Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada CV. Muncul Jaya Alumunium

(1)

i

Pesatnya kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, komputerisasi telah merambah kedalam segala aktivitas kehidupan manusia yang menuntut efektivitas secara maksimal.

Sistem informasi penggajian karyawan pada CV Muncul Jaya merupakan sistem informasi yang meliputi data yang berkaitan dengan Penggajian. Sistem informasi Penggajian karyawan Pada CV Muncul Jaya diterapkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 yang mana dapat memudahkan dalam penyimpanan atau pencarian juga pengeditan data Gaji.

Sistem informasi penggajian pegawai yang telah dibuat atau dirancang diharapkan dapat menghasilkan suatu sistem informasi penggajian yang efektif dan efesien guna menunjang berjalannya aktfitas perusahaan khususnya di bagian administrasi yangberhubungan dengan penggajian karyawan.


(2)

ii

into all human activity that claim the work activity on maximal level. The computer part is very important especially in companies, offices that the use of the computer is very helping in manufacturing data and making the sample way to server or make a report.

The employment manufacturing imformation data system is an information system that including the employment data, program that being used to create an aplication is using the Visual Basic 6.0 program which can make the simple way in storing or searching and also employment data editing.

The employment manufacturing information data system, which has being made, or design could produce the information system that being expected.


(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dunia usaha dewasa ini menunjukkan kemajuan yang sangat pesat, sehingga untuk dapat bersaing dan bertahan harus memanfaatkan faktor produksi yang tersedia seoptimal mungkin. Karyawan merupakan salah satu faktor produksi dalam perusahaan. Semakin besar pertumbuhan suatu perusahaan, semakin banyak pula tenaga kerja yang diperlukan sehingga semakin rumit.

Masalah yang terdapat dalam kepegawaian antara lain menyangkut sistem pengendalian intern, seperti efisiensi kerja dari pegawai dan adanya kecurangan atau kesalahan dalam pembayaran gaji. Masalah penggajian sangat penting karena klasifikasi atau pengalokasian biaya tenaga kerja yang tidak tepat akan mempengaruhi perhitungan laba bersih perusahaan. Penanganan gaji pegawai yang kurang cermat dan tidak efektif dapat menyebabkan keresahan pada tenaga kerja yang akhirnya akan mempengaruhi kelancaran operasi perusahaan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perusahaan dituntut untuk membuat suatu kebijakan sistem penggajian yang baik. Bagi perusahaan, masalah yang tersulit adalah bagaimana untuk memelihara tenaga kerja yang ada. Adalah penting bagi setiap perusahaan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan dan mengurangi tingkat keluar masuknya karyawan.

Beban gaji dalam sebuah perusahaan merupakan salah satu komponen biaya produksi dengan jumlah yang besar terutama bagi perusahaan yang padat


(4)

karya. Sehingga biaya tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus agar terhindar dari pemborosan dan penyimpangan dalam proses pembayaran gaji. Mengingat bahwa beban gaji merupakan salah satu unsur yang penting dan ditemukan adanya permasalahan dalam proses prosedur penggajian dalam CV. Muncul Jaya Aluminium, maka penulis terdorong untuk menjadikan beban gaji sebagai tema yang akan dijadikan tugas akhir. Hal-hal yang berkaitan dengan beban gaji pada CV. Muncul Jaya Aluminium, sebuah perusahaan dagang dimana penulis memperoleh kesempatan melakukan pengambilan data, khususnya yang menyangkut sistem dan prosedur penggajian dan selanjutnya penulis akan merancang sebuah program aplikasi penggajian. Untuk maksud tersebut, tulisan ini oleh penulis diberi judul “ Sistem Informasi Penggajian Karyawan pada CV. Muncul Jaya Aluminium”.

1.2. Identifikasi Dan Perumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan masalah berdasarkan analisis yang membahas tentang kendala yang terjadi sehubungan dengan :

1. Penggajian masih dilakukan secara manual

2. Masih terdapat kesalahan dalam melakukan perhitungan gaji karyawan 3. Efektifitas yang di inginkan belum maksimal baik dari efektifitas

waktu maupun dengan efektifitas informasi itu sendiri karena semua prosedur yang berjalan masih manual


(5)

1.2.2. Rumusan Masalah

Adapun Perumusan masalah yang dibuat oleh penulis yaitu :

1. Bagaimana analisa sistem yang berjalan dan cara mengatasi masalah yang ada dengan merancang sistem informasi penggajian yang sesuai dengan kebutuhan?

2. Bagaimana caranya mengimplementasikan sistem informasi penggajian agar lebih efektif?

1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1. Maksud dari penelitian

1. Mengetahui prosedur penggajian karyawan pada CV. Muncul Jaya Aluminium.

2. Merancang program aplikasi penggajian yang dapat mempermudah semua pekerjaan yang berhubungan dengan administrasi penggajian pegawai.

1.3.2. Tujuan dari penelitian

1. Membantu CV. Muncul Jaya aluminium mengatasi permasalahan yang terdapat dalam sistem informasi penggajian dengan merancang program aplikasi penggajian yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Mengimplementasikan sistem informasi penggajian yang telah dirancang agar semua pekerjaan yang berhubungan dengan transaksi penggajian karyawan lebih efektif.


(6)

1.4. Kegunaan Penelitian

kegunaan penelitian penelitian ini terbagi menjadi dua, diantaranya adalah sebagai berikut :

1.4.1. kegunaan praktis

Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh pihak perusahaan untuk mengadakan perbaikan dalam masalah yang berhubungan dengan system penghitungan gaji karyawan.

1.4.2. kegunaan akademis

Penulis mengharapkan hasil penelitian dapat memberikan sumbangan pemikiran terutama bagi yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut sehubungan dengan system penggajian karyawan dan dapat menambah wawasan pengetahuan di bidang IT.

1.5. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari penelitian ini, yaitu :

1. penelitian ini hanya membahas masalah yang bersangkutan dengan prosedur penggajian yang berjalan dan system yang di implementasikan.

2. Absensi masuk & keluar pegawai dibatasi untuk keperluan data absensi dan data lembur pegawai.


(7)

1.6. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian merupakan tempat dimana penulis melakukan penelitian untuk memperoleh data-data dan Informasi mengenai objek yang diteliti juga penetapan jangka waktu mulai dari awal hingga selesai penelitian.

1.6.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada CV. Muncul Jaya Aluminium dengan alamat Jl. Mekar II no.5 Padasuka atas Cicaheum Bandung, dan penelitian ini dilakukan pada Bulan maret sampai dengan bulan juli 2010.

1.6.2. Waktu Penelitian

Tahun 2010

Tabel 1.1. Jadwal penelitian

WAKTU TAHUN 2010

NO KEGIATAN FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan Data

a. Observasi b. Wawancara c. Studi Pustaka 2 Analisis Kebutuhan

Sistem 3 Perancangan

Prosedur 4 Pembuatan

Perangkat Lunak a. Struktur Program


(8)

b. Struktur Menu c. Pengkodean

5 Pengujian Perangkat Lunak


(9)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang teroganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Teori sistem mengatakan bahwa setiap unsur pembentuk organisasi adalah penting dan harus mendapat perhatian yang utuh supaya manajer dapat bertindak lebih efektif.

Model dasar dari bentuk sistem adalah adanya masukan, pengolahan dan keluaran. Akan tetapi, sistem juga menyertakan media penyimpanan (storage). Sistem dapat terbuka dan tertutup, akan tetapi sistem informasi biasanya adalah sistem yang terbuka, artinya sistem tersebut dapat menerima beberapa masukan dari lingkungan luarnya.

2.1.1. Karakteristik Sistem

Dalam penggunaanya, suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Maksud dari sistem adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah disepakati bersama. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut menurut Jogianto HM (2005 : 3) suatu sistem haruslah mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang saling berhubungan, antara lain sebagai berikut:


(10)

1. Komponen-komponen (components)

Setiap sistem baik sistem dalam skala besar maupun sistem dalam skala kecil sekalipun memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen. Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehingga tercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.

2. Penghubung Sistem (System Interface)

Penghubung sistem merupakan media perantara antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung sistem ini, maka subsistem-subsistem dapat saling meberi dan menerima sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dari sistem.

3. Lingkungan luar (Environment)

Lingkungan luar dari sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar batas sistem. Lingkungan luar ini bisa juga berupa ekosistem dimana sistem tersebut berada. Walaupun keberadaannya diluar sistem, tapi lingkungan luar dapat mempengaruhi sistem. Adanya ketidakserasian antara lingkungan luar dengan sistem dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem. Oleh karena itu harus senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya.

4. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah pemisah antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memberikan ruang lingkup yang jelas dari suatu sistem. Dengan adanya ruang lingkup yang jelas dari sistem


(11)

tersebut, maka kita dapat memisahkan dan membedakan satu sistem dengan sistem yang lainnya maupun sistem dengan lingkungan luar

5. Masukan Sistem (Sistem Input)

Masukan adalah segalsesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukkan ini dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidask tampak.

6. Keluaran Sistem (Sistem Output)

Keluaran merupakan hasil dari pengolahan suatu sistem. Keluaran ini tentunya diharapkan dapat berguna sesuai dengan tujuan dari sistem. Selain sebagai hasil akhir, sebagian keluaran bisa juga dijadikan masukan untuk sistem lainnya.

7. Pengolah Sistem (Sistem Processing)

Pengolah sistem adalah mesin atau mekanisme yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Pengolah memiliki peranan yang penting, karena disinilah proses perubahan dan pendayagunaan masukan terjadi sehingga menghasilkan keluaran yang sesuai dengan tujuan sistem.

8. Sasaran dan Tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran ( objective ). Tujuan merupakan hal akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan,sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Suatu sistem bisa dikatakan berhasil menjalankan fungsinya bila berhasil mencapai sasaran dan tujuan dari sistem tersebut.


(12)

Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat kita lihat seperti yang dikutip dari buku Analisis dan Desain Sisitem Informasi, Jogianto HM (2005 : 6) pada gambar

berikut ini :

Gambar 2.1 : Karakteristik Sistem

[ Sumber : Jogiyanto HM, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta]

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogianto HM dalam buku Analisis Dan Desain Sistem Informasi (2005 : 6) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang , diantaranya adalah:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan menusia adalah sistem yang dirancang manusia. Sistem


(13)

buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan machine system. 3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku dengan tingkah laku yang sudah banyak diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luar.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Menurut Jogiyanto [2001, hal 11] informasi adalah sebagai berikut :

“Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial & kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

fungsi utama dari informasi itu sendiri adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi.


(14)

2.2.1. Pengertian Informasi

Informasi sangat penting bagi perusahaan. Selain itu informasi juga penting bagi sistem, karena apabila suatu sistem tidak mempunyai informasi maka akan menjadi suatu sistem yang susah berkembang. Definisi Informasi menurut Jogiyanto HM (2005 : 8) dalam buku yang sama adalah sebagai berikut :

“Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Selain pengertian di atas, ada juga pengertian informasi menurut Mc Fadden, dkk yang dikutip dari buku Pengenalan Sistem Informasi karangan Abdul kadir (2003 : 3) adalah :

“Data yang telah diproses sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut”

Pengertian lainnya menurut Davis, mendefinisikan informasi sebagai berikut : “Data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini ataupun saat mendatang”.

Dari definisi diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa sumber informasi adalah :

“Data yang telah diolah yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata dan digunakan untuk pengambilan keputusan oleh si penerima informasi”.


(15)

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian memberi informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Seperti yang terdapat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.2 Siklus Informasi

[ Sumber : Jogiyanto HM, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi , Yogyakarta]

2.2.2. Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

1. Mudah diperoleh 2. Luas dan lengkap 3. Ketelitian


(16)

5. Ketepatan waktu 6. Kejelasan

7. Keluwesan 8. Dapat dibuktikan 9. Tidak ada prasangka 10.Dapat diukur

2.2.3. Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of informasi)tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). John Burch dan Gary Grudnitski dalam buku Jogianto HM (2005 : 10) menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar.

Gambar 2.3 Pilar Kualitas Informasi

[ Sumber : Jogiyanto HM, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi , Yogyakarta] A k u ra t T e p a t W a k tu R e le v a n

K u a l i t a s I n f o r m a s i


(17)

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa

atau menyesatkan. Akurat juga berarti inforamsi harus jelas mencerinkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh

terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengamilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevan informasi tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab musebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai hharga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kuarang relevann, tetapi relevan untuk akuntan.


(18)

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi menurut TATA SUTARBI [Sistem Informasi Manajemen, 2005], adalah :

“Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Komponen sistem informasi adalah sebagai berikut :

1. Hardware (perangkat keras), terdiri dari komputer, printer, monitor, dll. 2. Software (perangkat lunak)

3. Data, merupakan komponen dasar informasi 4. Manusia (user)

Prosedur, seperti buku penyusun operasional dan elektronik.

2.4. Pengertian Penggajian

Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi karyawan ini merupakan nilai hak dari prestasi mereka, juga sebagai motivator dalam bekerja. Mulyadi (2001:373) mengemukakan bahwa:

“Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana


(19)

(buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang di hasilkan”.

2.4.1. Prosedur Pencatatan Keuangan

Secara prinsip, setiap karyawan selain menerima gaji pokok juga akan menerima berbagai macam tunjangan. Disamping itu, penggajian biasanya terdapat fasilitas pemberian kredit bagi para karyawan yang pada akhirnya akan menimbulkan berbagai macam potongan yang juga harus diperhitungan pada saat menjelang gajian; Maka gaji yang akan diterima oleh setiap karyawan pada akhir bulan akan mengikuti ketentuan sebagai berikut : “Gaji = Gaji Pokok + Aneka Tunjangan – Potongan”.

2.4.2. Membuat Rekapitulasi Gaji

Hasil perhitungan lembur dan potongan dari setiap karyawan yang dipadukan dengan gaji pokok, pada akhirnya akan menghasilkan gaji bersih yang akan diterima pada bulan yang bersangkutan. Hasil perhitungan semacam ini kemudian ditulis diatas selembar kertas, dan diulangi lagi sehingga seluruh gaji bersih untuk setiap karyawan bisa dilaporkan diatas selembar kertas.

2.4.3. Membuat Slip Gaji Karyawan.

Setelah rekapitulasi gaji bisa dihasilkan, maka langkah berikutnya adalah membuat slip-gaji untuk masing-masing karyawan. Slip gaji ini dibuat rangkap 2 (dua), dimana satu lembar akan diserahkan kepada karyawan bersama-sama dengan uang yang mereka terima, dan satu lembar berikutnya akan disimpan oleh bagian Administrasi sebagai arsip keuangan.


(20)

2.5. Pengertian Sistem Informasi Penggajian

Sistem Informasi Penggajian merupakan bagian dari Sistem informasi Sumber Daya manusia yang merupakan sub sistem dari Sistem Informasi Manajemen(SIM). SISDM bertujuan untuk menyediakan fasilitas perekaman, mengolah dan menangani database kepegawaian dan proses penggajian pegawai secara otomatis sehingga dapat memberikan informasi dalam bentuk laporan daftar dan rekapitulasi yang dibutuhkan oleh pihak manajerial secara cepat, akurat dan selalu mutakhir mengenai kondisi kepegawaian penggajiannya. (www.google.com)

Sistem informasi pengolahan data penggajian merupakan sistem informasi yang mempunyai peranan penting dalam perusahaan.

Menurut Laili(www.google.com : 29 maret 2009)

“ Sistem Penggajian adalah proses yang menentukan tingkat penggajian pegawai, memantau atau mengawasi, mengembangkan serta mengendalikan gaji pegawai”.

Apabila sistem pengolahan data penggajian tidak disertai dengan pengendalian yang baik maka akan terbuka peluang-peluang yang dapat merugikan perusahaan, seperti kolusi para karyawan yang saling menitipkan kartu absensi untuk menghindari keterlambatan, pembayaran gaji kepada karyawan yang fiktif, dan lain sebagainya. Suatu sistem informasi penggajian yang baik adalah jika didalamnya terdapat unsur-unsur sistem informasi penggajian seperti adanya tujuan, masukan, keluaran, penyimpanan data, pengolahan, instruksi dan prosedur, pengguna, pengendalian dan pengukuran keamanan, sehingga dapat menunjang keefektifan pengendalian internal penggajian yaitu:


(21)

1. Lingkungan pengendalian 2. Penetapan resiko

3. Aktivitas pengendalian 4. Informasi dan komunikasi 5. Pemantauan.

“Sistem informasi penggajian adalah aplikasi yang digunakan untuk menyimpan data-data pegawai yang secara langsung berpengaruh terhadap penerimaan gaji pegawai”. (www.metacom.web.id)

Menurut Mulyadi (Ahmad Sanusi Weblog: 2009) “Sistem informasi gaji dan upah dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya”. Perancangan sistem penggajian dan pengupahan ini harus dapat menjamin:

1. Keakuratan. 2. Kehandalan. 3. Keamanan akses.

2.6. Analisis Sistem

Tahapan analisis sistem di mulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Permintaan dapat dating dari seorang manajer dan dari luar departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya masalah atau menemukan adanya peluang baru. Namun, adakalanya inisiatif pengembangan sistem baru berasal dari bagian yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem informasi, yang bermaksud


(22)

mengembangkan sistem yang sudah ada atau mengatasi masalah-masalah yang belum tertangani. Abdul Kadir (2003 : 400).\

2.6.1.Analisis Perancangan Terstruktur

Berikut uraian tentang hal-hal yang berhubungan dengan analisa dan struktur perancangan yang akan diterapkan.

