Tabel 1.2 Data Pengunjung Obyek Wisata di Kecamatan Ngargoyoso
No. Obyek Wisata
Lokasi Tahun
2007 2008
1. Candi Sukuh
Desa Berjo 22.220
20.344 2.
Air Terjun Jumog Desa Berjo
67.779 68.765
3. Air Terjun Parangijo
Desa Girimulyo 32.901
74.545 4.
Telaga Madirda Desa Berjo
Tidak ada data Tidak ada
data Sumbernya : Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar 2007-2008
Keterangan : Telaga Madirda belum dikelola sebagai obyek wisata Telaga Madirda belum ada data pengunjung karena obyek wisata itu baru
mulai didata oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar. Obyek wisata Telaga Madirda sudah banyak wisatawan yang datang untuk melihat keindahan wisata
sehingga perlu peningkatan rencana tata ruang. Berdasarkan uraian tersebut penulis melakukan penelitian yang berkaitan
dengan struktur ruang pariwisata di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten
Karanganyar dengan judul ”STRUKTUR RUANG OBYEK WISATA DI KECAMATAN NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana potensi obyek wisata di Kecamatan Ngargoyoso ? 2. Bagaimana arahan struktur ruang obyek wisata di Kecamatan Ngargoyoso?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang dan permasalahan penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui potensi obyek wisata di Kecamatan Ngargoyoso ? 2. Mengetahui arahan struktur ruang obyek wisata di Kecamatan Ngargoyoso?
1.4. Kegunan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1.
Sebagai salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program S1 Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Sebagai sumber informasi dan masukan bagi pengembangan kepariwisataan
di Kecamatan Ngargoyoso dan 3.
Menambah ilmu pengetahuan dalam ilmu geografi pada bidang
kepariwisataan.
1.5. Telaah Pustaka dan Penelitian Sebelumnya
Geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan kausal gejala-gejala dimuka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi, baik fisik atau yang
menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, ekologi dan regional untuk kepentingan program dan keberhasilan
pembangunan Bintarto, 1984, dalam Sujali,1989. Menurut Sujali 1989 pembangunan di bidang pariwisata merupakan
salah satu terobosan untuk meningkatkan pendapatan daerah dan negara. Sektor pariwisata yang berkembang akan memberikan kesempatan berusaha serta
menambah dan membuka lapangan kerja baru misalnya dalam lingkungan perekonomian, fasilitas, transportasi, pemandu wisata, dan penjualan hasil
kerajinan tangan. Obyek wisata yang perlu di kembangkan supaya daya tarik para wisatawan semakin banyak dan meningkat melalui pembangunan yang lebih baik
dan menarik. Idetifikasi fasilitas pelayanan pariwisata dilakukan agar dapat memberikan suatu rekomendasi perencanaan dan pengembangan fasilitas dan
pelayanan pariwisata yang ada. Fasilitas dan pelayanan pariwisata yang kurang memadai perlu diberikan masukan dan arahan tambahan-tambahan yang sesuai.
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselengarakan dari suatu tempat ketempat yang lain dengan maksud bukan
untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menikmati perjalanan tersebut guba bertamasya, rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beranekaragam Oka A. Yoeti, 1996.
Ada tiga tingkatan pariwisata yang membedakan upaya dengan sumber budaya yaitu upaya perolehan, upaya perawatan atau pemeliharaannya dan upaya
pemanfaatan untuk berbagai pemenuhan kebutuhan Edi Sedyawati, 2003, dalam Bambang Sulistyanto, 2009. Antara masyarakat dengan warisan budaya
seringkali memiliki keterikatan batin yang kuat sehingga warisan budaya merupakan lambang eksistensi mereka, jatidiri bahkan simbol peneguhan rasa
kebangsaan Bambang Sulistyanto, 2009, dalam Schiffer dan Gummerman. 1997. Penawaran industri yang berada di kawasan wisata terdiri dari hotel,
restoran, lokasi transportasi, dan pusat
cenderamata. Tahapan kegiatan
pengembangan potensi daya tarik wisata di daerah obyek wisata adalah menganalisis kegiatan pariwisata yang sudah dan sedang dikembangkan juga
mengevaluasi posisi kegiatan pariwisata yang sekarang. Mengelaborasi program aksi yang terkait dengan upaya kepada peningkatan daya tarik, kualitas pelayanan,
dan kelestarian potensi atraksi wisata yang ada Liga Suryadana, 2009. Adanya fasilitas, seperti tempat berbelanja, yang ada didekat obyek wisata akan
memperkuat aktifitas wisata di obyek tersebut Myriam Jansena-Verbeke and Els Lievois, 2008.
Pariwisata pada hakekatnya perjalanan yang dilakukan oleh seseorang ke suatu tempat untuk tujuan bersenang-senang atau hanya sekedar refreshing.
Pariwisata sebagai saling hubungannya mengadakan perjalanan dan tinggal untuk sementara di tempat tujuan dengan maksud untuk mengisi waktu luang atau
rekreasi. Berdasarkan pengertian di atas maka dalam pariwisata mengadung unsur orang sebagai pelaku, perjalanan, waktu atau lamanya meninggalkan tempat asal,
tujuan dan maksud, daerah tujuan yang mempunyai daya tarik A. J. Suhardjo, dkk, 2008.
M.Denny Ismanto 2004, dalam penelitiannya di Kabupaten Gunung Kidul dengan judul Analisa Peta untuk menyusunan Rencana Tata Ruang
Fasilitas Wisata Pantai Sepanjang Kabupaten Gunung Kidul. Bertujuan untuk menyusun peta rencana sebaran fasilitas wisata sepanjang pantai di Kabupaten
Gunung Kidul dan untuk memberikan arahan penataan fasilitas wisata obyek wisata dipantai sepanjang. Metode yang digunakan analisis peta kualitatif dan data
yang diperoleh data primer dan sekunder. Hasil penelitian berupa peta rencana sebaran fasilitas wisata Pantai Sepanjang Kabupaten Gunung Kidul.
