Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN KAJIAN KETERSEDIAAN FASILITAS PELAYANAN SOSIAL EKONOMI PENDUDUK DAN HIRARKHINYA DI KABUPATEN NGANJUK.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Didalam kerangka pembangunan Nasional, pembangunan daerah merupakan bagian integral dalam arti sangat menentukan keberhasilan pembangunan nasional secara keseluruhan. Mengingat peran dan kedudukannya pembangunan daerah harus dilaksanakan secara serasi, selaras dan seimbang serta diarahkan agar dapat berlangsung secara berdaya dan berhasil guna pada seluruh tingkat administrasi pemerintah RTRW Kabupaten Nganjuk Tahun 2000–2010. Pembangunan dalam lingkup spasial tidak selalu berlangsung secara merata. Beberapa daerah mengalami pertumbuhan cepat sementara daerah yang lain sebaliknya. Perbedaan akselerasi pertumbuhan antar daerah ini diantaranya disebabkan oleh perbedaan dalam ketersediaan sumber daya alam, sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana penunjang yang lain. Rondinelli 1983, mengungkapkan bahwa pembangunan suatu perkotaan tidak bisa terlepas dari suatu perencanaan, karena perencanaan itu merupakan dasar dari pembangunan. Tanpa perencanaan pembangunan tidak dapat berjalan dengan baik dan hasilnya tidak memuaskan seperti yang diharapkan atau tidak mencapai tujuan pemerintah. Perencanaan tata ruang dapat memecahkan pembangunan wilayah dalam hal ini perbedaan didalam tingkat pertumbuhan dan perkembangan antar daerah serta adanya perbedaan tingkat pendapatan dan kemakmuran. Demikian pula dengan pembangunan fasilitas pelayanan sosial ekonomi sebagai salah satu faktor dalam pembangunan, dimana dengan adanya kelengkapan fasilitas pelayanan maka suatu daerah dapat dikatakan berkembang sehingga dalam hal ini fasilitas pelayanan sosial ekonomi merupakan fasilitas yang menjadi kebutuhan penduduk pada suatu wilayah dan dapat mendukung perkembangan wilayah dan dapat mendukung perkembangan wilayah. Propinsi Jawa Timur sebagai bagian dari kesatuan wilayah Indonesia mengambil kebijakan pembangnan sebagai turunan kebijakan tingkat pusat. Kebijakan mengenai fasilitas pembangunan nasional diterjemahkan pada skala regional. Pembangunan daerah bawahan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dan regional diarahkan pada peningkatan laju pembangunan daerah, meningkatkan aktivitas masyarakat guna terciptanya otonomi daerah yang bertanggung jawab serta mendorong pembangunan diseluruh wilayah. Berdasarkan sistem pembangunan, kegiatan pembangunan di Jawa Timur yang bersumber pada pengembangan sumber daya alam dan sumber daya manusia telah disusun Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi RTRW Jawa Timur. Didalam RTRW tersebut wilayah Propinsi Jawa Timur dibagi menjadi sembilan Wilayah Pembangunan WP. Wilayah Nganjuk termasuk WP VII dengan pusat pengembangan di kota Kediri. Pusat wilayah pembangunan ini dimaksudkan untuk melaksanakan pembangunan secara terpadu sesuai dengan kebijakan keruangan sehingga mampu memberikan jangkauan fasilitas pelayanan bagi penduduk, untuk meningkatkan perekonomian juga dikaitkan dengan upaya mengurangi arus mobilitas penduduk di kota-kota besar. Adapun kebijakan yang ditempuh Kabupaten Nganjuk berkaitan dengan pembangunan fasilitas pelayanan sosial ekonominya membagi kawasan seluas 122.433,00 Ha menjadi VI Sub Wilayah Pembangunan. Hal ini didasarkan pada potensi wilayah dan kedudukan pada struktur ekonomi wilayah yang berkembang sekarang dan diperhitungkan akan memberi dorongan untuk mempercepat pertumbuhan dimasa yang akan datang. Masing-masing sub wilayah pembangunan tersebut adalah SWP I, terdiri dari kecamatan Nganjuk, Sukomoro, Pace, Wilangan, Bagor, Loceret dan berpusat di Kecamatan Nganjuk, SWP II meliputi Kecamatan Kertosono, Baron dengan pusat di Kecamatan Kertosono, SWP III terdiri dari Kecamatan Tanjunganom, Ngronggot, Prambon dengan pusat di Kecamatan Tanjunganom, SWP IV terdiri dari Kecamatan Berbek, Sawahan, Ngetos, dengan pusat di Kecamatan Berbek, SWP V terdiri dari Kecamatan Rejoso, Gondang, Ngluyu dengan di pusat di Kecamatan Rejoso dan SWP VI meliputi Kecamatan Lengkong, Patianrowo, Jatikalen dengan pusat di Kecamatan Lengkong. Sedangkan ditinjau dari segi demografinya, jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Nganjuk terus mengalami peningkatan disetiap tahunnya khususnya pada lima tahun terakhir meningkat dari 1.016.272 jiwa pada tahun 2001, menjadi 1.036.598 jiwa pada tahun 2005 yang berarti pertumbuhan rata-rata penduduk dikabupaten Nganjuk di setiap tahunnya sebesar 0,45. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk tersebut maka kebutuhan akan fasilitas pelayanan sosial ekonomi penduduknya juga mengalami peningkatan Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk tersebut maka kebutuhan akan fasilitas pelayanan sosial ekonomi penduduknya juga mengalami peningkatan. Permasalahan didaerah penelitian adalah adanya kesenjangan ketersediaan fasilitas pelayanan sosial ekonomi antara pusat dengan daerah pendukung dalam satu SWP dan kesenjangan ketersediaan fasilitas pelayanan sosial ekonomi antara SWP satu dengan SWP yang lain. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis sangat tertarik mengadakan penelitian dengan tema “KAJIAN KETERSEDIAAN FASILITAS PELAYANAN SOSIAL EKONOMI PENDUDUK DAN HIRARKHINYA DI KABUPATEN NGANJUK”. Tabel 1.1. Wilayah Pembangunan, Luas, Jumlah dan Distribusi Penduduk Tahun 2005 No Unit Kawasan Luas Wilayah Km 2 Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk 2004 2005 1 SWP I Ngajuk Sukomoro Pace Wilangan Bagor Loceret 22,59 35,39 48,46 50,64 51,15 68,69 64,798 42,349 62,092 27,656 55,313 67,400 0,24 0,23 0,47 0,43 0,38 0,27 2 SWP II Kertosono Baron 22,68 36,80 53,759 48,350 54,548 48,606 3 SWP III Tanjunganom Ngronggot Prambon 70,84 52,99 41,16 109,873 72,732 68,843 110,896 72,923 68,834 4 SWP IV Berbek Sawahan Ngetos 48,30 115,89 60,21 54,307 35,909 34,346 54,094 37,069 35,393 5 SWP V Rejoso Gondang Ngluyu 151,66 95,04 86,15 68,248 51,993 14,339 68,516 52,105 14,328 6 SWP VI Lengkong Patianrowo Jatikalen 87,17 35,59 42,03 32,478 42,834 19,758 32,476 43,269 19,816 Jumlah 1.027,371 1.036,598 100 Sumber : BPS Kabupaten Nganjuk : Pusat SWP Tabel 1.2. Fasilitas Pelayanan Sosial Ekonomi Penduduk di Kabupaten Nganjuk Tahun 2005 No Kecamatan Fasilitas Sosial Faslitas Ekonomi 1 Sawahan 258 65 2 Ngetos 245 59 3 Berbek 296 75 4 Laceret 299 107 5 Pace 390 138 6 Tanjunganom 690 189 7 Prambon 483 426 8 Ngronggot 419 171 9 Kertosono 455 170 10 Patianrowo 254 100 11 Baron 263 171 12 Gondang 272 140 13 Sukomoro 240 143 14 Nganjuk 479 531 15 Bagor 306 143 16 Wilangan 156 124 17 Rejoso 287 128 18 Ngluyu 88 43 19 Lengkong 144 112 20 Jatikalen 149 64 Jumlah 6173 3045 Sumber : Perhitungan dari kecamatan – kecamatan dalam angka dan Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Dilihat dari tabel 1.1 dan 1.2 bahwa adanya perbedaan antara Kecamatan Nganjuk sebagai pusat Ibu Kota Kabupaten dengan Kecamatan-kecamatan yang lain, terlihat pada jumlah fasilitas sosial ekonomi Kecamatan Nganjuk mempunyai jumlah yang paling banyak. 1. Fasilitas sosial meliputi : a. Pendidikan, meliputi : TK, SD, SLTP, SLTA b. Kesehatan, meliputi: RSU, BKIA, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Apotik. c. Ibadah meliputi; Masjid, Mushola, Gereja, Klenteng. d. Jasa meliputi; Kantor Pos, Kantor Telepon, Wartel. 2. Fasilitas ekonomi meliputi : a. Keuangan, meliputi : Bank dan Koperasi b. Perdagangan, meliputi : Pasar, Toko, Warung Gamabr 1.1 Peta Sub Wilayah Pengembangan SWP di Kabupaten Nganjuk