2.6.1.1.Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan alat untuk struktur analisis pendekatan struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau keseluruhan. Pada diagram ini di analisis informasi yang dibutuhkan dan tujuan dari informasi yang dihasilkan.

Diagram konteks meliputi beberapa sistem antara lain sebagai berikut:

1. Kelompok pemakai

2. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan 3. Data yang dihasilkan oleh sistem

4. Penyimpanan data

2.6.1.2.Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) menurut Jogianto HM (2005 : 699) dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi berupa lingkaran dan anak panah untuk menggambarkan arus dari data sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang


(23)

digunakan pada metodologi pengembangans sistem yang terstruktur (structured Analysis and Design). DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.

Simbol yang digunakan di DFD menurut Jogiyanto dalam buku yang sama dimaksudkan untuk mewakili :

1. Kesatuan Luar

Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output. Kesatuan Luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak dan dapat diberi identifikasi dengan huruf kecil di ujung kiri atas sebagai berikut :

Gambar 2.4 Simbol Kesatuan Luar

(Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Jogiyanto HM, 2005) a


(24)

2. Arus Data

Arus data (data flow) menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data diberi simbol suatu anak panah dan sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai suatu arti, seperti yang kita lihat pada gambar berikut ini :

3. Proses

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul, dapat dilihat pada gambar berikut ini :

1 Proses a

langganan

1 Proses atau

Gambar 2.5 Simbol Arus Data

(Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Jogiyanto HM, 2005)

Gambar 2.6 Simbol Proses


(25)

4. Simpanan Data

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa: a. suatu sistem atau database di sistem komputer

b. suatu arsip atau catatan manual

c. suatu kotak tempat data di meja seseorang d. suatu tabel acuan manual

e. suatu agenda atau buku

Simpanan data digambarkan sebagai berikut :

2.6.1.3.Kamus Data

Pengertian kamus data atau disebut juga dengan istilah system data dictionary menurut Jogiyanto HM (2005 : 725) dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir

Gambar 2.7 Simbol Simpanan Data

(Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Jogiyanto HM, 1999) media Nama Data Store


(26)

di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, laporan-laporan dan database.

2.6.1.4.Normalisasi

Menurut Jogiyanto HM (2005 : 404) dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi Normalisasi merupakan pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat menambah / insert, menghapus / delete, mengubah / update, membaca / retrieve pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapat database yang optimal. Walaupun jumlah normalisasi ini bervariasi, dasar normalisasi sebenarnya hanya ada tiga, yaitu bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai ketiga bentuk tersebut dan akan dimulai dengan bentuk tidak normal.

1. Bentuk Tidak Normal (unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF / First Normal Form)

Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya, sebuah tabel tidak boleh mengandung kelompok yang berulang.


(27)

3. Bentuk Normal Kedua (2NF / Second Normal Form)

Aturan normal kedua berbunyi bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu dan setiap field yang tidak bergantung sepenuhnya pada kunci primer harus dipindahkan ke tabel lain.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)

Aturan normalisasi ketiga berbunyi bahwa relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan tidak boleh ada kebergantungan antara field-field non-kunci (kebergantungan transitif).

2.6.1.5.Entity Relationship Diagram (ERD)

Sebuah diagram E-R secara grafis dalam buku Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya karangan Andri Kristanto menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini menunjukkan berbagai entity yang terlibat dan pola hubungan antar entity. Yang dimaksud dengan entity adalah sebuah obyek yang digunakan untuk mengumpulkan data. Diagram E-R merupakan pelengkap dari berbagai bentuk dokumentasi yang telah didiskusikan pada sebelumnya. Diagram ini bermanfaat untuk mendokumentasikan pekerjaan penyusunan sebuah sistem informasi yang menggunakan data base.

Ada 4 (empat) jenis hubungan antar entity yang menunjukan kardinalitas maksimum, yaitu :


(28)

a. One to One Relationship

Hubungan antara lain file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu.

b. One to Many Relationship

Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik menjadi banyak lawan satu.

c. Many to Many Relationship

Hubungan antara file pertama dan kedua adalah banyak berbanding banyak.

M M

Gambar 2.10 Many to Many Relationship

(Sumber : Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Andri Kristanto, 2003)

Gambar 2.9 One to Many Relationship

(Sumber : Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Andri Kristanto, 2003) 1

1

1 M

Gambar 2.8 One to One Relationship

(Sumber : Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Andri Kristanto, 2003)


(29)

2.6.1.6.Perancangan Basis Data

Pengertian basis data seperti yang tercantum dalam buku yang berjudul Konsep Perancangan Database karangan Ir. Harianto Kristanto adalah :

“Kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu”.

Perancangan basis data diperlukan agar bisadiperoleh dari data yang komplek dan efsien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan lebih mudah dalam pemanipulasian(tambah, ubah, hapus) data.

Dalam merancang basis data, dapat dilakukan dengan :

1. Menerapkan normalisasi terhadap struktur table yang telah diketahui.

2. Membuat table model Entiey Rielatonship.

Sedangkan kegunaan basis data ialah : 1. redudansi dan inkonsistensi data 2. kesulitan dalam pengaksesan data 3. isolasi data untuk standarisasi 4. multiple user (banyak pemakai) 5. masalah keamanan (security) 6. masalah integritas (kesatuan)


(30)

2.7. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak dalam suatu perancangan Sistem Informasi sangat krusial karena tanpa adanya perangkat lunak pendukung, akan sulit untuk merancang suatu Sistem informasi yang baik. Berikut pembahasan tentang perangkat lunak pendukung yang akan penulis implementasikan

2.7.1.Visual Basic

Visual Basic merupakan bahasa pemrograman berbasis windows yang mempunyai tampilan antarmuka program dengan pengguna yang sudah bersifat GUI (Graphical User Interface) sehingga semakin memudahkan pengguna dalam pembuatan program, menyajikan banyak kemudahan bagi para programmer untuk membuat aplikasi. Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language) untuk menyusun program aplikasi yang berdasarkan pada bahasa BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code).

Bahasa BASIC merupakan bahasa pemrograman yang dijalankan dari sistem operasi DOS. Karena itu Microsoft mengembangkan suatu compiler bahasa BASIC untuk pemrograman Windows yang dinamakan Visual Basic. Bahasa Basic mempunyai sifat event driven yaitu program yang menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa kejadian tertentu, misalnya tombol diklik. Ketika event terdeteksi, event yang berhubungan akan melakukan aksi sesuai dengan kode yang diberikan.


(31)

Microsoft Visual Basic 6.0 mempunyai fleksibilitas dan berintegrasi dengan aplikasi lain yang menggunakan objek OLE (Object Linking and Embedding).

Gambar 2.11 Tampilan Visual Basic

(Sumber : 36 jam belajar komputer Visual Basic 6.0, Arif Ramadhan, 2004)

2.7.2. MySQL DataBase

MySQL dalam buku. MySQL karangan Imansyah adalah Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakannya, tapi tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat Closed Source atau komersial.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structur Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja Optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun


(32)

program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibanding database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lipat lebih cepat dari PostgreSQL dan Lima kali lebih cepat dibanding Interbase.


(33)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah awal (suatu permasalahan) yang harus ditentukan dalam suatu penelitian sehingga dapat dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan penelitian. Pemilihan dan penentuan objek penelitian yang tepat dapat menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga hal-hal yang diperlukan dalam penelitian dapat tercapai.

Objek penelitian merupakan permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka menyusun laporan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan objek penelitian “ Sistem Informasi Penggajian Karyawan pada CV. Muncul Jaya Aluminium”.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

CV. Muncul Jaya Aluminium merupakan sebuah perusahaan dagang kecil yang didirikan pada tahun 2000 oleh bapak Cece Suhanda. Pada awalnya perusahaan ini bergerak dibidang pembuatan dan juga jasa perbaikan pintu-pintu pagar yang terbuat dari bahan besi seperti Rolling Door, Folding Gate, Harmonika dan lain sebagainya. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, kebutuhan pasar pun banyak berubah dan Untuk menjawab kebutuhan dan peluang pasar itu Muncul Jaya mulai mencari cara untuk memenuhi permintaan pasar dan tentunya menyesuaikan peluang tersebut dengan bidang usaha yang telah ditekuninya terlebih dahulu.