Kartika Ary Darmawan 2005, melakukan penelitian Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata untuk Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Banjarnegra.
Bertujuan untuk mengetahui potensi sediaan supply dan potensi permintaan demand obyek dan daya tarik wisata, mengetahui obyek dan daya tarik wisata
yang dapat dijadikan unggulan, merumuskan arahan pengembangan obyek dan daya tarik wisata unggulan. Metode yang digunakan analisis data sekundern tabel
frekuensi dan SWOT dengan didukung observasi lapangan. Hasil penelitian yang diketahui potensi sediaan dan potensi permintaan mempunyai prospek yang baik
untuk dikembangkan, obyek dan daya tarik wisata yang dijadikan unggulan adalah dataran tinggi dieng dan arahan pengembangan dalam fisik produk dan promosi
serta informasi. Fajar Nugroho 2007, dengan penelitian yang berjudul Kajian Geografi
Untuk Indentifikasi Potensi dan Hambatan dalam Pengembangan Kawasan Wisata
Sukuh-Cetho Kecamatan
Ngargoyoso dan
Jenawi Kabaputen Karanganyar. Bertujuan untuk untuk mengetahui klasifikasi potensi internal,
potensi eksternal dan potensi fisik masing-masing obyek wisata di kawasan wisata Kecamatan Ngargoyoso dan Jenawi Kabupaten Karanganyar. Tujuan lain
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat wisatawan dalam berkunjung kekawasan wisata Sukuh-Cetho Kabupaten Karanganyar. Metode yang digunakan
adalah analisis data sekunder dan data pengamatan atau observasi. Data diperoleh dari instansi terkuat. Hasil penelitian yang diketahui bahwa Potensi internal
dikawasan wisata Sukuh-Cetho ini sebagian besar memiliki klasifikasi tinggi untuk potensi eksternal, memiliki klasifikasi rendah, internal, dan untuk potensi
fisik pendukung obyek mempunyai klasifikasi sedang. Faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan antara lain aksesibilitas yang meliputi waktu tempuh
obyek, ketersediaan angkutan umum, dan juga fasilitas penunjang obyek baik fisik atau sosial penginapan dan warung makan.
Tabel 1.3. Perbandingan Penelitian Sebelumnya
Nama M.Denny Ismanto
2004 Kartika Ary
Darmawan 2005
Fajar Nugroho 2007
Nova Amalina Zulian
2010 Judul
Analisa Peta Untuk Penyusunan Rencana
Tata Ruang Fasilitas Wisata Pantai
Sepanjang Kabupaten Gunung Kidul
Potensi Obyek Dan Daya Tarik Wisata
Untuk Pengembangan Pariwisata Di
Kabupaten Banjarnegara
Kajian Geografi Untuk Identifikasi Potensi dan
Hambatan Dalam Pengembangan Kawasan
Wisata Sukuh- Cetho Kecamatan Ngargoyoso
dan Jenawi Kabaputen Karanganyar
Struktur Ruang Obyek Wisata di
Kecamatan Ngargoyoso
Kabupaten Karanganyar
Tujuan Penelitian
- menyusun peta
rencana sebaran
fasilitas wisata
dipantai disepanjang
Kabupaten Gunung Kidul
- untuk memberikan arahan
penataan fasilitas
wisata obyek
wisata pantai sepanjangan
- Mengetahui potensi
sediaan supplay
obyek dan
daya tarik
wisata - Mengetahui obyek
dan daya
tarik wisata yang dapat
di jadikan
unggulan - Merumuskan
arahan pengembangan
obyek dan daya tarik wisata ungula
– Untuk
mengetahui klasifikasi
potensi internal,
potensi eksternal dan potensi
fisik masing-masing
obyek wisata
dikawasan wisata
Kecamatan Ngargoyoso
dan Jenawi
Kabupaten Karanganyar
– Untuk
mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi
minat wisatawan
dalam berkunjung kekawasan
wisata Sukuh-Cetho
Kabupaten Karanganyar
- Mengetahui
daya tarik obyek wisata
di Kecamatan Ngargoyoso
- Mengetahui
Struktur Ruang Obyek
Wisata di Kecamatan
Ngargoyoso
Metode
Analisis Peta
Kualitatif data Primer dan Sekunder
Analisis data
sekunder, tabel
frekuensi dan SWOT dengan
didukung observasi lapangan
Analisis data sekunder dan pengamatan observasi
Analisis data
primer, data
sekunder dan
observasi lapangan
Hasil Penelitian
Peta rencana sebaran fasilitas wisata pantai
sepanjang Kabupaten Gunung Kidul
- Potensi sediaan
dan potensi
permintaan mempunyai
prospek yang baik untuk
dikembangakan
- Obyek dan daya tarik wisata yang
dijadikan unggulan adalah
dataran tinggi dieng
- Arahan pengembangan
dalam hal fisik, produk
dan promosi
serta informasi
– Potensi
internal dikawasan
wisata Sukuh-Cetho
ini sebagian
besar memiliki
klasifikasi tinggi untuk potensi
eksternal memiliki
klasifikasi rendah dan untuk
potensi fisik
pendukung obyek yang mempunyai klasifikasi
sedang –
Faktor-faktor yang
mempengaruhi wisatawan antara lain
aksesibilitas yang
meliputi waktu tempuh ke obyek ketersediaan
angkutan umum dan juga
fasilitas penunjang obyek baik
fisik atau
sosial penginapan,
warung makan dll
1.6. Kerangka Penelitian