatan berputar yaitu 6000 rpm
Transfer rate sebesar 2048 byte/s
Ukuran blok adalah 2048 byte
Ukuran record adalah 250 byte
Ukuran gap adalah 256 byte
(75)
Tugas (2)
3. Dengan menggunakan metode fixed blocking dan data sebagai berikut : a. B = 1024 ; R = 128 b. B = 2048 ; R = 300
Hitung Bfr
Hitung pemborosan perblok dan pemborosan total yang disebabkan blocking Hitung jumlah blok dan pemborosan yang terjadi untuk 10000 record
4. Dengan menggunakan metode variable length spanned blocking dan data sebagai berikut :
R1 = 100 - R6 = 600 P = 8 R2 = 200 - R7 = 700 B = 1024 R3 = 300 - R8 = 800
R4 = 400 - R9 = 900 R5 = 500 - R10 = 1000 Hitung Bfr
Hitung pemborosan perblok dan pemborosan total yang disebabkan blocking
(76)
(77)
File Indeks Majemuk
Pendahuluan
Struktur File Indeks Majemuk
BTree Insertion Algorithm
BTree Deletion Algorithm
2
(78)
Pendahuluan
File berindeks majemuk dimungkinkan membuat beberapa
indeks lebih dari satu atribut
Indeks dibolehkan pada sembarang atribut, bahkan semua
atribut
Pada file berindeks majemuk, pembaruan dilakukan terhadap
file utama bukan file overflow
Karena record dicari lewat indeks, maka indeks harus dinamis
Begitu tejadi pembaruan maka indeks diperbarui mengikuti
(79)
Struktur File Indeks Majemuk
Pada struktur ini terdapat indeks sebanyak atribut di file, bahkan kita
dapat membuat indeks dengan kunci gabungan beberapa atribut
sekaligus
Pengaksesan record yang digunakan adalah
record anchor
(indeks
menunjuk ke record).
Tiap indeks dapat di indeks lagi seperti pada file indeks sequensial
Struktur indeks menggunakan Btree
Blok-blok indeks di B-tree harus dijaga setidaknya memuat setengah
effective fanouty (y
eff) bernilai antara y dan y/2. Untuk analisis
diasumsikan kepadatan B-tree sebesar 0.69 atau
x
= log y
effn
’
Dimana : Satu indeks mengacu n
’record dengan n
’ditentukan oleh
jumlah record yang mempunyai nilai atribut yang dapat diindeks.
(80)
BTree Insertion Algorithm
•
Cari posisi yang sesuai bagi rekord baru, mulai dari root
BTree.
•
Jika tersedia space, insert new record sesuai urutan, jika
tidak terjadi overflow
•
Jika terjadi overflow :
- split menjadi dua node
- Pilih node tengah untuk naik ke level berikutnya
- set pointer dari parent node ke child node
(81)
Contoh Insert Pada BTree
Diketahui BTree dengan kapasitas order d = 1
Gambarkan hasil Insert data :
cat, ant, dog, cow, rat, pig dan gnu
pada BTree tersebut.
(82)
(83)
Contoh Insert Pada BTree
(84)
BTree Deletion Algorithm
•
Menghapus node daun (leaf node), tidak melanggar
kapasitas minimum
•
Menghapus non leaf node, ganti dengan satu rekord
dari daun, tidak melanggar kapasitas minimum
•
Menghapus leaf node, melanggar kapasitas, perbaiki
dengan redistribusi rekord
•
Menghapus leaf node, melanggar kapasitas, perbaiki
(85)
Contoh Delete Node Pada BTree
(86)
(87)
Contoh Delete Node Pada BTree
(88)
(89)
Contoh Delete Node Pada BTree
(90)
(91)
(92)
File Sequensial
Pendahuluan
Performansi File Sequensial
Latihan Soal
(93)
Pendahuluan
•
Adanya keberurutan rekord-rekord di file menurut
kriteria tertentu
ordered file
•
Karakteristik :
–
Rekord berisi semua nilai data atribut dengan posisi
yang sama
–
Adanya aturan/kriteria tertentu yang menjadi kunci
pengurutan data. Kunci bersifat unik
•
Pengaksesan Record
–
Sequential search until record is found
–
Binary search can speed up access
3
(94)
Pendahuluan
(2)
•
Nama atribut tidak perlu ditulis di tiap rekord, tapi muncul
pada file header.
•
Dengan adanya konstrain sekuens dan rekord tetap maka
terjadi peningkatan effesiensi , tapi ada penurunan fleksibilitas.
•Rekord-rekord harus dijaga berdasar atribut kunci
•
Penyisipan dilakukan di akhir file atau di slot kosong akibat
penghapusan record
•
Penyisipan dilakukan dengan menggunakan file transaction log.