(34)

Maka pada tahun 2008 selain memproduksi pintu yang terbuat dari besi, Muncul Jaya juga mulai memproduksi dan menjual produk rumah tangga yang terbuat dari bahan alumunium, walaupun produk dari bahan alumunium ini dikatakan masih baru, tetapi Muncul Jaya terbukti mampu menjawab kebutuhan pasar dan mampu memenuhi kebutuhan permintaan dari para konsumennya. Dengan perkembangan perusahaan yang semakin membaik barulah pada tahun 2009 Muncul Jaya berubah menjadi perusahaan yang resmi yang berbentuk CV yang sampai sekarang menjadi CV Muncul Jaya.

3.1.2. Visi & Misi Perusahaan

a. Visi

• Menjadi perusahaan yang transparan, kuat, profesional, inovatif dan mensejahterakan semua yang terlibat didalamnya.

b. Misi

• Membentuk SDM yang professional dan bertaqwa Kepada Tuhan YME

• Mencerdaskan bangsa

• Membentuk etos kewirausahaan kepada masyarakat

• Membantu masyarakat untuk menemukan potensi peluang usaha • Mendorong pertumbuhan perekonomian Negara yang jujur dalam


(35)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah kerangka kerja yang menjelaskan fungsi masinag-masing bagian menurut pola yang dikehendaki. Dengan adanya struktur organisasi maka setiap karyawan dapat mudah mengetahui fungsi kerja dan wewenang masing-masing bagian.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi 3.1.4. Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas merupakan suatu uraian yang menjelaskan tentang tugas-tugas yang harus dilakukan oleh masing-masing bagian berdasarkan ketentuan perusahaan.

1. Pinpinan Perusahaan

a. Bertugas memimpin dan bertanggung jawab terhadap berjalannya operasional perusahaan secara keseluruhan


(36)

c. Menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan dikerjakan dalam perusahaan

2. Kabag Produksi

a. Bertanggung jawab terhadap proses dan semua kebutuhan produksi b. Mengawasi proses berjalanya produksi

c. Memberikan semua laporan kegiatan produksi

2.1. Bagian Bahan Baku

a. Membuat bahan baku

b. Menyediakan dan mengirim bahan baku untuk bagian proses produksi

2.2. Bagian Proses Produksi

a. Membuat atau memproses bahan baku menjadi bahan jadi sesuai dengan yang telah ditentukan.

2.3. Bagian Finishing

a. Melakukan penyelesaian keseluruhan setelah diproses oleh bagian proses produksi, yang di antaranya adalah pengecatan, pembersihan, pengepakan.

3. Kabag Marketing

a. Analisa strategi pemasaran yang handal


(37)

c. Bertanggung jawab dan melaksanakan pendelegasian dan pengawasan yang jelas kepada bawahannya.

3.1. Bagian Pemasaran Dan Penjualan

a. Melakukan penawaran dan penjualan produk kepada calon konsumen

b. Menjelaskan produk ke calon konsumen

c. Melaksanakan strategi pemasaran dan penjualan di lapangan yang efektif dan efisien

3.2. Bagian Pengiriman Barang

a. Mengirimkan atau menyampaikan barang pesanan konsumen b. Menjaga dan bertanggung jawab atas barang yang di kirimkan

4. Bagian Keuangan

a. Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan baik itu pengeluaran atau pemasukan keuangan perusahaan.

b. Memberikan laporan keuangan kepada pinpinan perusahaan.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah teknik mengumpulkan data, baik berupa data primer maupun sekunder yang akan digunakan untuk kepentingan penyusunan suatu karya ilmiah untuk kemudian dapat menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan permasalahan sehingga dapat memperoleh data yang teruji kebenarannya.


(38)

3.2.1. Desain Penelitian

Penyusunan penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif . Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, fakual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam menyusun usulan penelitian ini diperlukan data berupa bahan-bahan yang ada hubungannya dengan materi penelitian, guna mendapatkan data yang lengkap, maka dari itu diperlukan suatu tehnik pengumpulan data yang bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan penelitian agar terarah dan tidak menyimpang dari tujuan semula.

3.2.2.1. Jenis Data

1. Sumber data primer

Data primer diperoleh langsung dari objek pengamatan atau responden penelitian. Diperoleh dengan cara mengumpulkan data dari penelitian lapangan berupa Studi lapangan, Observasi dan wawancara.

2. Sumber data sekunder

Diperoleh dengan cara studi literature/ study dengan cara mempelajari meneliti, mengkaji serta menelaah literature-literature yang ada


(39)

kaitannya dengan bidang penelitian. Adapun teknik yang digunakan adalah :

Studi Kepustakaan (Library Research)

Dalam penelitian kepustakaan ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji, dan menelaah berbagai sumber bacaan yaitu berupa buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Data yang diperoleh dari studi kepustakaan ini dipakai untuk membangun landasan teori yang kuat guna mendukung sistem informasi penggajian pada CV. Muncul Jaya Aluminium.

3.2.2.2. Metode Pengumpulan Data

Terdapat beberapa langkah yang dapat diterapkan dalam mengumpulkan data atau informasi mengenai objek penelitian agar dapat mempermudah pengerjaan dan mendapatkan hasil yang baik, yaitu :

1. Studi lapangan

Yaitu suatu pengumpulan data yang bertujuan untuk memperoleh informasi atau data dari objek lapangan.

2. Observasi

Merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung dengan objek yang diteliti.

3. Studi Literatur

yaitu pengumpulan data dengan cara mengambil dari beberapa bahan pustaka yang dapat dijadikan referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.


(40)

3.2.3.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1.Metode Pendekatan

Dalam perancangan sebuah sistem hal yang sangat penting dan harus diperhatikan agar menghasilkan suatu sistem yang baik dan dapat melengkapi informasi yang dibutuhkan merupakan kajian teknis formal. Untuk itu digunakan metode-metode perancangan sistem. Pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam pelaporan tugas akhir ini adalah dengan menggunakan pendekatan model SDLC (System Development Life Cycle). SDLC dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Dewasa ini, metode pengembangan sistem untuk menyelesaikan sebuah proyek sistem informasi banyak sekali ragamnya, dan salah satunya adalah model prototipe. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan kebutuhan yang jelas dan disetujui calon pemakai.

Adapun tahapan dari model prototipe dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.2. Prototype Model


(41)

Sasaran prototipe secara garis besar adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai (user) kepada pengembang (sistem developer).

2. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai (user) dengan kesalahan yang lebih sedikit.

3. Meningkatkan pemahaman pengembang (sistem developer) dan pemakai (user) terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.

4. Menjadikan keterlibatan pemakai (user) sangat berarti dalam analisis dan desain sistem.

Seluruh metode pengembangan memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut adalah kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan dari model prototipe.

Berikut ini kelebihan model prototipe yaitu :

1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih intensif.

2. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototipe kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.

3. Pemakai mempunyai kesempatan dalam meminta perubahan-perubahan. 4. Mempersingkat waktu dalam mengembangkan sistem secara

keseluruhan.

5. Menghemat biaya jika dibandingkan dengan menggunakan metode SDLC tradisional.


(42)

Adapun kekurangan metode prototipe yaitu :

1. Sistem akan baik jika pemakai sungguh-sungguh meluangkan waktunya untuk menggarap prototipe.

2. Dokumentasi sering terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada tahap pengujian dan pembuatan prototipe.

3. Waktu yang singkat dapat menghasilkan sistem yang tidak lengkap dan kurang teruji.

4. Jika proses pengulangan terlalu sering dapat mengakibatkan pemakai jenuh dan memberikan respon yang negatif.

5. Apabila prototipe tak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan prototipe tak pernah berakhir karena usulan perubahan terlalu sering dipenuhi.

3.2.3.3.Alat Bantu Analisis Dan Perancangan

Pada tahap ini akan menjelaskan rangkaian atau ruang lingkup sistem yang akan dirancang (software) dengan memanfaatkan alat bantu seperti:

1. Flow Map

Flow Map merupakan alat bantu dalam menelusuri arus dokumen yang digunakan dalam sistem.

2. Konteks Diagram

Konteks Diagram yaitu level teratas dari diagram arus data yang merupakan penggambaran secara besar dan umum.


(43)

3. Data Flow Diagram

DFD (Data Flow Diagram) yaitu aliran data merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dokumentasi dari sitem yang baik.

4. Kamus Data

Kamus data adalah merupakan suatu bagian yang berfungsi untuk merancang file basis data yang akan dibuat, sehingga file basis data akan lebih teratur da sesuai dengan tujuan perancangan.

5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data diperlukan agar bisa diperoleh dari data yang komplek dan efsien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan lebih mudah dalam pemanipulasian(tambah, ubah, hapus) data.