1.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP KETERSEDIAAN FASILITAS SOSIAL EKONOMI DI Analisis Pertumbuhan Penduduk Terhadap Ketersediaan Fasilitas Sosial Ekonomi Di Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten Tahun 2009 Dan 2013.

0 2 21

ANALISIS PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP KETERSEDIAAN FASILITAS SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN PEDAN KABUPATEN Analisis Pertumbuhan Penduduk Terhadap Ketersediaan Fasilitas Sosial Ekonomi Di Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten Tahun 2009 Dan 2013.

0 2 17

PENDAHULUAN Analisis Pertumbuhan Penduduk Terhadap Ketersediaan Fasilitas Sosial Ekonomi Di Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten Tahun 2009 Dan 2013.

0 3 24

KAJIAN PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA SOSIAL EKONOMI Kajian Pertumbuhan Penduduk Terhadap Ketersediaan Sarana Dan Prasarana Sosial Ekonomi Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 Dan 2014.

0 2 13

KAJIAN PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA SOSIAL Kajian Pertumbuhan Penduduk Terhadap Ketersediaan Sarana Dan Prasarana Sosial Ekonomi Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 Dan 2014.

0 2 18

PENDAHULUAN Kajian Pertumbuhan Penduduk Terhadap Ketersediaan Sarana Dan Prasarana Sosial Ekonomi Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 Dan 2014.

0 2 25

ANALISIS KETERSEDIAAN FASILITAS PELAYANAN SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG.

0 2 22

EVALUASI KETERSEDIAAN FASILITAS PELAYANAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP TINGKAT PERKEMBANGAN WILAYAH Evaluasi Ketersediaan Fasilitas Pelayanan Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Perkembangan Wilayah Di Kabupaten Sragen.

0 0 14

PENDAHULUAN Evaluasi Ketersediaan Fasilitas Pelayanan Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Perkembangan Wilayah Di Kabupaten Sragen.

3 8 27

EVALUASI KETERSEDIAAN FASILITAS PELAYANAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP TINGKAT PERKEMBANGAN WILAYAH Evaluasi Ketersediaan Fasilitas Pelayanan Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Perkembangan Wilayah Di Kabupaten Sragen.

0 1 17