Jika ukuran file log sudah cukup besar, maka dilakukan
(95)
Pendahuluan
(3)
Secara periodik dilakukan merge antara file log dan
file utama/master file
Komponen :
–
File Utama
–
File Transaction Log
5
(96)
Performansi File Sequensial
•
R = a V
a
: jumlah atribut pada satu rekord
V
: Panjang rata-rata nilai atribut (byte)
•Fetch Rekord (T
F)
–
Pencarian menggunakan atribut bukan kunci (Sequensial)
*Belum ada File Log rata-rata, ½ file akan ditelusuri
T
F= ½ waktu pencarian seluruh blok
= ½ b. B/t’ = ½. n R/t’
*Sudah ada file Log
o’
= ½ o
T
Fo= o
I+ (R/t
’)
(97)
Performansi File Sequensial
(2)
Pencarian menggunakan atribut kunci (pencarian biner)
*Belum terbentuk log
T
F= 2log (b) (s + r + btt + c)
= 2log (n/Bfr) (s + r + btt+ c)
*Sudah terbentuk log
T
F= 2log (n/Bfr) (s + r + btt+ c) + ½ o (R/t’)
7
(98)
Performansi File Sequensial (3)
•
T
N= waktu transfer 1 blok x peluang ditemukannya
rekord dalam blok yang sama
= btt . 1/Bfr = R/t
•
T
I(Waktu Penyisipan rekord baru)
–
Cari, geser, sisip
T
I= T
F+ ½ (n/Bfr) (btt + T
RW)
–
Memakai log file
(99)
Performansi File Sequensial (4)
•
Waktu Update
–
Bukan kunci
T
U= T
F+ T
RW–
Terhadap Kunci : find rekord, hapus rekord, sisipkan rekord
T
U= T
F(main) + T
I(file log)
•
Waktu Pembacaan Seluruh Rekord (Tx)
Tx = Tsort(o) + (n+o
) R/t’
•
Waktu Reorganisasi File (Ty)
Ty = Tsort (o) + n
old(R/t’) + o(R/t’) + n
new(R/t’)
= Tsort (o) + 2(n+o
)(R/t’)
•
Waktu untuk pengurutan dengan metoda merge sort
T
SORT(o)
= 2b * btt + 2b(
2log b) btt
= 2 [1 +
2log (n/Bfr)] R/t
’9
(100)
Tugas
Diketahui File sequensial :
Parameter Hardisk
- Putaran disk = 8000 rpm - Seek time = 5 ms
- Transfer rate = 2048 byte/ms - TRW = 2r
Parameter Penyimpanan
- Ukuran blok = 4096 byte
- Ukuran Pointer blok = 8 byte - IBG = 1024 byte
Parameter File
- Jumlah rekord di file = 100000 rekord
Parameter Reorganisasi
- Jumlah rekord file log = 5000 rekord
Parameter Pemrosesan
- Waktu pemrosesan = 2 ms
Hitung :
R, TF, TN, TI, TU, Tx, Ty jika metode bloking :
1. Fixed
2. Variable length Spanned 3. Variable length Unspanned
(1)
Collision Resolution without Link
1. Progresive Overflow• Kerugian dari coalesced hashing adalah diperlukannya storage tambahan untuk menyimpan field link.
• Untuk mengatasinya dapat menggunakan bentuk sederhana dalam menyimpan record dengan metode progressive overflow
• Progressive overflow :
- Record yang akan disimpan diletakkan pada lokasi berikutnya dari record pada posisi home addressnya.
- Apabila lokasi yang dipergunakan untuk menyisipkan lebih besar dari ukuran table maka lokasinya dikembalikan keposisi pertama dari tabel, - Dan seterusnya sampai ditemukan lokasi kosong untuk menyimpan
record tersebut.
(2)
Collision Resolution without Link
• Contoh : dengan menggunakan fungsi hash : Hash (key) = key mod 11, dimana 11 adalah ukuran table.
• Misal kita memiliki record dengan key : 27, 18, 29, 28, 39, 13 dan 16.
• Dapat dicari nilai masing-masing address dari 0 sampai 10 dari record tersebut yaitu : Hash(27)=5, Hash(18)=7, Hash(29)=7, Hash(28)=6, Hash(39)=6, Hash(13)=2, Hash(16)=5
• Bentuk gambaran penyisipan setiap langkah Progresive Overflow adalah :
(3)
Collision Resolution without Link
2. Use Of Bucket
• Metode ini digunakan untuk menghindari collision dengan cara membuat lokasi penyimpanan diperbolehkan untuk menyimpan multiple record yang berbentuk bucket (atau blok atau page)
• Jumlah record yang boleh disimpan dalam suatu bucket disebut blocking factor
• Contoh : penyimpanan record dengan blocking factor 2, dari record key :
27, 18, 29, 28, 39, 13 dan 16
• Dengan menggunakan metode collision dan fungsi hash : Hash (key) = key mod 11, dimana 11 adalah ukuran table
• Hasil address dari 0 sampai 10 dari record tersebut yaitu : Hash(27)=5, Hash(18)=7, Hash(29)=7, Hash(28)=6, Hash(39)=6, Hash(13)=2,
Hash(16)=5
(4)
Collision Resolution without Link
(5)
Collision Resolution without Link
3. Linear Quotient• Perbedaaan utama dari linear Quotient collision resolution dan progressive overflow adalah bahwa dalam Linear Quotient kita menggunakan variable increment dari sebuah konstanta dengan pertambahan 1
• Sehingga dalam menyisipkan record baru diperlukan dua buah fungsi hash sebagai berikut :
H1 (Key ) = Key Mod P
H2 = Quotient(Key/P) Mod P atau H1 (Key ) = Key Mod P
H2 = (Key Mod (P-2)) , dimana P adalah ukuran tabel
• Contoh dengan menggunakan fungsi hash : H1(key)= key mod 11
• Tentukan lokasi dengan menggunakan linear quotient dari record key : 27, 18, 29, 28, 39, 13, dan 16. Hasil address dari 0 sampai 10, dari record tersebut yaitu: H1(27) = 5 , H1(18) = 7 , H1(29) = 7 , H1(28) = 6 , H1(39) = 6 , H1(13) = 2 , H1(16) = 5, H2(29) = 2 , H2(39) = 3,H2(16) = 1
(6)