Dalam merancang basis data, dapat dilakukan dengan : a. Normalisasi

Normalisasi merupakan proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah kedalam dua buah atau lebih yang tidak memiliki masalah yang biasanya disebut anomali. Anomali adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan.


(44)

b. Relasi Tabel

Relasi tabel database dengan struktur data hubungan dapat digambarkan dalam bentuk tabel. Kolom dari tabel menunjukan atribut dari file. Atribut ini menunjukan item data atau field.

3.2.4. Pengujian Software

Setelah melakukan pengimplementasian aplikasi perangkat lunak, kegiatan selanjutnya adalah pengujian sistem yang telah dibangun. Pengujian ditujukan untuk menemukan kesalahan-kesalahan pada sistem dan memastikan sistem yang dibangun telah sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal, yaitu mampu mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi analisis, perancangan dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri. Pengujian perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian black box. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibuat.

Rancangan pengujian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode pengujian black box. Pengujian dengan metode black box menitikberatkan pada fungsi sistem . Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.


(45)

Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak.


(46)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Analisis system adalah suatu proses yang dilakukan oleh peneliti agar dapat memahami system seperti apa yang sedang berjalan dengan cara menganalisa semua prosedur yang berjalan di perusahaan tersebut agar dapat mengetahui permasalahan dan menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Selanjutnya akan dilakukan perancangan system yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada.

4.1. Analisis system yang berjalan

Sebelum melakukan perancangan dalam suatu organisasi, peneliti wajib melakukan analisis terlebih dahulu pada system yang telah ada agar dapat mengetahui rincian yang jelas mengenai kelebihan maupun kekurangan yang terdapat pada system yang sedang berjalan. Sehingga nantinya peneliti dapat mengetahui masalah yang dihadapi sistem untuk selanjutnya dijadikan landasan untuk mengajukan usulan perancangan sistem.

4.1.1. Analisis dokumen

Dokumen dokumen yang digunakan pada system yang berjalan adalah sebagai berikut : 1. Nama dokumen : Data pegawai

Alias : -

Sumber : Pegawai

Rangkap : -

Periode : 1 tahun

Distribusi : Pegawai kepada Administrasi

Struktur Data : no.pegawai, nama pegawai, Tempat/tgl lahir, alamat, kode pos, no.telp


(47)

2. Nama dokumen : Absen Pegawai

Alias :

Sumber : Bag. Administrasi

Rangkap : 1

Periode : 1 bulan

Distribusi : Administrasi kepada pegawai

Struktur Data : no.pegawai, nama pegawai, kehadiran per hari, jumlah kehadiran

3. Nama dokumen : Data Gaji

Alias :

Sumber : Bag. Administrasi

Rangkap : -

Periode : 1 bulan

Distribusi : Bag. Administrasi kepada pimpinan

Struktur Data : no.pegawai, nama pegawai, jenis kelamin, jenis pekerjaan, Gaji Pokok, Potongan kehadiran, Bonus kehadiran/uang lembur, Total Gaji


(48)

4. Nama dokumen : Laporan Penggajian

Alias : -

Sumber : Bag. Administrasi

Rangkap : -

Periode : 1 bulan

Distribusi : Bag. Administrasi kepada pimpinan

Struktur Data : nama pegawai, pekerjaan, kehadiran, gaji pokok, Bonus kehadiran/ uang lembur, total gaji, dana terpakai dari kas

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Pada tahap ini peneliti akan membahas analisis prosedur yang sedang berjalan, dimana kita dapat melihat rincian tentang alur prosedur penggajian seperti apa yang berjalan di CV. Muncul Jaya Aluminium.

4.1.2.1. flowmap

Flow map atau peta alur dokumen adalah suatu bagan yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar flow map berikut ini :


(49)

(50)

Keterangan alur dari prosedur yang berjalan diatas yaitu :

1. Karyawan menyerahkan data pegawai kepada bagian Administrasi

2. Bagian Administrasi menerima data pegawai lalu melakukan proses rekap data pegawai. Data pegawai yang telah terpakai untuk proses rekap, di arsipkan.

3. Dari rekap data pegawai, bagian Administrasi melakukan proses pembuatan absensi. Setelah form absen di cetak, bagian Administrasi menyerahkannya kepada pegawai untuk di isi.

4. Pegawai menerima form absen lalu mengisi absensi. Setelah terisi, absensi akan diserahkan kembali kepada bagian Administrasi.

5. Bagian Administrasi menerima absensi yang telah terisi. Lalu melakukan rekap data absensi pegawai

6. Absensi terisi yang telah digunakan untuk proses rekap data absen akan di arsipkan. Lalu dari data hasil rekap absensi, dilakukan proses penghitungan gaji pegawai.

7. Setelah melakukan penghitungan gaji, data gaji diserahkan kepada pimpinan untuk dilakukan proses validasi atau ACC. Sedangkan data hasil rekap absensi di arsipkan. 8. Pimpinan menerima data gaji dari bagian Administrasi dan melakukan validasi atau

ACC untuk kepentingan pembayaran gaji pegawai.

9. Data gaji yang telah di validasi atau di ACC diserahkan kembali kepada bagian Administrasi.

10. Bagian Administrasi menerima data gaji yang telah di ACC dan selanjutnya digunakan untuk proses pembuatan laporan penggajian.


(51)

11. Setelah selesai dibuat, laporan penggajian diserahkan kepada pimpinan dan data gaji ACC di arsipkan untuk referensi.

4.1.2.2. Diagram konteks

Diagram konteks merupakan alat untuk menganalisa struktur, pendekatan struktur ini untuk menggambarkan system secara garis besar.

Gambar 4.2. Diagram konteks yang sedang berjalan

4.1.2.3. Data flow diagram

Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logical. Diagram biasanya digunakan sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan proses-proses yang saling terhubung satu sama lainnya oleh aliran data. Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram adalah supaya


(52)

lebih memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang komputer, untuk lebih mengerti sistem yang akan dikembangkan atau dikerjakan. Proses data pada Flow Diagram merupakan sekumpulan program yang dapat juga merupakan transformasi secara manual.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami didalam kegiatan proses pengolahan data khususnya pada sistem Informasi Penggajian adalah sebagai berikut :


(53)

4.1.3. Evaluasi system yang sedang berjalan

Tabel 4.1. evaluasi sistem yang berjalan

Kelemahan Pemecahan Masalah

1. Keterlambatan dalam memberi informasi data gaji karyawan karena harus mencari secara manual

2. Proses perhitungan gaji masih manual sehingga membutuhkan waktu yang lama

1. Penyimpanan data berupa program aplikasi sehingga dapat mempermudah pencarian data dan mempersingkat waktu

2. Program aplikasi penyimpanan data berupa database yang terjamin keamanannya

4.2. Perancangan system

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan system penggajian ini adalah agar dapat mempermudah bagian Administrasi dalam melakukan aktifitas seperti perhitungan gaji pegawai dan juga melakukan rekap data pegawai yang termasuk di dalamnya absensi kehadiran pegawai tiap minggu. Diharapkan dengan adanya system informasi penggajian ini, semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan informasi yang diperlukan bisa didapat dengan mudah juga data yang dihasilkan lebih akurat.


(54)

4.2.2.Gambaran Umum Sistem yang diusulkan

Sistem informasi penggajian yang diusulkan memiliki beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan prosedur penggajian yang telah berjalan. Dengan adanya sistem informasi penggajian ini, proses-proses yang berhubungan dengan penggajian seperti penghitungan gaji pegawai, absensi pegawai, dan pembuatan laporan-laporan yang sebelumnya dilakukan dengan manual dan memakan waktu dapat dilakukan secara efisien dengan sistem informasi yang telah terkomputerisasi. Penyimpanan data akan lebih aman dan terintegrasi dengan adanya database penggajian.

4.2.3.Perancangan Prosedur yang Diusulkan 42.3.1.Flow map

Flow map atau Diagram alir merupakan hubungan antar entitas yang terlibat dan menunjukan arus dari dokumen serta formulir-formulir dan termasuk juga tembusan-tembusannya. dalam perancangan sistem ini dijelaskan tentang rancangan kerja sistem yang diusulkan dengan merubah sebagian dari sistem yang sedang berjalan.

Pada rancangan yang di usulkan ini terdapat beberapa prosedur yang telah diubah dari proses manual menjadi proses terkomputerisasi dan disesuaikan dengan kebutuhan.


(55)

(56)

Keterangan alur pada prosedur penggajian yang diusulkan diatas yaitu : 1. Pegawai menyerahkan data pegawai kepada bagian Administrasi

2. Bagian Administrasi menerima data pegawai lalu melakukan input data pegawai tersebut ke dalam database penggajian. Data pegawai yang telah digunakan untuk menginput, diarsipkan sebagai bahan referensi.

3. Dari data pegawai yang terdapat pada database penggajian, bag. Administrasi lakukan proses pembuatan laporan data pegawai. Setelah laporan data pegawai selesai dibuat, diserahkan kepada pimpinan.

4. Pimpinan menerima laporan data pegawai

5. Pegawai melakukan input data absen pegawai kedalam database.

6. Dari database absen yang telah di rekap di dalam database, bag. Administrasi lakukan proses pembuatan laporan data rekap absen yang selanjutnya diserahkan kepada pimpinan.

7. Pimpinan menerima laporan data rekap absen.

8. Dari database yang terdiri dari data pegawai dan data absen pegawai, bagian Administrasi melakukan proses penghitungan gaji.

9. Proses hitung gaji yang telah selesai akan diserahkan kepada pimpinan agar dapat di ACC atau di validasi.

10.Pimpinan menerima data gaji dan melakukan validasi atau ACC untuk keperluan pembayaran gaji karyawan.

11.Data gaji yang telah di ACC diserahkan kembali oleh pimpinan kepada bagian Administrasi.


(57)

12.Bagian Administrasi menerima data gaji ACC lalu melakukan proses pembuatan laporan penggajian dan slip gaji. Data gaji ACC yang telah digunakan selanjutnya di arsipkan sebagai bahan referensi.

13.Laporan penggajian diserahkan kepada pimpinan dan slip gaji diserahkan kepada pegawai

14.Pimpinan menerima laporan penggajian dan pegawai menerima slip gaji sebagai bukti pembayaran

4.2.3.2.Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan alat untuk struktur analisis, pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Pada diagram konteks ini sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang akan dihasilkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Pada gambar 4.5


(58)

4.2.3.3.Data Flow Diagram

Data flow diagram adalah suatu gambaran secara logika. Diagram biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan proses-proses yang saling berhubungan satu sama yang lainnya dalam aliran data. Keuntungan membuat data flow diagram adalah supaya lebih memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang computer untuk lebih mengerti sistem yang kan dikembangkan atau dikerjakan. Proses data flow diagram merupakan sekumpulan program data , serta merupakan transformasi data secara manual. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami di dalam kegiatan proses pengolahan data pada sistem penggajian CV. Muncul Jaya, maka dibuatlah diagram alir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Pada gambar 4.6


(59)

4.2.3.4.Kamus Data

Kamus data atau data dictionary adalah katalog data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. untuk memudahkan pembuatan dari sistem (program) ini perlu dibuat sebuah kamus data. Kamus data program yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2. Tabel Data pegawai Nama arus data Data pegawai

Alias -

Aliran Data Dari pegawai- proses 1, dari proses 1 – file data pegawai Struktur Data NIP, Id_Gol, nama_pegawai, alamat, kota_asal, Tgl_lahir,

Tgl_masuk, jenis kelamin, no_telp, Photo

Tabel 4.3. Tabel Data gaji Nama arus data Data gaji

Alias -

Aliran Data Dari proses 5-pimpinan, dari pimpinan – proses 6, dari proses 6 – proses 7

Struktur Data No_Slip, NIP, tgl_gaji, tgl_slip, Jumlah_hadir, Jumlah_jam_lembur, Bonus_absensi, total_gaji_bersih


(60)

Tabel 4.4. Tabel Data gaji Nama arus data Data absen

Alias -

Aliran Data Dari proses 3 – proses 4, proses 3 – file data absen Struktur Data No_absen, NIP, tanggal, jam_masuk, ket_hadir

Tabel 4.5. Tabel Laporan gaji Nama arus data Laporan Data gaji

Alias -

Aliran Data Dari proses 7 – pimpinan

Struktur Data No_Slip, NIP, tgl_gaji, tgl_slip, Jumlah_hadir, Jumlah_jam_lembur, Bonus_absensi, total_gaji_bersih

Tabel 4.6. Tabel Laporan data pegawai Nama arus data Laporan data pegawai

Alias -

Aliran Data Dari proses 2 – pimpinan

Struktur Data NIP, Id_Gol, nama_pegawai, alamat, kota_asal, Tgl_lahir, Tgl_masuk, jenis kelamin, no_telp


(61)

Tabel 4.7. Tabel Laporan data absensi Nama arus data Laporan data absensi

Alias -

Aliran Data Dari proses 4 – pimpinan

Struktur Data No_absen, tanggal, NIP, nama_pegawai, pekerjaan, jam_masuk, Ket_hadir

4.2.4.Perancangan Basis Data

Database merupakan kumpulan file yang saling berkaitan satu sama lain dimana data relational atau hubungan antar file direlasikan dengan kunci relasi(relation key) yang merupakan kunci primer dari masing-masing file. Tujuan dari perancangan database adalah untuk menentukan data-data yang dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik.

Perancangan basis data merupakan perancangan dari sekumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Unsur-unsur yang mempengaruhi dalam merancang sebuah database, yaitu diagram relasi entitas (ERD), normalisasi, tabel relasi dan struktur file.

4.2.4.1.normalisasi

Normalisasi adalah suatu file yang terdiri dari beberapa group elemen yang berulang-ulang perlu diorganisasikan kembali. Selain itu dipakai untuk metodologi tersendiri untuk


(62)

menciptakan struktur tabel (relasi) dalam database dengan tujuan untuk mengurangi data yang tidak perlu.

A. Bentuk tidak normal (unnormalized)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam,tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu,dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.Data dikumpulkan apa adanya.

Pegawai = { NIP, Id_Gol, nama_pegawai, alamat, kota_asal, Tgl_lahir, Tgl_masuk, jenis kelamin, no_telp, Photo, No_Slip, NIP, tgl_gaji, tgl_slip, Jumlah_hadir, Jumlah_jam_lembur, Bonus_absensi, total_gaji_bersih, No_absen, NIP, tanggal, jam_masuk, ket_hadir, No_Slip, NIP, tgl_gaji, tgl_slip, Jumlah_hadir, Jumlah_jam_lembur, Bonus_absensi, tanggal, total_gaji_bersih, NIP, Id_Gol, nama_pegawai, alamat, kota_asal, Tgl_lahir, Tgl_masuk, jenis kelamin, no_telp, no_lembur, jabatan, gaji_pokok, gaji_lembur, jam_mulai, Jumlah_jam }

B. Bentuk normalisasi pertama

Bentuk normalisasi pertama dapat terpenuhi, apabila table tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain bernilai sama seperti yang terlihat pada table dibawah ini :

Pegawai = { NIP, Id_Gol, nama_pegawai, alamat, kota_asal, Tgl_lahir, Tgl_masuk, jenis kelamin, no_telp, Photo, No_slip, tgl_gaji, tgl_slip, Jumlah_hadir, Jumlah_jam_lembur, Bonus_absensi, total_gaji_bersih, tanggal, ket_hadir,


(63)

no_absen, jam_masuk, no_lembur, gaji_pokok, gaji_lembur, jabatan, jam_mulai, Jumlah_jam }

C. Bentuk normalisasi kedua

Langkah yang kedua adalah dengan cara memisahkan atribut-atribut yang nilainya sama akan ditulis hanya satu. Maka atribut tersebut akan dijadikan satu, seperti terlihat pada tabel dibawah ini :

Pegawai = { NIP, nama_pegawai, alamat, kota_asal, Tgl_lahir, Tgl_masuk, jenis kelamin, no_telp, Photo }

Gaji = {No_slip, tgl_gaji, tgl_slip, Jumlah_hadir, Jumlah_jam_lembur, Bonus_absensi,total_gaji_bersih }

Absen = { no_absen, tanggal, jam_masuk, ket_hadir } Golongan = {Id_gol, jabatan, gaji_pokok, gaji_lembur } Lembur = { no_lembur, jam_mulai, Jumlah_jam }

D. Bentuk normalisasi ketiga

Bentuk tahap ketiga terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk pada primary key memiliki ketergantungan fungsional primary key secara utuh, adapun perbedaan dari normalisasi kedua dan ketiga adalah pada normalisasi kedua tidak terdapat field-field yang dijadikan kunci tamu dan kunci primer tiap-tiap table sedangkan pada normalisasi ketiga sudah ditentukan field-field mana saja yang dijadikan kunci tamu dan kunci primer pada tiap tabel sebagai relasi / penghubung table satu ketabel yang lain. Seperti terlihat dibawah ini :


(64)

Pegawai = { NIP*, Id_Gol**, nama_pegawai, alamat, kota_asal, Tgl_lahir, Tgl_masuk, jenis kelamin, no_telp, Photo }

Gaji ={No_slip*, NIP**, tgl_gaji, tgl_slip, Jumlah_hadir, Jumlah_jam_lembur, Bonus_absensi, total_gaji_bersih }

Absen = { no_absen*, NIP**, tanggal, jam_masuk, ket_hadir }

Golongan = {Id_Gol*, jabatan, gaji_pokok, gaji_lembur }

Lembur = { no_lembur*,NIP**, tanggal, jam_mulai, Jumlah_jam }

4.2.4.2.relasi table

Relasi tabel disebut juga relasi antar tabel yaitu,menggambarkan hubungan antara file-file yang ada pada suatu pengolahan data. Proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya yang berfungsi untuk menentukan kunci yang mengakses data item atau merupakan database relation sedemikian rupa sehingga database tersebut menjadi dimodifikasi. Adapun bentuk dari relasi antar tabel adalah :


(65)

4.2.4.3.Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram pada alir data yang diusulkan dibentuk dengan tujuan untuk memperjelas hubungan antara tempat penyimpanan data entity relationship diagram. Bentuk entity relationship diagram merupakan salah satu cara untuk mengolah database, sehingga data tersebut dapat diketahui hubungan antar file dan teknik ini dapat digunakan untuk mengatasi terjadinya redudansi data atau sejenisnya. Bentuk entity relationship diagram dari sistem informasi penggajian CV. Muncul jaya adalah :

Gambar 4.8. ERD

4.2.4.4.Struktur File

Perancangan struktur file merupakan suatu kumpulan dari data-data yang saling terkait dan berhubungan satu dengan yang lain. Dalam pemprograman dibutuhkan data-data yang akan diolah. Pembuatan program membutuhkan suatu sprsifikasi file untuk melakukan kegiatan penginputan data, pencarian data dan pembuatan laporan yang dapat mengubah kerja sistem. Struktur file digunakan dalam perancangan sistem,karena struktur file elemen data yang


(66)

menyatakan panjang elemen data dan jenis datanya. Struktur file merupakan urutan isi atau data-data yang terdaftar pada sebuar record. Data tersebut membutuhkan suatu tempat penyimpanan yang disebut database. Berikut adalah struktur file yang membangun sistem informasi penggajian CV. Muncul Jaya :

1. Tabel Pegawai

Nama tabel : pegawai

Nama index : NIP

Primary key : NIP Tipe tabel : master Tempat Penyimpanan : Hard Disk

Panjang Record : penjumlahan (ukuran field) Tabel 4.8. Tabel pegawai

Nama field Tipe field Ukuran field

NIP varchar 10

ID_gol char 4

Nama_pegawai varchar 40

Alamat varchar 100

Kota_asal varchar 30 Tgl_lahir datetime 8 Tgl_masuk datetime 8 Jenis kelamin varchar 15


(67)

No_telp varchar 15

Photo nvarchar 100

2. Tabel Gaji

Nama tabel : Trans_penggajian Nama index : noslip

Primary key : noslip Tipe tabel : transaksi Tempat Penyimpanan : Hard Disk

Panjang Record : penjumlahan (ukuran field) Tabel 4.9. Tabel gaji

Nama field Tipe field Ukuran field

No_Slip varchar 15

NIP varchar 10

Tgl_dari datetime 8

Tgl_slip datetime 8

Jumlah_hadir smallint 2 Jumlah_jam_lembur smallint 2 Bonus_absensi numeric 9 Total_gaji_bersih numeric 9


(68)

3. Tabel Absensi

Nama tabel : Absensi Nama index : no_absensi Primary key : no_absensi Tipe tabel : transaksi Tempat Penyimpanan : Hard Disk

Panjang Record : penjumlahan (ukuran field) Tabel 4.10. Tabel absensi

Nama field Tipe field Ukuran field

No_absensi varchar 15

NIP varchar 10

Tanggal date and time 8 Jam_masuk date and time 8 Ket_hadir smallint 2

4. Tabel User

Nama tabel : t_user Nama index : user_id Primary key : user_id Tipe tabel : master Tempat Penyimpanan : Hard Disk


(69)

Tabel 4.11. Tabel user

Nama field Tipe field Ukuran field

User_id nvarchar 20 N_user nvarchar 50

Pwd nvarchar 50

Bagian nvarchar 50

5. Table Lembur

Nama tabel : Lembur Nama index : no_lembur Primary key : no_lembur Tipe tabel : master Tempat Penyimpanan : Hard Disk

Panjang Record : penjumlahan (ukuran field) Tabel 4.12. Tabel lembur

Nama field Tipe field Ukuran field

No_lembur varchar 15

NIP varchar 10

Tanggal datetime 8 Jam_mulai datetime 8 Jumlah_jam smallint 2


(70)

6. Table golongan

Nama tabel : golongan Nama index : Id_Gol Primary key : Id_Gol Tipe tabel : master Tempat Penyimpanan : Hard Disk

Panjang Record : penjumlahan (ukuran field) Tabel 4.13. Tabel golongan

Nama field Tipe field Ukuran field

Id_Gol char 4

jabatan varchar 15 Gaji_pokok numeric 9 Gaji_lembur numeric 9

4.2.4.5.kodifikasi

Pengkodean berguna untuk memudahkan dalam mengelompokkan data dan pemrosesan. Selain itu juga pengkodean dapat membantu dalam mengidentifikasikan suatu objek, sehingga kesalahan dalam identifikasi objek dapat dihindarkan. Untuk lebih jelas dapat dilihat dibawah ini:

1. Kode pegawai

Format : AAA-XX-YY-ZZ


(71)

XX : Menunjukan tahun dimana pegawai terdaftar masuk bekerja YY : Menunjukan bulan dimana pegawai terdaftar masuk bekerja ZZ : Menunjukan no.urut pegawai

Contoh : PEG100601 artinya pegawai terdaftar sebagai pekerja terhitung tahun 2010, bulan 06 dengan nomor urut 01

2. No. Slip Gaji

Format : AA-XXYY-ZZZ

AA : menunjukan validasi kode slip gaji secara otomatis XX : Menunjukan tahun pada saat slip gaji dicetak YY : Menunjukan bulan pada saat slip gaji di cetak ZZZ : Nomor Urut Slip Gaji

Contoh : NS-1006-001 artinya Slip Gaji pegawai dicetak tahun 2010, bulan 06 dengan nomor urut 001

3. No.urut lembur (NUL)

Format : AA-XXYY-ZZZ

AA : menunjukan validasi kode lembur secara otomatis XX : Menunjukan tahun

YY : Menunjukan bulan ZZZ : Nomor Urut lembur


(72)

Contoh : NUL-1006-001 artinya no_urut lembur tahun 2010, bulan 06 dengan nomor urut 001

4. No. urut Absen (NUA)

Format : AA-XXYY-ZZZ

AA : menunjukan validasi kode absensi secara otomatis XX : Menunjukan tahun pada saat pegawai input absensi YY : Menunjukan bulan pada saat pegawai input absensi ZZZ : Nomor Urut absensi

Contoh : NUA-1006-001 artinya Slip Gaji pegawai dicetak tahun 2010, bulan 06 dengan nomor urut 001

4.2.5.Perancangan Antar Muka

4.2.5.1. Struktur Menu

Perancangan struktur menu merupakan suatu bentuk yang terdapat pada form utama yang dibuat untuk memudahkan user untuk memilih menu yang dikehendaki. Berikut gambar rancangan struktur menu.


(73)

4.2.5.1.Perancangan Input

Rancangan masukan merupakan sumber daya untuk pengolahan data sehingga diperlukan bentuk sesuai yang mampu menampung data tersebut dengan format yang jelas. Dokumen yang digunakan sebagai dasar isian ke sistem komputer adalah data yang ada kaitannya dengan sistem informasi penggajian CV. Muncul Jaya.

Gambar 4.10. perancangan input login

Gambar 4.10 Merupakan perancangan input untuk menggunakan aplikasi penggajian CV. Muncul jaya aluminium. Adapun tombol-tombol yang digunakan adalah sebagai berikut :


(74)

Tabel 4.14. Tabel keterangan pada form login

No Jenis Objek Nama Objek Keterangan

1 CommandButton1 Button Login

Digunakan untuk login ke dalam sistem, apabila User name dan User ID masih salah, user dituntut untuk mengulang proses input.


(75)

Gambar 4.11 Merupakan perancangan input untuk menambah user. Adapun tombol-tombol yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.15. Tabel keterangan tombol pada form input user

No Jenis Objek Nama Objek Keterangan

1 CommandButton1 Button simpan

Digunakan untuk menambah user baru yang telah mengisi kelengkapan

2 CommandButton2 Button update

Digunakan apabila User mengubah data.

3 CommandButton3 Button delete

Digunakan untuk menghapus data user yang sudah tidak terpakai

4 CommandButton4 Button keluar

Digunakan untuk keluar dari form user


(76)

Gambar 4.12. input data pegawai

Gambar 4.12 merupakan perancangan input dari form data pegawai. Digunakan untuk menambah, menghapus, mengedit ataupun mencari data pegawai yang bekerja pada CV. Muncul Jaya. Adapun tombol-tombol yang digunakan pada form input data pegawai yaitu :


(77)

Tabel 4.16. keterangan tombol yang ada pada form input data pegawai

No Jenis Objek Nama Objek Keterangan

1 CommandButton1 Button simpan

Digunakan untuk menambah atau menginput data pegawai yang telah di isi kelengkapannya pada form input data pegawai

2 CommandButton2 Button hapus

Digunakan Untuk menghapus data

3 CommandButton3 Button ubah

Digunakan untuk mengedit data pegawai yang telah ada

4 CommandButton4 Button batal Digunakan untuk membatalkan semua proses

5 CommandButton5 Button ambil photo

Digunakan untuk mencari foto untuk kelengkapan data pegawai


(78)

6 CommandButton6 Button keluar

Digunakan apabila User ingin keluar dari form

Gambar 4.13. input absen pegawai

Gambar 4.13 merupakan rancangan input absen pegawai. Digunakan untuk menginput data pegawai untuk mengisi data absen per hari. Adapun tombol-tombol yang digunakan adalah sebagai berikut :


(79)

Tabel 4.17. Tabel keterangan tombol pada form input absen pegawai

No Jenis Objek Nama Objek Keterangan

1 CommandButton1 Button enter

Digunakan untuk memvalidasi input data pegawai untuk absensi

2 CommandButton2 Button check absen

Digunakan untuk check data absen

3 CommandButton3 Button numbers

Digunakan untuk input data kode pegawai numeric

4 CommandButton4 Button batal

Digunakan untuk membatalkan semua proses

5 CommandButton5 Button X

Digunakan untuk keluar dari form

4.2.5.1.Perancangan output

Perancangan output digunakan untuk menghasilkan suatu informasi. Perancangan output ini akan menampilkan data keluaran yang diinginkan untuk siap melakukan percetakan dengan sumber data. Perancangan output tersebut adalah sebagai berikut :


(80)

1. Laporan data pegawai

Laporan data pegawai merupakan arsip penting yang menunjukkan data-data pegawai yang bekerja pada CV. Muncul Jaya Aluminium


(81)

2. Slip gaji

Slip gaji adalah bukti pembayaran gaji yang dikeluarkan oleh bagian keuangan dan diserahkan kepada pegawai.


(82)

4.2.6.Perancangan Arsitektur Jaringan

Sub bab ini menjelaskan tentang perancangan arsitektur jaringan yang akan diterapkan pada CV.Muncul Jaya, penulis menggunakan topologi jaringan bus dalam perancangan arsitektur jaringan ini, dengan server yang hanya memberikan hak akses kepada user yang telah memiliki hak akses.


(83)

81 BAB V

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Pengujian

Pengujian Sistem dilakukan untuk memeriksa keselarasan antar komponen sistem yang akan diimplementasikan. Tujuan utama dari pengujian sistem adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Adapun tahap dari pengujian tersebut adalah sebagai berikut :

5.1.1. Rencana Pengujian

Pengujian perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box berfokus pada persyaratan atau kebutuhan fungsional perangkat lunak yang dibuat.

Adapun hal-hal yang akan diuji melalui teknik pengujian Black Box adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1.Rencana Pengujian Sistem Informasi penggajian

Requirement yang diuji Butir Uji

Login User Melakukan Login

Data user Pengisian Data user

Data pegawai Pengisian Data Pegawai

Data absensi Pengisian Data absensi


(84)

5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian

Berikut ini uraian hasil pengujian dengan teknik pengujian black box berdasarkan

requirement pada rencana pengujian :

Tabel 5.2.Kasus dan Hasil Pengujian

Requirement Skenario Uji Hasil yang

Diharapkan

Hasil Pengujian

Login User

1 Input Data Login (Data Benar)

Muncul Pesan “user login sukses” dan masuk sesuai hak akses.

Sesuai

2 Input Login(Data Salah)

Muncul Pesan

“Password untuk admin

salah! ”

Sesuai

Data user

1 Input nama user

dan password

lalu klik tombol simpan

Simpan data user sukses Sesuai

2 Klik tombol

keluar

Data batal tersimpan ke

database dan langsung

keluar dari form

Sesuai

Data Pegawai

1 Klik tombol

tambah, Input


(85)

Nama Pegawai lalu klik tombol simpan

2 Klik tombol

ubah

Data terupdate Sesuai

3 Klik tombol

Hapus

Data telah terhapus Sesuai

4 Klik tombol

cetak

Data yang tersimpan akan tampil

Sesuai

5 Klik combo cari dan pilh data yang akan di cari, isi nama data pada teks cari data

Pencarian data yang dipilih

akan ditemukan secara

otomatis sesui dengan

pilihan


(1)

5.1.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ……….………… 84

5.2 Implementasi ……… 84

5.2.1 Batasan Implementasi ………..…………. 84

5.2.2 Implementasi Perangkat Lunak ……….……… 85

5.2.3 Implementasi Perangkat Keras ……….………. 85

5.2.4 Implementasi Basis Data ………...……… 85

5.2.5 Implementasi Antar Muka ………. 88

5.2.6 Implementasi Instalasi Program ………..……….. 97

5.2.7 Penggunaan Program ………..……….. 108

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ………..……….…….. 109

6.2 Saran ……….………..……. 110 DAFTAR PUSTAKA


(2)

DAFTAR SIMBOL

Flowmap ( Bagan Alir Dokumen)

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Dokumen

Menunjukan dokumen input atau output baik proses manual maupun

komputerisasi

Proses Manual

Menunjukan Proses Manual

Proses Komputer Menunjukan proses computer

Keputusan Menunjukan Keputusan

Database Menunjukan database

Arsip Menunjukan tempat penyimpanan dokumen

Garis Alir Menunjukan arah proses pengolahan data


(3)

ERD ( Entity Relation Diagram)

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Entitas

Entitas yang dikelola oleh sistem yang menunjukan suatu objek berupa benda

atau konsep

Penghubung Penghubung antar entitas

1 - 1 Relasi Hubungan Satu ke Satu

1 - N Relasi Hubungan Satu ke Banyak

N - 1 Relasi Hubungan Banyak ke Satu

N - M

Relasi Hubungan Banyak ke Banyak


(4)

DAFTAR SIMBOL DFD ( Data Flow Diagram)

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Komponen Eksternal

Entitas yang dikelola oleh sistem yang menunjukan suatu objek berupa benda

atau konsep Aliran Informasi satu

arah (One Way Connector)

Berfungsi sebagai aliran masukan/keluaran searah

dari proses Aliran Informasi dua

arah (Two Way Connector)

Berfungsi sebagai aliran masukan/keluaran dua

arah dari proses

Pengarsipan (Data Source)

Berfungsi sebagai koleksi data yang diingat oleh

system


(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas

kehadirat Allah SWT yang mana atas kehendak Rahmat dan Ridha-Nya, sehingga

pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini sebagai salah satu

syarat dalam menyelesaikan Program Strata 1 Jurusan Manajemen Informatika di

Universitas Komputer Indonesia.

Untuk memenuhi syarat tersebut diatas, penulis menyusun tugas akhir ini

dengan judul

“SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PADA CV MUNCUL

JAYA ALUMUNIUM”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak lepas dari bimbingan dan bantuan

dari berbagai pihak yang telah senantiasa membantu. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :

1.

Allah SWT yang telah mendengarkan do’a saya selalu memberikan

kemudahan dalam proses pengerjaan tugas akhir ini.

2.

Deasy permatasari SSi, MT. selaku dosen wali jurusan MI- 6 sekaligus

pembimbing yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan

tugas akhir ini


(6)

5.

Dadang

Munandar,SE.M.Si.

Selaku

Ketua

Jurusan

Manajemen

Informatika.

6.

Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan do’a dan curahan

kasih sayangnya, semoga apa yang telah diberikan dan dilakukan untuk

kesuksesan anak-anakmu dibalas oleh Allah SWT (amin).

7.

Keluarga, telah memberikan dukungan moral maupun materil selama

penulis mengikuti perkuliahan di UNIKOM untuk terus semangat belajar.

8.

Vera Amalia yang selalu mendukung dan memberi semangat agar saya

secepatnya menyelesaikan tugas akhir.

9.

Kepada semua pihak yang telah banyak memberikan dukungan dan

bantuan.

Akhir kata, penulis ucapkan semoga segala kebaikan dan bantuannya dibalas

oleh Allah SWT dengan balasan yang setimpal, Amien.

Bandung, Agustus 2010